Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN
PENELITIAN KUALITATIF
DOSEN PEMBIMBING:DWI VIORA , M.Pd

DISUSUN OLEH:

Nurul Sa’adah ( 1786206151)


Sri Rahma Dani ( 1786206123)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
PEKANBARU
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
A. Konsep Dasar penelitian kualitatif................................................................................3
1. Penegertian Penelitian Kualitatif..............................................................................3
2. Tujuan Penelitian Kualitatif......................................................................................5
3. Ciri-ciri penelitian kualitatif......................................................................................6
B. Rumusan Masalah penelitian kualitatif........................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya,  sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “Penelitian kualitatif ”

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh lebih sempurna, oleh karena itu keritik
dan semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai khir. Semoga Allah SWT senantiasa
neridhai segala usaha kita, Amin.

pekanbaru, 15 maret 2020

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Pengawas Satuan Pendidikan
adalah mampu melakukan penelitian. Hal ini karena pekerjaan pengawas adalah
sebuah profesi yang menuntut peningkatan pengetahuan dan keterampilan terus
menerus sejalan dengan perkembangan pendidikan di lapangan. Setiap bidang
pekerjaan selalu dihadapkan pada permasalahan yang selalu berkembang, baik berupa
fenomena yang mengundang tanda tanya, maupun kesenjangan antara yang
diharapkan dengan kenyataan. Permasalahan tersebut menuntut jawaban dan solusi
yang dapat dipertanggung jawabkan. Kedudukan pengawas sebagai pembina para
guru dan kepala sekolah, mengharuskan dia memiliki kesiapan memberikan solusi
bagi permasalahan yang mereka hadapi. Ia dapat saja mengandalkan pengalaman,
baik dirinya sendiri maupun orang lain, mengambil teori dari buku-buku, atau bahkan
mengandalkan intuisi.

Hal ini tentu tidak selamanya memuaskan, karena yang dituntut darinya
adalah professional judgement yang dapat dijadikan acuan. Penelitian merupakan
suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan atau kebenaran. Ada
dua teori kebenaran pengetahuan, yaitu teori koherensi dan korespondensi. Teori
koherensi beranggapan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar apabila sesuai dan
tidak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya. Aturan yang dipakai adalah
logika berpikir atau berpikir logis. Sementara itu teori korenspondensi berasumsi
bahwa sebuah pernyataan dipandang benar apabila sesuai dengan kenyataan (fakta
atau realita). Untuk menemukan kebenaran yang logis dan didukung oleh fakta, maka
harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Inilah hakikat penelitian sebagai kegiatan

1
ilmiah atau sebagai proses the acquisition of knowledge. Dalam perkembangannya,
terdapat berragam pendekatan, jenis serta metode penelitian sesuai dengan paradigma
keilmuan serta realitas gejala yang hendak diungkap. Untuk dapat memilih
pendekatan dan/atau metode 2 yang tepat, seseorang dituntut memahami substansi
keilmuan/bidang kajian dan metodologi penelitian. Hal ini tentu sangat dibutuhkan
oleh pengawas, yang dalam tugasnya selalu dihadapkan pada persoalan pendidikan
baik pada kawasan institusional maupun teknis operasional. Atas dasar inilah maka
materi pendidikan dan latihan ini penting untuk disampaikan

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian penelitian kualitatif?
2. Apa tujuan penelitian kualitatif?
3. Apa saja ciri-ciri penelitian kualitatif ?
4. Apa saja bentuk rumusan masalah dalam penelitian kualitatif ?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian penelitian kualitatif
2. Memahami tujuan penelitian kualitatif
3. Memahami ciri-ciri penelitian kualitatif
4. Memahami bentuk rumusan masalah penelitian kualitatif

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar penelitian kualitatif

1. Penegertian Penelitian Kualitatif


Moleong (2013: 6) setelah melakukan analisis terhadap beberapa
definisi penelitian kualitatif kemudian membuat definisi sendiri sebagai
sintesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong,
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi , tindakan, dan lain-lain. secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dahn dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Sementara itu, Mulyana (2008: 151) mendeskripsikan penelitian


kualitatif sebagai penelitian dengan menggunakan metode ilmiah untuk
mengungkapkan suatu fenomena dengan cara mendeskripsikan data dan fakta
melalui kata-kata secara menyeluruh terhadap subjek penelitian.  Nana Syaodi
(2013: 94) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif (qualitative research)
adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan,
persepsi pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan


penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat
induktif yaitu peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari
data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan

3
pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang
mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil
analisis dokumen dan catatan-catatan. Penelitian kualitatif berangkat dari
filsafat konstruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif, dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial.Sukardi
(2013: 19) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
berdasarkan mutu atau kualitas dari tujuan sebuah penelitian itu. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang di desain secara umum yaitu penelitian yang
dilakukan untuk objek kajian yang tidak terbatas dan tidak menggunakan
metode ilmiah menjadi patokan.

Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan


perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti. (Bungin, 2001: 24) Misalkan dapat
berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang.
Rancangan penelitian kualitatif dalam pendidikan penelitiannya bersifat
sementara, karena ketika penelitian berlangsung, peneliti secara terus menerus
menyesuaikan rancangan tersebut dengan proses penelitian dan kenyataan
yang terjadi di lapangan khususnya di dalam dunia pendidikan.

Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara


primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan
konstruktivist (seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang
secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu
teori atau pola) atau pandangan advokasi/partisipatori (seperti orientasi
politik, isu, kolaboratif, atau orientasi perubahan) atau keduanya.(Emzir,
2009: 28)  

Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan atau metode kualitatif.


Menurut Sugiyono (2012: 15) bahwa metode penelitian kualitatif adalah

4
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
ekperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks yang alamiah dan dengan menggunakan metode kualitatif, analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi.

2. Tujuan Penelitian Kualitatif


Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian
kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:
1) Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan
apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut
untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan
sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaanny
2)   Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa
pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam
konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan
secara alami.
3)   Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip
pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di

5
lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut
melalui pendekatan kualitatif. (Sudjana dan Ibrahim, 2001: 15)

3. Ciri-ciri penelitian kualitatif


1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai


sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial
merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi
tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada
waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati,
mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan
peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu
segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak
lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.

2. Memiliki sifat deskriptif analitik

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang


diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan,
analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti
segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi,
mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data
aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data
berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam
bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu
fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan

6
menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan
justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

3. Tekanan pada proses bukan hasil

Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data
dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu
kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena
tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas
menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan
interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat
mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa
intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu
mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya
informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-
konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau
hasil penelitian tersebut.

4.  Bersifat induktif

Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak


dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta
empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau
penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan
dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas
tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan
tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik

7
waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep,
prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan
bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data
yang terpisah namun saling berkaitan.

5.  Mengutamakan makna

Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap


berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya
penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru,
peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang
guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah
dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru.
Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina,
dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti
mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan
pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah.
Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru)
diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian
secara sahih dan tepat.

Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian


kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai
dari lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi lapangan
ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa
harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu
peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab
deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas
yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di
lapangan.

