BAB IV
MONITORING DAN INSPEKSI
4.1 UMUM
Untuk menjamin Keamanan Bendungan Ciawi dan Sukamahi diperlukan satu
kegiatan yang dilakukan secara rutin dan teratur selama umur bendungan.
Medeteksi secara dini akan sesuatu kejanggalan yang terjadi pada daerah
bendungan maupun tubuh bendungan akan berarti memberi satu kesempatan untuk
mengambil satu tindakan sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
Secara umum kegiatan tersebut dibagi menjadi dua yaitu kegiatan
Monitoring/Pemantauan dan Inspeksi Visual. Guna melancarkan pengorganisasian
pekerjaan serta tanggung jawabnya maka pekerjaan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
- Pemantauan/ Monitoring Routine
Pemantauan/monitoring routine dilakukan oleh petugas operasi bendungan,
sedangkan pemantauan/monitoring tambahan dilakukan oleh Unit Monitoring
Bendungan Ciawi dan Sukamahi dan Tim Survai Khusus.
Para petugas Unit Monitoring Bendungan Ciawi dan Sukamahi harus berusaha
menjaga ketelitian, kerapian dan akurasi dari catatan dan melaporkan segera ke
Kepala Unit Pengelola Bendungan Ciawi dan Sukamahi bila diketahui ada
kejanggalan pada bendungan atau alat-alat pemantauan/instrumentasi.
- Inspeksi
Inspeksi dikerjakan oleh petugas Unit Pemeliharaan Bendungan Ciawi dan
Sukamahi pada jangka waktu khusus. Unit monitoring bendungan dan petugas
Ahli Supervisi bertanggung jawab atas pengoperasian dan keamanan
bendungan.
Inspeksi harian pada bendungan, waduk dan bangunan pelengkapnya dilakukan
oleh Unit Pemeliharaan Bendungan di saat-saat waktu selang tugas mereka.
Inspeksi secara periodik akan dilakukan oleh anggota Unit Monitoring
Bendungan, Unit Pemeliharaan, Tim Ahli Supervisi, atau tenaga Ahli Keamanan
Bendungan (Dam Panel Safety) bila perlu.
4.2 TUJUAN
Tujuan dari pemantauan perilaku bendungan adalah untuk memberikan keyakinan
mutlak akan keamanan dari akibat dibangunnya suatu bendungan, sehingga bila
terjadi hal-hal yang diluar perkiraan desain dapat segera dilaksanakan tindakan
antisipasi perbaikan dan penanggulangan.
IV - 1
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Berdasarkan daerah dan jenis pemantauan maka didalam tubuh bendungan dan
disekitarnya telah dipasang beberapa Instrument bendungan yaitu Piezometer,
Crest Settlement Survai Point, Surface Settlement Survai Point, Multilayer
Settlement, Seepage Measuring Device, Observation Well, Pile Scale dan AWLR.
IV - 2
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 3
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 4
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 5
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 6
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
b. V-Notch
Seepage yang melewati bendungan dapat diukur di bangunan ukur V-Notch
yang telah dipasang di kaki bendungan dan merupakan akhir dari free drain
bendungan.
Batasan yang ada pada V-Notch ini akan di perbarui, setelah diadakan
Impounding (Penggenangan) dan air yang ada sudah melampaui crest
(Puncak) pelimpah
Kriteria pengamatan adalah sebagai berikut :
Pada saat musim kemarau debit mengalir sebesar 1,5 m 3/dt dengan kondisi
waduk dalam keadaan kosong.
Warna air yang mengalir jernih.
IV - 7
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
pelampung ini dicatat pada kertas pencatat oleh pena pencatat yang merubah
gerak naik turun ke gerak putaran sudut. Kertas pencatat diputar dengan
kecepatan yang tetap oleh jam sehingga pembacaan permukaan air dapat
dilakukan setiap waktu.
Hasil dari pembacaan/ pemantauan ini akan dilaporkan setiap 2 minggu sekali.
e. Crest Setlement Survai Point
Crest Setlement Survai Point dipasang sebanyak 8 unit untuk Bendungan Ciawi
dan 7 unit untuk bendungan Sukamahi dimana diletakkan di puncak
bendungan. Digunakan untuk memantau perubahan tinggi (penurunan) dan
gerakan tanah dipermukaan bendungan dengan alat theodolit/ Water pass.
Pemantauan rutine dilaksanakan 1 bulan sekali.
Petunjuk /indikator gerakan dilakukan setiap enam bulan sekali oleh suatu tim
survai khusus.
Tindakan khusus dilaksanakan bila penurunan yang terjadi di puncak
bendungan ≥ 1,00 m atau elevasi puncak berada kurang dari + 551,00 untuk
Bendungan Ciawi dan + 601,00 untuk bendungan Sukamahi dilaksanakan
pemeliharaan dan dilaporkan kepada Kepala Unit Pengelola Bendungan, Tim
UPB Provinsi Jawa Barat, Sub Dit Pengairan dan Balai Bendungan.
f. Surface Setlement Survai Point
Surface Setlement Survai Point dipasang 19 unit untuk Bendungan Ciawi dan
23 unit untuk bendungan Sukamahi dipasang pada lereng bendungan.
Digunakan untuk memantau pergerakan koordinat permukaan bendungan.
Pergerakan dari tubuh bendungan dibagian hilir harus kurang dari 5 o0’0”.
IV - 8
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
b. Setelah 3 tahun
c. Setelah 5 tahun (inspeksi besar bersama dengan Balai Bendungan).
IV - 9
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
4. Multilayer Settlement
Alat ini dipergunakan untuk memantau penurunan tegak dari bendungan. Alat
yang dipasang sebanyak 2 (dua) unit yang diletakan pada inti bendungan.
Pemantauan dilakukan setiap enam bulan sekali dan hasilnya disajikan seperti
pada Form. XI.
IV - 10
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
4.9 PELAPORAN
Pelaporan hasil monitoring akan dikumpulkan dalam dua dekade yaitu :
1. Pelaporan tiap dua mingguan
2. Pelaporan tiap bulan
Hasil pelaporan bulanan akan dikirimkan ke Balai Bendungan dan Unit Monitoring
Pusat.
IV - 15
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 16
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
4.10.4 Terowongan
Terowongan ini secara teratur diperiksa, apabila perlu dilaksanakan bersama
supervisi.
Pemantauan/ Pemeriksaan dilaksanakan untuk mengambil informasi :
Kerusakan pada tubuh bangunan (retak, bocor) atau kerusakan lain.
Kondisi daerah rembesan didalam terowongan.
Kondisi perubahan besaran rembesan yang mengalir dan material yang keluar.
Kondisi drain yang ada.
IV - 17
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 18
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 19
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Lokasi
Kegiatan
Bangunan Peralatan Genset
IV - 20
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
atasan untuk tindak lanjutnya. Secara detil hal-hal yang harus diperiksa adalah
sebagai berikut :
Tali, kait, peralatan pengaman, peralatan & kontrol panel.
Periksa kondisi roda gigi dan pelumasan di dalam rumah roda gigi (gear
box).
Kondisi gesekan pada bantalan.
Kondisi gesekan rem dan brake lining.
Ukur diameter tali kawat.
Periksa insolation resistance.
Pemeriksaan dan test rel dan run-way beam (batang jalur gerakan).
Periksa thrust bearing dari hook/kait.
Periksa kondisi cat.
Uji operasi dengan penggerak mesin dan dengan penggerak manual (tenaga
manusia).
Lakukan kegiatan sesuai petunjuk dari pabrik.
Aktivitas 6 bulanan yang dilakukan pada high pressure bonneted slide gate
adalah memeriksa secara visual dan dengan pengukuran kemungkinan adanya
kerusakan pada struktur meliputi kerusakan sambungan kabel listrik, motor
listrik, dan komponen lain termasuk instalasi penerangan selanjutnya apabila
ditemukan penyimpangan/kelainan pada saat pemeriksaan agar segera
dilaporkan kepada atasan untuk tindak lanjutnya. Secara detil hal-hal yang
harus diperiksa adalah sebagai berikut :
Peralatan mekanis & kontrol kabinet
Periksa kondisi roda gigi dan pelumasan di dalam rumah roda gigi (gear
box).
Kondisi gesekan pada bantalan.
Periksa insolation resistance.
Periksa kondisi cat.
Uji operasi buka/tutup penuh dengan penggerak mesin dan dengan
penggerak manual (tenaga manusia)
Lakukan kegiatan sesuai petunjuk dari pabrik.
Pemeriksaan terhada persediaan suku-cadang dan pelumas tool, termasuk
bila terdapat kekurangan agar dilaporkan kepada atasan untuk segera
mendapat tindak lanjut.
5. Pemeriksaan tahunan
a. Pemeriksaan dan test rel dan run-way beam (batang jalur gerakan)
b. Periksa thrust bearing dari hook/kait.
c. Periksa kondisi cat.
d. Periksa tanda safety.
IV - 21
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
6. Pemeriksaan fungsional
Catat dan dokumentasikan hasil pemeriksaan harian, bulanan, dan tahunan
untuk keperluan perawatan (maintenance) dan penggantian parts (komponen).
IV - 22
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
b. Pemeriksaan Harian
Sebelum menggunakan agar lakukan pengujian pembebanan sebagai berikut :
Tombol kerja baik untuk mengontrol hoist untuk pengoperasian vertikal dan
horisontal.
Limit switch bekerja baik
Rem bekerja baik
Baik tidaknya rem ditentukan dari panjang pendeknya jarak slip terhadap
beban yang ditanggung dimulai dari saat kecepatan dikurangi sampai
berhenti. Walaupun jarak slip tergantung kecepatan hoist dan frekuensi arus
listrik, jarak slip pembebanan harus berada di dalam range 1% dari jarak
kecepatan hoist per menit.
Setiap bunyi yang mencurigakan atau bau yang terjadi selama mesin bergerak
harus diperhatikan.
Rotasi halus dari katrol blok pembebanan I dan kekurangan minyak pelumas,
gerakan bolak-balik kait dan setiap gerakan abnormal pin (pasak) saat
menghentikan gerakan berputar dari kait dan pemasangan tali baja pada
katrol.
Tali dilingkari rem dan alur kontrol dengan benar.
Gerakan ayunan peralatan yang abnormal.
c. Pemeriksaan Bulanan
Pemeriksaan berikutnya harus dilakukan secara teratur sebulan pada hari yang
telah ditentukan atau jika terjadi indikasi/tanda-tanda ketidakbaikan operasi
pemeriksaan harus segera dilakukan.
Pemeriksaan tersebut mencakup :
Push button switch (tombol operasi)
Perhatikan apakah kontaknya tertutup benda asing atau aus secara normal.
Perhatikan apakah baut untuk lilitan kabel kendor atau terdapat keanehan
pada kabel.
Perhatikan apakah tombol yang ditekan dapat kembali ke posisi awalnya
setelah lepas.
Perhatikan apakah panel tombol tidak rusak.
IV - 23
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Jika hal ini tidak dilakukan, troli tidak dapat terpasang dengan baik atau mungkin
saja terjadi getaran yang besar yang dapat menyebabkan jalan mesin yang tidak
stabil.
e. Pemeriksaan minyak pelumas dan pelumas gemuk
Merujuk pada standar pelumasan yang diberikan pada tabel untuk inspeksi dan
suplai minyak. Untuk kondisi kerja berat, perlu dilakukan lebih banyak frekuensi
pelumasan daripada yang telah diberikan pada tabel. Pada kasus kondisi sangat
ekstrem, dianjurkan untuk menggunakan pelumasan lain dan disesuaikan
dengan kondisi kerja.
IV - 24
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
2. Kait
Jika kait terdeformasi membuka/melebar sehingga dapat dicermati dengan
mata biasa, maka kait harus segera diganti. Atau jika kait mengalami
kerusakan atau retak atau mengalami pembelokan tidak boleh digunakan. Kait
yang mengalami kerusakan harus segera dibuang. Menggunakan kait yang
diperbaiki, dilarang keras, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan
kecelakaan serius. Kait mengalami aus di bagian kontaknya dengan alat
pengangkat dan batas keausan bagian ini sampai 10% dari dimensi aslinya.
3. Katrol
Batas keausan dari katrol sampai 30% dari diameter tali kawat
4. Roda Gigi
Batas keausan dari roda gigi kecuali roda pertama dan pinion sampai 20%
dari tebal gigi aslinya yang diukur pada bagian lingkaran pitch (sampai degnan
5% untuk tingkat pertama). Pada kasus roda gigi untuk troli, batas keausan
sampai dengan 40%.
5. Switch Electromagnetics
Buka penutup dari panel switch. Operasikan tombol tekan dengan kabel
tersambung ke sumber arus dan lihat apakah bagian yang terhubung dengan
tombol berfungsi baik. Untuk lebih telitinya periksa keadaan keausan kontak
switch, kekencangan baut yang mengikat kabel.
