Anda di halaman 1dari 5

RESUME JURNAL

DINAMIKA POPULASI SIDAT TROPIS (Anguilla marmorata) DI


PERAIRAN MALUNDA SULAWESI BARAT

Perikanan sidat di sepanjang sungai Malunda Kabupaten Majene Sulawesi


Barat, belum dimanfaatkan secara komersil. Pada beberapa tahun terakhir,
kelimpahan populasi ikan sidat dunia mengalami penurunan yang sangat tajam,
misalnya pada jenis European eel, Anguilla Anguilla. informasi aspek biologi dan
dinamika populasinya kurang diketahui. Untuk melihat dampak aktifitas
penangkapan oleh masyarakat yang berada di sekitar sungai terhadap sumberdaya
perikanan sidat, maka penelitian dinamika populasi ikan sidat ini dilakukan.
Obyek penelitian ini adalah evaluasi perikanan ikan sidat kembang (Anguilla
marmorata) dengan menggunakan data frekuensi panjang dari hasil tangkapan
masyarakat dengan menggunakan alat bantu COMPLEAT ELEFAN (Gayanilo et
al., 1989) untuk menduga parameter pertumbuhan, parameter kematian dan hasil
per rekrut relatif.
Data frekuensi panjang ikan sidat dikumpulkan dari bulan Pebruari-
Desember 2008 di sungai Malunda, Sulawesi Barat. Untuk memperoleh nilai
dugaan parameter pertumbuhan model von Bertalanffy digunakan program
ELEFAN-1 dari COMPLEAT ELEFAN (Gayanilo et al., 1989) pada “Response
Surface routin” yaitu dengan cara memroyeksikan beberapa kemungkinan
kombinasi parameter pertumbuhan von Bertalanffy (L∞ dan K) yang diinginkan.
mortalitas total (Z) dengan metode panjang rata-rata dari Beverton dan Holt
(Sparre et al., 1989) dengan bantuan paket program ELEFAN 2 (Gayanilo et al.,
1989). Laju mortalitas penangkapan (F) diperoleh dari F = Z–M, dan laju
eksploitasi (E) diperoleh dengan membagi nilai F terhadap Z, E = F/Z. Hasil per
rekrut relatif atau (Y/R)’ diduga dari persamaan Beverton dan Holt.
Analisis dengan metode Response Surface diperoleh nilai dugaan panjang
infinitive (L∞) ikan sidat kembang (Anguilla marmorata) sebesar 202,0 cm
dengan koefisien laju pertumbuhan (K) 0,2 per tahun pada nilai Rn (Goodness of
fit) = 0,578. Nilai K yang diperoleh menunjukkan bahwa ikan sidat kembang
(Anguilla marmorata) di sungai Malunda ini mempunyai pertumbuhan yang
lambat. Nilai dugaan Z sebesar 1,344 per tahun dengan nilai dugaan laju kematian
alami (M) sebesar 0,366 per tahun dan nilai dugaan laju kematian karena
penangkapan (F) sebesar 0,978 per tahun. Dugaan laju eksploitasi (E) ikan sidat di
perairan sungai Malunda ini adalah 0,728. Laju kematian ikan sidat di sungai
Malunda didominasi oleh kematian yang disebabkan oleh faktor penangkapan
dibandingkan dengan faktor alami. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
dugaan Y/R’ pada saat ini sebesar 0.022786 gram/rekrut, berarti bahwa dalam
setiap rekrut ikan sidat yang terjadi terdapat 0.022786 gram yang dapat diambil
sebagai hasil tangkapan. Pertumbuhan ikan sidat kembang, (Anguilla marmorata)
di perairan sungai Malunda lambat, ukuran pertama kali tertangkap tergolong
ikan-ikan yang masih sangat muda, dan tingkat pengelolaannya telah lebih tangka
KAJIAN STOK IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERBASIS PANJANG BERAT
YANG DIDARATKAN DI PASAR IKAN TAREMPA KECAMATAN SIANTAN
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Salah satu hasil tangkapan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup baik
di Kabupaten Kepulauan Anambas adalah ikan tongkol. Namun akibat
penangkapan yang tidak bertanggung jawab, menggunakan alat tangkap tidak
ramah lingkungan dan penangkapan berlebihan, stok ikan tongkol menjadi
terganggu. Oleh karena itu dibutuhkan pengkajian stok yang yang dapat
menyediakan informasi mengenai data spesifik tentang potensi ataupun stok
sumberdaya ikan tongkol di kabutan kepulauan anambas.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data Ikan contoh yang diukur
panjang total dan berat basah. Analisis data menggunakan bantuan software
FISAT II Ver 1.1.0 yang dikeluarkan oleh FAO-ICLARM dan secara manual.
Analisis data yang dilakukan mencakup distribusi frekuensi panjang, identifikasi
kelompok ukuran, parameter pertumbuhan (L∞,K) dan t0, hubungan panjang
berat, mortalitas dan laju eksploitasi.
Ikan tongkol yang diukur selama penelitian berjumlah 600 ekor dengan
kisaran panjang 30,8-54,5 cm terdiri atas 5 kelompok umur yang dipisahkan
dengan metode Bhattacharya menggunakan bantuan software FISAT II dengan
panjang rata-rata 37,5 cm, 43,0 cm, 46,0 cm 49,3 cm dan 51,3 cm. Koefisien
pertumbuhan (K) adalah 0,34 per tahun dengan panjang asimtotik (L∞) sebesar 57
cm dan umur teoritis mula-mula (t0) sebesar -0,264 per tahun. Berdasarkan
hubungan panjang berat diasumsikan pola pertumbuhan ikan layang di perairan
mapur bersifat allometrik negatif. Nilai faktor kondisi rata-rata 1, hal ini
menunjukkan ikan dalam keadaan baik dan gemuk pada saat penelitian. Laju
mortalitas total (Z) adalah 12,12 per tahun, mortalitas alami (M) 2,48 per tahun,
dan laju mortalitas penangkapan (F) 9,65 per tahun sehingga didapatkan laju
eksploitasi 0,8. Nilai laju eksploitasi ini telah melebihi nilai eksploitasi optimum
KAJIAN STOK IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata) BERBASIS PANJANG
BERAT DI PERAIRAN KARAS YANG DI DARATKAN DI TEMPAT PENDARATAN
IKAN PELANTAR KUD KOTA TANJUNGPINANG

