FAKULTAS TEKNIK
Jln. Imam Bonjol No. 486, Langkapura, Kota Bandar Lampung
Keuntungan :
1. Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih banyak
2. Kayu dalam jumlah banyak dapat diawetkan bersama
3.Larutan dapat digunakan berulang kali (dengan menambah
konsentrasi bila berkurang)
Kerugian :
1. Waktu agak lama, terlebih dengan rendaman dingin
2. Peralatan mudah terkena karat
3. Pada proses panas, bila tidak hati - hati kayu bisa terbakar
4. Kayu basah agak sulit diawetkan
Metode Pencelupan
Keuntungan :
1. Proses sangat cepat
2. Bahan pengawet dapat dipakai berulang kali (hemat)
3. Peralatan cukup sederhana
Kerugian :
1. Penetrasi dan retensi kecil sekali, terlebih pada kayu basah
2. Mudah luntur, karena bahan pengawet melapisi permukaan
kayu sangat tipis
Metode Pemulasan dan Penyemprotan
Keuntungan :
1. Alat sederhana, mudah penggunaannya
2. Biaya relatif murah
Kerugian :
1. Penetrasi dan retensi bahan pengawet kecil
2. Mudah luntur
Metode Pembalutan
Keuntungan :
Peralatan sederhana
Penetrasi lebih baik, hanya waktu agak lama
Digunakan untuk tiang-tiang kering ataupun basah
Kerugian :
Pemakaian bahan pengawet boros
Jumlah kayu yang diawetkan terbatas, waktu membalut lama
Membahayakan mahluk hidup sekitarnya (hewan dan
tanaman)
Metode Vakum dan Tekanan
Keuntungan :
Penetrasi dan retensi tinggi sekali (memuaskan)
Waktunya relatif singkat sekali
Dapat mengawetkan kayu basah dan kering
Kerugian :
Modal yang diperlukan besar
Perlu ketelitian dan pengerjaan yang tinggi
Cara ini hanya sesuai untuk perusahaan yang komersial
Jenis Pengawet
Golongan CCA, misalnya tanalith, kemira, celcure, dan
osmose;