6. Kabel
Periksa apakah terdapat kerusakan luar dan apakah hubungan kabel sudah
benar.
7. Limit Switch
Periksa limit switch seperti berikut:
a) Perhatikan apakah batas lever pengungkit bergerak naik dan turun dengan
baik, dan bebas deformasi.
b) Buka penutup rumah switch (tombol) dan periksa bagian dalam switch dari
keausan kontak dan ketidaktepatan kedudukan.
c) Perhatikan apakah limit switch berfungsi ketika batas pengungkit tertekan.
8. Rem (brake)
Keausan pada bagian brake lining sebanding dengan frekuensi pengereman.
Jika brake lining mengalami keausan, melebihi batas limitnya, maka rem akan
mengalami kegagalan operasi. Lakukan pengujian keausan rem tanpa
kegagalan membuat inspeksi bulanan.
IV - 25
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
4. Metode Pengaturan/Pengesetan
Pertama longgarkan baut ke arah kiri dan kemudian kencangkan baut ke
kanan.
IV - 26
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 27
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 28
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
karena kerusakan yang kecil dapat diketahui bahkan dapat dicegah secara
dini.
c) Manual hendaknya berisikan program pengamatan secara seksama
terhadap komponen-komponen, seperti pemeriksaan baut-baut yang longgar
akibat getaran, bocoran atau rembesan pada sumbat (seal), timbulnya suara-
suara atau bau yang tidak lazim, dan lain sebagainya.
d) Seandainya diperlukan perbaikan atau penggantian, hendaknya diganti
dengan suku cadang yang kualitasnya sama dengan aslinya.
IV - 29
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Proyek :
Bendungan :
Daftar Simak Pemeriksaan Peralatan (Tipikal)
Didalam sistem ini, kartu-kartu yang mewakili seluruh arsip pekerjaan termasuk
label indeks di susun berurutan dari depan ke belakang sesuai dengan
jadualnya. Setiap kali selesai pekerjaan, kartu kemudian
ditempatkan/dipindahkan ke belakang, demikian seterusnya sehingga setiap
tahun atau selang waktu tertentu, kartu tersebut akan muncul lagi pada urutan
yang sama. Setiap kali selesai pekerjaan harus diisikan ke dalam kartu dan
ditanda tangani oleh juru pemeliharaan/perbaikan yang bersangkutan.
IV - 30
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
MOTG Mb - 5 - 1
5 - MAY. KBP L - 5 - 1
Kartu pemeriksaan
dan Pemeliharaan
PUA M3a - 4 - 2
PUU E6a - 4 - 2
PUU W - 3 - 3
PUA P1b3 / 6 / 9 / 12 - 1
PUA M1c - 2 - 3
PUU W6d - 2 - 3
PUB M1c - 2 - 2
PUA P2c - 2 - 1
PUL M4b - 1 - 1
1 - JAN. KBP P - 1 - 1
MOTG Pa - 12 - 3
Kartu-kartu dipindahkan
PUB PM2c - 12 - 2 dari depan setelah pekerjaan
selesai dan ditempatkan
PUA P1e - 12 - 1 pada lokasi yang tepat
kearah belakang arsip.
12 - DEC. PUU P2d - 12 - 1
IV - 31
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 32
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 33
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Kode
Prioritas 10 Darurat 20 Penting harus 30 Normal mulai 40 Penggantian
11 Mulai Hari mulai dalam kerja Overhaul
kerja berikut seminggu
Waktu
Kode
Personil Total
Per. Juml. Org
Org. jam
Act. Org jam
Analisa Bahaya : Tanggal Pekerjaan selesai :
Oleh : Tanggal :
Tindakan Pemeliharaan, Rekomendasi, Perkiraan Masalah dan Kecocokan Alasan Pekerjaan dilakukan
Kode Primer Sekunder
Rp.
Upah Pekerja
Rp.
Biaya Pendukung
Rp.
Harga bahan
Rp.
Total biaya
Rp.
IV - 34
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 35
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 36
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 37
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
1. Evaluasi Tahunan
Evaluasi tahunan adalah evaluasi yang dilakukan setiap tahun terhadap kinerja
dan kondisi komponen-komponen setelah pelaksanaan OP & P bendungan. Hal-
hal yang perlu diperhatikan didalam evaluasi ini adalah :
a) Evaluasi Tahunan harus mencakup rangkuman hasil inspeksi 3-bulanan atau
setengah tahunan yang dilaksanakan oleh Supervisor dan dibantu oleh Tim
yang terdiri dari personil operasi bendungan (operator, staf pemeliharaan
dan pemantauan).
b) Evaluasi dilakukan dengan cara pemantauan dan pengamatan rutin terhadap
bangunan dan peralatan yang ada, kemudian dilakukan identifikasi
komponen-komponen atau bagian-bagian mana yang memerlukan
pemeliharaan/perawatan/perbaikan.
c) Hasil evaluasi tahunan hendaknya dibahas bersama di dalam rapat yang
harus dihadiri oleh seluruh personil OP & P yang terlibat langsung di dalam
pengoperasian fasilitas, termasuk Tenaga Ahli Senior atau Supervisor,
Pengamat dan Operator Bendungan, dalam rangka diskusi guna
menyamakan persepsi dan saling pengertian mengenai kebutuhan
pemeliharaan, rencana dan metode perbaikan/pemeliharaan/perawatan,
strategi pendanaannya berikut permasalahan yang ada.
2. Evaluasi 5-Tahunan
Evaluasi 5-tahunan sering disebut evaluasi formal dan dimaksudkan untuk
meninjau dan mengevaluasi keamanan bendungan secara menyeluruh,
termasuk gambaran umum mengenai efektifitas dan efisiensi program dan
pelaksanaan OP & P bendungan serta sistem yang telah diterapkan selama ini.
a) Evaluasi 5-tahunan pelaksanaannya dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan besar, minimal sekali dalam 5 tahun.
b) Pengelola bendungan mengirimkan hasil inspeksi dan evaluasinya kepada
Komisi dan Balai Bendungan, sekaligus mengajukan permintaan untuk dapat
dilakukan inspeksi besar oleh Balai Bendungan.
c) Pokok-pokok pemeriksaan di dalam evaluasi 5-tahunan pada dasarnya
mengikuti Pedoman Inspeksi Bendungan yang dikeluarkan oleh Komisi,
terutama guna menjamin kelengkapan atau rincian pemeriksaan.
d) Tim Evaluasi terdiri dari seorang tenaga ahli bendungan umum (generalis)
sebagai Kepala Tim, dibantu 2 atau 3 personil yang merupakan gabungan
dari perencana bendungan, ahli geoteknik serta ahli elektrik dan mekanik.
Personil lain dari kantor lapangan dan atau dari instansi pemerintah dapat
diikut sertakan di dalam Tim Evaluasi/Pemeriksa sebagai peninjau.
IV - 38
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Keterangan: Aman berarti aman terhadap: kegagalan hidrolik, kegagalan struktur da kegagalan akibat rembesan/bocoran.
Beban Luar Biasa, beban dibawah kondisi PMF dan atau gempa maksimum.
IV - 39
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Kategori A (Memuaskan)
Secara umum bagus dan terawat baik, aman untuk kondisi beban biasa (normal)
maupun luar biasa, sehingga tidak memerlukan tindak lanjut.
Kategori B (Cukup)
Secara umum layak operasi dan aman pada kondisi beban biasa.
Namun pada kondisi beban luar biasa kemungkinan tidak atau kurang aman
sehingga diperlukan analisis teknis untuk memastikannya.
IV - 40
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
IV - 41
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Tanda:
Sering ditandai dengan tanaman yang tumbuh
subur daripada di tempat lain, dapat terjadi di
lereng hilir tubuh bendunganatau di pondasi
hilir.
Penyebab:
Rembesan melalui tubuh bendungan atau
pondasi.
Tindakan:
- Singkirkan tanamannya dan amatilah
permukaan tanahnya.
- Bila daerahnya basah laporkan segera pada
Unit Pengelola Bendungan
Akibat:
Daerah tanaman yang basah dapat
menyebabkan terjadinya longsoran local
(sloughing) karena jenuh
Teknik Perbaikan:
- Di sekitar daerah basah perlu ditutup
dengan urugan beban pengimbang
(counterweight) lulus air yang landai.
Struktur urugan sebagai berikut:
- Paling bawah langsung menutup daerah
basah, urugan sirtu (campuran pasir
batu) atau pasir.
- Di atas lapisan sirtu pasir adalah
ditimbuni lapisan lempung dipadatkan.
- Kaki luar beban pengimbang berupa
urugan kerikil-kerikil.
Gambar 4.7. Ketidak Sesuaian Pada Pemeriksaan Visual Dan Tidak Lanjut Pada
Tubuh Bendungan Dan Pelengkapnya
IV - 42
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Penyebab:
Adanya lapisan urugan lulus air diantara urugan
lempung sehingga terjadi rembesan.
Tindakan:
Laporkan kepada Unit Pengelola Bendungan
Akibat:
- Erosi buluh pada lapisan air, dan selanjutnya
perosokan tubuh bendungan.
- Bocoran/ kehilangan air tampungan.
Teknik Perbaikan:
- Buat paritan sejajar sumbu bendungan, dari
puncak bendungan vertikal ke bawah
menembus lapisan lulus air, ukuran minimum
0,60x0,50 m di bawah lapisan lulus air.
- Isilah paritan dengan bahan terapung plastis
yang dipadatkan.
Penyebab:
Penurunan urugan tidak merata
Tindakan:
Laporkan kepada Unit Pengelola Bendungan
Akibat:
- Menyulitkan pengamatan visual (inspeksi).
- Akar tanaman dapat menembus tubuh
bendungan sehingga menjadi lintasan air.
Teknik Perbaikan:
- Singkirkan semua jenis tanaman yang bisa
tumbuh dari 0,50 m termasuk akarnya.
- Buang bongkaran tanaman ke luar daerah
bendungan.
Gambar 4.7. Ketidak Sesuaian Pada Pemeriksaan Visual Dan Tidak Lanjut Pada
Tubuh Bendungan Dan Pelengkapnya (Lanjutan)
IV - 43
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Penyebab:
Perbedaan benih vegetasi dan pemeliharaan
kurang memadai.
Akibat:
Menghalangi aliran banjir, sehingga dapat
mengakibatkan peluapan (overtopping) pada
tubuh bendungan.
Tindakan:
- Singkirkan semua jenis tanaman yang bisa
tumbuh dari 0,50 m termasuk akarnya.
- Buang bongkaran tanaman ke luar daerah
bendungan.
Tanda:
Tumpukan tanah menutup sebagian atau
seluruh saluran pelimpah.
Penyebab:
- Hasil erosi dari lereng saluran atau bukit
atasnya.
- Longsoran tebing saluran.
Gambar 4.7. Ketidak Sesuaian Pada Pemeriksaan Visual Dan Tidak Lanjut Pada
Tubuh Bendungan Dan Pelengkapnya (Lanjutan)
IV - 44
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
DAFTAR SIMAK
PEMERIKSAAN VISUAL TUBUH BENDUNGAN
NO AREA OBYEK HASIL KETERANGAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1 Puncak Bendungan Retakan pada jalan
Aspal Bergelombang
Penurunan
Liang Binatang
Runtuhan
Retakan pada Pagar
IV - 45
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
d. Rembesan
- Rembesan Lama Debit membesar (lt/menit)
Keadaan Jernih / keruh
5 Waduk
a. Tebing Kanan Longsoran
Erosi permukaan
Boiling/sembulan Air
Daerah basah yang luas
Catatan :
A = Tidak Ada Perubahan
B = Baik/Tidak Ada Sesuatu
C = Tidak Baik
D = Rusak, perlu Diperbaiki
IV - 46
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Tanggal :
Pemeriksaan :
SKETSA URAIAN
1.
Pemeriksaan oleh :
Laporan No. ref :
Temuan :
2.
Pemeriksaan oleh
Laporan No. ref
Temuan
IV - 47
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. VIII
Tahun
Bulan
IV - 48
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. IX
Lokasi
No. Lubang
El. Ujung
Pipa
Tanggal
IV - 49
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. X
IV - 50
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. XI
Pengukuran Surface Settlement Survey Point
IV - 51
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. XII
Tahun : Bulan :
Lokasi Pengukuran:
Keterangan Debit
Tanggal Papan Ukur Debit Keadaan Warna Tipe Endapan sediman Catatan lain Paraf
(cm) (l/det) Berwarna/jernih (lumpur, pasir) Petugas
IV - 52
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. XIII
Tahun : Bulan :
IV - 53
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. XIV
Pencatatan Kejadian
PENCATATAN KEJADIANGempa
GEMPA
IV - 54