1. Definisi
Beresiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
2. Penyebab
[tidak ada]
3. Gejala dan Tanda Mayor
[tidak ada]
4. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
[tidak ada]
Objektif
[tidak ada]
5. Faktor Risiko
Faktro resiko
1. Usia >65 tahun (pada dewasa) atau <2 tahun (pada anak)
2. Riwayat jatuh
3. anggota gerak bawah prostesis (buatan)
4. penggunaan alat bantu berjalan
5. penurunan tingkat kesadaran
6. perubahan fungsi kognitif
7. lingkungan tidak aman (mis.licin, gelap, lingkungan asing)
8. kondisi pasca operasi
9. hipotensi oportastik
10. perubahan kadar glukosa darah
11. anemia
12. kekuatan otot menurun
13. gangguan pendengaran
14. gangguan keseimbangan
15. gangguan penglihatan (mis.glaukoma, katarak, ablasio retina, neuritis optikus)
16. neuropatik
17. efek agen farmakologis (mis.sedasi,alkohol, anestesi umum)
6. Kondisi Klinis Terkait
Kondisi terkait
1. osteoporosis
2. kejang
3. penyakit sebrovaskuler
4. katarak
5. glaukoma
6. demensia
7. hipotensi
8. amputasi
9. intoksikasi
10. preeklampsi
6. Tujuan Asuhan Keparawatan
a. kognitif
1. Klien dan keluarga mampu memahami dan mengerti cara melakukan pencegahan
resiko jatuh
b. Psikomotor
c. Afektif
7. Analisa Data
No Analisa data Pathway Masalah
Keperawatan
Data Subyektif : Risiko Jatuh
Adanya
ungkapan
kesulitan
berjalan,
ungkapan
aktivitas
mobilisasi
menggunakan
alat bantuan
Data Obyektif :
Adanya aktivitas
Sehari- hari
mobilitas dengan
bantuan walker,
kamar mandi
tidak terdapat
pegangan di
dindingnya, lantai
rumah terbuat
dari keramik
No. Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
D14 Risiko jatuh Setelah dilakukan intervensi selama …. jam, maka Pencegahan Jatuh
3 Definisi : beriko mengalami tingkat jatuh menurun dengan kriteria hasil sebagai Observasi:
kerusakan fisik dan gangguan berikut: 1. Identifikasi faktor resiko jatuh (mis.usia>65 thn,
kesehatan akibat terjatuh Jatuh dari tempat tidur menurun penurunan tingkat kesadaran, deefisit kognitif,
d.d Jatuh saat berdiri menurun hipotensi ortostatik, gangguan kesimbangan,
faktro resiko Jatuh saat duduk menurun gangguan penglihatan, neuropati)
18. Usia >65 tahun (pada dewasa) Jatuh saat berjalan menurun 2. Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap
atau <2 tahun (pada anak) Jatuh saat dipindahkan menurun shift atau sesuai dengan kebijakan institusi
19. Riwayat jatuh Jatuh saat naik tangga menurun 3. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan
20. anggota gerak bawah prostesis resiko jatuh (mis.lantai licin, penerangan kurang)
Jatuh saat dikamar mandi menurun
(buatan) 4. Hitung reskio jatuh dengan menggunakan skala
Jatuh saat membungkuk menurun
21. penggunaan alat bantu berjalan (mis. Fallmorse scale, Humpty Dumpty scale)
22. penurunan tingkat kesadaran jika perlu;
23. perubahan fungsi kognitif 5. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur
NB: Luaran tambahan
24. lingkungan tidak aman ke kursi rodan dan sebaliknya.
1. Ambulasi
(mis.licin, gelap, lingkungan
2. Fungsi sensori
asing) Terapeutik:
3. Keamanan lingkungan rumah
25. kondisi pasca operasi 1. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
4. Keseimbangan
26. hipotensi oportastik 2. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu
5. Koordinasi pergerakan
27. perubahan kadar glukosa darah dalam kondisi terkunci
6. mobilitas fisik
28. anemia 3. Pasang handrall tempat tidur
7. Status kognitif
29. kekuatan otot menurun 4. Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
8. Tingkat cedera
30. gangguan pendengaran 5. Tempakan pasien beresiko tinggi jatuh dekat
9. Tingkat delirium
31. gangguan keseimbangan dengan pantauan perawat dari nurse station
10. Tingkat dementia
32. gangguan penglihatan 6. Gunakan alat bantu berjalan (mis. kursi roda dan
(mis.glaukoma, katarak, ablasio walker)
retina, neuritis optikus) 7. Dekatkan bell pemanggil dalam jangkauan pasien
33. neuropatik Edukasi:
34. efek agen farmakologis 1. Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan
(mis.sedasi,alkohol, anestesi bantuan untuk berpindah
umum) 2. Anjurkan menggunakan alas kai yang tidak licin
3. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
Kondisi terkait keseimbangan tubuh
11. osteoporosis 4. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk
12. kejang meningkatkan keseimbangan saat berdiri
13. penyakit sebrovaskuler 5. Ajarkan cara menggunakan bell pemanggil untuk
14. katarak memanggil perawat.
15. glaukoma
16. demensia Manajemen keselamatan lingkungan
17. hipotensi Observasi
18. amputasi 1. Identifikasi kebutuhan keselamatn (mis.kondisi
19. intoksikasi fisik, fungsi kognitif dan riwayat perilaku)
20. preeklampsi 2. monitor perubahan status keselamatan
lingkungan
Terapeutik
1. Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan
(mis.Fisik, Biologi dan Kimia) jika memungkinkan;
2. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
bahaya dan resiko;
3. Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis.
commode chair dan pegangan tangan)
4. gunakan perangkat pelindung (mis. pengekangan
fisik, rel samping, pintu terkunci, pagar);
5. Hubungi pihak berwenang sesuai masalahj
komunitas (mis. Puskesmas, polisi, dan Damkar)
6. Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang aman
7. Lakukan program screening bahaya lingkungan
(mis.timbal);
Edukasi:
1. Ajarkan individu, keluarga dan kelompok resiko
tinggi bahaya lingkungan.
Dukungan Ambulasi
Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai ambulasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan
ambulasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan alat bantu
(mis.tongkat dan kruk)
2. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik bila perlu
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
1. Jelaskanm tujuan dan prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis.berjalan dan tempat tidur ke kursi
roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)
-
Sembuh - Pulang paksa
-
Meneruskan dengan oba tjalan - Lari
-
Pindahke RS lain - Meninggal
A. Kontrol
a. Waktu :
b. Tempat :
-
Hasil laboratorium
-
CT Scan
-
Dll
G. Lain-lain:
1. Evaluasi
Waktu (hari, tanggal dan jam)
Melaksanakan penilaian/evaluasi terhadap proses keperawatan
S : Subjektif (data subjektif yang diambil dari keluhan klien)
Pasien mengeluh/mengatakan nyeri masih ada atau berkurang atau teratasi
O : Objektif (data objektif yang diperoleh dari hasil observasi perawat)
Pasien tampak: (ada/tidak ada)
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur