Siti Zulaikhoh - M1.11.020 PDF
Siti Zulaikhoh - M1.11.020 PDF
Oleh:
Siti Zulaikhoh
NIM. M1.11.020
PROGAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PROGAM PASCASARJANA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
Website : www.ppsstainsalatiga.ac.id E-mail :
administrasi@stainsalatiga.ac.id
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah tesis
Saudara SITI ZULAIKHOH
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah tesis saudara :
Nama : Siti Zulaikhoh
NIM : M111020
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENDIDIKAN AKHLAK KISAH NABI
YŪSUF AS (IMPLEMENTASI
KONSEPTUAL DALAM KONTEKS
PENDIDIKAN)
Dengan ini kami mohon tesis saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 26 Januari 2015
Pembimbing
HALAMAN DEKLARASI
tesis ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau pernah diterbitkan.
Demikian juga tesis ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi
pemikiran orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis
munaqosah tesis.
Penulis
SITI ZULAIKHOH
NIM. M1.11.020
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
…
PERSEMBAHAN
Tesis ini penulis persembahkan untuk :
1. Ayahanda tercinta Mahdi dan Ibunda tercinta Latifah
yang telah membimbing, mendidik dan memotivasi
untuk terus maju dalam belajar, terima kasih atas doa
restu dan kasih sayangnya.
2. Keluargaku yang senantiasa selalu mendukung dan
membantu dengan keikhlasannya.
3. Semua guru, sahabat, dan semua orang yang
menyayangiku dan yang pernah berbuat baik padaku.
4. Semua pembaca tesis ini
1
Depag RI, Op.Cit, hlm. 364
KATA PENGANTAR
ظرف انطٕءٚ ال. تطى هللا يا شاء هللا.ر اال هللاٛشٕق انخٚتطى هللا يا شاء هللا ال
ٗأذٚ تطى هللا يا شاء هللا ال. تطى هللا يا شاء هللا يا كاٌ يٍ َعًح فًٍ هللا.اال هللا
ا رانجاللٚ َحًذك.تطى هللا يا شاء هللا ال حٕل ٔال قٕج اال تاهلل. تانحطُاخ اال هللا
ٍٖ االضالو َٔظهٗ َٔطهى عهٗ َثٗ انٓذٚٔاالكراو عهٗ يا اكًهد نُا يٍ د
ٗذَا دمحم ٔعهٍٛ ضٚ ٔاياو انًرشذٙٔانرحًح انًثعٕز تانكراب ٔانحكًح خاذى انُث
" ٍ " أيا تعذٛأنّ ٔطححثّ ٔاذثاعّ أجًع
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan petunjuk kepada manusia menuju kebaikan. Shalawat serta salam
semoga terlimpah kepada Uswah Khasanah Rasululllah Muhammad SAW.
Berkat rahmat dan hidayah Allah, penulis mampu menyelesaikan
penyusunan tesis yang sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan syarat guna
memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI). Semoga penulis dan pembaca umumnya bisa mengambil manfaat
dari tulisan ini. Penulis menulis tesis dengan judul: PENDIDIKAN AKHLAK
KISAH NABI YUSUF As. ('IBRAH DAN IMPLEMENTASI KONSEPTUAL
DALAM PENDIDIKAN)
Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga .
2. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag dan Dr. Faqih Nabhan, M.M, selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga,
sehingga terwujud tesis ini.
3. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan
berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku
kuliah.
4. Suamiku yang selalu tulus menyayangiku dan tak henti-hentinya memberikan
semangat dan motivasi.
5. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik material
maupun spiritual.
6. Abah Kyai Haris As‟ad Nasution, Abah Kyai Taufiqur Rohman beserta
ibunda Nyai, segenap dewan guru MTs dan Madrasah Diniah Al-Manar
beserta para santri.
7. Segenap Dewan penasehat (Bapak Wiyono, Bapak Ahmad Sultoni, dan Bapak
Yusuf Khumaini), segenap tim (mas Puspo, Uhud, Kiki, mb Umi, Eni dkk),
para jama‟ah dan semua anak yatim Majlis Doa Mawar Allah.
8. Segenap dewan ustadz/ustadzah TPQ Nuruh Hidayah beserta para santri.
9. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan khususnya PAI 2011 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Besar harapan penulis, semoga amal baik tersebut diterima dan dicatat Allah
SWT sebagai amal saleh dan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda
serta menjadi perantara kesuksesan-kesuksesan berikutnya di dunia dan di akhirat.
Tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
penyempurnaan tesis ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penulis.
Siti Zulaikhoh
NIM: M1.11.020
ABSTRAK
Zulaikhoh, Siti. 2014. Pendidikan Akhlak Kisah Nabi Yūsuf As. Tesis. Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam
(PAI). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:
Dr.H.Muh Saerozi, M.Ag dan Dr. Faqih Nabhan, M.Pd.
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........ ................................ i
HALAMAN LOGGO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
D. Signifikansi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
E. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
F. Tinjauan Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
G. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
H. Sistematika Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
tentang Yūsuf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 19
A. Mimpi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Kasih Sayang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Ketahan-Malangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KONTEKS PENDIDIKAN
A. Mimpi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .
B. Kasih sayang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Ketahan-malangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TABEL 2.2: Persamaan Ujian Nabi Muhammad saw dan Nabi Yūsuf As 22
BAGAN
3. Lembar Konsultasi
PEDOMAN TRANSLITERASI
ARAB-INDONESIA
Merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,
tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا Alif tidak
-
dilambangkan
ب Bā‟ b -
خ Tā‟ t -
ز Śā‟ s dengan satu titik
ṡ
di atas
ج Jim j -
ح Hā‟ h dengan satu titik
ḥ
di bawah
خ Khā‟ kh -
د Dal d -
ر Al z dengan satu titik
ż
di atas
ر Rā‟ r -
ز Zai z -
ش Sīn s -
ظ Syīn sy -
ص Sād s dengan satu titik
c
di bawah
ع Dād d dengan satu titik
ḍ
di bawah
ط Tā‟ t dengan satu titik
ṭ
di bawah
ظ Zā‟ z dengan satu titik
ẓ
di bawah
ع „Ayn „ koma terbalik
غ Gayn g -
ف Fā‟ f -
ق Qāf q -
ك Kāf k -
ل Lām l -
و Mīm m -
ٌ Nūn n -
ٔ Wau h -
_ Hā‟ w -
ء Hamzah apostrof, tetapi
lambang ini tidak
tidak dilambangkan
dipergunakan
atau '
untuk hamzah di
awal kata
٘ Yā‟ y -
3. Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
Sembilan persepuluh dari nilai tersebut terendam di bawah air sejarah, sedangkan
dongeng yang banyak ditemukan dan menyebar pada masyarakat secara turun-
temurun. Dongeng-dongeng itu kadang kala banyak dihiasi dengan hal-hal yang
fiktif belaka. Namun, kisah-kisah dalam al-Qur‟an berbeda. Kisah itu ternyata
dan peringatan. 3
Adapun kisah yang terdapat di dalam al-Qur‟an antara lain kisah para nabi,
kisah yang berhubungan dengan peristiwa di masa lalu, dan kisah-kisah yang
berhubungan dengan peristiwa pada masa Nabi Muhammad saw. Diantara kisah-
kisah para nabi yang terdapat dalam al-Qur‟an adalah kisah Nabi Yūsuf As.
Kisah ini termasuk salah satu kisah dari kisah-kisah yang digambarkan secara
kronologis.
2
Rosihan Anwar, Samudera Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia, 2001, 173
3
M Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur‟an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah,
dan Pemberitaan Gaib, Bandung: Mizan, 1997, 195-220
Berbeda dengan kisah-kisah nabi yang lain, kisah Nabi Yūsuf As
dijelaskan secara rinci dalam surat tersendiri dengan sejumlah peristiwa yang
terjadi dan perubahan yang menyertainya. 4 Adapun kisah nabi-nabi yang lain
itu.5 Namun dalam kisah Nabi Yūsuf As, Allah SWT menonjolkan akhir kisah
yang baik setelah melewati berbagai rangkaian peristiwa. Oleh karena itu, Allah
Islam (PAI) sangat penting dikarenakan setiap kisah dapat memikat pembaca dan
Kisah dalam al-Qur‟an dapat mendidik perasaan keimanan peserta didik dengan
cara membangkitkan berbagai perasaan seperti khauf, ridha, dan cinta. Kisah juga
4
“Qashasul anbiya: Kisah Nabi Ya‟kub As dan Putranya, Yūsuf As As. www.assunnah-
Qatar.com diunduh tanggal 15 Februari 2013, pukul 21.00 WIB
5
Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009,
57
6
Ahmad Showi al Maliki, Khasyiyah Showi „Ala Tafsir Jalalain juz 2, Semarang: Toha
Putera, Tth, 233
7
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya,
1991, 140
8
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, 1991, 141
Kisah Nabi Yūsuf As. (Ibrah dan Implementasi Konseptual
dalam Pendidikan)
B. Identifikasi Masalah
Diantara kisah para nabi yang terdapat dalam al-Qur‟an adalah kisah Nabi
Yūsuf As. Di dalam kisah Nabi Yūsuf As, terdapat beberapa aspek ekstern yang
dan cobaan yang menimpanya serta sikap dalam menghadapinya. Kisah Nabi
Yūsuf As tergolong kisah yang unik dan terkait dengan aspek-aspek pendidikan.
Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada ibrah kisah Nabi Yūsuf As.
menemukan nilai-nilai pendidikan akhlak dari kisah Nabi Yūsuf As ibrah dan
2. Ajaran akhlak apa saja yang dominan dalam kisah Nabi Yūsuf As?
konteks pendidikan?
D. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
ini adalah:
a. Untuk mengetahui skema ayat-ayat tentang Nabi Yūsuf As. dalam al-
Qur‟an.
b. Untuk mengetahui Ajaran akhlak yang dominan dalam kisah Nabi Yūsuf
As.
konteks pendidikan.
2. Manfaat Penelitian
penulisan tesis ini, antara lain yaitu secara teoritis dan praktis.
manfaat sebagai bagian dari bahan referensi dan masukan bagi para
E. Tinjauan Pustaka
penelitian yang relevan untuk dijadikan pembanding dalam pustaka ini, yaitu
yang kemudian diterbitkan tentang seni narasi dalam Al-Qur‟an, al Fān al-
tiga macam, yakni: kisah historis, kisah perumpamaan dan kisah legenda. 9
dimensi historis dalam kisah, hanya saja aspek historis baginya bukan
merupakan elemen utama yang menjadi sasaran adanya kisah dalam al-
manusia.10
Sūrati Yûsufa memaparkan kisah Nabi Yūsuf tidak secara panjang lebar
9
Muhammad A Khalafullah, Al-Qur‟an Bukan “Kitab Sejarah”: Seni, Sastra, dan Moralitas
dalam Kisah-Kisah Al-Qur‟an, terj Zuhairi Misrawai dan Anis Maftukhin, Jakarta: Paramadina,
2002, 10
10
Muhammad A Khalfullah, Al-Qur‟an Bukan “Kitab Sejarah”: Seni, Sastra, dan Moralitas
dalam Kisah-Kisah Al-Qur‟an, 2002, 34
intisari pelajaran dan peringatan yang dapat dipetik.11 Intisari dari
faidah, dikeluarkan dari ayat demi ayat dalam surat Yūsuf. Dengan
menyangkal kalau kisah nabi Yūsuf hanyalah kisah, apalagi zaman saat ini
setidaknya telah dibahas dalam beberapa karya tulis (baca: Tesis) Amilatul
Komparatif Tafsîr fî Dzilāl al-Qur‟ān karya Sayyid Qutub dan Tafsîr al-
penafsiran kisahnya dari dua tokoh, yakni Sayyid Qutub (bercorak Haraki,
ideologis dan praktis), dengan Ibnu Katsir (bercorak Tafsir bi al Ma‟tsur dan
Tafsir bi Riwayah). Sebagai contoh ketika Nabi Yūsuf digoda oleh Zulaikha dan
mempunyai arahan yang berbeda pada bagian yang ditafsirinya. Sayyid Qutub
lebih menitikberatkan pada bagian yang diutarakan saksi, sedangkan Ibnu Katsir
11
Muhammad Saleh al-Munajjid, 100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf As,Terj Ade Ichwan Al,
Bogori: Pustaka Ibnu „Umar, 2010, xiii
12
Muhammad Saleh al-Munajjid, 100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf As, 2010, xiv
13
Amilatul „Azmi, “Kisah Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟ān (Studi Komparatif
Tafsir fi Dzilāl al-Qur‟ān karya Sayyid Qutub dan Tafsir al-Qur‟an al-„Adzîm
karya Ibnu Katsir), Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011
Nurul Istiqomah menulis tentang “Struktur dan Semiotik Kisah Nabi
Qur‟an (Studi Struktural Narasi Yūsuf dalam Surat Yūsuf ). Penelitian ini
memaparkan secara detail narasi perjalanan Yūsuf, yang menjadi sebuah alur
cerita atau kisah terbaik dari kisah-kisah lainnya yang terdapat dalam al-Qur‟an.
