PAJANAN BIOLOGI
Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jakarta, 18 Oktober 2019
Pajanan Biologi
Pajanan biologi dapat diartikan sebagai faktor bahaya yang berasal dari sumber biologi
yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan tumbuhan seperti
produk serat alam yang mungkin dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, kondisi kebersihan
lingkungan kerja pun dapat menjadi sumber pajanan biologi.
Pajanan biologi akibat kerja merupakan pajanan yang dialami secara langsung oleh
pekerja saat melakukan pekerjaannya dan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu pajanan biologi
lingkungan kerja dan pajanan biologi alamiah. Pajanan biologi lingkungan kerja merupakan
pajanan yang dialami akibat tercemarnya lingkungan kerja dan merupakan akibat dari proses
kerja seperti hygiene di tempat kerja dan pemeliharaan tempat kerja. Sedangkan pajanan biologi
yang bersifat alamiah merupakan pajanan yang secara alamiah berada di wilayah kerja yang
dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja di tempat tersebut. Tidak ada ambang
batas untuk pajanan biologi karena pajanan yang paling rendah pun bisa menjadi sangat virulen
atau dapat menimbulkan efek alergik ataupun yang lainnya karena hal tersebut bergantung pada
daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sumber bahaya biologis banyak terdapat di termpat kerja, berdasarkan transmisinya dapat
digolongkan menjadi:
Oleh sebab itu, kita harus mencegah pajanan tersebut dengan menghilangkan atau
mengganti faktor agen, memperbaiki imunitas host dengan gizi yang baik, serta menjaga
kebersihan di lingkungan tempat kerja. Selain itu juga para pekerja perlu dianjurkan terus untuk
menggunakan alat perlindungan diri untuk mengurangi paparan secara langsung dari pajanan
yang ada di tempat kerja.
Pada pekerja pembuatan label banyak hal yang terjadi pada pajanan biologi yang dapat
menyebabkan penyakit akibat kerja misalnya debu yang melekat pada alat-alat pabrik,
Biasa nya terjadi pada perempuan yang bekerja pada bagian packing dan yang bekerja pada shift
ke tiga pada jam 12 malam sampai 8 pagi, karena konsentrasi yang mulai menurun. Luka yang
terjadi akibat tertusuk jarum dapat menyebabkan infeksi jika tidak ditangani dengan segera.
Maka dari itu terdapat tim gerak cepat di perusahaan tersebut untuk menangani kasus dengan
cepat sehingga dapat meminimalisir pekerja yang terkena jarum untuk terkena infeksi.
Kipas angin yang berdebu diarahkan langsung ke pekerja sebagai pendingin ruangan ini dapat
menyebabkan penyakit saluran pernafasan. Apalagi bagi pekerja yang memiliki riwayat asma
maka akan memperberat asmanya tersebut. (Lihat gambar 1)
Gelas air minum yang tidak memiliki label nama dapat menjadi faktor resiko tertularnya
penyakit dari satu pekerja ke pekerja lainnya. Dimana apabila pekerja memiliki riwayat penyakit
menular seperti hepatitis A, Influenza, radang tenggorokan dan lain sebagainya. (Lihat gambar 2)
Tikus ini mucul akibat dari kebiasaan buruk yang dilakukan pekerja yaitu membuang bungkusan
sisa makanan dan menyimpan makanan di loker. Sehingga membuat tikus- tikus berdatanagn dan
merusak alat- alat dan bahan pabrik. Untuk menanggulagi kejadian ini maka dipasang beberapa
perangkap tikus, dan bila tikusnya tertangkap maka akan di buat laporan dalam bentuk foto. Hal
ini untuk menghimbau agar semua karyawan tetap menjaga kebersihan dan membuang sampah
makanan sembarangan. (Lihat gambar 3)
dimana mereka tidak menggunakan sarung tangan saat memegang alat dan bahan pabrik
sehingga apabila pekerja tidak mencuci tangan dengan benar saat sebelum makan akan
menyebabkan diare dan keracunan. (Lihat gambar 4)
Gambar 4. Tangan pekerja yang kotor karena tidak menggunakan sarung tangan
Saran
Tidak banyak pajanan biologi yang secara langsung dialami oleh pekerja terkait dengan
pekerjaannya. Modifikasi lingkungan kerja dapat membantu mencegah menyebarnya agen
biologis dari satu karyawan ke karyawan lainnya.
1. Diharapkan bagi pekerja yang sudah mengantuk dapat melakukan stretching saat jam
kerja dan untuk yang bekerja shift malam bisa diberikan penambahan jam istirahat.
Untuk meningkatkan konsentrasi pekerja sehingga terhindar dari kecelakan kerja.
2. Membersihkan penyejuk ruangan seperti kipas angin atau AC dapat mengurangi partikel
debu yang membawa agen penyakit tersebar di udara. Pembersihan kipas angin juga
dapat segera dilakukan agar karyawan terhindar dari paparan debu terus -menerus.
3. Sebaiknya pekerja memberikan tanda atau nama pada botol minum masing-masing agar
tidak tertukar dengan pekerja lain.
4. Diharapkan untuk meningkatkan kedisiplinan para pekerja dengan tidak makan di area
kerja, tidak membuang sisa makanan sembarangan, dan tidak menyimpan makanan di
area kerja. Dan makanlah di tempat makan yang sudah disediakan perusahaan.
5. Dihimbau kepada para pekerja untuk menggunakan sarung tangan saat bekerja. Mencuci
tangan dengan sabun dengan 6 langkah menurut WHO sebelum dan sesudah makan,
sebelum dan sesudah dari kamar kecil, dan setelah selesai bekerja.
Daftar Pustaka