Salah satu potensi sumberdaya perikanan di daerah kepulauan riau yang


sedang mengalami peningkatan adalah ikan tembang. Volume produksi ikan
tembang melalui penangkapan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
dan mencapai 45.88% pada tahun 2012. Harga ikan tembang yang bernilai jual
rendah berkisar Rp. 5.000,- s.d Rp. 15.000,- /kg membuatnya banyak diminati
masyarakat, permintaan yang terus meningkat menjadikannya salah satu target
utama tangkapan nelayan. Tangkapan yang berlebihan dikhawatirkan akan
mempengaruhi status stok sumberdaya ikan tembang. Hal inilah yang mendorong
perlunya pengkajian stok sumberdaya ikan tembang berbasis panjang berat di
perairan Karas yang didaratkan di Pelantar KUD Kota Tanjungpinang agar tetap
berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui stok ikan tembang
berbasis panjang berat melalui hubungan panjang berat, faktor kondisi, tingkat
mortalitas dan laju eksploitasi ikan tembang di perairan Karas yang didaratkan di
tempat pendaratan ikan pelantar KUD Kota Tanjungpinang
Pengambilan sampel ikan objek penelitian dilakukan sebanyak 15 kali
dengan interval waktu pengambilan data 2 hari sekali sebanyak 100 ekor
/pengambilan sampel, total target ikan adalah 1.500 ekor. Kemudian ikan tersebut
diukur panjang dan beratnya Selanjutnya data di analisis secara manual dan
menggunakan bantuan software FISAT II Ver 1.1.0 yang dikeluarkan oleh FAO-
ICLARM.
Ikan tembang yang diperoleh selama penelitian berjumlah 1500 ekor
dengan kisaran panjang total 103 - 165 mm. Ikan tembang diperairan Karas terdiri
dari 3 kelompok umur. Koefisien pertumbuhan (K) 2,659 per tahun dengan
panjang asimtotik (L∞) sebesar 166 mm dan umur teoritis mula - mula (t0)
sebesar -0,479 tahun. Berdasarkan hubungan panjang berat diduga pola
pertumbuhan ikan tembang bersifat Allometrik Negatif. Nilai faktor kondisi ikan
tembang rata-rata 0,959 – 1,019. Laju mortalitas total (Z) ikan tembang 11,01 per
tahun. Mortalitas alami (M) 1,73 per tahun dan laju mortalitas penangkapan (F)
9,28 per tahun sehingga diperoleh laju eksploitasi 0,843. Nilai laju eksploitasi ini
telah melebihi nilai eksploitasi optimum 0,5 ini menunjukkan ikan tembang di
perairan Karas mengalami kondisi lebih tangkap.

Anda mungkin juga menyukai