n murah Bambu dapat ditebang setiap tahun tanpa merusakkan Bambu tahan terhadap gangguan Bambu menghasilkan banyak O2 dan dapat berfungsi sebagai peredam suara yang baik Pertumbuhan bambu sangat cepat, bambu dengan kualitas prima dapat diperoleh pada umur 35 tahun
Bambu mempunyai sifat mekanik yang bagus, kuat tariknya dapat dipersaingkan dengan baja, Bentuk berongga menjadikan momen kelembaman bambu tinggi, Kulit bambu licin, bersih, dan kuat Bambu mudah dikeringkan dengan alat sederhana, dan dapat diawetkan agar dapat dipakai dalam waktu yang lama
Bambu mudah dipecah dengan alat sederhana Seluruh bagian bambu termasuk batangnya dapat dimanfaatkan, rebung untuk dimakan, daun untuk makanan ternak, dan ranting dapat dipakai sebagai bahan sapu atau kayu bakar.
Menurut Cusack (1997), berdasarkan pertumbuhannya bambu dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu berumpun (sympodial) dan menjalar (monopodial). Bambu yang tumbuh bergerombol dalam rumpun pada dasarnya termasuk tanaman hutan dengan akar tidak dalam, sedang pertumbuhannya sangat terbatas dalam satu rumpun, oleh karena itu akar bambu jenis ini tidak banyak merusakkan lingkungan. Bambu yang tumbuh menjalar pertumbuhannya cenderung merajalela kesegala arah untuk menguasai lahan yang ada.
Bambu Monopodial
Menurut Sharma (1987) di dunia tercatat lebih dari 75 genera dan 1250 spesies bambu, sedang Uchimura (1980) menyatakan bahwa bambu yang ada di Asia Selatan dan Asia Tenggara kira-kira 80% dari keseluruhan bambu yang ada di dunia. Genus Bambusa mempunyai jumlah spesies paling banyak, terutama tersebar di daerah tropis, termasuk Indonesia.
1.4.1. Bambusa vulgaris Schrad Bambu kuning, tutul, ampel, 1.4.2. Dendrocalamus asper (Schult. F.) Backer ex Heyne Bambu petung 1.4.3. Gigantochloa atroviolacea Widjaja Bambu hitam/wulung 1.4.4. Gigantochdoa atter (Hassk.) Kurz ex Munro. Bambu ater, legi, galah 1.4.5. Giganthochloa verticillata (Wild) Munro Bambu andong, gombong, awi surat 1.4.6. Giganthochloa apus Ex (Schult.f.) Kurz Bambu apus
1 yen ~ Rp 95,00
U D A R A
CAIRAN
X
KARET
No 1.
Nama bahan pengawet, bahan aktif dan kadarnya CCB1 Tembaga sulfat Kalium dikromat Asam borat CCB2 Tembaga sulfat Kalium dikromat Asam borat CCB3 Tembaga sulfat Natrium dikromat Asam borat CCB4 Tembaga sulfat Natrium dikromat Asam borat CCF Tembagasilifluorida Amonium dikromat Celbor 63 PA Asam borat Natrium tetraborat
Kadar (%) 33,00 37,00 25,00 34,00 38,00 25,00 28,60 43,90 27,50 32,40 36,00 21,60 36,70 63,70
Bentuk formulasi Bubuk 100% Bahan aktif Garam Pasta 97% Bahan aktif Garam Bubuk 100% Bahan aktif Garam Pasta 90% Bahan aktif Garam Bubuk 100% Bahan aktif Garam Pasta 63% Bahan aktif Garam
Organisme sasaran Jamur, bubuk dan rayap Jamur, bubuk dan rayap
Cara pemakaian Rendaman dingin dan vakum tekan Rendaman dingin dan vakum tekan
2.
3.
4.
5.
6.
24,90 38,36
No
Nama bahan pengawet, bahan aktif dan kadarnya 6. Celbor 63 PA Asam borat Natrium tetraborat . Impralit 16 SP 7 Asam borat Boraks Polibor Dekanol 8. Permet 100 EC Permetrint
Bentuk formulasi Pasta 63% Bahan aktif Garam Bubuk 100% Bahan aktif Garam
Organisme sasaran
Cara pemakaian
Bubuk kayu kering Difusi rendaman dan vakum-tekan Jamur biru dan bubuk kering Difusi rendaman dan vakum-tekan
Cairan, dilarutkan dengan air/minyak/ metanol/thiner, atau pelarut lain, dengan konsentrasi 0,1 % (musim kering). 100 g/l 100 g/l Cairan, di;arutkan dengan air/ minyak/ metanol/thiner, atau pelarut lain, dengan konsentrasi 0,5 % (musim kering).
Direndam 5 menit /dioles/spray Jika pelaksanaan pada musim basah, konsentrasi larutan 0,2 % Direndam 5 menit /dioles/spray Jika elaksanaan pada musim basah, konsen-trasi larutan 1%