Analisisnya dimulai dari ketika Yūsuf bermimpi sebelas bintang, bulan, dan
matahari yang sujud kepadanya sampai dia diangkat menjadi pembesar Mesir.15
14
Nurul Istiqomah, “Struktur dan Semiotik Kisah Nabi Yūsuf (Pendekatan Post-
Strukturalism atas surat Yūsuf), Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2012
15
Rendra Yuniardi “Narasi Ahsan al-Qasas dalam Al-Qur‟an (Studi
Struktural Narasi Yūsuf dalam Surat Yūsuf ), Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2008
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Amilatul „Azmi, Nurul
merah hanyalah karena sumber rujukan yang sama yaitu kisah Nabi
Yūsuf As.
F. Metodologi Penelitian
penelitian kualitatif non interaktif. Salah satu bentuk dari penelitian non
interaktif ini adalah penelitian konsep.16 Penelitian non interaktif juga dikenal
16
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007, 65-66
17
Amirul Hadi dan Haryono, Metode Penelian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 1998,
110
b. Mencari background information (informasi yang terkait dengan latar
bersifat periodik.
IAIN Salatiga
18
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelian Pendidikan, 2007, 67
19
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia, 1998, 68
2) Pengumpulan Data
research) atau disebut juga kualitatif non interaktif yang merujuk pada bentuk
Kajian dalam penelitian ini adalah library research maka sumber data
penelitian.20 Adapun fokus dalam penelitian ini adalah ibrah kisah Nabi
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Adapun sumber utama
dalam penelitian ini adalah kisah Nabi Yūsuf As dalam kitab tafsir Al-Qur‟an.
analisis data dengan metode tahlili, yaitu menghimpun seluruh ayat al-
diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat. Setelah itu, penulis
20
Nana Syaodih, Metode Penelian Pendidikan, 2007, 25
maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain, membahas sabab-al nuzul (latar
belakang turunnya ayat) jika ada, dan dalil-dalil dari hadits, atau sahabat,
dalam satu tema, yaitu kisah Nabi Yūsuf As, kemudian dipilah-pilah
terkandung di dalamnya.
G. Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan tesis ini terdiri dari lima bab, dari tiap-tiap bab terdiri
21
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, Bandung: Mizan,1996, 86
dalam Al-Qur‟an, serta Biografinya yang meliputi Geneologi, Masa kecil,
penutup yang memuat dua sub bab, yaitu pertama, memuat kesimpulan
A. Fungsi Kisah
kata qiṣṣah ( )قظح. Kata itu berasal dari kata kerja qaṣṣa-yaquṣṣu ( - قض
قضٚ) berarti kisah, cerita, berita atau, keadaan.22 Disebutkan dalam al-
As dan kisah-kisah para rasul yang lain yang disampaikan Allah swt)
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal (QS. Yusūf [12]: 111).
Al-Qur‟an
22
Muhammad Ali al-Shabuni, Tibyān fî ‟Ulûm al-Qur‟ān, Beirut: al-„alam al kutub, 1985,
631
23
Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: Pondok Pesantren Krapyak,
1984, 1210
qaṣaṣ berarti hikayat dalam bentuk prosa panjang.24 Menurut Mannā al-
ihwal umat yang telah lalu, nubuwwāt (kenabian) yang terdahulu dan
lalu, kisah-kisah nabi, yang memuat berbagai peristiwa yang telah terjadi.
Kata „ibrāh berasal dari akar kata (- ر- ب- )عmempunyai arti
Salah satu seni al-Qur‟an adalah kisah yang tidak dijelaskan Allah secara
24
Muhammad Ismail „Ibrāhim, Mu‟jam al-Fādz wa al-Qur‟āniyyah, Beirut: Dar al-Fikr al-
„Arabi, 1969, 140
25
Mana‟ al-Qathan, Mabahîṡ fî „Ulûm al-Qur‟an, Bairut: al-Syirkah al-Muttahidah li al-
Tauzi‟, 1973, 306
26
Nuhas Abi Ja‟far Ahmad bin Muhammad bin Isma‟il, I‟rāb al-Qur‟ān, Beirut: Dar al-
Kutub al-Imiah, 2004, 802
salah satu progam tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa atau
beberapa peristiwa, yang mana peristiwa tersebut disusun secara runtut serta
umat terdahulu dan sejarah para nabi dan rasul serta iḥwal negara dan
urusan mereka, seperti yang banyak dilakukan oleh para sejarawan. Akan
tetapi, kisah tersebut dipaparkan al-Qur‟an untuk mencapai satu maksud dan
tujuan dari agama yang dibawa al-Qur‟an itu sendiri. Pemaparan kisah-kisah
27
Muhammad Kamil Hasan, al-Qur‟an wa al- Qaṣāṣ al-Hadiṡah, Beirut: Dar al-Buhus,
1970, 9
28
Abdul Djalal, „Ulumul Qur‟an, Surabaya: Dunia ilmu, 1998, 293-294
tersebut juga menggunakan metode yang beragam sehingga bisa dikatakan
dikatakan penting karena kisah-kisah yang diambil dari isi kandungan al-
Qur‟an sedikit banyak akan memberi pengaruh pada peserta didik atau
audiens. Menurut M Quraish Syihab, metode yang tepat untuk aspek jiwa
yang disampaikan bisa berupa kisah nyata atau kisah simbolik. Dari kisah-
kisah tersebut nantinya akan dapat dipetik suatu hikmah yang bisa diambil.
Metode kisah dianggap lebih menyentuh hati peserta didik dan akan
Allah sebagaimana yang telah tercantum dalam QS. Hud ayat 120 berikut:
120. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah
kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini
29
Muhammad Baqir Hakim, Ulumul Qur‟an, Jakarta: al-Huda, 2006, 517
30
M. Quraish Syihab, Wawasan al- Qur‟an, Bandung: Mizan, 2006, 71
telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi
orang-orang yang beriman.31
dapat merenungkan atau ingin mengikuti peristiwanya. Selain itu, kisah dapat
menyentuh hati manusia karena dari kisah itu dapat menampilkan tokoh
dalam konteks yang menyeluruh, dan pembaca dapat ikut menghayati dan
merasakan kisah itu, seolah-olah dia sendiri yang menjadi tokohnya. Kisah di
ditemukan sebanyak 26 kali. 24 kali dalam surat Yūsuf/12. Satu kali dalam
surat al-An‟ām/6 dan satu kali dalam surat Ghāfir/40. Adapun pemetaan kata
31
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: PT Grafindo, 1994, 340
32
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya,
1991, 140-141
33
Ali Audah, Konkordasi Qur‟an Panduan Kata dalam Mencari Ayat Al-Qur‟an, 1998,
Jakarta: PT. Pustaka Litera Antarnusa, 797
Tabel 2.1
Pemetaan Kata Yūsuf dalam Al-Qur’an
Al-An‟ām 6 84
Yūsuf 12 4, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 21, 29, 46, 51, 56, 58,
69, 76, 77, 80, 84, 85, 87, 89, 90 (berulang
kali), 94, dan 99
Ghāfir 40 34
memaparkan tentang kisah Nabi Yūsuf As hanya terdapat pada surat Yūsuf.
Sedang kata Yūsuf dalam surat Al-An‟ām dan surat Ghāfir sebagai penegas.
Kata “Yūsuf” dalam surat Al-An‟ām ayat 84 diperankan sebagai penegas bahwa
Yūsuf merupakan bagian dari anugerah Allah yang diberikan kepada „ibrāh im
As, yaitu cicit yang menjadi pembawa risalah Allah, begitu juga dengan kedua
putranya yaitu Ishak dan Ismail.34 Di dalam surat Ghāfir ayat 34, kata Yūsuf
diperankan sebagai penguat sebagian bani Israil yang masih bersikap ragu
34
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an Vol 4,
Jakarta: Lentera Hati, 2001, 176, Di dalam ayat tersebut Nabi Isḥak disebut pertama dengan alasan
Isḥak adalah putra „ibrāh im yang hidup bersama, kemudian cucu „ibrāhim yaitu Ya‟qub yang
merupakan ayah dari Yūsuf yang juga menjadi nabi.
35
M. Nasib Ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir, jilid 2, terj.
Syihabudin, 1999, Jakarta: Gema Insani, 162
C. Kronologi Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Mengisahkan tentang
Nabi Yūsuf As
sesudah surat Hūd dan surat al-Hijr.36 Sedangkan dalam urutan turunnya
wahyu, surat Yūsuf adalah surat ke 53 yaitu turun sesudah surat Hūd dan surat
al-Hijr.37 Penempatan Surat Yūsuf sesudah surat Hūd sejalan dengan masa
Surat Yūsuf terdiri dari 111 ayat dan hanya memiliki satu nama.
kisah Nabi Yūsuf As.38 Keseluruhan ayat dalam Surat Yūsuf turun sebelum
Situasi masyarakat Makkah pada saat Surat Yūsuf turun banyak yang
sebagian umat Islam yang lemah imannya menjadi murtad. 40 Di sisi lain, jiwa
Nabi Muhammad saw sedang diliputi oleh kesedihan, karena saat itu
merupakan masa-masa sulit pada kehidupan Nabi Muhammad saw dan para
sahabatnya. Peristiwa tersebut sering disebut dengan „Amul ḥuzni dan terjadi
pada tahun ke-10 kenabian atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah atau 619
M.41
36
Ali Audah, Konkordasi Qur‟an Panduan Kata dalam Mencari Ayat Al-Qur‟an, 1998, 346
37
Badarudin Muhammad bin Abdillah bin Bahadir Az-Zarkasi, Burhān fî „Ulūmil
Qur‟ān,Libanon: Dar Ma‟rifat Beirut,Tth, 193
38
M. Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
376
39
Abi Hasan Ali bin Ahmad al Wakhidi, Asbābun Nuzul, Libanon: Beirut, 1991, 155
40
Abi Hasan Ali bin Ahmad al Wakhidi, Asbābun Nuzul, 1991, hlm. 156
41
Umar Abdul Jabar, Kholashotu Nūril Yakin, Surabaya: Salim Nabhan, 2001, 38-40
Ada hubungan antara „Amul ḥuzni dengan Surat Yūsuf. Pada saat-saat
tersebut, Nabi Muhammad saw tengah kehilangan dua orang yang dicintainya
dakwah yang mulia tersebut. Khadijah, istri yang setia dan yang pertama
tahun yang sama, paman yang mengasuh sejak kecil dan menyayangi dengan
sepenuh hati, Abu Thalib meninggal dunia dalam keadaan tidak mau memeluk
Islam.42 Hal ini sesuai dengan firman Allah sebagaimana yang telah tercantum
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau
menerima petunjuk.43
disegani. Hal ini menyebabkan kaum Quraisy tidak berani mengganggu Nabi
Muhammad saw ketika dia masih hidup.44 Setelah Abu Thalib wafat, orang-
benci kepada Nabi Muhammad saw. Bahkan, ada diantara pemuda Quraisy
42
Hamid al-Husaini, Riwayat kehidupan Nabi Besar Muhammad, Jakarta: Yayasan al-
Hamidi, 1992, 400.
43
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 619
44
Hamid al-Husaini, Riwayat kehidupan Nabi Besar Muhammad, 1992, 403
yang menyiramkan tanah ke atas kepala Nabi Muhammad saw sambil
kejadian yang menimpa keluarga Yasir. Mereka disiksa dengan siksaan yang
memilukan hati, namun tidak ada yang bisa beliau perbuat kecuali hanya
sehingga datanglah Khabbab bin al-Arat. Ketika itu Nabi Muhammad saw
dua bagian. Dan ada yang disisir dengan sisir besi hingga terkelupas kulit dan
agamanya. Demi Allah, akan sempurna perkara ini hingga seseorang berjalan
dari ṣan‟a ke Hadramaut tidak ada yang ia takuti kecuali Allah, tidak pula
45
Hamid al-Husaini, Riwayat kehidupan Nabi Besar Muhammad, 1992, 406
46
Muhammad Said Ramadhan al-Buti, Fiqhus Sirah jilid 1, terj. Muhammad Darus Sanawi,
Jakarta: Dewan Pustaka Pelajar, 1983, 103
serigala kepada kambingnya, akan tetap sungguh kalian terburu-buru.”47
Muhammad saw, ayat yang mengisahkan tentang suka duka Nabi Yūsuf bin
Ya‟qub bin Ishaq bin „ibrāh im As.48 Ada yang mirip antara ujian Nabi
Muhammad saw dan Nabi Yūsuf As misalnya di antara cobaan Nabi Yūsuf As
perbudakan, ujian makar dari istri al-„Aziz dan para wanita kota, yang
sebelumnya adalah ujian syahwat dan fitnah yang disusul dengan ujian
dijebloskan ke penjara. Setelah itu ia masih diuji dengan ujian kekuasaan dan
Karena surat Yūsuf tersebut turun kepada Nabi Muhammad saw pada
masa sulit, maka ayat-ayat ini menjadi taṣliyah (pelipur lara), penenang dan
penguat keteguhan hati Nabi Muhammad saw dan para sahabat. Hal itu juga
sebagai pertanda bahwa Nabi Muhammad saw kelak akan keluar dari
47
Abu Abdillah Bukhori, Shāhih Bukhāri, Beirut: Dār al Fikr, 1981, 269
48
Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain, Semarang: Toha Putera,
Tth, 233
hijrah menuju negeri yang akan memberinya kemenangan dan kedudukan.49
Sekalipun Nabi Muhammad saw keluar dari Makkah dalam keadaan terusir
menghadapi berbagai ujian, namun hal itu berakhir dengan kemenangan dan
Tabel 2.2
Persamaan Ujian Nabi Muhammad saw dan Nabi Yūsuf As
Persamaan
49
Muhammad Ali, History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an, Compared with
the Bible), Terj. Bambang Dharma Putera, Jakarta: Darul Kutubil Islamiah, 2007, 65-66
50
Sebagaimana firman Allah swt, “Dan demikian pulalah kami memberikan kedudukan yang
baik kepada Yūsuf di muka bumi (Mesir), dan agar kami ajarkan kepadanya ta‟bir mimpi. Dan
Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (QS.
