Anda di halaman 1dari 2

Hottua Antoni Naibaho (0220180498)

Psikologi Perkembangan

Review tentang Perkembangan Sosial-Emosi pada Masa Remaja

Perkembangan sosial-emosi remaja adalah suatu perubahan progresif organisme remaja


yang telah mengalami masa pubertas, mulai berpikir tentang sekitar atau sekelilingnya dan
mengekspresikan emosinya baik dalam tingkah laku atau tidak. Pada perkembangan masa ini,
remaja menjalin hubungan dengan orang lain oleh karena ada dorongan dan rasa ingin tahu
terhadap segala sesuatu yang ada di dunia sekitarnya. Berikut ini saya akan me-review bagian per
bagian.

A. Perkembangan Sosial

Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam


bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi dalam
masyarakat. Pada masa remaja berkembanglah social cognition, yakni kemampuan untuk
memahami orang lain. Pemahaman tersebut mendorong para remaja untuk menjalin hubungan
sosial yang lebih akrab dengan mereka khususnya para teman sebaya. Pada masa tersebut juga
berkembang sikap comformity, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti pendapat,
opini, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain.

B. Perkembangan Emosi

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas yakni perkembangan emosi yang tinggi
dan ada hubungan kecerdasan emosional dengan kepercayaan diri. Pertumbuhan fisik
khususnya organ organ seksual akan berpengaruh pada perkembangan emosi atau perasaan
serta dorongan baru yang dialami sebelumnya.

1. Tahap perkembangan emosi remaja: emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri
mereka daripada pemikiran yang realistis.
2. Karakteristik emosi remaja: ingin bebas, hanya membutuhkan waktu 45 menit untuk
berubah, hasrat pemenuhan impulsif dan cepat tersinggung.
3. Faktor perkembangan emosi remaja: pengaruh lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah
dan teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Dalam rentang usianya, Biehler membagi ciri-ciri emosional remaja sebagai berikut.

a. Usia 12-15 tahun: cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka; bertingkah laku kasar
untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri; kemarahan biasa terjadi;
cenderung bersikap intoleran terhadap orang lain dan ingin menang sendiri; mulai
mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif.
Hottua Antoni Naibaho (0220180498)
Psikologi Perkembangan

b. Usia 16-18 tahun: pemberontakan remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang
universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa; banyak remaja mengalami konflik
dengan orangtua mereka; seringkali melamun memikirkan masa depan mereka.

Anda mungkin juga menyukai