http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SURVEY ACCURACY FOR
MINE OPERATION
MONITORING
STATION
N = 5000
E = 4700 BACKSIGHT
N = 5000
Z = 98.5 E = 4800
Z = 96.5
* OBSH
* OBSH * OBSH
GPS
GPS
satellite
Rover
Phase
data BaseHRS Monitor
Station
DRONE Melakukan pengecekan sebelum Melakukan tindakan setelah drone
penerbangan (pre launch in the terbang (after launch action)
field action)
Melakukan
penyimpanan drone
Pengukuran Over Burden
Problem Corrective Action..
Pick up terlalu di atas surface Pengukuran survey lebih rapat dan mengikuti kontur surface,
khususnya di daerah yang tidak rata
Jarang
Pengukuran survey kurang rapat (10-15)m Khusus daerah blastingan yang belum diloading, detail survey
memposisikan stik target pada elevasi rata-rata terendah dari
surfacenya.
Sebelum
Spoil/lumpur
Roadman malas
Genangan
Pengukuran Roof Floor
Pengukuran Roof Floor
Pengukuran Roof Floor
Pengukuran Roof Floor
BRE
string kode
roof 4R
floor 7F
spot coal 503 SB
Pengukuran Roof Floor
Pengukuran Sampling Vessel
Pelaksanaan Sampling muatan
Material Dumpingan
Cek Elevasi
Pengukuran Open Channel
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
1 Mempersiapkan alat ukur, tongkat roadman, dan 1.1 Jari terjepit 1.1.1 Pastikan menggunakan sarung tangan
peralatan kerja data survey 1.1.2 Pastikan saat membuka box peralatan dilakukan oleh dua orang
1.1.3 Pastikan saat menutup box peralatan tangan tidak berada pada titik jepit
1.2 Tertimpa tiang payung 1.2.1 Pastikan menggunakan safety shoes, sarung tangan, kaca mata, safety helmet
1.2.2 Pastikan ketika memegang tiang payung tangan tidak licin
1.2.3 Pastikan tiang payung tidak keropos dan licin saat dipegang
2 Memindahkan peralatan kedalam unit LV 2.1 Terpeleset 2.1.1 Pastikan berjalan tidak melewati area yang basah
2.1.2 Pastikan bepijak pada area yang keras dan kering
2.1.3 Pastikan berjalan menghindari area yang berlumpur
2.2 Peralatan terjatuh 2.2.1 Pastikan saat membawa alat,tangan memegang pegangan yang telah disediakan
2.2.2 Pastikan beban alat/ peralatan tidak melebihi 18,2 Kg, jika lebih gunakan alat angkat atau meminta bantuan
2.3 Cedera punggung 2.3.1 Pastikan ketika memindahkan peralatan tidak melebihi beban bawaan
2.3.2 Pastikan saat mengangkat peralatan punggung dalam keadaan tegak
2.3.3 Pastikan beban alat/ peralatan tidak melebihi 18,2 Kg, jika lebih gunakan alat angkat atau meminta bantuan
3 Menaiki Unit LV 3.1 Terjatuh 3.1.1 Pastikan saat menaiki unit LV menggunakan tiga titik tumpu
3.1.2 Pastikan pegangan tidak licin dan basah
4 Membawa peralatan saat di unit LV 4.1 Alat rusak 4.1.1 Pastikan alat tidak terguncang
4.1.2 Pastikan alat dijaga kestabilannya saat didalam LV
4.2 Alat terjatuh 4.2.1 Pastikan peralatan ditaruh di bak LV lebih kedepan (tidak di ujung belakang)
4.2.2 Pastikan unit LV tedapat pintu kabin belakang (pintu bak belakang)
Pengukuran Situasi Longsoran
HRS-FRM-IMS-015
Rev.00
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
5 Turun dari unit LV dan menurunkan peralatan dari unit LV5.1 Terjatuh dari unit LV 5.1.1 Pastikan saat turun dari LV menggunakan tiga titik tumpu
5.1.2 Pastikan kondisi pijakan kaki pada LV tidak licin
5.1.3 Pastikan saat turun dari sarana LV bergantian
5.2 Alat terjatuh 5.2.1 Pastikan saat membawa alat,tangan memegang pegangan yang telah disediakan
5.2.2 Pastikan prisma segera dipasang sebelum menuju lokasi pengukuran
6 Menuju lokasi pengukuran 6.1 Terpapar debu 6.1.1 Pastikan mengunakan masker dan kacamata
6.1.2 Pastikan unit yang melintas dengan kecepatan kurang dari 40 km/jam
6.1.3 Pastikan area saat berjalan disiram secara berkala
6.2 Tertabrak Unit 6.2.1 pastikan ketika hendak menyebrang jalan perhatikan unit berat yang melintas
6.2.2 pastikan komunikasi dua arah
6.2.3 Pastikan tidak berjalan melewati area blind spot
6.3 Terpeleset 6.3.1 pastikan tempat berpijak tidak ada genangan air atau lumpur (licin).
6.3.2 Pastikan berjalan di area yang keras dan kering
6.3.3 pastikan jalan tanjakan berbentuk anak tangga untuk mempermudah pijakan
6.4 Terjatuh 6.4.1 Pastikan kondisi jalan area longsoran stabil untuk dipijak
6.4.2 Pastikan peralatan yang dibawa tidak melebihi kemampuan beban
6.4.3 Saat jalan posisi tanjakan buat akses jalan berbentuk anak tangga untuk mempermudah pijakan dan titik
berat badan menyesuaikan arah berlawanan dengan slope
Pengukuran Situasi Longsoran
HRS-FRM-IMS-015
Rev.00
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
7 Melakukan pengukuran 7 Tepeleset 7.1.1 Pastikan kondisi jalan tidak berair dan licin
7.1.2 Pastikan posisi badan tidak condong ketika berada di tempat miring
7 Tertimpa Longsoran 7.3.1 Pastikan pengukuran tidak berdekatan dengan area retakan yang aktif
minimal 10 meter dari retakan terakhir
7.3.2 Pastikan tidak membelakangi arah longsoran
7.3.3 Pastikan GL melakukan identifikasi potensi bahaya
8 Terperosok 7.5.1 Pastikan berpijak pada longsoran kering/ area stabil untuk dipijak
7.5.2 Pastikan tidak melompat saat berpindah pengukuran
8 Terpapar panas dan debu 7.6.1 Pastikan area pengukuran disiram secara berkala pada sekitar area longsoran
7.6.2 Pastikan unit yang melintas kecepatannya kurang dari 20 km/jam
7.6.3 Pastikan menggunakan pakaian lengan panjang
7.6.5 Pastikan menggunakan masker dan safety glass
8 Kelelahan dan dehidrasi 7.7.1 Persiapkan persedian air minum dan minum sebelum melakukan pengukuran
7.7.2 Istirahat selama 10 menit untuk menghilangkan keletihan
7.7.3 Pastikan tidak berdiri telalu lama dibawah terik sinar matahari
Pengukuran Situasi Longsoran
HRS-FRM-IMS-015
Rev.00
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
8 Menuju ke Unit LV 8 Terpapar debu 8.1.1 Pastikan mengunakan masker
8.1.2 Pastikan unit yang melintas dengan kecepatan kurang dari 40 km/jam
8.1.3 Pastikan area saat berjalan disiram secara berkala
8 Tertabrak Unit 8.2.1 pastikan ketika hendak menyebrang jalan perhatikan unit berat yang melintas
8.2.2 pastikan komunikasi dua arah
8.2.3 Pastikan tidak berjalan melewati area blind spot
8 Terpeleset 8.3.1 pastikan tempat berpijak tidak ada genangan air atau lumpur (licin).
8.3.2 Pastikan berjalan di area yang keras dan kering
8.3.3 pastikan jalan tanjakan berbentuk anak tangga untuk mempermudah pijakan
8 Terjatuh 8.4.1 pastikan kondisi jalan tidak undulating dan berlubang
8.4.2 pastikan peralatan yang dibawa tidak melebihi kemampuan beban
9 Menaiki unit LV 9 Terjatuh 9.1.1 Pastikan menaiki LV menggunakan tiga titik tumpu
9.1.2 pastikan pegangan tidak basah/licin
Tri Warsono
Group Leader Section Head Dept. Head
Pengukuran Evelasi Sump
Pengukuran elevasi sump tidak kalah dengan pengukuran situasi longsoran
yang memiliki resiko tinggi bagi keselamatan pekerja sehingga kegiatan
tersebut perlu untuk dipersiapkan sebaik – baiknya.
Langkah pengukuran situasi longsoran :
1. Buat pengajuan izin bekerja di dekat air ke departemen SHE.
2. Buat JSA (Job Safety Analyst) terhadap kegiatan pengukuran elevasi
sump.
3. apabila JSA sudah pernah dibuat maka sosialisasikan JSA kepada semua
personil yang akan melakukan pengukuran.
4. Dokumentasikan berkas JSA yang telah diperiksa atasan dan lembar
absensi.
5. Pastikan menggunakan pelampung ketika berada di dekat air.
6. Pada area yang kurang aman lakukan pengukuran menggunakan total
station mode laser untuk meminimalkan personil yang bekerja di area
tersebut.
Pengukuran Evelasi Sump
FRM-HSE-078
Rev.00
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
7 Melakukan pengukuran 7.1 Terpeleset 7.1.1 Pastikan area pengambilan titik elevasi keras dan tidak licin
7.1.2 Pastikan area pengambilan titik elevasi rata
7.1.3 Pastikan posisi badan tidak condong ketika berada di tempat miring
7.2 Amblas/Terperosok lumpur 7.5.1 Pastikan lumpur atau gambut dalamnya tidak lebih dari mata kaki
7.5.2 Jika kedalaman lumpur atau gambut lebih dari matakaki Pastikan pengukuran menggunakan laser
7.3 Terpapar panas dan debu 7.3.1 Pastikan area pengukuran disiram secara berkala
7.3.2 Pastikan unit yang melintas kecepatannya kurang dari 20 km/jam
7.3.3 Pastikan mengunankan lengan panjang
7.3.4 Pastikan menggunakan masker dan safety glass
7.4 Tenggelam 7.4.1 Pastikan saat pengukuran menggunakan ponton,ponton tidak lebih dari dua orang
7.4.2 Pastikan menggunakan pelampung
7.4.3 Pastikan dilakukan pengawasan dan komunikasi dua arah
7.5 Stick Terjatuh ke sump 7.5.1 Pastikan memegang pegangan stick saat melakukan pengukuran
7.5.2 Pastikan stick tidak dijadikan titik tumpu
7.5.3 Pastikan stick tidak basah dan licin
Pengukuran Topografi Original
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
7 Melakukan pengukuran 7.1 Tersandung 7.1.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering area bebas hambatan
7.2 Tergelincir 7.2.1 Angkat barang dengan posisi yang benar (jongkok.angkat dengan kedua tangan/ ikuti prosedur
manual hendling).Pastikan barang tidak dalam posisi tertupuk benda lain.
7.3 Terbentur 7.3.1 Saat melangkah Pastikan area moving bebas hambatan dan jauh dari krumunan orang
7.4 Tertimpa Kayu 7.4.1 Pastikan area pengukuran tidak ada kayu rapuh dan tebangan yang belum roboh
7.4.2 Pastikan area kerja bebas dari kayu mengantung
7.4.3 Sebelum melakukan pengukuran observasi terlebih dahulu area kerja,5 Upaya Keselamatan
7.5 Tergores 7.5.1 Pastikan memegang parang pada pegangan yang telah tersedia
7.5.2 Pastikan area topografi bebas dari tumbuhan berduri atau ranting yang menggantung
7.5.3 Gunakan baju lengan panjang,kaos tangan, memakai kacamata dan sebo
7.6 Terjatuh dan Terjepit 7.6.1 Pastikan Saat melangkah tidak berjalan diatas potongan kayau yang berhimpit dan labil
dan tidak melompat dari kayu satu ke kayu lain
7.7 Terjerembab ke Lumpur 7.7.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
7.7.2 Hindari tempat-tempat berair dan lembek
7.7.3 Gunakan laser untuk tempat- tempat lembek dan ber air
7.8 Terjerembab ke Jurang 7.8.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
7.8.2 Pastikan Jarak Alat berdiri lebih dari 2 meter dari lereng dan diberi pembatas area kerja
7.8.3 Pastikan jarak roadman lebih dari 10 m dari bibir tebing
7.8.4 Gunakan laser untuk pengukuran dibibir-bibir tebing
7.9 Terkena Lentingan Ranting 7.9.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
7.9.2 Pastikan dalam melangkah tidak menginjak ranting yang berdiri atau belum putus terpotong
7.9.3 Pastikan tidak menginjak kayu yang mudah patah atau yang telah lapuk
Pengukuran Topografi Original
HRS-FRM-IMS-015
Rev.00
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
7.10 Terpeleset 7.10.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
dan tidak miring
7.11 Kayu Meluncur 7.11.1 Pastikan area topografi tidak ada kayu yang mengantung
7.11.2 Pastikan dalam pegukuran tidak berada dibawah lereng yang diatas terdapat potongan
kayu dan mudah meluncur
7.11.3 Pastikan dalam pegukuran tidak berlama-lama dibawah tebing
ambil jarak 10 meter dari kaki tebing
7.11.4 Gunakan laser untuk area yang memiliki beda tinggi dan terjal
7.12 Sengatan Lebah dan Gigitan 7.12.1 Pastikan setiap langkah dalam pengukuran memperhatiakan daerah tersebut bebas dari
binatang berbisa Sarang lebah dan binatang berbisa
7.12.2 Pastikan menggunakan lengan panjang
7.13 Masuk Lubang /area Berongga 7.13.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
dan hindari tanah pijakan yang labil
7.14 Tertusuk kayu 7.14.1 Pastikan saat proses pengukuran tidak berjalan mundur
7.14.2 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
7.14.3 Pastikan dalam melangkah tidak menginjak ranting yang berdiri atau belum putus
pemotonganya.
7.14.4 Pastikan tidak menginjak kayu yang mudah patah
7.15 Terjatuh 7.15.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
Pengukuran Topografi Original
HRS-FRM-IMS-015
Rev.00
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
7.15 Terjatuh 7.15.1 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
7.15.2 Pastikan dalam melangkah tidak menginjak ranting yang berdiri atau belum putus
7.15.3 Pastikan pijakan kaki pada posisi tanah yang kuat,Kering dan bebas hambatan
7.15.4 Pastikan Saat melangkah tidak berjalan diatas potongan kayau yang berhimpit
dan tidak melompat dari kayu satu ke kayu lain
7.16 Kejatuhan Batu menggantung 7.16.1 Pastiksn area topografi tidak ada Batu yang mengantung
7.16.2 Pastikan dalam pegukuran tidak berada dibawah lereng yang diatas terdapat batu
batuan yang dan mudah rontok
7.16.3 Pastikan dalam pegukuran tidak berlama-lama dibawah tebing
ambil jarak 10 meter dari kaki tebing
7.17 Terpapar panas dan debu 7.17.2 Pastikan unit yang melintas kecepatannya kurang dari 20 km/jam
7.17.3 Pastikan mengunankan lengan panjang
7.17.4 Pastikan menngunakan topi cebo
7.17.5 Pastikan menggunakan masker dan safety glass
7.18 Kelelahan dan dehidrasi 7.18.1 Minum air putih sebelum melakukan pengukuran
7.18.2 Istirahat selama 10 menit untuk menghilangkan keletihan
7.18.2 Bila diperlukan, membawa persediaan air minum ketika pengukuran di lapangan
Pengukuran Situasi Jalan dan Grade Jalan
* GRADE / RAMP ;
GRADE
Pengukuran Situasi Jalan dan Grade Jalan
Grade : Nilai kemiringan jalan ( % )
A
RL 55
S
100 M
H
RL 50 B
Beda tinggi Silahkan dihitung :
Grade = Jarak X 100 Titik A
H X : 291476.19
Grade = S X 100 Y : 9659011.48
55 - 50 Z : -15.00
Grade = 100 X 100
Titik B
Grade = 5 X 100 X : 291517.61
100 Y : 9659105.49
Grade = 5% Z : 0.00
Pengukuran Lumpur
Pengukuran lumpur biasanya dilakukan
dengan menggunakan total station mode laser.
URAIAN LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA YANG BISA TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN / PENGENDALIAN
7 Melakukan pengukuran 7.1 Tepeleset 7.1.1 Pastikan kondisi jalan tidak berair dan licin
7.1.2 Pastikan posisi badan tidak condong ketika berada di tempat miring
7.2 Tertimpa Longsoran 7.2.1 Pastikan pengukuran tidak berdekatan dengan area retakan yang aktif
minimal 10 meter dari retakan terakhir
7.2.2 Pastikan tidak membelakangi arah longsoran
7.2.3 Pastikan GL melakukan pengawasan dan identifikasi bahaya
7.3 Terperosok 7.3.1 Pastikan berpijak pada longsoran kering
7.3.2 Pastikan tidak melompat saat berpindah pengukuran
7.4 Terpapar panas dan debu 7.4.1 Pastikan area pengukuran disiram secara berkala
7.4.2 Pastikan unit yang melintas kecepatannya kurang dari 20 km/jam
7.4.3 Pastikan mengunankan lengan panjang
7.4.4 Pastikan menggunakan masker dan safety glass
7.5 Kelelahan dan dehidrasi 7.5.1 Minum air putih sebelum melakukan pengukuran
7.5.2 Istirahat selama 10 menit untuk menghilangkan keletihan
7.5.3 Bila diperlukan, membawa persediaan air minum ketika melakukan pengukuran
Pengukuran Slope Monitoring
Monitoring pergerakan tanah terdeteksi setiap hari
dengan ambang batas pegerakan < 5 cm. Apabila
pergerakan melebihi ambang batas maka kondisi
dianggap tidak aman
AKAN LONGSOR
SEBELUM LONGSOR
Target
Target
Target
Pada pengukuran ini, sekali patok monitoring
dipasang dan diarahkan ke arah alat. Wajib untuk
tidak dirubah lagi arahnya. Yang boleh dirubah
atau digeser hanya alat. Hal tersebut dikarenakan
target patok monitoring berada dalam posisi tidak
aman yaitu di tebing yang berpotensi longsor.
Alat
Pengukuran Slope Monitoring
Monitoring Kestabilan Lereng 23 April 2022