Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hottua Antoni Naibaho

NIM : 0220180498

Mata Kuliah : Pembimbing dan Pengantar Perjanjian Baru II

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Norhayati, M.Th.

Struktur Kitab Wahyu

1. Garis Besar Kitab Wahyu1

Secara garis besar, kitab Wahyu dapat diuraikan sebagai berikut.

 Prakata (1:1-8): pernyataan kepada Yohanes; salam kepada tujuh jemaat; puji-pujian
kepada Kristus.
 Penglihatan pertama (1:9-3:22): Kristus dalam kemuliaan-Nya; surat-surat kepada ketujuh
jemaat itu.
 Takhta di surga dan puji-pujian sekelilingnya (4)
 Ketujuh materai (5:1-8:1): gulungan kitab yang dimeterai dan Anak Domba yang layak
membuka meterai-meterainya; keenam meterai pertama yang dibuka; selingan-kedua
kumpulan orang banyak; materai yang ketujuh.
 Ketujuh sangkakala (8:2-14:20): keenam sangkakala waktu hukuman Allah dijatuhkan;
selingan-malaikat dan gulungan kitab kecil; pengukuran Bait Suci dan kedua saksi Allah;
sangkakala ketujuh; naga, perempuan, Anak perempuan itu dan dua binatang itu.
 Ketujuh malaikat dengan ketuju cawan murka Allah (15-16): kesiapan malaikat-malaikat;
ketujuh cawan malapetaka ditumpahkan.
 Rahasia Babel dan hukuman atas Babel (18:1-19:5): jatuhnya Babel, Babel tidak akan
ditemui lagi.
 Kemenangan yang terakhir dan penyempurnaan segala sesuatu (19:6-21:8): perjamuan
kawin Anak Domba dan kedatangan Kristus bersama mempelai-Nya; peperangan Kristus
dengan Antikristus; pembelengguan Iblis, kebangkitan pertama dan Kerajaan Seribu Tahun;
Iblis dan maut dilemparkan ke dalam lautan api untuk selama-lamanya; ciptaan yang baru.
 Yerusalem Baru dan suasana di Yerusalem Baru (21:9-22:5).
1
Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru, (Bandung: Kalam Hidup, 2019), hal. 205-206.

1
 Ajakan yang terakhir (22:6-17).
 Pesan-pesan yang terakhir (22:18-21).
2. Penulis

Para ahli berpendapat bahwa penulis kitab Wahyu adalah Yohanes, murid Tuhan Yesus
yang dikasihi-Nya itu (1:1, 4, 9; 22:8). Secara etimologis, kata Wahyu berasal dari istilah Yunani
“apokalipsus” yang artinya ‘rahasia yang dinyatakan, menyingkap tabir’. Maka, untuk membuka
atau menyingkapkan misteri itu, dimuatlah nubuatan-nubuatan dalam bentuk
symbol/lambang/kiasan dari apa yang akan terjadi pada akhir zaman (eskaton).2

3. Tema Kitab

Tema kitab Wahyu adalah mempertahankan Eskatologis yang mana rencana keselamatan
Allah menjadi dasar perkembangan sejarah, rahasia yang telah disingkapkan dalam Tuhan Yesus
dan dunia ini adalah kerajaan Iblis (dunia adalah jahat). Tuhan Yesus Kristus akan datang
sebagai Pahlawan dan Pemenang atas segala kuasa kegelapan itu.3

4. Tanggal Penulisan

Penglihatan yang dialami Yohanes sewaktu ia berada di pembuangan, Pulau Patmos. Ia


dibuang oleh Kaisar Domitianus sekitar tahun 95-96 M (1:9-11). Maka, pada tahun 96 M,
sewaktu Yohanes dibebaskan, ia kemudian menulis kitab Wahyu.4

