OLEH :
KEMENTRIA KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
TAHUN 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah mengenai Mikroskop dan Mikrotom
Putar dan Mirkrotom Sorong sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pilihan Instrumentasi
dan sebagai syarat memperoleh nilai tugas pada mata kuliah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih
banyak kekurangan, akan tetapi atas bantuan semua pihak akhirnya kesulitan-kesulitan
tersebut dapat diatasi. Semoga makalah yang penulis buat ini dapat berguna untuk kita
semua dan tak lupa pula kritik dan saran yang membangun yang penulis harapkan demi
sempurnanya makalah berikutnya. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan
kata.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
I. Cover ………………………………………………………………………………1
II. Kata Pengantar ………………………………………………………………........2
III. Daftar Isi ……………………………………………………………………........3
IV. Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………...........4
1.2 Rumusan Masalah …………’……………………………………….............4
1.3 Tujuan …………. …………………………………………………...............4
1.4 Manfaat ……………………..……………………………………….............4
V. Bab II. Landasan Teori
2.1 Berbagai Metoda dalam Mikrotom ………………………………..................
2.2 Definisi Mikrotom ............................................................................................
2.3 Macam-macam Mikrotom.................................................................................
A. Mikrotom Putar...........................................................................................
B. Mikrotom Sorong........................................................................................
VI. Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................
VII. Daftar Pustaka.....................................................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Mikrotom adalah Instrumen Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk pemeriksaan
mikroskopis. Alat untuk membuat bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan
mikroskopis. Alat mekanis yang digunakan untuk memotong spesimen biologi menjadi
bagian tipis transparan untuk pemeriksaan mikroskopis. Mikrotom menggunakan baja,
kaca atau berlian pisau tergantung pada spesimen yang sedang diiris dan ketebalan yang
diinginkan dari bagian yang dipotong.
1.3 Tujuan
2. untuk mengetahui lebih lanjut tentang mikrotom
3. untuk mengetahui macam-macam mikrotom
4. untuk mengetahui fungsi dan cara kerjanya mikrotom
1.4 Manfaat
2. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan mikrotom
3. Pembaca dapat mengetahui macam-macam mikrotom
4. Pembaca dapat mengetahui fungsi dari masing-masing komponen mikrotom dan
bagaimana cara kerja mikrotom.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pemanfaatan mikroteknik dalam bidang penelitian tidaklah asing lagi bagi para ahli-
ahli yang ingin melakukan suatu percobaan mengenai suatu sel dan jaringan tertentu
5
sesuai tujuan dan keperluan yang diharapkan. Bahkan bisa dikatakan menjadi hal yang
penting untuk memudahkan pengamatan mengenai fungsi fisiologis sel seperti siklus sel,
pembelahan sel, dan lain- lain.Untuk itu perlu pengetahuan dan keterampilan yang
memadai tentang pembuatan sediaan histologi.
Untuk mempelajari sifat-sifat sel dan membedakan sel-sel yang mengalami perlakuan
atau tidak mengalami perlakuan dalam percobaan tertentu maka sangat diperlukan
penelitian yang lebih spesifik untuk tujuan diagnose, pewarnaan biologis, dan prosedur
pewarnaan di dalam hubungannya dengan cahaya mikroskopis yang telah menjadi alat
utama dalam pengamatan kondisi histologis organ yang diamati yang tentunya telah
diambil dan dibuat dalam bentuk preparat histologi.
9
7. Pengunci blok parafin batang tetap merupakan komponen yang
menghubungkan mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat
8. Sekrup blok parafin
9. Parafin blok tombol vertikal regulating
10. Roda pemutar
11. Sectioning knob ketebalan mengatur
12. Tangan roda mengunci batang
11
2. Mikrotom Sorong
Sliding microtome atau mikrotom sorong, dimana jaringan tetap posisinya dan
pisau yang bergerak maju dan mundur. Mikrotom ini sering digunakan pada
mikroteknik metode paraffin, walau umumnya digunakan pada penyayatan
jaringan yang di tanam dalam celloidin. Biasanya digunakan pada objek-objek
yang keras.
12
1.3 Penggunaan mikrotom pada berbagai penelitian
Dalam berbagai jurnal penelitian yang menyangkut tentang struktur anatomi sel
hewan maupun tumbuhan, penggunaan mikrotom dalam penyayatan spesimen baik
daun, batang, atau organ tubuh sering sekali ditemukan dalam metoda penelitiannya.
Misalnya pada jurnal yang berjudul “Studi Anatomi Jenis-Jenis Daun Averrhoa Di
Indonesia untuk Mempertegas Status Taksonominya” oleh Siti Sunarti, Rugayah dan
Eka Fatmawati Tihurua. Dalam penelitiannya, Siti dan Eka menggunakan metoda
paraffin untuk melihat struktur epidermis dari daun Averhhoa, dan menggunakan
mikrotom sebagai alat untuk menyayat spesimennya. Siti dan Eka melihat struktur
jaringan epidermis daun Averrhoa untuk membedakan jenis yang satu dengan jenis
lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempertegas status taksonomi dari
averrhoa. Status taksonomi tumbuhan tidak hanya dapat dilihat dari struktur
tumbuhan yang tampak saja. Tapi bisa dilihat dari ukuran lapisan epidermis tumbuhan
itu. Ini membuktikan adanya kaitan antara mikroteknik dan cabang ilmu lainnya,
taksonomi misalnya. Keterampilan membuat preparat dapat memudahkan untuk
mengelompokkan hewan atau tumbuhan berdasarkan ciri jaringannya. mempunyai
tekstur yang keras.Mikrotom putar menghasilkan pita paraffin yang berurutan
sehingga memudahkan untuk melakukan pengamatan yang seri.
13
parafin dengan cara melap dengan kain lap yang telah dibasahi dengan xilol.
Mikrotom harus selalu diminyaki untuk mencegah keausan dan kemacetan.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari apa yang telah kita baca sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa dalam
pembuatan preparat, sangat dibutuhkan adanya mikrotom. Mikrotom mampu memotong dan
mengiris spesimen menjadi bagian yang tipis hingga berukuran 6-15 mikron untuk dijadikan
preparat sebagai studi histology (melihat jaringan hewan tumbuhan).
Mikrotom yang sering dipakai dalam pembuatan preparat adalah mikrotom putar dan
mikrotom sorong. Kedua mikrotom ini mempunyai fugsi yang sama dan sama-sama sering
dipakai dalam metoda paraffin, namun berbeda teknis pemotongan. Pada mikrotom putar,
pisau hanya diam, yang bergerak naik turun pada pisau adalah paraffin yang ditempel pada
balok.
Sedangkan pada mikrotom sorong, yang bergerak adalah pisaunya yang maju mundur
dengan bantuan tangan untuk memotong paraffin. Namun mikrotom sorong lebih sering
digunakan pada benda atau spesimen yang mempunyai tekstur yang keras. Mikrotom putar
menghasilkan pita paraffin yang berurutan sehingga memudahkan untuk melakukan
pengamatan yang seri.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://kupdf.net/download/mikrotom-makalah_5c7abdace2b6f5ff47dd97c4_pdf
http://masharmoko.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-teknik-laboratorium.html
https://www.slideshare.net/putritoenktoenk/makalah-mata-kuliah-mikroteknik
16