Anda di halaman 1dari 11

PENDUGAAN MODEL VOLUME POHON BERDIRI

TANAMAN JATI (Tectona grandis L.f) UMUR 10 TAHUN


(Studi Lahan Jati Universitas Merdeka Madiun)

Mochammad Dwi Arief Putra 1), Martin Lukito 2)


1) Alumni D3 Manajemen Hutan Universitas Merdeka Madiun, 2) Tenaga Pengaar Fakultas
Pertanian Universitas Merdeka Madiun

Abstract
The collection of information about the potential these stands inextricably linked to the
measurement of the volume of timber, either directly or indirectly. For interpretation
timber volume inventarsisasi forest activities can be used with an auxiliary table that is
practical. The purpose of this study to determine the volume of the stand either manually
or using the model to determine the ratio of the volume results. Data were collected by
census intensity of 100% at the campus garden land Merdeka Madiun University. To
suspect standing stock volume by measuring the diameter (dbh) and tree height. Then
from the results data created table manually and table models to determine the result of
the difference in the two tables, model estimation elected is Power is with the equation Y =
16,700 x 2,608 dbh (m), with R2 0.944 (RSS) 0.758 SEE 0.951 after it tested test if the t value
is smaller than the value of the table then it means there is no significant effect between
manual calculations and model calculations.

Keywoords :
Standingstock, Volume, Model allometric

PENDAHULUAN mendapatkan data yang akan diolah menjadi


Hutan jati di Pulau Jawa merupakan informasi yang dipergunakan sebagai bahan
hutan di Indonesia yang pertama kali dikelola perencanaan dan perumusan kebijaksanaan
berdasarkan azas kelestarian, yaitu prinsip strategis jangka panjang, jangka menengah
yang menjadi landasan pengelolaan hutan di dan operasional jangka pendek sesuai dengan
seluruh dunia sampai sekarang. Untuk dapat tingkatan dan kedalam inventarisasi yang
menjamin tercapainya azas kelestarian hutan dilaksanakan.
dan kelestarian manfaat yang maksimal, Kayu jati termasuk sebagai jenis kayu
maka di dalam mengelola hutan perlu yang bernilai tinggi di antara jenis-jenis kayu
adanya perencanaan yang mantap yang yang lain, bahkan termasuk jenis kayu mewah
didukung oleh data dan informasi yang karena mempunyai profil yang ditunjukkan
akurat. Inventarisasi Hutan adalah kegiatan oleh garis lingkar tumbuh yang indah dan
pengumpulan dan penyusunan data dan bernilai artistik tinggi, awet dan tahan
fakta mengenai sumberdaya hutan untuk terhadap hama dan penyakit, serta mudah
rencana pengelolaannya. Tujuannya adalah pengerjaannya. Serta nilai kayu yang tinggi

AGRI-TEK: Jurnal Ilmu Pertanian, Kehutanan dan Agroteknologi


Volume 17 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 1411-5336
Mochammad Dwi Arief Putra & Martin Lukito

ini didukung oleh permintaan pasar di dalam perhitungan volumenya dapat didekati
dan luar negeri yang cukup besar : dengan dua macam cara, yaitu :
Untuk penafsiran volume kayu dalam 1. Dengan persamaan metematik bahwa
kegiatan inventarisasi hutan dapat digunakan volume pohon merupakan fungsi dari
suatu tabel pembantu yang praktis, tabel luas bidang dasar dan panjang batang
tersebut biasa disebut tabel volume. Praktis dengan memperhatikan suatu faktor
dalam arti mudah menggunakannya dan tertentu sebagai koreksi karena pohon
tingkat ketelitiannya masih dalam batas-batas tidak betul-betul berbentuk silindris. Cara
yang diperkenankan. ini biasa disebut regresi Dalam cara ini
Suatu individu pohon memiliki beberapa volume pohon dinyatakan sebagai fungsi
parameter yang dapat diukur antara lain; dari diameter dan tinggi pohon.
umur, diameter, luas bidang dasar, tinggi (
V = f Dbh , H )
total, tinggi kayu pertukangan, volume total, Kemudian karena pada umumnya
volume kayu pertukangan, bentuk batang, terdapat hubungan yang erat antara
ketebalan batang, dan riap (Van Laar & Acka tinggi dan diameter, maka seringkali
2007) volume pohon dapat diduga berdasarkan
Tinggi pohon adalah peubah lain yang diameternya saja.
mempunyai arti penting dalam penaksiran V = f ( Dbh )
hasil hutan. Bersama diameter, tinggi pohon 2. Melalui integrasi fungsi persamaan taper.
diperlukan untuk menaksir volume dan riap. Persamman taper adalah persamaan yang
Secara khusus peninggi tegakan diperlukan apabila dijabarkan dalam bentuk gambar
untuk menentukan kelas kesuburan tanah akan tersusun grafik bentuk batang dari
atau bonita (Departemen Kehutanan pangkal sampai ujung.
Menurut (Insaniwidya.blogspot) tabel
{
2
V = π ∫  1 2 f ( Dbh , H , h ) }
volume adalah tabulasi yang menyediakan 
kandungan rata-rata pohon berdiri dalam Dimana :
ukuran dan species yang bervariasi kemudian V : Volume pohon
Husch (1987) berpendapat bahwa tabel Dbh: Diameter at breast height (diameter
volume merupakan pernyataan yang setinggi dada)
sistematis mengenai volume sebatang pohon H : Tinggi bebas cabang pohon
menurut semuat atau sebagian dimensi yang
h : Ketinggian tertentu dimana dilakukan
ditentukan dari diemeter setinggi dada, tinggi
pengukuran diameter
dan bentuk pohon.
Selain itu bahwa rumus Smallian
Karena bentuk geometris batang tidak
memerlukan pengukuran pada diameter
teratur, maka pendekatan rumus harus
kedua ujung batang, rumus ini paling mudah
mengikuti kaidah bahwa untuk semua benda
dan paling murah dalam penerapannya.
padat dihitung dari hasil perkalian antara
Namun, rumus ini mempunyai ketepatan
luas bidang dasar rata-rata seksi dan panjang.
yang lebih kecil dibandingkan dengan
Ada tiga rumus penting dalam menentukan
rumus Huber dan rumus Newton. Rumus
volume pada yang dikenal luas (Spurr, 1952)
Newton memerlukan pengukuran kedua
Bustomi, dkk. (1998), mengingat batang ujung batang dan batang tengah, sehinggga
pohon merupakan benda putar, maka cara penggunaannya lebih terbatas dan kurang
praktis. Namun, rumus ini lebih teliti

54 AGRI-TEK, Volume 17 Nomor 1 Maret 2016


Pendugaan Model Volume Pohon Berdiri Tanaman Jati

dibandingkan dengan rumus lainnya. (Avery pohon memerlukan banyak waktu dan dapat
dan Burkhart 1994) menjadi sumber kesalahan (Husch et al. 2003).
Beberapa model persamaan regresi yang Dengan dilakukannya penelitian pada
dapat digunakan dalam penyusunan tabel kegiatan magang mengenai pembuatan pita
volume ini adalah sebagai berikut (Simon, tabel volume lokal di perkebunan Tanaman
1993): Jati di Universitas Merdeka Madiun Kabupaten
V = aD b ⇒ Madiun dapat berguna bagi para pengelola
model Berkhout (1) perkebunan Tanaman Jati di Jawa khususnya
dan di sektor kehutanan di Indonesia dan
V = a + bD 2 ⇒
untuk pengembangan ilmu pengetahuan
model Kopezky-Gehrhardt (2) dengan tetap menjaga kelestarian sumber
V = a + bD + cD 2 ⇒ daya alam.
model Hohenadl-Krenn (3)
Rumusan Masalah
( )
b
V = a D 2T ⇒
Perlunya menentukan volume pohon
model Spurr (4) berdiri Jati di Perkebunan Universitas Merdeka
V = aD bT c ⇒ Madiun dengan menggunakan volume model
model Schumacher Hall (5) dan manual.
V = a + bD 2 + cD 2T + dT ⇒
Tujuan Penelitian
model Stoate (6) Untuk menghitung volume tegakan
dimana : berdiri pohon jati umur 10 tahun mengguna­
V: Volume pohon m 3 ( ) kan perhitungan baik secara manual maupun
D: Diameter setinggi dada (cm) dengan model.
T : Tinggi pohon (m) Ruang Lingkup Penelitian
a,b,c,d: Konstanta Kegiatan penelitian berdasarkan pada
Husch (1963) tabel volume pohon penaksiran volume pada pohon berdiri (klem)
merupakan pernyataan yang sistematis di perkebunan Universitas Merdeka Madiun di
mengenai volume sebatang pohon menurut Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun
semua atau sebagian dimensi yang ditentukan
dari diameter setinggi dada, tinggi dan Manfaat Penelitian
bentuk pohon. Tabel volume pohon akan Hasil dari kegiatan penelitian diharapkan
memberikan hasil taksiran yang cermat, berguna dan bermanfaat antara lain :
karena disusun dengan menggunakan data 1. Memberikan informasi Model volume
yang dikumpulkan secara ekstensif. lokal Tanaman Jati umur 10 tahun di
Tabel volume pohon secara teoritis Universitas Merdeka Madiun, Kecamatan
adalah yang paling baik untuk digunakan Taman, Kabupaten Madiun..
dalam inventarisasi potensi kayu dalam
METODE PENELITIAN
tegakan hutan, namun demikian pengukuran
tinggi pohon yang disyaratkan menyebabkan Lokasi dan Waktu Penelitian
penggunaan tabel tersebut tidak praktis. Hal Adapun waktu dan tempat dilaksana­
ini disebabkan karena pengukuran tinggi kannya praktikum Pengantar Inventarisasi
Hutan dengan judul Membuat Pita tabel

Volume 17 Nomor 1 Maret 2016, AGRI-TEK 55


Mochammad Dwi Arief Putra & Martin Lukito

volume local Tanaman Jati umur 10 tahun di (diameter setinggi dada, 1,30 meter dari
Perkebunan Universitas Merdeka Madiun Kec. permukaan tanah) diukur menggunakan
Taman Kab.Madiun pada bulan Februari. phi band.

Alat dan Bahan Penelitian - Tinggi bebas cabang (Tbc) dan tinggi total
pohon (Tt) diukur dengan menggunakan
Adapun alat yang digunakan dalam
Spiegel Relaskop Bitterlich (SRB).
panelitian adalah :
Volume pohon dihitung dengan cara
1.) Pita ukur untuk mengukur diameter
menjumlahkan volume seksi, dimana
pohon beserta kelilingnya.
volume setiap seksi dihitung secara analitik
2.) Roll meter untuk membuat petak ukur. dengan menggunakan rumus-rumus yang
3.) Haga. sudah dikenal luas (Spurr, 1952). Rumus
4.) Alat tulis untuk menghitung volume seksi yang akan
5.) Kertas untuk mencatat digunakan adalah rumus Smalian, yaitu :
 B +S 
V = .L
 2 
Data Penelitian
Data yang diperoleh dari sumber- Dimana :
sumber asli, sumber asli disini diartikan V: Volume batang/sortimen
sebagai sumber pertama darimana data B: Luas bidang dasar pangkal kayu bulat
tersebut diperoleh dengan cara pengamatan, S : Luas bidang dasar ujung kayu bulat
pengukuran, pencatatan, perhitungan, dan L : Panjang sortimen kayu bulat
melalui wawancara maupun kuisioner dengan
tujuan yang ingin dicapai. Data primer yang ™™ Data Sekunder/Penunjang
diambil adalah luasan petak ukur dengan Data sekunder yang digunakan dalam
melakukan penentuan dan pembuatan plot penelitian ini diperoleh melalui pencatatan
sampel, pengukuran volume dan faktor arsip yang ada dikantor Universitas Merdeka
bentuk pohon. meliputi keadaan umum lokasi penelitian,
Pengambilan data dilakuk an di antara lain :
perkebunan Universitas Merdeka Madiun di - Letak pengumpulan data secara geografis.
Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun. - Letak pengumpulan data menurut
administrasi pemerintahan.
Metode Pengambilan Data - Letak pengumpulan data menurut
Data yang dikumpulkan dalam penelitian administrasi kehutanan.
ini terdiri dari dua jenis, yaitu : - Kondisi iklim.
™™ Data Primer - Kisaran ketinggian lokasi pengumpulan
Data primer diperoleh dengan melakukan data dari permukaan laut serta kondisi
pengukuran langsung dilapangan, meliputi konfigurasi lapangan (topografi) secara
- Diameter pohon berseksi diukur dengan umum.
menggunakan Spiegel Relaskop Bitterlich - Jenis tanah.
(SRB) sampai diameter pada tinggi bebas Pelaksanaan Penelitian
cabang pohon (Tbc) dan panjang tiap Volume Batang Silindris
seksi batang pohon yang digunakan yaitu
Penentuan volume batang tanaman JATI
2 meter.
ditentukan dengan variable dbh 1,3 meter dan
- Diameter pangkal pohon (Do) dan Dbh

56 AGRI-TEK, Volume 17 Nomor 1 Maret 2016


Pendugaan Model Volume Pohon Berdiri Tanaman Jati

tinggi total dengan menggunakan volume V = Volume standing stok.