5. Latar Belakang Penulisan

Adapun latar belakang penulisan kitab Wahyu adalah hendak menerangkan kedatangan
Yesus Kristus kedua kalinya dan penyambutan terhadap Dia merupakan puncak dari nubuatan-
nubuatan yang dikandung dimuat oleh penulis. Dalam kitab Wahyu, dibicarakan tentang tanda-
tanda bahwa gereja teraniaya, terjadi kelaparan, peperangan, penyakit, tekanan ekonomi dan
penganiayaan serta kerajaan Romawi sebagai lawan Kristen sebagai lambang pemerintahan
melawan gereja.5

6. Tujuan Penulisan
2
Ibid., hal.207.
3
R.M. Drie S. Brotosudarmo, Pengantar Perjanjian Baru, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017), hal. 273.
4
Adina Chapman, Op. cit., hal. 207.
5
R.M. Drie S. Brotosudarmo, Op. cit., hal. 274.

2
Wahyu adalah penyataan Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada Anak-Nya,
supaya ditunjukkan kepada hamba-hamba-Nya, bahkan malaikat-malaikat-Nya diutus untuk
menyatakannya kepada Yohanes. Kitab ini mengungkapkan bagaimana kembali-Nya Kristus ke
dunia ini terlaksana, penggenapan nubuat-nubuat ketika kesusahan besar itu, penghakiman dan
hukuman yang akan dijatuhkan ke atas bangsa-bangsa dunia yang mendurhaka kepada Tuhan,
kebinasaan Iblis dengan segala penguasanya, dan kemuliaan di surga yang akan diwarisi oleh
semua anak Tuhan. Jadi, secara ringkas dapat disederhanakan sebagai berikut.

a. Nubuatan yang asli (1:3; 1:11; 22:18).


b. Berita Injil yang sejati.
c. Menyatakan kepada gereja bagaimana kemenangan sebagai akhir perjuangan (1:19).6
7. Ciri Khas dari Kitab

Beberapa ciri khas kitab Wahyu adalah sebagai berikut.

a. Nubuat menggunakan simbol-simbol sebagaimana yang telah dipakai oleh para Nabi
Perjanjian Lama. Demikian juga kitab Wahyu juga menggunakan kiasan, mimpi dan
penglihatan. Nubuat itu menekankan akan datangnya hukuman bagi kejahatan dan
keselamatan bagi kebenaran.
b. Kandungan eskatologis yang amat mendalam.
c. Waktunya sudah dekat: penulis dengan sangat yakin bahwa kejadian-kejadian yang
dinantikan pada akhir zaman akan segera tejadi (1:3).
d. Anak Domba: 26 kali disebutkan dan menunjuk kepada Yesus Kristus yang akan berperang
melawan musuh-musuh-Nya, Iblis dan sekutunya. Mempelai perempuan yang mengacu
kepada gereja (orang-orang saleh) dan mereka dipanggil turut memerangi kuasa jahat Iblis
dan pada akhirnya akan menang atas kuasa Anak Domba itu.7
8. Kesimpulan

Dari garis besar kitab Wahyu sampai pada ciri khasnya, saya menyimpulkan poin-poin
sebagai berikut.

6
Ibid., hal. 276.
7
Ibid., hal. 274.

3
 adapun kitab Wahyu adalah pengalaman penglihatan Yohanes di pulau Patmos pada
sekitar tahun 95-96 M.
 Bahasa dan muatan teologis (maupun eskatologis) dilambangkan dalam ungkapan
simbol, kiasan yang baik bagi para pendengar isi kitab ini hingga saat ini. Maka,
sebaiknya kita semestinya dapat menelaah makna mendalam dari ungkapan simbolis itu.
 Rencana keselamatan Allah adalah akhir peradaban dunia (baca: kejahatan) dan
permulaan dari Kerajaan Surga yang baka.
 Kedatangan Tuhan Yesus Kristus menandakan akhir zaman itu dan setiap orang yang
percaya kepada-Nya akan menjadi mempelai perempuan yang ikut terpanggil sebagai
“rekan Allah” dalam memerangi kuasa Iblis, kuasa kegelapan itu.
 Akan tiba saatnya, bahwa semua makhluk akan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan dan Juru Selamat manusia dan dunia.

Anda mungkin juga menyukai