Anda di halaman 1dari 32

VENEER DAN KAYU LAPIS

VENEER KAYU

Veneer merupakan lembaran kayu yang memiliki tebal 0.24 mm


hingga 0.6 mm yang diperoleh melalui pengupasan kayu jenis-
jenis tertentu.

Gambar 1: Finir kayu pinus Gambar 2: Finir kayu oak

http://www.thewoodveneerhub.co.uk
Veneer yang memiliki ketebalan Bagian-bagian tersebut dapat
diatas 0.6 mm sudah dapat digolongkan dalam gambar
dikatakan sebagai papan. Selain seperti berikut dibawah ini :
digunakan sebagai bahan
finishing pada kayu lapis dan
blockboard, veneer sebenarnya
merupakan bahan baku untuk
pembuatan kedua produk itu
sendiri.

Veneer yang ada pada


umumnya diambil dari bagian-
bagian dari pohon yang masing-
masing memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. cabang (crotch), batang
(regular) dan akar (burls).
African Mahogany Crotch North American Maple Burl
1. Cara cara pengirisan veneer:
a. Quarter cutting:
penyayatan dilakukan searah jari-jari log (tegak lurus dengan
lingkaran tahun) sehingga serat vinir lurus dan seragam. Pada
metode ini log dibelah dahulu dengan metode quarter sawn
b.Rift cutting:
hampir mirip dengan metode Quarter namun pisau dimiringkan
sedikit dengan posisi jari-jari log. Cara ini membuat serat vinir
menjadi lurus dan halus.
c.Rotary Cutting:
Pada metode rotary, kayu log masih tetap dibiarkan utuh sesuai
bentuk aslinya. Lalu kayu log tersebut diletakkan pada sebuah
poros pemutar (penampangnya) untuk kemudian diputar sesuai
arah radial kayu. Rotary slice memungkinkan untuk menghasilkan
vinir kayu sepanjang mungkin dengan lebar lembaran vinir sesuai
dengan panjang kayu log. Tentu saja untuk mendapatkan hasil
terbaik perlu dilakukan pemilihan kayu log yang simetris dan
bentuk penampang log yang bundar.
d. Plain cutting
Penyayatan dengan arah sejajar lingkaran tahun dan log yang
diproses dibelah sedemikian rupa sehingga permukaan lingkaran
tahun tetap dipertahankan. Jenis serat vinir berupa motif kembang
sesuai dengan pergerakan lingkaran tahun pada kayu.
e. lengthwise/flat cutting
Slicing yang dilakukan sejajar arah panjang serat tanpa
memperhatikan arah radial atau tangensial sehingga serat yang
dihasilkan bervariasi. Cara ini tidak diproses pada sebuah log
melainkan balok kayu yang telah digergaji.
f. Half cutting
hampir sama dengan metode Plain namun pada posisi log yang
berputar sehingga hasil permukaan vinir lebih berserat lurus
daripada Plain slicing yang lebih banyak berupa serat kembang
(melengkung dan kurva).
2. Jenis Veneer
A. Raw Wood Veneer atau Veneer dari Kayu Mentahan

B. Backed Veneers
C. Shop-Sawn Veneer

D. Rotary cut veneer


KAYU OLAHAN

Veneer dan kayu lapis dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan


papan yang berukuran lebih lebar. Dimensi kayu lapis dipasaran
biasanya ada pada ukuran 122 cm x 244 cm.

• Meranti
Selain itu pembuatan kayu lapis • Keruing
diharapkan dapat menghemat • Kapur
penggunaan kayu karna biasanya • Kampas
menggunakan kayu dengan • Merawan
kualitas rendah seperti ; • Mangir
• Agathis
Bahan baku kayu lapis
Persyaratan bahan baku untuk kayu lapis dikelompokkan menjadi:

1. face veneer:
• Diameter minimal 45 cm
• Log harus lurus, bulat dan silindris
• Kayu harus segar
• Tidak terdapat cacat kayu
• Tidak terdapat mata kayu tidak sehat
2. core veneer
• Diameter minimal 45 cm
• Kayu harus segar
• Boleh ada cacat kayu berupa mata kayu sehat, lapuk hati ( diameter
kurang dari 1/3 diameter bontos)
1. SIFAT SIFAT UMUM KAYU LAPIS
Sifat sifat umum kayu lapis berkaitan dengan tipe kayu lapis,
kekuatan lengkung dan kekakuan ( stiffness), kekuatan geser dan
kekuatan menahan paku, kekuatan terhadap pukulan dan benturan
dan pengerjaaannya.

