Anda di halaman 1dari 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI


VIRUS PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 PAKUE
KOLAKA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar

NURUL ARDITA
105440003715

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
i
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul ardita
NIM : 105 4400 3715
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Virus Pserta
didik kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara

Dengan ini menyatakan bahwa:


Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya saya
sendiri dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar,….Januari 2020

Yang Membuat

Pernyataan,

Nurul ardita

i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul ardia
NIM : 105 4400 3715
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:


1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar,….Januari 2020

Yang Membuat Perjanjian,

Nurul ardita

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tulada hingga sahabatku yang selalu memberiku


motivasi ku ucapkan banyak terima kasih tanpa Do’a dan
dukungan kalian saya mungkin tak
akan sampai ketahap ini. !!
“ TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI WAKTU
YANG TELAH BERLALU “

~Maqala~

Kupersembahkan karyaku kepada orang terkasihku yakni Ayahanda Basira dan


Ibunda Kasmawati yang Tak kenal Waktu, Lelah, Materi serta Edukasi tanpa
henti. Nenek dan Kakek serta saudara-saudariku bahkan keluarga besar

vi
ABSTRAK

NURUL ARDITA. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based


Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Materi Virus Kelas
X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,
Universitas Muhammadiyah Makassar.Pembimbing I Irmawanty dan Pembimbing
II Nurul Magfirah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajara peserta didik melalui model pembelajaran Problem
Based Learning. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA1 dan IPA
5 SMAN 1 Pakue pada Tahun ajaran 2019-2020 sebanyak 60 peserta didik.
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu perancangan, pelaksanaan,
observasi dan tes hasil belajar (evaluasi). Penilaian ini dilakukan secara kolaborasi
antara guru biologi dengan peneliti. Unuk mengetahui tes hasil belajar peserta
didik kelas IPA 1 sebagai kelas Eksperimen menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning Dan untuk kelas IPA 5 sebagai kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada proses pembelajaran hasil
peneliti mengungkapkan adanya peningkaan hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Skor rata-rata yaitu
83,40 dengan satandar deviasi yaitu 80 atau sekitar 40% peserta didik telah
memenuhi kriteria ketuntasan minimal 75%. Model pembelajaran Problem Based
Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dapat juga diketahui dari
selisih nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 50,40 dan kelas kontrol yaitu sebesar
35,86. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penguasaan peserta didik pada
materi virus meningkat dari kategori rendah menjadi tinggi disamping itu peserta
didik juga lebih disiplin aktif dan bertanggung jawab dalam mengikuti kegiaan
pembelajaran.

Kata Kunci : problem based learning, hasil belajar.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi materi Virus peserta didik Kelas

X SMA NEGERI 1 PAKUE Kolaka utara.”

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah

membawa petunjuk kebenaran seluruh manusia ad-Dinul Islam yang kita

harapkan syafaatnya di dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini tidak terlepas

dari berbagai macam rintangan dan hambatan. Namun semua dapat terlewati atas

izin Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak. Olehnya itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada Ibu Irmawanty, S.Si.,M.Si. selaku dosen pembimbing I

dan Ibu Nurul Magfirah S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan

kesempatan paling berharga bagi penulis. Semoga Allah SWT memberikan

perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang

telah dicurahkan kepada penulis selama ini.

Pada kesempatan ini, penghargaan dan terima kasih secara khusus penulis

sampaikan kepada :

vi
1. Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,M.M. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah menerima penulis menjadi

mahasiswa di Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, M.Pd.,PH.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

fasilitas yang lengkap dalam proses belajar di fakultas khususnya di

Jurusan Pendidikan Biologi.

3. Ibu Irmawanty S.Si.,M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

pertimbangan dalam pemilihan judul penelitian, sekaligus dosen

pembimbing I yang senantiasa menjadi panutan penulis selama menjadi

mahasiswa.

4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan berbagai

pengetahuan yang tak ternilai harganya.

5. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2015 khususnya kelas Biologi B

tanpa terkecuali bersama kita menaklukkan semester-semester dan

bersama kita menghadapi masalah-masalah yang tak terduga.

Teristimewa kepada kedua orang tuaku yang senantiasa mengiringi

penulis dengan Do’a dan mengorbankan segalanya demi kepentingan

penulis dalam menuntut ilmu. Penulis ingin mengucapkan sungguh sangat

bahagia ananda terlahir dan di besarkan dari kalian berdua. Tak lupa

penulis hanturkan terima kasih kepada saudara-saudaraku serta sahabat-

i
sahabatku terutama Nirmala dan Atica sella yang selalu ada dikalah suka

dan duka, terima kasih untuk waku dan kebersamaan kita sehinggah

sampai ke tahap ini yang senantiasa memberiku nasehat, motivasi dan

do’a yang tulus dan ikhlas.

Skripsi ini disusun dan diusahakan agar tidak terjadi kesalahan di

dalamnya. Akan tetapi, sebagai manusia yang serba kekurangan pastilah ada berbagai kesalah
penulis dapat membuat karya yang lebih baik lagi.

Makassar, Januari 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................ii

SURAT PERNYATAAN.................................................................................iii

SURAT PERJANJIAN....................................................................................iv

MOTTO............................................................................................................v

ABSTRAK........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR......................................................................................vii

DAFTAR ISI....................................................................................................x

DAFTAR TABEL............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................xiv

DAFTAR DIAGRAM......................................................................................xv

DAFTAR GRAFK...........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................4

C. Tujuan Penulisan..................................................................................5

D. Manfaat Penulisan................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

HIPOTESIS.......................................................................................6

A. Kajian Pustaka....................................................................................6

B. Materi Pembelajaran Virus...................................................................26

C. Kerangka pikir......................................................................................36

x
D. Hipotesis...............................................................................................37

BAB III METODE PENELITIAN................................................................38

A. Rancangan Penelitian...........................................................................38

B. Populasi dan Sampel............................................................................43

C. Defenisi Operasional Variabel.............................................................44

D. Instrument Penelitian............................................................................45

E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................45

F. Teknik Analisis data............................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................49

A. Hasil Penelitian....................................................................................49

B. Pembahasan..........................................................................................59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................62

A. Kesimpulan.........................................................................................62

B. Saran...................................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................64

LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................68

RIWAYAT HIDUP

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Langkah- langkah (PBL).............................................................................18

3.1 Desain Non Equivalent Pretest Posttest Control Group Design..................38

3.2 Sintaks proses pembelajaran.......................................................................41

3.3 Jumlah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara............44

3.4 Jumlah sampel..............................................................................................44

3.5 Pengkategorian Hasil Belajar Biologi Pada peserta didik...........................46

3.6 Kategori Nilai Uji N-gain…........................................................................47

4.1 Deskripsi Hasil Persentase Dan Kriteria Aktifitas Peserta Didik.................50

4.2 Pengolahan Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes Belajar Materi Virus

Secara Umum Peserta didik Kelas X IPA 1 Dan X IPA 5 SMA Negeri 1

Pakue............................................................................................................51

4.3 Kategorisasi Tes Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik Materi Virus Kelas

Ekperimen Dan Kelas Kontrol.....................................................................53

4.4 Data ketuntasan Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik Materi Virus
Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol.........................................................55
4.5 Kategori Hasil Rata-rata Nilai Uji N-gain..................................................55

4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test Kelas

Eksperimen.................................................................................................56

4.7 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol.......................................................................................57

4.8 Hasil Nilai Rata-rata Selisi Prettes kurang Posttes Kelas Eksperimen

Dan Kontrol..........................................................................................58

4.7 Hasil Uji Hipotesis Independen Sampel T-tes............................................58

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bentuk Virus Kompleks.............................................................................29

2.2 Bentuk Virus...............................................................................................30

2.3 Virus Berbentuk Helix................................................................................31


Virus Berbentuk Polihedral31
Virus Komplek32
Virus Berpelindung32
Daur hidup virus34

xi
DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

2.8 Kerangka Pikir Penelitia.......................................................................................37

x
DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Kategori Hasil Tes Hasil Belajar Peserta didik Maeri Virus Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol..................................................................54

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)............................................69

2. Lembar kerja Peserta didik (LKPD)...........................................................80

3. Soal Pret-test dan Post-tes.........................................................................91

4. Silabus........................................................................................................101

5. Kisi-kisi Soal..............................................................................................103

6. Kunci Jawaban...........................................................................................106

7. Daftar Nilai Peserta Didik..........................................................................107

8. Lembar kerja Peserta Didik........................................................................109

9. Hasil Analisis Data.....................................................................................111

10. Lembar Observasi Peserta didik.................................................................124

11. Lembar Observasi Guru.............................................................................128

12. Absen..........................................................................................................129

13. Rekapitulasi Nilai Peserta didik.................................................................131

14. Dokumentasi Penelitian..............................................................................134

15. Persuratan...................................................................................................183

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah

berkembang sangat pesat, perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus

diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini

dilakukan karna majunya pendidikan membawa implikasi meluas terhadap

pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi muda

harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntunan

zaman.

Akan tetapi dalam proses mencapai suatu tujuan yang baik pasti ada

kendala yang menghalangi pencapaian tujuan itu, seperti halnya dalam

bidang pendidikan. Masalah yang timbul pada poses pembelajaran misalnya,

kurangnya minat dan partisipasi peserta didik dalam mengikuti

pemebelajaran serta kurangnya kreativitas guru dalam menerapkan model

pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik relatif lebih rendah.

Pembelajaran memiliki peran yang sangat dominan untuk mewujudkan

kualitas, baik proses maupun lulusan pendidikan. Proses Pembelajaran juga

memiliki pengaruh yang dapat menyebabkan kualitas pendidikan menjadi

rendah. Artinya pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru dalam

melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran. Dan tidak semua guru

memiliki kemampuan dalam hal menyampaikan materi pembelajaran kepada

peserta didik. Akibatnya pembelajaran dilakukan asal jalan, asal materi

1
2

disampaikan dan asal materi habis, soal peserta didik memahami materi atau

tidak, kurang mendapatkan perhatian dari guru.

Peningkatan keberhasilan belajar peserta didik dapat dilakukan melalui

upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru

sangat berperan penting selaku pengelolah kegiatan peserta didik, guru juga

diharapkan dapat membantu dan membimbing peserta didik dalam mengolah

materi pelajaran. Kurikulum 2013 menuntut sikap dan kompotensi peserta

didik dalam pembelajara serta keterkaitan antara teori yang dipelajari peserta

didik dengan kondisi lingkungan yang di hadapi. Kurikulum menuntut peran

aktif peserta didik dalam aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pakue

Kolaka utara terdapat beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu

peserta didik kurang berpartisipasi sehingga mengakibatkan kurangnya minat

dan motivasi peserta didik untuk belajar, hal ini berdampak pada hasil belajar

peserta didik yang relatif lebih rendah, dimana nilai KKM yang telah

ditentukan yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik yang dapat mencapai

nilai KKM biologi yang telah diterapkan. Karena kemampuan peserta didik

masih terbatas pada hafalan dan mengalami kesulitan jika dihadapkan pada

soal yang membutuhkan analisis dan pemahaman, maka perlu diterapkan

sebuah model pembelajaran yang mampu mengatasi permasalahan tersebut,

yaitu dengan menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem

Based Learning (PBL). Mengetahui hal tersebut peneliti berinisiatif

menerapkan model pemebelajaran PBL. Dimana dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat menekankan


3

peserta didik untuk berfikir tingkat tinggi. Peserta didik harus berusa belajar

dalam memecahkan problem (masalah) dalam mengembangkan kemampuan,

menganalisis dan mengolah informasi.

Model pembelajaran PBL, guru berperan sebagai penggerak atau

pembimbing, sedangkan peserta didik sebagai penerima atau yang dibimbing.

Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila peserta didik banyak aktif

dibandingkan guru, penyampaian materi pelajaran biologi itu perlu dirancang

dengan suatu strategi yang tepat, dan peserta didik akan mendapatkan

pengalaman yang baru, proses pembelajaran lebih menyenangkan dan

menimbulkan interaksi antara sesama peserta didik.

Materi virus yang bersifat pemahaman, lebih tepat jika menggunakan

model pembelajaran based learning karna proses pembelajaran yang

menghadapkan peserta didik pada suatu masalah nyata yang memacunya

untuk meneliti, menguraikan dan mencari penyelesaiaan. Materi yang

bersifat pemahaman membutuhkan sebuah model yang interaktif dan aktif

agar peserta didik dapat memahami materi yang dipelajari. Untuk itu

diperlukan berbagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, dengan

menggunakan model pembelajaran problem based learning pembelajaran

lebih aktif dan tidak menjenuhkan, sehingga nanti akan memberi dampak

positif terhadap hasil belajar peserta dididk.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) menekankan pada berpikir tingkat tinggi. Peserta

didik harus berusa belajar dalam memecahkan problem dalam

mengembangkan kemampuan menganalisis dan mengolah informasi. Hasil


4

penelitian yang dilakukan Nani (2016) menyimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Perbaikan pembelajaran melalui penerapan model Problem Based

Learning dalam proses pembelajaran IPA-Biologi pada materi Ekosistem

menunjukkan peningkatan antara lain menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mengarahkan peserta didik dalam menyajikan laporan hasil pengamatan dan

motivasi belajar peserta didik kelas VII7 SMPN 4 Kota Bengkulu meningkat

serta meningkatkan hasil belajar peserta didik (Fitri, 2017).

Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa nilai

rata-rata pretestpada kelas eksperimen adalah 42,09, sedangkan rata-rata

posttestnya adalah 74,68. Pada kelas kontrol nilai rata-rata pretest44,18 dan

nilai posttestdengan ratarata 63,24. Hasil uji t menunjukkan thitung> ttabel

(2,42> 1,98) hal tersebut menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL)

berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta

didik pada mata biologi materi pencemaran lingkungan kelas X MIA

(Dwijowati, 2017).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakannya penelitian

mengenai Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil

Belajar Biologi materi Virus Peserta didik Kelas X SMA Negeri 1 Pakue

Kolaka utara.
5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar

biologi materi virus peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka

utara?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar biologi

materi Virus kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, antara lain:

1. Bagi peserta didik, model pembelajaran Problem Based Bearning (PBL)

diharapkan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran biologi materi Virus kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka

utara.

2. Bagi peneliti, menambah pengalaman tentang cara mengajar disekolah

dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

3. Bagi guru, melalui penelitian ini diharapkan mampu dijadikan referensi

dalam memperbaiki proses pembelajaran.

4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan

pendekatan belajar tematik dan atau tematik terpadu dan atau saintifik dan

atau inquiry dan penyingkapan (discovery) Dan pemeblajaran yang

menghaasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning)

di sesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

Pembelajaran dengan metode ilmia adalah pembelajaran yang terdiri atas

kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin/perlu

diketahui), menanya/merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis),

mengumpulkan informasi dengan berbagai teknik, menalar/mengasosiasi

menganalisis data/informasi Dan menarik kesimpulan dan

mengomunikasikan jawaban/kesimpulan. Langkah-langkah tersebut dapat

dilanjutkan dengan kegiatan mencipta. (Abdul, 2016).

Sebuah model pembelajaran terkait dengan teori pembelajaran

berdasarkan teori tertentu dikembangkan tahapan, sistem social, prinsip

reaksi, dan sistem pendukung untuk membantu peserta didik

membangun/mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan

sumber belaja. Model pembelajaran memiliki: a) sintaks (fase

pembelajaran), b) sistem social, c) prinsip reaksi, d) sistem pendukung,

6
7

dan c) dampak. Sebuah model pembelajaran juga memiliki efek atau

dampak intruksional dan dampak pengiring. Dampak intruksional

merupakan dampak langsung yang dihasilkan dari materi dan keterampilan

berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Sedangkan dampak pengiriman

merupakan dampak tidak langsung yang dihasilkan akibat interaksi dengan

lingkungan belajara (Ridwan, 2019).

Kelompok model pembelajaran pemrosesan informasi menekakan

pada perolehan,ketuntasan, dan pemrosesan informasi yang difokuskan

pada fungsi kognitif peserta didik. Model dikembangkan berdasarkan teori

psikologi kognitif yang membahas tentang bagaimana seseorang berfikir,

mengingat, dan memahami. Teori psikologi kognitif diterapkan untuk

membantu peserta didik memahami, mengingat, dan membuat hubungan

antar ide dan pikiran. Model pembelajaran pemrosesan informasi focus

pada cara mengingatkan kemampuan peserta didik dalam memahami

dunia, yakni; bagaimana memperoleh informasi, mengorganisasikan data,

membingkai permasalahan, dan mengembangkan penyelesaiaan atau

solusi permasalahan, dan mengembangkan penyelesaian atau solusi

permasalahan. Pembelajaran dengan model ini diterapkan pada cara

meningkatkan dorongan internal untuk memahami dunia dengan cara

merasakan adanya permasalahan dan mengembangkan penyelesaiaan,

menggali informasi dan menggalinya, serta mengomunikasikannya

(Ridwan, 2019).

Menurut Zulfiani dkk,”model merupakan rencana atau pola yang

dapat dipakai untuk merancang mekanisme suatu pengajaran meliputi


8

sumber belajar, subyek pembayaran, lingkungan belajar, dan kurikulum.

Joyce dan Weil dikutip oleh rusman berpendapat bahwa, model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (Rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran dikelas atau yang lain. Arends

seperti dikutip oleh trianto menjelaskan bahwa, ” model pembelajaran

merupakan suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan dan menyusun pembelajaran di kelas yang mengacu

pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, tujuan-tujuan

pembelajaran, tahap-tahap pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan

pengelolahan kelas (Arfan,2016).

Dalam proses pembelajaran problem based learning supaya

peserta didik terdorong dan bergerak untuk aktif harus ada peran

guru selain fasilitator, yaitu harus menjadi motivator yang baik untuk

menciptakan suasana belajar yang aktif. Tugas ini telah dilaksanakan

oleh Pelawi dan Sinulingga (2016) dalam penelitiannya dalam penerapan

model problem based learning, dimana agar pembelajaran lebih

optimal, guru menjelaskan kembali tujuan dari pelaksanaan

problem based learning dan aktivitas aktivitas yang akan dilaksanakan

oleh guru dan peserta didik (Mimin, 2018)

2. Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat menolong peserta didik untuk meningkatkan


9

keterampilan yang dibutuhkan pada pada era globalisasi saat ini.

Problem Based Learning (PBL) dikembangkan untuk pertama kali oleh

Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu

medis di McMaster University Canada (Amir,2009). Model

pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi peserta

didik sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui

penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah. Beberapa definisi tentang Problem Based

Learning (PBL) :

1) Menurut Duch (1995,h. 201), Problem Based Learning (PBL)

merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik

untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok

untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini

digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada

pembelajaran yang dimaksud.

2) Menurut Arends (Trianto, 2007,h. 68), Problem Based Learning

(PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana peserta

didik dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga

diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri,

menumbuh kembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri,

memandirikan peserta didik, dan meningkatkan kepercayaan

dirinya.

3) Menurut Glazer (2001,h.89), mengemukakan Problem Based

Learning merupakan suatu strategi pengajaran dimana peserta didik


1

secara aktif dihadapkan pada masalah kompleks dalam situasi yang

nyata (Nuraeni,2016).

Dari beberapa uraian mengenai pengertian Problem Based

Learning dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning

merupakan model pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada

masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran dan

merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. Problem Based

Learning adalah pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran.

Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut

peserta didik mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka

mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar

sendiri serta kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses

pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk

memecahkan masalah atau tantangan yang dibutuhkan dalam kehidupan

sehari-hari (Nuraeni,2016).

Problem Based Learning sering disebut dengan pembelajaran

berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan proses

pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu masalah

sebelum memulai suatu proses pembelajaran yang menghadapkan

peserta didik pada suatu masalah nyata yang memacunya untuk

meneliti, menguraikan dan mencari penyelesaiaan. Pembelajaran

berbasis masalah sangat berkaitan dengan realitas kehidupan nyata

peserta didik sehingga peserta didik belajar tidak hanya wilayah


1

pengetahuan, tetapi juga mengalami dan merasakan. Hal ini

menyebabkan pembelajaran berbasis masalah,cenderung lebi dapat

diterima peserta didik dibanding dengan strategi pembelajaran

lain(Erwin,2018)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pemebelajaran yang

menyajika masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik

untuk belajar. Dalam penerapannya, peserta didik dikelompokkan

kedalam tim-tim yang bertugas untuk memecahkan masalah dunia nyata

(real word). Dengan model pembelajaran ini, diharapkan konsep-

konsep pengetahuan dapat diperoleh dengan sendirinya oleh peserta

didik melalui proses pemecahan masalah. (Erwin,2018)

Menurut Huda (2013), pengertian pembelajaran berbasis masalah

adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata,

proses dimana peserta didik melaksanakan kerja kelompok, umpan

balik, diskusi yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk

investigasi dan penyelidikan dan laporan akhir. Dengan demikian

peserta didik di dorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi

pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berfikir kritis

(Gea,2017).

Duch (1995) mengemukakan, bahwa PBL merupakan model

pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimna

belajar, bekerja secara Arends (2001) mendefinisikan PBL sebagai

suatu model pembelajaran dimana peserta didik dihadapkan pada

masalah autentik (nayata) sehingga diharapkan dapat menyususn


1

pengetahuan sendiri, menumbuh kembangkan inkuiri dan keterampilan

tingkat tinggi, memandirikan peserta didik dan meningkatkan

kepercayaan dirinya. Selanjutnya Ward (2002) mengemukaakan bahwa

PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik

untuk menyelesaikan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmia

sehingga peserta didik dapat mempelajarai pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memiliki keterampilan

untuk menyelesaikan masalah. (Wahyudin, 2018).

Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning),

selanjutnya disingkat PBL merupakan salah satu metode yang banyak

digunakan (Amir,2009). Beberapa teori PBL mengatakansebagai

berikut : PBL merupakanpendekatan berpusat pada peserta didik

danpembelajaran aktif progresif dimana masalahyang tidak terstruktur

digunakan sebagaititik awal dan pengait dalam prosespembelajaran

(Tan, 2004). Savin-Badin(2004) mendefinisikan PBL sebagai suatu

pendekatan yang terdiri dari beberapa aspek yaitu self-directed and life-

long learning, dengan problem solving dan keterampilanberpikir kritis

dikembangkan dengan difasilitasinya kelompok pembelajar. Barak,

2006 dalam (Tan, 2009) mendefinisikan PBL sebagai alternatif

pendekatan yang lebih progresif dalam pembelajaran dan salah satu

yang didasarkan pada kesempatan untuk melatih kreativitas dan

pengembangannya. Definisi-definisi lain PBL yang cukup mewakili,

seperti yang diungkapkan oleh: Prof. Howard Barrows dan Kelson

(dalam Amir, 2009: 21) yaitu bahwa PBL merupakan kurikulum dan
1

pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah masalah yang

menuntut mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang penting,membuat

mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi

belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.

Proses pembelajarannya menggunakan pendekatanyang sistemik untuk

memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti

diperlukan dalam karier dan kehidupan sehari-hari. Kemudian

Dutch,1994 dalam (Amir, 2009) menyatakan bahwa PBL merupakan

metode instruksional yang menantang mahasiswa agar “belajar untuk

belajar,” bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi

masalah yang nyata. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir

kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber

pembelajaran yang sesuai. Kemudian, Amir (2009:12) mengemukakan

bahwa PBL adalah suatu metode untuk menunjang pendekatan learner

centre dan memberdayakan pembelajar. Berdasarkan pendapat-

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PBL adalah pendekatan

pembelajaran yang memfasilitasi terjadinya learner centre dengan

menggunakan masalah sebagai pemicu rasa ingin tahu siswa. Salah satu

manfaat PBL menurut Amir (2009) adalah memberdayakan pembelajar.

Hal yang ingin dicapai dalam pemberdayaan pembelajar adalah peserta

didik memperoleh pengetahuan yang relevan (knowledge), peserta

didik berpikir untuk dapat memahami (thinking), siswa melakukan

(doing) serta perubahan perilaku dan cara pikir atas sesuatu. Dengan

demikian pembelajar bukan lagi penerima pasif atas pemikiran-


1

pemikiran pendidiknya namun harus dapat memastikan bahwa mereka

dapat melihat dengan jelas pemikirannya . (ST Maani,2016)

Pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pendekatan

pemberlajaran dengan membuat konfrontasi kepada peserta didik

dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-struktured atau open

ended melalui stimulus dalam belajar. Pembelajaran berdasarkan

masalah memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :

1) Belajar dimulai dengan suatu masalah.

2) Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan

masalah dunia nyata peserta didik atau integrasi konsep dan

masalah di dunia nyata.

3) Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar

disiplin ilmu.

4) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pemberlajar dalam

membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar

mereka sendiri.

5) Menggunakan kelompok kecil.

6) Menuntut pembelajaran untuk mendemonstrasikan apa saja yang

telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja

mereka. Inilah yang akan membentuk skill peserta didik. Jadi

peserta didik diajari keterampilan (Muhammad, 2017).

Tan (2009) mengemukakan bahwa Pada prinsipnya PBL

menekankan pada peningkatan dan perbaikan cara belajar dengan

tujuan untuk menguatkan konsep dalam situasi nyata,


1

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan

memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan belajar peserta

didik, mengembangkan keterampilan membuat keputusan,

menggali informasi, meningkatkan percaya diri, tanggung jawab,

kerjasama dan komunikasi. Proses pembelajaran dengan model

PBL sangat menunjang pembangunan keterampilan dalam

mengatur diri sendiri (self directed), kolaboratif, keterampilan

berpikir tingkat tinggi yang di dalamnya termasuk berpikir kreatif,

cakap menggali informasi yang semuanya diperlukan di dunia

kerja ( Markus, dan Hendrikus ,2016).

b. Karakteristik Model Problem Based Learning

Ciri yang paling utama dari model pembelajaran Problem

Based Learning yaitu dimunculkannya masalah pada awal

pembelajarannya.. Menurut Arends (Trianto,2007,h.68), berbagai

pengembangan pengajaran berdasarkan masalah telah memberikan

model pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Pengajuan pertanyaan atau masalah

a) Autentik, yaitu masalah harus berakar pada kehidupan dunia

nyata peserta didik dari pada berakar pada prinsip-prinsip

disiplin ilmu tertentu.

b) Jelas, yaitu masalah dirumuskan dengan jelas, dalam arti tidak

menimbulkan masalah baru bagi peserta didik yang pada

akhirnya menyulitkan penyelesaian peserta didik.


1

c) Mudah dipahami, yaitu masalah yang diberikan harusnya

mudah dipahami peserta didik dan disesuaikan dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

d) Luas dan sesuai tujuan pembelajaran. Luas artinya masalah

tersebut harus mencakup seluruh materi pelajaran yang akan

diajarkan sesuai dengan waktu, ruang, dan sumber yang

tersedia.

e) Bermanfaat, yaitu masalah tersebut bermanfaat bagi peserta

didik sebagai pemecah masalah dan guru sebagai pembuat

masalah.

2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu

Masalah yang diajukan hendaknya melibatkan berbagai disiplin

ilmu.

3) Penyelidikan autentik (nyata)

Dalam penyelidikan siswa menganalisis dan merumuskan masalah,

mengembangkan dan meramalkan hipotesis, mengumpulkan dan

menganalisis informasi, melakukan eksperimen, membuat

kesimpulan, dan menggambarkan hasil akhir.

4) Menghasilkan produk dan memamerkannya peserta didik bertugas

menyusun hasil belajarnya dalam bentuk karya dan memamerkan

hasil karyanya.

5) Kolaboratif

Pada model pembelajaran ini, tugas- tugas belajar berupa masalah

diselesaikan bersama-sama antar siswa. (Nuraeni,2016).


1

Adapun beberapa karakteristik proses Problem based

learning menurut Tan Amir (2007) dalam (Nuraeni,2016)

diantaranya :

1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran.

2) Biasanya, masalah yang digunakan merupakan masalah

dunia nyata yang disajikan secara mengambang.

3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk. Solusinya

menuntut peserta didik menggunakan dan mendapatkan

konsep dari beberapa ilmu yang sebelumnya telah diajarkan

atau lintas ilmu ke bidang lainnya.

4) Masalah membuat peserta didik tertantang untuk mendapatkan

pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru.

5) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning).

6) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari

satu sumber saja.

7) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. peserta

didik bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan

(peer teaching), dan melakukan presentasi.

Dari beberapa penjelasan mengenai karakteristik proses

Problem Based Learning dapat disimpulkan bahwa tiga unsur yang

esensial dalam proses Problem Based Learning yaitu adanya suatu

permasalahan, pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan belajar

dalam kelompok kecil. (Nuraeni,2016).


1

3. Langkah- langkah model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL)

Pada dasarnya Problem Based Learning diawali dengan aktivitas

peserta didik untuk menyelesaikan masalah nyata yang didtentukan

atau disepakati. Proses penyelesaian masalah tersebut berimplikasi

pada terbentuknya keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan

masalah dalam berfikir kritis serta sekaligus membentuk

pengetahuan baru proses tersebut dilakukan dalam tahapan-tahapan

atau sintaks pembelajaran yang disajikan pada tabel 2.1 dapa dilihat

pada table dibawa beriku ini:

Tabel 2.1 Langkah- langkah (PBL)


No Tahap Aktivitas Guru dan Peserta didik

1 Tahap 1: Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran,

Mengorientasi menjelaskan logistic yang dibutuhkan,

peserta didik mengajukan demonstrasi atau fenomena

terhadap masalah atau cerita unrtuk memunculkan

masalah dan Memotivasi peserta didik

agar dapat terlibat dalam kegiatan

mengatasi masalah yang dipilih atau

ditentukan.

2 Tahap 2 : Guru membantu peserta didik

Mengorganisasikan mendefinisikan dan mengorganisasikan

peserta didik untuk tugas-tugas belajar yang terkait dengan


1

belajar permasalahan yang dihadapi

sebelumnya.

3 Tahap 3 Guru membantu peserta didik untuk

Membimbing mengumpulkan informasi yang sesuai,

penyelidikan melaksanakan eksperimen untuk

individual maupun mendapatkan kejelasan yang diperlukan

kelompok untuk menyelesaikan masalah.

4 Tahap 4 Guru membantu peserta didik untuk

Mengembangkan berbagi tugas dan merencanakan atau

dan menyajikan menyiapkan karya yang sesuai sebagai

hasil karya hasil pemecahan masalah dalam bentuk

laporan,video,atau model.

5 Tahap 5 Guru membatu peserta didik untuk

Menganalisis dan melakukan refleksi atau evaluasi

mengevaluasi terhadap proses pemecahan masalah

proses-proses yang dilakukan.

dalam pemecahan

masalah.

(Muhammad, 2017)

Langkah mengidentifikasi masalah merupakan tahapan yang

sangat penting dalam PBL pemilihan masalah yang tepat agar dapat

memberikan pengalaman belajar yang mencirikan kerja ilmiah seringkali

menjadi
2

“masalah” bagi guru dan peserta didik. Oleh sebab itu sangat penting

adanya pendampingan oleh guru agar pembelajaran tetap pada bingkai

yang direncanakan. (Ngalimun,2017).

PBL memiliki lima tahapan pembelajaran menurut Sugiyanto

(2010). yaitu:

1) memberikan orientasi tentang permasalahan kepada peserta didik.

2) mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti.

3) membantu investigasi mandiri dan kelompok.

4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil, dan

5) menganalisis dan mengevaluasi mengatasi masalah( Markus,2016).

Pelaksanaan model Problem Based Learning terdiri dari 5 tahap

proses, yaitu

Tahap pertama, adalah proses orientasi peserta didik pada

masalah. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi peserta didik untuk

terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah, dan mengajukan masalah.

Tahap kedua, mengorganisasi peserta didik. Pada tahap ini guru

membagi peserta didik kedalam kelompok, membantu peserta didik

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah.

Tahap ketiga, membimbing penyelidikan individu maupun

kelompok. Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen

dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.


2

Tahap keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil. Pada

tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan

menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka

berbagi tugas dengan sesama temannya.

Tahap kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil

pemecahan masalah. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan

yang mereka lakukan Trianto (2007) (Nuraini,201).

4. Kelebihan dan kelemahan Model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL).

a. Kelebihan

Menurut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pembelajaran problem based

learning memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna, peserta didik

yang belajar memecahkan suatu masalah mereka akan

menerapkan pengetahuan yang dimiliknya atau berusaha

mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapata semakin

bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik berhadapan

dengan situasi dimana konsep diterapkan.

2) Dalam situasi PBL peserta didik mengintegrasikan pengetahuan

dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam

konteks yang relevan.


2

3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,

menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi

internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan

interpersonal dalam bekerja kelompok (Erwin, 2018).

Kelebihan PBL Menuru Warsono & Hariyanto (2012).

adalah:

a) peserta didik akan terbiasa menghadapi masalah dan merasa

tertantang untuk menyelesaikan masalah, tidak hanya terkait

dengan pembelajaran dalam kelas, tetapi juga menghadapi

masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

b) memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan

teman-teman sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman

sekelasnya.

c) semakin mengakrabkan guru dengan peserta didik ,

d) karena ada kemungkinan suatu masalah harus diselesaikan peserta

didik melalui eksperimen, hal ini juga akan membiasakan peserta

didik dalam menerapkan metode eksperimen (Markus, 2016).

