Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa
indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada
umumnya tercermin dalam kondisi angka kematian, angka kesakitan dan
status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat digambarkan
melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), angka
morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. Sedangkan Kabupaten Tegal
pada tahun 2015 telah menyumbangkan Angka Kematian Ibu sebanyak 33
orang dan Angka Kematian Bayi sebanyak 79 bayi. AKI dan KB yang
tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan.
Masalah kesehatan adalah merupakan masalah yang sangat
kompleks, oleh karena itu perlu diupayakan secara menyeluruh dan
bersama-sama dengan masyarakat untuk mengatasinya. Dalam
pelaksanaanya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat dengan masyarakat,
sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan pendekatan
yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan.
Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut merupakan
upaya essensial atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat/ komunitas, dan
secara universal upaya tersebut mudah dijangkau (Karwati, 2011).
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
sesuai rencana strategis Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, maka
pembangunan kesehatan dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan berkeadilan, mewujudkan sumber daya
manusia yang berdaya saing, mewujudkan peran serta masyarakat dan
pemangku kepentingan dalam pembangunan kesehatan, melaksanakan
pelayanan administrasi internal dan pelayanan public yang bermutu.
Salah satu upaya mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku
kepentingan dalam pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan
kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan sehingga memberikan
nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri.
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn. S pada
RT. 04 RW 06 Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas dan
melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah.
B. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat memberikan Asuhan Kebidanan pada
keluarga Bapak S di dusun Jogotaan RT 04 RW 06 Desa macanan,
Kecamatan Kebakkramat. Secara langsung, serta mampu bersikap
professional dalam menambah dan mengembangkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktek asuhan kebidanan komunitas mahasiswi


diharapkan mampu :
1. Mengenal keadaan umum wilayah desa maupun RT/RW
2. Memperoleh informasi data tentang kesehatan keluarga binaan.
3. Melakukan pengolahan dan menganalisis data kesehatan keluarga
binaan.
4. Mengidentifikasi keluarga dengan resiko tinggi masalah kesehatan.
5. Merumuskan berbagai alternative pemecahan dan penangulangan
masalah kesehatan keluarga.
6. Melakukan asuhan binaan pada keluarga dengan resiko tinggi masalah
kesehatan.
7. Mebuat laporan hasil asuhan kebidanan pada keluarga dengan resiko
tinggi masalah kesehatan minimal 1 keluarga.
8. Mendorong dan menciptaakan peran serta keluarga dalam pelayanan
kesehatan keluarga.
9. Meningkatkan pengetahuan individu dan menanamkan prilaku pola
hidu sehat dalam keseharian.

2
C. MANFAAT
1. Keluarga
Dapat mengetahui masalah kesehatan yang ada di keluarganya dan
berusaha mencari pemecahan tersebut
2. Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan praktik kebidanan komunutas secara langsung
pada keluarga binaan.
3. Puskesmas
Dapat sebagai observasi dan untuk mengetahui keluarga yang memiliki
IKS rendah.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas


kepala keluarga dan beberapa orang yang terdiri atas kepala
keluarga dn beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Karwati, 2011).
Menurut Depkes RI 1998 keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah atap dalam
keadaan saling tergantung.
Menurut Salvicion.G.Bailon dan Aracelis Magelaya 1989
keluarga adalah dua individu yang tergantung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dala satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaanya.
2. Struktur Keluarga

Menurut Karwati (2011), struktur keluarga terdiri dari


bermacam-macam, diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal

4
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
kelaurga sedarah istri
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Keluaarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau istri.
3. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga antara lain yaitu:
a. Diikat dalam suatu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambil keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah/atap
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga Indonesia antara lain
yaitu:
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawabPengambil keputusan
e. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
f. Ikatan keluarga sangat erat
g. Mempunyai semangat gotong royong