A. Tipe kayu lapis


Umumnya kayu lapis diklasifikasikan ke dalam dua tipe
penggunaaan didalam ( interior use) dan tipe penggunaan diluar
(exterior use)

- Interior Use
Tipe interior didasarkan pada ketahanan kayu lapis terhadap pengaruh
udara dan cuaca disekitarnya. Ketahanan ini tergantung mutu finir dan
kekuatan kualitas perekat yang digunakan. Tipe interior dipergunakan
di dlam ruangan yang terlindung dari sinar matahari, hujan, udara
lembab, dan suhu yang berubah ubah. Perekat yang dipergunakan
biasanya perekat moisture resistance.
- Eksterior Use
Tipe eksterior dapat dipasang diluar ruangan , oleh karena itu harus tahan
terhadap cuaca luar yang berubah ubah kelembaban dan suhunya, yang
tidak terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Untuk tujuan itu
dierlukan perekat yang bersifat waterproof. Sampai batas tertentu kayu
lapis harus dapat menahan serangan jamur dan serangga
denganmelarutkan bahan pengawet pada bahan perekat tersebut
B. Kekuatan lengkung dan kekakuan ( stiffness )

Sifat kekuatan lengkung dan sifat kaku adalah syarat yang baik bagi kayu
lapis, sehingga bahan bangunan yang yang lebar dan ringan ini dapat
dipergunakan sebagai bahan bangunan yang kuat. Lebih banyak lapisan
pada kayu lapis semakin merata pembagian kekuatan pada kayu lapis
tersebut.
C. Kekuatan terhadap pukulan dan benturan
Kayu lapis mempunyai kekuatan terhadap pukulan dan benturan .
Oleh karena itu kayu lapis sangat sesuai digunakan sebagai dasar
lantai, penutup dinding dan kegunaan lainnya.

D. Pengerjaan
Kayu lapis merupakan bahan
jadi yang mudah dikerjakan .
Kayu lapis dapat dipotong
menjadi beberapa ukuran dan
bentuk, mudah dipaku atau
disekrup dan dikhawatirkan
tidak pecah. Kayu lapis dapat
dikatakan sebagai bahan yang
memiliki kestabilan dimensi.
2. Dimensi kayu lapis yang diperdagangkan di Indonesia;

• 244 x 122 x 0,4 cm (tripleks)


• 244 x 122 x 0,6 cm (tripleks)
• 244 x 122 x 0,9 cm (tripleks)
• 213,5 x 91,5 x 0,4 cm (tripleks jati)
• 213,5 x 94,5 x 0,4 cm (tripleks ukuran kecil)
• 183 x 91,5 x 0,4 cm (tripleks ukuran kecil)
• 244 x 122 x 1,2 cm (multipleks)
• 244 x 122 x 1,4 cm (multipleks)
• 244 x 122 x 1,5 cm (multipleks)
• 244 x 122 x 1,8 cm (multipleks)
• 244 x 122 x 2,4 cm (multipleks)
3. Klasifikasi veneer dan kayu lapis

Kayu lapis dan veneer diklasifikasi atas kelasnya sebagai berikut


A. Custom grades
Kayu lapis dan veneer jenis ini dibuat dengan memilih corak kayu yang
bagus dan dibuat dari kayu yang berkualitas tinggi.
B. Good grades
Kayu lapis dan veneer jenis ini biasanya digunakan sebagai finishing
natural.
C. Sound and utilities grades.
Jenis kayu lapis dan veneer ini memiliki kualitas yang rendah dan biasa
digunakan untuk pekerjaan struktur atau kemudian dilapis dengan
duco
D. Backing Grades.
Jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan struktur yang tidak terlihat.
4. Berdasarkan veneer mukanya, kayu lapis dikelompokkan
menjadi:

A. Ordinary plywood yaitu kayu lapis dimana veneer mukanya dihasilkan


dari proses rotary cutting.

B. Fancy plywood yaitu kayu lapis dimana veneer mukanya terbuat dari
kayu kayu indah dan dihasilkan dari proses slice cutting atau half rotary
cutting.
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan
kayu lapis :

1. Kayu lapis hendaknya disimpan secara mendatar dan rata


2. Permukaan kayu lapis rentan terhadap benturan, gesekan
dan terutama air, jadi hindari kontak dengan hal-hal
tersebut.
3. Simpan pada ruangan yang kering dan luas agar tidak
terbentuk jamur atau terjadi kelengkungan.
4. Agar dimensinya tetap terjaga beri pelindung pada sisi-nya
5. Beli kayu lapis hanya saat hendak digunakan, karna kayu
lapis mudah rusak.
6. MACAM PAPAN BUATAN