batang silindris : Vst = Volume total segmen.
V= ¼ p. d .t
2
N = Jumlah pohon per hektar (n/ha).
Keterangan :
Pemilihan Model Terbaik
Volume : batang silindris berdasarkan dbh 1,3
meter. Dari persamaan penduga volume yang
diperoleh, dilukukan pemilihan model terbaik
p = Konstanta phi (3,14).
berdasarkan criteria yang telah ditetapkan.
d= Diameter setinggi dada (1,3 meter). Kriteria pemilihan model tersebut yaitu :
t = Tinggi total pohon. a. Perhitungan koefisien determinasi
Faktor Koreksi dan Volume Standing Stok (R2) Koefisien determinasi (R2) adalah
Untuk mengukur volume actual tanaman perbandingan antara jumlah kuadrat
JATI umur 10 tahun diperlukan variable faktor regresi (JKR) dengan jumlah kuadrat
koreksi (f ) dengan rumus: total terkoreksi (JKT). Nilai R2 mengukur
besarnya bagian keragaman total
volume aktual terhadap nilai tengah peubah tidak
F=
volume silindris bebasnya dapat diterangkan oleh
regresinya, nilai R2) ini biasanya dinyatakan
Keterangan :
dengan persen (%). Perhitungan koefisien
f = Faktor bentuk (form faktor).
determinasi terkoreksi (R2) dengan rumus
Vaktual = Volume total batang segmen. sebagai berikut (Draper dan Smith, 1992)
Silindris = Volume batang silinder berdasarkan : R2 = (JK karena regresi ) / (JK total,
diameter setinggi dada (dbh). terkoreksi untuk rataan Y> ) Perhitungan
Pengukuran volume standing stok pada R2 adalah untuk melihat tingkat ketelitian
tanaman jati dilakukan dengan cara sebagai dan keeratan hubungan antara peubah
berikut: bebas dan peubah tidak bebasnya.
• Pada tanaman kayu jati umur 10 tahun a) Perhitungan koefisien determinasi
adalah mengalikan volume batang terkoreksi (Ra2)
silindris dengan faktor koreksi (f ) yang Koefisien determinasi terkoreksi (Ra2)
kemudian di konversi dengan jumlah adalah koefisien determinasi yang telah
pohon/ha dengan formula : dikoreksi oleh derajat bebas (db) dari
V = ¼ p× d2 ×t×f×n JKS dan JKT-nya. Perhitungan koefisien
determinasi terkoreksi (Ra 2) dengan
Keterangan :
rumus sebagai berikut (Draper dan Smith,
V = Volume standing stok. 1992). :
p = phi (3,14).
Raa2 = 1 −
(JKS ) / (n − p ) × 100%
d = Diameter setinggi dada. (JKTT ) / (n − 1)
t = Tinggi pohon. dimana :
n = Jumlah pohon per hektar (n/ha). JKS = Jumlah kuadrat sisa
• Pada tanaman kayu jati JKTT = Jumlah kuadrat total terkoreksi
V = Vst × n (n-p) = dbs (derajat beban sisaan)
Keterangan : (n-1) = dbt (derajat beban total)

Volume 17 Nomor 1 Maret 2016, AGRI-TEK 57


Mochammad Dwi Arief Putra & Martin Lukito

Ketentuan keterandalan Ra 2 sama Pemeriksaan statistik ini menunjukkan


dengan R 2. Kelebihan Ra 2 adalah dapat bahwa semakin kecil nilai s semakin baik,
membandingkan keterandalan model-model artinya dugaan semakin teliti.
yang memiliki banyak pengubah bebas yang
Persamaan Allomatrik
berbeda. Pengujian yang dilakukan menurut
kriteria ini akan lebih dapat menamnbah Berbagai data yang telah didapatkan
keyakinan penerimaan model. seperti, tinggi pohon, dbh, diameter pangkal,
diameter tinggi batang bebes cabang
Perhitungan simpanan baku (s)
dan umur tanaman. Pembuatan model
Nilai simpanan baku (s) ditentukan regresi bertujuan untuk memperkirakan
dengan rumus (Draper dan Smith, 1992): atau menaksirkan besarnya efek kuantitatif
JKS dari satu parameter terhadap parameter
s = s2 =
(n − p ) yang lain. Secara umum model regresi
dimana : s2 = kuadrat tengah sisaan mempunyai bentuk persamaan regresi dan
transformasinya disajikan pada tabel berikut :
(n-p)= dbs (derajat bebas sisaan)
JKS = jumlah kuadrat sisa

Tabel 1. Model Persamaan Regresi dan Transformasinya:


Bentuk Persamaan Bentuk Linier
Linier Y = a + bx Y = a + bx
Quadratic Y = a + bx + cx2 Y = a + bx + cx2
Kubik Y = a + bx + cx2+dx3 Y = a + bx + cx2+dx3
Logarithm Y = a + b In x Y = a + b In x
Inverse Y = a +b/x Y = a +b/x
Compound Y = abx In Y = In a+x In b
Power Y = axb In Y = In a+b In x
Sigmoid Y = ea+b/t In Y = a+b/t
Growth Y = ea+bx In Y = a+bx
Eksponensial Y = a(ebx) In Y = In a+bx
Logistik Y = (1/u+abx)-1 In(1/Y-1/u)=In a+x In b

Pemilihan model regresi didasarkan pada a. 0,70 s.d.1,00 menunjukkan adanya tingkat
nilai koefisien determinasi(R2), Tertinggi serta hubungan yang tinggi.
jumlah kuadrat eror yang terkecil. Selain itu b. 0,40 s.d.<0,7 menunjukkan tingkat
juga dilakukan pengujian regresi dengan hubungan yang substansi.
menggunakan uji varian untuk mengetahin c. 0,20 s.d<0,40 menunjukkan tingkat
taraf signifikansi dari masing-masing hubungan yang rendah.
persamaan yang dihasilkan. Pengolahan data
Jumlah simpangan eror residual yang
menggunakan SPSS.nilai R2 berkisar 0-1,
minimal, menunjukkan tingkat kesalahan yang
semakin tinggi nilai R2 maka semakin baik
terjadi juga semakin kecil (Walpole, 1995). Uji
model regresinya. Ukuran korelasi dinyatakan
taraf signifikasi dilakukan untuk mengetahui
Young (1982) dalam (Lukito, 2010). Sebagai
nyata-tidaknya pengaruh dari variable bebas
berikut :

