Anda di halaman 1dari 15

Keawetan Kayu

Andi Khairil A.Samsu, S.Hut., M.Hut.


PENGAWETAN KAYU
Tujuan Pengawetan Kayu
• Mencegah kayu dari serangga perusak kayu
seperti jamur dan rayap
• Meningkatkan umur pakai kayu
• Menghemat penggunaan kayu
• Meningkatkan nilai kayu
• Meningkatkan keawetan
Kerusakan Kayu
• Adanya cendawan dan bakteri yang dapat
menyebabkan pembusukan.
• Serangga penggerek misalnya rayap
• Cacing tanah
• Pengausan mekanis
Golongan Cendawan Perusak
• Cendawan perusak : yg paling penting meliputi cendawan yg
merusak dinding sel sehingga merusak sifat fisik dan kimia
kayusampai terjadi decay (kayu busuk).
• Cendawan pemakan kayu : cendawan berwarna menyebabkan
perubahan warna bagi cacat kayu.
• Cendawan buluk
• Bakteri penyerang kayu : cendawan pewarna, cendawan bubuk,
dan bakteri penyerang kayu makan senyawa organik yang
mudah dicerna yang disimpan dalam kayu.
Tipe Umum dari Pembusukan Kayu dan Organisme
Berdasarkan Perubahan Kimiawi dan Warna

1. Pembusukan putih menghilangkan lignin dan hidrat


arang yang dapat memucatkan kayu.
2. Pembusuk coklat, kayu jadi coklat dan kayu seperti
tepung.
3. Pembusukan lunak, permukaan kayu jadi lunak.
Kayu yang ditumbuhi jamur
Kayu yang dimakan serangga/rayap
Keawetan Kayu Alami

Lama
Golongan Keawetan Pemakaian
(tahun)
1 Sangat awet >8
2 Awet 5-8
3 Agak awet 3-5
4 Tidak awet 1,5-3
5 Sangat tidak awet <1,5
Bahan Pengawet
• Bersifat racun bagi organisme perusak kayu
• Dapat masuk ke dalam kayu hingga bagian dalam
• Mudah digunakan dan tidak berbahaya bagi manusia
• Tidak mudah menguap dan berubah menjadi zat yang beracun.
• Mudah meresap dengan adanya penetrasi yang tinggi.
• Tidak menyebabkan perubahan dimensi.
• Tidak mengurangi kualitas kayu.
• Mempunyai sifat permanen dalam kayu.
Bahan pengawet kayu
• Minyak : petrolium.
• Bahan yang dilarutkan dalam minyak : seng naftena,
tembaga naftena, dan pentaklorofenol
• Bahan kalis air : pentaklorofenol dan merkuri oleat.
• Bahan yang harus dilarutkan air : garam arsen, asam
borat, dan boraks.
• Bahan yang dipatenkan : aczol, ascu, dan garam
boliden.
Proses Pengawetan Kayu
• Pencelupan
Dilakukan terhadap kayu kering angin dan telah selesai
dikerjakan. Proses pencelupan dilakukan dengan mencelupkan
kayu ke dalam bahan pengawet yang masih hangat.
• Pelaburan dan Penyemprotan
Proses pelaburan dilakukan dengan melaburkan bahan
pengawet kepada kayu dengan menggunakan kuas. Proses
pelaburan dilakukan berulang-ulang agar pengawetan semakin
baik. Proses perulangan dilakukan setelah pelaburan
sebelumnya telah kering.
Proses Pengawetan Kayu
• Perendaman
Proses perendaman merupakan cara pengawetan yang dapat
digunakn pada kayu segar maupun kayu kering. Perendaman
dilakukan dengan cara merendam kayu ke dalam zat pengawet
yang larut air selam beberapa waktu.
• Perendaman dingin
Yaitu merendam kayu dalam suhu kamar dengan menggunakan
zat pengawet yang larut minyak.
Proses Pengawetan Kayu
• Proses difusi
Merupakan proses pengawetan kayu yang memanfaatan proses
difusi pada tumbuhan. Cara pengawetan ini dilakukan dengan
mengusap zat pengawet kental pada bagian tertentu kemudian
zat tersebut akan diserap sendiri oleh kayu dan menyebar.
• Proses vakum
Proses pengawetan kayu secara vacum dilakukan dengan cara
memasukkan kayu kedalam tangki vakum.
Proses Pengawetan Kayu
• Pengawetan pohon hidup
Dilakukan dengan cara mengoleskan zat pengawet
pada bagian kayu yang masih hidup seperti pangkal
kayu.

• Pengawetan tiang-pancang
Merupakan proses pengawetan yang dilakukan pada
tiang-pancang kayu.

Anda mungkin juga menyukai