Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ENTOMOLOGI

OLEH

NAMA : NINDA Y. DAE PANIE

NIM :1701040027

KELAS :A

SEMESTER :VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020

1. Serangga predator, serangga hama dan serangga penyerbuk


a. Struktur Tubuh Serangga Predator :
Mulut dan modifikasi mulut yaitu Serangga predator cenderung memiliki mulut tipe
pengunyah. mulut pengunyah memiliki rahang bergigi yang menggigit dan merobek
makanan.

tipe mulut pengunyah/chewing

Jenis kaki Serangga predator seperti belalang sembah memiliki jenis kaki yang spesial
yaitu tipe raptorial. Tipe ini memiliki ciri kaki depan dimodifikasi untuk menangkap
mangsa. Coxae memanjang dan dapat dipindahkan, femora berduri dan berlekuk di
sepanjang sisi bawah, tibiae juga berduri dan cocok dengan alur di sepanjang tulang
paha. Mangsa berada di antara tulang paha dan tibia. Tarsus terdiri dari lima segmen.

b. Struktur Tubuh Serangga Hama :


Mulut dan modifikasi mulut yaitu Serangga hama dapat memiliki tipe mulut
pengunyah maupun tipe mulut piercing/penghisap. Tipe mulut pengunyah dengan
bagian mulut memiliki rahang bergigi yang dapat menggigit dan merobek dedaunan.
Sedangkan tipe Mulut penghisap tindik biasanya berupa tabung panjang dan ramping
yang dapat digunakan untuk menusuk masuk ke jaringan tumbuhan atau hewan untuk
menghisap cairan atau darah. Dalam kasus serangga hama digunakan untuk menghisap
jaringan tumbuhan seperti daun, batang maupun sari buah.
Jenis kaki Serangga hama seperti belalang miliki jenis kaki yang berbeda dengan jenis
lainnya. Dimana tipe ini digunakan untuk melompat. Tipe saltatorial/pelompat
memiliki ciri Kaki belakang dimodifikasi untuk meloncat atau meloncat. Femur sangat
membesar, tibia sangat panjang.

Pada beberapa larvaordo lepidotera yang berbentuk ulat terdapat jenis kaki yang khas
yang disebut dengan proleg. proleg adalah kecil, berdaging, struktur rintisan
ditemukan pada permukaan ventral dari perut sebagian besar larva bentuk serangga
dari urutan Lepidoptera , meskipun mereka juga dapat ditemukan di larva lain serangga
seperti sawflies dan beberapa jenis serangga. Proleg larva lepidopteran memiliki
lingkaran kecil kait pencengkeram, yang disebut "chrocets".

c. Struktur Tubuh Serangga Penyerbuk :


Tipe mulutnya adalah haustellate tanpa stylet yaitu tipe shiponing mouth. Tipe ini tidak
bisa menembus jaringan tumbuhan maupun hewan. Contohnya serangga dari ordo
Lepidoptera.
selain itu juga terdapat tipe penyedot/lapping seperti pada lebah.

Jenis kaki Serangga penyerbuk cenderung memiliki kaki jenis kurosial. Jenis kaki ini
cenderung umum ditemukan pada semua serangga. Jenis kaki ini sangat ramping
sehingga memungkinkan serangga penyerbuk untuk hinggap pada bunga bahkan yang
berukuran kecil sekalipun.

Selain itu juga ada tipe pembawa serbuk sari: Kaki belakang lebah madu dimodifikasi
untuk membawa serbuk sari. Di persimpangan tibia dan basitarsus, ada rongga yang
dilindungi oleh rambut yang digunakan untuk membawa serbuk sari. Struktur ini juga
disebut karbikulum/pollen basket. Misalnya lebah pekerja
2. Neuruptera, Orthoptera, Coleoptera, Homoptera dan Diptera.

a. Neuroptera
Saya memutuskan serangga-serangga yang saya temukan merupakan anggota dari
ordo neuroptera karena mereka memiliki ciri-ciri khas kelompok neuroptera yaitu
bersayap jala dan tipe mulut penggigit.

b. Orthoptera
Saya memutuskan suatu serangga termasuk dalam anggota kelompok orthoptera
karena memiliki ciri khas dari orthoptera yaitu bersayap lurus, antena tipe
filiform, tipe mulut pengunyah, memiliki tungkai yang panjang denganterdapat
satu sampai lima segmen pada bagian tarsusnya, serta tungkai depandiadaptasi
untuk menggali atau memegang makanan, sedangkan pada tungkaibelakang
ukurannya besar dan diadaptasi untuk melompat.

c. Coleoptera
Saya memasukkan serangga yang ditemukan sebagai anggota ordo coleoptera
karena memiliki ciri khas berupa sayap perisai. Ordo Coleoptera memiliki
karakteristik mulutdengan tipe mulut pengunyah, memiliki mata majemuk yang
besar. Ciri utamadalam mengidentifikasi yaitu sayap depannya mengalami
penebalan yang disebutdengan elytra, yang membentuk garis tipis ditengah saat
terlipat, sedangkan sayapbelakang berupa sayap bermembran yang digunakan
untuk terbang, namun jikatidak digunakan untuk terbang sayap ini akan terlipat
dibawah elytra.