Yūsuf : 21) Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351.
Kisah Nabi Yūsuf As berkaitan dengan prediksi yang ditujukan kepada
As yang mangajaknya dan bermurah hati berisi prediksi yang berkaitan dengan
Madinah dan akhirnya mencapai kemenangan di atas mereka. Pada waktu itu
Nabi Muhammad saw memegang kedua sisi pintu Ka‟bah saat penaklukkan
kebaikan darimu, wahai saudaraku yang baik dan berasal dari keturunan
Yūsuf berkata pada saudara-saudaranya, pada hari ini tidak ada celaan terhadap
akhir hidup beliau akan gagal, dan akhirnya mereka akan datang kepada beliau
atas semua kesalahan mereka dan mereka akan memperoleh keluhuran budi
51
Muhammad Ali, History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an, Compared
with the Bible), 2007, 76
52
92. Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan
Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara Para Penyayang". (QS.
Yūsuf : 92) Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363
53
Muhammad Ali, History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an, Compared with
the Bible), 2007, hlm 78, 92. Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu,
mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara Para
Penyayang" (QS.Yūsuf: 92) Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363
Disebutkan bahwa sebab turunnya surah Yūsuf adalah karena orang-orang
oleh tim Departemen Agama dari kitab ad-Dalail, ada segolongan orang yahudi
masuk Islam sesudah mereka mendengar cerita Nabi Yūsuf As dalam al-
Qur‟an,55 karena sesuai dengan cerita yang mereka ketahui dari kitab Taurat.56
Dari kisah Nabi Yūsuf As, Nabi Muhammad saw mendapat pelajaran melalui
kisah nabi-nabi yang lain.57 Selain itu, kisah Nabi Yūsuf As juga menjadi
Yūsuf hidup sekitar 1745-1635 SM. Ia adalah salah satu nabi agama
samawi.59 Yūsuf merupakan salah satu putra Nabi Ya‟qub As yang bergelar
Israil.60 Yūsuf merupakan cicit dari Ishaq bin „ibrāh im. Mengenai silsilah
ُارٚ حذثُا عثذ هللا تٍ دمحم حذثُا عثذ انظًذ عٍ عثذ انرحًٍ تٍ عثذ هللا تٍ د- 1144
( ّ ٔ ضهى قالٛ طهٗ هللا عهٙ عٍ انُث: هللا عًُٓاّٙ عٍ عثذ هللا تٍ عًر رضٛعٍ أت
) ىْٛعقٕب تٍ إضحاق تٍ إتراٚ ٍٕضف تٚ ىٚى اتٍ انكرٚى اتٍ انكرٚانكر
54
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 663
55
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009,
493
56
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988, 169
57
Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 233
58
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 493
59
Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992, 994
60
Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 996
“Sesungguhnya orang yang mulia, putra orang yang mulia, putra orang yang
mulia (adalah) Yūsuf putra Ya‟qub putra Ishaq putra „ibrāh im.” (HR. Imam
Ahmad dan riwayat lain dari Bukhori, diterima dari Abdullah bin Umar Ra).61
Adapun silsilah lengkapnya adalah Yūsuf bin Ya‟qub bin Ishaq bin
„ibrāh im bin Azar bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.62 Nabi Ya‟kub
63
As mempunyai empat orang istri yaitu Rakhel, Lea, Bilha, dan Zilfa.
Dengan Lea, Nabi Ya‟qub As mempunyai enam putra, yakni Rubin, Simeon,
61
Abu Abdillah Bukhori, Shāhih Bukhāri, 1981, 211
62
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr, Semarang:
Al Munawar, Tth, 233
63
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, 1974, kitab kejadian 30: 50-52,diambil
dari Alkitab dengan alasan dalam beberapa tafsir al-Qur‟an sering terselip cerita-cerita yang ada
hubungannya dengan budaya dan tradisi Yahudi, dan yang sebagian lagi hampir sama dengan yang
terdapat dalam Alkitab (Bibel). Maka segala pengaruh yang berwarna Yahudi temasuk juga
budaya dan tradisi Nasrani umumnya melalui isi Alkitab tersebut, yaitu perjanjian lama, dan
sebagian kecil perjanjian baru yang menyusup ke dalam tafsir Al-Qur‟an dalam arti istilah disebut
Isrā‟iliyyāt. Istilah tersebut memang tidak ada dalam al-Qur‟an, tetapi hanya merupakan sebuah
istilah yang erat hubungannya dengan tafsir al-Qur‟an dan hadist (Depag RI, Mukadimah Al-
Qur‟an dan tafsirnya, Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen Agama, 2009, 78)
Dalam kaidah penafsiran al-Qur‟an dibenarkan mengambil sumber dari Alkitab ketika berbicara
tentang kisah para Nabi, dan masanya, dengan dasar “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam
keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-
orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari
Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu. Dan sekali-
kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan
kamu termasuk orang-orang yang rugi (QS. Yūnus/10: 94-95), pesan Nabi “Jangan percayai Alhli
Kitab dan jangan dustakan mereka”, seperti dalam hadis Bukhari, dan boleh saja mengambil
sumber dari bani Israil‟selama yang diketahuinya orang itu tidak berbohong. Adapun masuknya
pengaruh Isrā‟iliyyāt ke dalam beberapa tafsir sudah ada sejak masa para sahabat Nabi.(Depag RI,
Mukadimah Al-Qur‟an dan tafsirnya, Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen
Agama, 2009, 90)
64
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 23, Lea adalah putri
tertua Laban, paman Nabi Ya‟qub dari ibunya yang bernama Ribkah, istri Nabi Isḥak. Tanpa
sepengetahuan Nabi Ya‟qub, Lea dijodohkan Laban dengan Nabi Ya‟qub dengan mas kawin
menggembala lembu dan kambing Laban selama 7 tahun. Laban menikahkan Nabi Ya‟qub dengan
Lea dengan alasan mengikuti adat di negeri itu, yaitu anak bungsu belum boleh kawin sebelum
kakaknya menikah. Meskipun Nabi Ya‟qub merasa tertipu, Lea kurang berkenan di hati Ya‟qub
dan memiliki paras yang kurang cantik, tetapi Lea bisa memberikan anak paling banyak di antara
istri-istri Nabi Ya‟qub. Lea merasa lebih berhak menguasai rumah tangga dengan alasan lebih tua
dibanding Rakhel apalagi dia juga menganggap Rakhel sebagai perempuan mandul karena lama
tidak dikaruniai keturunan. Ketika anggapan Lea salah, karena ternyata Rakhel bisa hamil dan
memiliki 2 orang putera, maka timbullah kedengkian di hati Lea yang menurun kepada anak-
memperoleh dua putra, yaitu Dan dan Naftali.65 Dengan Zilfa, Nabi Ya‟qub
memperoleh dua putera, yaitu Gad dan Aser66. Dengan Rakhel, istri pertama
Nabi Ya‟qub yang bisa hamil di usia sudah tua dan paling belakang diantara
Rakhel sebagai ibu Yūsuf adalah istri nabi Ya‟qub yang paling cantik
dan menarik dari semua istri Nabi Ya‟qub. Oleh karena itu, wajah dan postur
tubuh Yūsuf paling menarik dan paling tampan dari semua anak-anak Nabi
dalam perjalanan keluarga Ya‟qub dari Betel menuju Hebron. 69 Rakhel wafat
Bagan 2.1
anaknya. Setelah Rakhel meninggal ketika melahirkan benyamin, Lea dan anak-anaknya merasa
suatu tekanan sudah hilang. Tetapi setelah kasih sayang Nabi Ya‟qub tertumpah kepada kedua
anak Rakhel yang telah piatu dan masih kecil-kecil, kedengkian timbul kembali.
65
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 52, Bilha adalah
seorang hamba sahaya Laban yang diberikan Rakhel sebagai hadiah untuk suaminya dengan
tujuan untuk mengikuti adat istiadat pada masa itu yaitu seorang istri memberikan hadiah
suaminya hadiah hamba sahaya untuk memberikan anak.
66
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00,kitab kejadian 35: 26, Zilfa adalah
seorang hamba sahaya Laban yang diberikan Lea sebagai hadiah untuk suaminya. Seperti halnya
Rakhel yang mengikuti adat istiadat pada masa itu, Leapun juga mengikuti adat setempat yaitu
memberikan hadiah suaminya berupa hamba sahaya untuk memberikan anak.
67
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 24, Rakhel adalah
adik Lea, putri bungsu dari Laban yang dinikahi Nabi Ya‟qub setelah 7 hari menikah dengan Lea,
dengan mas kawin yang sama, yaitu menggembala lembu dan kambing Laban selama 7 tahun
68
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00,kitab kejadian 35: 15
69
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 16
70
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 17
Silsilah Nabi Yūsuf
Nuh
Syam
Arfahsad
Azar
„Ibrāh im
Ishaq
Ya‟qub As yang berakhlak baik, patuh dan taat kepada orang tua. Selain
itu, Yūsuf juga anak yang paling tampan wajahnya dibanding saudara-
tinggal di Tanice atau A Faris (San Al Hajar), ibu kota Hexus, Mesir. 72
istrinya, Zulaikha agar memberikan tempat dan pelayanan yang baik kepada
21. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya [74874]:
"Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh Jadi Dia
bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." dan demikian
pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yūsuf di muka
71
Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 994
72
Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 997
73
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
404-405
74
[748] Orang Mesir yang membeli Yūsuf As. itu seorang raja Mesir bernama Qithfir dan
nama isterinya Zulaikha, Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351
bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. dan Allah
berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya.75
karena dia belum dikaruniai anak meskipun sudah beristri cukup lama.76
Bagi Yūsuf, diangkat menjadi anak Al-„Azis merupakan anugrah dari Allah
menjadi lebih baik dengan menjadi anak angkat penguasa Mesir, tinggal di
semakin meningkat pesat serta ilmu yang luas. Yūsuf tumbuh dewasa dan
menjadi seorang pemuda yang sangat takut kepada Allah swt, imannya kuat,
mulia akhlaknya, serta terlihat gagah dan amat tampan wajahnya. 77 Oleh
22. dan tatkala Dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya Hikmah dan
ilmu. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik.78
75
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351
76
Masykur Arif Rahman, Misteri Sobeknya Baju Nabi Yusuf As,Yogyakarta: Diva press,
2012, 48
77
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
404-406
78
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351
kekuatan.79 Thabatthaba‟i sebagaimana dikutip oleh M Quraish Syihab
tahun. Ketiga, al-Hasan mengatakan 40 tahun dan keempat Sa‟id bin Jubair
Jika melihat dari sudut pandang ilmu Psikologi, maka diantara pendapat
tersebut yang lebih menguatkan tentang usia dewasa Yūsuf adalah pendapat
Said bin Jubair dan Adh-Dhahak yaitu antara 18-20 tahun.82 Firman Allah
akal dan tubuhnya serta mencapai iḥtilam, dan itu terjadi pada usia 18 tahun,
79
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 407
80
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 407
81
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, hlm. 207
82
Syamsu Yūsuf , Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008, 25
83
M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 845
84
Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 994
Amenhotep IV (ikhnaton) menyembah satu Tuhan. Kemungkinan itu sebagai
pribadinya yang semakin kuat. Mendapat ancaman istri tuannya, Yūsuf tetap
Yūsuf terungkap dalam sebuah doanya yang diabadikan Allah SWT dalam
firman-Nya berikut:
33. Yūsuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada
memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari
padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi
keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."87
85
Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 995
86
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
434-435
87
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353
dikabulkan Allah SWT.88 Terkabulnya doa Yūsuf tertuang dalam firman
Yūsuf, namun untuk menutupi rahasia kejelekan moral istri Al-„Azis dan
juga agar peristiwa tersebut tidak menjadi bahan pembicaraan yang berlarut-
mereka ada yang mengetahui dan ikut tergila-gila seperti halnya istri Al-
pada saat itu bisa menunjukkan kepada masyarakat luas, bahwa yang
88
Ahmad Showî al-Malik, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 242
89
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353
90
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 436
91
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 227
bersalah dalam peristiwa memalukan itu adalah Yūsuf.92 Yūsuf memasuki
penjara dengan hati yang ikhlas dan bahagia.93 Bagi Yūsuf, penjara
merupakan tempat yang aman untuk terbebas dari godaan Zulaikha dan
Zulaikha, maka raja memutuskan Yūsuf tidak bersalah dan dibebaskan dari
tersebar di saentro kota Mesir dan sampai pula di telinga Yūsuf yang masih
92
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231
93
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675
94
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 434
95
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, hlm. 353 [753] Setelah mereka melihat
kebenaran Yūsuf , Namun demikian mereka memenjarakannya agar jelas bahwa yang bersalah
adalah Yūsuf ; dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.
96
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
463-467
52. (Yūsuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al „Azis) mengetahui
bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan
bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.97
53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu
yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.98
Yūsuf dan menceritakan semua titah raja serta keputusan perkaranya, Yūsuf
menyimpulkan bahwa selain Yūsuf pandai, dia juga memiliki karakter yang
lembut, santun, ramah, dan bijak. Oleh karena itu, raja mengangkat Yūsuf
54. Dan raja berkata: "Bawalah Yūsuf kepadaku, agar aku memilih dia
sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-
cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini
97
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
98
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357
99
Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain, Tth, 246
100
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr, Semarang: Al
Munawar, Tth, 99
101
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
468-469
menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi
kami".102
manfaat bagi rakyat Mesir, Yūsuf memilih agar ia ditugaskan untuk menjadi
berupa rasa percaya diri dan mampu memikul tanggung jawab. 104
Sedangkan potensi yang terdapat dalam diri Yūsuf itulah yang menjadi
syarat utama memikul jabatan tinggi itu. Selain itu, Yūsuf juga merasa
bahwa pekerjaan sebagai bendaharawan negara itu sangat berat dan tidak
Keberanian Yūsuf untuk memilih jabatan itu juga berawal dari raja
kedudukan yang mulia di sisi raja.106 Oleh karena itu, Yūsuf yang memilih
jabatan dan raja yang menyetujuinya. Lebih lanjut lagi, Ibnu Su‟ud
102
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 357
103
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
470-471
104
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 5
105
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
472
106
Hamka Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6
“Yūsuf yang memilih jabatan adalah kehendak Allah, sedangkan fungsi raja
Tak lama kemudian, Athfir meninggal dunia, lalu raja Mesir yang bernama
atau Ashenath perempuan yang dulu menggodanya. 111 Saat itu Yūsuf berusia
107
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6
108
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 357
109
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6
110
Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 249, Athfir adalah
nama pejabat negara yang dimakzulkan dari jabatannya (bendaharawan negara) yang juga disebut
Al-‟Azis (Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, hlm 202), Al-‟Azis merupakan salah seorang dari
kelompok Heksos yang memerintah Mesir sekitar 1729 SM (M.Quraish Shihab, Tafsir al-
Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 179)
111
Lembaga Alkitab Indonesia, kitab kejadian 41: 50
30 tahun.112 Ternyata setelah menikah, baru diketahui kalau ternyata Athfir
adalah seorang yang „unah tidak dapat menyetubuhi istrinya sehingga istrinya
tergoda oleh Yūsuf.113 Dari pernikahannya Nabi Yūsuf dikaruniai dua orang
putra yaitu Afraisim bin Yūsuf dan Misya bin Yūsuf, 114 atau Ephiraim dan
Manessa.115
mati Yūsuf. Yūsuf memiliki monumen di Nablus (Palestina) dan yang lainnya
BAB III
Yūsuf As yang memiliki banyak hikmah atau pelajaran yang dapat dipetik.
112
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6
113
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
466
114
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, hlm. 7
115
Lembaga Alkitab Indonesia, kitab kejadian 41: 51-52, keduanya lahir pada saat musim
paceklik (kitab kejadian 41: 50)
116
M Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
376
117
Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Qur‟an: Mengungkap Misteri Kebesaran Al-Qur‟an, Terj.
Abdul Ghofar, Jakarta: Almahira,2005, 73-74
Berikut ini akan dipaparkan beberapa pendidikan akhlak yang dapat diambil
dari peristiwa-peristiwa penting pada kisah Nabi Yūsuf As, sehingga dapat
1. Mimpi
Yūsuf menjadi sarana utama Nabi Ya‟qub untuk membimbing Yūsuf. Yūsuf
tabir mimpi anaknya itu, yaitu 11 bintang berarti 11 saudara, matahari adalah
Yūsuf nantinya akan mendapat anugrah besar dengan menjadi manusia mulia
118
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an Vol 4,
Jakarta: Lentera Hati, 2001, 381-383
119
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: PT Grafindo, 1994, 348
[742] Bapak Yūsuf As ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim As
120
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 348
121
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifâtil Qur‟anil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 662,
dalam stam (sejarah keturunan), nama anak perempuan tidak dihitung, karena anak dari anak
perempuan adalah keturunan dari ayah suami anak perempuan itu (Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988,
189. Menurut al-Thabari “Sebelas bintang maksudnya adalah al-Harthan, al-Thâriq, al-Dhayyâl,
Qâbis, Masybah, Dzarûh, Dzu al-kanafât, Dzu al-Qar, Falîq, Wathaq,dan „Amûdain (Abu Ja‟far
Muhammad bin Jarir al-Thabari, Tafsir al-Tabari Jami‟ul Bayan, Beirut: dar al-Fikr, 1978, 122)
dan terhormat dalam pandangan Allah swt dan manusia, yaitu menjadi Nabi
Allah.122
Selain itu, Nabi Ya‟qub juga berkata bahwa melalui mimpi itu Allah
mukjizatnya.
bahwa Allah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. 124 Kenikmatan tersebut
antara lain kenikmatan kenabian sebagaimana yang telah diterima ayah dan
122
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
384-388
123
Ahmad Showi al Maliki, Khasyiyah Showi „Ala Tafsîr Jalalain, Semarang: Toha Putera,
Tth, 235
124
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
385
sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang
bapakmu[743] sebelum itu, (yaitu) „Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.125
sangat baik kepadanya dengan berbagai anugrah yang akan dia terima. Yūsuf
juga merasa betapa Allah sangat mencintainya dengan memilih dia sebagai
Sejak Rakhel, ibu Yūsuf meninggal, kasih sayang Nabi Ya‟qub lebih
tercurah kepada Yūsuf dan Benyamin. Hal itu membuat iri dan dengki
125
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, hlm. 348, [743] Dimaksud bapak disini
kakek dan ayah dari kakek.
126
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
388
127
Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, 1974, kitab kejadian 37: 9
128
Hasan al-Asymawi, Hakadza Nurobbi Auladana, Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2004, 33
saudara-saudaranya, sehingga mereka menganggap bahwa Nabi Ya‟qub
berada dalam kesesatan atau kekeliruan yang nyata, yaitu tidak adil dalam
sekandung memiliki sikap dan watak yang kurang baik kepada Yūsuf.
yang benar dan bersumber dari Allah.131 Mimpi Yūsuf membuat Nabi
Ya‟qub merasa sangat khawatir jika ada orang yang cemburu, iri, dan
dengki terhadap keistimewaan yang akan diraih Yūsuf pada suatu saat
129
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr, Tth, 92
130
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 348
131
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
385
nanti dan Yūsuf akan mendapat celaka jika mimpinya tersebut diketahui
bahwa Yūsuf kelak akan menjadi orang yang mulia. Apalagi mereka tidak
secara pasti, lama kelamaan akan tumbuh pikiran bahwa matahari, bulan,
dan bintang adalah sesuatu yang dianggap mulia. Ketika sesuatu yang
lebih mulia tiba-tiba turun dan bersujud kepada orang yang berada di
sayang orang tua terhadap anaknya terutama status Yūsuf yang telah
132
Masykur Arif Rahman, Misteri Sobeknya Baju Nabi Yūsuf As,Yogyakarta: Diva press,
2012, 23
133
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
392
134
menjadi piatu. Selain itu, Nabi Ya‟qub juga mendapat ilham bahwa
Yūsuf tidak mati dan akan memiliki peran yang sangat penting di kemudian
cahaya tersebut tidak terpancar dari saudara-saudara yang lain.135 Selain itu,
kecemasan Nabi Ya‟qub juga disebabkan oleh usianya yang telah lanjut
dalam dunia ilmu psikologi, kecemasan orang yang telah lanjut terhadap
orang-orang yang dikasihi selalu bertambah dan hal ini bisa memunculkan
136
pikiran buruk yang berbeda dari biasanya atau tidak masuk akal. Nabi
134
M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisîrû al-Aliyyul Qadîr li Ikhtishâri Tafsîr Ibnu Katsir, terj.
Syihabudin, Jakarta: Gema Insani, 1999, 84
135
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 198
136
Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009, 28
137
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
393
138
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, hlm. 349
Nabi Ya‟qub kemudian memberikan izin dengan berpegang pada janji
mereka yang akan melindungi Yūsuf dari segala bentuk bahaya. Setelah
akan berpisah, Nabi Ya‟qub terus memeluk dan menciumi Yūsuf serta
dan empiris pada diri Nabi Ya‟qub. Namun demikian, intuisi yang terdapat
pada Nabi Ya‟qub lebih dominan. Cinta dan intuisi Nabi Ya‟qub kepada
Yūsuf terbukti dengan Nabi Ya‟qub yang memiliki hati yang suci dan
bersih mendapat ilham dan bimbingan nubuwwat dari Allah tetap tidak
Ya‟qub alasan antara lain pertama baju Yūsuf yang berlumuran darah
tetap utuh dan tidak ada yang sobek sedikitpun. Padahal, jika serigala
maka baju yang tidak dipakai tidak mungkin berlumuran darah. Ke tiga,
Ya‟qub tetap bersikap bijak dan tidak marah kepada mereka. Adapun sikap
141
Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 237
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, hlm. 350, [746] Maksudnya: dalam hal
142
ini Ya'qub memilih kesabaran yang baik, setelah mendengar cerita yang menyedihkan itu.
143
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 350
Meskipun sudah mendapat cerita dari anak-anaknya, disertai bukti
kemeja yang yang tidak robek dan berlumuran darah. Ya‟qub tidak
anaknya hanyalah akibat sifat buruk mereka. Hal ini terjadi karena di
dalam hati kecil Nabi Ya‟qub selalu mengatakan Yūsuf tidak mati. Selain
dan menangis kepada Allah sampai akhirnya Ya‟qub tidak melihat. Air
144
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,
Semarang: Al Munawar, Tth, 104, fa shobrun jamil berarti mengadu dan hanya minta pertolongan
kepada Allah, berserah diri kepada Allah bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah
untuk kita serta tetap terus yakin dan berharap pertolongan Allah akan datang tepat pada waktunya
(Mu‟jam Al-Buldan, Tth, 234)
145
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 362
Di dalam dunia ilmu psikologi, stres yang terjadi pada seseorang
dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi, gula, kolesterol dan asam-asam
dan merubah fungsi-fungsi normal organ tubuh. Hal ini dapat berakibat
waktu yang lama bisa menyebabkan gangguan pada pankreas dan bisa
dapat menimbulkan gejala katarak yaitu kekeruhan pada lensa mata yang
karena kadar gula dalam darah dapat dikontrol dengan baik ketika
penderita katarak mendapat kasih sayang dan perhatian yang cukup dari
orang yang dikasihinya. 146 Berbeda dengan Nabi Ya‟qub yang sembuh
dengan cepat setelah di usap baju gamis Yūsuf. Mungkin hal itu terjadi
karena mukjizat bagi seorang nabi atau bisa juga sebagai buah dari
Ya‟qub merasakan kasih sayang Yūsuf, anak yang paling dikasihi dan
146
Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 29-30
dicintai meski hanya melalui baju gamisnya. Di dalam ilmu psikologi, ada
istilah asosiasi yang mana antara seseorang dengan orang lain dipandang
lain.147 Dalam hal ini, Nabi Ya‟qub memiliki hubungan yang sangat erat
datang, tetapi bisa menjadi sarana penyakit Nabi Ya‟qub sembuh dalam
dengan ilham dari Allah bahwa Yūsuf masih hidup meski belum tahu
sampai putih. Allah memberi tahu tentang apa yang saudara-saudara Yūsuf
memohon agar dilepaskan semua kesedihan yang dia hadapi. Ilham yang
langsung dari Allah, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata,
yang diperoleh langsung dari Allah tersebut disebut dengan istilah intuisi
147
Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 31
148
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 103
149
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 103
jiwanya dan selalu berbuat iḥsan.150 Intuisi dianugerahkan Allah kepada
satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris.
Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu yang notabene
rasional maupun empiris. Akan tetapi, hasil dari kebenaran intuisi tersebut
firman-Nya berikut:
150
Ahmad Tafsir,Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu,
Memanusiakan Manusia, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, 29
151
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu,
Memanusiakan Manusia, 2006, 39
152
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan Historia, Teoritis, dan Praktis),
Jakarta: Ciputat press, 2002, 29-30
153
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm,Tth, 703
154
M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 877
87. Hai anak-anakku, Pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yūsuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir".155
dengan membawa kabar gembira, meski mereka baru keluar dari negeri
Mesir. Nabi Ya‟qub merasa sudah dapat mencium bau Yūsuf yang
94. Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah
mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yūsuf, sekiranya kamu tidak
menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".157
155
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 362
156
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
506
157
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363
158
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
507
159
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363
Tak lama kemudian, Nabi Ya‟qub dan keluarganya terkejut dengan
wajahnya.160 Pada saat itu juga, Nabi Ya‟qub bisa melihat kembali.
firman-Nya:
96. Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, Maka diletakkannya
baju gamis itu ke wajah Ya'qub, lalu kembalilah dia dapat melihat.
berkata Ya'qub: "Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui
dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya".161
pura. Hal ini terlihat dari rencana saudara-saudara Yūsuf yang hendak
ceburkan ke dasar sumur di pinggir jalan agar diambil oleh para kafilah
160
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 706
161
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363
162
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm,1995, 664
kepada Yūsuf dan Benyamin sejak Rakhel meninggal. Hal itu membuat iri
Nabi Ya‟qub berada dalam kesesatan atau kekeliruan yang nyata, yaitu
tidak adil dalam membagi cinta dan kasih sayang kepada putra-
bahwa semua anak membutuhkan cinta dan kasih sayang yang sama dari
sebenarnya bukan hanya karena Nabi Ya‟qub tidak adil dalam membagi
kuat, sehingga menurut mereka, seharusnya Nabi Ya‟qub lebih cinta dan
sayang kepada mereka daripada kepada Yūsuf dan Benyamin yang masih
termasuk cobaan Nabi Ya‟qub sebagai seorang ayah dan nabi. Mengenai
163
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92
164
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
388-389
kecemburuan saudara-saudara Yūsuf sehingga menyalahkan ayahnya,
ayahnya bahwa Nabi Ya‟qub tentunya sebagai orang yang berusia lanjut
akan merasa sedih ketika berpisah dengan puteranya yang masih kecil dan
binatang buas, baik serigala atau binatang buas lainnya yang dapat
165
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349
166
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349
167
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 93
168
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
394
Ya‟qub mereka sanggah. Mereka tetap mendesak Nabi Ya‟qub agar
jika tidak bisa melindungi Yūsuf dari serigala.169 Dari sikap dan perkataan
karena Yūsuf yang paling dicintai oleh ayahnya sudah tidak ada. Mereka
169
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
394
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350, [745] Maksudnya: menjadi orang-
170
darah palsu pada baju Yūsuf, seolah-olah itu darah Yūsuf ketika diterkam
firman-Nya berikut:
16. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil
menangis.173
17. Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi
berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yūsuf di dekat barang-barang
Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya
kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang benar."174
3. Ketahan-malangan (Adversity/sabar)
171
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 667
172
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
398-399, dari apa yang telah dilakukan saudara-saudara Yūsuf, terlihat beberapa strategi yang
dilakukan untuk menutupi kejahatan antara lain: pertama, waktu yang dipilih tepat yaitu sore hari
dimana Nabi Ya‟qub berada di waktu santai sudah mulai fokus ibadah di malam hari; ke dua
mereka memiliki bukti yang kuat berupa darah palsu yang ada pada baju Yūsuf; ke tiga, gestur
yang dibawa meyakinkan dengan mereka datang menangis, memelas dan bersedih seolah habis
ditimpa musibah yang besar; ke empat, tempat yang tepat yaitu di rumah; dan ke lima, alasanyang
seolah rasional yaitu Yūsuf mati karena diterkam serigala.
173
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350
174
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350
Ketahan-malangan (sifat tahan banting) merupakan sikap tahan
kehidupan Yūsuf tersebut, juga bisa terdapat pada setiap orang. Oleh karena
menjaga jiwanya agar tidak jauh dari Tuhan yang mengatur perjalanan
hidupnya.176
lebih tua jika dibandingkan dengan ibunya Yūsuf. Lea juga bisa lebih
memberikan banyak anak kepada Nabi Ya‟qub. Selain itu, rasa dengki
Lea terhadap Rakhel karena parasnya yang cantik dan meninggal lebih
175
M. Seligman dan C. Peterson. “Strength,Virtue, and Character,” dalam Paul G. Stoltz and
Erik Weihenmayer. The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into Everyday
Greatness, 2006), 74
176
Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta:
Universitas Indonesia Press, 1986, 112-114
permasalahan psikologis yang mengganggu kejiwaannya, Yūsuf
akhirnya sampai pada rencana jahat yang ingin mereka lakukan, yaitu
177
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 171
178
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92
179
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 664
Adapun usaha yang mereka lakukan untuk merebut perhatian dan
dengan alasan Yūsuf bisa sendirian sehingga mati kelaparan atau mati
إ
180
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92
181
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm,1995, 664
9. Bunuhlah Yūsuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak
dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan
sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik[744]."182
ternyata masih ada yang mempunyai benih kebaikan dan rasa belas
ayahnya. Rasa takut kepada Allah dan rasa belas kasihan kepada
Yūsuf, membuat dia tidak setuju dengan rencana pembunuhan itu. 183
182
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349, [744] Menjadi orang baik-baik
yaitu, mereka setelah membunuh Yūsuf As. bertaubat kepada Allah serta mengerjakan amal-amal
saleh.
183
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
391, di dalam Al-Qur‟an tidak dijelaskan siapa yang mencegah pembunuhan Yūsuf dan
mengusulkan pembuangannya ke dalam sumur. Hal ini adalah kebiasaan al-Qur‟an yang tidak
menyebut nama pelaku dengan tujuan agar perhatian tertuju sepenuhnya kepada usul yang
disampaikan bukan pada yang menyampaikannya. Dalam perjanjian lama, disebut dua nama.
Pertama Ruben yang mengusulkan agar jangan di bunuh (Lembaga al kitab, kitab kejadian 37:
26). Kedua Yahudza yang mengusulkan agar jangan dibunuh dan dijual saja (Lembaga al kitab,
kitab kejadian 37: 26), Yahudza adalah anak ke empat Nabi Ya‟qub dari istrinya yang bernama
Lea (Lembaga al kitab, kejadian 35: 23), cara berpikir Yahudza yang berbeda jika dibandingkan
dengan saudara-saudaranya dimungkinkan karena selain posisi dia sebagai anak tengah juga sifat
bijak ayahnya yang juga sebagai seorang nabi mengalir ke dalam dirinya serta prinsip hidup hasil
didikan ayahnya untuk mengikuti ajaran agama telah tertanam kuat di dalam hatinya sehingga
ketidaknyamanan sering muncul melihat sikap ibu dan saudara-saudaranya yang kurang sesuai
dengan ajaran agamanya.
sehingga membawa Yūsuf ke tempat yang jauh atau ke daerah
tersebut bernama Jub,185 ghayābatil jub yang berarti dasar sumur yang
dan dibawa oleh siapa saja untuk dijadikan budak.187 Benyamin tidak
184
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 188
185
Nuhas Abi Ja‟far Ahmad bin Muhammad bin Isma‟il, I‟rāb al-Qur‟ān, Beirut: Dar al-
Kutub al-Imiah, 2004, 306
186
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
390
187
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 93
188
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
391
189
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349
190
Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 236
mempertimbangkan secara matang, akhirnya saudara-saudara Yūsuf
sepakat dengan pilihan yang ketiga dengan resiko terkecil, yaitu tidak
berikut:
191
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 96
192
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 664
193
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
392-393
194
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 192
11. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak
mempercayai kami terhadap Yūsuf, Padahal sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang mengingikan kebaikan baginya.195
12. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat)
bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami
pasti menjaganya."196
hati mereka kepada Yūsuf dengan memaki dan menghina serta ada
195
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349
196
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349
197
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 194
198
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
394-396,
199
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 196
200
Lembaga al kitab, kitab kejadian 37: 17
201
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
397
sekitar 12 mil dari Thabariyah, satu wilayah dekat kota Damaskus,
yang tidak sakit dan kabar gembira mengenai masa depannya. 203
berikut:
kesulitan terutama ketika berada di dalam sumur tua yang gelap, Allah
202
Yakut Al-Hamawi, Mu‟jam Al-Buldan, Libanon: Dar al-Kutub Al-Ilmiya, 1224
203
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
397
204
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350
menguatkannya,205 “Janganlah kamu bersedih karena keadaanmu ini,
karena kamu akan memiliki jalan keluar yang baik. Allah akan
ingat lagi”, yakni mereka sudah tidak mengenalimu dan tidak merasa
205
M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 841
206
Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen
Agama RI, 2009, 442
207
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 201
208
Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 499
209
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
401-402
Yūsuf dijual kepada pembesar negeri itu yaitu Qithfir, seorang raja
210
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350
211
Syauqi Abi Khalil, Atlas Al-Qur‟an: Mengungkap Misteri Kebesaran Al-Qur‟an, Terj.
Abdul Ghofar, Jakarta: Almahira,2005, 73
212
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
402
213
Ahmad Showî al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 238
214
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 95
20. dan mereka menjual Yūsuf dengan harga yang murah, Yaitu
beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya
kepada Yūsuf [747].215
syahwatnya dan menjadi „innin (impotent) atau orang yang kebiri. 216
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350, [747] Hati mereka tidak tertarik
215
kepada Yūsuf karena dia anak temuan dalam perjalanan. Jadi mereka khawatir kalau-kalau
pemiliknya datang mengambilnya. oleh karena itu mereka tergesa-gesa menjualnya Sekalipun
dangan harga yang murah.
216
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 207
217
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
410-414
218
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
Manusia yang tunduk pada hawa nafsunya, seperti Zulaikha yang
setan atau nafsu yang berpotensi pada kejahatan dan bisikan setan
dirinya. Jika bisikan setan dan potensi jahat pada manusia berpadu,
mata, dan menjadi indah jika dijalankan. Begitu juga sebaliknya, setan
219
Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur‟an, Bandung: Pustaka, 1995, 185
memberatkan, dan menakutkan.220 Namun, jika ingin memutusnya,
manusia.
merasa takut kepada Allah, Yūsuf mampu menepis godaan itu dengan
firman-Nya berikut:
220
43. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan
syaitanpun Menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.(QS. Al-
An‟am {6}: 43) dan 48. “Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan
mereka dan mengatakan: "tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada
hari ini, dan Sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah
dapat saling Lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata:
"Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang
kamu sekalian tidak dapat melihat; Sesungguhnya saya takut kepada Allah". dan Allah sangat
keras siksa-Nya”.(QS. Al-Anfaal {8}: 48)
221
200. “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada
Allah[590].[590] Maksudnya: membaca A'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim.” QS. Al-A‟raaf
{7}: 200
222
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
415-418
sudah kalap tidak mau melepaskan Yūsuf begitu saja. Dia juga berlari
karena Yūsuf lebih cepat dan dahulu sampai pintu, Zulaikha akhirnya
bissu‟ yang ada dalam dirinya sehingga rela menghalalkan segala cara
223
[750] Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yūsuf As. punya keinginan yang buruk
terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya sehingga andaikata dia
tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah swt. tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan.
224
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
225
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 669
nafsu ammarah bissu‟ di dalam dirinya mampu melawan godaan
mereka.227 Karena takut kejadian nista itu terungkap dan harga dirinya
226
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 96
227
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 214
228
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
419-420
229
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
Yūsuf tidak berdiam diri atas tuduhan Zulaikha. Dia menceritakan
tuannya maka Yūsuf tidak akan lari. Ketiga, selama Yūsuf mengabdi
Saksi itu berasal dari keluarga Zulaikha, yang mungkin berada di sana
ketika ada kejadian itu. Tanpa memihak Yūsuf dan Zulaikha, dia
230
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 670
jika baju Yūsuf sobek di bagian belakang, maka Zulaikha yang salah
baju Yūsuf.
231
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
421-425, ada beberapa pendapat yang dikutip Hamka tentang saksi peristiwa antara Yūsuf dan
Zulaikha, antara lian: pertama, hadits yang dirowikan oleh al-Baihaqi bahwa Nabi bersabda salah
satu anak yang masih dalam ayunan bisa berbicara adalah anak kecil dalam ayunan yang menjadi
saksi melepaskan Yūsuf dari tuduhan berzina; ke dua, Asy-Syaukani yang berpendapat bahwa
saksi itu adalah keluarga terdekat dari perempuan itu; ke tiga, ibnu Abbas yang menyatakan saksi
itu adalah orang besar, terdekat kepada raja, dan bijaksana; ke empat, Abu Ja‟far an-Nuhas yang
mengatakan saksi itu adalah orang yang berakal, bijaksana, diajak musyawarah raja, dan selalu
memberikan pendapatnya; ke lima, Al-Qurthubi menyatakan bahwa sakasi itu adalah orang yang
bijak, ahli hikmat, berakal budi tinggi, selalu diajak musyawarah raja tentang hal-hal yang penting,
dan termasuk keluarga istri raja. Al Qurthubi juga menyatakan saksi itu masuk ke dalam rumah
bersama Wazir besar dan seketika dimintai pendapatnya. Saksi itu berkata “Saya mendengar ada
ribut-ribut di dalam rumah seketika saya akan masuk, saya dengar dari belakang pintu dan saya
dengar juga ada baju yang koyak. Tetapi saya tidak tahu bagaimana keadaan sebenarnya. Cuma
saya ambil saja kesimpulan: kalau baju yang robek di depan, berarti kau yang benar, hai
perempuan! kalau dan jika baju yang robek di belakang, berarti kau yang benar, hai
Yūsuf!mendengar perkataan orang budiman itu, mereka memperhatikan baju Yūsuf dan ternyata
robek dibelakang (Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 216-218)
dan Yūsuf lama kelamaan diketahui oleh orang lain dan berubah
menjadi rahasia umum yang mudah tersebar. 237 Hal ini terjadi karena
232
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
233
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
234
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
235
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352, [751] Maksudnya: rahasiakanlah
Peristiwa ini.
236
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
237
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 674
rapat. Perasaan dengki kepada perempuan lain yang dirasa menjadi
firman-Nya berikut:
238
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 221-222
239
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
426
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352, [752] Al „Azis sebutan bagi raja di
240
Mesir.
241
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352
Maka untuk membela kehormatan dirinya dan menutup
undangannya.244
sehingga tanpa disadari para wanita yang hadir saat itu, telah mengiris
berikut:
242
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 96
243
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
429
244
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 223
245
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675
246
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 97
maju dan beradab saat itu. Hal itu terbukti dengan adanya pembantu-
pembantu yang melayani para tamu, tetapi juga dari cara dan tempat
tertentu.
kaget dan baru sadar kalau mereka telah mengiris tangannya sehingga
menjadi tamu kehormatan, mereka mudah kagum dan lupa diri akan
jatuh cinta dan menggoda Yūsuf agar tunduk kepadanya. Dia merasa
248
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
431
Dengan lantang dia mengatakan kepada wanita-wanita yang hadir saat
32. Wanita itu berkata: "Itulah Dia orang yang kamu cela aku karena
(tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda dia
untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. dan
sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan
kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk
golongan orang-orang yang hina."250
sebagai seorang hamba sahaya. Hal ini berbeda dengan keadaan hati
Zulaikha yang berstatus sebagai istri raja dan telah terkekang jiwanya
terjadi pada penguasa yang merasa dihina dan sakit hati sehingga dia
249
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
432-433
250
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353
251
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
434-435
Yūsuf yang berpendirian kuat, lebih memilih penjara daripada
penjara lebih baik bagi Yūsuf terungkap dalam sebuah doanya yang
Yūsuf sadar jika dirinya tidak menjauh dari para wanita yang
252
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675
253
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353
254
Ahmad Showî al-Malik, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 242
34. Maka Tuhannya memperkenankan doa Yūsuf dan Dia
menghindarkan Yūsuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah
yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.255
255
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353
256
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
436
257
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 227
258
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231
penjara dengan hati yang ikhlas dan bahagia. 259 Bagi Yūsuf, penjara
berikut:
Selain itu, penjara ternyata tempat yang sangat baik bagi Yūsuf untuk
259
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675
260
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
434
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353 [753] Setelah mereka melihat
261
kebenaran Yūsuf , Namun demikian mereka memenjarakannya agar sapaya jelas bahwa yang
bersalah adalah Yūsuf ; dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.
pribadinya yang mulia.262 Yūsuf bersama dua orang tahanan di dalam
36. Dan bersama dengan Dia masuk pula ke dalam penjara dua orang
pemuda[754].265 Berkatalah salah seorang diantara keduanya:
"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan
yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku
membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung."
Berikanlah kepada kami ta'birnya; Sesungguhnya kami
memandangmu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan
mimpi).266
262
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231
263
Ahmad Showî al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 243
264
M. Quraish Shihab. Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
437-438
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354, [754] Menurut riwayat dua orang
265
pemuda itu adalah pelayan-pelayan raja; seorang pelayan yang mengurusi minuman raja dan yang
seorang lagi tukang buat roti dan keduanya dituduh bermaksud meracuni raja
266
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354
Kedua orang pemuda menjalin persahabatan yang erat dengan
masing. Mereka bertanya mengenai arti mimpi yang mereka alami. 267
bahwa ilmu yang dimilikinya hanyalah sedikit dari ilmu Allah yang
267
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231
268
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 676
269
Ahmad Showî al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 243
270
Shane. H. G, Arti Pendidikan Bagi Masa Depan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002, 15, Futurologi merupakan disiplin ilmu tentang penajaman data sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan dari berbagai alternatif masa depan, termasuk konsekuensi yang mungkin
terjadi lihat. Pada prinsipnya futurologi mengkaji kecenderungan-kecenderungan di masa depan
dalam berbagai bidang kehidupan (misal bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain)
yang mencakup “Masa depan yang mungkin terjadi” (possible future), “Masa depan yang
boleh/dapat terjadi” (probable future), dan “Masa depan yang diinginkan terjadi” (preferable
future)…..(H.A.R. Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 25 )
diberikan kepadanya.271 Hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya
berikut:
271
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
439-440
272
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354
273
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
441-443
38. Dan aku pengikut agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak dan
Ya'qub. tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Allah. yang demikian itu adalah dari karunia
Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi
kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).274
274
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354
275
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354
memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama
yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."276
meminta kepada salah satu pemuda yang akan bebas dan kembali
276
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354
277
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 235
278
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
450
279
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355
menjadi pembantu raja agar menjelaskan kepada rajanya bahwa di
kebaikan dirinya.
Setelah pemuda itu bebas dan kembali menjadi pembantu raja, dia
Yūsuf semakin lama tinggal di penjara, apalagi Yūsuf saat itu menjadi
kapan dia di penjara. Yūsuf bisa keluar dari penjara jika suasana
280
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 99
281
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
451-452
282
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 238
283
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 679
42. Dan Yūsuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat
diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu."
Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yūsuf)
kepada tuannya. karena itu tetaplah dia (Yūsuf) dalam penjara
beberapa tahun lamanya.284
284
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355
285
Lembaga al-Kitab, kejadian 41:1
286
Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth,, 244
287
M. Nasib ar-Rifa‟i, M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu
Katsir,1999, 859
288
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
453-454
kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku
tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."289
Namun dari sekian banyak orang yang dipanggil raja, tidak ada
berikut:
berada di penjara. Dia baru sadar kalau di dalam penjara ada orang
kemudian meminta raja agar dia diutus untuk mendatangi orang yang
pandai menafsirkan mimpi itu. Karena sudah tidak ada lagi yang
289
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
290
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
455
291
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
292
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 240
menemui Yūsuf.293 Tidak lama kemudian, dia segera berangkat ke
45. Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan
teringat (kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan
memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan
mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."295
46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru): "Yūsuf,
hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang
hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada
orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."296
amanah yang telah dia titipkan untuk disampaikan kepada raja, Yūsuf
293
Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 245
294
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
456-457
295
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355
296
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355
297
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 680
menafsirkan mimpi raja tersebut,298 sebagaimana yang diabadikan
bahwa akan terjadi tujuh panen yang berlimpah, kemudian diikuti tujuh
panen yang sedikit, dan kemudian ada tahun yang penuh dengan hujan.303
298
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
458-460
299
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355
300
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
301
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
302
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 682
303
Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 245
Oleh karena itu, Yūsuf menyarankan agar selama tujuh tahun di musim
Keinginan sang raja untuk bertemu Yūsuf dan penolakan Yūsuf serta
berikut:
50. raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu
datang kepada Yūsuf, berkatalah Yūsuf : "Kembalilah kepada tuanmu
dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang
telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha mengetahui
tipu daya mereka."307
304
M. Nasib ar-Rifa‟i, M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu
Katsir,1999, 860
305
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 243
306
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
461
307
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
Ketika utusan raja pulang dan menghadap raja tanpa membawa
orang yang tidak bersalah, orang akan tetap menganggap Yūsuf sebagai
kejujurannya.309
Yūsuf dipimpin langsung oleh raja dan digambarkan Allah swt. dalam
firman-Nya berikut:
308
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 245
309
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
461
310
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
462
Zulaikha, maka raja memutuskan Yūsuf tidak bersalah dan dibebaskan dari
tersebar di saentro kota Mesir dan sampai pula di telinga Yūsuf yang
311
[755] Yang dimaksud dengan keadaanmu ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yūsuf
As. apakah dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.
312
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
313
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
463-467
52. (Yūsuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al „Azis ) mengetahui
bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan
bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang
berkhianat.314
53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu
yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyanyang.315
semua titah raja serta keputusan perkaranya, Yūsuf bersedia untuk dibawa
selain pandai Yūsuf memiliki karakter yang lembut, santun, ramah, dan
bijak. Oleh, karena itu, raja mengangkat Yūsuf sebagai pejabat kerajaan
314
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
315
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357
316
Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 246
317
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 99
318
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
468-469
54. Dan raja berkata: "Bawalah Yūsuf kepadaku, agar aku memilih dia
sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-
cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini
menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi
kami".319
dirinya berupa rasa percaya diri dan mampu memikul tanggung jawab. 321
Sedangkan potensi yang terdapat dalam diri Yūsuf itulah yang menjadi
syarat utama memikul jabatan tinggi itu. Selain itu, Yūsuf juga merasa
bahwa pekerjaan sebagai bendaharawan negara itu sangat berat dan tidak
319
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357
320
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
470-471, untuk menjadi bendaharawan yang merupakan kehormatan tertinggi di Mesir dengan
alasan bendahara merupakan penguasa dan pengelola kekayaan negara, Yūsuf harus melewati
berbagai pengalaman pahit dalam perjalanan hidupnya yang antara lain mendapat gangguan dari
saudara-saudaranya sendiri, dilempar ke dalam sumur, terdampar ke negeri yang jauh sebagi
budak, mendapat rayuan dan fitnah dari wanita cantik, serta berada di dalam penjara selama
bertahun-tahun yang kurang lebih tujuh tahun.( M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan,
Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 376) Berbagai pengalaman pahit yang merupakan ujian
hidup, menjadikan Yūsuf sebagai pribadi yang teguh, kuat dan matang dalam menghadapi
rintangan dan kesulitan hidup sehingga Yūsuf sanggup menjadi bendahara sebuah kerajaan besar
(Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 5)
321
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 5
322
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
472
Keberanian Yūsuf untuk memilih jabatan itu juga berawal dari raja
kedudukan yang mulia di sisi raja.323 Oleh karena itu, Yūsuf yang memilih
jabatan dan raja yang menyetujuinya. Lebih lanjut lagi, Ibnu Su‟ud
kerajaan merupakan rahmat dari Allah swt yang diberikan kepada Yūsuf
323
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6
324
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6
325
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357
mampu berpaling dari segala godaan hawa nafsu dan bisikan syaitan.326
57. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang
yang beriman dan selalu bertakwa.328
326
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
473-477
327
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357
328
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357
BAB IV
DALAM PENDIDIKAN
A. Mimpi
1. Urgensi Mimpi
apa yang pernah dilihat waktu terjaga.329 Menurut Freud, mimpi adalah apa
memiliki mimpi yang mampu bertahan hidup dalam ujian yang ringan
329
Miftahul Huda dan Muhammad Idris, Nalar Pendidikan Anak. Jogjakarta: Ar-Ruz Media,
2008 160
330
Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali, 1990, 34
331
Widyo Nugroho, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Universitas Gunadarma, 1996, 182
332
Widyo Nugroho, Ilmu Budaya Dasar, 1996, 183
dalam kisah Yūsuf, mimpi menjadi sarana utama Nabi Ya‟qub untuk
c. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
(status)
333
Widyo Nugroho, Ilmu Budaya Dasar, 1996, 184
334
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 2012, 64
kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love),
memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status), tetapi masa
depan yang gemilang. Hal ini diketahui dari pemahaman Nabi Ya‟qub
sebagai seorang nabi yang mengerti tabir mimpi anaknya, yaitu 11 bintang
pandangan Allah swt dan manusia, yaitu menjadi nabi Allah. 336 Yūsuf
memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status), dan masa
depan yang cerah melalui mimpi. Pendidik juga berperan sebagai fasilitator
335
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifâtil Qur‟anil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 662,
dalam stam (sejarah keturunan), nama anak perempuan tidak dihitung, karena anak dari anak
perempuan adalah keturunan dari ayah suami anak perempuan itu (Hamka,Tasir Al-
Azhar,1988,189. Menurut al-Thabari “Sebelas bintang maksudnya adalah al-Harthan, al-Thâriq,
al-Dhayyâl, Qâbis, Masybah, Dzarûh, Dzu al-kanafât, Dzu al-Qar, Falîq, Wathaq,dan „Amûdain
(Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir al-Thabari, Tafsir al-Tabari Jami‟ul Bayan, Beirut: dar al-Fikr,
1978, 122
336
M.Quraish Shihab, M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian
al-Qur‟an Vol 4, Jakarta: Lentera Hati, 2001, 384-388
cita-cita hidup. Adapun peserta didik berperan sebagai pelaku utama yang
hakiki merupakan hal yang mulia yang bisa terjadi pada nabi-nabi, rasul-
ini. Adapun „ibrah mimpi Yūsuf antara lain, yaitu isyarat agar pendididk
Yūsuf berpikir dengan kejernihan hatinya, dia bisa merasakan betapa Allah
cinta kepada dirinya. Cinta Allah membuat Yūsuf selalu merasa terjaga dan
terjamin masa depannya meski dia harus dimasukkan ke dalam penjara dan
,juga Yūsuf rasakan ketika dia bisa berpikir bahwa semua yang terjadi
337
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, jilid 12. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988, 173, setelah
Rasullullah wafat, wahyu tidak turun lagi, tetapi Mubasy-syirat, yaitu mimpi yang baik dan yang
benar, yang dimimpikan oleh orang shalih atau dimimpikan orang lain untuknya. Mimpi itu ada
tiga, yaitu mimpi dari Allah (mimpi yang bersifat rahmani, biasanya dialami oleh para nabi dan
merupakan wahyu), mimpi dari syaitan untuk menyusahkan pikiran, dan mimpi dari orang yang
terasa oleh seseorang di dalam hatinya sendiri ketika bangun (mimpi yang bersifat nafsani)
(Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 174-175)
338
Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 99
Mimpi dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah akselerator
pengembangan diri. Sikap optimis terhadap masa depan yang cerah dan
nyata. Oleh karena itu, peserta didik tidak cukup untuk dibimbing meraih
cita dengan meyakinkan Yūsuf bahwa melalui mimpi itu Allah telah
339
Ahmad Showi al Maliki, Khasyiyah Showi „Ala Tafsîr Jalalain, Semarang: Toha Putera,
Tth, 235
340
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
385
Mimpi mulia secara majazi akan muncul dalam diri peserta didik ketika
sebagai berikut:
cita-citanya.