5
2. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas
Definisi Asuhan Kebidanan Komunitas dalam Kontek Keluarga
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu
pengertian tertentu. Kebidanan berasal dari kata “Bidan”.
Kebidanan adalah mencankup pengetahuan yang dimilikai dan
kegiatan pelayanan untuk menyelamtkan ibu dan bayi, kebidanan
merupakan profesi tertua didunia sejak adanya peradaban umat
manusia (Karwati,dkk. 2011).
Komunitas adalah kelompok orang yang berada disuatu lokasi
atau daerah atau area tertentu. Bidan komunitas adalah bidan yang
bekerja melayani keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu.
Kebidanan komunitas adalah konsep dasar bidan dalam melayani
keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang
dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu
dan anak balita didalam keluarga dan masyarakat (Ambarwati,
2009).
3. Metode Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut
urutan atau prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa
metode. Metode yang dapat digunakan dalam menetapkan urutan
prioritas masalah, pada umumnya dibagi atas, Teknik Skoring dan
Teknik Non Skoring, sebagai berikut : Teknik scoring dapat
digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau data yang dapat
terukur dan dapat dinyatakan dalam angka, yang cukup dan
lengkap. Yang termasuk teknik scoring dalam penetuan prioritas
masalah, yakni:
a. Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
b. Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
c. Metode CARL (Capability, Accesability, Readiness & Leverage)
d. d. Metode Hanlon (nama penemu metode Hanlon)

6
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA


Tn. S di DUSUN JOGOTAKAN KELURAHAN MACANAN KECAMATAN
KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

A. DATA dan IDENTIFIKASI


1. Biodata
Nama KK : Tn. S
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Jogotakan RT 04 RW 06,
Macanan, Kebakkramat, Karanganyar
2. Nama anggota keluarga dan Genogram
a. Nama Anggota Keluarga
No. Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama Ket
1 Ny. N 30 thn P Kawin SMA IRT Islam Istri
2 An.Ra 10 thn L Blm SD Pelajar Islam Anak
kawin
3 An. Re 5 thn L Blm - - Islam Anak
kawin

7
b. Genogram

A B A B

C D

E F
Keterangan :
A : Kakek
B : Nenek
C : Ayah (Tn. S)
D : Ibu (Ny. N)
E : Anak pertama (An. R)
F : Anak kedua (An. R)
3. Kegiatan Sehari – hari
a. Kebiasaan Tidur
1) Tn. S tidak pernah tidur siang, tidur malam 6 jam/hari
2) Ny. N tidur siang kadang-kadang, tidur malam 7 jam/hari
3) An. R tidak pernh tidur siang, tidur malam 9 jam/hari
4) An. R tidur siang ±2 jam, tidur malam 9 jam/hari
b. Kebiasaan Makan
Semua anggota keluarga makan 3 x sehari dengan semua makanan
pokok beras, lauk pauk sesuai kemampuan keluarga (tahu, tempe, telur
dan daging kadang-kadang), namun dalam keluarga tidak pernah
makan secara bersama-sama, karena kesibukan masing-masing. Tn.S
makan dirumah hanya sarapan pagi dan malam sedangkan makan siang
biasanya diwarung tempat ia bekerja. Demikian juga anggota keluarga
yang lain, Ny. N menyatakan kedua anaknya sulit makan dengan

8
alasan tidak suka sayur dan lebih suka makan jajanan di warung (roti,
snack anak-anak).
c. Pola Eliminasi
Seluruh anggota keluarga menyatakan BAB ±1 x/ hari dan BAK ±5
x/hari
d. Kebersihan Perorangan / Personal Hygiene
Seluruh keluarga mandi, ganti baju 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, dan
keramas 2 x seminggu
e. Pola Kebiasaan Kesehatan
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
f. Penggunaan Waktu Senggang
Tn. dan Ny. N mengatakan menggunakan waktu senggangnya
bersama-sama keluarga, mengikuti kegiatan sosial seperti acara
pengajian dengan tetangga, arisan dan menonton Televisi bersama-
sama.
g. Rekreasi Keluarga
Tn. dan Ny. N mengatakan sering berekreasi bersama-sama seperti
jalan-jalan
h. Keadaan sosial ekonomi
Tn. S mengatakan penghasilan rata-rata seluruh anggota keluarga ± Rp
2.000.000,00. Jumlah tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

4. Situasi Lingkungan
a. Rumah milik sendiri
Rumah milik sendiri, rumah tidak jauh dari jalan desa, dengan
luas tanah 150 m² dan luas rumah 98 m² ( 14 x 7 m ), yang terdiri dari
2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu,
b. Jenis rumah : tembok
c. Atap rumah : Genting
d. Lantai rumah : keramik

