Anda di halaman 1dari 11

PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG

(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)


NO. VOL. TAHUN 2019

PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG


KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang
Karawang)

Bayu Denia Shanti1)


Yudi Sukmayadi2)
Febbry Cipta2)
Departemen Pendidikan Musik
1)

Fakultas Pendidikan Seni dan Desain


Universitas Pendidikan Indonesia
bayudenias@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan materi apa saja yang dipakai, bagaimana tahap-tahap
pelatihannya, serta hasil dari pelatihan yang dilakukan pada pelatihan marching band Gita
Bahana Juang Karawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui kegatan observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur.
Adapun temuan yang didapatkan dari hasil penelitian ini diantaranya adalah (1) materi
yang digunakan dari proses penelitian yang terdiri dari materi pengenalan notasi balok, dan
materi pemanasan untuk instrumen perkusi, instrumen PIT, dan instrumen tiup. (2) tahap
pelatihannya meliputi pengenalan notasi balok dengan menerapkan metode ceramah,
pengaplikasian notasi balok terhadap alat musik menggunakan metode demonstrasi,
praktik memainkan alat dengan menggunakan metode drill dan metode tutor sebaya, serta
melakukan latihan gabungan menggunakan metode tutor sebaya. (3) hasil dari pelatihan
tersebut secara keseluruhan anggota dapat menguasai materi yang disampaikan dengan
baik. Marching band Gita Bahana Juang Karawang merupakan organisasi pendidikan
musik non formal yang memberikan dampak perubahan bagi anggota dalam hal musikal
dan sosial. Dalam hal musikal, setidaknya anggota bisa memahami teknik membaca notasi
balok dan teknik memainkan musik. Sedangkan dalam hal sosial, anggota dapat
berinteraksi satu sama lain, oleh karena itu pelatihan marching band tidak akan lepas dari
hubungan sosial.
Kata Kunci : Pelatihan, marching band
BAYU DENIA SHANTI
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)

ABSTRACK
This study ains to describe any material used, how the staining stages, as well as the result
of the training conducted. The research method uses in this research is descriptive method
with qualitative approach and data collection technique doing by observation, interview,
documentation, and litelature study. The findings obtained from the results of this study
include (1) the material uses in the training process consist of intoduction of the notation,
and heating material for percussion instruments, PIT instuments, and inflatable
instruments. (2) the training phase includes the intoduction of the notation with applying
the lecture method, the application of beam notation to musical instruments uses the
demonstration method, the practice of playing tools using the drill method and the peer
tutoring method, and doing joint exercises using peer tutoring method. (3) the result of the
training as a whole members can mastering the material well.Gita Bahana Juang marching
band is a non-formal music education organization that provides a change in impact on
members in terms of musical and social. In musical terms, at least members can
understand the technique of reading bem notation and music playing techniques. Whereas
in social terms, members can interact with one another, there fore marching band training
will not be seprated from social relations.
Keyword : Training, marching band
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)
NO. VOL. TAHUN 2019

pemerintah. Pada awalnya, MBGBJ ini


dibentuk oleh Bupati Karawang dengan
mengutus salah satu anggota
Bhayangkara agar membentuk satu
kelompok marching band dan melatih
beberapa anggota Bayangkara untuk
bermain marching band di acara upacara-
upacara penting di kota Karawang.
Seiring berjalannya waktu, MBGBJ
Karawang membuka kesempatan bagi
PENDAHULUAN masyarakat Karawang mulai dari anak-
Marching Band adalah band yang anak Sekolah Menengah Pertama dan
digunakan bagi kepentingan baris- Sekolah Menengah Atas yang ingin
berbaris atau band yang turut serta dalam bergabung dalam komunitas MBGBJ
barisan itu sendiri (Pono Banoe, 1996, Karawang melalui demo-demo ke
hlm. 87). Pada mulanya, Marching Band sekolah-sekolah tersebut dengan
dilakukan oleh beberapa musisi yang mengharapkan banyak peminat untuk ikut
bermain musik secara bersama-sama serta dalam komunitas MBGBJ tersebut.
sebagai salah satu upaya untuk Dari kegiatan demo ini, tidak terdapat
memeriahkan sesuatu acara. Seiring kriteria khusus untuk syarat masuk ke
berjalannya waktu, daya tarik dari komunitas ini. Maka dari itu tidak
kegiatan ini semakin lama semakin terdapat seleksi khusus yang
berkembang sehingga menjadi lebih mengharuskan untuk bisa bermain musik
terstruktur dalam kemiliteran. Kegiatan sehingga banyak peserta pelatihan yang
baris-berbaris sambil membawa dan belum begitu memahami musik termasuk
memainkan alat musik ini awalnya cara memainkan alat musik.
dimainkan oleh masyarakat tradisional Begitupun dilihat dari latar
yang kemudian diadaptasi dalam belakang pelatih Marching Band Gita
lingkungan militer yang kemudian Bahana Juang ini sendiri bukan seorang
muncul dan berkembang dalam lulusan sekolah musik, yang mana beliau
masyarakat modern ini. Meskipun telah hanya mempelajari teori-teori dasar
berkembang jauh tradisi marching band musik secara otodidak dengan dasar
ini, masih terdapat cukup banyak tradisi musik yang sedikit. Namun hebatnya
militer yang tampak hingga saat ini, pelatih Marching Band Gita Bahana
tradisi militer tersebut tampak pada Juang Karawang ini dapat membuat
atribut-atribut seragam yang digunakan, karya aransemen lagu-lagu yang luar
kegiatan baris bebaris, tata cara berjalan, biasa untuk bisa dilatih dan dimainkan
dan model pemberian instruksi dalam dalam Marching Band Gita Bahana Juang
latihan pada umumnya masih merupakan ini sendiri, sehingga Marching Band ini
adaptasi dari tradisi militer yang telah bisa menjadi Marching Band di
disesuaikan sedemikian rupa. Karawang yang mana ketika ada acara-
Marching band Gita Bahana Juang acara penting di Karawang seperti
Karawang (MBGBJ) ini merupakan suatu upacara peringatan Hari Kemerdekaan,
komunitas marching band di kota festival perayaan ulangtahun kota
Karawang dibawah naungan pemda Karawang dan acara-acara penting
Karawang dimana semua fasilitas dari lainnya Marching Band ini selalu diberi
mulai alat-alat musik sampai kepercayaan untuk tampil di acara
perlengkapan latihan dan parade seperti penting tersebut dan mendapatkan honor
baju, topi dan sepatu ditanggung oleh
BAYU DENIA SHANTI
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)

yang lumayan untuk pemain Marching Dilihat dari bagan diatas bahwa
Band itu sendiri. penelitian ini dilakukan melalui beberapa
Penelitian ini dirumuskan pada tiga tahap yang selanjutnya peneliti bagi
masalah penelitian, yaitu bagaimana 1) dalam 3 tahapan utama, yaitu
materi yang digunakan untuk pelatihan, perencanaan penelitian, pengumpulan dan
2) proses pelatihan, dan 3) hasil pelatihan analisis data, dan penyusunan laporan.
pada MBGBJ Karawang. Untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dalam membahas permasalah
METODE dalam penelitian ini, maka peneliti
Metode penelitian yang menggunakan beberapa teknik
digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, diantaranya observasi,
metode deskriptif melalui pendekatan wawancara, studi dokumentasi, dan studi
kualitatif. Menurut Nazir (2014, 43), literatur.
“Metode deskriptif adalah metode Pada penelitian ini teknik analisis
penelitian untuk membuat gambaran data yang menggunakan analisis data
mengenai situasi atau kejadian, sehingga model Miles dan Huberman, yaitu data
metode ini mengadakan akumulasi data collection (pengumpulan data), data
dasar belaka. reduction (reduksi data), data display
Mukhtar (2013) menjelaskan (penyajian data) dan conclusion
bahwa ”Penelitian deskriptif merupakan drawing/verification (penarikan
penelitian yang dimaksudkan untuk kesimpulan/verifikasi).
mengumpulkan informasi mengenai
subjek penelitian dan perilaku subjek TEMUAN DAN PEMBAHASAN
penelitian pada suatu periode tertentu.
Penelitian kualitatif deskriptif berusaha Marching Band adalah satuan
mendeskripsikan seluruh gejala atau musik lapangan (Banoe:2002).
keadaan yang ada, yaitu gejala keadaan Penampilan Marching Band merupakan
menurut apa adanya pada saat penelitian kombinasi dari permainan musik (tiup,
dilakukan”. dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari
Berikut merupakan desain pemainnya. Umumnya, penampilan
penelitian dalam meneliti proses Marching Band dipimpin oleh satu atau
pelatihan marching band Gita Bahana dua orang komandan lapangan dan
Juang Karawang : dilakukan baik di lapangan terbuka
maupun tertutup dalam barisan yang
membentuk formasi dengan pola yang
senantiasa berubah-ubah sesuai dengan
alur koreografi terhadap lagu yang
dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi
tarian yang dilakukan oleh sejumlah
pemain bendera. (Banoe:2002).
Di Indonesia perkembangan
Marching Band diawali dengan satuan,
gendering sangkakala yang dikalangan
ABRI merupakan bagian dari tata
upacara kecil, pengembangan dari zaman
Gambar, desain penelitian Belanda yang pernah dikenal dengan
diadaptasi dari Syadikin (2009) Korps Tamboer dan Terompet. Nama
yang sudah tertanam masih terus
dipertahankan meskipun unit drumband
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)
NO. VOL. TAHUN 2019

kini sudah dilengkapi dengan perangkat adalah xylophone, vibraphone,


alat musik tiup lengkap selain marching bells, marimba, cymbal,
sangkakala. Karakter permainan lagu di timpani, dan gong China.
band militer adalah frase A, 8 – 16
birama diulang-ulang, dilanjutkan dengan Materi Yang Digunakan Untuk
frase B, birama yang sama, diulang-ulang Pelatihan Marching Band Gita Bahana
(Marshall, 2007). Terdapat beberapa Juang Karawang
elemen di dalam Marching Band,
diantaranya : Marching band Gita Bahana
a. Pemain Juang karawang menggunakan beberapa
Dalam sebuah unit marching band, materi yang digunakan dalam proses
pemain merupakan sekumpulan pelatihannya, diantaranya yaitu materi
individu yang memainkan perannya pengenalan notasi balok. Materi ini
sesuai dengan aransemen musik merupakan materi awal yang diajarkan
maupun koreografi. Secara kuantitas kepada komunitas MBGBJ Karawang
tidak memiliki ukuran baku mengenai untuk melatih basic membaca notasi
jumlah minimal maupun maksimal balok dengan adanya pengenalan notasi
jumlah pemain dalam sebuah unit balok, mengenai nama-nama notasi
marching band. balok, simbol-simbol notasi balok, nilai
b. Pelatih ketukan, serta letak not pada paranada
Pelatih marching band memiliki dua dan juga pengenalan tentang bentuk
tugas pokok yaitu meningkatkan simbol-simbol istirahat serta nilai-nilai
kemampuan individu masing-masing yang digunakan dalam notasi balok.
pemain dan yang kedua adalah Materi notasi balok yang
memastikan proses transfer materi ke digunakan pada pelatihan Marching Band
pemain berjalan dengan baik. Secara Gita Bahana Juang Karawang adalah
umum sebuah unit marching band notasi balok yang digunakan dalam
memiliki lima orang pelatih untuk pendidikan musik pada umumnya. Untuk
masing-masing instrumen, yaitu lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
pelatih instrumen tiup, pelatih berikut :
instrumen bendera, pelatih instrumen
musik pukul PIT, pelatih instrumen
musik pukul battery dan pelatih drill
display.
c. Instrumen Musik Tiup
Jenis-jenis instrumen musik tiup yang
digunakan marching band umumnya
yaitu, trumpet, mellophone, trombone,
baritone, tuba.
d. Instrumen Musik Pukul
1. Instrumen Battery (Perkusi)
Instrumen battery (perkusi) yang
dipakai dalam proses pelatihan
marching band yaitu snare drum,
tenor drum (multi tom), bass drum,
dan cymbal.
2. Instrumen PIT Tabel, nama, simbol, dan nilai not
Instrumen PIT yang dipakai dalam
proses pelatihan marching band
BAYU DENIA SHANTI
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)

Tabel di atas menunjukkan drum dan bass drum. Sedangkan pada


mengenai nama notasi, bentuk notasi, teknik traditional grip MBGBJ
tanda istirahat, dan nilai notasi. Nama Karawang ini digunakan pada alat
notasi yang terdiri dari not penuh, not 1/2 musik snare drum.
, not 1/4, not 1/8, not 1/16, dan not 1/32. 2. Pemanasan Rudiment
Kemudian bentuk dari notasi tersebut, Selanjutnya teknik yang dipelajari
selanjutnya bentuk/simbol tanda istirahat dalam pelatihan ini adalah pemanasan
serta nilai-nilai berupa ketukan dalam rudiment. Rudiment menurut buku
notasi. Semua itu merupakan nama, Building A Championship Drumline:
bentuk/simbol, dan nilai-nilai yang biasa The Bridgemen Method (1982,
digunakan pada pembelajaran musik. hlm.11) adalah “Prinsip dasar atau
Dalam proses pelatihan marching unsur, atau kemampuan mendasar”.
band Gita Bahana Juang Karawang Sedangkan menurut Lucia (1982,
materi pemanasan menggunakan hlm.11) “drummer menggunakan
beberapa metode pelatihan dalam teknik- istilah “rudiment” “ untuk menandai
teknik pemanasan. Pada instrumen suatu pola pendek dari nada, aksen dan
perkusi, pemberian materi pemanasan sticking untuk menghasilkan sebuah
dalam kegiatan pelatihan Marching Band unsur mendasar dari seni bermain
Gita Bahana Juang ini menggunakan drum.”Terdapat dua materi pemanasan
teknik dasar pelatihan pada umumnya. Rudiment dalam proses pelatihan
Pada Instrumen Battery (perkusi) teknik- marching band Gita Bahana Juang
teknik pemanasan yang dilakukan Karawang ini diantaranya pemanasan
diantaranya: Rudiment Single dan Rudiment Hand
1. Pemanasan gripping to Hand. Pemanasan Aksen
Dalam instrumen perkusi, pemberian 3. Aksen merupakan penekanan ketukan
materi pemanasan dalam kegiatan pada nada dalam musik. Pemanasan
pelatihan marching band Gita Bahana ini dilakukan dengan tujuan untuk
Juang Karawang ini menggunakan dapat membedakan penekanan dalam
teknik dasar pelatihan pada umumnya. ketukan. Terdapat dua materi
Yang pertama teknik gripping, pemanasan aksen dalam proses
terdapat dua teknik gripping pada Pelatihan Marching Band Gita
latihan perkusi, yaitu matched grip Bahana Juang Karawang, diantaranya
dan traditional grip. Dalam teknik Pemanasan Aksen Single, dan
matced grip ini terdapat dua cara pemanasan Aksen Hand to Hand.
memegang yang berbeda, yaitu Open 4. Pemanasan Diddle
hand dan Close Hand. Pada teknik Pemanasan diddle ini merupakan
matched grip, Kirnadi (2011, hlm. 63) pukulan satu ayunan dua pukulan.
menyatakan bahwa “kedua tangan Menurut Lucia (1982, hlm.15) istilah
mempunyai grip yang sama sehingga diddle mengacu pada dua ketukan
lebih mudah pengendaliannya. berurutan, dimainkan dengan satu
Letakkan stick di lipatan telapak tangan, dan dipakai bersama dengan
tangan dan kelima jadi melingkari ketukan single ke bentuk rudiment.
stick. Gerakkan stick dengan Masalah yang biasa dihadapi adalah
menggunakan pergelangan tangan ke keserasian ritme pada dua ketukan
arah vertikal. Dan tetap dijaga supaya diddle. Pemanasan diddle ini biasa
grip kedua tangan tetap dalam diartikan satu ayunan dua pukulan,
bentuknya.” Pada proses pelatihan pemanasan ini dilatih dengan tujuan
MBGBJ Karawang, teknik matched anggota pelatihan dapat lebih
grip digunakan pada alat musik tenor menguasai teknik-teknik pukulan
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)
NO. VOL. TAHUN 2019

sehingga pukulan lebih pelatihan tangga nada ini sangat penting


bervariasi.Pemanasan ini bertujuan dilakukan karena membantu anggota
untuk melatih kesamaan, kekuatan, untuk melatih kepekaan nada.
dan ketepatan suara pada tiap pukulan Dalam pelatihan instrumen tiup,
baik pada not pertama dan not pelatih mengarahkan untuk anggota
keduanya pada tiap-tiap pukulan , memperhatikan porsur tubuh sebelum
selain itu tempo yang dipakai pada memainkan alat, postur tubuh harus tegak
permulaan yang sangat lambat dapat agar terlihat baik. Selanjutnya pelatih
membantu pemain agar dapat melakukan latihan pernafasan, anggota
berkosentrasi pada tiap-tiap pukulan disuruh menarik nafas lewat hidung
hingga pada level terakhir agar tetap selama 4 detik dan dikeluarkan dengan
(sekali lagi) sama, kuat dan tepat mulut selama 8 detik. Pemanasan ini
kedua suaranya. Pemanasan ini sangat efektif untuk membuat nafas lebih
dilakukan secara bergantian kanan dan panjang ketika meniup alat. Setelah
kiri secara terus menerus sampai pernafasan, dilanjut dengan pemanasan
lancar. bibir dengan cara menggerak-gerakan
bibir. Tujuannya agar bibir tidak kaku
ketika meniup alat. Selanjutnya pelatih
mengarahkan untuk memegang alatnya
masing-masing lalu meminta anggota
untuk meniup sampai bunyi yang
dihasilkan terdengar bersih. Materi
latihan yang digunakan pada pelatihan
instrumen tiup ini adalah Long Tone dan
tangga nada.
Upaya untuk eksistensi,
konsistensi, prestasi diperlukan proses
pelatihan. Kaswan (2013, hlm. 2)
mengartikan pelatihan adalah proses
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan peserta latihan. pelatihan
Gambar. Contoh materi pemanasan mungkin juga meliputi pengubahan sikap
rudiment single untuk perkusi sehingga peserta latihan dapat melakukan
(Transkripsi oleh peneliti) pekerjaannya lebih efektif.
Terdapat tiga tujuan pokok yang
Pada marching band Gita Bahana harus dicapai dengan pelatihan, seperti
Juang proses pelatihan instrumen PIT, yang dikemukakan Marzuki dalam Dr. H.
sama dengan instrumen battery (perkusi) Mustofa Kamil (2012, hlm. 11) yaitu,
anggota peserta melakukan pemanasan memenuhi kebutuhan organisasi,
melemaskan pergelangan tangan dengan memperoleh pengertian dan pemahaman
menggerakkan pergelangan terlebih yang lengkap tentang pekerjaan dengan
dahulu. Setelah itu, pelatih memberikan standar dan kecepatan yang telah
pemanasan tangga nada, dan pemanasan ditetapkan dan dalam keadaan yang
ketukan (tempo). Pemanasan dimulai dari normal serta aman, membantu para
ketukan 1/16, 1/8, 1/4, 1/2, terakhir pemimpin organisasi dalam
pemanasan sol mi sa si dari tempo lambat melaksanakan tugasnya.
dan dengan perlahan percepat tempo Materi pelajaran sangat
sampai secepat mungkin. Dalam dibutuhkan pada suatu proses pelatihan.
pelatihan instrumen PIT ini materi Nana Sudjana (dalam Sutikno, 2009, hlm.
BAYU DENIA SHANTI
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)

37) menjelaskan mengenai beberapa hal informasi yang tepat sebagai bahan
yang perlu diperhatikan dalam pertimbangan untuk pengambilan
menetapkan materi pelajaran, diantaranya keputusan tentang komponen input pada
yaitu materi pelajaran harus sesuai dan program, implementasi program yang
menunjang tercapainya tujuan, mengarah pada kegiatan dan keputusan
menetapkan materi pelajaran harus serasi tentang out put yang menyangkut hasil
dengan urutan tujuan, urutan materi dan dampak dari program kegiatan,
pelajaran hendaknya memperhatikan apakah program sesuai harapan yang
kesinambungan, materi pelajaran disusun diharapkan.
dari yang sederhana menuju yang
komplek, dari yang mudah menuju yang Pelatihan Marching Band Gita Bahana
sulit. Dengan cara ini siswa akan mudah Juang Karawang Berdasarkan Hasil
memahaminya, yang terakhir adalah sifat Observasi
materi pelajaran ada yang faktual dan ada Untuk mencapai suatu tujuan
yang konseptual. dalam pelatihan marching band, maka
Dalam pelatihan terdapat Prinsip- memerlukan proses pelatihan terlebih
prinsip pembelajaran akan memberikan dahulu. Berikut adalah tahap-tahap proses
arah bagi cara-cara seseorang (peserta pelatihan Marching Band Gita Bahana
pelatihan) belajar efektif dalam kegiatan Juang berdasarkan observasi :
pelatihan. Prinsip-prinsip pelatihan akan
berjalan baik manakala asas-asas maupun 1. Tahap Ke-1 : Pengenalan Notasi Balok
prinsip-prinsip penyelenggaraan pelatihan Materi pertama yang diberikan oleh
hendaknya dilaksanakan dengan sebaik- pelatih dada proses pelatihan MBGBJ
baiknya. adalah pengenalan notasi balok,
Untuk mengukuhkan eksistensi mengenai nama notasi, simbol, nilai-nilai
pelatihan, Prof. Dr. H. Mustofa Kamil ketukan, serta peletakan not pada
(2012, hlm. 13) mengemukakan terdapat paranada. Selain itu juga pengenalan,
beberapa landasan pelatihan, diantaranya simbol, dan nilai-nilai tanda istirahat
yaitu, landasan filosofis landasan yang digunakan dalam notasi balok.
humanistik, landasan psikologis, landasan Dalam pengenalan notasi balok ini
sosio-demografis, landasan kultural. pelatih menggunakan metode ceramah.
Dalam pelaksanaan pelatihan Menurut Syah dalam Adang Heriawan,
jugaterdapat beberapa metode Darmajari, Arip Senjaya (2012, hlm.78)
pembelajaran pelatihan, yaitu metode menyatakan bahwa “metode ceramah
ceramah (preaching method), metode yaitu sebuah metode mengajar dengan
ceramah plus, metode demonstrasi menyampaikan informasi dan
(demonstration method), metode latihan pengetahuan secara lisan kepada
keterampilan (drill method), metode sejumlah siswa yang pada umumya
pemecahan masalah, metode mengajar mengikuti secara pasif”.
sesama teman (tutor sebaya).
Manajemen pelatihan diperlukan 2. Tahap Ke-2 : Pengaplikasian Notasi
untuk mengatur proses pelatihan agar Balok Terhadap Alat Musik
mencapai hasil yang diharapkan. Suatu Selanjutnya pada tahap kedua dalam
manajemen pelatihan terdiri dari kegiatan pengaplikasian notasi balok, MBGBJ
awal (perencanaan), proses pelatihan, menggunakan metode demonstrasi.
evaluasi pelatihan dan hasil. Menurut Syah dalam Adang Heriawan,
Pada tahap akhir pelatihan akan Darmajari, Arip Senjaya (2012, hlm.85)
dilakukan evaluasi, yang di mana bahwa “metode demonstrasi adalah
evaluasi betujuan untuk memperoleh metode mengajar dengan cara
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)
NO. VOL. TAHUN 2019

mempragakan barang, kejadian, aturan, untuk anggota yang lain. Dengan begitu,
dan urutan melakukan suatu kegiatan, anggota yang kurang mengerti dan
baik secara langsung maupun melalui kurang memahami cara atau susah
penggunaan media pengajaran yang membaca notasi dilatih berulang-ulang
relevan dengan pokok bahasan atau dengan teman sebayanya ini sehingga
materi yang sedang disajikan”. Maka anggota yang kurang mengerti ini dapat
dalam hal ini pelatih mempraktikkan mengerti dengan cepat.
langsung materi yang akan disampaikan.

3. Tahap ke 3 : Praktik Permainan Alat


Musik
Pada tahap ini, pelatih MBGBJ
menggunakan metode drill
(pengulangan). “Metode drill adalah
suatu metode mengajar dengan mengajak
siswa ke tempat latihan keterampilan
untuk melihat bagaimana cara membuat
sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manfaatnya dan sebagainya” (Adang
Heriawan, Darmajari, Arip Senjaya, Gambar. Aktivitas latihan gabungan
2012, hlm. 91). Metode pengulangan ini (dok. Pribadi)
sangat berguna untuk anggota melatih
materi yang diberikan, karena untuk Hasil Pelatihan Marching Band Gita
latihan memainkan alat tidak cukup Bahana Juang Karawang
hanya sekali pengulangan, melainkan Dalam pelatihan ini, peneliti
butuh pengulangan terus-menerus untuk menemukan hasil bahwa terdapat
mencapai tujuan dengan cepat. beberapa perubahan pada anggota
Diterapkannya metode ini dengan pelatih Marching Band Gita Bahana Juang
karena pada dasarnya setiap pelatihan Karawang sebelum dan sesudah
membutuhkan pengulangan terus- melaksanakan pelatihan. Untuk
menerus dalam praktik memainkan alat mengetahui hasil latihan, diperlukannya
musik dengan tujuan untuk lebih cepat kegiatan evaluasi dalam kegiatan latihan
menghafal dan menerapkan materi. ini. Seperti yang dikemukakan oleh
Arikunto (2012, hlm. 325) “evaluasi
4. Tahap Ke-4 : Latihan Gabungan program adalah suatu rangkaian kegiatan
Dalam tahap ini pelatih menggunakan yang dilakukan dengan sengaja untuk
metode tutor sebaya untuk melihat melihat tingkat keberhasilan program”.
sampai mana perkembangan anggota Evaluasi hasil meliputi tiga aspek
peserta dalam memahami dan penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
mempelajari materi yang telah pelatih sikap, dan keterampilan.
berikan Hasil pengamatan membuktikan Tujuan dari penilaian aspek pengetahuan
siswa lebih dapat menyerap pengetahuan (kognitif) adalah untuk mengetahui
dari teman dari pada gurunya (Adang penguasaan para peserta tentang
Heriawan, Darmajari, Arip Senjaya, pengenalan fakta-fakta, mengetahui
2012, hlm. 93). Pelatih menerapkan konsep-konsep tingkat pemahaman para
metode tutor sebaya dengan memilih peserta mengenai konsep-konsep dalam
anggota yang terlihat lebih materi pelatihan, mengetahui kemampuan
unggul/mengerti untuk menjadi leader peserta dalam mengkaji (menganalisis)
BAYU DENIA SHANTI
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)

suatu masalah dan pemecahannya, Berdasarkan penjelasan yang telah


mengetahui kemampuan peserta menilai diuraikan pada bagian temuan dan
penerapan prinsip-prinsip dalam materi pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
pelatihan, dan mengetahui kemampuan proses pelatihan Marching Band Gita
peserta menilai kegiatan dan prodik yang Bahana Juang Karawang menggunakan
dihasilkan. beberapa materi pembelajaran pelatihan
Selanjutnya tujuan penilainan yang yang bertujuan untuk melatih
sikap (afektif) yaitu, mengetahui anggota untuk dapat membaca notasi
perubahan sikap peserta, misalnya rasa balok dan dapat memainkannya pada
kedisiplinan, terencana, kejujuran dan instrumen masing-masing anggota.
tanggung jawab, terhadap hasil Adapun beberapa materi yang digunakan
pekerjaan., mengetahui perubahan cara dalam proses pelatihan Marching Band
berpikir peserta, misalnya cara berpikir Gita Bahana Juang Karawang ini yaitu
yang produktif, kreatif dan inovatis serta meliputi materi pengenalan notasi balok,
berwawasan jauh ke depan., dan dan teknik-teknik pemanasan pelatihan
mengetahui tingkat keuletan peserta instrumen battery (perkusi), instrumen
dalam bekerja, tangguh, teguh pendirian PIT, dan instrumen tiup.
dan tidak cepat menyerah. Selanjutnya Dalam proses pelatihannya, untuk
penilaian aspek keterampilan instrumen battery (perkusi) menggunakan
(psikomotor) bertujuan untuk mengetahui teknik-teknik pemanasan berupa teknik
keterampilan apa saja yang dimiliki oleh gripping, teknik pemanasan rudiment
peserta, mengetahui cara bekerja peserta (single dan hand to hand), teknik
dalam melakukan suatu pekerjaan, dan pemanasan aksen (aksen dan hand to
mengetahui kecepatan dan ketepatan hand), dan teknik pemanasan diddle,
dalam melakukan suatu pekerjaan. dengan teknik lanjutan yaitu teknik plam.
Dalam proses pelatihan MBGBJ ini Kemudian untuk instrumen instrumen
melakukan tes kepada anggota latihan PIT menggunakan teknik pemanasan
adalah teknik evaluasi yang dilakukan tangga nada. Selanjutnya untuk instrumen
pada Marching Band ini. Dengan tiup menggunakan beberapa teknik, yaitu
melakukan evaluasi berupa tes ini adalah postur tubuh, pernafasan (breathing,
untuk mengetahui pencapaian siswa fleksibelity bibir, sol mi sa si, dan
dalam menguasai materi yang diberikan menggunakan pemanasan long tone,
pelatih. Kegiatan evaluasi ini dilakukan dengan teknik lanjutan yaitu teknik
kapan saja selama proses pelatihan pemanasan cressendo, descressendo, dan
Marching Band ini berlangsung dan tidak staccato.
dilakukan secara terjadwal. Selanjutnya dalam kegiatan proses
Dilihat dari metode yang pelatih pelatihan Marching Band Gita Bahana
berikan kepada anggota pelatihan, Juang Karawang ditemukan beberapa
terdapat beberapa hasil metode yang metode pelatihan yang pelatih gunakan.
diterapkan oleh pelatih. Yang pertama, untuk proses latihan tersebut, meliputi
pelatih menggunakan metode ceramah metode ceramah, metode demonstrasi,
dalam memaparkan materi tentang not metode drill (pengulangan) dan metode
balok, kedua pelatih menerapkan metode tutor sebaya.
demonstrasi dalam mempraktikkan alat, Dari proses pelatihan yang telah
ketiga pelatih menerapkan metode drill dilakukan tersebut didapatkan hasil
(pengulangan), yang terakhir anggota pelatihan yaitu anggota menjadi lebih
menerapkan metode tutor sebaya. memahami dan mengetahui prngetahuan
materi tentang bagaimana cara membaca
KESIMPULAN
PELATIHAN MARCHING BAND GITA BAHANA JUANG KARAWANG
(Marching Band Training of Gita Bahana Juang Karawang)
NO. VOL. TAHUN 2019

notasi balok untuk diterapkan langsung Senjaya. (2012). Metodologi


dalam memainkan alat. Pembelajaran Kajian Teoritis
Marching band Gita Bahana Juang Praktis. Banten: LP3G (Lembaga
Karawang merupakan organisasi Pembinaan dan Pengembangan
pendidikan musik non formal yang Profesi Guru.
memberikan dampak perubahan bagi Kamil, Mustofa. (2012). Model
anggota dalam hal musikal dan sosial. Pendidikan dan Pelatihan. Bandung :
Dalam hal musikal, setidaknya anggota Alfabeta
bisa memahami teknik membaca notasi Kaswan. (2013). Pelatihan dan
balok dan teknik memainkan musik. Pengembangan. Bandung : Alfabeta
Sedangkan dalam hal sosial, anggota Kirnadi. (2011). Dunia Marching Band.
dapat berinteraksi satu sama lain, oleh Jakarta : PT. Sotama Pertiwi
karena itu pelatihan marching band tidak Lucia, Dennis De. 1982. Building A
akan lepas dari hubungan sosial. Championship Drumline: The
Bridgemen Method.
Milwaukee.: Hal Leonard
DAFTAR PUSTAKA Publishing Corporation.
Arifin, R. A. (2013). Penerapan Latihan Marshall, Kimberly J,. Recent Marching
Dasar Percussion Line pada Band Recordings, Journal of
Marching Band UGM Yogyakarta. American Folklore
(Skripsi). Universitas Negri (p. 230-242), University of Illinois,
Yogyakarta, Yogyakarta. 2007
Arikunto. Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Mukhtar. (2013). Metode Praktis
EvaluasiPendidikan Edisi 2. Jakarta: Penelitian Deskriptif Kualitatif.
Bumi Aksara Jakarta: REFERENSI (GP Press
Banoe, Pono. (3003). Kamus Musik. Group).
Yogyakarta : Kanisius Nazir, M. (2014). Metode Penelitian.
Hardiyansah, H. (2014). Pembelajaran Bogor: Ghalia Indonesia
Drum Band Pada Kegiatan Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Suranenggala Cirebon. Bandung : Bandung: Alfabeta.
Skripsi Universitas Pendidikan Sutikno M. S. (2009). Belajar dan
Indonesia Pembelajaran. Bandung: Prospect
Heriawan Adang., Darmaji., & Arip

Anda mungkin juga menyukai