Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UJIAN AKHIR SEMESTER


Mata Kuliah : Mikrobiologi Lanjutan
Kelas : A
Hari, Tanggal : Rabu, 15 April 2020
Alokasi Waktu : 100 menit

PESERTA UJIAN
Nama : ERNIE S. NETTU
NIM : 1701040023
1.
a) Enzim diperlukan dalam proses metabolisme karena metabolisme
membutuhkan energi sehingga enzim juga dibutuhkan. Enzim merupakan suatu
zat yang dapat membantu proses pembuatan energi untuk proses metabolisme sel
dan dapat melarutkan zat2 yang dibutuhkan dalam metabolisme tersebut. Atau
dengan kata lain enzim untuk pembuatan makanan. Contohnya pembuatan gula,
gliserol, lipid, asam amino dan protein. Jika tidak ada atau organ yang
menyekresikannya terganggu, akan terjadi kekacauan pada proses pembuatan
makanan sehingga mengganggu metabolisme dalam tubuh. Akibatnya akan
berdampak pada kerusakan organ2 tubuh yang lain karna proses metabolismenya
yang tidak benar
b) Jika tidak menggunakan ezim proses metabolisme akan tetap
berjalan tetapi tidak akan berjalan dengan sempurna. Karena
Enzim sangat erat kaitannya dengan segala macam sebuah
proses metabolismee yang terjadi pada tubuh organisme. Jika
dalam proses metabolisme terjadi kekurangan enzim maka alan
mengakibatkan gangguan yang serius pada tubuh yaitu
gangguangapada proses metabolisme.

UAS MIKROLAN KELAS A


LEMBAR JAWABAN
c) 2 contoh enzim berserta perannya :
 Tripsin, memiliki fungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida.
 Enzim lipase pankreas, memiliki fungsi untuk mengemulsikan lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.

2. Ya, karena bakteri non pathogen dapat menjadi pathogen karena kemampuan adaptasi
terhadap efek mematikan terapi modern seperti kemoterapi, imunoterapi, dan
mekanisme resistensi. Contohnya bakteri tanah Serratia marcescens  yang semula non
pathogen, berubah menjadi pathogen yang menyebabkan pneumonia, infeksi saluran
urin, dan bakteremia pada inang terkompromi. Pathogen oportunistik biasanya adalah
flora normal ( manusia ) dan menyebabkan penyakit bila menyerang bagian yang tidak
terlindungi, biasanya terjadi pada orang yang kondisinya tidak sehat. Pathogen virulen
( lebih berbahaya ), dapat menimbulkan penyakit pada tubuh kondisi sehat ataupun
normal.
3. Komponen sel bakteri yang ditunjukkan oleh X adalah plasmid. Plasmid merupakan
materi genetik di luar kromosom (ekstra kromosomal). Tersebar luas dalam populasi
bakteri.Terdiri dari beberapa – 100 kpb, beratnya ± 1-3 % dari kromosom –bakteri.
Berada bebas dalam sitoplasma bakteri. Kadang-kadang dapat bersatu dengan
kromosom bakteri. Dapat berpindah dan dipindahkan dari satu spesies ke spesies
lain.Jumlahnya dapat mencapai 30 atau dapat bertambah karena mutasi.
4.
a. orang yang dinyatakan mengidap covid 19 tetapi tidak memiliki gejala awal seperti
pasien pada umunya karena jika dilihat dari pengertiannya OTG adalah seseorang
yang tidak bergejala tetapi beresiko telah tertular virus corona dari pasien covid 19,
selain itu OTG memiliki kontak erat denan kasus positif covid 19 oleh sehingga
mempunyai kemungkinan untuk positif 19. Al itu disebabkan karena setiap tubuh
manusia memiliki sistem imun atau daya tahan tubuh yang berbeda-beda.
Kebanyakan pasien OTG masih berusia muda dan sehat dan memiliki sistem imun
yang tinggi sehingga tidak memiliki gejala awal. Namun pasien OTG bisa
menularkan virus kepada orang lain.
b. SARS dan MERS merupakan penyakit infeksi virus corona pada saluran
pernapasan yang bisa berakibat fatal. Covid 19 mempunyai tingkat penyebaran
lebih luas karena menurut data yang ada ketiga virus ini satu family. Covid 19
lebih mungkin untuk mengikat reseptor sel manusia, hal inilah yang memudahkan

UAS MIKROLAN KELAS A


COVID-19 lebih mudah menginfeksi manusia dibandingkan dengan SARS-CoV
dan MERS (coronavirus).
Untuk dapat berkembang biak, virus harus menumpang pada makhluk hidup yang
disebut inang, termasuk manusia. Reseptor sel inang fungsional SARS, MERS dan
COVID-19 memiliki kesamaan yang disebut dengan angiotensin-converting
enzyme (ACE2).
Virus corona Wuhan memiliki sekitar 10-20 lipat afinitas yang lebih tinggi pada
zat ACE2. Afinitas ini merupakan kecenderungan suatu unsur atau senyawa, untuk
membentuk ikatan kimia dengan unsur atau senyawa lain. Dengan kata lain,
dibandingkan dengan SARS-CoV dan MERS , COVID-19 Lebih mudah menular
dari manusia ke manusia. Sebab afinitas virus ini sangat tinggi pada ACE2
manusia. Di samping itu, para ahli juga menduga hal ini disebabkan karena
COVID-19 tak memiliki ikatan yang cukup besar dengan tiga antibodi yang
sebelumnya berperan dalam mengatasi SARS dan MERS.
c. Keefektifan dari beberapa tindakan untuk memutus rantai peneyebaran covid 19.
Pemerintah terus menyusun berbagai strategi untuk pencegahan penyebaran kasus
virus yang menyebabkan covid 19. Pemerintah membatasi aktivitas masyarakat
dengan menerapkan strategi pengendalian diri. Hal paling mendasar mencegah
terjadinya covid 19 dengan adanya physical distancing yaitu dengan menjaga jarak,
menggunakan handsanitizer, menggunakan masker, dan menyemprotkan
disinfektan karena penyakit ini masih berlanjut diharapakan agar kita semua
sebagai masyarakat dapat meningkatkan kesadaran disiplin untuk membatasi diri
dengan mengikuti strategi dari pemerintah.

UAS MIKROLAN KELAS A


UAS MIKROLAN KELAS A

Anda mungkin juga menyukai