TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian
tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur
(Notoatmodjo, 2012).
lanjut (manula), golongan lanjut usia (glamur), usia lanjut (usila), bahkan
2. Klasifikasi Lansia
a. Pralansia (prasenilis)
b. Lansia
7
8
d. Lansia potensial
Lanjut yaitu :
Kelompok usia lanjut adalah kelompok dalam masa senium (65 tahun
keatas)
9
berusia < 70 tahun (60-70 tahun) dan > 70 tahun, atau kelompok usia
ini berpendapat bahwa semakin tinggi usia manusia akan diikuti secara
dan emosi dalam kehidupan dunia. Ditandai dengan menarik diri yang
pengunduran diri orang tua, sehingga orang muda dengan energi baru
dapat mengisi ruang yang ditinggalkan oleh orang tua. Terjadi proses
saling menarik diri atau pelepasan diri, aik individu dari masyarakat
muda yang lebih mandiri untuk mengganti ekas jejak orang yang lebih
Lanjut Usia berhasil, maka lanjut usia harus tetap seaktif mungkin,
kata lain teori ini sangat mendukung para lansia dapat aktif dalam
berbagai kegiatan, bekerja dan sebagainya. Orang tua akan puas jika
Henry, 2016).
memelihara satu hubungan antara masa lalu dan masa kini. Aktivitas
penting bukan hanya demi diri sendiri tapi demi yang lebih luas untuk
yang selalu aktif dan terlibat akan membuat mereka menjadi bahagia
akan pekerjaan atau waktu luang yang sama dengan apa yang
11
2016).
B. Nyeri Sendi
Sendi adalah tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu yang
pergerakkan satu sama lain maupun yang tidak dapat bergerak satu sama
penyebab lain.
Nyeri sendi biasanya akan terjadi pada penderita penyakit rematik, gout,
adalah radang sendi, trauma saat lampau, beban pada gerakan sendi yang
terlalu lama tak bergerak. Nyeri persendian akan makin memburuk jika
a. Mekanisme imunitas
Pada penderita nyeri sendi memiliki auto antibody yang dapat disebut
b. Faktor metabolik
Nyeri sendi dapat diakibat oleh genetic dan dapat juga berhubungan
d. Faktor usia
maupun kronik
degenarasi dan erosi pada kartilago dan kapsul sendi. Jaringan periartikuler
kompres hangat, obat gosok atau param (topical treatments) dapat dicoba.
atau tai chi dapat juga dicoba untuk mengatasi nyeri sendi ini.
Sendi yang biasaya diganti adalah lutut, pinggul, bahu, dan jari.
4. Skala Nyeri
Gambar 2.2
Skala Nyeri
14
Keterangan:
0 : Tidak nyeri
baik
7-9 : Nyeri berat: secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
C. Osteoarthritis
1. Pengertian
(OA) juga bisa ditemukan pada lanjut usia dimana lansia merupakan
dan Suddart, 2013). Dan menurut WHO dalam buku setianto 2014
atau OA, adalah gangguan sendi yang paling sering terjadi dan paling
hilangnya kartilago sendi secara prgresif. Selain usia, faktor resiko untuk
sebab sekali terjadi sendi dapat berada pada kondisi yang tetap selama
16
2017).
kista pada tulang, osteofit pada pinggir sendi dan perubahan struktur
anatomi sendi.
2. Etiologi
dan lokal. Usia, jenis kelamin perempuan, berat badan, dan obesitas,
sendi.
17
3. Klasifikasi
radiologi.
c. Grade 2 : Ringan, osteofit yang pasti, tidak terdapat ruang antar sendi.
e. Grade 4 : Berat atau parah, osteofit besar, terdapat ruang antar sendi
Gambar 2.1
Klasifikasi OA
18
4. Patofisiologi
ketuaan yang tidak dapat dihindari. Para pakar yang meneliti penyakit ini
mekanis dan kimiawi pada sinova sendi yang terjadi multifaktorial antara
lain karena faktor umur, stres, mekanisme atau penggunaan sendi yang
sendi dalam waktu yang lama dan terabaikan, hal tersebut juga merupakan
lebih lanjut dapat menybabkan nyeri pada saat beristirahat dan di malam
yang semakin meningkat. Menurut Hunter dkk (2014) gejala utama yang
d. Ketidakstabilan sendi
>40 tahun
tekanan psikologis
6. Epidemiologi
satu dari tiga orang dewasa memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA.
OA pada lutut merupakan tipe OA yang paling umum dijumpai pada orang
22%. Pada pria dengan kelompok umur yang sama, dijumpai 23%
7. Manifestasi Klinis
b. Kaku paling sering terjadi di pagi hari setelah bangun tidur. Kaku
dengan pergerakan.
badan (pinggul, lutut, tulang belakang servikal dan lumbal) sendi jari
mengalami inflamasi)
8. Diagnosis
osteoartritis yaitu :
21
sendi dan osteofit (taji) di tepi sendi dan tulang subkondral. Kedua
9. Faktor Resiko
a. Umur
terjadinya OA.
dengan rata-rata usia pada lakilaki 59,7 tahun dan rata-rata usia pada
b. Jenis Kelamin
c. Suku Bangsa
d. Genetik
e. Obesitas
sendi lutut saat berjalan. Obesitas pada orang dewasa dapat ditemukan
mengalami nyeri lebih dari individu dengan IMT yang lebih rendah.
f. Aktivitas Fisik
OA (Nursarifah R, 2011).
Aktivitas fisik berat seperti berdiri lama (2 jam atau lebih setiap
hari), berjalan jarak jauh (2 jam atau lebih setiap hari), mengangkat
setiap minggu), dan naik turun tangga setiap hari. Pekerjaan dan
orang dengan riwayat trauma lutut memiliki resiko 5-6 kali lipat lebih
10. Pencegahan
b. Pencegahan cedera
25
d. Modifikasi ergonomi
distribusinya (sendi mana yang terkena) dan berat ringannya sendi yang
a. Terapi Famakologi
b. Terapi non-farmakologi
osteoartritis yaitu :
1) Edukasi
sakit.
4) Terapi farmakologis
sendi.
c. Terapi Bedah
3) Osteotomi
jika relevan.
28
b. Rujuk pasien untuk mendapat terapi fisik atau program latihan fisik.
Senam rematik merupakan salah satu metode yang praktis dan efektif
senam rematik adalah gerakan yang sangat efektif, efisien, dan logis
tubuh dan kesehatan secara menyeluruh. Inti dari senam rematik adalah
2018).
29
a. Tahap Pemanasan
Tahap ini bisa disebut tahap aerobic ringan. Tahap ini bertujuan
d. Tahap Pendinginan
a. Gerakan Duduk
ke belakang.
tubuh.
5) Putar tubuh bagian atas ke samping kanan dan kiri, kedua lengan di
atas pinggang.
dan hembuskan.
31
4) Tekuk sendi panggul dan tekuk lutut dengan kedua tangan tarik
dan ke bawah.
E. Intervensi
kekakuan sendi.
Kriteria hasil :
Intervensi :
factor presipitasi
efektif
32
olahraga)