Abstract: Kota Baru is the satellite city of Bandar Lampung. The city is prepared for the expansion of
the city of Bandar Lampung. Zonation map of earthquake risk is required for Kota baru due to its
location within the reach of earthquake energy of Semangko subduction fault. In this study, we model
the earthquake-prone zone map based on the soil characteristics (site effect) combined with the
underground layer model to get a detailed description of the horizontal and vertical soil character. The
microtremor method is performed to obtain the zonation effect mapping. Whereas, the ground layer
modeling is obtained using the geoelectrical method. The modeling results show that the study area is
far from tectonic activity based on the history of past earthquake events. However, this area has a large
sediment thickness and has a low dominant frequency value, so it is an area that is vulnerable to
earthquakes.
1
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
Gambar 2. Peta Lokasi Kota Baru Bandar Lampung yang merupakan daerah
penelitian
2
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
3
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
Gambar 3 Station pengukuran mikrotremor Reftek dan Geolistrik pada cuplikan peta
geologi regional
5
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
6
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
8
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
Gambar 9. Korelasi litologi VES (Vertical electrical sounding) pada GL.1 dan GL.2
9
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
Gambar 10. Korelasi litologi VES (Vertical electrical sounding) pada GL.3 dan GL.4
Pada titik duga VES GL.3 ini Pada titik duga VES GL.4 ditafsirkan
ditafsirkan memiliki litologi atau lapisan memiliki litologi atau lapisan aluvial dari
aluvial dari kedalaman 0.00 – 2.36 meter, kedalaman 0.00 – 4.54 meter, kemudian
kemudian pada kedalaman 2.36 – 6.8 pada kedalaman 4.54 – 72.7 meter berupa
meter berupa lempung pasiran, lempung pasiran, kedalaman 72.7 sampai
kedalaman 6.8 – 30.3 meter berupa 248 berupa lapisan lempung pasiran
lempung, kemudian kedalaman 30,3 dapat dilihat pada (Gambar 10).
sampai > 248 berupa pasir lempungan.
Gambar 11. Korelasi litologi VES (Vertical electrical sounding) pada GL.2, GL.4,
GL.5 dan GL.6
meter memiliki nilai resistivitas 335 lempung. Kedalaman 44.6 – 250 meter
Ohm.m dengan litologi lempung pasiran. memiliki nilai resistivitas 105 Ohm.m
Kedalaman 3.41 – 9.51 meter memiliki dengan litologi lempung pasiran.
nilai resistivitas 16.3 Ohm.m dengan Kedalaman > 250 meter memiliki nilai
litologi lempung pasiran. Kedalaman resistivitas 18.6 Ohm.m dengan litologi
9.51 – 44.6 meter memiliki nilai lempung pasiran.
resistivitas 6.14 Ohm.m dengan litologi
Gambar 12. Korelasi litologi VES (Vertical electrical sounding) pada GL.1 dan GL.7
Pada titk duga VES GL.7 meter berupa litologi pasir lempungan.
menghasilkan suatu penafsiran Kedalaman 142 sampai > 250 meter
kedalaman 0.00 – 3.03 meter berupa berupa litologi lempung pasiran dapat
litologi alluvial. Kedalaman 3.03 – 142 dilihat pada (Gambar 12).
Gambar 13. Korelasi litologi VES (Vertical electrical sounding) pada GL.7 dan GL.5
11
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
Dari hasil penafsiran ini disarankan wilayah ini memiliki ketebalan sedimen
untuk pendirian suatu bangunan besar yang besar dan mempunyai nilai
dan bertingkat dapat diposisikan di frekuensi dominan yang rendah, sehingga
sekitar titik GL.1, GL.2, GL.3, GL.4 dan merupakan daerah yang rentan terhadap
GL.6 dikarenakan di sekitar titik duga gempabumi.
VES geolistrik ini lapisan tanahnya tidak Daerah Kota baru yang dipersiapkan
tersaturasi oleh air sampai pada untuk menjadi kampus baru universitas
kedalaman sekitar 12 meter. Untuk Lampung terbagi menjadi dua segmen
pembangunan suatu sumur bor dapat yaitu segmen yang cocok untuk
diposisikan di sekitar titik GL.5 dan GL.7 bangunan dan segmen untuk sumber air.
dikarenakan di sekitar titik duga VES Segmen untuk bangunan berada dibagian
geolistrik ini daerahnya merupakan suatu barat (GL 1, GL 2, GL3, GL 4 sedangkan
daerah cekungan dari daerah sekitarnya untuk sumber air berada di bagian timur
dan merupakan daerah jebakan akumulasi (GL 5 dan GL 7). Di ujung timur pada
air tanah dengan rekomendasi pemboran station GL 6 masih cocok untuk
air tanah > 80 meter (Gambar 13). bangunan.
13
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi XX (X) (20XX) X-X
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
mm 20XX
14