Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jery Martin Ginting

NIM : 0220180484

Mata Kuliah : Tafsir Perjanjian Lama II

Dosen : Dr. Arjita, M.M., M.Th.

Amsal 4:6, “Janganlah meninggalkan hikmat, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia,
maka engkau akan dijaganya.”

Implikasi Amsal 4:6 dari Paralelisme Antitesis

Dalam ayat ini, seorang anak sedang diajari oleh ayahnya yang mana ajaran ini akan
menjadi petunjuk bagi kehidupannya. Sang ayah telah mendidik dan mengajari anak itu dalam
terang hikmat. Tentu, orangtua akan membimbing anaknya dengan penuh perhatian, penuh
perasaan dan kasih sayang. Terlebih lagi dalam konteks ini, posisi penulis perikop ini
menggambarkan masa kecil yang penuh dengan kegembiraan. Hubungan intensif antara seorang
ayah dengan anaknya menjadi fokus perhatian si penulis. Ajaran atau didikan ayah itu adalah
supaya anaknya tidak meninggalkan hikmat. Hikmat dalam artian ini dapat kita lihat sebagai
suatu wujud kebijaksanaan yang nyata dari Allah melalui posisi ayah yang mampu mengajari
tentang apa dan bagaimana hikmat itu. Oleh hikmat, seseorang akan dipeliharanya. Oleh
mengasihi hikmat, seseorang akan dijaganya.

Antitesis yang saya dapatkan dalam ayat ini adalah penggunaan kata “jangan” yang
berarti menunjuk pada suatu penidakan atau penolakan. Dengan kata lain, dengan tidak
meninggalkan hikmat, seseorang akan hidup. Penulis mengandaikan hikmat sebagai sesuatu yang
hidup, bukan suatu benda mati yang kemudian oleh manusia, ia digerakkan. Secara jelas, hikmat
digambarkan sebagai pemelihara dan penjaga. Inilah alasan saya mengatakan bahwa hikmat
adalah “yang dari Allah”. Berhikmat berarti taat kepada Allah. Implikasi yang dapat saya berikan
adalah bagaimana dalam situasi pandemi corona yang sedang kita hadapi saat ini. Membukakan
diri kepada hikmat Allah adalah awal dari pemeliharaan-Nya. Situasi pandemi mendorong
manusia untuk berhikmat dalam mematuhi aturan yang ada. Himbauan dan anjuran dari pihak-
pihak yang terkait sudah seyogyanya kita patuhi dan terapkan: sosial distancing, wfh dan
menjaga kebersihan. Hikmat memberikan kita suatu pengertian di dalam situasi apapun. Dengan

1
menjalankan aturan baik dari pemerintah maupun orang-orang di sekitar kita, akan membawa
suatu keselarasan dan implementasi kasih dalam kehidupan sesama manusia. Antara pemerintah
dan masyarakat ada kerjasama yang efektif dan efisien dalam memerangi virus yang mewabah.
Semoga dengan sikap taat dan patuh, kita akan dipelihara dan dijaga oleh Allah dalam hikmat-
Nya yang tidak terbatas. Semoga pandemi segera berlalu..

Anda mungkin juga menyukai