9
e. Ventilasi : cukup baik karena terdapat
beberapa jendela untuk
proses pertukaran udara
f. Kebersihan dan kerapian : Cukup
g. Pembuangan sampah
Terbuka di belakang rumah dengan cara dibuang kekebun.
h. Sumber air : Sumur Gali
1) Penggunaan air : Mandi, mencuci, memasak
2) Tempat Penyimpanan air : Ember/ gentong terbuka
3) Pengurasan tempat air minum : 1 minggu sekali
4) Kualitas Air :Tidak berbau, tidak
berwarna, dan tidak berasa
i. Saluran pembuangan air limbah ( SPAL )
1) Pembuangan air limbah terbuka :selokan yang terdapat
dibawah bangunan
rumah
2) Keadaan : terpelihara
j. Jamban
1) Kondisi : terpelihara
2) Jarak jamban dengan sumber air : <10 meter
k. Kandang ternak : tidak ada
l. Pemanfaatan pekarangan : untuk jemuran pakaian
m. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit di periksakan ke puskesmas
n. Asuransi kesehatan:
Semua Anggota Keluarga memiliki BPJS.

5. Keadaan Kesehatan Keluarga


a. Riwayat perkawinan : Lamanya perkawinan ± 13 tahun dan merupakan
pernikahan pertama bagi Tn.S dan Ny. N. An. Ra merupakan anak

10
pertama dan An. Re merupakan anak kedua di dalam keluarga yang
harmonis.
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu : Ny. N mengatakan
kedua anaknya dilahirkan dengan pertolongan bidan dengan usia
kehamilan anak pertama 39 minggu dan anak kedua 38 minggu dan
persalinan berjalan normal. Berat badan anak pertama setelah lahir
adalah 3100 gram dan anak kedua 2400 gram. Ibu meneteki anaknya
dengan ASI.
6. Riwayat Kontrasepsi
a. Ibu mengatakan menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan.
b. Ibu mengeluh mual, pusing setiap akan ber KB dan tidak
mendapat haid.
c. Ibu kurang mengetahui mengenai efek samping KB 3
bulan.
7. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga berjalan dengan baik meskipun masih nampak kurangnya
kebersamaan dalam keluarga, namun hal tersebut dapat dipahami
mengingat aktifitas mereka yang berbeda-beda. Khusus untuk fungsi
pendidikan masih sangat kurang terutama pendidikan kesehatan tentang
KB, nampak dari pernyataan Ny. N yang masih bingung dengan macam-
macam KB dan efeksamping dari jenis KB.

8. Stress dan koping


a. Stress jangka pendek
Kurangnya pengetahuan Ny. N tentang KB ( kebutuhan konseling KB)
b. Stress jangka panjang
Dibutuhkan kemampuan keluarga untuk merespon adanya masalah
serta menerima masalah tersebut sehingga keluarga diharap dapat
menciptakan strategi untuk memecahkan masalah keluarga (mufakat
keluarga). Misalnya bergantialat kontrasepsi.

11
9. Komunikasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa, Indonesia
hubungan antar keluarga harmonis, begitu juga dengan tetangganya.
Sarana komunikasi dalam keluarga adalah televisi dan Hp.
10. Transportasi
Keluarga Tn.S dalam melakukan kegiatan sehari-hari menggunakan alat
transpotasi berupa sepeda bermotor.

Pemeriksaan Fisik
1. Tn. S
Kepala : Rambut hitam, tidak rontok
Wajah : Oval
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : Bersih, tidak ada scret
Telinga : Bersih, tidak ada scret
Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada karang gigi, tidak ada stomatitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe
Dada : Simetris
Perut : Datar, tidak terdapat pembesaran hati dan limpa
Punggung : Tegak
Genetalia : Tidak di periksa
Ekstremitas : Tidak odema, tidak ada varices,simetris
Postur tubuh : Tinggi
TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,70C
N : 72 X/mnt RR : 18 X/mnt

12
2. Ny. N
Kepala : Rambut hitam, tidak rontok
Wajah : Oval
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : Bersih, tidak ada scret
Telinga : Bersih, tidak ada scret
Mulut dan gigi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, terdapat
beberapa gigi yang berlubang dan berwarna
kecokelatan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe
Dada : Simetris, payudara tidak terdapat massa
Perut : Datar, tidak ada pembesaran hati dan limfe
Punggung : Tegak
Genetalia : Tidak diperiksa
Ekstremitas : Tidak odema, simetris, tidak sianosis, tidak ada
varices
Postur tubuh : Sedang
TTV : TD : 110/70 mmHg S : 36,50C
N : 80 x/mnt R : 20 x/mnt
3. An. Ra
Kepala : Rambut hitam, tidak rontok
Wajah : Oval
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : Bersih, tidak ada scret
Telinga : Bersih, tidak ada scret
Mulut dan gigi : Bersih, tidak stomatis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe

13
Dada : Simetris, pernafasan dan denyut jantung teratur,
tidak ada bising saat bernafas
Perut : Datar, tidak kembung
Punggung : Tidak diperiksa
Genetalia : Tidak diperiksa
Ekstremitas : Tidak odema, simetris, tidak sianosis, tidak ada
varices
Postur tubuh : Sedang
TTV :S : 36,50C N : 79 X/MNT
R : 22 X/mnt
4. An. Re
Kepala : Mesochepal, rambut hitam, tidak rontok
Wajah : Oval
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : Bersih, tidak ada scret
Telinga : Bersih, tidak ada scret
Mulut dan gigi : Bersih, tidak stomatis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe
Dada : Simetris, pernafasan dan denyut jantung teratur,
tidak ada bising saat bernafas
Perut : Datar, tidak kembung
Punggung : Tidak diperiksa
Genetalia : Tidak diperiksa
Ekstremitas : Tidak odema, simetris, tidak sianosis, tidak ada
varices
Postur tubuh : Sedang
TTV :S : 36,70C N : 80 X/MNT
R : 20 X/mnt

14
B. Analisis Data
Masalah kesehatan yang ada di keluarga Tn.S disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dari seluruh anggota keluarga untuk mengatasi
permasalahan yang muncul. Masalah-masalah yang di temukan dalam
keluarga Tn.M antara lain kurangnya pengetahuan Ny. N tentang KB.
Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga Tn.S saya sebagai calon
bidan harus bekerja sama dengan keluarga untuk membahas masalah yang
timbul dan memikirkan alternative pemecahan masalahnya. Dalam hal ini
intervensi yang dapat diberikan sebagai langkah awal adalah pemberian
pendidikan kesehatan sehingga diharapkan keluarga dapat menyelesaikan
masalah yang timbul secara tepat dan mandiri.

C. Perumusan Masalah.
Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan
kesimpulan bahwa permasalahan yang muncul sebagian besar disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan keterbatasan sarana. Adapun
permasalahan yang ada pada Tn.S adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan tentang KB
Data Subjektif : ibu mengatakan belum mengetahui macam-macam
alat kontrasepsi baik alami maupun hormonal dan ibu belum
mengetahui tentang efek samping dari jenis – jenis KB.

D. Prioritas Masalah
Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah masalah
ditemukan dan ditentukan keluarga bersama dengan tenaga kesehatan
yaitu bidan. Prioritas disusun karena tidak memungkinkannya
menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga Tn.S secara bersama-
sama. Oleh karena itu prioritas disusun untuk menentukan tingkatan
permasalahan agar penyelesaian lebih terfokus dan sesuai sasaran serta
harapan.

15
Prioritas masalah dalam keluarga Tn.S adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan Ny.B tentang efek samping KB suntik 3 bulan
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1.Sifat 2/3 x 1 2/3 Ancaman terhadap kegagalan penerimaan
masalah keadaan yang berhubungan dengan kegunaan
KB
2.Kemungki ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat dirubah tapi
nan dirubah secara bertahap (sebagian) sesuai dengan
pemahaman keluarga
3.Potensi 3/3 x 1 1 Masalah dapat dicegah dengan penkes
Masalah
4.Penonjolan 2/2 x1 1 Ibu merasakan sebagai masalah dan perlu
masalah untuk segera ditangani
JUMLAH 3,67

2. Anak susah makan dan tidak suka makan sayur


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1.Sifat 2/3x1 2/3 Kebutuhan makan pada anak harus terpenuhi dengan
masalah baik.
2.Kemungkina 2/2 x 2 2 Masalah sebenarnya dapat dirubah dengn mudah tapi
n dirubah secara bertahap sesuai dengan pemahaman dan
kemauan keluarga
3.Potensi 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah dengan Penyuluhan dan
dicegah praktik
4.Penonjolan 0/3 x 1 0 Masalah dapat dicegah dengan penkes dan praktik
masalah
JUMLAH 2,33
Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan masalah kesehatan
pada keluarga Tn. N adalah sebagai berikut :
Prioritas I : Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB
Prioritas II : Gizi pada anak

16
E. Asuhan Kebidanan
1. Kurangnya pengetahuan tentang KB
a. Data
Data subyektif:
Ny. N mengatakan selalu pusing saat 2 bulan pasca ber KB suntik.
b. Masalah Kesehatan
Kurangnya pengetahuan tentang efek samping KB hormonal.
c. Tujuan
1) Setelah diberikan penyuluhan, Ny. N mengetahui tentang
pengertian KB hormonal dan non hormonal
2) Ibu mengetahui macam-macam alat kontrasepsi hormonal dan
non hormonal
3) Ibu mengetahui manfaat dari masing-masing alat kontrasepsi
hormonal dan non hormonal
d. Rencana Tindakan
Beri Penyuluhan kesehatan mengenai: Pengertian KB, Manfaat,
cara kerja, dan efek sampingnya.

e. Tindakan
Memberikan penyuluhan mengenai : Pengertian KB, Manfaat,
cara kerja, dan efek sampingnya.
f. Evaluasi
Ibu dapat menjelaskan minimal 2 jenis alat kontrasepsi beserta
manfaat dan cara kerjanya.

17
BAB IV
PEMBAHASAN

Keluarga Tn. S tinggal di Rumah sendiri dengan kondisi rumah permanen dengan
lantai keramik sampai dapur. Keluarga Tn. S kumpulan keluarga inti. Dalam
keluarga Tn. S memiliki beberapa masalah diantaranya kurang mengetahui efek
samping KB 3 bulan dan varian makanan sayur atau kandungan gizi pada
makanan untuk anaknya. Setelah dilakukan identifikasi asalah, lalu muncul
masalah kemudian muncul masalah utama yaitu kurang mengetahui efek samping
KB 3 bulan, kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi salah satu
dari masalah tersebut, yaitu dengan melakukan penyuluhan.
1. Alat Kontrasepsi (Ny. N)
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasihat perkawinan, pengibatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan, salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk
individu merencanakan kehidupan berkeluarga berkualitas.
Suntik KB 3 bulan bias disuntikkan ke bokong atau di lengan atas.
Suntikan KB 3 bulan mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon
progestin ke dalam pembuluh darah. Progestin adalah hormone yang serupa
dengan progesterone, yaitu hormone yang diproduksi ovarium. Progestin
dalam suntik KB 3 bulan bekerja dengan menghentikan pelepasan sel telur ke
dalam Rahim sehingga mencegah terjadinya pembuahan. Selain itu, hormone
ini juga mencegah sperma untuk mencapai sel telur dengan menebalkan
cairan vagina dan mencegah pertumbuhan janin dengan menipiskan dinding
Rahim, dan efek samping KB 3 bulan adalah berpotensi mengakibatkan afek
samping pendarahan serta menstruasi tidak lancer atau bahkan berhenti.
Teori tersebut sesuai dengan kasus Ny. N karena selama menggunakan KB
3 bulan Ny. D mengeluh sering pusing dan tidak menstruasi.

18
2. Gizi pada Anak
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini
mungkin yaitu sejak merekan masih dalam kandungan melalui makanan
ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak – kanak.
Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup
untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar,
kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktifitas, berat
badan,dan tinggi badan.antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus
ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik.
Teori tersebut sesuai dengan kasus pada An. Re yang cenderung
susah untuk makan dan suka jajanandi warung, pada kasus ini An. Re
kurang menyukai sayuran,sehingga Ny. N diberikan penyuluhan mengenai
macam olahan sayuran yang menarik.

19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada BAB III dapat diambil sebuah kesimpulan yang
merupakan rangkuman dari keseluruhan yang merupakan rangkuman dari
keseluruhan kegiatan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga Tn. S pada
bulan Januari 2019 adalah sebagai berikut :
1. memperoleh
informasi mengenai data kesehatan pada Ny. N yaitu ibu kurang mengetahui
efek samping KB suntim 3 bulan.
2. Memperoleh
informasi mengenai data kesehatan pada An. Re yaitu anak kurang makan
sayur dan susah untuk makan, ibu akan membuat olahan sayuran yang
menarik dan lebih memperhatikan gizi makan pada anak.

B. Saran
1. Diharapkan mahasiswa dapat lebih teliti dalam melakukan analisa masalah
kesehtan kepada keluarga
2. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan di komunitas

20
DAFTAR PUSTAKA

Karwati, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Trans Info Media : Jakarta.

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai