Anda di halaman 1dari 14

Pemanfaatan dan

Pengelolaan Jamur dan


Walet
Jamur

Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak


mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya
terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.
Keuntungan Budidaya
Jamur
1. Budidaya jamur memanfaatkan limbah organik
yang banyak melimpah, murah dan mudah di
dapat di sekitar kita sehingga menjadikan
lingkungan bersih, indah dan sehat.
2. Produk jamur dapat dimanfaatkan untuk
menambah gizi atau menu serta dapat menambah
pendapatan keluarga.
3. Budidaya jamur tidak memerlukan lahan yang
luas.
Prospek dan Peluang Budidaya
Jamur
1. Permintaan jamur yang standar di pasaran, karena jamur
sebagai jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat, cita rasa yang lezat, bergizi tinggi dan bisa
digunakan sebagai makanan alternatif untuk pengobatan.
2. Budidaya jamur menggunakan modal yang relatif kecil
dan terjangkau oleh segala lapisan masyarakat.
3. Budidaya jamur mempunyai waktu panen yang singkat
1,5 bulan sudah memetik hasil, tidak membutuhkan biaya
pakan, obat-obatan dan pupuk.
Jenis Jamur yang Potensial di
Budidayakan

Jamur Merang Jamur Tiram Jamur Kuping


(Volvariella (Pleurotus sp) (Auricularia
volvaceae) polytricha)
Jenis Jamur yang Potensial di
Budidayakan

Jamur Shitake Jamur Lingzhi


(Lentinula (Ganoderma
endodes) lucidum)
Cara membudidayakan jamur dimulai dari
mempersiapkan alat dan bahan seperti ruang persiapan,
ruang inokulasi, ruang inkubasi, ruang penanaman.
Kemudian menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
Proses dan teknik dalam budidaya jamur yaitu persiapan
bahan, pengayakan bahan, pencampuran, pengomposan,
pembungkusan, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, kemudian
jamur akan tumbuh disetiap celah yang diberikan, dalam
beberapa bulan setelah penanaman dilakukanlah panen
jamur.
Walet

Burung walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial


dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat
dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit
yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga dengan
paruhnya, dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon.
Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-
rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan
menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat
beristirahat dan berkembangbiak.
Reproduksi Burung Walet
Walet berkembang biak sepanjang tahun.
Musim berbiak ditandai dengan banyaknya
kawanan walet yang saling berkejaran dan
mengeluarkan nyanyian untuk menarik hati lawan
jenisnya. Namun walet memilih musim kawin dan
berkembang biak menjelang musim hujan. Hal ini
disebabkan populasi serangga sebagai sumber
makanan walet sangat melimpah pada musim ini.
Reproduksi Burung Walet
Proses perkawinan biasanya berlangsung pada
malam hari ketika walet telah kembali ke dalam gua atau
rumah burung walet. Namun, ada kalanya walet melakukan
perkawinan di udara. Setelah 5-8 hari masa perkawinan, walet
betina akan bertelur. Dalam satu kali masa bertelur, walet
mampu menghasilkan dua butir telur. Interval keluarnya telur
pertama dan kedua berselang 2-3 hari. Selanjutnya telur-telur
ini akan dierami selama 15-17 hari. Setelah menetas, anak
walet akan diasuh induknya sekitar 40 hari hingga siap
terbang. Selanjutnya, anak walet mencari serangga
makanannya bersama-sama dengan induk dan koloninya.
Jenis-jenis burung Walet

Walet Sarang Putih Walet Sarang Hitam


(Aerodramus (Aerodramus
fuchipagus) maximus)
Habitat Burung Walet
Walet mempunyai habitat di daerah gelap (dark
zone), daerah yang tidak terjangkau paparan sinar matahari
dengan suhu yang relatif stabil (24°C-27°C).
Umumnya, burung walet banyak dijumpai dalam
gua-gua alam yang dikelilingi hutan lebat.
Nilai Ekonomi
Yang dimanfaatkan dari burung walet adalah
sarangnya yang terbuat dari air liurnya, memiliki harga
hingga puluhan juta rupiah tergantung kualitas sarang
tersebut.
Sekian,
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai