Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI 6

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL (EKMO5313.02)

Nama : Matsaid Budi Reksono


NIM : 530015107
Tutor : Andriati Fitrinungrum, Ph.D PPs

Diskusi 6

Dear All,
Salam.....Selamat datang di Forum Diskusi Manajemen Keuangan Internasional [MKI].
Ini adalah forum untuk berdiskusi mengenai materi sesi 6. Jika Anda mempunyai pertanyaan
ataupun pendapat seputar MKI jangan ragu2 untuk mengungkapkannya di forum ini. Saya dan
teman2 Anda yang lain akan membantu untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dan
menanggapi pendapat Anda ;)
Diskusi ini juga berkontribusi terhadap nilai akhir tuton
1. Carilah data IHK (indek Harga konsumen); suku bunga risk free (T-bill; SBI); antara
Indonesia-Singapura dan Indonesia-negara lainnya (2 negara lainnya), prediksilah perubahan
kurs tukar yang berlaku. Kemudian berilah komentar saudara atas hasil tersebut.
2. Misal PT A menjual boneka ke Singapura seharga 1000 S$ (dollar Singapura) dibayar 3 bulan
lagi. kurs saat ini Rp10000/S$;
a) berapa prediksi kurs yang akan berlaku 3 bulan lagi?
b) jika PT A melakukan lindung nilai dengan memasuki pasar 'forward' dengan mengambil
posisi short pada $10500/S$; apakah menguntungkan? jelaskan
-Keep spirit-

Jawaban

1. Indeks Harga Konsumen dan Suku Bunga Bebas Risiko

Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) IHK merupakan Indeks yang menghitung rata-rata
perubahan hargadari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun
waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat
penurunan (deflasi) dari barang dan jasa.
Sedangkan inflasi merupakan kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya
yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat,
maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya
nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap
nilai barang dan jasa secara umum.
Suku bunga risk free atau Risk Free Rate (RFR) merupakan tingkat pengembalian instrument
bebas risiko. Menurut James R. Hitchner (2011), RFR merupakan pengembalian minimum yang
diharapkan investor untuk investasi apapun karena investor tidak akan menerima risiko tambahan
kecuali tingkat potensi pengembalian lebih besar dari tingkat bebas risiko. Sumber yang paling
umum digunakan di Amerika untuk tingkat pengembalian bebas risiko adalah 20-year US

1 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2
Treasury bond. Di Indonesia tingkat pengembalian bebas risiko yang sering digunakan adalah
tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rates).

Data-data IHK, Inflasi dan Suku Bunga Rill atau Bebas Risiko (RFR) dari beberapa negara adalah
sebagai berikut:
(a) Indonesia: September 2019
IHK = 138,37
Inflasi = 3.39%
RFR = 5.25%
(b) Singapore: Bulan September 2019
IHK = 100,7
Inflasi = 0.5%
RFR = 1.72%
(c) Amerika Serikat: Bulan September 2019
IHK = 256,36
Inflasi = 1,7%
RFR = 2%
(d) Switzerland: Bulan September 2019
IHK = 102,02
Inflasi = 0.1%,
RFR = -0.75%
Konsep paritas daya beli / Purchasing Power Parity biasanya relative diterapkan untuk
mengukur nilai tukar mata uang beberapa negara. Dalam jangka panjang, nilai tukar aktual akan
bergerak kembali mendekati nilai tukar paritas daya belinya. Sebaliknya dalam jangka pendek,
nilai tukar actual dan nilai tukar paritas daya belinya seringkali mengalami disekulibrium.
Teori purchasing power parity (PPP) dikemukakan oleh Gustav Cassel, seorang ekonom
Swedia yang memperkenalkan teori paritas daya beli pada tahun 1918. Paritas daya beli
menghubungkan kurs valas dengan harga-harga komoditi dalam mata uang lokal di pasar
internasional, yaitu bahwa kurs valas akan cenderung menurun dalam proporsi yang sama dengan
laju kenaikan harga (Baillie dan MacMahon, 1994). Pada intinya, paritas daya beli menekankan
hubungan jangka panjang antara kurs valas dan harga-harga komoditi secara relatif.
Konsep PPP didasarkan pada hokum satu harga, the law of one price yang menyatakn bahwa
harga komoditas yang sama di dua negara yang berbeda akan sama jika dinilai dengan mata uang
yang sama.
Berdasarkan teori di atas, maka nilai persentase perubahan nilai mata uang asing (ef) selama
suatu periode harus mencerminkan perbedaan antara tingkat inflasi negara asal (Ih) dengan tingkat
inflasi asing (If) selama periode tersebut dan dirumuskan sebagai berikut.
(1+𝐼𝐼𝐴𝐴𝐴𝐴
ef = −1
(1+𝐼𝐼𝑓𝑓 )

Dan nilai ef untuk masing-masing negara di atas adalah


(a) Singapura
1+3,39% 1,0339
ef = −1= − 1 = 1,0287 − 1 = 0,0287 = 2,9%
1+0,5% 1,005
(b) Amerika Serikat
1+3,39% 1,0339
ef = −1= − 1 = 1,0166 − 1 = 0,0166 = 1,7%
1+1,7% 1,017

2 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2
(c) Switzerland
1+3,39% 1,0339
ef = −1= − 1 = 1,0328 − 1 = 0,0328 = 3,3%
1+0,1% 1,001

Analisis
Nilai perubahan mata uang (ef) menunjukan bahwa mata uang singapura, amerika serikat dan
Switzerland terapresiasi sebesar masing-masing 2,9%, 1,7% dan 3,3% akibat dari inflasi yang
terjadi di Indonesia.
Namun demikian, Pada kenyataannya, tingkat inflasi antara dua negara pada periode masa depan
tidaklah pasti dan karenanya harus diramalkan saat menggunakan PPP untuk meramalkan kurs
masa depan pada akhir periode. Hal ini membuat penggunaan PPP untuk meramalkan kurs masa
depan menjadi lebih sulit. Meskipun inflasi periode berikut dapat diketahui dengan pasti, PPP
mungkin tidak dapat meramalkan kurs secara akurat.
Sedangkan terkait dengan suku bunga rill bahwa pergerakan atau fluktuasi kurs mempunyai
hubungan positif dengan suku bunga riil. Artinga, bila suku bunga riil di x naik maka kurs mata
uang x akan naik, dan demikian pula sebaliknya. Di samping itu perbedaan suku bunga nominal
di antara dua negara atau mata uang belum tentu mencerminkan perbedaan suku bunga riil.
Teori PPP menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar disebabkan oleh perbedaan tingkat inflasi.
Jika suku bunga riil antar negara sama maka perbedaan suku bunga nominal diakibatkan oleh
perbedaan taksiran inflasi.

2. Misal PT A menjual boneka ke Singapura seharga 1.000 S$ (dollar Singapura) dibayar


3 bulan lagi. kurs saat ini Rp10.000/S$;
a. berapa prediksi kurs yang akan berlaku 3 bulan lagi?
b. jika PT A melakukan lindung nilai dengan memasuki pasar 'forward' dengan
mengambil posisi short pada $10.500/S$; apakah menguntungkan? jelaskan

Persoalaan ini dapat didekati dengan konsep transaksi nilai tukar yaitu melalui pendekatan kurs
forward dan kurs spot. Kurs forward dan kurs spot adalah harga atau kuotasi yang berbeda untuk
kontrak yang berbeda.
Kurs spot (the spot exchange rate), menurut Faisal (2001) dalam Mahyus Ekananda (2014)
adalah kurs nominal pada hari tersebut/nilai kurs mata uang asing terhadap mata uang domestik
tertentu pada saat terjadi transaksi. Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan
penyerahan (delivery) saat itu juga (secara teoritis, meskipun dalam praktik transaksi spot
diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari).
Pada pasar spot (spot market), mata uang diperjualbelikan secara langsung / segera
(immediately delivery). Pada hampir semua surat kabar, terdapat harga atau kurs valas yang paling
aktif diperdagangkan disajikan. Kurs (exchange rate) adalah harga satu mata uang (yang
diekspresikan) terhadap mata uang lainnya. Kurs dapat diekspresikan sebagai sejumlah mata uang
lokal yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing (direct quote) atau sebaliknya
sejumlah mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang lokal (indirect
quotes).
Secara umum, kurs spot menunjukkan harga kontrak untuk pembelian atau penjualan
komoditas, sekuritas, atau mata uang untuk pengiriman dan pembayaran segera pada tanggal spot,
yang biasanya satu atau dua hari kerja setelah tanggal perdagangan. Kurs spot adalah harga saat
ini dari aset yang dikutip untuk penyelesaian langsung kontrak spot. Misalnya, jika perusahaan

3 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2
grosir menginginkan pengiriman jus jeruk segera pada bulan Agustus, itu akan membayar harga
spot kepada penjual dan mengirimkan jus jeruk dalam waktu dua hari. Namun, jika perusahaan
membutuhkan jus jeruk tersedia di toko-toko pada akhir musim dingin, tetapi percaya komoditas
akan lebih mahal selama periode musim dingin ini karena permintaan yang lebih tinggi dari pada
penawaran, itu tidak dapat melakukan pembelian spot untuk komoditas tersebut karena risiko
pembusukan yang tinggi. Karena komoditas tersebut tidak akan diperlukan hingga akhir musim
dingin, kontrak berjangka akan lebih cocok untuk investasi

Kurs forward, menurut Madura (2006) dalam Mahyus Ekananda (2014) adalah kurs yang
ditetapkan sekarang pada saat transaksi dilakukan untuk diselesaikan / diserahkan kemudian hari.
Oleh karena pelaku ekonomi tidak mengetahui berapa nilai tukar spot dalam 1 minggu, bulan,
tahunan atau masa yang akan datang lainnya. Kurs forward untuk tanggal tertentu di masa depan
biasanya digunakan sebagai perkiraan kurs spot di masa depan. Kurs forward biasanya mudah
diakses sehingga dapat digunakan sebagai prediksi yang mudah dan bebas biaya. Tidak seorang
pun selalu yakin bahwa kurs forward memberikan ramalan nilai mata uang yang lebih akurat
dibandingkan kurs spot.
Dengan adanya fluktuasi pada pasar valuta asing, sulit untuk meramalkan nilai mata uang.
Kurs forward digunakan sebagai standar perbandingan karena kurs forward disajikan pada
beberapa surat kabar dan majalah. Kurs forward umumnya lebih akurat untuk memprediksi kurs
dalam jangka pendek dibandingkan memprediksi kurs untuk jangka panjang.

(a) Diketahui bahwa kurs spot (S) adalah Rp.10.000/SGD pada saat perhitungan sehingga untuk
menentukan kurs forward (F) dalam 3 bulan ke depan yaitu:

F = S + [(r1-r2) x (n/12) x S]
dimana
r1 = interest IDR = 5.8% (berdasarkan SBI rate)
r2 = interest SGD = 1.7% (berdasarkan Singapore 10Y Government Bond)
n = bulan untuk n/12, atau n = hari untuk n/360 = 3 bulan = 90 hari
maka nilai kurs forward (F) adalah
F = 10.000 + [(5.8% - 1.7%) x (3/12) x 10.000]
F = 10.000 + 102.5
F = 10.102,5
Jadi prediksi kurs untuk 3 bulan mendatang adalah Rp. 10.102,5 / S$
(b) PT A melakukan lindung nilai dengan memasuki pasar 'forward' dengan mengambil posisi
short pada $10.500/S$; apakah menguntungkan? Jelaskan.

Hedging (lindung nilai) adalah istilah jika seorang manajer keuangan international bermaksud
menekan risiko melalui cara melindungi nilai transaksi atau asset yang dimilikinya. Jadi lindung
nilai adalah sebuah posisi yang didirikan di satu pasar dalam upaya untuk mengimbangi eksposur
terhadap fluktuasi harga di beberapa posisi yang berlawanan di pasar lain dengan tujuan untuk
meminimalkan paparan satu untuk yang tidak diinginkan risiko. Lindung nilai forward juga
merupakan suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset di
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pasar forward merupakan pasar transaksi untuk masa mendatang. Pasar forward ini
memfasilitasi perdagangan kontrak forward atas mata uang. Kontrak forward adalah perjanjian

4 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2
antara sebuah perusahaan dengan sebuah bank komersial untuk menukar sejumlah mata uang
tertentu dengan kurs nilai tukar tertentu (yang disebut kurs forward) pada tanggal tertentu di masa
depan. Jadi transaksi forward adalah transaksi dengan kurs yang ditetapkan sekarang, tetapi
delivery dilakukan beberapa saat mendatang (misal tiga bulan mendatang). Transaksi forward
dapat bermanfaat untuk manajemen risiko (hedging) dan bisa juga dipakai sebagai alat spekulasi.

Jadi jika PT. A ingin melakukan lindung nilai (hedging) dengan memasuki pasar forward pada
posisi jual (short) Rp10.500/SGD, maka hal ini akan menguntungkan mengingat kurs prediksi
SGD ke IDR dalam 3 bulan ke depan adalah Rp 10.102,5/S$. Keuntungan yang diperoleh adalah
selisih dari posisi short dan prediksi kurs 3 bulan mendatang, yaitu
= 10.500 – 10.102,5
= 397.5
Maka dengan harga boneka sebesar S$ 1.000, diperoleh keuntungan oleh PT. A sebesar
= 397.5 x 1000
= Rp. 397.500,00

DAFTAR PUSTAKA

Ekananda, Mahyus. 2014. Manajemen Keuangan Internasional Cetakan 2. Tangerang Selatan:


Penerbit Universitas Terbuka.
Fitrinungrum, Andriati. 2019. Diktat Inisiasi - Manajemen Keuangan Internasional. Diunduh 05
Oktober 2019, dari situs World Wide Web: https://elearning.ut.ac.id/
https://tradingeconomics.com/singapore/consumer-price-index-cpi
https://tradingeconomics.com/indonesia/inflation-cpi
https://tradingeconomics.com/switzerland/consumer-price-index-cpi
https://tradingeconomics.com/switzerland/inflation-cpi
https://tradingeconomics.com/united-states/consumer-price-index-cpi
https://tradingeconomics.com/united-states/inflation-cpi
https://www.bps.go.id/statictable/2009/06/15/907/indeks-harga-konsumen-dan-inflasi-bulanan-
indonesia-2005-2019.html

5 |M a n a j e m e n K e u a n g a n I n t e r n a s i o n a l – E K M O 5 3 1 3 . 0 2

Anda mungkin juga menyukai