58 AGRI-TEK, Volume 17 Nomor 1 Maret 2016


Pendugaan Model Volume Pohon Berdiri Tanaman Jati

terhadap variable terikat. Sedangkan jumlah signifikan antara perhitungan manual dengan
kuadrat eror yang kecil menunjukkan bahwa perhitungan model maka, a uji t-test, dengan
garis persamaan yang dipilih adalah yang tahapan sebagai berikut :
terbaik dan akan menghasilkan serangkaian 1. Harga rata-rata perbedaan Perbedaan
ramalan yang disebut efisien. Efisien karena ∑ ( X 1 − X 2)
besarnya kuadrat kesalahan ramalan dari garis PX 1− X 2 =
n
regresi yang dipilih akan sangat kecil (Hadi,
2000). Persamaan regresi akan menjadi efesien Keterangan
apabila nilai pengamatan (observasi) berada X = Volume Manual
di sekitar garis regresi, dan ini akan terlihat jika X = Volume Model Quadratic
digambarkan dalam bentuk diagram pencar. n = Jumlah Sampel
Langkah-langkah perhitungan volume  ∑ ( X 1− X 2)2 
2 
∑ ( X 1 − X 2) n
pohon berdiri : 2. Varians = Sd2 =
n −1
a) Perhitungan volume manual 3. Standar deviasi perbedaan individu
y = ½ π d h fk
2 pengamatan = Sd= Sd 2
y = volume 4. Standar eror perbedaan harga rata-rata =
Sd
π = konstanta (3,14) Sx1-x2 = Sdm = n

d = diameter 5. Thitung =
h = tinggi harga rata-rata perbedaan
=
standar error perbedaan harga rata-rata
fk = faktor koreksi (0,7)
P (X 1 − X 2)
b) Mencari model persamaan yang tepat, SX 1 − X 2(Sdm )
untuk menghitung volume pohon berdiri,
Jika Uji t-student nilai hitung lebih kecil
dalam pemilihan model persamaan ini
dari nilai t-tabel artinya tidak ada pengaruh
digunakan perangkat sofwer SPSS 16 (lihat
yang signifikan antara volume dengan
lampiran dua), dalam pemilihan model
perhitungan manual maupun volume dengan
persamaan dibatasi pada penggunaan
menggunakan perhitungan model
model sebagai berikut:
Cara memilih model yang tepat: KEADAAN UMUM DAN WILAYAH
1. Koefisien determinesi (R2) tertinggi. Letak dan Keadaan Umum Wilayah
2. Jumlah kuadrat eror (residual surn of Penelitian dilakukan Perkebunan
square) yang terkecil. Universitas Merdeka Madiun, Kecamatan
3. Estándar eror of the estimate (see) Taman yang berlokasi di Kabupaten Madiun.
terkecil. Batas – batas Universitas Merdeka Madiun
c) Perhitungan volume dengan model adalah sebagai berikut :
persamaan yang terpilih. - Sebelah Utara: Kelurahan Taman,
d) Membandingkan antara perhitungan Kecamatan Taman
volume manual dan model persamaan - Sebelah Selatan: Kelurahan Demangan,
Kecamatan Taman
Uji Variabel Berpasangan (t-test) - Sebelah Barat: Kelurahan Pandean,
Untuk dapat membandingkan antara Kecamatan Taman
perhitungan volume manual dan volume - Sebelah Timur: Kelurahan Pandean,
model apakah terdapat perbedaan yang Kecamatan Taman

