Anda di halaman 1dari 27

REVIEW JURNAL

STUDI SIFAT MEKANIK MAGNESIUM AZ31 HASIL PROSES


PENGECORAN TEKAN (SQUEEZE CASTING)

Dosen Pengampu :

Kardo Rajagukguk, S.Pd, M.Eng

Disusun Oleh :

Nama : Risky Imannuel M


NIM : 17117033

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


LAMPUNG SELATAN
2019
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa atas rahmat serta
hidayahnya penulis bisa selesaikan tugas Review Jurnal yang merupakan tugas
Proses Manufaktur 2

Terimakasih kepada dosen pengampu yang sudah membimbing kami sehingga


dapat menyelesaikan Review Jurnal ini.

Dalam penulisan Review Jurnal penulis masih banyak kekurangan baik pada
penulisan dan juga materi, mengingat akan kempuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan dalam Review Jurnal ini. Terimaksih

Lampung Selatan, 15 Desember


2019

Risky Imannuel M
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II RINGKASAN JURNAL..................................................................................6
A. Identitas Jurnal....................................................................................................6
B. Ringkasan...........................................................................................................6
1. Pendahuluan....................................................................................................6
2. Kajian Teori....................................................................................................7
3. Metodelogi Penelitian.....................................................................................9
4. Pembahasan...................................................................................................11
5. Kesimpulan...................................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................13
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
B. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
LAMPIRAN................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jurnal yang berjudul “Studi Sifat Mekanik Magnesium AZ31 Hasil Proses
Pengecoran Tekan (Squeeze Casting)”, merupakan jurnal yang membahas
Sifat mekanis pada material magnesium AZ31 dengan perlakuan
Pengecoran tekan.
Sifat mekanis sebuah material dapat meliputi: kekuatan terik maksimum
(Ultimate tensile strength), ketangguhan (toughness), kelenturan (elasticity),
kekuatan lelah (yield strength) dan lain sebagainya, sifat mekanis dasar
perlu diketahui sebagai data pendukung suatu material logam adalah
kekuatan terik maksimum (UTS) dan kekerasan, data tersebut dapat
diketahui melalui pengujian tarik dan pengujian kekerasan material.
Magnesium memiliki sifat mudah terdegradasi cepat disebabkan oleh
gelembung hidrogen pada permukaannya apabila magnesium tersebut
terendam air, setelah mengetahui sifat sebuah magnesium metode
pengecoram tekan ini diharapkan dapat meningkatkan sifat dan karakteristik
magnesium tersebut.

4
5

B. Tujuan
1. Meningkatkan sifat mekanik magnesium AZ31 dengan perlakuan
pengecoran tekan

2. Mengetahui variasi parameter terhadap karakteristik magnesium AZ31


3. Merelevansikan Jurnal dengan Topik yang penulis minati.
4. Menentukan Keunggulan dan kekurangan dari jurnal.
BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. Identitas Jurnal
1. Judul : Studi Sifat Mekanik Magnesium AZ31 Hasil
Proses Pengecoran Tekan (Squeeze Casting)
2. Penulis : Muhammad Iqbal, Irza Sukmana, Yanuea
Burhanuddin
3. Nama Jurnal : Jurnal Energi dan Manufaktur
4. Penerbit : Fakultas Teknik Universitas Lampung
5. Tahun Terbit : 2018

B. Ringkasan

1. Pendahuluan

Magnesium (Mg) merupakan elemen terbanyak keempat (setelah besi, oksigen,


silikon). Magnesium membentuk 2% kerak dari massa bumi pada saat ini.
Magnesium merupakan memiliki beberapa kelebihan sifat ringan, mudah
bereaksi dengan logam lain, dengan sifat yang mudah terbakar, setelah
mengetahui sifat magnesium yang relatif ringan, sehingga cocok digunakan
sebagai bahan pengganti dari besi cor dan baja yang relatif berat. Magnesium
juga banyak digunakan dalam komponen peralatan industi, produk otomotif,
maupun pertanian, dikarenakn sifatnya yang ringan. Selain digunakan dalam
dunia industri.

