Anda di halaman 1dari 12

SISTEM KONSTRUKSI BURITAN KAPAL

Nama Kelompok : -
-
Alfi Handariatul M. 191910701002
M.Rafli Isla Nandika 191910701005
- M.Iqbal Lintang S. 191910701048
- M.Ramdhani 191910701052
Konstruksi Bagian Belakang Kapal

• Linggi Buritan
Konstruksi linggi buritan adalah bagian konstruksi kapal yang merupakan kelanjutan lunas kapal. Bagian linggi
ini harus diperbesar atau diberi boss pada bagian yang ditembus oleh poros baling-baling, terutama pada kapal-
kapal yang berbaling-baling tunggal atau berbaling-baling tiga. Pada umumnya linggi buritan dibentuk dari
batang pejal, pelat, dan baja tempa atau baja tuang.

Linggi buritan dengan kemudi Linggi buritan tanpa kemudi


1. Linggi baling baling pejal
Ukuran linggi buritan ditentukan berdasarkan peraturan BKI. Linggi baling-baling pejal berbentuk segi empat dan pejal
ditentukan menurut rumus:
Untuk L 120 m, harga 1 = 1,4 L + 90 (mm) dan, b = 1,6 L + 15 (mm).
Untuk L > 120 m, harga l = L + 140 (mm) dan,b = 0,8 L + 110 (mm).

2. Linggi baling baling pelat


Linggi baling-baling pelat yang dirakit dari pelat baja ditentukan menurut rumus:
t (tebal) = 2,4 L (mm).
b (lebar) = 36 L (mm).
l (panjang) = 50 L (mm).
Dimana: L = Panjang kapal (m).
3. Linggi baling baling baja tuang

Linggi baling-baling baja ditentukan berdasarkan perhitungan modulus penampang. Modulus penampang terhadap
sumbu memanjang kapal tidak boleh kurang dari: Wx = 1,2 L 1,5 (cm3).

4. Sepatu kemudi

Bagian bawah linggi buritan yang mendatar disebut telapak linggi sepatu kemudi (sole piece). Telapak linggi ini
berfungsi sebagai tumpuan dari kemudi dan ukurannya ditentukan tesendiri oleh BKI.
• Sekat Ceruk Buritan
Sekat ceruk buritan disamping untuk membatasi ceruk buritan dengan ruang muat atau kamar mesin juga
berfungsi untuk pegangan (tumpuan) ujung depan tabung poros baling-baling. pemasangan ceruk buritan pada
jarak sekurang-kurangnya tiga sampai lima kali jarak gading diukur dari ujung depan bos poros baling-baling
dan harus diteruskan sampai ke geladak lambung timbul atau sampai pada plat-form kedap air yang terletak
diatas garis muat.
sekat ceruk buritan terdiri atas beberapa lajur pelat dengan penegar-penegar tegak. Karena sekat ini digunakan
untuk batas tangki, tebal pelat sekat dan ukuran penegar ditentukan berdasarkan perhitungan tebal pelat sekat
untuk tangki dan penegar tangki.
• Ceruk Buritan
Ceruk buritan merupakan ruangan kapal yang terletak dibelakang dan dibatasi oleh sekat melintang kedap air
atau sekat buritan. Ruangan ini dapat dimanfaatkan untuk tangki balas air maupun untuk tangki air tawar.
Bagian buritan pada umumnya berbentuk cruiser/ellips, bentuk yang menyerupai bentuk sendok dan transom.
Wrang-wrang buritan direncanakan mempunyai tinggi yang sama seperti wrang alas dasar ganda, kecuali
wrang-wrang alas ceruk buritan disekitar tabung poros baling-baling. Wrang-wrang alas yang tinggi ini harus
diberi pebegar untuk mencegah melenturnya pelat. Berikut gambar ceruk buritan berbentuk cruiser dan buritan
berbentuk transom.
• Tabung Poros Baling Baling
Tabung poros baling baling disangga oleh sekat buritan dibagian depan dan oleh boss linggi baling-baling
diujung belakang. Bagian depan tabung mempunyai pelat hadap yang digunakan untuk mengikat tabung pada
sekap ceruk buritan dengan baut dan pada bagian belakang dibuat berukir untuk mengikat tabung terhadap boss
linggi baling-baling dengan menggunakan mur yang cukup besar.
Untuk pelumasannya dapat dipakai air, minyak pelumas. Pada pelumasan dengan air, bahan yang dipakai adalah
kayu pok (lignum vitae) atau bahan karet sintetis. Pada pelumasan dengan minyak pelumas, bahan bantalan
yang digunakan adalah babbit logam putih.
• Penyangga Poros Baling Baling
Penyangga poros yang terletak dekat baling-baling pada umumnya dibuat dari bahan baja tuang dan terdiri atas
sebuah lengan atau dua buah lengan. Penyangga poros yang terdiri satu lengan dibentuk dari kombinasi antara
kerangka baja tulang dan pelat baja adapun poros baling-baling yang terdiri atas dua buah lengan dilaskan ke
pelat lambung atau menembus pelat kulit dan dihubungkan kuat-kuat ke wrang dan penumpu yang diperkuat.
Untuk menentukan ukuran penyangga poros baling-baling pejal, BKI memperhitungkan berdasarkan diameter
poros baling-baling (d), sebagai berikut:
Tebal penyangga = 0,44 d. Luas penampang penyangga = 0,44 d2.
Panjang bos = 3 d. Tebal dinding bos = 0,35 d.
• Kemudi
Kemudi kapal dan instalasinya adalah suatu system didalam kapal yang memegang peranan penting didalam
pelayaran dan menjamin kemampuan olah gerak kapal. Sehubungan peran ini, seyogjanya sebuah kemudi dan
instalasinya harus memenuhi ketentuan didalam keselamatan suatu pelayaran. System kemudi mencakup semua
bagian alat-alat yang diperlukan untuk mengemudikan kapal, mulai dari kemudi, poros, dan instalasi penggerak
sampai ke pengemudinya sendiri, instalasi penggerak kemudi terletak diruang mesin kemudi geladak utama dan
peralatan untuk mengatur gerakan kemudi diletakkan didalam ruang kemudi atau ruang navigasi.
1. Daun Kemudi
Konstruksi daun kemudi dari pelat ganda memiliki kerangka yang dibuat dari bahan baja tuang atau dapat juga
dibentuk dari pelat bilah penegar yang dilaskan ke daun kemudi. Satu sisi pelat daun kemudi dilas pada
kerangka kemudi dan sisi lainnya dilas dengan las lubang (slot welding).
2. Tongkat Kemudi
Tongkat kemudi dipasang menembus lambung dalam selubung tongkat. Hal ini untuk menjamin kekedapan dari
air laut. Pada bagian atas, poros kemudi dihubungkan dengan instalasi penggerak kemudi dan bagian bawah
dihubungkan dengan daun kemudi malalui kopling mendatar atau kopling tegak, Tongkat kemudi ada yang
direncanakan memiliki satu bantalan atau dua bantalan, bergantung pada panjang tongkat dan system peletakan
daun kemudi.
3. Kopling Kemudi
Kopling kemudi adalah salah satu bagian kemudi yang menghubungkan poros kemudi dengan daun kemudi.
Pada umumnya kopling dibuat sedemikian rupa, sehingga kemudi dapat dilepas tanpa mengganggu celaga
( rudder tiller ) dan mesin kemudi. Kopling yang dibuat harus mampu menyalurkan seluruh beban puntir dari
poros kemudi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai