Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

REFRESHING PEMBELAJARAN KEPADA ANAK-ANAK YANG


TERDAMPAK COVID-19 DENGAN PROGRAM EDUCARE FOR KIDS

DESA SUKASARI KECAMATAN CILAKU

Disusun Oleh :
Nama : Andi Nur Alam
NPM : 8820114037
Prodi/Fakultas : PBSI/FKIP
DPL : Lukmanul Hakim, SE., MM.

UNIVERSITAS SURYAKANCANA
Agustus 2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
_______________________________________________________

1 Judul Pengabdian : Refreshing Pembelajaran Kepada Anak-Anak


yang Terdampak Covid-19 dengan Program
Educare for Kids
2 Identitas
a. Nama Lengkap Mahasiswa : Andi Nur Alam
b. NPM : 8820114037
c. Program Studi : PBSI
d. Fakultas : FKIP
e. No. Telp/Hp : 087791114926
f. Email : k.andy0263363410@gmail.com
3. Dosen Pembimbing Lapangan
a. Nama, Gelar : Lukmanul Hakim, SE., MM.
b. NIDN : 0403037406
4. Lokasi Pengabdian : Kp. Cihampelas Rt./Rw. 004/009 Desa
Sukasari
Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur

5. Lama Keseluruhan Pengabdian : 30 Hari, 4 Minggu, 1 Bulan


6. Asal Dana Pengabdian : Pribadi
7. Biaya Keseluruhan Pengabdian : 950.000,-

Cianjur, 15 Agustus 2020

Mengetahui, Pelaksana,
Dosen Pembimbing Lapangan

Lukmanul Hakim, SE., MM. Andi Nur Alam


NIDN. 0403037406 NPM. 8820114037

Menyetujui
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Dr. Anita Kamilah, S.H., M.H.


NIP. 19690109 199403 2002
Nama Kegiatan : Refreshing Pembelajaran Kepada Anak-Anak

yang Terdampak Covid-19 dengan Program

Educare for Kids

Sasaran Pengabdian : Masyarakat desa sukasari dan kampung

cihampelas

Jumlah Peserta Pengabdian : 5 Orang

Proses Kegiatan Pengabdian

1. Penilaian (assessment) awal/define

Pengertian

Pandemi covid-19 membawa dampak yang sangat besar pada semua

bidang kehidupan, salah satunya pada bidang pendidikan. Menteri pendidikan

dan kebudayaan menerbitkan surat edaran pertanggal 24 maret 2020 yang

mengatur pelaksanaan pendidikan pada masa darurat penyebaran coronavirus.

Kebijakan “Belajar dari Rumah” ini tepat untuk mencegah penyebaran covid-19 di

lingkungan sekolah. Menteri pendidikan dan kebudayaan

(MENDIKBUD), Nadiem Makarim mengungkapkan sistem pembelajaran jarak

jauh atau belajar online akan terasa dampaknya di masa depan. Sistem ini

memanfaatkan teknologi untuk interaksi antara siswa dan guru.

Disamping kebijakan pemerintah yang menerapkan program belajar dari

rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona, terbatasnya kepemilikan

komputer/laptop dan akses internet menjadi masalah utama yang berdampak

pada tidak meratanya akses pembelajaran online. Temuan ini sama dengan yang

terjadi di negara maju seperti di amerika serikat, inggris, juga negara tetangga
singapura (the conversation). Selain memerlukan teknologi untuk menunjang

proses kegiatan belajar dari rumah, bimbingan orang tua juga sangat diperlukan

agar proses belajar berjalan secara efektif.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh inovasi untuk anak sekolah indonesia

(inovasi) menyurvei sekitar 300 orang tua siswa sekolah dasar di 18 kabupaten

dan kota di provinsi nusa tenggara timur (ntt), nusa tenggara barat (ntb),

kalimantan utara (kaltara), dan jawa timur, menunjukkan adanya ketimpangan

akses media pembelajaran, yang semakin dalam antara anak-anak dari keluarga

ekonomi mampu dan kurang mampu, dan hanya sekitar 28% responden yang

menyatakan anak mereka belajar dengan menggunakan media daring. Terkait

peran orang tua, kelompok ibu menyediakan waktu lebih banyak (2-3 jam per

hari) dibandingkan kaum ayah (kurang dari 1 jam) dalam mendampingi anak

belajar dari rumah.

Menjawab situasi dan kondisi yang terjadi, maka tatanan kehidupan normal

baru atau new normal menjadi alternatif exit strategy kenormalan baru dilakukan

sebagai upaya memulihkan berbagai sektor kehidupan termasuk pendidikan.

Tatanan new normal merupakan transformasi perilaku hidup di masyarakat

untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol

kesehatan. Penerapan new normal dapat berkaca pada pelaksanaan

pembatasan sosial berskala besar (psbb).

Dan kini mahasiswa hadir sebagai agen of change dan agen of control

social untuk merubah paradigma masyarakat dan membantu dalam

memecahkan masalah dan memberikan solusinya untuk revitalisasi ekonomi

pasca pandemi covid-19 melalui kkn kwu unsur 2020 dengan program-program
yang telah dipertimbangkan berdasarkan observasi secara objektif baik secara

langsung maupun tidak langsung.

2. Usulan kegiatan (design)

Pada kebijakan new normal saat ini kita sebagai masyarakat diharuskan

untuk hidup secara berdampingan dengan pandemi covid-19 tetapi tetap

dengan memperhatikan segala aspek protokol kesehatan. Mengingat pentingnya

pendidikan yang menjadi dasar dari kemajuan pembangunan generasi bangsa

maka usulan kegiatan berupa “Educare for Kids”

Educare for kids merupakan salah satu perwujudan dari program new

normal yang dibentuk menjadi program kkn kwu unsur 2020 desa sukasari.

Program ini menitikberatkan pada pendidikan anak pasca pandemi covid 19 dan

dimaksudkan untuk menjadi salah satu penopang menuju era adaptasi baru.

Educare for kids lahir karena masyarakat, khususnya anak sekolah tersekat

oleh keadaan dimana belajar hanya melalui online saja, tidak adanya tatap muka

membuat anak sekolah jemu dan berakhir dengan hanya bermain yang tiada

faidah dan melupakan hal yang seharusnya anak sekolah lakukan, seperti

bermain sambil membaca dan atau bahkan menulis sambil bermain.

Dalam sistem pembelajaran yang diterapkan sekolah tentunya hasus online,

hal ini menjaga agar tidak ada kerumunan, karena diketahui virus itu menyebar

melalui kontak sehingga pemerintah mengintruksikan untuk menjaga jarak fisik

atau physical distancing. Akan tetapi pada kenyataannya sistem online tersebut

mempan hanya untuk beberapa kalangan saja dan tidak untuk beberapa

kalangan karena keterbatasan keadaan dan minimnya fasilitas penunjang belajar

sehingga anak tidak maksimal dalam belajarnya.


Deskripsi

a. Rumah literasi

Rumah literasi adalah wadah bagi anak-anak di kampung cihampelas

untuk bimbingan membaca, menulis dan belajar agar anak-anak melek

informasi dengan menekankan 3 elemen dasar, yaitu menjadikan membaca

sebagai kebutuhan, menulis sebagai prinsip dan belajar sebagai pondasi.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 sampai 3 kali dalam seminggu yang

bertempat di posyandu dahlia milik warga kampung cihampelas rt. 004 dan

halaman pondok sukasari (pondok sukasari adalah nama lain dari posko

mandiri tempat kkn berlangsung)

Rumah belajar merupakan tempat yang ideal sebagai wahana bermain,

belajar dan pengembangan minat belajar. Oleh karena itu, pengenalan rumah

belajar masyarakat pada anak sejak usia dini mewacanakan bahwa

menghadirkan pembelajaran pada anak-anak merupakan salah satu upaya

untuk menumbuhkaan minat belajar pada anak-anak. Dengan tumbuhnya

kebiasaan belajar ini dapat mendorong peningkatan kualitas hidup, kreatifitas,

kemandirian, daya juang, dan daya saing di masa-masa yang akan datang.

Rumah belajar dapat menjadi media dalam peningkatan minat belajar pada

anak usia dini. Beberapa kegiatan di rumah belajar ini diantaranya

memberikan pembelajaran dengan materi berupa : apa itu definisi belajar dan

pembelajaran, apa itu coronavirus dan covid-19?, bagaimana virus corona

menyebar?, bagaimana cara pencegahan virus corona?, pembelajaran dan

hafalan ayat kursi, pembelajaran dan hafalan hafal asmaul husna, bagaimana
pembelajaran online di masa pandemi ini?, apakah belajar matematika

dengan menggunakan alat peraga lebih menyenangkan?, pembelajaran

pantun dan fungsi dari pantun, membaca, menulis, dan kegiatan senam pagi

bersama. Juga jalan santai sambil memungut sampah di jalan agar anak-

anak sadar pentingnya kesehatan dengan membuang sampah pada

tempatnya. Kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung dengan memperhatikan

protokol kesehatan seperti mencuci tangan sebelum kegiatan dan di wajibkan

memakai masker.

b. Wifi untuk anak sekolah

Pasca pandemi covid-19 ini jaringan komunikasi berbasis internet sudah

menjadi kebutuhan premier bagi masyarakat khususnya anak sekolah yang

harus belajar online. Akan tetapi sistem online tersebut mempan hanya untuk

beberapa kalangan saja dan tidak untuk beberapa kalangan karena

keterbatasan keadaan dan minimnya fasilitas penunjang belajar sehingga

anak tidak maksimal dalam belajarnya. Selain itu program wifi untuk anak

sekolah ini dilakukan atas dasar program pemerintah melalui badan penyedia

dan pengelola pembiayaan telekomunikasi dan informatika (bp3ti) tentang

penyediaan layanan internet gratis.

c. Inventaris hp

Pembelajaran online tak akan mulus saat tidak adanya hp. Karena

berdasarkan observasi terhadap warga rt. 004 kp. Cihampelas masih banyak

siswa yang tidak memiliki hp lantaran keterbatasan ekonomi.


Tujuan

a. Memenuhi kebutuhaan anak-anak dalam belajar melalui optimalisasi

pembelajaran online dan offline

b. Meningkatkan kreativitas berpikir anak-anak menuju era new normal

c. Membentuk sumberdaya masyarakat dari usia dini untuk masyarakat yang

berkarakter dan dinamis

d. Menumbuh kembangkan masyarakat dalam teknologi era society 5.0

3. Pengembangan (develop)

Kegiatan educare for kids di tujukan kepada masyarakat desa sukasari yang

berlangsung selama 1 bulan, lokasi percontohan bertempat di rumah salah satu

rekan tim kkn desa sukasari dan posyandu dahlia yang ada di kp. Cihampelas rt

04 rw 009.

Respon anak-anak dan masyarakat sekitar sangat positif dan bahkan

banyak di antara mayarakat ada yang meminta kegiatan ini diberlangsungkan

agak sedikit lama mengingat keiatan ini sangat membuat mereka berasa hidup

lagi pasca panedemi covid 19

4. Penyebaran informasi (disseminate)

Sistem penyebaran informasi dilakukan dengan bekerja sama dengan

warga, karang taruna rt, rw, tokoh masyarakat dan desa sehingga seirig

berjalannya waktu hari demi hari anak-anak yang mendatangi rumah literasi

semakin bertambah, pamplet dan poster juga kami sebar agar kegiatan kkn kwu

unsur 2020 ini berjalan dengan baik.


5. Penutup

a. Kesimpulan

Dari kegiatan refreshing pembelajaran kepada anak-anak yang terdampak

covid-19 dengan program educare for kids ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Program refreshing pembelajaran kepada anak-anak yang terdampak

covid-19 dengan program educare for kids adalah bagian dari program

kkn kwu unsur 2020 yang mengambil tema Pendidikan sehubungan

dengan basik Pendidikan pengabdi, yaitu FKIP bahasa dan sastra

indonesia

b. Program refreshing pembelajaran kepada anak-anak yang terdampak

covid-19 dengan program educare for kids adalah salah satu program

yang berprinsip pada persiapan tatanan new normal dan era baru yaitu

era society 5.0 dimana semua hal dilakukan dengan teknologi.

c. Kegiatan refreshing pembelajaran kepada anak-anak yang terdampak

covid-19 dengan program educare for kids ditujukan kepada masyarakat

desa sukasari yang berlangsung selama 1 bulan, lokasi percontohan

bertempat di rumah salah satu rekan tim kkn desa sukasari dan posyandu

dahlia yang ada di kp. Cihampelas rt 04 rw 009.

d. Respon peserta dan masyarakat sekitar terhadap Kegiatan educare for

kids yang diberikan sangat positif, bahkan mereka mengharapkan

kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilaksanakan secara

berkelanjutan.
b. Saran

Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut maka dari itu butuh dukungan dari

berbagai pihak untuk memperluas jaringan educare ini agar semakin luas dan

diketahui semua orang terutama program wifi dan hp untuk anak sekolah yang

kurang mampu.

Cianjur, 13 Agustus 2020


Pelaksana,

ANDI NUR ALAM


NPM. 8820114037

PBSI/FKIP
Universitas Suryakancana
Lampiran
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN REVITALISASI
Membuat produk dari kerupuk seblak menciptakan berbagai variasi rasa dan

kemasan yang lebih menarik dan membuat produk baru yaitu cinnabon dan

mempackaging produk nya

EDUCARE FOR KIDS


KERJA SAMA PROPOSAL

INOVASI UMKM
GENERAL

Anda mungkin juga menyukai