Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BIOKIMIA

JAWABAN PERTANYAAN VITAMIN

DOSEN PEMBIMBING :

JANNAH SOFI YANTY, S.Si., M.Si

DISUSUN OLEH :

MADE WITARI NUGRAHA PUTRI

P07134019057

SEMESTER II B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

TAHUN 2020
1. Sebutkan vitamin larut air dan vitamin larut lemak!

Jawaban :

Vitamin larut-lipid adalah senyawa hidrofobik yang dapat diserap secara efisien hanya
jika penyerapan lemak berlangsung normal. Seperti lipid lain, vitamin ini diangkut dalam
darah dalam bentuk lipoprotein atau melekat pada protein pengikat spesifik, vitamin
kelompok ini memiliki beragam fungsi, misalnya vitamin A untuk penglihatan dan
diferensiasi sel, vitamin D untuk metabolisme kalsium dan fosfat secara diferensiasi sel,
vitamin E untuk antioksidan, dan vitamin K pembekuan darah. Selain diet yang tidak
adekuat, penyakit yang mempengaruhi pencernaan dan penyerapan vitamin larut-air,
misalnya steatore dan penyakit sistem empedu, dapat menyebabkan sindrom defisiensi
vitamin, termasuk buta senja dan xeroftalmia (vitamin A) rakitis pada anak dan osteomalasia
pada dewasa (vitamin D)gangguan neurologisdan anemia hemolitik pada neonates (vitamin
E), dan perdarahan pada neonates (vitamin K). teksisitas dapat terjadi akibat asupan vitamin
A dan vitamin E adalah antioksidan dab mungkin berperan mencegah aterosklerosis dan
kanker.

Vitamin larut-air terdiri dari vitamin B dan vitamin C, keduanya terutama berfungsi
sebagai kofaktor enzim. Asam folat berfungsi sebagai pembawa unit satu-karbon. Defisiensi
salah satu dari vitamin B kompleks jarang dijumpai karena diet yang kurang umumnya
berkaitan dengan keadaan defisiensi mutipel. Bagaimanapun, terdapat sindrom spesifik yang
berkaitan dengan defisiensi masing-masing vitamin, misalnya beriberi (tiamin), keilosis,
glossitis, seborea (riboflavin),pellagra (niasin), anemia megaloblastik, asiduria metilmalonat,
dan anemia pernisiosa(vitamin B 12 ), anemia megaloblastik ( asam folat), dan skorbut
(vitamin C).

2. Jelaskan apa yang terjadi jika seseorang mengalami defisiensi Vitamin C, Vitamin A, dan
Vitamin K!

Jawaban :

a. Vitamin A

Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan
katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran
pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
b. Vitamin C

Masalah kulit, tubuh membutuhkan vitamin C untuk memproduksi kolagen, yaitu


protein yang membentuk lapisan kulit dan jaringan ikat tubuh. Kurang asupan vitamin C
akan menurunkan kadar kolagen dalam tubuh, yang kemudian berpotensi menimbulkan
berbagai masalah pada kulit, misalnya kulit kasar dan kering. Kurang vitamin C juga dapat
membuat kuku menjadi rapuh, bergaris putih, dan tampak ada titik-titik merah.

Luka sulit sembuh, selain memelihara kesehatan kulit, kolagen juga berperan penting
dalam proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, kekurangan vitamin C akan
membuat luka lebih sulit sembuh. Selain itu, kekurangan vitamin C juga membuat luka
lebih rentan terkena infeksi.

Mudah memar, kekurangan vitamin C dapat membuat pembuluh darah mudah pecah
karena berkurangnya jumlah kolagen. Akibatnya, darah bocor ke area sekitarnya dan
menyebabkan memar. Mudah memarmerupakan salah satu gejala yang umum terjadi
akibat kurangnya asupan vitamin C.

Tubuh mudah lelah, sama seperti mudah memar, tubuh terasa lemas juga merupakan
salah satu gejala kekurangan vitamin C. Pasalnya, kekurangan vitamin C dapat
menggangu proses pengubahan lemak menjadi energi di dalam tubuh, serta mengurangi
kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi. Kekurangan vitamin C yang memiliki
sifat antioksidan ini juga dapat membuat moodmudah berubah.

Gusi mudah berdarah dan gigi copot, v itamin C turut berperan dalam menjaga
kesehatan gusi dan gigi. Kekurangan vitamin C akan membuat gigi rentan copot dan gusi
mudah berdarah. Bagi orang yang memang sudah memiliki masalah kesehatan gigi dan
gusi sebelumnya, gangguan yang terjadi di mulut akibat kekurangan vitamin C bisa lebih
parah. Pada beberapa kasus, kekurangan vitamin C membuat gusi berwarna ungu gelap.

Berat badan naik, terdapat penelitian yang mengemukakan bahwa rendahnya kadar
vitamin C dalam tubuh dapat meningkatkan pembentukan lemak, terlebih di perut.
Akibatnya, risiko obesitas pun akan meningkat.

Sistem kekebalan tubuh lemah, beberapa penelitian menemukan bahwa


kurangnya asupan vitamin C dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini
membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, seperti flu dan pneumonia.
Nyeri sendi, kurangnya asupan vitamin C diyakini dapat menimbulkan rasa nyeri dan
pembengkakan pada sendi. Bahkan di kasus yang parah, gangguan pada sendi ini
bisa menyebabkan penderitanya sulit untuk berjalan.

Skorbut atau scurvy adalah kondisi yang dapat terjadi apabila tubuh mengalami


kekurangan vitamin C yang parah. Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya gejala
berupa tubuh lemas, nafsu makan hilang, mual, diare, dan demam. Jika tidak diobati,
skorbut berpotensi mendatangkan penyakit yang berbahaya, seperti penyakit jantung.
Bahkan kemungkinan terburuknya, skorbut yang tidak mendapatkan penanganan dapat
menyebabkan kematian.

c. Vitamin K

Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan
sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar
yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

Osteoporosis, selain berperan dalam proses pembekuan darah, vitamin K juga


memiliki pengaruh terhadap kesehatan dan kekuatan tulang. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa kekurangan vitamin K dapat menurunkan kepadatan tulang, sehingga
Anda lebih berisiko mengalami osteoporosis.

Penyakit jantung, temuan dari sejumlah penelitian menjelaskan bahwa vitamin K turut
berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah jantung. Oleh karena itu, orang yang
kekurangan vitamin K memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan jantung,
seperti penyakit jantung koroner.

3. Sebutkan senyawa aktif dari Vitamin A, B1, B6, dan B12!

Jawaban :

a. Vitamin A

Molekul vitamin A berisi atom karbon dan hidrogen yang berikatan dengan gugus
hidroksil (OH) menjadi struktur yang kompleks. Stuktur yang demikian ini
menyebabkan vitamin disebut sebagai retinol. Komposisi retinol haya tedapat dalam
bahan pangan hewani, sedangkan dalam pangan nabati 7 terdapat zat warna karotenoid.
Senyawa karoten akan dirubah menjadi vitamin A dalam usus halus. Struktur kimiawi
beta karoten serupa dengan dua molekul retinol. Berikut struktur vitamin A :

b. Vitamin B1

Vitamin B1 merupakan vitamin yang larut dalam air. Dengan demikian vitamin ini
banyak mengalami penurunan pada saat dilakukan persiapan pengolahan seperti
pencucian. Vitamin B1 disebut juga anti neuritis karena dapat menyembuhkan radang
saraf tertentu. Vitamin B1 atau tiamin banyak terdapat dalam kulit ari butir beras ataupun
gandum. Roti putih tidak banyak mengandung tiamin. Demikian pula beras giling kurang
mengandung tiamin. Tiamin merupakan komponen enzim Tiamin Piro Fosfat (TPP)
yang berperanan dalam metabolisme karbohidrat. Kekurangan tiamin atau TPP akan
mengakibatkan tertimbunnya asam piruvat dalarn sel. Berikut adalah struktur vitamin
B1:

c. Vitamin B6

Vitamin B6 adalah vitamin larut air yang terdiri dari sebuah group dengan enam
komponen terkait: pyridoxal, pyridoxine, pyridoxamine, dan 5′-phasphates (PLP, PNP,
PMP: komponen komponen ini saling berubah dari satu menjadi lainnya melalui reaksi
metabolik). Seperti halnya vitamin B lainnya, vitamin B6 juga menjadi faktor esensial
pada berbagai reaksi biokimia metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin B6
juga penting dalam menurunkan level homosistein darah sehingga membantu mencegah
penyakit jantung dan penyakit Alzheimer’s Berikut adalah struktur vitamin B6:

d. Vitamin B12

Vitamin B12 (cobalamin) adalah vitamin larut air yang esensial untuk
kesehatan darah dan fungsi syaraf. Hanya mikroorganisme yang mampu menghasilkan
vitamin B12 termasuk diantaranya algae, bakteri dan jamur, sehingga dengan demikian
vitamin B12 hanya terdapat pada pangan hewani. Seperti halnya vitamin B6, vitamin
B12 juga dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung dan penyakit
Alzheimer’s. Beberapa kelompok yang beresiko terkena defisiensi vitamin B12 antara
lain vegetarian dan lanjut usia. Breikut adalah struktur vitamin B12 :

4. Sebutkan Vitamin B yang penting bagi nutrisi manusia dan fungsinya!

Jawaban :

a. Vitabin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam


tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan
laju reaksi metabolism tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam
pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu,
gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

b. Vitamin B1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis
vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-
hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit
kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri- beri, gangguan saluran
pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak
mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1. Beri-beri,
penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B1.

c. Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh


manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim
flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida
(adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi
bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan
molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai
organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir
pecah-pecah, dan sariawan.

d. Vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah,
tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun
dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis
vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging
unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga
mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot,
gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

e. Vitamin B5

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.
Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin
ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan
memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin
B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging,
susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot
serta kesulitan untuk tidur.

f. Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang
esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa
koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam
lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam
metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan
salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di
dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam
jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

g. Vitamin B7

Vitamin B7 atau Biotin memiliki beberapa fungsi di dalam tubuh kita. Berdasarkan
University Mryland Medical Center, Vitamin B7 digunakan tubuh untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam amino. Selain berperan penting dalam metabolisme, biotin
juga dapat menjaga kesehatan rambut dari kerontokkan dan kebotakan, kuku dan kulit.
Seperti kutipan dari The Ablon Skin Institute Research Center and University of
California menemukan bahwa penggunaan biotin menampakkan pertumbuhan rambut
pada wanita. Lauren Graf, clinical dietitian for Montefiore-Einstein Cardiac Wellness
Program berkata ” Biotin sangat penting untuk rambut, kulit, dan kuku. Kekurangan
biotin dapat menyebabkan kuku rapuh dan rambut tipis. Ada beberapa fakta yang
menyatakan bahwa suplemen biotin dapat mencegah rambut menjadi tipis. Meminum
suplemen biotin tidaklah berbahaya dan mungkin memperbaiki kualitas rambut
seseorang.” Vitamin B7 juga membantu pengobatan diabetes. Penyelidikan oleh Alpha
Therapy Center menemukan bahwa pengobatan yang mengkombinasi chromium
picolinate dan B7 membuktikan terjadinya metabolisme glukosa pada pasien diabetes
tipe 2. Dosis yang tinggi pada Biotin juga membantu dalam penyembuhan neuropati
perifer, kerusakan saraf dikarenakan kadar gula darah yang kronis akibat diabetes. Biotin
juga merupakan koenzim bagi piruvat karboksilase, salah satu jenis enzim yang berperan
dalam metabolisme energi. Fungsinya juga untuk pembentukan produk antara yang
mendapat proses karboksilasi, terikat secara kuat dengan enzim melalui suatu hubungan
S-peptida dengan sisi lisin dari rantai molekul, minimal untuk 3 enzim bersifat
”memfiksasiCO2” dalam sel-sel hewan, yaitu karboksilase asetil coA (untuk sintesis
asam lemak), karboksilase propionil (untuk mengatur panjang rantai asam lemak
berkarbon ganjl) dan karboksilase piruvat (pembentukan oksaloasetat dan kebalikan
proses glikolisis).

h. Vitamin B9

Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid
ke remetilasi homocysteine. Vitamin ini terutama penting pada period pembelahan dan
pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk
memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Folat dan Asam Folat
mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun). Asam Folat juga sangat penting
bagi wanita hamil. Asupan Asam Folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan
mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defects) NTD’s pada bayi,
yaitu spina bifida (kelainan pada tulang belakang) dan anencephaly (kelainan dimana
otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan
selama kehamilan yaitu sekitar 0,4 – 0,8 mg perhari, resiko timbulnya NTD’s pada bayi
dapat diturunkan hingga 80%. Pada kelompok lainnya, konsumsi asam folat yang cukup
dapat menurunkan serum homosistein dan dapat proteksi terhadap penyakit jantung
coroner.

i. Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian
sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin
ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel
saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati,
dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin
B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah
lelah lesu, dan iritasi kulit.

Anda mungkin juga menyukai