Anda di halaman 1dari 15

Hamil Luar Nikah, Mahasiswi Bone Tewas Melahirkan

Sesosok mayat mahasiswi ditemukan dalam kamar kos di Kabupaten Bone Sul-Sel, wanita
tersebut meninggal akibat melahirkan.
Polisi saat melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara di rumah indekos korban.
(Foto: Tagar/Dok.Polisi)

Mahasiswi Tewas di Kamar Kos


Polisi saat melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara di rumah indekos korban. (Foto:
Tagar/Dok.Polisi)

Bone - Sesosok wanita ditemukan meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah dalam kamar
indekosnya, di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete
Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sul-Sel, Minggu 17 November 2019. Polisi temukan ada bayi
laki-laki disampinya baru dilahirkan.
Belakangan diketahui, sosok mayat wanita ini berinisial NL, 21 tahun, warga asal Desa Waji,
Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone. Dia juga merupakan mahasiswi IAIN Bone
semester 5 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

Menurut ayah NL, Kamaruddin, 60 tahun, mulanya ia menelpon putrinya itu berulang kali tapi
tak kunjung diangkat. Sehingga karena merasa khawatir, Kamaruddin pun berinisiatif
mengunjungi di rumah kosnya dan menemukan NL sudah tak bernyawa kondisi bersimbah darah
di dalam kamar indekosnya.

Ayahnya sendiri yang temukan dan diduga korban meninggal dunia pada saat
melahirkan.

"Saya telpon tapi tidak diangkat, jadi saya khawatir dan ke kosnya. Sesampainya di kosnya,
kamarnya dikunci dan saat saya panggil juga tidak direspon. Sehingga saya dobrak dan melihat
anak saya sudah meninggal dunia penuh darah," ucap Kamaruddin, Senin 18 November 2019.

Saat itu, Kamaruddin pun langsung histeris melihat putrinya itu sudah tak bernyawa dan
berlumuran darah. Selain itu, Kamaruddin juga kaget, karena disamping putrinya itu ada anak
bayi laki-laki yang masih hidup. Sehingga, ia pun langsung menginformasikan hal tersebut
kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bone, IPTU Moh Pahrun mengatakan bahwa penemuan mayat
ini pertama kali ditemukan oleh ayahnya sendiri. Dan korban diduga meninggal dunia karena
pendarahan usai melahirkan didalam kamar kosnya.

"Ayahnya sendiri yang temukan dan diduga korban meninggal dunia pada saat melahirkan
karena didekatnya ditemukan bayi laki-laki yang masih selamat," kata Pahrun kepada Tagar
Senin 18 Noveber 2019.
Iya betul, hamil diluar nikah atau hasil hubungan gelap.

Pahrun menerangkan bahwa korban ini diduga tengah hamil diluar nikah atau hasil hubungan
gelap. NL selama ini tidak pernah memberitahukan kehamilannya tersebut kepada ke dua orang
tuanya. Sehingga, kasus ini akan terus dilakukan penyelidikan untuk mencari kekasih NL.

"Iya betul, hamil diluar nikah atau hasil hubungan gelap," tutup dia.

Hingga saat ini, mayat almarhum telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, untuk bayi yang baru dilahirkannya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit
Tenriawaru Bone. []
A. Analisis Kasus
Pada kasus tersebut Minggu 17 November 2019 wanita yang berinisial NL, 21 tahun,
warga asal Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, NL juga merupakan
mahasiswi IAIN Bone semester 5 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada kejadian
tersebut menurut ayah NL (Kamaruddin) 60 tahun, mulanya ayahnya menelpon putrinya itu
berulang kali tapi tak kunjung diangkat. Sehingga karena merasa khawatir, ayahnya
(Kamaruddin) pun berinisiatif mengunjungi di rumah kos putrinya, sesampainya di kosnya,
kamarnya dikunci dan saat ayahnya memanggil juga tidak direspon. Sehingga ayahnya
mendobrak dan melihat anaknya (NL) sudah tak bernyawa kondisi bersimbah darah di
dalam kamar indekosnya seusai melahirkan karena didekatnya ditemukan bayi laki-laki
yang masih selamat. Sehingga, Kamaruddin pun langsung histeris melihat putrinya itu sudah
tak bernyawa dan berlumuran darah dan langsung menginformasikan hal tersebut kepada
warga sekitar dan pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Bone, IPTU Moh Pahrun menerangkan bahwa korban (NL)
diduga tengah hamil diluar nikah atau hasil hubungan gelap. NL selama ini tidak pernah
memberitahukan kehamilannya tersebut kepada ke dua orang tuanya. Sehingga, kasus ini
akan terus dilakukan penyelidikan untuk mencari kekasih NL. Hingga saat ini, mayat
almarhum telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara itu, untuk bayi
yang baru dilahirkannya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Tenriawaru Bone.

B. Pengertian Masa Remaja


Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to
grow maturity yang artinya tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence seperti
yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental,
emosional, sosial dan fisik.
Menurut teori Piaget,mengemukakan bahwa masa remaja adalah :
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu bernitegrasi dengan
masyarakat dewasa,usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang – orang yang
lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang – kurangnya dalam
memecahkan masalah.
Masa remaja merupakan suatu periode perkembangan yang penting, dimana pada
masa tersebut merupakan periode peralihan dan perubahan dari masa anak-anak ke dewasa.
Pada masa ini remaja dianggap sudah dewasa se-hingga diberikan tanggung jawab dan
kebebasan untuk memutuskan sesuatu. Remaja juga mulai tertarik dengan hal-hal baru
sehingga timbul rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap suatu hal yang baru, hal ini
membuat remaja me-masuki kelompok-kelompok yang memi-liki ketertarikan yang sama
dengan diri-nya. Namun terkadang pergaulan dalam kelompok tidak selalu positif, sehingga
dalam hal ini peran keluarga terutama orang tua sangat penting bagi perkem-bangan remaja.

C. Perilaku Seksual Remaja


Remaja dalam arti adolescence (Inggris) berasal dari kata latin adolescere yang artinya
tumbuh ke arah kematangan (Muss, 1968) dalam Sarwono (2012:11). Kematangan disini
tidak hanya berarti kematangan fisik, tetapi terutama kematangan sosial psikologis.
Beberapa penulis Indonesia berpendapat bahwa remaja adalah suatu masa transisi dari masa
anak ke dewasa yang ditandai dengan perkembangan biologis, psikologis, moral, dan
agama, kognitif dan sosial.
Menurut Hall dalam Sarwono (2012:29) masa remaja (adolescence) : 12-25 tahun, yaitu
masa topan badai, yang mencerminkan kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat
pertentangan nilai-nilai Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat disimpukan bahwa
remaja adalah mereka yang berusia 12-25 tahun yang mengalami masa transisi dari anak
menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan kematangan, baik itu kematangan
biologis, sosial dan psikologis.
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa
bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu
dan bersenggama.
Perilaku seksual remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Elizabeth B. Hurlock dalam
(Kumalasari dkk, 2012:18) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual
remaja yaitu:
1. Faktor perkembangan yang terjadi dalam diri mereka, yaitu berasal dari keluarga dimana
anak mulai tumbuh dan berkembang.
2. Faktor luar, yaitu mencakup kondisi sekolah/pendidikan formal yang cukup berperan
terhadap perkembangan remaja dalam mencapai kedewasaannya.
3. Faktor masyarakat yaitu adat kebiasaan, pergaulan, dan perkembangan di segala bidang
khususnya teknologi yang dicapai manusia.

D. Kehamilan Remaja
Hamil di luar nikah merupakan suatu pertumbuhan hasil konsepsi dari pembuahan sel
sperma dengan ovum di dalam rahim sebelum adanya perjanjian (akad) yang menjadikan
halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang laki-laki dan seorang wanita.
Hamil di luar nikah adalah suatau perilaku seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan wanita
yang belum memiliki ikatan pernikahan.
kehamilan perempuan sebelum menikah termasuk dalam kena-kalan remaja dan
dalam kehidupan seha-ri–hari dapat di kategorikan sebagai peri-laku menyimpang
(Sarwono, 2005). Perilaku menyimpang dapat dianggap seba-gai sumber masalah. Perilaku
menyim-pang terjadi karena kurangnya kesadaran remaja akan kehidupan mereka. Terba-
tasnya perhatian orang tua, pendidikan agama, pengetahuan norma serta tidak membatasi
pergaulan remaja akan me-ningkatkan angka kenakalan remaja khususnya pada remaja
perempuan.
Kehamilan diluar nikah biasanya diakibatkan oleh pergaulan bebas yang diakibatkan
oleh didikan dari keluarganya berupa :
a. Kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya
akibat orangtua sibuk kerja, perceraian dan broken home.
b. Keluarga yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan
kedewasaannya.

Reaksi masyarakat terhadap kehamilan diluar nikah :


a. Dulu : terhadap ibu dan bayinya dikutuk sebagaia anak haram, diasingkan, terusir dari
daerah kampung halaman.
b. Sekarang : masyarakat menanggapi dengan sikap acuh tak acuh yang dianggap sebagai
dampak sosial, skomoni, kemajuan teknologi dan komunikasi dari hasil modernisasi.
Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah dapat terjadi :
a. Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang anaknya,
menitipkan anak ke orang lain atau panti asuhan.
b. Berusaha melakukan aborsi dan bunuh diri.
c. Melakukan pekerjaan menjadi seorang ibu walau dengan keterpaksaan atau sukarela dan
akhirnya dapat menerima anaknya.

E. Tanda Gejala Gangguan Psikologis Pada Kehamilan Diluar Nikah


Umumnya kehamilan di luar nikah dialami oleh remaja, dimana remaja dengan rentang
usia 12-19 tahun memiliki kondisi psikis yang labil, karena masa ini merupakan masa
transisi dan pencarian jati diri. Dengan kehamilan diluar nikah banyak permasalahan yang
akan dihadapi oleh remaja antara lain adalah sebagai berikut :
a. Timbulnya perasaan takut dan bingung yang luar biasa, terutama pada wanita yang
menjadi objek akan merasakan ketakutan besar terhadap respons orang tua, dan
biasanya mereka menutupi kehamilannya hingga di dapatkan tindakan lain.
b. Rasa ketakutan jika kekasih yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab dan
tidak mau menolongnya keluar dari kondisi yang rumit ini.
c. Cemas jika sampai teman-temannya mengetahui, apalagi pihak sekolah, yang mungkin
saja akan mengeluarkannya dari bangku sekolah.
d. Rasa takut yang timbul karena ia sangat tidak siap menjadi seorang ibu.
e. Timbul keinginan untuk mengakhiri kehamilannya dengan aborsi (Kartono, K., 2007).

F. Faktor-faktor penyebab Kehamilan di Luar Nikah


1. Kurangnya kasih sayang orang tua
Masa remaja merupakan masa yang sangat membutuhkan ekstra kasih sayang dan perhatian
dari orang tua bahkan orang lain. Sehingga ketika Orang tua kurang perhatian karena berbagai
macam alasan salah satunnya adalah disibukkan dengan pekerjaan. Ini yang menyebabkan
seorang anak mencari kasih sayang di luar rumah terhadap lawan jenis mereka dan menjalin
hubungan. Akibat kurangnya kasih sayang orang tua mereka akan meminta kasih sayang yang
besar dari pasangannya itu dan akan memberikan apapun yang pasangannya minta.
2.       Kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak
Ketidakpedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan dengan urusan
pekerjaannya masing-masing ini mengakibatkan anaknya bebas melakukan apapun yang dia
inginkan karena tidak ada peraturan, bimbingan bahkan perhatian yang diberikan orang tua
kepada anaknya. Akan tetapi bukan hanya itu, pengawasan yang terlalu berlebihan juga tidak
baik buat perkembangan anak karena akan merasa terkekang sehingga ccenderung untuk
memberontak dan mengabaikan peraturan-peraturan yang di berikan orang tuanya.

3.       Pergaulan dengan teman-teman yang tidak sebaya


Kelompok teman sebaya menyediakan suatu lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat
melakukan sosialisasi dengan nilai yang berlaku. Bukan lagi nilai yang ditetapkan oleh orang
dewasa melainkahn oleh teman seusiannya. Dan tempat dalam rangka remaja menemukan jati
dirinnya.
Teman tidak sebaya merupakan teman yang tidak seumuran baik lebih muda maupun lebih
tua dari remaja itu. Jika anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya secara tidak langsung pola
pikirnya mengikuti mengikuti mereka. Dari pola pikir merambah ke pola tingkah laku yang
cenderung berlaku kasar. Misalnya saja ada remaja yang bergaul dengan orang yang lebih muda,
mesti ia akan berpikir sebagai yang paling benar, pintar dan berkuasa. Ini yang menjadikan
temannya patuh dengan apa yang dia suruh karena ada perasaan takut atau tidak enak.

4.       Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif


Zaman sekarang IPTEK sudah maju, dengan majunnya teknologi dibarengi dengan
pemanfaatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satunnya adalah penggunaan
jejaring sosial facebook. Dari jejaring sosial tersebut yang seharusnya dibuat ajang interaksi atau
menambah teman, tetapi disalahgunakan untuk kasus penipuan atau penculikan remaja. Awalnya
yaitu dengan berkenalan kemudian mengajak ketemuan dan bertemunnya itu tak jarang berakhir
dengan pemerkosaan bahkan pembunuhan.
Bukan hanya facebook, internet, televisi, VCD, majalah, dan lain sebagainya yang berbau
IPTEK juga disalah gunakaan sebagai media yang tidak layak dipertontonkan, misalnya saja
pornoografi dan pornoaksi yang secara gamblang dipertontonkan lewat media. Ini yang
menyebabkan remaja penasaran dan ingin mempraktekkannya, tanpa berpikir panjang terlebih
dahulu.

5.       Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinnya


Bakat-bakat yang dimiliki seorang remaja akan tersimpan dan tidak dapat disalurkan karena
tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya. Ini yang menyebabkan mereka mencari
kegiatan-kegiatan yang kurang jelas, misalnya nongkrong-nongkrong, pacaran, dan lain
sebagainya.

6.       Dasar-dasar agama yang kurang


Penanaman agama yang kurang dari kecil ini menyebabkan iman seorang remaja mudah
sekali tergoyahkan, karena yang dari kecil sudah benar-benar dididik pelajaran agama pun bisa
pula goyah. Mereka meyepelekan aturan-aturan agama karena pengaruh budaya asing yang telah
mempengaruhi pola pikir mereka. Misalnya saja budaya POP dari barat ini lebih menarik mereka
tiru daaripada budaya timur yang santun.

7.       Tidak ada bimbingan kepribadian di lingkungan sekolah atau kampus


Sekolah atau kampus hanya berfungsi sebagai pelayanan pendidikan formal saja, tanpa
memberikan media konsultasi untuk siswa atau mahasiswanya yang padahal itu sangat
diperlukan, karena masa remaja itu merupakan masa yang penuh dengan masalah selain itu
remaja juga perlu bimbingan untuk menemukan jati dirinya.

8.       Kebebasan yang berlebihan


Remaja mengang sangat membutuhkan apa yang namanya kebebasan tetapi apabila terlalu
bebas itu juga tidak baik. Merekan akaan semena-mena tanpa memikirkan apa akibatnya karena
remaja punya sifat egois yang sangat besar.

9.       Masalah yang dipendam


Remaja biasanya malu untuk menceritakan masalahnya pada orang tuanya karena dengaan
alasan malu dan sebagainya. Yang menjadi masalah kalau remaja itu juga tidak mau bercerita
dengan teman-temannya. Masalahnya akan selalu tertumpuk dalam hatinya tanpa ada 
penyelesaian dan ini yang menyebabkan remaja depresi dan stress.

10.   Asosiasi dengan pasangan yang menyimpang


Asosiasi di sini maksudnya hubungan, sehingga maksud point ini adalah hubungan yang
menyimpang oleh pasangan yang belum resmi menjalin ikatan pernikahan. Ini berawal dari yang
namanya pacaran biasanya, kemudian dalam proses ini banyak sekali terjadi yang namanya
penyimpangan dan menurut islam bisa disebut zina walaupun bukan zina yang sebenarnya.
Karena dengan mata, ucapan, dan hati pun bisa dikatakan zina dalam islam.

11.   Perilaku anti sosial


Pergaulan remaja sekarang ini sangat memperihatinkan tidak sesuai dengan peraturan-
peraturan yang ada di maasyarakat. Dan yang anehnya melangggar peraturan itu dijadiakan hal
yang biasa saja tanpa rasa bersalah apalagi jera. Bahkan melah bangga dengan perilaku tersebut.

G. Faktor-Faktor Kehamilan diluar Nikah pada Remaja


Kehamilan diluar nikah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya:
1. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
2. Faktor dari dalam diri remaja sendiri yang kurang memahami swadarmanya sebagai
pelajar.
3. Faktor luar, yaitu pergaulan bebas tanpa kendali orangtua menyebabkan remaja merasa
bebas untuk melakukan apa saja yang diinginkan.
4. Perkembangan teknologi media komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar
kemungkinan remaja mengakses apa saja yang termasuk hal-hal negatif (Kusmiran,
2014:36).

H. Akibat yang Terjadi dari Kehamilan diluar Nikah pada Remaja


1. Bagi Remaja
a. Aborsi
Angka kejadian aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta pertahun,
sekitar 750.000 dilakukan oleh remaja. Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh remaja,
yaitu mempertahankan kehamilan dan mengakhiri kehamilan (aborsi). Semua
tindakan tersebut membawa dampak baik fisik, psikis, sosial, dan ekonomi (Marmi,
2013:219).
b. Komplikasi
Komplikasi meliputi persalinan belum cukup bulan (prematuritas), pertumbuhan
janin dalam rahim kurang sempurna, kehamilan dengan keracunan yang memerlukan
penanganan khusus, persalinan sering dengan tindakan operasi, pendarahan setelah
melahirkan semakin meningkat, kembalinya alat reproduksi terlambat setelah
persalinan, mudah terjadi infeksi setelah persalinan dan pengeluaran ASI tidak cukup
(Manuaba dkk, 2009:20).
c. Psikologis
Kehamilan telah menimbulkan posisi remaja dalam situasi yang serba salah dan
memberikan tekanan batin atau stress (Manuaba dkk, 2009:20). Pada kehamilan
pranikah rasa malu dan perasaan bersalah yang berlebihan dapat dialami remaja
apalagi kehamilan tersebut tidak diketahui oleh pihak lain seperti orang tua
(Kusmiran, 2014:37).
d. Psikososial
Remaja akan mengalami ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial
yang tiba-tiba berubah karena terjadi kanan dari masyarakat yang mencela dan
menolak keadaan tersebut. Akibatnya remaja akan dikucilkan dari masyarakat dan
hilang kepercayaan diri (Kusmiran, 2014:37).
e. Pernikahan pada Masa Remaja
Pernikahan ini terjadi karena telah hamil sebelum menikah atau untuk menutup
aib karena sudah melakukan hubungan seksual pranikah. Secara psikologis, mental
remaja juga belum siap untuk menghadapi berbagai masalah dalam pernikahan.
Akibatnya, banyak terjadi perceraian di usia muda dan kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT). Menurut hasil riset, 44 persen pelaku pernikahan dini mengalami
KDRT frekuensi tinggi, dan 56 persen mengalami KDRT frekuensi rendah
(BKKBN, 2012).
f. Masa depan remaja dan bayi
Salah satu resikonya adalah berhenti/putus sekolah atau kemauan
sendiri dikarenakan rasa malu atau cuti melahirkan. Kemungkinan besar pihak
sekolah mengeluarkan muridnya karena hingga saat ini masih banyak sekolah yang
tidak mentolerir siswi yang hamil. Selain itu pada saat merawat kehamilan,
melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan biaya besar (Widyastuti
dkk, 2010:52).

2. Bagi Keluarga
a. Menimbulkan aib keluarga
b. Menambah beban ekonomi keluarga
c. Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat
dilingkungan (ejekan)

3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatnya remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat menurun
b. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi
c. Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan masyarakat
menurun (Marmi, 2013:49).

I. Upaya Mengatasi Kehamilan di Luar Nikah


Adapun solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah antara lain :
1. Perlunnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun
2. Adannya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang
3. Membiarkan anak bergaul dengan teman sebaya yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun,
baik lebih tua darinnya
4. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti televisi, internet,
radio, dan handphone
5. Perlunnya bimbingan kepribadian sekolah, karena di siswa lebih banyak menghabiskan
waktunnya di lingkungan sekolah.
6. Perlunnya pembelajaran agama, yang dilakukan sejak dini
7. Diajarkan pendidikan sex berdasarkan nilai-nilai agama
8. Sebagai orang tua harus jadi tempat “curhat” yang nyaman untuk si anak

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hamil di luar nikah merupakan suatu pertumbuhan hasil konsepsi dari pembuahan sel
sperma dengan ovum di dalam rahim sebelum adanya perjanjian (akad) yang menjadikan
halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang laki-laki dan seorang wanita.
Hamil di luar nikah adalah suatau perilaku seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan wanita
yang belum memiliki ikatan pernikahan.
Kehamilan diluar nikah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya:
1. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
2. Faktor dari dalam diri remaja sendiri yang kurang memahami swadarmanya sebagai
pelajar.
3. Faktor luar, yaitu pergaulan bebas tanpa kendali orangtua menyebabkan remaja merasa
bebas untuk melakukan apa saja yang diinginkan.
4. Perkembangan teknologi media komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar
kemungkinan remaja mengakses apa saja yang termasuk hal-hal negatif.

B. Saran
Hendaklah kita sebagai warga negara Indonesia ikut andil membatu pemerintah untuk
mencegah dan mengatasi kehamilan di luar nikah di lingkungan sekitar. Untuk para remaja
meningkatkan moral dan bijaklah dalam mengambil sebuah keputusan, banyak cara untuk
bisa menyelesaikan suatu masalah, banyak tempat/wadah yang bisa mendukung/support
dalam mengambil sebuah keputusan, berpikir positif atas segala sesuatu tindakan yang akan
dilakukan, memilah mana yang benar dan salah, karena dampaknya sangat besar sekali bagi
diri sendiri, keluarga, masyarakat bahkan negara sekalipun. Jadilah remaja yang bisa cerdas,
bijak, dan bermanafaat bagi orang lain.

Dari contoh yang kita ambil di kalangan masyarakat, kita mengambil salah satu
pendekatan, yaitu pendekatan psikologis. Dengan mengetahui kejiwaan seorang klien tersebut,
seorang konselor dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang dialami oleh remaja.
Karena dampak masalah tadi membuat jiwa seseorang merasa terganggu dan dia akan merasa
terpuruk dan semakin putus asa.
Disini, pendekatan psikologis akan membantu dalam menyelesaikan masalah yang
dialami seorang klien. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut bisa juga dengan
memberikan pilihan untuk mengetahui apa yang dirasakan korban. Setelah mengetahui hal
tersebut kita baru bisa memberikan solusi, ajakan, bimbingan, dorongan dan juga motivasi agar
si korban dapat berpikir secara positif dan rasional dalam permasalahan tersebut.
Konsep ajaran agama dalam kasus ini adalah dosa. Dalam surat Al Baqarah ayat 164
menjelaskan bahwa islam melarang kita unduk mendekati zina. Mendekati saja kita tidak boleh,
apalagi melakukan zina. Dampak psikologis dari korban adalah stres, mengurung diri di kamar.
Dam bagi keluarga korban, mereka akan malu dengan lingkungan sekitar.

Daftar Putaka

Kusmiran, E, 2014, Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Salemba Medika Jakarta.


Kumalasari, I, Iwan Andhyantoro, 2012, Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan
Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.
Manuaba, AC, 2009, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Ida Bagus Gde Manuaba, Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2, EGC, Jakarta.
Marmi, 2013, Kesehatan Reproduksi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Widyastuti, Y, Anita Rahmawati, Yuliasti Eka Purnamaningrum, 2010, Kesehatan Reproduksi,
Fitramaya, Yogyakarta.
Pratiwi, Novita. 2005. Karena Tabu Harus Tahu. Yogyakarta. Pustaka Anggrek
Rusdi, Rohmandi. 1995. Manipulasi Hidup : Tragedi Harta, Tahta, dan  Wanita. Bandung.
Remaja Rosdakarya.
Sarwono, Sarlito W. 2002.   Psikologi Remaja. Jakarta. PT Raja Persada.
Surbakti, E.B. 2009. Kenali Anak Remaja Anda. Jakarta. PT Gramedia.

http://suandarapratiwi.blogspot.com/2017/05/kehamilan-diluar-nikah-diajukan.html
https://nurhaya1990.blogspot.com/2014/06/makalah-fenomena-hamil-diluar-nikah-mba.html
http://mikafriani.blogspot.com/2016/08/bidanku-gangguan-psikologi-pada.html
http://upeulfahdyt.blogspot.com/2016/02/makalah-isd-kehamilan-di-luar-nikah.html

Anda mungkin juga menyukai