a) Kewirausahaan adalah suatu usaha kreatif yang membangun suatu value dari
yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak (Peggy A.
Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999)).
b) Entrepreneurship is the process of creating something different with
value by devoting the necessary time and effort, assuming the
accompanying financial, psychic, and social risks, and receiving the
resulting rewards of monetary and personal satisfaction and
independence. (Hisrich - Peters (H. Buchari Alma, 2004: 26)). Artinya
kewirausahaan merupakan suatu proses menciptakan sesuatu yang
berbeda dan bernilai dengan menggunakan waktu dan upaya,
mengasumsikan kebutuhan financial, psikis, resiko sosial, dan menerima
balas jasa dan kepuasan serta kebebasan secara personal.
c) Kewirausahaan adalah process of creating something new and assumming
the risk and rewards (Hisrich (2005:8)), yakni proses menciptakan sesuatu
yang baru dan mengasumsikan resiko dan imbalan.
d) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan sesorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (Keputusan Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor. 961/KEP/M/XI/1995).
b) Bekerja lebih keras, jam kerja tidak terbatas. Bisa lebih dari jam kerja normal
e) Banyak pesaing usaha, jika jenis usaha yang ditekuni tergolong umum
a) Strenght (kekuatan)
o Dalam pelajaran dapan menyerap apa yang dijelaskan oleh guru atau dosen
o Mampu mengenal orang baru dan ramah terhadap orang baru dikenal
o memiliki hobi memasak membuat kue yang bisa dijadikan usaha dihari
kedepannya
b) Weakness (Kelemahan)
o Malu saat berbicara didepan umum dan orang yang baru dikenal
o Mampu melihat kesempatan usaha misalnya online shop dan usaha bersama
teman ketika ada event disekolah sekolah atau bazar.
o Keras kepala, terkadang tidak mau mendengar apa yang dikatakan orang lain
yang bertentangan dengan saya
o Saya terkadang terlalu meremehkan hal hal kecil padahal mempunyai effect
yang besar
o Kurang menguasai bahasa misalnya bahasa inggris
c) Opportunity (Peluang)
o Dengan memupukkan percaya diri, saya bisa mencoba hal-hal yang baru ini
saya ikuti dengan mengikuti test menjadi tentor
o Dengan kejujuran, saya bisa bekerja dengan baik dan segala sesuatu
berjalan dengan baik karna kejujuran
o Mampu melihat peluang sehingga bisa melihat peluang bisnis yang ada
o kepercayaan diri yang baik sehingga rasa malu tersebut bida hilang
o Menjadikan komunitas yang diikuti sebagai ladang kegiatan sosial dan usaha
d) Threat (Ancaman)
o keras kepala
o Cepat marah
o Minder
o Terkadang malas
Poin ini sangat penting karena berhubungan dengan minat Anda dan tren bisnis
jangka panjang. Kebanyakan orang lebih memilih bisnis yang sedang booming,
karena dianggap langsung menghasilkan uang.
Hal ini bisa saja dilakukan, namun tetap harus memperhatikan minat Anda sebagai
pelaku usaha. Bisnis yang dijalankan berdasarkan minat umumnya bisa bertahan
lebih lama ketimbang bisnis yang dijalankan karena ikut-ikutan saja.
Misalnya Anda menyukai hal-hal tentang kuliner, maka jenis usaha yang cocok Anda
jalankan adalah usaha makanan. Jenis usaha yang dijalankan juga berpengaruh
pada tingkat keberhasilannya, semakin banyak peminatnya maka semakin besar
peluang untuk meningkatkan atau mengembangkan usaha tersebut.
Di balik semua usaha yang berhasil pasti ada visi dan misi yang kuat di dalamnya.
Begitu pun dengan usaha yang akan Anda rintis, harus ada visi dan misi yang
diusung.
Dengan adanya visi dan misi, maka sebuah bisnis akan dapat fokus pada tujuan
dibangunnya usaha tersebut. Umumnya para pemula membangun usahanya tanpa
visi dan misi yang jelas, yang pada akhirnya membuat mereka tidak konsisten pada
tujuan awal membangun usaha tersebut.
3. Melakukan Survey
Survey yang dilakukan tidak harus detail, tapi cukup pada permukaan saja karena
Anda tidak ingin kehabisan waktu hanya untuk survey. Lalu, apa saja yang akan
disurvey?
Bisnis apapun itu tentu membutuhkan konsumen yang punya daya beli. Semakin
besar pangsa pasar jenis usaha tersebut maka potensinya juga semakin
menjanjikan
Kemungkinan besar jenis usaha yang ingin Anda rintis sudah memiliki pendahulu
yang menjadi pesaing. Melalui survey kecil-kecilan yang Anda lakukan, nantinya
akan diketahui seberapa banyak bisnis sejenis, bagaimana kualitas produk, kualitas
pelayanan, persaingan harga, dan informasi lainnya.
Dengan mengetahui informasi tersebut maka kita bisa mengambil langkah dan
strategi agar dapat bersaing dengan usaha yang sama.
4. Mempersiapkan Modal
Salah satu cara memulai usaha yang wajib dilakukan adalah mempersiapkan modal,
baik itu modal materiil maupun modal pengetahuan tentang usaha. Namun, dalam
hal ini lebih kepada modal uang untuk keperluan memulai bisnis.
Berapa modal yang diperlukan? Tentunya ini tergantung usaha yang akan dirintis.
Semakin besar usaha yang akan dibangun maka akan semakin besar pula modal
yang dibutuhkan nantinya.
Modal tersebut bisa didapatkan dengan berbagai cara. Misalnya meminjam dari
bank, mencari investor, meminjam dari keluarga dan kerabat, atau dari tabungan
sendiri. Sebagai referensi, Anda bisa membaca artikel yang membahas tentang cara
mendapatkan modal usaha.
Namun, bagi para pemula disarankan untuk memakai modal sendiri. Alasannya,
semua bisnis punya risiko kegagalan. Jika modal meminjam dari bank maka
kemungkinan Anda akan ketetaran untuk memulai usaha baru karena harus
membayar pinjaman tersebut.
Mengacu pada poin #3 tentang survey, menentukan lokasi usaha sebaiknya pada
tempat yang strategis dan cukup ramai dilalui orang. Lain halnya bila bisnis yang
dijalankan tersebut adalah bisnis online yang tidak mengharuskan calon pembeli
untuk datang ke lokasi.
Merintis usaha baru ini butuh persiapan yang serius, karena tanpa persiapan sebuah
usaha bisa berjalan tanpa arah dan gagal. Persiapan ini meliputi kesiapan produk,
kesiapan alat, pemasaran, dan lain-lain. Selain itu, kesiapan dari diri sendiri pun
harus diperhatikan karena Anda adalah orang yang menjadi aktor penting dalam
menjalankan usaha tersebut.
Ok, Anda telah melakukan semua poin di atas dan telah siap untuk meluncurkan
usaha Anda. Kini saatnya Anda mulai membuka usaha tersebut kepada khalayak
umum.
Ini biasa terjadi, tidak perlu langsung berkecil hati. Akan ada waktunya konsumen
mulai datang dan percaya pada bisnis Anda. Yang terpenting adalah Anda tidak
menunda untuk membuka usaha, dan tidak langsung putus asa ketika bisnis sepi.
Boleh saja jenis usahanya sama, namun usaha yang Anda jalankan harus terlihat
unik dibandingkan dengan usaha sejenis. Sebagai contoh, misalnya bisnis berjualan
bakso, beberapa hal yang bisa membuat bisnis bakso menjadi unik dan berbeda
yaitu:
Membuat nama bisnis yang unik, misalnya Bakso Granat mas Bowo
Atau jika Anda berbisnis online shop, Anda bisa melakukan beberapa tips yang
membuat online shop Anda menjadi unik, misalnya:
Dan lain-lain
Perubahan pasar selalu terjadi pada semua jenis usaha. Jika ingin tetap bertahan
pada suatu bisnis maka wajib hukumnya untuk selalu memantau perkembangan
pasar.
Selain itu, para pengusaha juga tetap harus mau belajar mengikuti perubahan yang
terjadi. Sebagai contoh, jika jaman dulu belum ada pemasaran online maka para
pengusaha jaman sekarang harus memiliki pemahaman tentang dasar internet
marketing agar dapat bertahan dan maju.
Apapun jenis usaha yang dirintis pasti membutuhkan pemasaran yang baik agar
bisa berhasil dan bertahan dalam persaingan. Cara promosi pun harus dipilih yang
sesuai dengan jenis usaha, dimana pada awalnya mungkin butuh trial and error.