Kelebihan Model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL).Sebagai suatu model pembelajaran, memiliki beberapa

kelebihan menurt Sanjaya (2007) diantaranya :

a) Menantang kemampuan peserta didik serta memberikan

kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta

didik.

b) Meningkatakan motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta

didik.
2

c) Membantu peserta didik dalam mentransfer pengetahuan peserta

didik untuk memahami masalah dunia nyata.

d) Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan

barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang

mereka lakukan. Disamping itu, PBM dapat mendorong peserta

didik untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil

maupun proses belajarnya.

e) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis

dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan

dengan pengetahuan baru.

f) Memberikan kesemnpatan bagi peserta didik untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia

nyata.

g) Mengembangkan minat peserta didik untuk secaraterus menerus

belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

h) Memudahkan peserta didik dalam menguasai konsep-konsep

yang dipelajari guna memecahkan masalah (Nuraini,2016)

b. Kelemahan

Sedangkan, kekurangan model PBL Shoimin (2016) antara

lain:

1) Pembelajaran berbasis masalah (PBM) tidak dapat diterapkan untuk

setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam

menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran yang


2

menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan

masalah, dan

2) Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman peserta didik

yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas (Nensi dkk,

2017).

Kelemahan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Disamping kebihan di atas, Problem based learning juga memiliki

kelemahan, menuru Sanjaya (2007). diantaranya:

1) Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,

maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.

2) Untuk sebagian peserta didik beranggapan bahwa tanpa pemahaman

mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah

mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang

sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin

pelajari (Nuraini,2016).

5. Penelitian Relevan

(Markus Iyus Supiandi, Hendrikus Julung, 2016). Berdasarkan hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model PBL secara signifikan

meningkatkan hasil belajar kognitif pada peserta didik di kelas XI IPA 1

SMA PancaSetya Sintang.

6. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi

dengan ligkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar


2

adalah aktifitas mental/psikis yag berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Perubahan itu diperole melalui usaha (buka karna

kematangan), menetap dalam waktu yang relative lama dan merupakan hasil

pegalaman. Perubaan perilaku akibat kegiatan belajar mengajar

mengakibatkan peserta didik memiliki penguasaaan terhadap materi

pengajaran yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar unuk

menyampaikan tujuan pengajaran. Perubahan perilaku disebabkan karena dia

mencapai penguasaan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

(Purwanto, 2016).

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

Gagne, hasil belajar berupa :

a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara

spesifik terhadap rangsangan spesifik.

b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang.

c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri.

d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.


2

Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami

kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut

tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. (Agus, 2015)

Lebih lanjut Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar yang

diperoleh pelajar yang diajar dengan PBL yaitu :

a. Inkuiri dan keterampilan melakukan pemecahan masalah dimana

peserta didik akan menggunakan keterampilan berfikir tingkat tinggi.

b. Belajar model peraturan orang dewasa

c. Keterampiln belajar mandiri. (Ngalimun,2017).

B. Materi pembelajaran Virus

1. Definisi Virus

Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah

penemuan virus diawali dengan ditemukannya virus oleh Adolf mayer,

berikut adalah ilmuan yang berkontribusi dalam penemuan virus Dimitri

Ivanowsky, yang ketiga martinus beijerinck dan yang terakir Wendell

Stanley (Pujiati, 2017).

Definisi virus secara umum ialah parasit berukuran mikroskopik

dengan menginfeksi sel organisme biologis. Menurut para ahli biologi

virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dengan benda mati.

Virus dikatakan peralihan, sebab virus memiliki 5 ciri-ciri virus seperti

makhluk hidup yakni memiliki DNA dan dapat berkembang biak pada sel

hidup. Dan virus memiliki ciri-ciri benda mati yakni tidak memiliki
2

protoplasma dan dapat dikristalkan. Pada dasarnya virus adalah materi

genetik yang telah dikelilingi oleh protein Virus dalam bereproduksi

memerlukan sel inang, sehingga virus sifatnya parasit obligasi. Pengertian

virus secara etimologi ialah kata virus berasal dari bahasa latin yakni

virion yang berarti “racun”. Virus merupakan organisme subseluler sebab

ukurannya yang sangat kecil, yang mana virus hanya bisa dilihat dengan

menggunakan mikroskop elektron. Virus ukurannya lebih kecil dari pada

bakteri.

2. Sejarah Penemuan Virus

Virus berasal dari bahasa Latin, yaitu virion, yang artinya racun.

Lalu, bagaimana awal mula virus ditemukan?

a) Adolf Meyer

Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883, setelah seorang

ilmuwan asal Jerman, Adolf Meyer, menemukan adanya bintik-bintik

kuning pada daun tembakau. Mengetahui hal itu, Meyer mencoba

mengekstraksi getah tembakau tersebut lalu menyemprotkannya pada

tembakau yang masih sehat. Ternyata, tembakau yang sehat tersebut

juga mengalami bintik-bintik kuning. Lalu, Meyer meneliti getah

tembakau tersebut menggunakan mikroskop, ternyata tidak ditemukan

adanya bakteri, sehingga ia berkesimpulan bahwa makhluk yang

menyerang tembakau tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri.

b) Dmitri Ivanovsky

Pada tahun 1892, ilmuwan asal Rusia, Dmitri Ivanovsky

melakukan penelitian yang sama dengan Meyer, yaitu menyaring getah


2

tembakau yang sakit. Perbedaannya, Dmitri menyaring getah tersebut

dengan saringan bakteri. Lalu hasil saringan tersebut disemprotkan

pada tembakau yang sehat, ternyata tembakau juga menjadi sakit.

c) Martinus Beijerinck

Beijerinck merupakan ilmuwan asal Belanda yang melakukan

penelitian sama dengan dua peneliti sebelumnya, bedanya Beijerinck

mencoba untuk menonaktifkan makhluk penyebab penyakit tersebut

menggunakan alkohol. Hasilnya alkohol tidak bisa menonaktifkan

makhluk tersebut. Beijerinck menyebutnya sebagai virus lolos saring.

d) Wendell Meredith Stanley

Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, Stanley, berhasil

mengristalkan makhluk penyebab penyakit pada tembakau pada tahun

1935. Kemudian, penyakit tersebut diberi nama Tobacco Mosaic

Virus (TMV).

3. Ciri-ciri Virus

Adapun ciri-ciri yang dimiliki virus adalah sebagai berikut.

a) Virus bisa bersifat seperti benda hidup, contohnya bisa berkembang

biak jika berada di dalam sel hidup.

b) Memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.

c) Virus bisa bersifat seperti benda mati, contohnya tidak melakukan

metabolisme, tidak bernapas, tidak bergerak, dan berbentuk kristal

jika berada di luar sel hidup.

d) Berukuran sangat kecil, yaitu antara 20 dan 300 nm.


2

4. Struktur tubuh virus

Virus tidak digolongkan dalam organisme seluler karena tidak

memiliki bagian-bagian sel seperti, dinding sel, membran sel, sitoplasma,

serta organel sel lainnya. Adapun struktur tubuh virus bakteriofag adalah

sebagai berikut.

Gambar 2.1 Bentuk Virus Kompleks


Sumber: https://www.researchgate.net/publication

a) Kepala

Kepala bagian dalam mengandung asam nukleat, sedangkan bagian

luarnya diselubungi oleh kapsid. Untuk virus bakteriofag, kepalanya

berbentuk polihedral dengan jenis asam nukleatnya DNA.

b) Kapsid

Kapsid merupakan selubung luar virus yang mengandung banyak

subunit protein yang disebut kapsomer. Kapsid terdiri dari

beberapa

c) Asam nukleat

Asam nukleat yang dimiliki virus hanya satu, yaitu DNA atau

RNA saja. Asam nukleat inilah yang nantinya berfungsi sebagai

informasi genetik untuk replikasi.


3

d) Leher

Leher merupakan penghubung antara kepala dan ekor. Leher

berfungsi sebagai saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.

e) Ekor

Ekor virus terdiri dari serabut ekor dan lempeng dasar. Ekor ini

berfungsi untuk menempel pada inang. Berikut ini merupakan struktur

virus selain bakteriofag yang telah ditemukan.

Gambar 2.2 Bentuk Virus


Sumber: https://www.researchgate.net/publication/
330042372_modul_mikroum

5. Bentuk Virus

Menurut Pujiati (2017), Virus pada umumnya berupa semacam

hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang

berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak, dan kebanyakan berbentuk

seperti kecebong dengaan “kepala” oval dan “ekor” silindris.Virus

bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam

asam nukleat (RNA dan DNA). Berdasarkan bentuk tubuh dan bagain-

bagain tubuh virus morfologi virus terbagi menjadi empat tipe utama

yaitu :
3

a) Virus Berbentuk Helix (helical virus)

Bentuknya menyerupai batang yang penjang, agak kaku dan

lentur (fleksibel).Kapsid sebagai tabung silinder yang pendek

berbentuk seperti helik yang mengelilingi asam nukleat virus.

Gambar 2.3 Virus Berbentuk Helix


Sumber: 330042372_modul_mikroum

b) Virus Berbentuk Polihedral

Virus dengan morfologi polihedral mempunyai ukuran yang sangat bervariasi yaitu dari 20 –
polyhedron beraturan dengan 20 bidang segitiga dan 20 sudut.

Gambar 2.4 Virus Berbentuk Polihedral


Sumber: 330042372_modul_mikroum

c) Virus Komplek

Morfologi virus kompleks memiliki bagain-bagain tubuh yang

lebih kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus lainnya.

Layaknya organisme hidup virus dengan morfologi ini juga memiliki

bagian-bagian tubuh seperti kepala dan ekor.


3

Gambar 2.5 Virus Komplek


Sumber: publication/330042372_modul_ mikroum

d) Virus Berpelindung

Disebut dengan virus berpelindung, hal ini karena salah satu struktur virus ini memiliki pelin
Influenza.

Gambar 2.6 Virus Berpelindung


Sumber: publication/ 330042372_modul_ mikroum

6. Cara hidup virus

Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya

dapat hidup di dalam sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati, virus

tidak akan mati melainkan mengkristal. Sel hidup yang ditumpangi virus

disebut sel inang. Bagaimana cara virus mengenali inangnya? Yaitu


3

menggunakan sistem lock key atau kesesuaian. Berdasarkan jenisnya, sel

inang dibagi menjadi dua, kisaran inang luas dan kisaran inang sempit.

Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang,

contohnya virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi, dan manusia.

Sedangkan virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa menginfeksi

inang tertentu saja, contohnya virus flu hanya menginfeksi sel-sel di

saluran pernapasan dan virus bakteriofag hanya bisa menginfeksi

bakteri Escherichia coli. Penularan virus dari satu inang ke inang yang

lain bisa melalui udara, lendir, air, darah, atau melalui perantara seperti

nyamuk.

7. Perkembangbiakan virus

Perkembangbiakan virus dikenal dengan istilah replikasi atau

perbanyakan diri. Bagi virus, sel inang merupakan sumber energi untuk

sintesis protein. Perkembangbiakan virus dibagi menjadi dua, yaitu daur

litik dan lisogenik

a) Daur litik

Terjadinya daur litik disebabkan oleh ketahanan sel inang lebih

lemah daripada daya infeksi virus. Akibatnya sel inang akan pecah

dan mati, serta akan menghasilkan virion-virion baru. Adapun

tahapan pada daur litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan

replikasi, pematangan atau perakitan, dan lisis.

b) Daur lisogenik

Daur lisogenik terjadi jika pertahanan tubuh inang lebih kuat

daripada daya infeksi virus. Pada daur ini sel inang masih bisa
3

bereproduksi dengan normal dan tidak akan langsung pecah. Akan

tetapi, DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom sel

inang membentuk profag. Saat sel inang yang mengandung profag

tersebut membelah diri, barulah profag akan diwariskan ke sel

berikutnya. Adapun tahapan pada daur lisogenik adalah adsorpsi dan

infeksi,pemetrasi,penggabungan,pembelahan,sintesis.Untuk

memahami lebih lanjut, silakan Quipperian simak gambar berikut ini.

Gambar 2.7 Daur hidup virus


Sumber: publication/330042372_modul_ mikroum

8. Manfaat virus

Mungkin kalian bertanya-tanya, apakah benar jika virus

bermanfaat? Bukannya virus selalu merugikan makhluk hidup?

Jika ditinjau dari satu sisi saja, pernyataan di atas memang benar. Akan

tetapi, jika dianalisis kembali sifat, struktur, dan klasifikasinya, ternyata


3

virus masih bisa dimanfaatkan untuk membantu makhluk hidup. Apa saja

manfaatnya?

a) Virus memiliki selubung yang tersusun dari subunit protein. Protein

selubung dari virus ini bisa dimanfaatkan untuk membuat vaksin

protein agar terbentuk respon kekebalan tubuh untuk melawan

penyakit.

b) Bisa digunakan untuk terapi gen melalui rekayasa genetika.

c) Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau

membunuh bakteri yang bersifat patogen.

d) Ilmuwan dari Inggris berhasil menginokulasi partikel virus dan

mencampurnya dengan senyawa Fe atau besi untuk membuat

kapasitor.

e) Sebagai biopestisida, yaitu pestisida biologis di bidang pertanian yang

tidak mencemari lingkungan.

f) Produksi interferon, yaitu senyawa yang mampu mencegah replikasi

virus di dalam inang.

g) Pembuatan hormon insulin, dengan cara mencangkokkan virus ke

dalam gen penghasil insulin dalam tubuh bakteri agar dihasilkan

insulin dalam jumlah besar.

9. Penyakit yang disebabkan oleh virus

Adapun penyakit yang disebabkan oleh virus, baik pada manusia,

hewan, dan tumbuhan adalah sebagai berikut.

a) Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus.

b) Campak disebabkan oleh Morbilivirus.


3

c) AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human Immunodeficiency Virus.

d) Flu disebabkan oleh virus influenza atau parainfluenza.

e) Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High Pathogenic Avian

Influenza Virus.

f) Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus.

g) Tetelo disebabkan oleh virus NCD.

h) Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic Virus.

C. Kerangka Pikir

Perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan secara

maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karna majunya

pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pakue terdapat

beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu peserta didik kurang

berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya minat

dan motivasi peserta didik untuk belajar, hal ini berdampak pada hasil belajar

peserta didik yang relatif rendah, dimana nilai KKM yang telah diterapkan

yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik yang dapat mencapai nilai

KKM Biologi yang telah diterapkan.

Berikut ini adalah diagram kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada

diagram 2.8 berikut ini :


3

Permasalahan yang terjadi di SMA NEGRI 1 PAKUE dimana hasil belajar peserta didik relatif

erluh menerapkan sebuah model pembelajaran yang mampu mengatasi permasalahan dengan memberian pembelajaran yang
inovatif.

Maka Guru perlu menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Hasil belajar peserta didik


Diagram 2.8 Kerangka Pikir Penelitia
meningkat.
D. Hipotesis

HipotesisdalampenelitianiniadalahTerdapatPengaruhModel pembelajaran Problem Based Learning (PBL

peserta didik Materi Virus kelas XI SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksprimen semu (quasi

experimental). Secara sederhana penelitian eksperimen adalah penelitian

yang mencari pengaruh dari suatu perlakuan yang diberikan (Sugiyono,

2016).

Sugiyono (2016) menyatakan bahwa quasi experimental digunakan

karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang

digunakan untuk penelitian. Desain penelitian ini tidak akan mengambil

subjek secara acak dari populasi tetapi menggunakan seluruh subjek dalam

kelompok yang utuh untuk diberi perlakuan.

2. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non Equivalent

Pretest Posttest Control Group Design, yaitu jenis desain yang biasanya

dipakai dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama, keadaan

atau kondisinya. Desain ini dapat dilihat pada tebel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Non Equivalent Pretest Posttest


Control Group Design.

Sampel Pretest Variabel bebas Posttest


E O1 X O2
C OI - O2

Keterangan :
O1 : pretest

38
3

O2 : posttest

E : kelas eksperimen

C : kelas kontrol

X : perlakuan menggunakan model pembelajaran PBL

- : perlakuan dengan pembelajaran konvensional

3. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2016) macam-macam variabel dalam penelitian

dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas yang merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu

Pegaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), sedangkan

variabel terikatnya yaitu hasil belajar biologi peserta didik materi virus

kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara.

4. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020, Selama dua bulan terhitung pada bulan Oktober hingga bulan

November di SMA Negeri 1 Pakue yang berlokasi di Kecamatan Pakue,

Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi tenggara.

5. Prosedur Penelitian

a. Tahap observasi

1) Observasi awal ke sekolah dengan konsultasi kepala sekolah guru

bidang studi perihal perizinan untuk melakukan penelitian.


