Anda di halaman 1dari 2

HIKMAH RAMADHAN : KISAH PENAKLUKAN KOTA MAKKAH

Siapa yang tidak kenal dengan peristiwa fathu makkah ini? Sejarah kenabian yang

terjadi pada bulan ramadhan ini menceritakan pertolongan Allahlmembebaskan

Kota Makkah dari belenggu kesyirikan dan kedhaliman orang kafir quraisy

menjadi kota yang bernafaskan Islam dengan ruh dan tauhid sunnah hingga

sekarang.

Kisah ini diawali dengan perjanjian damai antara kaum muslimin Madinah dan

kaum musyrikin Quraisy pada tahun 6 hijriah. Dalam perjanjian itu, suku di

Makkah bebas memilih antara kubu Nabi n dan kaum muslimin Madinah atau

kubu orang kafir Quraisy Makkah. Suku Khuza’ah lebih memilih kubu Nabi n

dan Suku Bakr bergabung dengan kubu kafir Quraisy. Kedua suku ini dikenal

saling menumpahkan darah pada zaman jahiliyah. Dengan liciknya memanfaatkan

gencatan senjata karena perjanjian damai, suku Bakr yang dibantu dengan kafir

Quraisy melakukan pengkhianatan atas perjanjian yang telah dibuat dengan

menyerang Suku Khuza’ah secara tiba-tiba pada malam hari di mata air mereka.

Beberapa Suku Khuza’ah pergi menghadap Nabi n untuk mengabarkan

pengkhianatan ini. Kaum kafir Quraisy pun mengutus Abu Sufyan karena merasa

mereka telah melanggar perjanjian damai. Abu Sufyan menjelaskan panjang lebar

kepada Rasulullah n namun beliau tidak menanggapi dan memperdulikannya.

Abu Sufyan lantas pergi kepada para sahabat Rasul seperti Abu Bakar dan Umar

a untuk membujuk Rasulullah namun usahanya gagal. Terakhir kalinya Abu

Sufyan meminta pertolongan kepada Ali Bin Abi Thalib namun ditolak.
Dengan adanya pengkhianatan ini, Nabi n memerintahkan para shahabat untuk

menyiapkan senjata dan perlengkapan perang. Beliau mengajak semua sahabat

untuk menyerang Makkah. Beliau barsabda, “Ya Allah, buatlah Quraisy tidak

melihat dan tidak mendengar kabar hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.”

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam diizinkan Allah untuk berperang di Makkah

hanya pada hari penaklukan kota Makkah dari sejak terbit matahari hingga ashar.

Beliau tinggal di Makkah selama sembilan hari dengan selalu mengqashar shalat

dan tidak berpuasa Ramadhan di sisa hari bulan Ramadhan. Sejak saat itulah,

Makkah menjadi negeri Islam, sehingga tidak ada lagi hijrah dari Makkah menuju

Madinah. Demikianlah kemenangan yang sangat nyata bagi kaum muslimin.

Telah sempurna pertolongan Allah. Suku-suku arab berbondong-bondong masuk

Islam. Demikianlah karunia besar yang Allah berikan.

Sumber : Ditulis Oleh Ustad Ammi Nur Baits S. T., B. A. di laman musli.or.id

Anda mungkin juga menyukai