8
B. Rumusan Masalah penelitian kualitatif
Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu
penelitian untuk mengumpulkan data dilapangan. Berdasarkan level of
explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan
masalah desskriptif, komparatif dan asosiatif.
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memadu
penelitian untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang
akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Contoh :
Bagaimanakah profil pendidikan di Indonesia ?
2. Rumusan masalah koperatif adalah rumusan masalah yang memadu
penelitian untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu
dibandingkan dengan yang lain. Contoh : adakah perbedaan dinamika
murit dikelas yang diajar dengan metode ceramah dan demostrasi?
3. Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang
memadu peneliti untuk mengkonstuksi hubungan antara situasi sosial atau
domain satu denga yang lainnya. Rumusan masalah asosiatif dibagi
menjadi tiga yaitu, hubungan simentris, kausal dan reciprocal atau
interaktif.
1) Hubungan sementris adalah hubungan suatu gejala yang muncul
bersamaan sehingga bukan merupakan hubungan sebab akibat
interaktif. Contoh : adakah hubungan antara kupu-kupu yang
datang kerumah dengan kedatagan tamu adakah hubungan antara
kejatuhan binatang cecak dengan musibah keluarga? Adakah
hubungan antara nabrak kucing dengan kemungkinan mendapat
kecelakaan ?
Aadakah hubungan warna rambut dengan kecerdasan ?
2) Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab dan akibat.
Hubungan ini merupakan salah satu asumsi ilmu dalam metode
kuantatif, dimana secara sesuatu itu ada, karena ada sebabnya.

9
Dengan demikian dalam paradikma penelitian selalu ada variable
indepeden sebagai penyebab dan variable dependen sebagai akibat.
Contoh : adakah pengaruh insentif terhadap kinerja guru?
Adakah pengaruh gaya kepemimpinan dengan
kedisiplinan murit
3) Hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Dalam penelitian kualitatif hubungan yang diamati ata ditemukan
adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif. Contoh :
adakah hubungan antara banyaknya radio dipedesaan degan
jenjang pendidikan masyarakat. ( hubungan ini merupakan
hubungan interaktif, karena dengan adanya radio, maka
masyarakat telah terbuka mendapat berbagai informasi. dengan
informasi ini, maka aspirasi untuk memperoleh pendidikan
semakin tinggi. Selanjutnya dengan pendidikan yang tinggi, akan
mendapatkan penghasilan yang memadai).

Dalam penelitian kualitatif seperti yang telah dikemukakan rumusan


masalah yang merupakan fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian masuk lapangan atau situasi tertentu.namun
demikian setiap penelitian baik peneliti kuantitatif maupun kualitatif harus
membuat rumusan masalah. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan
dengan maksud untuk lebih memahami gejala yang masih remang-remang,
tidak teramati, dinamis dan kompleks, sehingga setelah diteliti menjadi lebih
jelas apa yang ada dalam situasi sosiaal tersebut. Penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif, pada Tahap awal penelitiannya,
kemungkinan belum memiliki gambaran yang jelas tentang aspekaspek
masalah yang akan ditelitinya. Ia akan mengembangkan fokus penelitian
sambal mengumpulkan data. Proses seperti ini disubut “emergent
design”(Lincoln dan guba,1985:102)

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
penelitian kualitatif adalah sebuah cara/upaya lebih untuk menekankan pada
aspek pemahaman secara mendalam pada suatu permasalahan. Metode
kualitatifdinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, yakni
dinamakanmetode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme.Menurut Bodgan dan Biklen, karakteristik dan sifat
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

a. .Dilakukan pada kondisi alamiah (sebagai lawannnya adalah


eksperimen).Langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen
kunci. 
b. Penelitian kualitaif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada
angka.
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk
atau outcome
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara deduktif.d)

Instrumen penelitian kualitatif3.Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen


atau alat penelitian adalah penelitiitu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”.
Validasi terhadap peneliti, meliputi  pemahaman metode penelitian
kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yangditeliti, kesiapan peneliti untuk
memasuki objek penelitian baik secara akademikmaupun logiknya
(Sugiono,2009:305)

11
B. Saran
Sebelum melakukan penelitian kita harus terlebih dahulu mengetahui
kaidah-kaidah penelitian baik itu penelitian kuantitatif maupun kualitatif, agar
ketika melakukan penelitian, penelitian yang sedang dikukan hasilnya berkualitas
baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sugiono. (2017). Metode penelitian kuantitatif,kualitatif, dan R&D.

Bandung alfabeta,CV.

abiavisha.blogspot.com/2015/06/konsep-dasar-penelitian-kualitatif.html

https://www.academia.edu/19823348/Metodologi_Penelitian_Kualitatif

13

Anda mungkin juga menyukai