mudah.
diri sebagai pendengar aktif dan sosok yang senang mencarikan jalan keluar
sederhana bagi sekian banyak persoalan peserta didik yang bisa dipecahkan
secara cepat dan mudah. Mungkin bagi peserta didik seperti Yūsuf, solusi
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: PT Grafindo, 1994, 348, [743]
341
terbaik, tetapi lebih dari itu peserta didik akan senang ketika pendidik bisa
B. Kasih Sayang
342
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 348
Dalam proses pendidikan, peran orang tua digantikan pendidik sehingga
yang harmonis antara pendidik dan peserta didiknya. 343 Kasih sayang
merupakan suatu penyerahan diri tanpa pamrih dari pendidik tanpa pamrih
masih banyak pendidik yang hanya memberikan kasih sayang semu karena
hanya menyatakan kasih sayang tetapi juga mendidik dengan menegur dan
tajam atas dasar kasih sayang telah dilakukan Ya‟qub setelah mengetahui
swt berikut:
343
Jeanne Ellis Ormrod, Educational Psychology: Developing Learners,Boston: Pearson,
2011, 442
344
Uyoh Sadulloh dkk, Pedagogik:Ilmu Mendidik, Bandung: Alfabeta, 2014, 157
345
Uyoh Sadulloh dkk, Pedagogik:Ilmu Mendidik, 2014, 156
18. … "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan
(yang buruk) itu..."346
secara tepat baik dalam kondisi marah atau kondisi biasa. Hal ini berarti
didiknya. Kasih sayang yang diberikan oleh pendidik secara tidak merata
sayang kepada peserta didik bahwa kasih sayang yang diberikan adalah
untuk mendidik agar menjadi dewasa dalam kehidupan rohani (mental) dan
jasmani (fisik). Hal yang sama telah dilakukan Ya‟qub dengan lebih
kecil sejak ibunya meninggal, meski ternyata tanpa disadari sikap Ya‟qub,
yang nyata, yaitu tidak adil dalam membagi cinta dan kasih sayang kepada
pada rencana jahat yang ingin mereka lakukan, yaitu membunuh Yūsuf. 348
346
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350
347
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92
348
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92
Mereka merencanakan siasat jahat tersebut hanya untuk merebut cinta
baik dari pendidik akan memberikan dampak positif antara lain sebagai
berikut:
pendidik.351
akan memperlakukan orang lain dengan penuh kecintaan dan ketika dewasa
349
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 664
350
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, hlm. 349
351
Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak, Jakarta: Indeks, 2008, 46
istrinya, anak-anaknya, sahabat dan masyarakat di sekitarnya secara
tetapi seberapa banyak peserta didik bisa merasakan kasih sayang yang
Mesir dan negara tetangga yang dilanda krisis pangan, serta saudara-saudara
Yūsuf yang datang ke Mesir. Ketika krisis pangan berlangsung lama tidak
Kan‟an, tempat Yūsuf dilahirkan dan diasuh ayahnya dengan penuh cinta.353
memunculkan rasa benci dan permusuhan terhadap orang lain. Hal ini
352
Uyoh Sadulloh dkk, Pedagogik:Ilmu Mendidik, 2014, 157
353
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 12
bahan-bahan makanan, dia menyambut dengan baik.354 Meskipun ingatan
Yūsuf saat itu masih kuat tentang perbuatan jahat mereka, Yūsuf tidak
diktator, rentan dengan masalah, tidak percaya diri, mudah putus asa,
merasa cukup dengan apa yang telah diterimanya, sombong, dan tidak
sehingga menurut mereka, seharusnya Nabi Ya‟qub lebih cinta dan sayang
kepada mereka daripada kepada Yūsuf dan Benyamin yang masih anak-
sanggah dan mereka tetap mendesak Nabi Ya‟qub agar mengizinkan Yūsuf
pergi bersama mereka dengan berjanji untuk menjaga Yūsuf dari datangnya
termasuk orang-orang yang rugi dan lemah jika tidak bisa melindungi
354
Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 102
355
Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 249
356
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
388-389
Yūsuf.357 Allah swt menggambarkan sanggahan saudara-saudara Yūsuf atas
kasih sayang yang diberikan ayahnya. Ya‟qub tidak salah telah bersikap
mencurahkan kasih sayang lebih kepada Yūsuf dan Benyamin yang masih
menjadi sunnatullah bahwa ternyata kasih sayang memang tidak bisa merata
seperti orang membagi beras. Hal ini terjadi karena kasih sayang adalah
persoalan hati.
Peserta didik yang hidup kurang kasih sayang akan tumbuh dewasa
yang tidak berperasaan dan suka melakukan hal-hal yang berbahaya.359 Hal
saudara tirinya yang masih kecil dan menilai ayahnya dalam kekeliruan
357
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
394
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350, [745] Maksudnya: menjadi orang-
358
bukti palsu sehingga seolah-olah Yūsuf mati diterkam serigala.362 Tipu daya
ditimpa musibah besar.363 Hal-hal seperti itu sering terjadi dalam kehidupan
rela melakukan tipu daya dengan berpura-pura tidak bisa mengerjakan tugas
individu yang diberikan pendidik dan mengiba agar dibantu pendidik untuk
menyelesaikannya.
C. Ketahan-malangan
1. Urgensi Ketahan-malangan
360
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 664
361
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
392-393
362
Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 667
363
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
398-399
364
Martin E.P Seligmen, Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Dengan Psikology
Positif, Terj. Eva Yulia Nukman, Bandung: Mizan, 2005, 125
bahwa orang hebat dan sukses adalah mereka yang tahan terhadap
kategori, yakni: quitters (diam dan tidak dinamis), camper (selalu mencoba
menurut Stoltz ibarat puncak gunung tertinggi yang mampu didaki oleh
the hill).365
Quotient (AQ) adalah seperangkat alat yang secara ilmiah bisa digunakan
365
M. Seligman dan C. Peterson. “Strength, Virtue, and Character,” dalam Paul G. Stoltz and
Erik Weihenmayer, The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into Everyday
Greatness, 2006, 74
366
Martin H Manser, Oxford Learner‟s Dictionary, Cambridge: University Press, 2003, 25
367
Paul G. Stoltz. Adversity Quotient, Turning Obstacles into Opportunities, Canada:
Published Jhon Wiley and Son, 1997, 93
Quotient (AQ) memberi tahu Anda seberapa jauh Anda mampu bertahan
potensi mereka serta siapa yang akan gagal dan Adversity Quotient (AQ)
meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan).368
berikut: 369
a. Daya saing
yang dihadapi.
b. Produktivitas
c. Motivasi
368
Paul G. Stoltz. Adversity Quotient, Turning Obstacles into Opportunities, 1997, 94
369
M. Seligman dan C. Peterson, The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into
Everyday Greatness, 2006, 74
Seseorang yang mempunyai motivasi yang kuat, akan membuat
d. Mengambil resiko
lebih berani mengambil resiko dari tindakan yang dilakukan. Hal itu
e. Perbaikan
f. Ketekunan
bertahan.
g. Belajar
pesimis.
sebagaimana yang telah Yūsuf alami ketika berada di dalam sumur yang
sendiri sebagaimana terlihat pada saat Yūsuf berada di dalam sumur. Dia
370
M. Seligman dan C. Peterson, The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into
Everyday Greatness, 2006, 75
371
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
404-406
tubuh yang tidak sakit dan kabar gembira mengenai masa depannya.372
berikut:
15. …. Dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada
Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan
mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi." 374
memahami penyebab emosi diri sendiri dan orang lain, mengendalikan dan
sebagaimana terlihat dari sikap Yūsuf ketika berada di dalam sumur tetap
tenang dengan ilham yang diberikan Allah melalui bisikan hatinya. 375 Yūsuf
juga tidak meluapkan emosinya ketika dia dijual sebagai budak dan harus
mengabdi kepada salah satu pembesar Mesir, bahkan dia tetap melakukan
dengan menjelaskan kebenaran yang ada ketika dia difitnah menggoda istri
tuannya, sehingga dia terbukti tidak bersalah dan diminta tuannya untuk
372
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
397
373
M Nasib ar-Rifa‟I, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 841
374
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350
375
M Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
397
376
Ahmad Showi, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 238
melupakannya.377 Yūsuf juga menerima pengaduan saudara-saudaranya dan
89. Yūsuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah
kamu lakukan terhadap Yūsuf dan saudaranya ketika kamu tidak
mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".379
bahwa tempat yang sulit dan penuh dengan keterbatasan bisa mendatangkan
sebagai tempat yang sangat baik untuk memulai tugas kebaikan dan mulia.
Suasana penjara yang sepi dan tempat yang terbatas menyebabkan fikiran
Yūsuf menjadi lebih fokus dan lebih leluasa untuk mengajak orang-orang
itu.380 Oleh karena itu, penjara bagi Yūsuf dapt dipahami sebagai strategi
kebaikan karena Yūsuf bukan seorang kriminal. Ada banyak contoh orang-
377
M Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
421
378
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
500
379
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 362
380
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231
orang besar seperti Yūsuf antara lain Hamka, Ibnu Taimiyah dan Sayyid
Qutub. 381
melatih dirinya untuk tidak segera senang dan puas (delayed satisfaction)
terhadap prestasi yang telah diterima. Hal ini sebagaimana sikap Yūsuf
serta tuntutan keadilan atas dirinya digambarkan Allah swt dalam firman-
Nya berikut:
50. Raja berkata: "Bawalah Dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu
datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan
Tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah
melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha mengetahui tipu daya
mereka."383
381
Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 101
382
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
461
383
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356
sebagaimana yang telah dilakukan Ya‟qub yang menyarankan kepada
berbeda ketika kembali lagi ke Mesir dengan membawa Benyamin. 384 Saran
....
384
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,
483
385
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 359
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
4. Kisah Nabi Yūsuf As di ceritakan secara khusus dan runtut dalam satu
surat yaitu surat Yūsuf, sedangkan nabi-nabi yang lain dicertakan dalam
beberapa surat. Isi kisah Nabi Yūsuf As dalam Al-Qur‟an, Allah tekankan
setelah berbagai ujian dan cobaan yang melanda. Adapun Skema ayat-ayat
tahapan berupa masa kecil, masa remaja dan masa dewasa diiringi dengan
Perjalanan hidup dari masa kecil hingga dewasa selalu diwarnai dengan
berbagai ujian dan cobaan. Namun, ujian dan cobaan itulah yang
membawanya kepada derajat yang tinggi di sisi Allah. Diantara cobaan itu
menemukannya ke Mesir.
pemuda yang tampan, halus budi pekertinya, sopan dan simpatik. Nabi
Yūsuf As pun juga tumbuh sebagai seorang pemuda yang religius. Allah
telah meniupkan ilmu dan hikmah pada dirinya. Bahkan, Nabi Yūsuf As
juga diuji Allah sebagai pemuda yang hina di mata masyarakat Mesir saat
itu karen harus masuk penjara. Pada bagian akhir kisah, ketika Nabi Yūsuf
keluarga besarnya. Dari situ, tampak Nabi Yūsuf As adalah orang yang
berbakti dan hormat kepada orang tuanya, meskipun pada saat itu ia
yang dirasakannya, Nabi Yūsuf As tidak lupa akan Tuhannya. Selain itu,
5. Ajaran akhlak yang dominan dalam kisah Nabi Yūsuf As antara lain
dalam diri peserta didik ataupun sebagai bahan renungan bagi pendidik
berkepribadian yang kuat. Selain itu, nilai pendidikan akhlak tersebut bisa
a. Mimpi
Mimpi merupakan cita-cita di masa yang akan datang. Mesin penggerak
b. Kasih Sayang
anak didik, kasih sayang yang cukup bisa diperoleh dengan membiasakan
dengan masalah, tidak percaya diri, mudah putus asa, merasa cukup
Sebaliknya, anak didik yang hidup tanpa kasih sayang akan tumbuh
berbahaya.
c. Ketahan-malangan
atas tiga kategori, yakni: Quitters (diam dan tidak dinamis), camper (selalu
didik bisa melatih dirinya untuk tidak segera senang dan puas (delayed
bisa melatih anak didik dengan mencari strategi dan berpikir kreatif untuk
memecahkan masalah .
B. Saran
Penelitian tentang pendidikan akhlak kisah Nabi Yūsuf As dalam tafsir Al-
ruang untuk diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bukan merupakan hasil
pembelajaran.
C. Penutup
Rasa syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
sangatlah penting artinya dengan tetap berharap bahwa karya kecil ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis
Ali, Abi Hasan bin Ahmad al Wakhidi. Asbabun Nuzul. Libanon: Beirut. 1991.
Abi Ja‟far, Nuhas Ahmad bin Muhammad bin Isma‟il. I‟rab al-Qur‟an. Beirut:
Dar al-Kutub al-Imiah. 2004.
Abdul, Umar Jabar. Kholashotu Nuril Yakin. Surabaya: Salim Nabhan. 2001.
Ali, Muhammad. History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an,
Compared with the Bible). Terj. Bambang Dharma Putera. Jakarta: Darul
Kutubil Islamiah. 2007.
Arif, Masykur Rahman. Misteri Sobeknya Baju Nabi Yusuf As.Yogyakarta: Diva
press. 2012.
Audah, Ali. Konkordasi Qur‟an Panduan Kata dalam Mencari Ayat Al-Qur‟an.
Jakarta: PT Pustaka Litera Antarnusa. 1991.
Azmi, Amilatul. “Kisah Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟an (Studi Komparatif
Tafsir fi Dzilal al-Qur‟an karya Sayyid Qutub dan Tafsir al-Qur‟an
al-„Adzim karya Ibnu Katsir). Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. 2011.
Huda, Miftahul dan Muhammad Idris. Nalar Pendidikan Anak. Yogyakarta: Ar-
Ruz Media. 2008.
Ja‟far Muhammad bin Jarir Al-Tabari. Tafsir al-Tabari Jami‟ul Bayan. Beirut:
Dar al-Fikr al-„Arabi. 1978.
Said, Muhammad Ramadhan al-Buti. Fiqhus Sirah jilid 1. terj. Muhammad Darus
Sanawi. Jakarta: Dewan Pustaka Pelajar. 1983.
Saleh, Muhammad al-Munajjid. 100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf As.Terj Ade
Ichwan Al. Bogori: Pustaka Ibnu „Umar. 2010.
Showi, Ahmad al Maliki. Khasyiyah Showi „Ala Tafsir Jalalain. Semarang: Toha
Putera. Tth.
Syadzali, Ahmad. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Hoove. 1993.
William Ury. The Power of Positive No. Terj. Ahmad Bisri. Jakarta: Ufuk Press.
2007.
Zar, Sirajuddin. Filsafat Islam Filosof dan filsafatnya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. 2004.
JADWAL PENELITIAN
adalah kisah Nabi Yūsuf yang diceritakan secara menarik, ringkas, tepat dan
berisi, sehingga disebut dengan “Ahsanul Qashas” (cerita yang paling baik).386
Kisah Nabi Yūsuf di dalam Al-Qur‟an terdapat pada surat Yūsuf ayat 4 sampai
101.387
386
Abi Hasan Ali bin Ahmad al Wakhidi, Asbabun Nuzul, Libanon: Dar kutub, 1991, hlm
155
387
M Quraish Syihab, Op.cit, hlm 375
388
Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Semarang: PT Grafindo, 1994 hlm.
348 [742] Bapak Yusuf a.s. ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim As
389
Ibid, hlm 348
390
Ibid, hlm. 348
6. Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi)
dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan
disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga
Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada
dua orang bapakmu391 [743] sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.392
إ
391
Ibid, hlm. 348, [743] Dimaksud bapak di sini kakek dan ayah dari kakek.
392
Ibid, hlm. 348
393
Ibid, hlm. 349
394
Ibid, hlm. 349
395
Ibid, hlm. 349, [744] Menjadi orang baik-baik yaitu, mereka setelah membunuh Yusuf
a.s. bertaubat kepada Allah serta mengerjakan amal-amal saleh.
10. Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh
Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut
oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat."396
11. Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, apa sebabnya kamu tidak
mempercayai kami terhadap Yusuf, Padahal Sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.397
12. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat)
bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya
kami pasti menjaganya."398
396
Ibid, hlm. 349
397
Ibid, hlm. 349
398
Ibid, hlm. 349
399
Ibid, hlm. 349
400
Ibid, hlm. 349, [745] Maksudnya: menjadi orang-orang pengecut yang hidupnya tidak
ada artinya.
15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya
ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah
dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu
akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang
mereka tiada ingat lagi."401
401
Ibid, hlm. 350
402
Ibid, hlm. 350
403
Ibid, hlm. 350, [746] Maksudnya: dalam hal ini Ya'qub memilih kesabaran yang baik,
setelah mendengar cerita yang menyedihkan itu.
404
Ibid, hlm. 350
dia berkata: "Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!" kemudian
mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan. dan Allah
Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.405
405
Ibid, hlm. 350
406
Ibid, hlm. 351, [748] Orang Mesir yang membeli Yusuf a.s. itu seorang raja Mesir
bernama Qithfir dan nama isterinya Zulaikha.
407
Ibid, hlm. 351
408
Ibid, hlm. 351, [749] Nabi Yusuf mencapai umur antara 30 - 40 tahun
409
Ibid, hlm. 351
410
Ibid, hlm. 352
27. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah
yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar."415
411
Ibid, hlm. 352, [750] Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf a.s. punya
keinginan yang buruk terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya
sehingga andaikata Dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu Dia jatuh ke
dalam kemaksiatan.
412
Ibid, hlm. 352
413
Ibid, hlm. 352
414
Ibid, hlm. 352
415
Ibid, hlm. 352
28. Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di
belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah
diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah
besar."416
416
Ibid, hlm. 352
417
Ibid, hlm. 352, [751] Maksudnya: rahasiakanlah Peristiwa ini.
418
Ibid, hlm. 352
419
Ibid, hlm. 352, [752] Al Aziz sebutan bagi raja di Mesir.
420
Ibid, hlm. 352
421
Ibid, hlm. 352
32. Wanita itu berkata: "Itulah Dia orang yang kamu cela aku
karena (tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda
dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak.
dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan
kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk
golongan orang-orang yang hina."422
422
Ibid, hlm. 353
423
Ibid, hlm. 353
424
Ibid, hlm. 353
425
Ibid, hlm. 353, [753] Setelah mereka melihat kebenaran Yusuf, Namun demikian mereka
memenjarakannya agar sapaya jelas bahwa yang bersalah adalah Yusuf, dan orang-orang tidak lagi
membicarakan hal ini.
36. Dan bersama dengan Dia masuk pula ke dalam penjara dua
orang pemuda[754]426. berkatalah salah seorang diantara keduanya:
"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." dan
yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku
membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung."
berikanlah kepada Kami ta'birnya; Sesungguhnya Kami memandang
kamu Termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi).427
426
Ibid, hlm. 354, [754] Menurut riwayat dua orang pemuda itu adalah pelayan-pelayan
raja; seorang pelayan yang mengurusi minuman raja dan yang seorang lagi tukang buat roti.
427
Ibid, hlm. 354
428
Ibid, hlm. 354
429
Ibid, hlm. 354
430
Ibid, hlm. 354
42. Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat
diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu."
Maka syaitan menjadikan Dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf)
kepada tuannya. karena itu tetaplah Dia (Yusuf) dalam penjara
beberapa tahun lamanya.433
431
Ibid, hlm. 354
432
Ibid, hlm. 355
433
Ibid, hlm. 355
43. Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya):
"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus
dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang
kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku
tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."434
45. Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan
teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
mena'birkan mimpi itu, Maka utuslah aku (kepadanya)." 436
46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf,
hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang
hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada
orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."437
434
Ibid, hlm. 355
435
Ibid, hlm. 355
436
Ibid, hlm. 355
437
Ibid, hlm. 355
47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.438
48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit,
yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpan.439
49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras
anggur."440
50. raja berkata: "Bawalah Dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu
datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu
dan Tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang
telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha mengetahui
tipu daya mereka."441
438
Ibid, hlm. 355
439
Ibid, hlm. 356
440
Ibid, hlm. 356
441
Ibid, hlm. 356
442
Ibid, hlm. 356, [755] Yang dimaksud dengan keadaanmu ialah Pendapat wanita-wanita
itu tentang Yusuf a.s. Apakah Dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.
padanya". berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu,
Akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku),
dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang benar."443
52. (Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar Dia (Al Aziz)
mengetahui bahwa Sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di
belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-
orang yang berkhianat.444
54. Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih
dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah
bercakap-cakap dengan dia, Dia berkata: "Sesungguhnya kamu
(mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan Tinggi lagi
dipercayai pada sisi kami".446
443
Ibid, hlm. 356
444
Ibid, hlm. 356
445
Ibid, hlm. 357
446
Ibid, hlm. 357
447
Ibid, hlm. 357
57. Dan Sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-
orang yang beriman dan selalu bertakwa.449
448
Ibid, hlm. 357
449
Ibid, hlm. 357
450
Ibid, hlm. 357 [756] Menurut sejarah ketika terjadi musim paceklik di Mesir dan
sekitarnya, Maka atas anjuran Ya'qub, saudara-saudara Yusuf datang dari Kanaan ke Mesir
menghadap pembesar-pembesar Mesir untuk meminta bantuan bahan makanan.
451
Ibid, hlm. 358
60. Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan
mendapat sukatan lagi dari padaku dan jangan kamu
mendekatiku".452
63. Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya'qub)
mereka berkata: "Wahai ayah kami, Kami tidak akan mendapat
sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab
itu biarkanlah saudara Kami pergi bersama-sama kami supaya kami
mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar benar akan
menjaganya".456
452
Ibid, hlm. 358
453
Ibid, hlm. 358
454
Ibid, hlm. 358, [757] Menurut kebanyakan ahli tafsir, barang-barang dari saudara-saudara
Yusuf yang digunakan sebagai alat penukar bahan makanan itu ialah kulit dan terompah.
455
Ibid, hlm. 358 [758] Tindakan ini diambil oleh Yusuf sebagai siasat, dengan cara menanam
Budi kepada mereka, agar mereka nantinya bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa
Bunyamin.
456
Ibid, hlm. 358
saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?"[759]457. Maka Allah
adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang
diantara Para Penyanyang.458
457
Ibid, hlm. 358, [759] Maksudnya: bahwa Ya'qub a.s. tidak dapat mempercayakam
Bunyamin kepada saudara-saudaranya, karena Dia kuatir akan terjadi kejadian seperti yang
dialami oleh Yusuf dahulu.
458
Ibid, hlm. 358
459
Ibid, hlm. 359
460
Ibid, hlm. 359
pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; Namun demikian aku tiada
dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah.
keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-
lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang
yang bertawakkal berserah diri".461
461
Ibid, hlm. 359
462
Ibid, hlm. 359
463
Ibid, hlm. 359
464
Ibid, hlm. 360
465
Ibid, hlm. 360
466
Ibid, hlm. 360
467
Ibid, hlm. 360
468
Ibid, hlm. 360
469
Ibid, hlm. 360, [760] Menurut syari'at Nabi Ya'qub a.s. barang siapa mencuri Maka
hukumnya ialah sipencuri dijadikan budak satu tahun.
470
Ibid, hlm. 360
471
Ibid, hlm. 360
472
Ibid, hlm. 361
473
Ibid, hlm. 361
kami padanya, jika Kami berbuat demikian, maka benar-benarlah
kami orang-orang yang zalim".474
82. Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disitu, dan
kafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang benar".478
474
Ibid, hlm. 361
475
Ibid, hlm. 361, [761] Yakni putusan Yusuf yang menolak permintaan mereka untuk
menukar Bunyamin dengan saudaranya yang lain.
476
Ibid, hlm. 361
477
Ibid, hlm. 361
478
Ibid, hlm. 361
479
Ibid, hlm. 362
480
Ibid, hlm. 362
481
Ibid, hlm. 362
92. Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap
kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah
Maha Penyayang diantara Para Penyayang".486
482
Ibid, hlm. 362
483
Ibid, hlm. 362
484
Ibid, hlm. 363
485
Ibid, hlm. 363
94. Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah
mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu
tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".488
486
Ibid, hlm. 363
487
Ibid, hlm. 363
488
Ibid, hlm. 363
489
Ibid, hlm. 363
490
Ibid, hlm. 363
97. mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi
kami terhadap dosa-dosa kami, Sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang bersalah (berdosa)".491
491
Ibid, hlm. 363
492
Ibid, hlm. 364
493
Ibid, hlm. 364 [762] Ayah dan saudara perempuan ibunya (bibi)
494
Ibid, hlm. 364
495
Ibid, hlm. 364, [763] Sujud disini ialah sujud penghormatan bukan sujud ibadah
496
Ibid, hlm. 364
497
Ibid, hlm. 365
BUKTI KONSULTASI
Data Pribadi
Nama : Siti Zulaikhoh
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 24 Mei 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Bener, Tengaran, Kab. Semarang