Jenis pemasaran yang beragam belum tentu semuanya sesuai dengan semua jenis
bisnis. Sebagai contoh, bisnis herbal dari ABE yang sukses dengan pemasaran Multi
level Marketing (MLM). Tentunya sistem MLM ini belum tentu dapat diterapkan pada
pemasaran produk teknologi, misalnya pemasaran smartphone.
Memiliki mental yang kuat merupakan modal yang sangat penting dalam memulai
usaha dan bisa bertahan dalam persaingan. Semua jenis bisnis pasti akan
mengalami masa-masa sulit, hanya mereka yang bermental kuat yang dapat tetap
bertahan di tengah persiangan.
Dan ketika Anda mencari informasi cara memulai usaha baru, Anda harus bertanya
dulu pada diri sendiri, apakah siap dengan tantangan yang akan dihadapi? Merintis
usaha dari nol bukanlah perkara mudah, dibutuhkan pengorbanan uang, tenaga dan
pikiran, serta waktu yang tidak sebentar.
Di atas tadi adalah beberapa cara memulai usaha baru bagi para pemula. Tips di
atas memang masih membahas tentang kulitnya saja, dan pembahasan lebih jauh
tentunya sesuai dengan jenis usaha yang Anda jalankan.
25
Ingin menjalankan bisnis sampingan namun tetap menjalankan karier di kantor? Ini tipsnya.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mencari tahu kekuatan,
kelemahan, peluang, hingga ancaman yang mungkin saja terjadi.
BACA JUGA
Lebih jelas mengenai analisis peluang, simak kiatnya berikut ini, mengutip
situs HaloMoney.co.id.
Sebelum memulai usaha, identifikasi produk bisa jadi langkah pertama untuk
menghadapi ketatnya persaingan. Produk yang unik dan berbeda dari
kompetitor tentu akan dicari masyarakat.
Berbeda jika produk yang dijual sama saja. Tentu konsumen akan tetap
memilih produk sejenis namun dengan harga jual yang lebih murah.
Disamping itu, penjual yang sudah memiliki kredibilitas akan lebih dicari
konsumennya.
2 dari 4 halaman
2. Mengenal pasar lebih jauh
Karakteristik pasar sangat penting untuk dikenali lebih jauh saat melakukan
analisis peluang usaha. Target seperti apa yang Anda tuju dan apakah
mereka tertarik pada produk yang akan ditawarkan. Kedua poin tersebut
sangat penting sebelum memulai usaha.
Modal merupakan bagian dari analisis peluang usaha yang paling penting.
Sebelum memulai bisnis, Anda perlu memikirkannya sebaik mungkin agar
dana yang dibutuhkan sesuai.
Apabila bisnis yang ingin dijalankan membutuhkan dana besar, Anda harus
sudah mulai memikirkannya. Dari mana sumber dana yang bisa Anda dapat.
Apakah dengan mengajukan KTA atau meminjam tambahan dana dari situs
fintech.
3 dari 4 halaman
4. Kemampuan produksi
Jika produk yang ingin Anda jual membutuhkan proses produksi, tentunya
ada banyak alat produksi yang dibutuhkan. Mulai dari peralatan produksi,
perlengkapan produksi, hingga kebutuhan tenaga kerja.
Ini tentu bukan hal yang mudah. Anda harus mulai memikirkan biaya untuk
peralatan-peralatan tersebut. Ini termasuk bagian penting dalam analisis
peluang usaha.
5. Merancang Business Plan
Setelah menemukan bisnis apa yang ingin dijalankan, saatnya Anda mulai
merancang business plan. Ini merupakan tahap awal yang dilakukan oleh
seorang calon entrepreneur sebelum memulai bisnisnya.
4 dari 4 halaman
6. Sumber dana
Tujuannya tentu agar tidak ada kesalahpahaman di masa yang akan datang.
Tentu saja untuk meminimalisir konflik yang mungkin saja bisa terjadi.
Tidak perlu mengumbar mimpi terlalu tinggi dalam memulai usaha. Hal yang
terpenting adalah agar tetap realistis dan mengantisipasi beragam
kemungkinan.
Oleh karena itu, memiliki rencana yang matang sebelum memulai bisnis
sangatlah penting. Yuk, mulai dari sekarang, Moneysavers!