4

2) Mengamati proses pembelajaran dan masalah yang terdapat pada

proses pembelajaran.

b. Tahap persiapan

1) Menentukan populasi dan sampel.

2) Menyusun perangkat pembelajaran (RPP) yang disesuaikan

dengan keterampilan berpikir kritis dan langkah-langkah model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

3) Menyusun instrument penelitian berupa soal Pilihan ganda 30 soal

LKPD dan Lembar kerja peserta didik yang sesuai dengan tahapan

pembelajaran PBL dan lembar observasi keterlaksanaan model

pembelajaran PBL sebagai penunjang dalam penelitian.

4) Melaksanakan uji validitas perangkat pembelajaran yang

digunakan sebagai instrumen penelitian kepada Dosen

pembimbing, apabilah sudah layak maka instrument tersebut siap

digunakan.

c. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga bulan

November tahun ajaran 2019/2020 di SMA Negeri 1 Pakue Kolaka

Utara kelas X IPA dengan materi Virus. Penelitian dilakukan sebanyak

4 kali pertemuan, dimana 2 kali pertemuan digunakan untuk proses

pembelajaran dan 2 kali pertemuan untuk memberikan uji tes hasil

belajar. Tiap pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran (3 x 45 menit)

Adapun Sintaks proses pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.2.

sebagai berikut :
4

Tabel 3.2 Sintaks proses pembelajaran.


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pendahuluan (15 menit) Pendahuluan (15 menit)

Tahap-1
Oreantasi peserta didik pada masalah
a. Mengucapkan salam pembuka dan a. Mengucapkan salam pembuka
meminta ketua kelas untuk dan meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a sebelum pelajaran memimpin do’a sebelum
dimulai. pelajaran dimulai.
b. Mengabsen peserta didik dan b. Mengabsen peserta didik dan
menanyakan peserta didik yang menanyakan peserta didik yang
tidak hadir. tidak hadir.
c. Memotivasi peserta didik dengan c. Memotivasi peserta didik dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran menyampaikan tujuan
yang akan dicapai. pembelajaran yang akan dicapai.
d. Menayakan peserta didik tentang d. Menayakan peserta didik tentang
apa yang mereka ketahui tentang apa yang mereka ketahui tentang
materi virus. materi virus.
e. Guru memotivasi peserta didik e. Guru memotivasi peserta didik
untuk dapat menyelesaikan masalah untuk memperhatikan
melalui pemberian masalah. pembelajaran yang akan
berlangsung.
Kegiatan inti (105 menit)
Tahap-2 Kegiatan inti (105 menit)
Mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar.
a. Guru membagi peserta didik a. Guru menyampaikan materi
kedalam kelompok. pembelajaran yaitu tulang dan
b. Guru menyampaikan materi pokok rangkah tubuh.
tulang dan rangkah tubuh. b. Guru mempersiapkan kepada
c. Guru membagikan materi yang peserta didik untuk bertanya
berisis permasalahan mengenai tentang materi yang belum
materi pembelajaran. dipahami dari penjelasan guru.
Tahap-3 c. Guru melakukan evaluasi kepada
Membimbing penyelidikan individual peserta didik untuk mengetahui
maupun kelompok. sejauh mana peserta didik
a. Guru meminta peserta didik untuk memahami materi yang telah
mengerjakan soal penyelesaian diajarkan.
masalah.
b. Guru membimbing peserta didik
4

untuk melakukan pemecahan Penutup (15 menit)


masalah. a. Guru meminta peserta didik
untuk menarik kesimpulan
Tahap-4 tentang materi yang telah
Mengembangkan dan menyajikan dipelajari.
hasil karya.
b. Guru menyampaikan materi yang
a. Meminta peserta didik untuk
berdiskusi dengan teman kelompok, akan dibahas pada pertemuan
menuliskan hasil diskusi dalam selanjutnya.
kertas doublefolio c. Guru menutup pembelajaran
b. Salah satu kelompok ditunjuk untuk (salam penutu)
mempresentasikan hasil diskusi
mereka.

Tahap-5
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
a. Meminta peserta didik untuk
mengecek kembali hasil pemecahan
masalah mereka.
b. Guru meluruskan permasalahan
yang ada.
c. Mempersilahkan peserta didik
untuk menayakan materi yang
belum di pahami.

Penutup (15 menit)

a. Guru meminta peserta didik untuk


menarik kesimpulan tentang materi
yang telah dipelajari.
b. Guru menyampaikan materi yang
akan di bahas pada pertemuan
selanjutnya.
c. Guru menutup pembelajaran (salam
penutup).

d.
1) Evaluasi pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali yaitu:

a) Pada saat awal penelitian sebelum dilakukan pembelajaran

dilakukan pretest dengan soal pilihan ganda yang terdiri dari 30

soal.
4

b) Pada saat akhir penelitian dilakukan posttest dengan soal

pilihan ganda yang terdiri dari 30 soal.

2). Setelah data hasil evaluasi penelitian diperoleh, selanjutnya

melakukan analisis data.

3). Menyusun laporan hasi penelitian.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peserta

didik kelas X di SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara. Penjelasan mengenai

populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya dijelaskan sebagai

berikut:

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi

dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas X IPA Negeri 1

Pakue Kolaka Utara. Lebih jelasnya pada tabel 3.3 berikut ini :
4

Tabel 3.3 Jumlah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pakue Kolaka
Utara.
Kelas Jumlah peserta didik

X IPA 1 30

X IPA 2 30

X IPA 3 30

X IPA 4 30

X IPA 5 30

Total 150

2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Random sampling

karena karakteristik dari subjek yang ingin diteliti sesuai dengan

tingkatan kemampuan para peserta didik. Dengan pertimbangan bahwa

kemampuan akademik dari kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda

dilihat dari nilai pretest dan posttes. Sampel yang diambil dalam

penelitian ini yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan Kelas X

IPA 5 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 60 orang. Dan dapat dilihat

pada tabel 3.4 dibawa ini:

Tabel 3.4 Jumlah sampel


Kelas JumLah peserta didik

X IPA 1 30

X IPA 5 30

Total 60
4

C. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi oprasional variabel yaitu sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran

Berbasis Masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya

permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar

memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.

2. Hasil belajar peserta didik adalah nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi

peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar dalam kurun

waktu tertentu. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada

ranah kognitif.

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk tes obkjektif

tipe pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 5 pilihan jawaban diberikan

perlakuan awal (pretess) sebelum kegiaan pembelajaran dan (posttest) diakhir

pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. LKPD dan

Lembar kerja peserta didik yang sesuai dengan tahapan pembelajaran PBL

dan lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran PBL sebagai

penunjang dalam penelitian (Lampiran 15 ,Hlm 128).

E. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan berupa soal Pilihan ganda 30 soal

dengan 5 pilihan jawaban diberikan perlakuan awal (pretess) sebelum

kegiaan pembelajaran dan (posttest) diakhir setelah pembelajaran pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. .


4

F. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu analisis data mengenai hasil

prettest posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian analisis data

mengenai pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar peserta didik SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara.

1. Analisis statistic deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

umum mengenai karakteristik pencapaian hasil belajar peserta didik bagi

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menurut Sugiyono (2016) Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Pada analisis data ini, data yang dianalisis adalah hasil belajar

yang terlebih dahulu dibandingkan dengan kriteria hasil belajar peserta didik

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Pengkategorian Hasil Belajar Biologi Pada peserta didik


Interval Nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
Sumber : (Kemendikbud, 2014)
4

a. Uji Gain (N-Gain)

Uji N-gain bertujuan untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau

persentase keberhasilan peserta didik setelah proses belajar. Adapun

kategorisasi untuk nilai N-gain dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :

Table 3.6 Kategori Nilai Uji N-gain

Skor N-Gain Kategori

Nilai G ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ Nilai G ≤ 0,070 Sedang

0,00 < Nilai G < 0,30 Rendah

Sumbe: (Hake, 2015).


2. Analisis statistik inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan melalui analisis perbandingan

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap

hasil belajar. Statistik Inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis

adalah Uji Independen sampel T-tes Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas, uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakkan SPSS Statistic 22. Jika signifikan kurang dari 0,05 maka

kesimpulannya data tidak berdistribusi normal, jika signifikan lebih dari 0,05

maka data berdistribusi normal (Purnomo,2016).


4

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi data

apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama atau

beda. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan lebih dari

0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data

sama (Purnomo,2016).

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji

normalitas dan homogen, apabila data populasi berdistribusi normal dan

populasi berdistribusi homogen maka dilakukan pengujian hipotesis

dengan dengan Uji N-Gain Independen Sampel T-test. Perhitungan pada

penelitian ini menggunakan SPSS Statistic 22. Untuk mengambil

keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisis data, yaitu:

Jika signifikan > 0.05 maka H0 ditolak

Jika signifikan < 0,05 maka H1

diterima
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakue, Kabupaten Kolaka

Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan populasi penelitian adalah seluruh

peserta didik kelas X Tahun ajaran 2019/2020.

Pelaksanaan penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu, di mana kelas

X IPA 1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 peserta didik dan kelas X IPA

5 sebanyak 30 peserta didik sebagai kelas kontrol. Pada proses pembelajaran,

kedua kelas diberikan materi yang sama tapi dengan perlakuan yang berbeda.

Dimana pada kelas ekperimen adanya perlakuan yang diterapkan yaitu model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL), sedangkan pada kelas kontrol

diterapkan model pembelajaran yaitu dengan menggunakan pembelajaran

yang berpusat pada guru atau konvensional.

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui media tes yang terdiri dari

pret-test dan post-test. pret-test merupakan tes awal yang diberikan kepada

peserta didik baik peserta didik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal pesera didik sebelum

diberikan perlakuan yang berbeda. Sedangkan post-test merupakan tes yang

diberikan kepada pesera didik baik pada peserta didik kelas eksperimen

maupun kontrol yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik

pada materi virus. Data pret-test dan post-tes diperoleh dari tes pilihan ganda

sebanyak 30 soal.

49
5

Ada dua macam hasil analisis yang disajikan yaitu hasil analisis yang

menggunakan statisik deskriptif dan hasil analisis yang menggunakan

satatistik inferensial. Uraian dari masing-masing deskripsi hasil analisis

sebagai berikut :

1. Analisis Statisik Deskriptif

a. Deskripsi Aktivitas Peserta Didik

Data aktivitas peserta didik ini diperoleh melalui instrumen

observasi aktivitas peserta didik yang dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung. Indicator aktivitas pesera didik terdiri dari

tiga belas aspek observasi, observasi dilakukan berdasarkan petunjuk

pada instrumen pengamatan yang dilakukan pada setiap pertemuan.

Data hasil pengamatan aktivitas peserta didik disajikan dalam table

4.1 berikut:

Table 4.1 Deskripsi Hasil Persentase Dan Kriteria


Aktifitas Peserta Didik.
Pertemuan Presentase Kriteria

I 73,3 Aktif

II 83,3 Sangat aktif

Jumlah rata-rata 78,3 Aktif

Berdasarkan data pada tabel 4.1 pada pertemuan pertama terlihat

bahwa keterlaksanaan pembelajaran kriteria aktif, ini ditunjukan oleh

persentase skor akivitas peserta didik selama proses pembelajaran

pada angka 73,3 %. Peretemuan kedua persentase skor aktivitas


5

peserta didik selama proses pembelajaran pada angka 83,3% dengan

kriteria sangat aktif.

Dengan ketetapan kriteria mulai skor persentase 0%-20% kriteria

tidak aktif,21%-40% kriteria kurang aktif, 41%-60% kriteria cukup

aktif, 61%-80% aktif dan 81%-100% kriteria sangat aktif. Secara

umum aktifitas peserta didik dalam pembelajaran termasuk dalam

kriteria aktif dengan presentase keterlaksanaan sebesar 78,3%.

b. Deskripsi Hasil Belajara Biologi Peserta Didik Kelas Ekperimen

Dan Kelas Kontrol.

Analisis data deskriptif merupakan hasil analisis data yang

nantinya akan menunjukkan deskripsi dari hasil belajar biologi

peserta didik pada materi Virus yang diperoleh dari kedua sampel

kelas yaitu kelas ekperimen dan kontrol.

Berikut merupakan hasil analisis deskriptif materi virus pada

kelas ekperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Pengolahan Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes


Belajar (Prettest Dan Posttest) Materi Virus Secara
Umum Peserta didik Kelas X IPA 1 Dan X IPA 5
SMA Negeri 1 Pakue.
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test
Jumlah Sampel 30 30 30 30
Skor Maksimum 63 97 43 83
Skor Minimum 10 67 10 37
Mean 33,00 83,40 22,77 58,63
Varians 168,138 65,283 89,082 139,137
Range 53 30 33 47
5

Standar Deviasi 12,967 8,080 9,438 11,796

Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada kelas

ekperimen dan kelas kontrol masing-masing menggunakan 30

sampel. Pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan Problem

Based Learning (PBL), memperoleh skor maksimum pada Pre-Test

sebesar 30 dan skor minimum sebesar 10. Sedangkan Post-Test,

skor maksimum yang diperoleh sebesar 97 dan skor minimum

sebesar 67. Adapun nilai rata-rata (mean) Pre-Test sebesar 33,00

dan Post-Test sebesar 83,40 Kemudian varians pada Pre-Test

sebesar 168,138 dan varians pada Post-Test sebesar 65,283. Lalu,

range pada Pre-Test sebesar 53 dan range pada Post-test 30, serta

adapula standar deviasi pada Pre-test didapatkan skor sebesar

12,967dan Post-test didapatkan skor sebesar 8,080. Selanjutnya,

pada kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan Problem Based

Learning (PBL), memperoleh skor maksimum pada Pre-test sebesar

43 dan skor minimum sebesar 10. Sedangkan Post-test, skor

maksimum yang diperoleh sebesar 83 dan skor minimum yang

diperoleh yaitu 37. Adapun nilai rata-rata (mean) Pre-Test sebesar

22,77 dan Post-Test sebesar 58,63 Kemudian varians pada Pre-Test

sebesar 89,082 dan Post-Test sebesar 139,137 dengan range pada

Pre-test sebesar 33 dan range pada Post-Test sebesar 47 Serta

standar deviasi Pre-Test sebesar 9,438 dan Post-Test sebesar

11,796. Data skor hasil belajar peserta didik materi virus pada tabel

4.3 sebagai berikut :


5

Tabel 4.3 Kategorisasi Tes Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik


Materi Virus Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol.
Interval Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(%) (%)

93-100 Baik Sekali 6 20 0 0


84-92 Baik 6 20 0 0
75-83 Cukup 13 43,4 2 6,7
<75 Kurang 5 16,6 28 93,3
Jumlah 30 100 30 100

Dari tabel 4.3 di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa di

kelas ekperimen, rentang <75 terdapat 5 pesera didik yang memperoleh

skor dengan kategori kurang dengan persentase 16,6%. pada rentang 75-83

terdapat 13 pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan

persentase 43,4%. Kemudian pada rentang 84-92 terdapat 6 pesera didik

memperoleh kategori baik dengan nilai persentase 20% dan pada rentang

93-100 terdapat 6 pesera didik yang memperoleh skor dengan kategori

baik sekali dengan nilai persentase 16,6%. Sedangkan kelas kontrol, dapat

dilihat rentang <75 terdapat 28 pesera didik yang memperoleh skor dengan

kategori kurang dengan persentase 93,3%. pada rentang 75-83 terdapat 2

pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan persentase

6,7%. Kemudian pada rentang 84-92 tidak ada pesera didik memperoleh

kategori baik dan pada rentang 93-100 juga tidak terdapat pesera didik

yang memperoleh skor dengan kategori baik sekali. Kategori hasil tes hasil

belajar pesera didik materi Virus digambarkan dalam grafik 4.1 sebagai

berikut:
5

Grafik 4.1 Kategori Hasil Tes Hasil Belajar Peserta didik Maeri
Virus Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.

30
frekuensi
25
20
15 Eksperimen
10 Kontrol
5
0

x
<7575-8384-9293-100
interval skor

Berdasarkan grafik 4.1 di atas, dapat dillihat bahwa kelas

ekperimen, rentang <75 terdapat 5 pesera didik yang memperoleh skor

dengan kategori kurang dengan persentase 16,6%. pada rentang 75-83

terdapat 13 pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan

persentase 43,4%. Kemudian pada rentang 84-92 terdapat 6 pesera didik

memperoleh kategori baik dengan nilai persentase 20% dan pada rentang

93-100 terdapat 6 pesera didik yang memperoleh skor dengan kategori

baik sekali dengan nilai persentase 16,6%. Sedangkan kelas kontrol, dapat

dilihat rentang <75 terdapat 28 pesera didik yang memperoleh skor dengan

kategori kurang dengan persentase 93,3%. pada rentang 75-83 terdapat 2

pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan persentase

6,7%. Kemudian pada rentang 84-92 tidak ada pesera didik memperoleh

kategori baik dan pada rentang 93-100 juga tidak terdapat pesera didik

yang memperoleh skor dengan kategori baik sekali.


5

Tabel 4.4 Data ketuntasan Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik


Materi Virus Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol.
Interval Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Frekuensi (%) Frekuensi (%)
75-100 Tuntas 25 83,4 2 6,7
<75 Tidak tuntas 5 16,6 28 93,3
Jumlah 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 4,4 menjelaskan kategori ketuntasan hasil

belajar (posttest) pada materi virus pada kelas eksperimen yaitu dari

interval skor 75-100 mendapakan frekuensi 25 dengan pesentase 83,4%

dengan kategori tuntas Dan untuk skor interval <75 mendapatkan

frekuensi 5 dengan persenase 16,6% dengan kategori tidak tuntas

sedangkan untuk kelas kontrol yaitu dari interval skor 75-100 mendapakan

frekuensi 2 dengan pesentase 6,7% dengan kategori tuntas Dan untuk skor

interval <75 mendapatkan frekuensi 28 dengan persentase 93,3% dengan

kategori tidak tuntas.

c. Uji N-gain

Uji N-gain berguna unuk mengetahui perbandingan antara antara

nilai pretest dengan nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

adapun hasil perhitungan N-gain adalah pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Table 4.5 Kategori Hasil Rata-rata Nilai Uji N-gain


Kelas Nilai Rata-rata Kategori
Eksperimen 0,74 Tinggi
Kontrol 0,45 Sedang
5

Berdasarkan tabel 4.5 hasil rata-rata nilai uji N-gain dapat

dilihat bahwa hasil rata-rata kelas eksperimen sebesar 0,70 yang

dikategorikan tinggi, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 0,45

yang dikategorikan sedang.

2. Analisis Statisik Inferensial

Teknik analisis data inferensial dilakukan untuk menjawab

hipotesis penelitian. Untuk keperluan uji hipotesis ini, maka dilakukan uji

normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

a. Uji normalitas

Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan

uji persyaratan analisis terhadap data penelitian. Uji persyaratan yang

pertama adalah uji normalitas. Pengujian normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Uji normalitas yang

digunakan yaitu dengan menggunakan uji SPSS 22 dengan uji

Normality Test (Kolmogorov-Smirnov). Data dikatakan berditribusi

normal, jika nilai signifikan (Sig) > 0.05. Berdasarkan hasil

pengolahan data SPSS 22 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test Dan Post-Test


Kelas Eksperimen
Kelas Nilai Signifikan
Pre-Test Ekperimen 0.183
Post-Test Eksperimen 0.200*
Pre-Test Kontrol 0.085
Post-Test Kontrol 0.102
5

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa data hasil belajar

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki sig > 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi

normal.

b. Uji homogenitas

Berdasarkan hasil data dari uji normalitas yang dilakukan,

didapatkanlah data dari sampel berdistribusi normal. Setelah

melakukan uji normalitas tersebut, selanjutnya dilakukan uji

homogenitas yang di mana bertujuan untuk mengetahui tingkat

kesamaan varians antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Dan dikatakan homogen apabila nilai

signifikan (Sig) > 0,05. Uji homogenitas dua buah variabel dapat

diperoleh melalui uji Homogenity Of Variance Test dengan bantuan

SPSS 22. Adapun hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada

tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test


Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Pre-Test Post-Test
Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Sig 0,159 0,062
Taraf Sig (a) 0,05
Kesimpulan Kedua data Homogen Kedua Data Homogen

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat dari hasil uji homogenitas

varians yang diperoleh eksperimen dan kelas kontrol, mendapatkan

hasil signifikan Pre-Test dan Post-Test.


5

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan adalah dengan menggunakan

Uji N-Gain Independen Sampel T-test pada SPSS 22. Uji hipotesis

dilakukan untuk menguji apakah ada tidaknya pengaruh penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar peserta didik materi virus. Sebelum data uji hipotesis

independen sampel T-tes untuk nilai sig pada eksperimen dan

kontrol terlebih dahulu dilakukan pencarian nilai selisi rata-rata

prettes dan postest dapa diliha pada tabel 4.8 berikut:

Table 4.8 Hasil Nilai Rata-rata Selisi N-gain Posttes kurang


Prettes Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Kelas Nilai Rata-rata
Eksperimen 50,40
Kontrol 35,86

Berdasarkan tabel 4.6 hasil rata-rata nilai selisi kelas

eksperimen sebesar 50,40 dimana lebih tinggi dari hasil rata-rata

selisi kelas kontrol yang hanya sebesar 35,86.

Adapun kriteria penerimaan data signifikan Independen

sampel T–test berdasarkan nilai signifikan yang keluar dari output

SPSS sebagai tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Hipotesis Uji N-gain Independen Sampel T-tes


Variabel Nilai Sig (2-tailed)
Hasil Belajar Peserta didik 0,001
5

Berdsarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa uji hipotesis yang

dilakukan pada hasil belajar kelas eksperimen dan kelas control

diperoleh Nilai Sig (2-tailed) adalah sebesar 0,001 < 0,05. Maka

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efekifitas

yang signifikan (nyata) antara penggunaan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dengan metode konvensional untuk

meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik materi virus pada

peserta didik kelas X SMA 1 Pakue Kolaka uatara.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara Sulawesi

Tenggara dengan sampel X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 5

sebagai kelas kontrol. Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen yaiu model

pembelajaran Problem Based Learning sedangkan pada kelas kontrol adalah

pembelajaran konvensional. Kedua kelas didberikan tes awal (prettes) dan tes

akhir (posstes) serta dilakukan observasi terhadapa akivitas peserta didik

selama proses pembelajaran berlangsung.

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk melakukan uji normalitas

data penelitian, uji homogenitas data, uji hipotesis penelitian. Berdasarkan

hasil analisis deskriptif pada tabel 4.2, uji normalitas diperoleh hasil skor tes

hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dengan kelas kontrol

pembelajaran konvensional. Sebelum penerapan model pemebelajaran

Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran konvensional

dilaksanakan, terlebih dahulu diberikan tes belajar (Pret-test) dan setelah


6

penerapan model pembelajaran selesai maka deberikan tes hasil belajar (Post-

Test). Jika dilihat dari hasil perhitungan yang telah diperoleh maka terlihat

kelas ekeperimen jauh lebih unggul dibanding kelas kontrol dengan rata-rata

nilai hasil belajar posttest eksperimen yaiu 83,40 sedangkan nilai hasil belajar

posttest kontrol yaitu 58,63. Berdasarkan hasil penelitian (Desy, 2016)

membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan

menggunakan model problem based learning lebih baik dibandingkan dengan

rata-rata hasil belajar kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional. Kemudian untuk uji homogen dimana menunjukkan hasil

bahwa prettest dan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

memiliki varian yang sama (homogen), pada pengujian N-Gain didapakan

pengkategorian nilai rata-rata eksperimen lebih tinggi dari pada

pengkategorian nilai kontrol yang tergolong sedang. Dengan nilai selisi rata-

rata prettes dan postes kelas eksperimen adalah 50,40 dan kelas kontrol nilai

selisi rata-rata prettes dan postes kelas kontrol adalah 35,86. Untuk uji

hipotesis menggunakan uji N-gain independen sampel T-tes dengan nilai sig

2-tailed yaitu 0,001 atau (0,001 ≤ 0,05) yang berarti ada penguruh signifikan

model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar biologi

peserta didik materi virus. Dan Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

(Fitri, 2019) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMA

Negeri 2 Rambang Kuang didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 <α

0,05/1 yang sudah di uji t tidak berpasangan (independent sample t-test).

Maka disimpulkan model pembelajaran PBL (Problem Based Lerning)

berpengaruh terhadap hasilbelajar kognitif siswa kelas X di SMA Negeri 2


6

Rambang Kuang. Serta dalam penelitian (Desy, 2016) Pada hasil

penelitiannya menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada model

Problem Based Learning terhadap hasil belajar peserta didik pada materi

pokok bahasan virus dikelas X MAN Rantauprapat T.P. 2016/2017.

Presentase keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung dapat dilihat pada tabel 4.1, yang dimana diperoleh melalui

lembar observasi keaktifan peserta didik. Dari hasil presentase keaktifan

peserta didik, diperoleh sebesar 78,3% persentase keaktifan peserta didik

secara keseluruhan yaitu pertemuan pertama dan kedua sehingga dapat

disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran virus

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

telah mencapai kriteria aktif. Pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning menekankan Peserta didik harus

berusaha belajar dalam memecahkan problem (nyata) dalam mengembangkan

kemampuan menganalisis dan mengolah informasi menjadi lebih mudah

dipahami peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut ini:

Penerapan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dimana adanya peningkatan

hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Pakue pada materi virus yang

dapat dilihat pada hasil analisis data deskriptif yang menunjukkan bahwa pada

kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) lebih tinggi dengan rata-rata 83% dari pada kelas kontrol yang

tidak diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan

nilai rata-rata 58%. Persentase keaktifan peserta didik secara keseluruhan

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

diperoleh sebesar 72,80%, telah mencapai kategori aktif. Pada hasil belajar

kelas eksperimen dan kelas control diperoleh Nilai Sig (2-tailed) adalah sebesar

0,001 < 0,05. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

efekifitas yang signifikan (nyata) antara penggunaan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dengan metode konvensional untuk

meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik materi virus pada peserta

didik kelas X SMA 1 Pakue Kolaka Uatara.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, adapun saran yang ingin peneliti

sampaikan bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model

62
63

pembelajaran ini, diharapkan agar mengkaji lebih banyak sumber maupun

referensi yang terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan maupun

efektifitas proses pembelajaran agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan

lebih lengkap lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ridwan sami. 2019.Stategi Belajar Mengajar. Depok:


PT RajaGrafindo Persada.

Alim Abdul Mahfudin. 2016. RPP PADA K-13 (Rujukan: PermendikbudNo. 22


Tahun2016). Penyamaan Persepsi K-13 Bagi Instruktur PLPG UNY 2016.

Amrullah, Arfan. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning


terhadapa Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Fungi Quasi
EksperimenSMA87jakarta.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12
3456789/31927/3/ARFAN%20AMRULLAH-FITK.pdf
Asih, Dwijowati Saputri & Selfy febriani. 2017. pengaruh model Problem Based
Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik
pada materi pencemaran lingkungan kelas X MIA. BIOSFER Jurnal Tadris
Pendidikan Biologi Vol. 8 no.1 (2017) 40-52 p-ISSN : 2086-5945 e-ISSN :
2580-4960Juli 2017.http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index

Awalia, Gea & Aseptianova. 2017. Implementasi Hasil Penelitian Menggunakan


Model Problem Based Learning Untuk Peningkatan Hasil Belajar Biologi.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. Vol. 2 No. 1. ISSN: 2527-7553.
http://fkip.um-palembang.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Gea-
Awalia.pdf Jan-Des 2017.

Dayeni, Fitri. Sri Irawati & Yennita. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning. Diklabio: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 1(1): 29-36 (2017) ISSN 2598-9669.

Fathurrohman, Muhammad. 2017. Model-model Pembelajaran Inovatif: Alternatif


Desain Pembelajaran yang menyenangkan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Hikmayanti Ika, Sahrul Saehana dan Muslimin. 2016. Pengaruh Model Problem
Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou. Jurnal Pendidikan Fisika

64
6

Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN 2338


3240.Hikmayantiika.@yahoo.com

Mardhiah, Mimin Zural & Rahmayudi Febrinald. 2018. Pengaruh Penerapan


Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Aktifitas Siswa..
BioConcetta. Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, Vol.4No.12018-
ISSN:2460-8556/E-ISSN:2502-1737.https://docplayer.info/114428968-
Bioconcetta-jurnal-biologi-danpendidikan-biologi-vol-4-no-issn-e-issn-
jurnal-biologi-dan-pendidikan-biologi.html

Maani ST. 2016. Penerapan Problem Based Learning Terhadapa


Prestasi Belajar
Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah Bolo Tahun Pelajaran
2015/201. JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555. Desember 2016.

Mukti, Nanik Prasetyanti. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based


Learning (PBL) Berbasis Kegiatan Praktikum dapat meningkatkan aktivitas
iklim kelas, motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar kognitif peserta
didik kelas XII-MIPA-6 SMA. Jurnal Unnes. Vol. 45, No. 2, ISSN: 0216-
0847.https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/LIK/article/view/9426/61562
September 2016.

Ngalimun. 2017. Stategi Pembelajaran Dilengkapi dengan 65 Model


Pembelajaran Yogyakarta: Dua Satrio Offet. (Nuraeni,2016).BAB III Kajian
Teoritis Model Problem Based Learning (PBL)
http://repository.unpas.ac.id/12753/4/BAB%20II.pdf

Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Prasetyanti Nanik Murti, Dwi Nopita Sari, Sajidan. 2016. Penerapan Model
Pembelajaran PRroblem Based Learning (PBL) UNntuk Meningkakan
Kemampuan Proses Berpikir Kogniif Siswa Kelas XI MIPA-1 SMA
Negeri I3 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. JURNAL INKUIRI.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016
(hal 1-7).
6

Rahma ewo. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning


(PBL) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian
Pendidikan ISSN 1412-565 X e-ISSN 2541-4135.

Rerung, Nensy dkk. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based


Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik SMA
pada Materi Usaha dan Energi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi,
06 (1) (2017) 47-55.(Online),p-ISSN: 2303-1832 e-ISSN: 2503-023X
https://www.researchgate.net/publication/319455519_Penerapan_Model_P
embelajaran_Problem_Based_Learning_PBL_untuk_Meningkatkan_Hasil_
Belajar_Peserta_Didik_SMA_pada_Materi_Usaha_dan_Energi diakses 29
April 2017

Sri, Fitri, Agading. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based


Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Virus Kelas X
di SMA Negeri 2 Rambang Kuang. Universitas Muhammadiyah
Palembang.

Sanjaya, W. 2008. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka


Cipta.

Suprijono, Agus. 2015. Edisi Revisi. Cooperative learning: teori & aplikasi
Palkem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Sugiono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,


dan R&D). Bandung : ALFABETA.

Sugiono, 2018. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,


dan R&D). Bandung : ALFABETA.

Setiadi. 2016. Dasar-dasat Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta:


Indomedia Pustaka.
6

Sutanto Wiji, Marjono, Murni Ramli. 2018. Penggunaan Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran
Biologi Peserta Didik Kelas VII F di Salah Satu SMP Negeri di
Surakarta.BIOEDUKASI: Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11, Nomor 1
Halaman 61 – 65. p-ISSN: 1693-265X e-ISSN: 2549-0605 Februari 2018.

Supiandi Markus Iyus, Hendrikus Julung. 2016. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) ter
ISSN: 2338-9117/EISSN: 2442-3904.

Widiasworo, Erwin. 2018. Stategi Pembelajaran Edu Taintmen berbasis karakter


Yogyakarta: Ar-RuzzMedia

Zarkasyi, Wahyudin. 2018. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.


6

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP

2. Lembar kerja Peserta didik (LKPD)

3. Soal Pret-test dan Post-tes

4. Silabus

5. Kisi-kisi Soal

6. Kunci Jawaban

7. Daftar Nilai Peserta Didik

8. Lembar kerja Peserta Didik

9. Hasil Analisis Data

10. Dokumentasi Penelitian

11. Absen

12. Rekapitulasi Nilai peserta didik

13. Lembar Observasi Peserta didik

14. Lembar Observasi Guru

15. Persuratan
Lampiran 1: Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1


Pakue Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester :
X/Ganjil Materi Pokok :
Virus
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit. (2 x pertemuan) 6 jp
A. Kompetisi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

69
7

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.4.Menganalisis struktur, replikasi, dan peran 3.4.1. Menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus
virus dalam kehidupa. 3.4.2. Menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.
3.4.3. Mendeskripsikan replikasi virus
3.4.4. Mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit
yang disebabkan oleh virus

4.4. Membuat usulan tindakan prefentif untuk 4.4.1. Merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir dampak
meminima-lisir dampak dampak infeksi infeksi virus.
virus HIV, Herves,dll. pada manusia dan
menjelaskan peran virus dalam rekayasa
genetika.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran.
1. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus
2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.
7

3. peserta didik diharapkan dapat Mendeskripsika replikasi virus


4. peserta didik diharapkan mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan oleh virus.
5. peserta didik diharapkan dapat merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir dampak infeksi virus.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Virus dan Ciri-ciri Virus
2. Struktur tubuh dan bentuk-bentuk tubuh virus
3. Replikasi virus
4. Peranan virus bagi kehidupan
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Sciencetific
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, presentasi, dan ceramah
3. Model Pembelajaran : Problem Based Learning.
F. Media, Alat dan Sumber belajar
1. Media :
- PPT
2. Alat/Bahan :
- Penggaris, spidol, papan tulis
- Laptop
- Slide presentasi (PPt)
3. Sumber belajar
- Buku paket Peserta didik
7

- LKPD
G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran 3.4.1 Menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus.
virus dalam kehidupa. 3.4.2 Menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.

Rincian Kegiatan pembelajaran


Guru Pesera Didik Alokasi waku
Pendahuluan (apersepsi) Pendahuluan (apersepsi)
15 menit
 Guru Mengucapkan salam pembuka dan meminta ketua kelas  Peserta didik Menjawab salam dan bedoa
untuk memimpin do’a sebelum pelajaran dimulai. bersama.
 Guru Mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan peserta  Mendengarkan dan menjawab guru
didik yang tidak hadir.
 Guru Memotivasi peserta didik dengan menyampaikan KD dan  Peserta didik Menyimak
Indikator tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Fase 1:
Oreantasi peserta didik pada masalah
7

 Guru memunculkan masalah dengan memberikan tanya jawab  Menjawab pertanyaan sesuai kemampuan
pada peserta didik “apa yang dipelajari pada materi yang dimiliki.
sebelumnya?”,“bagaimana keterkaitan antara materi sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari, yaitu materi virus?”,“apakah
balita di lingkungan rumahmu melakukan vaksinasi? “mengapa
balita perlu melakukan vaksinasi?”
 Menanyakan peserta didik tentang apa yang mereka ketahui  Menyimak dan menjawab pertanyaan
tentang virus. “apakah pengertian virus ? apa saja ciri-ciri virus ? guru.
dan bagaimanakah bentuk tubuh virus ? ada yang tahu ?
(Kegiatan Inti) (Kegiatan Inti)
Fase 2: Fase 2:
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Mengorganisasikan peserta didik
 Guru mengintruksikan peserta didik untuk membuat kelompok, untuk belajar.
105 menit
dengan menghitung 1-6.  Peserta didik berhitung 1-6 dan
berkumpul berdasarkan angka kemudian
memilih ketua kelompok.
Fase 3 :
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok.
7

Mengumpulkan data Mengumpulkan data


 Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi  Bersama-sama teman kelompok mencari
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. reverensi/sumber dari buku.
Mengamati Mengamati
 Guru memberikan LKPD dan mengamati tiap kelompok dalam  Mengamati masalah yang disajikan
memecahkan masalah mengenai “Virus menginfeksi bakteri” dalam LKPD. kemudian mendiskusikan
“ciri-ciri” Dan “struktur tubuh virus”. untuk memecahkan masalah.
Menanya Menanya
 Guru bertanya bagaimana kelompok mendefinisikan dan  Perwakilan kelompok menjawab.
mengorganisiasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut.

Fase 4 :
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Mengasosiasikan

Mengasosiasikan  Peserta didik mempresentasikan hasil

 Guru meminta perwakilan kelompok peserta didik diskusi kelompok.

menjelaskan/memaparkan “Virus menginfeksi bakteri”


Fase 5 :
Menganalisis dan mengevaluasi proses-proses dalam
7

pemecahan masalah.  Mengkomunikasikan


 Mengkomunikasikan Menyimak penyampaiaan guru.
Guru membatu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.

Penutup) (Penutup) 15 meni

 Guru meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang  Menyimak dan menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari. materi yang telah dipelajari.
 Guru menyimpulkan materi pertemuan yang telah di pelajari.  Menyimak
 Guru menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan  Menjawab
selanjutnya.  Menjawab salam.
 Guru menutup pembelajaran (salam penutup).

Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator


3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran 3.4.3 Mendeskripsikan replikasi virus.
virus dalam kehidupa. 3.4.4 Mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit
yang disebabkan oleh virus
7

4.4.1 Merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir


dampak infeksi virus.

Rincian Kegiatan pembelajaran


Guru Pesera Didik Alokasi waku
Pendahuluan (apersepsi) Pendahuluan (apersepsi)
15 menit
 Guru Mengucapkan salam pembuka dan meminta ketua kelas  Peserta didik Menjawab salam dan bedoa
untuk memimpin do’a sebelum pelajaran dimulai. bersama.
 Guru Mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan peserta  Mendengarkan dan menjawab guru
didik yang tidak hadir.  Mendengarkan dan menjawab guru
 Guru mengulas materi pertemuan yang lalu.  Peserta didik Menyimak
 Guru Memotivasi peserta didik dengan menyampaikan KD dan
Indikator tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Fase 1:
Oreantasi peserta didik pada masalah
 Guru memunculkan masalah dengan memberikan tanya jawab  Menjawab pertanyaan sesuai kemampuan
pada peserta didik “bagaimanakah stuktur tubuh virus? yang dimiliki.
“mengapa seseorang bisa terkena cacar air ?”, bagaimanakah
proses terinfeksinya?” “apakah kalian tau apa arti replikasi ?
7

“apakah ada virus yang menguntungkan bagi kesehatan


manusia?

(Kegiatan Inti) (Kegiatan Inti)


105 menit
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. untuk belajar.
 Guru meminta peserta didik untuk duduk dengan anggota  Peserta didik duduk dengan
kelompoknya. anggota kelompoknya
Fase 3 :
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok.
Mengumpulkan data
Mengumpulkan data
 Bersama-sama teman kelompok mencari
 Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi
reverensi/sumber dari buku.
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
Mengamati
Mengamati
 Mengamati masalah yang disajikan
Guru memberikan LKPD dan mengamati tiap kelompok dalam
dalam LKPD. kemudian mendiskusikan
memecahkan masalah mengenai “Penyakit yang disebabkan
untuk memecahkan masalah.
oleh virus”. “struktur tubuh virus dan bentuk-bentuk virus ”
Menanya
7

“Proses replikasi Virus”.  Perwakilan kelompok menjawab.

Menanya
 Guru bertanya bagaimana kelompok mendefinisikan dan
mengorganisiasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut.
Mengasosiasikan
Fase 4 :
 Peserta didik mempresentasikan hasil
Mengembangkan dan menyajikan hasil
diskusi kelompok.
karya. Mengasosiasikan
 Guru meminta perwakilan peserta didik untuk menjelaskan
proses replikasi virus dan dan memberikan contoh peranan virus
bagi kehidupan.
Fase 5 :
Mengkomunikasikan
Menganalisis dan mengevaluasi proses-proses dalam
 Menyimak penyampaiaan guru.
pemecahan masalah.

Mengkomunikasikan
 Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.
(Penutup) (Penutup) 15 meni
7

 Guru meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang  Menyimak dan menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari dan mengapresiasi peserta didik materi yang telah dipelajari.
juga kelompok yang telah mampu menguasai materi virus.
 Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dari pertemuan  Menyimak
pertama sampai pertemuan terakhir.
 Guru menutup pembelajaran (salam penutup).
 Menjawab salam.

H. Penilaian
1. Tes penilaian : Tes tertulis
2. Bentuk instrument : Pilihan ganda (Multiple choice)

Kolaka utara, ,November, 2019


Guru Biologi
Peneliti

Irmawati, S.Pd Nurul ardita


Lampiran 2 : Lembar kerja Peserta didik (LKPD)

UNTUK KELAS X

80

8
8

Virus

Standar kompetensi:
Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan mahluk hidup.
Kompetensi Dasar:
Menganalisisstruktur,replikasi,danperanvirusdalam

Indikator :
Menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus
Menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.
Mendeskripsikan replikasi virus
Mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan oleh
Merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk
meminimalisir dampak infeksi virus.
8

A. Pengertian Virus
Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus
adalah parasit mikroskopik yang menginfeksisel organisme biologis. Secara
umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA)
atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang
berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar
tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu
memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat
bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang
(parasit obligat intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan
dicairkan. Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.
Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari
asam nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion
tidak melakukan aktivitas biosinteis dan reproduksi.
B. Ciri-ciri virus
Adapun ciri-ciri virus yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki sifat peralihan dari mahluk hidup dengan benda mati.
2. Virus hanya dapat hidup pada sel atau jaringan yang hidup.
3. Virus dibentuk oleh sebuah vartikel yang disebut virion yang mengandung
DNA atau RNA saja.
4. Dapat dikristalkan, tetapi virus tersebutmasih memiliki daya patogen
apabila diinfeksikan ke organisme hidup.
5. Bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organel-organel
sel.
C. Stuktur tubuh virus
1. Kabsid Kapsid adalah lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun atas
protein. Kapsid terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikar satu sama lain.
Fungsi :
a. Memberi bentuk virus
b. Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan
c. Mempermudah penempelan pada proses penembusan ke dalam sel
8

2. Isi Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik/ molekul


pembawa sifat keturunan yaitu DNA atau RNA. Virus hanya memiliki
satu asam nukleat saja yaitu satu DNA/ satu RNA saja, tidak kedua-
duanya. Asam nukleat sering bergabung dengan protein disebut
nukleoprotein. Virus tanaman/ hewan berisi RNA/ DNA, virus fage berisi
DNA.
3. Kepala
Kepala virus berisi DNA, RNA dan diselubungi oleh kapsid. Kapsid
tersusun oleh satu unit protein yang disebut kapsomer.
4. Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk
menempelkan tubuh virus pada sel inang.
D. Bentuk-bentuk tubuh virus
1. Virus bentuk spiral (helical)
2. Virus bentuk ikosahedron (polyhedral)
3. Virus bentuk berpelindung (enveloped)
4. Virus bentuk kompleks (compleks)
E. Replikasi virus
Perkembangbiakan virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein
virus, dimana protein adalah materi genetik dasar yang menunjukkan
kehidupan. Faga adalah jenis virus yang paling dipahami dibandingkan jenis-
jenis virus lainnya, Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa
beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan
dua mekanisme alternatif, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
1. Siklus lisis
Siklus lisis adalah siklu reproduksi atau replikasi genom virus
yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis
mengacu pada tahapan akhirdari infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis
atau pecah dan melepaskan faga yang dihasilkan di dalam sel inang
tersebut.
8

2. Siklus lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa
meng-hancurkan sel inang, dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam
kromosom bakteri, integrasi ini disebut profaga. Istilah lisogenik
mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat
menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan adanya
pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia
tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme
reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara lisis.
F. Peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan
oleh virus
Didalam kehidupan, virus memiliki 2 peran, yaitu peran virus sebagai
mikroorganisme yang menguntungkan, maupun yang merugikan. Virus
yang menguntungkan: Virus berperan penting dalam bidang rekayasa
genetika karena dapat digunakan untuk cloning gen(reproduksi DNA yang
secara genetis identik).
Virus yang merugikan :Virus yang dapat merugikan karena
menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan
Virus memanfaatkan metabolisme sel penjamu untuk membantu sintesis
protein virus dan virion baru; jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus dapat
sedikit dapat banya.
8

LKPD 1.1
Mengidentifikasi ciri-ciri virus, struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.

Kegiatan 1

Mari cari solusi

Virus menginfeksi Bakteri


Baktrioflag atau sering disingkat sering disingkat fag ditemukan oleh dua orang ahli frederk twor
Srukur bakerioflag erdiri dari kepala, ekor dan serabu ekor kepala erdiri dari asam nuklea yang dis
menancapkan diri kebagian ubuh bakeri.

Kunci masalah

Bakerioflagadalah viruspemakan bakteri,


sebagaimanah kita tahu bahwa virus tidak dapat dikategorikan sel, karena tidak mempunyai p
lebih kecil dari bakteri, tapi mengapa virus dapat menginfeksi
8

Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.

Jawaban ..........................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
8

Kerjakan soal-soal dibawah ini !


1. Sebutkan ciri-ciri virus !
a. …………………..
b. ………………….
c. ………………….
d. ………………….
e.…………………
2. Berdasarkan gambar berikut tuliskan bagian-bagian tubuh virus bakteriofag dan fungsinya mas

3. Gambarkan 4 bentuk-bentuk tubuh virus !


Jawaban ………………………………
8

LKPD 1.2
Mendeskripsikan replikasi virus, mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan o
Kegiatan 2

Mari cari solusi

Penyakit yang disebabkan oleh virus.


Ketika Mirna pulang dari sekolah ia merasa sangat kelelahan, pusing, sakit tenggorokan dan
penyakit yang disebabkan oleh virus.

Kunci masalah

Berdasarkan kasus di atas maka penyakit apa yang diderita oleh mirna ? virus apa yang menye
K elompok :
KA
etua Kelompok :
nggota kelompok :
2.
3.
4.
5.
8

Jawaban ..........................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

1. Perkembang biakan virus dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan daur litik
dan daur lisogenik. Jelaskan tahapan masing-masing daur dan perbedaannya
!
a. Daur litik ….
Jawaban ………………………………………………………….
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
9

b. Daur lisogenik….
Jawaban ………………………………………………………….
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

2. Sebutkan 5 peranan virus yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia


yang disebabkan oleh virus !
Jawaban ………………………………………………………….
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Lampiran 3 : Soal Pret-test dan Post-tes

Petunjuk menjawab soal:Mata pelajaran :


1. Sebelum menjawab Biologi Materi
soal, tulislah pokok
nama dan:nomor presensi secara lengkap
pada Lembar Virus Kelas/Smst : X /
2. Jawab yang disediakan. Ganjil

3. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.


4. Kerjakan soal yang menurut kamu mudah terlebih dahulu.
5. Tidak diperkenankan melihat pekerjaan teman lain.
6. Berikanlah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e yang
menurut kamu benar
pada lembar jawab yang tersedia.

1. Berikut ini yang bukan merupakan sifat-sifat dari virus adalah …..
a. Bentuk dan ukuran virus bervariasi
b. Virus bukan sel, jadi tidak memiliki protoplasma
c. Virus dapat aktif pada makhluk hidup yang spesifik
d. Hanya memiliki satu macam asam nukleat (AND atau ARN)
e. Untuk reproduksinya hanya membutuhkan bahan anorganik saja
2. Perhatikan gambar berikut ini.

Bagian yang ditunjuk berfungsi untuk ....


a. pergerakan virus
b. reproduksi virus

91
92

c. pergerakan bakteri
d. menancapkan diri ke bakteri
e. menancapkan diri ke berbagai substrat
3. Perhatikan gambar berikut ini.

Pada virus, struktur di atas diselubungi oleh ....


Virion
Kapsid
Vaksin
Hospes
Partikel virus
4. Perhatikan gambar di bawah ini.

Struktur yang ditunjuk oleh tanda panah tersusun atas ....


Protein
Kolesterol
Fosfolipid
Karbohidrat
e. Glikoprotein
9

5. Perhatikan gambar di bawah ini!


1
4
5

Pada tahapan penetrasi, bagian yang berperan adalah nomor ....


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
6. Virus influenza memiliki struktur aksesori yang membantu virus
menginfeksi sel inang. Struktur aksesori tersebut tersusun dari
...
a. Protein, fosfolipid, dan glikoprotein
b. Protein, fosfolipid, dan glikolipid
c. Protein, DNA, dan karbohidrat
d. Protein, karbohidrat, dan lipid
e. Protein, DNA, dan fosfolipid
7. Temuan Stanley bahwa sebagian virus bisa dikristalisasi merupakan berita
yang menarik sekaligus membingungkan, karena sel paling sederhana
sekalipun tidak bisa beregregasi menjadi kristal teratur. Oleh karena itu,
virus tidak digolongkan ke dalam sel, karena ...
a. Virus tidak memiliki organel
b. Virus tidak dapat menyintesis DNA
c. Virus hanya dapat hidup pada organisme hidup
d. Tidak memiliki sitoplasma dan membran plasma
e. Dapat membentuk kristal di luar sel organisme
9

8. Perhatikan gambar virus di bawah ini.

Berikut ini pernyataan yang benar tentang gambar virus di atas yaitu ....
a. Virus yang membentuk kapsid heliks
b. Virus yang dapat menginfeksi bakteri
c. Virus yang membentuk kapsid polihedral
d. Virus yang menginfeksi saluran pernapasan
e. Virus yang memiliki amplop bermembran (membran envelope)
9. Virus menggunakan perlengkapan dan mol ekul-molekul kecil sel
inangnya untuk bereproduksi. Oleh karena itu virus dapat dikatakan
sebagai ....
a. Parasit
b. Substansi aseluler
c. Substansi tak hidup
d. Partikel penginfeksi
e. Parasit obligat intraselular
10. Virus adalah substansi yang dapat menggandakan dirinya sendiri.
Komponen berikut mana yang terdapat pada virus dan berperan dalam
penggandaannya ...
a. Inti
b. Kapsid
c. Sentriol
d. Materi genetic
e. Selubung protein
11. Virus tidak dapat dikelompokkan ke dalam makhluk hidup karena ....
a. Virus dapat dikristalkan
b. Virus berukuran sangat kecil
c. Virus dapat melakukan replikasi
d. Virus dapat menularkan penyakit
9

e. Virus tidak memiliki sitoplasma


12. Virus tidak tampak memiliki organisasi sel seperti makhluk hidup lainnya.
Hal ini bisa tampak bahwa virus ...
a. Terbungkus oleh selubung protein
b. Tidak dapat mensintesis protein sendiri
c. Dapat berkembangbiak dalam medium agar
15. Setelah DNA
d. Dapat virus masuk kedalam
berkembangbiak sel bakteri,
biakanfungsi DNA bakteri akan diambil
sel hewan
alih
e. oleh
TidakDNA virus.
dapat Tujuan tindakan
memperbanyak ini adalah
diri dalam ...
medium yang bebas
a. Melipatgandakan bakteri
makhluk hidup lain
13.b.Perbedaan
Untuk menghancurkan
antara virus danbakteri
bakteri dapat dilihat dari, kecuali ...
c.a. Mensintesis
Ukuran protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru

b. Materi genetik
c. Struktur tubuh
d. Perkembangbiakan
e. Aktivitas metabolism
14. Perhatikan daftar ciri-ciri berikut ini:
1. Memiliki organisasi sel
2. Merupakan organisme autotrof
3. Mempunyai materi genetik
4. Bentuk tubuh batang, oval, dan huruf T
5. Mempunyai selubung yang disebut
kapsid Ciri-ciri virus ditunjukkan oleh
nomor
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
9

d. Agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan


sel
e. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri sehingga dapat memproduksi
enzim baru
16. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ...
a. Profag
b. Mikrofa
c. Mikrobakteri
d. Bakteriofag
e. Makrobakteri
17. Virus DNA beruntai ganda bisa bereplikasi melalui dua mekanisme.
Replikasi virus yang diakhiri dengan matinya sel inang disebut ....
a. Lisis I
b. Siklus litik
c. Proliferasi
d. nfeksi sel inang
e. Siklus lisogenik
18. Ketika berada dalam daur lisogenik, bakteri yang terinfeksi virus tidak
menunjukkan gejala terganggu karena ...
a. DNA virus belum aktif
b. Virus tidak bersifat parasit
c. Bakteri mampu melawan virus
d. Jumlah asam nukleat virus masih sedikit
e. Virus belum menginjeksikan materi genetik
19. Virus mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati yaitu….
a. dapat dikristalkan
b. belum merupakan sel
c. terdiri atas ADN atau ARN saja
d. hanya dapat hidup pada sel hidup
e. dapat hidup dalam medium agar-agar
9

20. Di bawah ini yang merupakn ciri-ciri yang benar tentang virus yaitu …..
Klasifikasi virus yaitu dibawah tingkat seluler organisasi biologis
a. Partikel virus memiliki DNA dan RNA
b. Perakitan kapsid virus dari protein memerlukan sel inang
c. Partikel virus bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
d. Pertumbuhan partikel virus setelah perakitan kapsid, berlanjut sampai
pada pelepasan partikel-partikel virus baru
21. Saat imunisasi seorang bayi diberi vaksin polio. Hal ini dilakukan agar
bayi tidak terkena penyakit polio. Bagaimanakah mekanisme kerja vaksin
dalam mencegah bayi terkena polio ....
a. Vaksin akan melumpuhkan virus
b. Vaksin akan merusak struktur virus, sehingga infeksi tidak akan terjadi
c. Vaksin akan langsung membunuh virus yang masuk ke dalam sel
tubuh
d. Vaksin akan merangsang enzim di dalam tubuh untuk menghancurkan
virus
e. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
membangkitkan pertahanan terhadap virus polio
22. Azidothymidine (AZT) dapat menghambat replikasi virus. Reproduksi
virus yang dimaksud adalah virus ...
a. HIV
b. Cacar
c. Campak
d. Hepattis
e. Herpesvirus
23. Pembuatan antitoksin dimulai dengan menggabungkan DNA virus dan
DNA manusia yang mengontrol sintesis antitoksin. Selanjutnya gen
tersebut digabungkan ke sel bakteri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa ...
a. Virus diekstraksi
b. Virus dapat membawa gen manusia
c. Virus dapat memproduksi antibakteri
9

d. Virus dapat dititipi gen dari manusia


e. Virus dapat mengontrol sintesis antitoksin
24. Seseorang yang terinfeksi HIV akan mudah terserang berbagai penyakit.
Hal ini dapat terjadi karena ...
a. Penurunan kadar eritrosit
b. Kerusakan hati dan limfa
Peningkatan kadar eritrosit
Peningkatan kadar trombosit
Rapuhnya sistem kekebalan tubuh
25. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar di atas menunjukkan tanaman yang terinfeksi oleh ....


Tungro
Mozaik Virus
New Castle Disease
Foot and Mouth Disease
Citrus Vein Phloem Degeneration
Agar bisa menyebabkan pandemi pada manusia, virus flu burung/ H5N1 harus ….
Menjadi lebih patogenik
Muncul sendiri pada ayam
Menyebar ke primata sampai simpanse
Mampu menular dari manusia ke manusia
Berkembang menjadi strain virus dengan kisaran inang yang
berbeda
27. Perhatikan tabel di bawah ini.
No Penyakit

Tuberculosis
1
9

Disentri
2
Influenza
3
Demam berdarah dengue
4
Polio
5

Dari tabel di atas, manakah penyakit yang disebabkan oleh virus ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
28. Di bawah ini penyakit yang disebabkan oleh virus:
1) New Castle Disease
2) Citrus Vein Phloem Degeneration
3) Foot and Mouth Disease
4) Tobacco Mozaik Virus
5) Tungro
Penyakit yang menyerang tumbuhan adalah ....
a. 1, 4, dan 5
b. 1, 2, dan 5
c. 3, 4, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 2, 4, dan 5
29. Seseorang menderita pusing, nyeri dan demam. Selanjutnya muncul ruam-
ruam di tubuh korban lalu diikuti dengan diare dan muntah seperti biasa.
Proses ini terjadi selama 8-10 hari. Fase kritis selanjutnya adalah separuh
penderita mengalami kencing darah atau muntah darah. Berdasarkan
gejala di atas, maka orang tersebut menderita penyakit . ...
a. AIDS
b. Ebola
10

c. Cacar
d. Hepatitis
e. Tuberculosis
30. Virus tungro adalah virus yang merupakan parasit pada tanaman padi
penyebarnya adalah wereng coklat dan wereng hijau. Penyakit yang
disebabkan oleh virus ini mengakibatkan ...
Tanaman tidak berbuah
Tanaman tidak berbunga
Tanaman menjadi kerdil
Tanaman menjadi besar dan layu
Tanaman tidak terjadi penyerbukan
Lampiran 4 : Silabus
SILABUS
Mata Pelajaran : Biologi
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pakue X/Ganjil
Kelas / Semester : 2018/2019
Tahun Pelajaran :

Kompetensi Materi Kegiatan Aloksi


Sumber Belajar Penilaian
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu
3.4 Menganalisis Virus  Mengkaji berbagai 3x  Buku Peserta  Tertulis
struktur dan  45menit didik
Ciri-ciri virus kasus penyakit yang
 LKPD
replikasi, serta  Struktur tubuh disebabkan oleh virus, 3 JP
peran virus dalam virus seperti influenza,
aspek kesehatan  Replikasi virus AIDS, flu burung
masyarakat.  Peranan virus bagi melalui berbagai
kehidupan media informasi
4.4 Melakukan  Mendiskusikan,
kampanye menjelaskan dan
tentang bahaya mengaitkan proses
virus dalam perkembangbiakan,

101
102

Kompetensi Materi Kegiatan Aloksi


Sumber Belajar Penilaian
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu
kehidupan cara pencegahan,
terutama bahaya penyebaran virus serta
AIDS dampak sosial-
berdasarkan ekonomi bagi
tingkat kehidupan manusia
virulensinya dan
melalui berbagai mempresentasikannya
media informasi.
Lampiran 5 : Kisi-kisi Soal

KISI-KISI SOAL

Sekolah : SMA Negeri 1Pakue


Mata Pelajaran : Biologi (Materi Virus)
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (90 menit)
Kompetensi dasar Indikator Tujuan pembelajaran N0 Jenjang kemampuan Jumlah Kunci
jawaban
C C2 C3 C4 C5 C6
1
3.4. Menganalisis 3.4.1. Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat 1 √ e
struktur, pengertian virus menjelaskan pengertian virus 2 √ d
replikasi, dan dan dan mengidentifikasi ciri-ciri 3 √ b
peran virus mengidentifikasi virus 4 √ 7 a
dalam kehidupa. ciri-ciri virus 5 √ e
6 √ b
7 √ a

103
10

3.4.2 Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat 8 √ e


struktur dan menjelaskan struktur dan 9 √ a
bentuk- bentuk-bentuk virus berkaitan 10 √ 6 e
bentuk virus dengan fungsinya. 11 √ e
berkaitan 12 √ d
dengan 13 √ e
fungsinya.
3.4.3Mendeskripsi peserta didik diharapkan 14 √ a
ka replikasi dapat Mendeskripsika 15 √ d
virus replikasi virus 16 √ 5 d
17 √ b
18 √ b
3.4.4Mengidentifi peserta didik diharapkan 19 √ d
kasi peran mengidentifikasi peran dalam 20 √ c
dalam aspek kesehatan manusia 21 √ d
aspekkeseha tentang penyakit yang 22 √ b
tan manusia disebabkan oleh virus 23 √ 8 a
tentang 24 √ a
penyakit 25 √ a
yang 26 √ b
10

disebabkan
oleh virus
4.4. Membuat 4.4.1. Merancang peserta didik diharapkan dapat 27 √ a
usulan tindakan gagasan tentang merancang gagasan tentang 28 √ e
prefentif untuk tindakan tindakan prefentif untuk 29 √ a
meminima-lisir prefentif untuk meminimalisir dampak infeksi 30 √ c
dampak meminimalisir virus. 31 √ e
dampak infeksi dampak infeksi 32 √ d
virus HIV, virus. 33 √ d
Herves,dll. 34 √ e
pada manusia 35 √ a
dan 36 √ 12 e
menjelaskan 37 √ e
peran virus 38 √ e
dalam rekayasa 39 √ b
genetika. 40 √ c
Lampiran 6: Kunci

KUNCI JAWABAN

Nomor soal Jawaban Nomor soal Jawaban


1 E 16 D
2 D 17 B
3 B 18 A
4 A 19 A
5 E 20 A
6 A 21 E
7 E 22 A
8 A 23 D
9 E 24 E
10 D 25 E
11 A 26 E
12 B 27 E
13 B 28 E
14 E 29 B
15 C 30 C

10
Lampiran 7 : Daftar Nilai Peserta

Daftar nilai hasil belajar kelas X Ipa 1


KELAS EKSPERIMEN
NO NAMA MAHASISWA PRE-TEST POST-TEST
1 AGUSINA 23 97
2 AMELIA 43 83
3 A. MUH. ISKANDAR 63 80
4 A. NURHALISA AWALIA 13 80
5 A. YULIADI AMDA 30 73
6 ARDIYANSYAH 30 93
7 ARUM WIKA HAPSARI 50 90
8 ARYA 47 90
9 AUDY NURFADILLAH 40 83
10 BESSE FITRI 20 80
11 CINTA ASMAUL 60 77
12 FIKSAL FIKLI 33 70
13 GUNADI 30 67
14 HARIYANTI 10 73
15 IKSAL 20 80
16 INDAR WATI 30 90
17 KHUSNUL AMALIA 37 90
18 M. AIKAL ANASTU 43 77
19 MUH. RIFKY 20 83
20 MUH. ADIT ASHARI 33 93
21 NILMAYANI 30 73
22 NOVI YUNASTI 23 77
23 NUR AKIBAH 20 80
24 NUR AMALIA 40 87
25 RADIATUL ADEWIA 23 97
26 RISKY AMELIA 23 83
27 RUSNI FATIMAH 30 87
28 SARINA 43 93
29 SASMI 50 83
30 SATRIANI 33 93

10
108

Daftar nilai hasil belajar kelas X Ipa 5

KELAS KONTROL
NO NAMA SISWA PRE-TEST POST-TEST
1 A. CHELSIE OLIVIA 20 37
2 AHMAD SYARIF HIDAYA 13 63
3 AIDIL 20 40
4 ALYAN RAMADHANI 43 47
5 AMINAH 37 40
6 ARIF MULIAWAN 40 60
7 ARMILA 27 70
8 ARNIS MONICA 10 83
9 ATRIANA WULANDARI 13 63
10 NOVA 10 63
11 FERDY 20 63
12 HEBRI ADI SANJAYA 20 70
13 HERUL 13 57
14 IDIL AKBAR 30 73
15 KHAEREUN NISA 13 63
16 KHOEREUN NISA 13 63
17 MAGFIROH 30 60
18 MEYKHA JUMILIAYANDA. M 23 50
19 MELDA PURI MILIADI 17 57
20 MUH. SATRIO ABDILLAH 23 47
21 NABILA. S 33 47
22 NUR ASISA 33 73
23 NURFADILLAH 23 60
24 PUSPA SARI 33 73
25 RHYVALDO SUARAN 23 50
26 RINI RAHMAT 13 47
27 RIYANTI 30 60
28 SABRIANI 10 60
29 SAINUDDIN 30 43
30 SAPUTRI 20 77
Lampiran 8 : Lembar kerja Peserta Didik

LEMBAR JAWABAN
PRETTES KELAS EKSPERIMEN & KONTROL

NAMA :

KELAS :
NO ABSEN :

1. a B c D e 16. A b c d e

2. a B c D e 17. A b c d e

3. a B c D e 109 18. A b c d e

4. a B c D e 19. A b c d e

5. a B c D e 20. A b c d e

6. a B c D e 21. A b c d e

7. a B c D e 22. A b c d e

8. a B c D e 23. A b c d e

9. a B c D e 24. A b c d e

10. a B c D e 25. A b c d e

11. a B c D e 26. A b c d e

12. a B c D e 27. A b c d e

13. a B c D e 28. A b c d e

14. a B c D e 29. A b c d e

15. a B c D e 30. A b c d e
110

LEMBAR JAWABAN
POSTTES KELAS EKSPERIMEN & KONTROL

NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :

1. a B c D e
B
2. a c D e
B
3. a c D e
B
4. a c D e
B
5. a c D e
B
6. a c D e
B
7. a c D e
B
8. a c D e
B
9. a c D e
B
10. a c D e
B
11. a c D e
B
12. a c D e
B
13. a c D e
B
14. a c D e
B
15. a c D E
16. a b c d e

17. a b c d e

18. a b c d e

19. a b c d e

20. a b c d e

21. a b c d e

22. a b c d e

23. a b c d e

24. a b c d e
e
25. a b c d
e
26. a b c d
e
27. a b c d
e
28. a b c d
e
29. a b c d
e
30. a b c d
Lampiran 9 : Hasil Analisis Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelas Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Pre-Test E .133 30 .183 .962 30 .351


Post-Test
.126 30 .200* .963 30 .379
E

Pre-Test K .150 30 .085 .937 30 .076

Post-Test
.146 30 .102 .963 30 .366
K

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Pre-Test E Mean 33.00 2.367
95% Confidence Lower
28.16
Interval for Mean Bound
Upper
37.84
Bound
5% Trimmed Mean 32.61
Median 30.00

111
11

Variance 168.138
Std. Deviation 12.967
Minimum 10
Maximum 63
Range 53
Interquartile Range 20
Skewness .506 .427
Kurtosis -.071 .833
Post-Test Mean 83.40 1.475
E 95% Confidence Lower
80.38
Interval for Mean Bound
Upper
86.42
Bound
5% Trimmed Mean 83.50
Median 83.00
Variance 65.283
Std. Deviation 8.080
Minimum 67
Maximum 97
Range 30
Interquartile Range 13
Skewness -.095 .427
11

Kurtosis -.792 .833


Pre-Test K Mean 22.77 1.723

95% Confidence Lower


19.24
Interval for Mean Bound
Upper
26.29
Bound
5% Trimmed Mean 22.41
Median 21.50
Variance 89.082
Std. Deviation 9.438
Minimum 10
Maximum 43
Range 33
Interquartile Range 17
Skewness .394 .427
Kurtosis -.789 .833
Post-Test Mean 58.63 2.154
K 95% Confidence Lower
54.23
Interval for Mean Bound
Upper
63.04
Bound
5% Trimmed Mean 58.54
11

Median 60.00
Variance 139.137
Std. Deviation 11.796
Minimum 37
Maximum 83
Range 46
Interquartile Range 18
Skewness -.033 .427
Kurtosis -.633 .833

Test of Homogeneity of
Levene Statistic df1 df2 Sig.
pret Based on Mean 2.037 1 58 .159
test Based on Median 1.462 1 58 .231
Based on Median and
1.462 1 48.371 .232
with adjusted df

Based on trimmed
1.975 1 58 .165
mean
11

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.


post-test Based on Mean 3.578 1 58 .064
Based on Median 2.758 1 58 .102

Based on Median and


2.758 1 48.754 .103
with adjusted df

Based on trimmed
3.610 1 58 .062
mean

post-test kelas eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 67 1 3.3 3.3 3.3


70 1 3.3 3.3 6.7

73 3 10.0 10.0 16.7

77 3 10.0 10.0 26.7

80 5 16.7 16.7 43.3

83 5 16.7 16.7 60.0

87 2 6.7 6.7 66.7


90 4 13.3 13.3 80.0
93 4 13.3 13.3 93.3

97 2 6.7 6.7 100.0


Total 30 100.0 100.0
11

Statistics kelas eksperimen

post-test Kelas
post-test kelas kontrol
N Valid 30 30
Missin
0 0
g
Mean 83.40 1.00
Median 83.00 1.00
Std. Deviation 8.080 .000
Variance 65.283 .000
Range 30 0
Minimum 67 1
Maximum 97 1
11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 37 1 3.3 3.3 3.3

40 2 6.7 6.7 10.0

43 1 3.3 3.3 13.3

47 4 13.3 13.3 26.7

50 2 6.7 6.7 33.3

57 2 6.7 6.7 40.0

60 5 16.7 16.7 56.7

63 6 20.0 20.0 76.7


70 2 6.7 6.7 83.3

73 3 10.0 10.0 93.3

77 1 3.3 3.3 96.7

83 1 3.3 3.3 100.0


Total 30 100.0 100.0
11

Statistics
post-test Kelas

N Valid 30 30
Missi
0 0
ng
Mean 58.63 1.00
Median 60.00 1.00
Mode 63 1
Std. Deviation 11.796 .000
Variance 139.137 .000
Range 46 0
Minimum 37 1
Maximum 83 1

Group Statistics pos_kurang_pre (nilai selisi)


Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pos_kurang_pr e Eksperime
30 50.4000 14.60184 2.66592
n
Kontrol 30 35.8667 16.52111 3.01633
11

Uji N-Gain Independen Sampel T-tes


Leneven’s Tes t-test quality of means
for equality of
variances
f Sig t df Sig. Mean Std. 95% confidence interval
(2- Differen error of the difference
tailed) ce Differen Lower Upper
ce
Post_Kurang_Pre Equal variance .433 .513 3.610 58 .001 14.53333 4.02559 6.47524 22.59142
Assumed

Equal variance not


Assumed 3.610 57.137 .001 14.53333 4.02559 6.47265 22.59402
12

Descriptives NGain_score

Kelas Statistic Std. Error


NGain_scor Eksperime Mean .7418 .02530
e n 95% Confidence Lower
.6901
Interval for Mean Bound
Upper
.7936
Bound
5% Trimmed Mean .7466
Median .7601
Variance .019
Std. Deviation .13860
Minimum .43
Maximum .96
Range .54
Interquartile Range .20
Skewness -.560 .427
Kurtosis -.134 .833
Kontrol Mean .4521 .03411
95% Confidence Lower
.3824
Interval for Mean Bound
Upper
.5219
Bound
12

5% Trimmed Mean .4561


Median .4938
Variance .035
Std. Deviation .18682
Minimum .05
Maximum .81
Range .76
Interquartile Range .26
Skewness -.511 .427
Kurtosis -.279 .833
12

Data Prettest dan Posttes kelas eksperimen dan kontrol NGain

Kelompok Pre Pos Post_kurang_pre Seratus_Kurang_Pre NGain_Score NGain_Persen

1 23 97 74 77 0.96 96.1
1 43 83 40 57 0.7 70.18
1 63 80 17 37 0.46 45.95
1 13 80 67 87 0.77 77.01
1 30 73 43 70 0.61 61.43
1 30 93 63 70 0.9 90
1 50 90 40 50 0.8 80
1 47 90 43 53 0.81 81.13
1 40 83 43 60 0.72 71.67
1 20 80 60 80 0.75 75
1 60 77 17 40 0.43 42.5
1 33 70 37 67 0.55 55.22
1 30 67 37 70 0.53 52.86
1 10 73 63 90 0.7 70
1 20 80 60 80 0.75 75
1 30 90 60 70 0.86 85.71
1 37 90 53 63 0.84 84.13
1 43 77 34 57 0.6 59.65
1 20 83 63 80 0.79 78.75
1 33 93 60 67 0.9 89.55
1 30 73 43 70 0.61 61.43
1 23 77 54 77 0.7 70.13
12

1 20 80 60 80 0.75 75
1 40 87 47 60 0.78 78.33
1 23 97 74 77 0.96 96.1
1 23 83 60 77 0.78 77.92
1 30 87 57 70 0.81 81.43
1 43 93 50 57 0.88 87.72
1 50 83 33 50 0.66 66
1 33 93 60 67 0.9 89.55
2 20 37 17 80 0.21 21.25
2 13 63 50 87 0.57 57.47
2 20 40 20 80 0.25 25
2 43 47 4 57 0.07 7.02
2 37 40 3 63 0.05 4.76
2 40 60 20 60 0.33 33.33
2 27 70 43 73 0.59 58.9
2 10 83 73 90 0.81 81.11
2 13 63 50 87 0.57 57.47
2 10 63 53 90 0.59 58.89
2 20 63 43 80 0.54 53.75
2 20 70 50 80 0.63 62.5
2 13 57 44 87 0.51 50.57
2 30 73 43 70 0.61 61.43
2 13 63 50 87 0.57 57.47
2 13 63 50 87 0.57 57.47
2 30 60 30 70 0.43 42.86
12

2 23 50 27 77 0.35 35.06
2 17 57 40 83 0.48 48.19
2 23 47 24 77 0.31 31.17
2 33 47 14 67 0.21 20.9
2 33 73 40 67 0.6 59.7
2 23 60 37 77 0.48 48.05
2 33 73 40 67 0.6 59.7
2 23 50 27 77 0.35 35.06
2 13 47 34 87 0.39 39.08
2 30 60 30 70 0.43 42.86
2 10 60 50 90 0.56 55.56
2 30 43 13 70 0.19 18.57
2 20 77 57 80 0.71 71.25
Lampiran 10 : Lembar Observasi Peserta didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK


KELAS EKSPERIMEN

Petunjuk Pengisian :
 Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan Peserta didik.

 Berilah penilaian pada aktivitas Peserta didik sesuai aspek yang


di amati setiap pertemuan.
Jumlah Murid Pada
No Aspek yang Diamati Pertemuan Ke-
1 2 3 4
Peserta didik yang menjawab salam dan
1 30 28
berdoa
Peserta didik yang hadir tepat waktu
2 29 30
saat pembelajaran berlangsung
Peserta didik mendengarkan penjelasan
3 guru secara seksama saat pembelajaran 25 26
berlangsung
Peserta didik menanggapi pertanyaan
4 6 18
dari guru
Peserta didik yang bertanya pada saat
5 12 10
diskusi/pembelajaran berlangsung
P
Peserta didik yang menanggapi
P O
pendapat teman ketika berdiskusi
6 R 12 16 S
dengan kelompok maupun pada saat
E T
penyampaian hasil diskusi
T T
Peserta didik yang mampu bekerja
T E
7 sama dengan teman 30 30
E S
kelompoknya masing-masing.
S T
Peserta didik yang mencatat bagian
8 T 26 30
penting dari materi pelajaran
Peserta didik yang menyimpulkan hasil
9 4 6
pembelajaran
Peserta didik yang memperhatikan
10 penyampaian guru untuk pertemuan 18 30
selanjutnya.
Peserta didik yang melakukan aktivitas
11 yang tidak relevan seperti ribut dan 8 6
menggangu teman.
Jumlah 73,3% 83,3%
Rata-Rata 7,880 %

124
12

Keterangan :
(020)% = Tidak Aktif
(2140)% = Kurang
Aktif (4160)% = Cukup
Aktif (6180)% = Aktif
(81100)% = Sangat Aktif

MakassaOktober 2019
Observer,

(Nirmala)
12

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK


KELAS KONTROL

Petunjuk Pengisian :
 Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan Peserta didik.
 Berilah penilaian pada aktivitas Peserta didik sesuai aspek yang di
amati setiap pertemuan.
Jumlah Murid Pada
No Aspek yang Diamati Pertemuan Ke-
1 2 3 4
Peserta didik yang menjawab salam dan
1 30 28
berdoa
Peserta didik yang hadir tepat waktu saat
2 27 29
pembelajaran berlangsung
Peserta didik mendengarkan penjelasan
3 guru secara seksama saat pembelajaran 25 27
berlangsung
Peserta didik menanggapi pertanyaan
4 4 8
dari guru
Peserta didik yang bertanya pada saat
5 4 6
diskusi/pembelajaran berlangsung
Peserta didik yang menanggapi pendapat P
P
teman ketika berdiskusi dengan O
6 R 6 8
kelompok maupun pada saat S
E
T
penyampaian hasil diskusi T
T
Peserta didik yang mampu bekerja sama T
E
7 dengan teman kelompoknya masing- E 20 25 S
masing. S
T
T
Peserta didik yang mencatat bagian
8 10 28
penting dari materi pelajaran
Peserta didik yang menyimpulkan hasil
9 2 4
pembelajaran
Peserta didik yang memperhatikan
10 penyampaian guru untuk pertemuan 20 20
selanjutnya.
Peserta didik yang melakukan aktivitas
11 yang tidak relevan seperti ribut dan 14 6
menggangu teman.
Jumlah 59,4% 69,3%
12

Rata-rata 6,435%
Keterangan :
(020)% = Tidak Aktif
(2140)% = Kurang
Aktif (4160)% = Cukup
Aktif (6180)% = Aktif
(81100)% = Sangat Aktif
Makassar, Oktober 2019
Observer,

(Nirmala)
128

Lampiran 11: Lembar Observasi Guru


RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Petunjuk Pengisian :
 Berilah tanda ( √ ) pada setiap pertemuan saat guru melakukan aktivitas sesuai kriteria yang di amati.

Pertemuan-2 Pertemuan-3
No 1 2 3 4 1 2 3 4 Nilai
Kriteria
1 Memulai pembelajaran (Salam, Doa, Apersepsi) √ √ 4
2 Membuka pelajaran √ √ 3
3 Memberikan pertanyaan √ √ 3,5
4 Memberikan penguatan materi √ √ 5
5 Menjelaskan materi dengan sistematis √ √ 3,5
6 Menggunakan media atau sumber belajar dari LKPD dan buku √ √ 3,5
7 Antusias dalam kegiatan mengajar √ √ 5
8 Mengelola pembelajaran dengan diskusi √ √ 6
9 Adanya variasi atau gaya guru dalam mengajar √ √ 2,5
10 Menggunakan bahasa yang mudah dan jelas √ √ 3
11 Menulis dipapan tulis pada bagian yang dijelaskan √ √ 2,5
12 Memberikan kesempatan murid untuk bertanya √ √ 2,5
13 Mengadakan kesimpulan √ √ 2,5
Jumlah 46,5
Rata-rata 3,57
Keterangan :
Skala Nilai:
Kurang Sekali 1
Kurang 2
Baik 3
Baik Sekali 4
Makassar, 2019
Observer
Lampiran 12: Absen
ABSEN KEHADIRAN PESERTA DIDIK KELAS X IPA 1
SMA NEGERI 1 PAKUE KOLAKA UTARA

N NAMA PESERTA DIDIK JENIS PERTEMUAN


O KELAMIN
1 AGUSTINA P
2 AMELIA P
3 A. MUH. ISKANDAR L
4 A.NURHALISA AWALIA P
5 A. YULIADI AMDA P
6 ARDIYANSYAH L
7 ARUM WIKA HAPSARI P
8 ARYA L
9 AUDY NURFADILLAH P
10 BESSE FITRI P
11 CINTA ASMAUL P
12 FIKSAL FIKLI L
13 GUNADI L
14 HARIYANTI P
15 IKSAL L
16 INDAR WATI P
17 KHUSNUL AMALIA P
18 M. AIKAL ANASTU L
19 MUH. RIFKY L
20 MUH. ADIT ASHARI L
21 NILMAYANI P
22 NOVI YUNASTI P
23 NUR AKIBAH P
24 NUR AMALIA P
25 RADIATUL ADEWIA P
26 RISKY AMELIA P

129
130

27 RUSNI FATIMAH P
28 SARINA P
29 SASMI P
30 SATRIANI P

Pakuae,…November, 2019

Nurul
Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai hasil belajar posstes kelas eksperimen

NOMOR SOAL Nilai


NO AMA PESERTA DIDIK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 perolehan

1 GUSTINA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
2 MELIA 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 83
3 . MUH. ISKANDAR 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 80
4 . NURHALISA AWALIA 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 24 80
5 . YULIADI AMDA 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 22 73
6 RDIYANSYAH 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
7 RUM WIKA HAPSARI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
8 RYA 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
9 UDY NURFADILLAH 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 25 83
10 ESSE FITRI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 24 80
11 INTA ASMAUL 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 23 77
12 IKSAL FIKLI 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 21 70
13 UNADI 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 20 67
14 ARIYANTI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 22 73
15 KSAL 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 80
16 NDAR WATI 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
17 HUSNUL AMALIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
18 M. AIKAL ANASTU 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 77
19 UH. RIFKY 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 25 83
20 UH. ADIT ASHARI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
21 ILMAYANI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 22 73
22 OVI YUNASTI 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 23 77
23 UR AKIBAH 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 24 80
24 UR AMALIA 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87
25 ADIATUL ADEWIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 29 97
26 ISKY AMELIA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 83
27 USNI FATIMAH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 26 87
28 ARINA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 28 93
29 ASMI 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25 83
30 SATRIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28 93
Jumlah 28 21` 28 21 20 27 27 24 24 24 28 22 28 25 20 24 27 27 22 24 28 25 27 22 23 23 25 24 22 21 25.033333 83.4

131
132

Rekapiulasi nilai hasul belajar posstes kelas kontrol

NOMOR SOAL
NO NAMA PESERTA DIDIK Jumlah Nilai perolehan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A. CHELSIE OLIVIA 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11 37
2 AHMAD SYARIF HIDAYA 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 63
3 AIDIL 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 12 40
4 ALYAN RAMADHANI 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 14 47
5 AMINAH 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 12 40
6 ARIF MULIAWAN 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 18 60
7 ARMILA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70
8 ARNIS MONICA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 83
9 ATRIANA WULANDARI 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 19 63
10 NOVA 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 19 63
11 FERDY 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 19 63
12 HEBRI ADI SANJAYA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 21 70
13 HERUL 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 17 57
14 IDIL AKBAR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 22 73
15 KHAEREUN NISA 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 19 63
16 KHOEREUN NISA 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 19 63
17 MAGFIROH 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 60
MEYKHA
18 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 15 50
JUMILIAYANDA. M
19 MELDA PURI MILIADI 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 17 57
20 MUH. SATRIO ABDILLAH 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 47
21 NABILA. S 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 14 47
22 NUR ASISA 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73
23 NURFADILLAH 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 18 60
24 PUSPA SARI 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 22 73
25 RHYVALDO SUARAN 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 15 50
26 RINI RAHMAT 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 14 47
27 RIYANTI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 60
28 SABRIANI 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 18 60
29 SAINUDDIN 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 43
30 SAPUTRI 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 23 77
Jumlah 24 10 22 15 19 17 16 21 21 21 18 19 23 22 16 19 20 18 18 20 18 16 18 16 12 12 16 15 14 12 17.6 58.63333333
Lampiran 14 : Dokumentasi

Pemberian pret-test pada kelas Eksperimen Dan kelas kontrol

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Proses pembelajaran problem based learning

1. meengoreantasikan peserta didk pada masalah

134
13

2. Mengorganisasikan peseta didik unuk belajar


3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

4. Menyajikan hasil karya peserta


13

5. Menganalisis Dan mengevaluasi hasil diskusi kelompok

Pemberian post-test pada kelas eksperimen dan kontrol


Kelas eksperimen

Kelas kontrol
Lampiran 15 : Persuratan

137
13
13
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
17
17
17
17
17
17
17

RIWAYAT HIDUP

NURUL ARDITA. Dilahirkan di kota Pinrang, Sulawesi

Selatan pada tanggal 19 April 1997. Anak keempat dari pasangan Basira dan Kasmawati, memulai je
sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas pertama (SMP) Negei 2 Bau
sama, penulis melanjutkan pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

StarataSau(S1)Fakultaskeguruandanilmu pendidikanUniversitas

Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai