AKUNTANSI MANAJEMEN
DISUSUN OLEH
PRODI AKUNTANSI
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.4. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan
pengajaran di bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
d. Charles T. Homgren
Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses
identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan
komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif
untuk memenuhi tujuan organisasi.
a) Pencatat skor
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan pencatatan
aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi
manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi
penyusunan rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar
untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang
direncanakan. Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam
menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai
pelaksanaan aktivitas rencana yang aktivitas yang telah disusun. Akuntansi
manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer
yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi
pelaksanaan rencana yang telah disusun.
Untuk memenuhi fungsi untuk mencatat skor bagi manajemen,
akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan: teliti, relevan, dan
handal (reliable). Ketelitian pencatatan skor setiap manajer merupakan
syarat
9
mutlak, karena informasi yang disajikan kepada manajemen akan
digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Setiap orang yang diukur
kinerjanya akan peduli (concern) terhadap unsur-unsur yang digunakan
untuk mengukur kinerjanya. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi
seandainya biaya yang seharusnya menjadi beban departemen lain, oleh
Bagian Akuntasi keliru dibebankan oleh departemen tertentu, padahal
setiap manajer departemen akan dinilai oleh manajer atasannya dari
efisiensi biaya yang dicapai oleh setiap departemen.
Relevansi informasi dengan keputusan yang akan dilakukan oleh
pemakai informasi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan oleh
akuntan manajemen dalam mengolah data akuntansi. Dalam sejarah
perkembangannya, akuntansi manajemen menempuh dua pendekatan
dalam pengolahan informasinya: the historical communication approach
dan the user dicision model approach. Dalam the historical
communication approach, akuntansi manajemen bertujuan menghasilkan
informasi historis yang unik untuk memenuhi segala macam tujuan. Dalam
pendekatan ini, akuntansi manajemen didominasi oleh pengumpulan dan
penyajian secara teliti informasi biayayang telah terjadi di masa lalu, dan
pemakai laporan dipersilahkan melakukan penyesuaian (adjustment)
terhadap informasi akuntansi yang diterima sesuai dengan kebutuhannya.
Di lain pihak, dalam the user dicision model approach, akuntansi
menajemen berpusat pada keputusan-keputusan yang potensial akan
dipengaruhi oleh informasi akuntasi. Pendekatan ini menekankan tema:
“biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda” atau bagaimana
informasi akuntasi memberikan kemudahan kepada pengambilan
keputusan intern perusahaan dalam melakukan pemlihan alternatif secara
ekonomis rasional. Pendekatan terakhir ini menggunakan rerangka
(framework) berfikir: pengambilan keputusan menghadapi pilihan
tindakan dalam situasi tertentu; akuntansi manajemen menyediakan
informasi akuntasi yang relevan dengan keperluan pengambilan
keputusan, untuk mempermudah pemilihan
10
alternatif yang akan dilakukan oleh pengambil keputusan. Dalam
menyediakan informasi ini, akuntansi manajemen berperan sebagai
spesialis informasi yang menggunakan pendekatan biaya-manfaat (cost-
benefit) dalam pemilihan sistem informasi yang menghasikan informasi
untuk kepentingan pengambil keputusan. Dalam the user decision model
approach ini, akuntan manajemen di samping mempertimbangakan
relevansi informasi dengan alternatif yang dipertimbangkan dengan
pengambil keputusan, juga mempertimbangakan biaya dan manfaat
informasi tersebut.
Agar akuntasi manajemen dapat berfungsi sebagai pencatat skor, skor
yang dicatat dan disajikan harus mencerminkan kinerja yang digmbarkan
dalam skor tersebut. Relevansi pencatatan skor akan dicapai jika pencatat
skor memahami aktivitas yang dilakukan oleh manajemen. Dengan
demikian informasi yang direkamnya benar-benar mencerminkan kinerja
yang dicapai oleh setiap manajer dan sesuai dengan keperluan pengambil
keputusan.
Untuk dapat berfungsi sebagai pencatat skor yang baik, keandalan
adalah attribute lain yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi
manajemen. Sebagai pencatat skor, informasi akuntasi manajemen harus
bebas dari kecendrungan penyusunnya untuk memihak. Jika manajemen
yang diukur kinerjanya menduga fungsi akuntansi memihak kepada
manajer tertentu dalam menyajikan laporannya, informasi akuntansi yang
tercantum di dalamnya akan bernilai rendah, dipandang dari persepsi para
pemakainya.
b) Penarik Perhatian
Jika akuntansi manajemen sudah mendapat status sebagai pencatat skor
yang baik, tahap perkembangan berikutnya adalah sebagai penarik
perhatian manajemen. Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi
menyajikan informasi penyimpangan pelaksana rencana yang memerlukan
perhatian, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah
11
berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya
dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor
yang baik. Jika informasi akuntansi manajemen dihasilkan oleh akuntan
yang tidak memahami manajemen (sehingga skor tersebut tidak
mencerminkan kinerja manajemen) atau tidak dapat diandalkan karena
tidak adanya integritas akuntan manajemen yang menyusunnya, informasi
akuntan manajemen tidak dapat berfungsi sebagai penarik perhatian
manajemen. Siapa yang akan memalingkan perhatiannya keinformasi
akuntansi, yang disamping tidak teliti, tidak relevan, juga tidak dapat
diandalkan?
12
bersifat ekonomis rasional. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tidak adanya
bahasa akuntansi yang dapat dipakai oleh manajemen untuk berpikir.
Dalam situasi semacam ini akuntansi manajemen tidak akan merupakan
anggota tim manajemen yang diajak duduk bersama dengan manajemen
lain dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.
Fokus
Agregasi Laporan
Tujuan
Tujuan dari akuntansi keuangan adalah menghasilkan laporan keuangan yang
menggambarkan kondisi dan performa perusahaan. sedangkan, tujuan akuntansi
manajemen adalah untuk menghasilkan laporan secara spesifik dan detail,
mengidentifikasi masalah yang timbul serta menyelesaikan masalah tersebut.
13
Standar
Time Period
15
mencapai tujuan pembangunan kesehatan, penganggaran kesehatan
(budgeting), pengendalian pengawasan, dan penilaian pembangunan
kesehatan.
F. Ilmu Manajemen Dengan Ilmu Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu
keputusan Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh
pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu
organisasi terhadap pengelolaan keuangan, hal-hal administratif, dan
pengurusan serta pengawasan, dan pembagian kerja dalam bidang akuntansi.
G. Ilmu manajemen dengan Ilmu teknik Industri
Disiplin teknik industri ditujukan untuk memecahkan masalah di sektor
industri (semua organisasi usaha meliputi produksi barang / manufaktur
maupun jasa). Teknik industri yang bertujuan mendapatkan efisiensi kerja
dalam segala bidang pekerjaan. Hubungannya dengan ilmu manajemen
adalah dalam teknik industry diperlukan sistem pengawasan manajemen dan
ditekankan pada prosedur, perencanaan, pengukuran, pengawasan untuk
semua aktivitas dalam organisasi.
H. Ilmu Manajemen dengan Ilmu Antrolopogi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, kaitannya
dengan manajemen misalnya menggambarkan cara-cara bagaimana manajer
berhubungan dengan bawahannya. Sehingga mendorong kerja yang lebih
baik dan lebih keras, karena supervisor memberi perhatian kepada mereka.
Hawthorn studies mengatakan yang penting diperhatikan untuk
meningkatkan produktifitas adalah faktor perilaku manusia dan sosial.
16
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
menitik beratkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang
dibutuhkan organisasi tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan
dapat membantu manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah,
setelah keputusan diambil biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah
keputusan itu efektif dan efisien.
3.2. Saran
Pembuatan sebuah makalah haruslah sesuai dengan realita yang ada dan saya
sadar bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saya mohon kritik dan saran dari semua pihak yang dapat mendukung
pembuatan makalah ini agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini kami tunjukkan sebagai salah satu pemenuhan tugas kuliah saya
dan juga saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan
kontribusi baik kepada pembaca dan kepada diri saya tentunya.
17
1. https://manajemenakuntansi.wordpress.com/2012/05/15/sejarah-
perkembangan-akuntansi-manajemen/
2. http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/07/pengertian-akuntansi-
manajemen-serta-fungsi-tujuan.html
3. https://dariwulandari.blogspot.com/2015/09/peran-akuntansi-manajemen-
dalam.html
4. http://akuntansikeuangan.com/perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-
akuntansi-manajemen/
18