Volume 17 Nomor 1 Maret 2016, AGRI-TEK 59


Mochammad Dwi Arief Putra & Martin Lukito

Areal penelitian di perkebunan Universitas m2.Tanaman kayu jati merupakan satu satunya
Merdeka Madiun dengan ketinggian ±65 tamanan yang memenuhi nilai tanaman pasar
dibawah permukaan laut berkisar antara 28° - yang tinggi.
30°C, dengan keadaan tanah grumusal dengan
ph tanah 6 - 6,5. Percobaan ini dilakukan pada HASIL DAN PEMBAHASAN
bulan Februari. Perhitungan Volume Secara Manual
Perhitungan volume manual dengan
Keadaan Tanaman
variable volume diameter setinggi dada dan
Luas perkebunan jati di Universitas tinggi pohon pada tanaman Jati umur 10
Merdeka Madiun umur 10 tahun adalah 750 tahun disajikan pada tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Perhitungan Manual Volume Pohon Berdiri Jati Umur 10 Tahun
Keliling Dbh Dbh Tinggi LBDS Vol
Fk 1/4 Phi
No pohon Cm Cm M m2 m3
1 50 15.92 0.159 8.5 0.7 0.785 0.0199 0.1184
2 36 11.46 0.115 8.5 0.7 0.785 0.0103 0.0614
3 26 8.28 0.083 2 0.7 0.785 0.0054 0.0075
4 42 13.38 0.134 9.5 0.7 0.785 0.0140 0.0934
5 43 13.69 0.137 11 0.7 0.785 0.0147 0.1134
6 24 7.64 0.076 7.5 0.7 0.785 0.0046 0.0241
7 30 9.55 0.096 8 0.7 0.785 0.0072 0.0401
8 48 15.29 0.153 8.5 0.7 0.785 0.0183 0.1091
9 16 5.10 0.051 4 0.7 0.785 0.0020 0.0057
10 20 6.37 0.064 8 0.7 0.785 0.0032 0.0178
Total 33732.5 10742.8 107.4 8488 8.5800 47.6689
Rerata 28.04 8.93 0.09 7.06 0.0071 0.03963
Min 5.5 1.75159 0.018 1 0.0002 0.0005
Max 71 23 0.226 12 0.0401 0.2615
Std dev 2.83 0.90 0.01 0.35 0.0023 0.0197
Convidance 0.0805 0.0256 0.000256 0.01006128 6.66E-05 0.0006
Sumber : Data Primer Diolah
Dari Jumlah tanaman Jati umur 10 tahun keliling minimal 5.5cm (0,55 cm), keliling
keseluruhan sebanyak 1203 pohon, dan maksimal 71 cm (0,71 m)
diambil sebanyak 100%. Hasil yang diperoleh 3. Diameter dari 100% pengamatan,
dengan pengamatan langsung di perkebunan diameter total = 107,4 m, diameter rata-
Universitas Merdeka Madiun umur 10 tahun rata pohon = 0,09 m, diameter minimal =
dari sampel 100% diperoleh: 0.018, diameter maksimal = 0.226, tinggi
1. Volume Total = 47.6689 m3 volume rata- total 8488 m, rerata tinggi = 7.06 m, tinggi
rata = 0,03963, volume minimal = 0.0005, minimal 1 m, tinggi maksimal = 12 m.
volume maksimal = 0.2615, standar defiasi
Penentuan Volume Model Persamaan
= 0,0197, confidence = 0,0006
Penentuan Model Allometric memenuhi
2. Keliling keseluruhan total 3373,5 cm
volume pohon berdiri disajikan pada Tabel 3.
(33 m), keliling rata rata tiap pohon jati
umur 10 tahun 28.04 cm (0,2804 m),

60 AGRI-TEK, Volume 17 Nomor 1 Maret 2016


Pendugaan Model Volume Pohon Berdiri Tanaman Jati

Tabel 3. Model Model Alometrik


No Model Persamaan R R2 See RSS Fhit
Koef.Kolerasi Koef.Determinasi
1 Linear y=a+bx 0,926 0,857 0,014 0,233 7193,735
a=-0,052 b=1,022 3
a=0,231 b=0,077
Quadratic y = a+b+c2 0,961 0,924 0,010 0,124 7
2 Logarithmic y = a + b In x 0,829 0,687
a=-0,001 b=0,136 c=5,808 0,021 0,510 2630,195
4 Cubic y = a+bx+cx2 0,962 0,925 0,010 0,123 4
a=0,231 b=0,077 +dx3
a=-0009 b=-0,499 c=9,551
3 Quadratic y = a+b+c2 0,961 0,924
d=-11,459 0,010 0,124 7284,860
5 Power y = axb 0,972 0,944 0,951 0,75897 2
a=-0,001 b=0,136 c=5,808 a=16,700 b=2,608
6 Growth y = e a+b/t 0,924 0,406 0,406 0,198.33 7
4 Cubic y = a+bx+cx2 +dx3 0,962 0,925
a= -6309 b=29,483 0,010 0,123 4902,610
a=-0009 b=-0,499 c=9,551 e = bilangan alam 2,71828

d=-11,459 Berdasarkan kriteria Model diatas yang signifikasi atau menunjukan


5 Power y = axb 0,972 pada tabel0,944 0,951 0,75897tingkat
3 terlihat hubungan dengan hubungan yang tinggi. Uji
20306,889
diamater setinggi dada (dbh) sebagai didapat f hitung yaitu sebesar 203
a=16,700 b=2,608 variable bebas terhadap volume pohon dengan tingkat signifikasi (
6 Growth y = e a+b/t 0,924 berdiri diperoleh
0,406 dengan 0,406 model 0,198.33
yang sehingga model regresi dapat d
7030.334
paling tepat adalah dengan model Power untuk memprediksi volume. Deng
a= -6309 b=29,483 dengan nilai R2 0,944 yang berarti 94,4% persamaan yang terbentuk
variable volume dapat diperjelas oleh digunakan untuk menduga volume
e = bilangan alam 2,71828 variable diameter setinggi dada (dbh), berdiri dengan menggunakan di
sisanya 5,6% oleh variable lain. Nilai setinggi dada sebagai variable pe
kuadrat eror (RSS) 0,758 dan standart Model Power memiliki persam
Berdasarkan kriteria Model diatas pada persamanaan
eror 0,951 sebagai berikut : volume pohon: volume pohon
sebagai berikut
2,608
tabel 3 terlihat hubungan dengan diamater Berdasarkan
(m ) = 16,700 x
3 hasil analisa
2,608varian untuk 16,700 x
dbh (m). Model analisisa dbh (m). Model an
menguji signifikasi hubungan tersebut hubungan diameter setinggi dada
setinggi dada (dbh) sebagai variable bebas hubungan
dapat dilihat bahwadiameter
hubungansetinggi
antara dada
volume dengan
kayu berdiri dapat disajika
terhadap volume pohon berdiri diperoleh diameter
volume setinggi
kayudada (dbh) terhadap
berdiri Gambar 1 pada
dapat disajikan
volume pohon berdiri memiliki kolerasi
dengan model yang paling tepat adalah Gambar 1
dengan model Power dengan nilai R2 0,944
yang berarti 94,4% variable volume dapat
diperjelas oleh variable diameter setinggi
dada (dbh), sisanya 5,6% oleh variable lain.
Nilai kuadrat eror (RSS) 0,758 dan standart
eror 0,951
Berdasarkan hasil analisa varian untuk
menguji signifikasi hubungan tersebut dapat
dilihat bahwa hubungan antara diameter
setinggi dada (dbh) terhadap volume pohon Diameter Setinggi dada (dbh) mtr
berdiri memiliki kolerasi yang signifikasi atau
menunjukan adanya tingkat hubungan yang Gambar 1. Model Allometri Perhitungan Volume Pohon Berdiri Jati Umur 10 Tah
Diameter Setinggi dada (dbh) mtr
tinggi. Uji anova didapat f hitung yaitu sebesar
Gambar 1. Model Allometri Perhitungan
20306,889 dengan tingkat signifikasi (<0,05),
Volume Pohon Berdiri Jati Umur 10 Tahun
sehingga model regresi dapat dipakai untuk
memprediksi volume. Dengan ini persamaan Perhitungan model terpilih yaitu dengan
yang terbentuk dapat digunakan untuk model power maka perhitungan volume
menduga volume pohon berdiri dengan dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut :
menggunakan diameter setinggi dada sebagai
variable penduga. Model Power memiliki

Volume 17 Nomor 1 Maret 2016, AGRI-TEK 61


Mochammad Dwi Arief Putra & Martin Lukito

Tabel 4 Kon­ Vol-


No Coef-b dbh
Perhitungan Volume Dengan Model Power stanta Model
Kon­ Vol- a b m m3
No Coef-b dbh Std 1.18E-
stanta Model 2.78E-16 0.033346 0.003342
a b m m3 Dev 15
1 0.063 0.2608 0.159 0.039 Sumber: Data Primer Diolah
2 0.063 0.2608 0.115 0.036
3 0.063 0.2608 0.083 0.033 Perhitungan Volume dengan model
4 0.063 0.2608 0.134 0.037 persamaan Power, diperoleh total volume
5 0.063 0.2608 0.137 0.038 = 39,80 m 3, rata-rata volume tiap pohon
6 0.063 0.2608 0.076 0.032 0,033 m3, volume minimal 0,022 m3, volume
7 0.063 0.2608 0.096 0.034 maksimal 0,043m3
8 0.063 0.2608 0.153 0.039
Perbandingan antara Volume Manual
9 0.063 0.2608 0.051 0.029
10 0.063 0.2608 0.064 0.031 dengan Volume Model
Total 75.789 313.7424 107.4283 39.8043 Perbandingan antara volume manual dan
Rerata 0.063 0.2608 0.089 0.033 volume model maka dilakukan uji-t seperti
Min 0.063 0.2608 0.018 0.022 pada tabel 5 sebagai berikut :
Max 0.063 0.2608 0.226 0.043

Tabel 5. Uji t Variable Manual dengan Volume Model.


