Anda di halaman 1dari 18

PENCAHAYAAN KELOMPOK 3

ALAMI
WOODGROVE
BANK
Pencahayaan alami adalah pemanfaatan cahaya yang berasal dari
benda penerang alam seperti matahari, bulan,dan bintang sebagai
penerang ruang.
(Esa D, Purnama., Firtatwentyna N, Poppy. 2011)

Bangunan yang ramah lingkungan umumnya memiliki pencahayaan


alami dan udara yang optimal. Penggunaan banyak bukaan dalam
bentuk jendela, lubang udara dan pintu adalah salah satu cara yang
efektif untuk memasukkan cahaya alami.
(Dennis, 2010: 94).
WOODGROVE 2
BANK
DESKRIPSI ISU/PERMASALAHAN Sumber:

TERKINI https://ejournal.unsrat.ac.id/index.
php/daseng/article/view/13200/pdf
(BERDASARKAN PENELITIAN)
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BANGUNAN BERKORIDOR
TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENCAHAYAAN
TABUNG HORIZONTAL

Oleh : M. Mardan Anasiru

• Isu Penelitian :
Pada bangunan bervolume besar dan berdenah rumit, ruang-ruang di bagian tengah
bangunan sulit dijangkau oleh pencahayaan alami. Tabung cahaya horizontal digunakan
sebagai sarana untuk mendistribusikan cahaya alami ke ruang-ruang di bagian tengah
bangunan, di antaranya ke koridor di tengah bangunan.

• metode experimental
Dengan menggunakan tabung cahaya, dan simulasi software dengan menggunakan Velux
Daylighting Visualizer 2. Pengukuran dilakukan pada tabung cahaya untuk mendapatkan pola
distribusi illuminasi cahaya di dalam tabung. Simulasi dilakukan pada software Velux
Daylighting Visualizer 2 dengan langkah-langkah yang sama dengan yang dilakukan pada
tabung experiment, dengan membuat geometri model tabung virtual.

• Hasil penelitian
menunjukkan bahwa cahaya alami dapat didistribusikan secara horizontal. Pola distribusi
cahaya di dalam tabung merupakan fungsi non linier. Semakin jauh jangkaun tabung dari
bukaan, kuat cahayanya semakin melemah. Hasil simulasi dan pengukuran menunjukkan
cahaya alami yang didistribusikan secara horizontal dapat mengkontribusikan cahaya alami ke
koridor di bagian tengah bangunan, meskipun nilai illuminasinya kecil.

WOODGROVE 4
BANK
Terdapat dua permasalahan yang perlu diteliti lebih lanjut, yakni:

1. Bagaimana pola distribusi cahaya alami dapat berlangsung dari luar ke


koridor di bagian tengah gedung, dengan cara menggunakan tabung

! cahaya yang mendistribusiknnya secara horizontal?


2. Berapa besar kontribusi cahaya yang dapat disalurkan oleh tabung
cahaya yang ditempatkan secara horizontal dari kulit bangunan hingga ke
koridor di bagian tengah gedung, sehingga kuat pencahayaan yang
sampai ke koridor intansitasnya sesuai standard atau yang
direkomendasikan, yaitu 50-70 lux?

WOODGROVE 5
BANK
Dalam membuat akses cahaya alami ke dalam
bangunan, perlu diperhatikan material-material yang
digunakan, menyangkut sifat dan karakter bahan dalam
memantulkan, membiaskan, dan meneruskan cahaya.
Besarnya kwantitas cahaya dari terang langit yang
masuk dalam ruangan melalui suatu bukaan
tergantung pada tiga komponen, yaitu :
• Sky Component (CS)
• External Reflecting Component (ERC)
• Internal Reflecting Component (IRC)

DF = SC + ERC + IRC
besarnya kuat pencahayaan dalam ruangan (dalam
satuan lux) adalah merupakan prosentase DF terhadap
besarnya terang langit siang hari (dalam satuan lux)
yang sedang terjadi, atau dapat dinyatakan sabagai
berikut, (Szokolay, 1980):

DF = Ei/Eo x 100 % Gambar 1. Komponen-komponen


pencahayan alami. Sumber: Szokolay, (1980)
Dimana:
DF = Daylight Factor / Faktor cahaya siang hari (%)
Ei = Kuat pencahayaan di ruang dalam (lux)
Eo = Kuat pencahayaan di ruang luar (lux)

WOODGROVE 6
BANK
TABEL 1.
BAHAN-BAHAN TEMBUS CAHAYA

BAHAN TEBAL (mm) TRANSMISI REFLEKSI ABSORPSI TINGKAT PENYEBARAN


HANTARAN (%) PANTULAN (%) SERAPAN (%) CAHAYA
Kaca polos terang 1-4 mm 90-92 % 6-8 % 2-4 % Sangat lemah

Kaca prisma 3-6 90-70 % 5-20 % 5-10 % Kuat

Kaca ornamen 3-6 mm 90-60 % 7-20 % 3-20 % Lemah


(cahaya pada
posisi halus)
Kaca mat est 2-3 mm 78-63 % 12-20 % 10-17 % Lemah
(cahaya pada sisi
halus)
Kaca opal 2-3 mm 66-36 % 31-54 % 3-10 % Kuat

Albaster murni 11-13 mm 30-17 % 54-62 % 16-21 % Kuat

Kaca termoluks 5-8 mm 47-21 % 37-48 % 16-25 % Sedang

Putih kertas 1-2 mm 55-35 % 35-50 % 10-15 % Sedang


pergamen

Sumber: Noebert Lechner, (2007)

WOODGROVE 7
BANK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Sumber:

DARI SEGI FISIKA BANGUNAN


https://www.kajianpustaka.com/2013/12/sistem-
pencahayaan-alami.html?m=1
http://eprints.undip.ac.id/59856/4/8._BAB_II.pdf
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCAHAYAAN ALAMI

1. Variasi intensitas cahaya


alami
2. Distribusi dari terangnya
cahaya terhadap ruangan
3. Efek dari lokasi,
pemantulan cahaya
4. Letak geografisdan
kegunaan bangunannya

Agar dapat menggunakan


cahaya alami secara efektif,
perlu dikenali ke beberapa
sumber cahaya utama yang
dapat dimanfaatkan :
Sunlight, cahaya matahari
langsung dan tingkat
cahayanya tinggi.
Skylight, cahaya matahari yang
sudah tersebar dilangit dan
tingkat cahayanya rendah.
Reflected light, cahaya
matahari yang sudah
dipantulkan.
WOODGROVE 9
BANK
STANDART Sumber:
http://yerikoohm.blogspot.com/201
2/12/fisika-bangunan-cahaya.html
STANDART

Standar Nasional Indonesia tentang tata cara perancangan penerangan alami siang hari
untuk rumah dan Gedung (SNI 03-2396-1991) adalah sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh sistem penerangan alami sesuai syarat
kesehatan, kenyamanan untuk rumah dan gedung, meliputi persyaratan-persyaratan pokok
sistem penerangan alami siang hari dalam ruangan.
2. Ringkasan
Penerangan alami siang hari yang baik adalah sekitar jam 08.00 sampai jam 16.00, dimana
banyak cahaya yang masuk dalam ruang dan tingkat penerangannya ditentukan oleh
hubungan geometris antara titik ukur dan lubang cahaya.
3. Penggolongan kualitas penerangan
- Kualitas A : kerja halus sekali, pekerja cermat terus (seperti menggambar detail,
menjahit kain warna gelap, dsb.
- Kualitas B : kerja halus, cermat tidak intensif (seperti : menulis,membaca, merakit
komponen kecil, dsb).
- Kualitas C : kerja sedang, pekerjaan tanpa konsentrasi yang besar (seperti : pekerjaan
kayu, merakit suku cadang yang agak besar, dsb).
- Kualitas D : Kerja kasar, pekerjaan hanya detail-detail yang besar (seperti : pada gudang,
lorong lalu lintas orang, dsb). Dengan persyaratan teknis : d=jarak lubang cahaya ke
dinding (M), fl min TUS = 40% dari fl min TUU dan tidak boleh kurang 0,10d.TUU = titik
ukur utama dan TUS = titik ukur samping.

WOODGROVE 11
BANK
STANDART

• Penempatan faktor langit didasarkan atas keadaan langit terang


merata dan kekuatan terangnya dilapangan terbuka sebesar 10.000
lux.

• Faktor yang mempengaruhi kualitas penerangan :


perbandingan las lubang cahaya dan luas lantai, bentuk dan letak
lubang cahaya, refleksi cahaya didalam ruangan.

• Untuk meningkatkan kualitas penerangan alami siang hari didalam


ruangan, hendaknya ruangan menerima cahaya lebih dari satu arah.
Kasa nyamuk dapat mengurangi cahaya masuk 15%.

WOODGROVE 12
BANK
METODE OPTIMALISASI ATAU Sumber:

KONSEP DESAIN
https://lvluxhome.net/homes-design-with-
glass-walls/enchiting-homes-with-cool-glass-
wall-curtains-andparquet-flooring-also-with-
fireplace-mantels
FUNGSI SINAR MATAHARI
• Mengubah pro-vitamin D menjadi vitamin D
• Mengurangi gula darah
• Mengurangi kolesterol darah
• Penawar infeksi dan pembunuh bakteri
• Meningkatkan kebugaran dan kualitas pernafasan
• Meningkatkan kekebalan tubuh
• Membantu pembentukan dan perbaikan tulang.

FAKTOR PENCAHAYAAN ALAMI SIANG HARI

• yaitu perbandingan tingkat pencahayaan pada suatu titik dari


suatu bidang tertentu di dalam suatu ruangan terhadap tingkat
pencahayaan bidang datar di lapangan terbuka, yang
merupakan ukuran kinerja lubang cahaya ruangan tersebut
• komponen-komponen penentu (komponen langit, komponen
refleksi dalam, komponen refleksi luar) dapat disesuaikan dan
diatur sesuai dengan pencahayaan yang optimal dalam interior
rumah tinggal

14
WOODGROVE
BANK
FAKTOR PENCAHAYAAN ALAMI PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL

Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3 komponen meliputi :

a. Komponen langit (faktor langit-f1), komponen pencahayaan yang berasal langsung dari cahaya
langit.
b. Komponen refleksi luar (faktor refleksi luar-frl), komponen pencahayaan yang berasal dari
refleksi benda-benda yang berada di sekitar bangunan yang bersangkutan.
c. Komponen refleksi dalam (faktor refleksi dalam-frd), komponen pencahayaan yang berasal dari
refleksi permukaan-permukaan dalam ruangan, dari cahaya yang masuk ke dalam ruangan
akibat refleksi benda-benda di luar ruangan maupun dari cahaya langit. (Peraturan Instalasi SNI
03-6575-2001).

WOODGROVE 15
BANK
TEKNIK PENCAHAYAAN ALAMI

1. Naungan (shade) 2. Efisiensi 3. Integrasi

Naungi bukaan pada Membentuk ruang dalam Integrasikan bentuk pencahayaan


bangunan untuk sedemikian rupa sehingga dengan arsitektur bangunan
mencegah silau (glare) dan terintegrasi dengan tersebut. Karena jika bukaan itu
panas yang berlebihan pencahayaan dan cenderung akan ditutupi dengan
kerena terkena cahaya menggunakan material tirai atau penutup lainnya dan akan
matahari langsung. yang dapat merefleksikan kehilangan fungsinya.(Lam, 1986).
cahaya dengan baik.

WOODGROVE 16
BANK
TEKNIK PENCAHAYAAN ALAMI

4. Pengendalian (control) 5. Pengalihan (redirect)

Kendalikan jumlah cahaya yang masuk ke dalam ruang Alihkan dan arahkan cahaya matahari ketempat-tempat yang diperlikan. Pembagian
sesuai dengan kebutuhan dan pada waktu yang cahaya yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan adalah inti dari pencahayaan yang
diinginkan. Jangan terlalu banyak memasukkan baik.yang baik.
cahaya ke dalam ruang, terkecuali jika kondisi untuk
visual tidaklah penting atau ruangan tersebut
memang membutuhkan kelebihan suhu dan cahaya
tersebut (rumah kaca).

WOODGROVE 17
BANK
TERIMA KASIH
ANGGOTA Candy Aprilia R.S. (H73219018)

Faliza Nur Aini (H73219020)

Millah Fitri R (H73219026)

Najla Firstya S (H73219028)

Suryani Dzarajad (H73219032)

Anda mungkin juga menyukai