Anda di halaman 1dari 4

Resume

1. Analisis Merkuri pada krim pelembab

- Pada analisis ini menggunakan sampel merkuri (Hg).


- Preparasi sampel : 5 g sampel krim dituangkan ke labu ukur 125 mL. Kemudian
sampel dicampurkan dengan asam nitrat, hidrogen peroksida, dan panas. Larutan
yang sudah tercampur yang kemudian dianalisis dengan metode spektrometri massa
atau atom. Ion konsentrat logam yang ditentukan dilaporkan dalam mikrogram / liter
(mikrog / L).
- Metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometri atom
- Sampel yang dianalisis sebanyak 6 sampel
- Hasil analisis : Analisis kualitatif merkuri dalam sediaan krim pemutih wajah
menggunakan enam sampel yaitu sampel A, B, C, D, dan E. Keenam sampel ini
terdapat 2 sampel yang menunjukkan positif terjadi endapan merah orange. Analisis
kuantitatif Hasil analisis merkuri (Hg) pada sediaan krim pemutih wajah dengan
menggunakan metode Mercury Analyzer. Enam sampel yaitu sampel A, B, C, D, E,
dan F yang telah dipreparasi kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan
Mercury Analyzer dengan panjang gelombang 245,7 nm. Nilai-nilai absorbansi dan
konsentrasi masing-masing sampel :

no konsentrasi Absorbansi
1 0 0.001
2 1 1.084
3 2 2.098
4 3 3.078
5 4 4.093
6 5 5.081

2. Analisis pewarna Rhodamin B pada Perona pipi


- Analisis ini menggunakan sampel Rhodamin B
- Preparasi sampel : Sampel perona pipi ditimbang ± 500 mg dimasukkan kedalam
tabung reaksi, kemudian ditambahkan 4 tetes asam klorida 4 N, dan ditambahkan 2
ml metanol, dan dihomogenkan selanjutnya dicukupkan dengan metanol sampai 10
ml, kemudian diaduk hingga tercampur rata dan disaring dengan menggunakan kertas
saring.
- Metode analisis yang digunakan pada analisis kualitatif menggunakan KLT,
sedangkan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis
- Banyaknya sampel yang dianalisis adalah 7 sampel
- Hasil analisis Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada tujuh sampel Perona
Pipi yang beredar di beberapa Pasar tradisional kota Makassar diperoleh hasil sebagai
berikut:

no Sampel Nilai Rhodamin B UV 254 nm Nilasi Rf Hasil Uji


Rf visual Sampel

1 Kode 0.8 Merah Muda Berflourosensi 0.8 Positif


A kuning
2 Kode 0.8 Tidak ada Tidak - Negative
B noda Berflourosensi
3 Kode 0.8 Ungu, Orange Tidak - Negative
C Berflourosensi
4 Kode 0.8 Ungu, Orange Tidak - Negative
D Berflourosensi
5 Kode 0.8 Ungu, Orange Tidak - Negative
E Berflourosensi
6 Kode F 0.84 Merah Muda Tidak 0.7 Positif
Berflourosensi
7 Kode 0.84 Ungu Berflourosensi - Negative
G kuning

Hasil dinyatakan positif bila warna bercak antara sampel dan baku sama dan harga Rf
antara sampel dengan baku sama atau saling mendekati dengan selisih harga ≤ 0,2 cm
(DepKes, 1988).

Hasil Perhitungan Kuantitatif Sampel Perona Pipi


no sampel Kadar Rodhamin B
(mg/g)
1 Sampel A 0.433 mg/g
2 Sampel F 0.998 mg/g

3. Analisis Pengawet Natrium Benzoat pada saus tomat


- Sampel yang digunakan adalah natrium benzoate
- Preparasi sampel : Ditimbang 10 g sampel kemudian dipanaskan dalam 10 ml larutan
ammonia 2% (yang dilarutkan dalam etanol 70% v/v) selama kurang lebih 30 m enit di atas
nyala api kecil sambil diaduk. Larutan disaring, filtrat diuapkan di atas penangas air. Residu
yang didapat dilarutkan dalam 10 ml air yang mengandung asam (10 ml air dicampur dengan
5 ml asam asetat 10%).
- Metode analisis yang digunakan adalah KLT dan spektrofotometer
- Banyaknya sampel yang digunakan adalah 1 buah sampel
- Hasil analisis Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer dengan
Totolan baku Rhodamin B Totolan Sampel Saus Tomat J Noda baku Rhodamin B setelah di
eluasi pengamatan absorbansi pada panjang gelombang 230 nm . Dalam sampel saus tomat
ini memberikan absorbansi pada panjang gelombang 230 nm , sehingga dapat disimpulkan
dalam sampel saus tomat J terdapat asam benzoat.
Sebelum dilakukan analisis kuantitatif, metode yang akan digunakan harus divalidasi. Dari
hasil uji validasi metode penetapan kadar natrium benzoat menggunakan spektrofotometer
diperoleh hasil uji beberapa parameter sebagai berikut: Akurasi, didapatkan rentang hasil %
recovery sampel J adalah 88,91%-90,06% dan hasil rata-rata % recovery sampel J adalah
89,50%. Dari hasil ini menunjukkan syarat akurasi terpenuhi yaitu dalam rentang 80%-120%.
Presisi dari baku asam benzoat diperoleh dengan harga KV=0,07%, presisi dari sampel
sebagai matriks diperoleh dengan harga KV=0,05%, presisi dari % recovery diperoleh dengan
harga KV=0,07%, hal ini menunjukkan syarat presisi juga terpenuhi yaitu ≤ 2%. Linearitas,
untuk natrium benzoat diperoleh Vx0 = 3,07%. Dari hasil tersebut menunjukkan syarat
linearitas terpenuhi yaitu ≤ 5%. LOD (Limit of Detection) dan LOQ (Limit of Quantitation),
LOD asam benzoat adalah sebesar 0,371 ppm sedangkan LOQ asam benzoat sebesar 1,236
ppm. Analisis pengawet natrium benzoat pada sampel saus tomat J secara kuantitatif
menggunakan spektofotometer UV pada panjang gelombang maksimum 230 nm . Dalam
analisis ini sampel saus tomat yang mengandung natrium benzoat diekstraksi dengan
kloroform yang sebelumnya diasamkan dengan HCl, ekstrak kloroform yang didapat
diuapkan dan dikeringkan setelah itu Absorbansi baku asam benzoat Absorbansi sampel
saus tomat J Gambar2. Spekrum kurva baku kerja dan sampel asam benzoat 6 dilarutkan
dengan HCl. Dari larutan tersebut diamati kadar asam benzoat dengan menggunakan
spektrofotometer yang diamati pada panjang gelombang 230 nm , kadar natrium benzoat
diperoleh dengan menggunakan konversi bobot molekul natrium benzoat dibandingkan
dengan asam benzoat.
Kadar rata-rata zat pengawet natrium benzoat yang ditemukan adalah 2,44 g/kg, kadar
natrium benzoat dalam saus tomat J ini tidak sesuai dengan persyaratan SNI 01-0222-1995
yaitu batas maksimum penggunaan pengawet natrium benzoat 1 g/kg

Anda mungkin juga menyukai