Manual Power
No Keliling Dbh Dbh Vol-(X1) Vol-(X2) (X1-X2) (X1-X2)^2
Pohon cm cm mtr mtr3 mtr3
1 50 15.92 0.159 0.1184 0.039 0.079 0.00631
2 36 11.46 0.115 0.0614 0.036 0.026 0.00065
3 26 8.28 0.083 0.0075 0.033 -0.025 0.00064
4 42 13.38 0.134 0.0934 0.037 0.056 0.00315
5 43 13.69 0.137 0.1134 0.038 0.076 0.00575
6 24 7.64 0.076 0.0241 0.032 -0.008 0.00007
7 30 9.55 0.096 0.0401 0.034 0.006 0.00004
8 48 15.29 0.153 0.1091 0.039 0.071 0.00498
9 16 5.10 0.051 0.0057 0.029 -0.023 0.00054
10 20 6.37 0.064 0.0178 0.031 -0.013 0.00017
Total 107.428 47.669 39.804 7.865 1.438
Sumber :Data Primer DIolah
Rekapitulasi total skor dan data rata-rata 2 Jumlah nilai volume ∑ x2 39.804
volume terhadap parameter manual dan model
model pendugaan volume Disajikan Pada 3 Jumlah nilai perbedaan ∑(x1-x2) 7.865
Tabel 6: 4 Jumlah nilai perbedaan [ ∑ ( x 1 - 1.438
Tabel 6. Rekapitulasi Skor Parameter kuadrat x2)] 2
Manual dan Model Pendugaan Volume n=1203 Sampel
No Keterangan Notasi Nilai Keterangan :
1 Jumlah nilai volume ∑ x1 47.669 1. Harga rata-rata perbedaan Px1-x2 = 7,865
manual

62 AGRI-TEK, Volume 17 Nomor 1 Maret 2016


Pendugaan Model Volume Pohon Berdiri Tanaman Jati

2. Varians = Sd2 = 1,44 dengan menggunakan perhitungan


3. Sd = √Sd2 = 1,20 power.
4. Standar eror perbedaan harga rata-rata = Saran
Sx1-x2 = Sdm = 0,834 1. Agar pelaksanaan penelitian ini bisa
5. Thitung = 9,43 dilanjutkan dengan tahap selanjutnya.
6. Nilai t menurut tabel untuk tingkat 2. Penelitian harus ditambah dengan waktu
signifikan 95% atau dengan (0,05) pelaksanaannya agar bisa terlaksana
Pada db = 1203 ± 1,960 dengan baik.
Berdasarkan uji t-test t hitung lebih
DAFTAR PUSTAKA
kecil dari t terdapat kepercayaan 95% (α =
0,05) yang artinya tidak ada pengaruh yang Annonymous 1992. Manual Kehutanan.
signifikan antara perhitungan volume dengan Departemen Kehutanan Republik
manual dengan menggunakan perhitungan Indonesia. Jakarta
power. Bustomi, S. D Wahjono, Herbagung, dan I. P. B
Parthama, 1998, Pertunjukan Teknis Tata
KESIMPULAN DAN SARAN Cara Penyusunan Tabel Volume Pohon.
Kesimpulan Badan Penelitian dan Pengembangan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, Kehutanan Bogor
maka dapat diambil kesimpulan sebagai Hardjosono, MS 1984. Yayasan Pembina
berikut : Fakultas Kehutanan Universitas
1. Perhitungan total sampel volume pohon Gajahmada, Yogyakarta.
berdiri secara manual yaitu sebesar Husch, B. 1987. Perencanaan Inventarisasi
47.6689 m3 atau rerata sebesar 0.03963 Hutan. (Terjemahan oleh Agus Setyarso).
m3/pohon dengan volume minimum Universitas Indonesia Press. Jakarta.
0.0005 dan maksimum 0.2615 http://delpujiero.wordpress.com/2012/06/11/
2. Berdasarkan kriteria R2, RSS, dan SEE maka alat-ukur-dimensi-pohon-part1-2/
model pendugaan terpilih adalah Power http://insaniwidya.blogspot.com/2012/09/
yaitu dengan persamaan : penyusunan-tabel-volume-pohon-dalam.
Y = 16,700 x 2,608 dbh (m), dengan R2 html
0,944 (RSS) 0,758 SEE 0,951 Lukito, Martin 2010. Inventarisasi Hutan
3. Perhitungan volume model Power Tanaman Kayu Putih Dalam menghasilkan
terlihat bahwa total volume 1203 pohon Biomasassa dan Karbon Hutan. Tesis
didapatkan volume model sebesar Fakultas UGM. Tidak Dipublikasikan.
39.8043 m3 atau rerata sebesar 0.033 m3/ Simon, H. 1993 Metode Inventore Hutan.
pohon. Volume minimum 0.022 m3 dan Penerbit Aditya Media. Yogyakarta.
maksimum 0.2615 m3 Suharlan, A dan Y. Sudiono 1975. Ilmu Ukur
4. Berdasarkan uji t-test t hitung lebih kecil Kayu. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.
dari t terdapat kepercayaan 95% (α = Supr., S. H. 1952. Forest Inventory. The Ronald
0,05) sebesar 1,960 yang artinya tidak Press Company Inc. New York
ada pengaruh yang signifikan antara
perhitungan volume dengan manual

Volume 17 Nomor 1 Maret 2016, AGRI-TEK 63

Anda mungkin juga menyukai