A. Kayu lapis
1. Merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan
tripleks atau mutipleks.
2. Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang
direkatkan dengan tekanan tinggi.
3. Ketebalanya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18
mm dan luasannya 244 x 122 cm.
4. Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya.
4. Jenis kayu ini paling banyak dipakai
sebagai material pembuat kitchen
set, lemari, meja, dan tempat tidur.
5. Permukaan polos dan tidak
memiliki serat yang khas maka
kadang perlu diberi pelapis
tambahan seperti veneer (irisan
kayu tipis) PVC ataupun melaminto.
6. Harga kayu lapis lebih murah dari
kayu solid tapi lebih mahal dari
kayu olahan lainnya
7. Penampangnya luas sehingga bisa
dibentuk jadi ukuran apa saja.
Tidak perlu tidak perlu memakai
sambungan antar kayu, seperti jika
memakai kayu jati Belanda.
8. Makin sedikit sambungan,
furniture makin kuat.
B. Block board
1. Potongan kayu kotak kecil-kecil
(sekitar 2.5 - 5 cm) yang dipadatkan
dengan mesin dan diberi pelapis
venner di kedua sisinya sehingga
menjadi sebuah lembaran
menyerupai papan.
2. Ketebalannya bisa 12 mm, 15 mm
dan 18 mm dan luasannya sama
dengan multipleks.
3. Blockboard biasanya dibuat dari
kayu lunak sehingga tidak sekuat
plywood.
4. Harganya pun sedikit dibawah
plywood.
5. Jenis block board yang banyak
tersedia adalah teakblok (memakai
lapisan veneer kayu jati).
6. Cukup baik untuk membuat rak,
cabinet ataupun kitchen set
C. MDF
(Medium Density Fibreboard)

1. Terbuat dari serbuk kayu halus


dan direkatkan serta dipadatkan
dengan suhu dan tekanan yang
sangat tinggi.
2. Kayu yang dipakai biasanya
diambil dari kayu sisa
perkebunan ataupun bambu.
3. Versi yang lebih padat kayu
serbuknya dan lebih kuat
dikenal dengan HDF.
4. Karena MDF dibuat dari serbuk
kayu yang dibentuk, maka MDF
(serta HDF) lebih fleksibel dan
mudah dibentuk sesuai
keinginan.
5. Namun karena memakai bahan kimia resin yang di campur dengan
serbuk kayu, maka MDF lebih berat dari Multipleks.
6. Furniture dengan kayu MDF / HDF dapat di buat knock down atau
bongkar pasang.
D. Particel Board

1. Mirip dengan jenis MDF, Kayu


partikel/ kayu Particle board
juga terbuat dari kayu partikel
sisa kayu seperti serbuk gergaji,
potongan kayu kecil, dan
serpihan kayu yang dieratkan
dengan bahan kimia resin serta
diberikan suhu tekanan tinggi
yang kemudian dikeringkan.
2. Dibanding MDF partikel lebih
kasar dan tidak beraturan.
3. Harga kayu partikel paling
murah diantara kayu olahan
lainnya.
4. Jika basah maka kekuatannya akan hilang.
5. Partikel board juga dapat melengkung jika menahan beban
berat.
6. Pemakaian partikel board harus lebih hati-hati karena furniture
dengan bahan kayu ini tidak dapat di pakai lagi ketika dibongkar
ulang.
7. Dalam proses finishingnya particle tidak bisa di cat atau di coating
karena teksturnya yang kasar. Sehingga untuk menutupi
permukaannya dipakai lapisan veneer, laminate atau fancy paper
laminate yang direkatkan.
8. Berhati hati juga karena partikel board tidak bisa digabungkan
memakai paku atau sekrup biasa.
9. Biasanya pabrik menggunakan semacam perekat atau sekrup khusus
untuk menginstal furniture berbahan particle board.
E. LVL

Laminated veneer lumber (LVL) adalah


kayu olahan atau engineering wood olahan
produk yang menggunakan beberapa
lapisan kayu yang dirakit dengan perekat
yang dapat sebagai bahan komponen
struktural bangunan pengganti kayu
gergajian, dengan kualitas bahan yang
tinggi (ukuran yang akurat, bentuk yang
tidak berubah dan mempunyai kekuatan
yang merata dan anti terhadap rayap).
LVL ini dapat digunakan untuk komponen
struktural sebagai pengganti struktur kayu
solid dan baja.
LVL lebih mudah diproses karena dihasilkan
dari kayu hutan buatan yang dapat
diperbaharui (renewable resources)
dengan masa pertumbuhan relatif cepat
dan tidak mengganggu hutan alam.

Anda mungkin juga menyukai