6
7

Teknik pengecoran tekan pertama kali di perkenalkan oleh Chernov pada tahun
1878 di negara Rusia, metode pengecoran tekan pada dasarnya merupakan
perpaduan proses-proses antara pengecoran dan pembentukan, proses ini yang
berarti dari penempaan logam cair yang diberi perlakuaan tambahan sebuah
tekanan beban yang berasal dari tenaga hidrolik.
Proses ini bertujuan untuk menghasilkan sifat mekanis, permukaan, kepadatan,
dan keakuratan sebuah material yang baik. Mekanisne tekan dibedakan menjadi
dua yaitu direct squeeze casting (DSC) dan In-direct squeeze casting (ISC).

2. Kajian Teori

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pengecoran tekan, yang


memanfaatkan tenaga pompa hidrolik yang menekan material. Material yang
digunakan adalah magnesium paduan (AZ31), adapun penjelasan komposisi, sifat
kimia dan mekanik magnesium AZ31 seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Komposisi Kimia Magnesium AZ31

Sifat fisik Paduan Magnesium


Titik Cair, K 922 K
Titik Didih, K 1380 K
Energi Ionisasi 1 738 kJ/mol
Energi Ionisasi 11 1450 kJ/mol
Elektronegatifitas 1,31
3
Kerapatan massa (ρ) 1,74 g/cm
Potensial reduksi standar -2,38

Tabel 2. Sifat Fisik Magnesium AZ31


Sifat fisik Paduan Magnesium
Titik Cair, K 922 K
Titik Didih, K 1380 K
8

Energi Ionisasi 1 738 kJ/mol


Energi Ionisasi 11 1450 kJ/mol
Elektronegatifitas 1,31
3
Kerapatan massa (ρ) 1,74 g/cm
Potensial reduksi standar -2,38

Magnesium murni memiliki kekuatan tarik 110 N/mm 2 dalam bentuk hasil
pengecoran (casting).

squeeze casting merupakan sebuah proses bisa dikatakan sebuah proses liquid
metal forging, squeeze forming, extrusion casting dan pressure crystallisation,
adalah proses dimana logam cair didinginkan dengan memberikan tekanan
secara langsung yang bertujuan untuk mencegah terjadinya porositas gas serta
penyusutan pada sebuah material

Perangkat Pengecoran Tekan


9

3. Metodelogi Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pengecoran tekan, proses


penelitian dengan dimulai dengan mempersiapkan magnesium AZ31 berbentuk
silinder dengan dimensi L = 75 mm dan Ø =10,4 mm

Pengujian Tarik Spesimen sesuai standar ASTM-E8

Bagian-bagian Spesimen
G-Gage length 30,0 ± 0,1 [1,250 ± 0,005]
D-Diameter 6,0 ± 0,1 [0.250 ± 0,005]
R-Radius
6 [0.188]
(fillet)
A-Length 36 [1,4]

Pengujian Mikro Hardness

Spesimen di potong dengan panjang 10 mm dengan diameter 10,5 mm,


pemotongan spesimen pada sisi bagian tengah dari material hasil pengecoran
tekan dari seluruh masing-masing spesimen pengujian. Pelaksaan dan prosedur
pengecoran tekan Pelaksaan pengecoran tekan menggunakan parameter dan
variasi penelitian.

Temperatur (˚C) Tekanan Durasi Holding time


(Mpa) penekanan (menit)
No (Menit)

1 7

2 450 300 1 9
10

Pada penelitian yang dilakukan memiliki beberapa prosedur pengecoran tekan yang
akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Memasang dan mengintalasi peralatan yang diperlukan.


b. Memasang ejektor pada dies dan mengunci ejektor pada dudukan
dies.
c. Mengatur tekanan gas argon sebesar <1 bar pada regulator.
d. Memposisikan nozel argon pada lubang

dies

e. Menghidupkan dan mengatur temperatur 450˚C


f. Memasukan magnesium kedalam dies. Menahan dan memanaskan
magnesium selama 7 dan 9 menit.
g. Memompa hidrolik sampai tekanan 300 MPa
h. Menahan durasi tekanan hidrolik selama 1 menit
i. Membuka pengunci ejektor dan melepaskan penutup dies pada bagian
bawah
j. Pengujian Tarik dan Kekerasan pada spesimen hasil pengujian
11

4. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian Tarik untuk hasil pada penelitian ini


menggunakan parameter temperatur 450˚C, tekanan 300 MPa, waktu tahan
penekanan 1 menit dan variasi holding time 7 dan 9 sangatlah berpengaruh
pada hasil pengecoran tekan, dimana sifat mekanik pada magnesium AZ31
meningkat.
Meningkatnya seluruh hasil pengujian bila dibandingkan dengan tanpa
perlakuan. Pada variasi holding time 7 dan 9 menit nilai tegangan yield dan
sifat tegangan tarik maksimal yang terbaik pada variasi 9 menit dengan nilai
tegangan yield sebesar 10,76 MPa dan nilai tegangan maksimal sebesar 128,77
Mpa, Sedangkan pada sifat regangan maksimal sebesar 0,32.
Khususnya pada sifat tegangan tarik maksimal, dari keseluruhan hasil
penelitian mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tanpa perlakuan,
adapun penurunan yang terjadi pada tegangan yield dan regangan maksimalnya,
penurunan tersebut dapat disebabkan over heat. tetapi hasil pada penelitian ini
masih relatif jauh dari over heat dan masih batas normal. Melihat penelitian
yang dilakukan oleh [7] dengan temperatur 630˚C dan holding time 1800 detik
yang berpengaruh pada penurunan tegangan tarik sebesar 545 menjadi 307
Mpa. Selain penurunan yang terjadi disebabkan sifat over heat, adapun
penyebab lain terjadinya penurunan tersebut adalah faktor proses penelitian
yang terkendala seperti terjepit atau tersangkutnya punch pada dies, sehingga
dapat memperlambat dan pemanasan ulang, hal tersebut terjadi karena adanya
sisa-sisa magnesium AZ31 yang tertinggal pada dinding cetakan. Sehingga bila
dihubungan pengaruh parameter dan variasi holding time dengan sifat mekanik
12

material khususnya kekuatan tarik material, pengaruh tersebut dapat


meningkatkan sifat mekanik material magnesium AZ31, namun perlu
diperhatikan adalah temperatur dan lama waktu pemanasan (over heat) dapat
menurunkan sifat tegangan tarik sebuah material tersebut. Pengujian kekerasan
yang dilakukan merupakan hasil proses pengecoran tekan dengan menggunakan
parameter temperatur 450˚C, tekanan 300 MPa, waktu penekanan selama 1
menit dengan variasi waktu tahan pemanasan (holding time) 7 dan 9 menit.
Keseluruhan hasil pengujian micro hardness yang sudah dilakukan terhadap
magnesium AZ31 tanpa perlakuan pengecoran tekan dan magnesium AZ31
hasil pengecoran tekan dengan variasi holding time 7 dan 9 menit, sehingga
diketahui nilai kekerasan dan diubah

5. Kesimpulan

Hasil pengujian sifat mekanik khususnya kekuatan tarik magnesium AZ31


hasil pengecoran tekan mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila
dibandingkan dengan tanpa perlakuan sebesar 94,63 MPa, pada variasi 7
menit sebesar 120,27 MPa dan pada variasi 9 sebesar 128,77 MPa. Hasil
pengujian kekerasan magnesium AZ31 hasil pengecoran tekan mengalami
penurunan nilai kekerasan pada variasi
7 menit sebesar 39 VHN, bila dibandingkan dengan nilai kekerasan
magnesium AZ31 tanpa perlakuan sebesar 41,8 VHN, selanjutnya terjadi
peningkatan kekerasan pada variasi 9 menit sebesar 46,2 VHN.
BAB III
PEMBAHASAN

Jurnal “Studi Sifat Mekanik Magnesim AZ31 Hasil Proses Pengecoran Tekan
(Squeeze Casting)” di tulis oleh Muhammad Iqbal, Irza Sukmana, Yanuar
Burhannudin. Mereka adalah mahasiswa Teknik mesin Universitas Lampung.
Jurnal yang mereka tulis ini focus kepada sifat mekanis material Magnesium
AZ31 hasil dari Proses Pengecoran Tekan

Argumentasi penulis pada bagian pendahuluan banyak mengutip penulis-


penulis terdahulu, seperti penjelasan tentang material Magnesium AZ31 dan
Kelebihan dari Magnesium itu sendiri. Penulis juga menjelaskan sejarah dari
Proses pengecoran tekan dan sketsa perangkat pengecoran tekan. Penulis
kurang membahas tentang peroses pengecoran tekan itu sendiri seperti jenis
pengecoran tekan yang dilakukan dimana yang diketahui pengecoran tekan
memiliki 2 jenis seperti (DSC) dan (ISC)

Kajian teori pada jurnal menjelaskan Pemilihan alat dan bahan. Penulis
mengutip beberapa tabel pada kajian teori seperti halnya, Tabel komposisi
Kimia Magnesium AZ31 dan Sifat Fisik Magnesium AZ31. Penulis Tidak
menjelaskan Parameter-parameter apa saja yang perlu diperhatikan saat
melakukan Eksperimen agar mendapatkan hasil yang baik.

13
14

Metodelogi penelitian mencakup detail persiapan penilitian dan prosedur


penelitian. Penulis menjelaskan persiapan penelitian dengan memaparkan
pemersiapan bahan yang akan digunakan Seperti Pemotongan Speimen
menjadi silinder yang disesuaikan dengan Standar ASTM-E8.Penulis juga
memaparkan Tabel parameter penelitian yang akan menjelaskan variabel
variabel dalam penelitian seperti temperature, tekanan, durasi penekanan dan
Holding time. Pada bagian ini juga penulis mejelaskan detail prosedur
penelitian

Dalam pembahasan penulis memaparkan hasil dari eksperimen penilitian


dalam bentuk Grafik. Selain hasil yang dipaparkan dalam bentuk grafik,
penulis juga memberikan agumentasinya untuk memperjelas hasil dari
penelitiannya. Dalam pembahasan didapaat data yang mendukung hipotesa
penulis yaiutu pada hasil pengecoran dengan holding time 9 menit terjadi
peningkatan kekerasan pada material magnesium AZ31. Tetapi pada holding
time 7 menit terjadi penurunan nilai kekerasa. Penulis menyikapi hasil yg
berlawanan ini dapat disebabkan oleh beberapa factor antara lain krangnya
waktu tahan pemanasan. Selain itu terdapat factor lain yaiutu adanya sisa
material magnesium AZ31 yang menempel pada ruang cetakan sehingga
mengakibatkan punch tersangkut. Hal ini memperlambat proses pengeluaran
material dan dapat mempengaruhi kualitas hasil pengecor
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Jurnal berjudul “Studi Sifat Mekanik Magnesium AZ31 Hasil Proses
Pengecoran Tekan (Squeeze Casting)” adalah Jurnal yang membahas tentang
pengaruh perlakuan pengecoran tekan terhadap sifat mekanis dari hasil
pengecoran
2. Keunggulan jurnal ini terletak pada pemaparan hasil data yang disajikan
dalam bentuk grafik yang mudah dimengerti.
3. Penelitian ini sangat relevansi bagi penulis karena masih banyak kekurangan
yang mungkin bisa dikembangkan lagi.

B. Saran
1. Dalam mereview jurnal harus memahami dahulu materi terkait agar bisa
mengetahui keunggulan dan kelemahan jurnal.
2. Pentingnya kemampuan membaaca hasil data dan menghubungkannya dengan
hipotesa awal dalam jurnal

15
16

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Iqbal, Irza Sukmana, Yauar Burhanuddin. (2018).


Studi Sifat Mekanik Magnesium AZ31 Hasil Proses Pengecoran
Tekan (Squeeze Casting). Jurnal energy dan Manufactur Vol. 11
No. 1
LAMPIRAN
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem ISSN: 2541-5328 (e)

Studi Sifat Mekanik Magnesium AZ31 Hasil Proses Pengecoran Tekan


(Squeeze Casting)
Muhammad Iqbal1), Irza Sukmana2)*, Yanuar Burhanuddin3)
1,2,3)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Gedung H – Lt.2,
Jalan Prof. Soemantri Brojonegoro No.1, Bandar Lampung 35145
doi: 10.24843/JEM.2018.v11.i01.p01

Abstract

Magnesium forms 2% in the earth's crust, magnesium is widely used in industry. For example, industrial machinery and electronics,
and many developed in the field of biomedicine, especially in the field of orthopedics. Magnesium about 60% is present in the
human bones, therefore it has great potential for human body implants. However, it is necessary to increase the mechanical and
chemical properties of magnesium in order to be used for bone implant materials. Production process using squeeze casting method.
Through this method, Liquid metal is given hydraulic pressure, so the mechanical properties of magnesium were better. In this
research use temperature parameter = 450˚C, pressure = 300 MPa, duration of press 1 minute and variation of holding time 7 and 9
minutes. Magnesium AZ31 increased compared with samples without treatment. Tensile strength with holding time 7 minutes equal
to120.27 MPa, holding time 9 minutes was 128.77 MPa, and samples without treatment of was 94.63 MPa. The magnesium hardness
value of AZ31 decreased at 7 minute detention was 39 VHN, compared with the sample without treatment of was 41.8 VHN. And the
hardness value increased at holding time 9 minutes equal to 46.2 VHN. However, it should be noted that excessive overheating and
holding time may lead to decrease in magnesium mechanical properties of AZ31.

Keywords: Magnesium AZ31, Squeeze Casting, Holding Time, Biomaterial, Mechanical Properties

Abstrak

Magnesium membentuk 2% pada kerak bumi, magnesium banyak digunakan pada industri. Misalnya, industri mesin dan elektronik,
dan banyak dikembangkan pada bidang biomedik, terutama di bidang orthopedi. Magnesium sekitar 60% ada pada tulang manusia,
oleh karena itu berpotensi besar untuk implan tubuh manusia. Namun, diperlukan peningkatan sifat mekanik dan kimia magnesium
agar dapat digunakan untuk bahan implan tulang. Proses produksi menggunakan metode pengecoran tekan. Melalui metode ini,
logam cair diberi tekanan hidrolik, sehingga sifat mekanik magnesium lebih baik. Dalam penelitian ini menggunakan parameter
temperatur = 450˚C, tekanan = 300 MPa, durasi tekan 1 menit dan variasi holding time 7 dan 9 menit. Magnesium AZ31 meningkat
dibandingkan sampel tanpa perlakuan. Kekuatan tarik dengan holding time 7 menit sebesar 120,27 MPa, holding time 9 menit
sebesar 128,77 MPa, dan sampel tanpa perlakuan sebesar 94,63 MPa. Nilai kekerasan magnesium AZ31 menurun pada holding time
7 menit sebesar 39 VHN, bila dibandingkan sampel tanpa perlakuan sebesar 41,8 VHN. Dan nilai kekerasan meningkat pada holding
time 9 menit sebesar 46,2 VHN. Namun, perlu diperhatikan pemanasan dan holding time yang berlebih (over heat) dapat
mengakibatkan penurunan sifat mekanik magnesium AZ31.

Kata Kunci: Magnesium AZ31, pengecoran tekan, holding time, biomaterial, sifat mekanik.

1. Pendahuluan maupun pertanian, dikarenakn sifatnya yang


Magnesium (Mg) merupakan elemen ringan [1]. Selain digunakan dalam dunia industri
terbanyak keempat (setelah besi, oksigen,
silikon). Magnesium membentuk 2% kerak
dari massa bumi pada saat ini (Ibrahim dkk,
2015). Magnesium merupakan memiliki
beberapa kelebihan sifat ringan, mudah
bereaksi dengan logam lain, dengan sifat yang
mudah terbakar, setelah mengetahui sifat
magnesium yang relatif ringan, sehingga
cocok digunakan sebagai bahan pengganti dari
besi cor dan baja yang relatif berat [1].
Magnesium juga banyak digunakan dalam
komponen peralatan industi, produk otomotif,
magnesium banyak diteliti dan yang berfungsi untuk memperbaiki atau
dikembangkan untuk bidang biomaterial, menggantikan fungsi jaringan pada tubuh
khususnya dalam dunia orthopedi. Karena manusia. Syarat sebuah biomaterial yang
didalam tubuh manusia dewasa dikatakan baik harus memiliki sifat mekanik
mengandung sekitar 24 gram magnesium yang baik, memiliki sifat biokompabilitas,
dengan 60% berada dalam tulang. tidak sulit dalam pembentukan atau proses
Magnesium dan paduannya memiliki manufakturnya dan tidak memiliki siat yang
potensi yang besar untuk menjadi bahan merugikan pada tubuh manusia dan tidak
biomaterial implan [2]. terkontaminasi racun ataupun zat-zat yang
Biomaterial merupakan suatu material dapat
*Korespondensi: Tel./Fax.: +62 81294836432 / - E-
mail: irza.sukmana@gmail.com
bersifat karseogenik, biomaterial dapat Jari-jari atom 1,60 A
diperoleh dari bahan alam maupun dari bahan Kapasitas Panas 1,02 J/gK
kimiawi atau sintetis [3]. Potensial Ionisasi 7,646 Volt
Teknik pengecoran tekan pertama kali di Konduktivitas Kalor 156 W/mK
perkenalkan oleh Chernov pada tahun 1878 di Entalpi Penguapan 127,6 kJ/mol
negara Rusia, metode pengecoran tekan pada Entalpi Pembentukan 8,95 kJ/mol
dasarnya merupakan perpaduan proses-proses
antara pengecoran dan pembentukan, proses Magnesium murni memiliki kekuatan tarik
ini yang berarti dari penempaan logam cair 110 N/mm2 dalam bentuk hasil pengecoran
yang diberi perlakuaan tambahan sebuah (casting).
tekanan beban yang berasal dari tenaga
hidrolik, Seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.1. Persiapan Penelitian.
1 [4]. Penelitian ini dilakukan menggunakan
metode pengecoran tekan, proses penelitian
dengan dimulai dengan mempersiapkan
magnesium AZ31 berbentuk silinder dengan
dimensi L = 75 mm dan
Tabel 2. Sifat Fisik Magnesium AZ31

Gambar 1. Perangkat pengecoran tekan

Proses ini bertujuan untuk menghasilkan


sifat mekanis, permukaan, kepadatan, dan
keakuratan sebuah material yang baik [5].
Mekanisne tekan dibedakan menjadi dua yaitu
direct squeeze casting (DSC) dan In-direct
squeeze casting (ISC) [6].

2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan
metode pengecoran tekan, yang memanfaatkan
tenaga pompa hidrolik yang menekan material.
Material yang digunakan adalah magnesium
paduan (AZ31), adapun penjelasan komposisi,
sifat kimia dan mekanik magnesium AZ31
seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Komposisi Kimia Magnesium


AZ31
Element Al Zn Mn Fe Si Ni Mg
Percent
(%) 3.08 0.76 0.15 0.005 0,01 0,002 Bal
Ø =10,4 mm seperti yang ditunjukkan pada 2.2.1. Pengujian tarik
Gambar 2, dan menyiapkan seluruh Spesimen pengujian tarik sesuai standar
perangkat pengecoran tekan, seperti pada ASTM-E8 atau seperti pada Tabel 3
Gambar 2.
Tabel 3. Standar ASTM-E8
Gambar 2. Spesimen magnesium
AZ31

Spesimen awal magnesium AZ31


seperti pada gambar diatas. Dibentuk
dengan menggunakan proses pembubutan
dan menyesuaikan standar pengujian tarik
(ASTM-E8) seperti yang dijelaskan pada
Tabel 3.

2.2. Pembuatan spesimen pengujian.


Sifat fisik Paduan Magnesium
Titik Cair, K 922 K
Titik Didih, K 1380 K Bagian-bagian Spesimen
Energi Ionisasi 1 738 kJ/mol G-Gage length 30,0 ± 0,1 [1,250 ± 0,005]
Energi Ionisasi 11 1450 kJ/mol
D-Diameter 6,0 ± 0,1 [0.250 ± 0,005]
Elektronegatifitas 1,31
3 R-Radius
(fillet) 6 [0.188]
Kerapatan massa (ρ) 1,74 g/cm
Potensial reduksi standar -2,38 A-Length 36 [1,4]
2.2.2. Pengujian mikro hardness.  Memompa hidrolik sampai tekanan 300 MPa
 Menahan durasi tekanan hidrolik selama 1
Spesimen di potong dengan panjang 10
menit.
mm dengan diameter 10,5 mm, pemotongan  Membuka pengunci ejektor dan melepaskan
spesimen pada sisi bagian tengah dari material penutup dies pada bagian bawah.
hasil pengecoran tekan dari seluruh masing-
masing spesimen pengujian seperti pada
Gambar 3.

Gambar 3. Spesimen pengujian mikro


hardness

2.2.3. Pelaksaan dan prosedur pengecoran tekan


Pelaksaan pengecoran tekan menggunakan
parameter dan variasi penelitian, yang
dijelaskan pada Tabel 4.

Tabel 4. Parameter penelitian


Durasi Holding
Temperatur Tekanan
No penekanan time
(˚C) (Mpa)
(Menit) (menit)
1 7
450 300 1
2 9

Pada penelitian yang dilakukan memiliki


beberapa prosedur pengecoran tekan yang akan
dijelaskan sebagai berikut:

 Memasang dan mengintalasi peralatan yang


diperlukan.
 Memasang ejektor pada dies dan
mengunci ejektor pada dudukan dies.
 Mengatur tekanan gas argon sebesar <1 bar
pada regulator.
 Memposisikan nozel argon pada lubang
dies.
 Menghidupkan dan mengatur temperatur
450˚C
 Memasukan magnesium kedalam dies.
Menahan dan memanaskan magnesium selama
7 dan 9 menit.
 Memompa kembali hidrolik
dan mengeluarkan spesimen pengujian.

3. Hasil dan pembahasan


3.1. Pengujian Tarik
Pengujian tarik yang dilakukan
merupakan produk proses pengecoran tekan
menggunakan parameter temperatur 450˚C,
tekanan 300 MPa, waktu penekanan selama 1
menit dengan variasi waktu tahan pemanasan
(holding time) 7 dan 9 menit.

Gambar 4. Hasil tegangan yield dan


maksimal
Gambar 5. Hasil regangan maksimal

Berdasarkan hasil pengujian seperti pada


Gambar 4 dan 5, pada penelitian ini
menggunakan parameter temperatur 450˚C,
tekanan 300 MPa, waktu tahan penekanan 1
menit dan variasi holding time 7 dan 9
sangatlah berpengaruh pada hasil pengecoran
tekan, dimana sifat mekanik pada magnesium
AZ31 meningkat.
Meningkatnya seluruh hasil pengujian bila
dibandingkan dengan tanpa perlakuan. Pada
variasi holding time 7 dan 9 menit nilai
tegangan yield dan sifat tegangan tarik
maksimal yang terbaik pada variasi 9 menit
dengan nilai tegangan yield sebesar 10,76
MPa dan nilai tegangan maksimal sebesar
128,77 Mpa, Sedangkan pada sifat regangan
maksimal sebesar 0,32.
Khususnya pada sifat tegangan tarik
maksimal, dari keseluruhan hasil penelitian
mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan tanpa perlakuan, adapun penurunan
yang terjadi pada tegangan yield dan regangan
maksimalnya, penurunan tersebut dapat
disebabkan over heat
(pemanasan yang berlebih), tetapi hasil pada tekan dan magnesium AZ31 hasil pengecoran
penelitian ini masih relatif jauh dari over heat tekan dengan variasi holding time 7 dan 9 menit,
dan masih batas normal. Melihat penelitian sehingga diketahui nilai kekerasan dan diubah
yang dilakukan oleh [7] dengan temperatur dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 6.
630˚C dan holding time 1800 detik yang Setelah mengetahui hasil pengujian kekerasan dan
berpengaruh pada penurunan tegangan tarik selanjutnya dapat menarik pembahasan yaitu
sebesar 545 menjadi 307 Mpa. terjadi penurunan hasil kualitas nilai rata-rata
Selain penurunan yang terjadi disebabkan kekerasan pada 7 menit sebesar 39 VHN dan
sifat over heat, adapun penyebab lain membandingkan dengan hasil magnesium AZ31
terjadinya penurunan tersebut adalah faktor tanpa perlakuan dengan nilai rata-rata kekerasan
proses penelitian yang terkendala seperti sebesar 41,8 VHN.
terjepit atau tersangkutnya punch pada dies,
sehingga dapat memperlambat dan pemanasan
ulang, hal tersebut terjadi karena adanya sisa-
sisa magnesium AZ31 yang tertinggal pada
dinding cetakan.
Sehingga bila dihubungan pengaruh
parameter dan variasi holding time dengan
sifat mekanik material khususnya kekuatan
tarik material, pengaruh tersebut dapat
meningkatkan sifat mekanik material
magnesium AZ31, namun perlu diperhatikan
adalah temperatur dan lama waktu pemanasan
(over heat) dapat menurunkan sifat tegangan
tarik sebuah material tersebut.
3.2. Pengujian Kekerasan
Pengujian kekerasan yang dilakukan
merupakan hasil proses pengecoran tekan
dengan menggunakan parameter temperatur
450˚C, tekanan 300 MPa, waktu penekanan
selama 1 menit dengan variasi waktu tahan
pemanasan (holding time) 7 dan 9 menit

Gambar 6. Hasil pengujian Kekerasan

Keseluruhan hasil pengujian micro


hardness yang sudah dilakukan terhadap
magnesium AZ31 tanpa perlakuan pengecoran
Apabila membandingkan hasil
pengujian tanpa perlakuan dengan hasil
pengecoran tekan variasi holding time 9 Daftar Pustaka
menit terjadinya peningkatan kekerasan [1] Song, G. 2007. Control of biodegradation of
biocompatable magnesium alloys CAST
pada material magnesium AZ31 tersebut, Cooperative Research Centre, School of
dari nilai kekerasan material awal tanpa Engineering, The University of Queensland,
perlakuan sebesar 41,8 VHN menjadi 46,2 Australia.
VHN. Peningkatan tersebut terjadi karena
pemberian temperatur dan waktu tahan [2] Supriadi, S. Latief, B.S. Sulistyani, L.D. Rahayu,
E.F. Rhaka, S.M. Kahari, A.R dan Didi, S. 2015.
pemanasan keseluruhan material Simulasi Fabrikasi Bio- Degradable Implant Untuk
magnesium AZ31 secara cukup sehingga Aplikasi Tulang Wajah Dengan Menggunakan
material magnesium AZ31 tersebut Material
mencapai kondisi semi-solid atau material
tersebut mulai dalam kondisi meleleh.
Menyikapi dari hasil penurunan nilai
kekerasan pada holding time 7 menit
tersebut. Dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain seperti kurang tingginya
temperatur dan kurangnya waktu tahan
pemanasan, sehingga temperatur belum
terdistribusi merata pada material
magnesium AZ31 pada saat pengujian
penelitian. Selain faktor-faktor tersebut,
ada sisa-sisa material magnesium AZ31
yang menempel pada ruang cetakan dapat
mengakibatkan punch tersangkut, hal
tersebut juga memperlambat proses
pengeluaran material dan dapat
mempengaruhi kualitas hasil pengecoran
tekan.

4. Simpulan
Hasil pengujian sifat mekanik
khususnya kekuatan tarik magnesium
AZ31 hasil pengecoran tekan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan bila
dibandingkan dengan tanpa perlakuan
sebesar 94,63 MPa, pada variasi 7 menit
sebesar 120,27 MPa dan pada variasi 9
sebesar 128,77 MPa. Hasil pengujian
kekerasan magnesium AZ31 hasil
pengecoran tekan mengalami penurunan
nilai kekerasan pada variasi
7 menit sebesar 39 VHN, bila
dibandingkan dengan nilai kekerasan
magnesium AZ31 tanpa perlakuan sebesar
41,8 VHN, selanjutnya terjadi peningkatan
kekerasan pada variasi 9 menit sebesar 46,2
VHN.

Ucapan Terima kasih


Penulis mengucapakan terimakasih
kepada Kemenristekdikti atas pendanaan
Hibah Penelitian tahun anggaran 2018.
Magnesium. Jurnal
Proceeding Seminar
Nasional Tahunan
Teknik Mesin XIV
(SNTTM XIV).
Departemen
Universitas
Indonesia, Depok.

[3] Badeges, A. 2012.


Analisis Proses
Biodegradasi Magnesium
Yang Telah Melalui
Proses Egual Channel
Angular Pressing (ECAP)
Dalam Cairan Fisiologis
(In Vitro). Tesis.
Universitas Indonesia.
Jakarta.

[4] Hu, H. 1998. Squeeze


Casting Of Magnesium
Alloys And Their
Camposites. Jurnal
materials of science 33.
Institute Of Magnesium
Technology (ITM).
Canada.

[5] Diannegara, M.A. 2010.


Squeeze Casting. Jurnal
overview. Universitas
Indonesia. Jakarta.

[6] Tjitro, S dan Firdaus.


2001. Pengecoran
Squeeze. Makalah.
Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknologi
Industri, Universitas
Kristen Petra.

[7] Meng, Y. Fukushima, S.


Sugiyama, S and
Yanagimoto, J. 2014.
Cold formability of AZ31
wrought magnesium alloy
undergoing semisolid
spheroidization
treatment. Jurnal
homepage: Materials
Science & Engineering A
624 (2015) 148–156,
Institute of Industrial
Science, The University
of Tokyo, Japan.

[8] Ibrahim, G.A. Harun, S


dan Doni, A.R. 2015.
Analisa Nilai Kekasaran
Permukaan Paduan
Magnesium AZ31 Yang
dibubut Menggunakan
Pahat Potong Berputar.
Jurnal SNTTM XIV,
Universitas Lampung.
Bandar Lampung.

Anda mungkin juga menyukai