d. Homoptera
Suatu serangga dikatakan termasuk anggota ordo homoptera karena memiliki ciri khas
yaitu sayap seragam. Homoptera memilikiciri utama dalam mengidentifikasi yaitu 2
pasang sayap, dimana sayap depanseragam, seperti selaput atau sedikit menebal,
sedangkan sayap belakang sepertimembran, namun pada saat istirahat sayap tersusun
seperti genting di atas tubuh.Antenna ordo ini panjang, tipe mulutnya penghisap.

e. Diptera
Saya memasukkan serangga yang saya temukan kedalam kelompok orfo diptera
karena memiliki ciri khas berupa dua pasang sayap. Ordo Diptera memiliki tubuh
kecil hingga sedang, ciri utama dalammengidentifikasi yaitu sayapnya berjumlah
sepasang, yaitu sayap depan, dansayap belakang mereduksi menjadi halter yang
berfungsi sebagai alatkeseimbangan. Tipe mulutnya ada yang penjilat dan ada yang
penusuk penghisap,antenanya pendek dan mata majemuknya besar

3. Peranan penting serangga bagi komunitas manusia dan gangguan yang diakibatkan
serangga
Secara sadar maupun tidak sadar keberadaan serangga sangat dekat dengan komunitas
manusia. Sebagai kelompok hewan dengan jumlah spesies terbanyak dan terluas
penyebarannya, tentunya keberadaan serangga sangat bersinggungan dengan komunitas
manusia. Keberadaan serangga dapat dianggap sangat penting dan berguna bagi manusia
maupun dapat sangat merugikan.
a. Keberadaan serangga yang menguntungkan bagi komunitas manusia
Manusia sudah sejak lama berjuang melawan serangga yang sering kali bertindak
sebagai pengganggu, penular penyakit, maupun pemakan tanaman pertanian,
kehutanan dan perkebunan. Namun tidak menutup kemungkinan keberadaan serangga
juga menguntungkan manusia. Masyarakat sering kali beranggapan bahwa semua
serangga adalah perusak yang harus diberantas, walaupun jenis serangga yang meng-
untungkan jauh lebih banyak. Sebagai contoh, banyak hasil pertanian yang terbantu
oleh aktivitas serangga penyerbuk, ada pula serangga yang menghasilkan sutera,
madu, lak, lilin, obat-obatan, serta berperan besar proses daur ulang sampah organik.
Manusia juga memanfaatkan serangga dari kelompok parasitoid dan predator untuk
mengatasi serangga hama. Serangga yang memiliki masa hidup singkat, jumlah
keturunan besar, serta struktur tubuh dan fisiologi yang unik, menjadikannya sebagai
obyek penting dalam penelitian pada bidang biologi, kedokteran, mekanik, bahkan
robot.
Beberapa kegunaan serangga:
1) Serangga penyerbuk. Beberapa tanaman bergantung pada satu jenis atau tipe
serangga polinator, sedangkan tanaman lainnya bergantung pada beberapa jenis
serangga polinator lain. Lebah merupakan salah satu serangga polinator yang
banyak melakukan polinasi pada tanaman, misal lebah madu (Apis melifera)
adalah jenis penyerbuk yang sangat penting, karena banyak jenis tanaman
memerlukan serangga ini.
2) Serangga entomopatogen.alam memiliki mekanisme untuk menekan populasi
serangga dengan menggunakan musuh alami dari serangga tersebut. Pengetahuan
ini dimanfaatkan oleh manusia untuk mengendalikan serangga-serangga hama.
Serangga-serangga yang digunakan untuk mengendalikan populasi dari serangga
atau hewan lain dikenal dengan istilah serangga entomopatogen.pemanfaatan
serangga-serangga entomopatogen untuk mengatasi masalah hama di Indonesia
sudah dilakukan. Beberapa contoh dari serangga-serangga tersebut adalah (1)
penggunaan kumbang dari Famili Cochinelidae dalam mengendalikan kutu loncat,
Aphis gossypii pada tanaman lamtoro, (2) Nimfa dari kepinding mirid,
Crytorhinus lividipennis (Hemiptera: Miridae) yang digunakan untuk
pengendalian populasi wereng.
3) Peran serangga sebagai pengurai.Peran serangga dalam proses dekomposisi
sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas mereka. Banyak serangga menggunakan
sampah-sampah organik sebagai sumber makanan, menggali tanah untuk
membuat sarang, dan memindahkan sampah-sampah tersebut. Kegiatan serangga
ini menghasilkan kotoran, meningkatkan jumlah pori-pori pada tanah yang
berfungsi meningkatkan aliran udara pada tanah, meningkatkan daya tampung air,
dan menyediakan habitat untuk sebagai tumbuh bagi jamur dan bakteri. Sehingga
dapat dikatakan bahwa peran serangga pengurai sangat penting dalam menjaga
kestabilan biologi di alam.
4) Serangga sebagai Makanan Manusia.Di banyak daerah di dunia, serangga seperti
belalang, larva kumbang, ulat, larva semut, tawon dan lebah, rayap, dan berbagai
serangga air secara tradisi memainkan peran penting sebagai makanan manusia.
Misalnya di beberapa negara dia asia yang memakan kalajengking dan belalang.
5) Produk Komersial yang Dihasilkan Serangga. Contoh pruduk yang dihasilkan
serangga seperti madu, lilin, kain sutra, lak dan lainnya.

b. Keberadaan serangga yang merugikan manusia


Diperkirakansekitar 10.000 serangga dapat dikategorikan sebagai serangga
pengganggu.Kategori tersebut muncul, Karena serangga berkompetisi dengan
manusia untuk memperoleh makanan.Kadang kala dalam proses ini serangga
mengonsumsi berbagai jenis tanaman yang bernilai ekonomis bagi manusia, selain
sebagai perantara (vektor) bagi berbagai penyakit tanaman (diperkirakan 12% dari
hasil makanan, kayu, dan serat alam rusak oleh seranga-nserangga). Serangga juga
menyerang kepentingan manusia lainnya, termasuk rumah, pakaian, makanan yang
disimpan digudang dan diperkirakan 20% produk yang disimpan di gudang rusak oleh
serangga dengan total kerugian diperkirakan sebesar 31 miliar dolar dan 9 miliarnya
dihabiskan untuk konsumsi insektisida, (Pimentel, 2002). Di samping itu, serangga
menyerang hewan ternak dan menjadi vektor berbagai penyakit berbahaya bagi
manusia maupun hewan ternak peliharaan.Karena manusia memiliki kecenderungan
untuk mengingat segala sesuatu yang merugikan maka sering kali peran positif dari
serangga terlupakan. Pada modul ini, akan dibahas topik serangga yang berguna dan
serangga yang merugikan bagi manusia.
Beberapa kerugian yang disebabkan oleh serangga:
1) Serangga sebagai Hama Tanaman. Hampir seluruh tanaman yang dibudidayakan
manusia juga dikonsumsi oleh serangga. Serangga-serangga tersebut
dikelompokkan menjadi serangga herbivor atau serangga phytophagus. Kerusakan
yang ditimbulkan oleh serangga dalam bentuk serangan yang dilakukan oleh
serangga dewasa maupun larva. Secara tidak langsung serangga juga dapat
berperan sebagai vektor bagi banyak penyakit tanaman. Tingkat kerusakan akibat
serangan serangga tersebut dapat berupa penurunan hasil produksi sampai
kematiandaritanamantersebut.
2) Serangga Hama Gudang. Setelah tanaman dipanen dalam jumlah banyak dan
dikembangkan menjadi berbagai tipe produk, produk ini selanjutnya disimpan di
gudang. Di gudang, produk-produk tidak luput dari serangan-serangga hama,
terutama kumbang (dewasadan larva) dan Lepidoptera (hanya yang dewasa).
Produk-produk yang sering diserang oleh serangga ini adalah makanan pokok dan
produk turunannya, contohnya buncis, kacang, kacang polong, buah, daging,
produk harian, kulit dan produk yang berasal dariwol. Selain itu, produk-produk
yang berasal dari kayu sering kali diserang oleh rayap atau semut. Di Indonesia,
hama gudang yang ditemukan, antara lain Sithopilusoryzaedan Sitophilus
zeamays yang mengonsumsi beras dan jagung
3) Serangga yang Menyerang Hewan Ternak. Serangga sering kali menginjeksikan
senyawa kimia beracun (toksin) kedalam tubuh hewan ternak. Toksin tersebut
dapat menyebab kaniritasi, bengkak/bentol, pusing hingga paralisis.Pada ternak,
serangga juga dapat hidup sebagai parasit sehingga menyebabkan iritasi.
Kerusakan jaringan tubuh dapat menyebabkan kematian. Beberapa serangga juga
dapa tmenjadi parasit ganda, seperti pada berbagai jenis kutu atau tungau sebagai
ektoparasit pada mamalia dan burung, dengan memakan bulu, rambut, dan kulit
bagian luar tubuh lainnya.
4) Serangga sebagai Vektor Penyakit pada Manusia. Serangga berperan sebagai
agen yang menularkan penyakit ke manusia atau dikenal juga dengan istilah
vektor. Serangga-serangga ini selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi dua
macam vektor, yaitu vektor mekanik danvektor biologis. Pada vektor mekanik,
serangga hanya berperan sebagai “pembawa” patogen ke sumber-sumber daya
(umumnya makanan atau minuman) yang dikonsumsi oleh manusia. Contoh
serangga yang berperan sebagai vektor mekanik adalah lalat yang membantu
penyebaran patogen penyebab tifus, kolera, dan disentri. Contoh penyakit yang
dapat disebakan oleh serangga adalah malaria, bemam berdarah, penyakit
pes/Bubonic plaguedll.

Anda mungkin juga menyukai