MAKALAH IDKdr. Rangga
MAKALAH IDKdr. Rangga
1. KHUSNUL CHATIMAH
2. IGA MAWARNI
3. IIN HUSNIA DEVI
4. IKA CANDRA ULA
5. INDRAWAN PRAYUDA
6. JINAN ESTIDA HAYATI UMAJAN
7. JULIA NINGSIH
PENDAHULAN
A. LATAR BELAKANG
Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor
penyebab muncul-nya kasusresistensi antibiotic. Bagi pasien anak, ketepatan
menggunakan antibiotic sepenuhnya bergantung pada pengasuh. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis profil dan factor penyebab ketidakpatuhan
penggunaan antibiotikoleh pengasuh pasien anak. Penelitian dilakukan secara
prosfektif terhadap pengasuh pasien anak mendapatkan antibiotic pada sebuah
klinik swasta.
Perilaku ketidakpatuhan didefinisikan dengan menghitung jumlah
obat yang digunakanpasien dibandingkan dengan total obat yang diresepkan,
dan nilai 80% digunakan sebagai batas untuk menggolongkan pengasuh patuh
dan tidak patuh. Analisis factor penyebab dilakukan dengan cara melakukan
wawancara dan hasil dianalisis dengan menggunakan theory of planned
behviour sebagai dasar teori pemetaan factor penyebab ketidakpatuhan.
Perilaku tidak patuh terhadap pengguanaan antibiotic dapat dikatakan
cukup besar dan penyebab perilaku tersebut tidak semata di sebabkan oleh
pengetahuan yang kurang. Sampai saat ini, belum banyak ditemukan bukti
penelitian yang mengukur kepatuhan kepatuhan pengasuh pasien anaak yang
mendapatkan antibiotic terhadap perintah penggunakan antibiotic termasuk di
Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja yang dimaksud dengan antibiotic ?
2. Seperti apa beban resistensi antibiotic?
3. Apa saja pengetahuan pengasuh yang salah ?
C. TUJUAN
Untuk memberitahukan kepada pembaca mengenai antibiotic dan factor
penyebab ketidakpatuhan pengasuh untuk memberikan antibiotic kepada
pasien anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antibiotik
Antibiotic merupakan salah satu terapi utama yang umumnya
diberiknpada pasien anak dengan diagnosis ISPA walaupun tidak senua kasus
ISPA harus di terapi dengan antibiotic.
Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor
penyebab muncul-nya kasusresistensi antibiotic. Bagi pasien anak, ketepatan
menggunakan antibiotic sepenuhnya bergantung pada pengasuh.
Dengan mempertimbangkan sebagian besar pengobatan ISPA
dilakukan secara rawat jalan, ketepatan penggunaan antibiotic pada pasien
anak, khususnya yang berusia di bawah lima tahun, sangat tergantung pada
pengasuh (caregiver) yang dapat berarti prang tuaatau kerabat pasien atau
seseorang yang dipekerjakan untuk merawat anak.
Apabila pemberian antibiotik tidak dilakukan secara tepat meliputi tepat
pemilihan jenis antibiotic, dosis, frekuensi, rute pemberian , durasi pemberian.
Maka berbagai konsekuensi negative dapat terjadi, dan salah satu yang sangat
dikhawatirkan adalah terjadinya resistensi bakteri. Ketidakpatuhan pemberian
obat berpotensi menyebabkan tidak optimalnya paparan antibiotic yang lebih
lanjut berdampak pada peningkatan kesempatan bagi bakteri untuk
mengembangkan mekanisme resistensi.
B. Beban Resistensi Antibiotik
Beban yang diakibatkan oleh resistensi antibiotic, baik secra klinis
maupun ekonomi, sangatlah besar dan menjadi kekhawatiran institusi
kesehatan dari berbagai Negara. Apabila terjadi resistensi, antibiotic yang
seharusnya efektif mengobati kasus infeksi menjadi tidak,lagi efektif dan
membutuhkan antibiotic dengan spectrum yang lebih baik dan, umumnya,
memiliki harga lebih mahal.
Tidak menutup kemungkinan pasien membutuhkan lebih dari dua jens
antibiotic untuk dapat sembuh dari infeksi yang diderita dan membutuhkan
rawat inap di rumah sakit. Prevalensi dan penyebab perilaku tidak patuh
dalam menggunakan antibiotic pada kelompok dewasa cukup bervariasi
antara 9,4% - 57,7%. beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan
persentase pasien dewasa yang tidak patuh berada dalam rentang 11% - 97,1%
tergantung pada metode identifikasi ketidakpatuhan yang digunakan.
Beberapa factor yang ditemukan sebagai penyebab ketidakpatuhan
pada kelompok dewasa antara lain:
1. Kesulitan membeli obat
2. Kesulitan menelan
3. Ketidakpuasan akan informasai yang diberikan oleh tenaga kesehatan
4. Kondisi ang telah membaik
5. Mengalami efek samping obat
6. Mengalami perubahan terapi, lupa
7. Tidak memahami aturan pakai
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku ketidakpatuhan dalam memberikan antibiotic kepada pasien
anak ditemukan pada pengasuh yang terlibat dalam tidak patuh terhadap
frekuensi pemberian dan waktu pemberian merupakan jenis ketidakpatuhan
terbnayak yang ditemukan. Adanya keyakinan terhadap reaksi obat yang
tiakdikehendaki (ROTD), harapan terhadap kesembuhan/outcame yang salah,
pengetahuan caregiver yang salah tentang antibiotic, rutinitas/ kesibukan
caregiver, lupa, serta fenomena berbagi obat, merupakan penyebab perilaku
ketidakpatuhan pengasuh dalm memberikan antibiotic.