2 PB
2 PB
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan materi apa saja yang dipakai, bagaimana tahap-tahap pelatihannya,
serta hasil dari pelatihan yang dilakukan pada pelatihan marching band Gita Bahana Juang Karawang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegatan observasi, wawancara,
studi dokumentasi, dan studi literatur. Adapun temuan yang didapatkan dari hasil penelitian ini
diantaranya adalah (1) materi yang digunakan dari proses penelitian yang terdiri dari materi
pengenalan notasi balok, dan materi pemanasan untuk instrumen perkusi, instrumen PIT, dan
instrumen tiup; (2) tahap pelatihannya meliputi pengenalan notasi balok dengan menerapkan metode
ceramah, pengaplikasian notasi balok terhadap alat musik menggunakan metode demonstrasi, praktik
memainkan alat dengan menggunakan metode drill dan metode tutor sebaya, serta melakukan latihan
gabungan menggunakan metode tutor sebaya; (3) hasil dari pelatihan tersebut secara keseluruhan
anggota dapat menguasai materi yang disampaikan dengan baik. Marching band Gita Bahana Juang
Karawang merupakan organisasi pendidikan musik non formal yang memberikan dampak perubahan
bagi anggota dalam hal musikal dan sosial. Dalam hal musikal, setidaknya anggota bisa memahami
teknik membaca notasi balok dan teknik memainkan musik. Sedangkan dalam hal sosial, anggota dapat
berinteraksi satu sama lain, oleh karena itu pelatihan marching band tidak akan lepas dari hubungan
sosial.
Kata Kunci : Pelatihan, marching band
44
SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik p-ISSN 2807-2677 | e-ISSN 2807-2502
Vol. 1 No. 1 (2021) hal. 44 - 53
ABSTRACK
This study ains to describe any material used, how the staining stages, as well as the result of the
training conducted. The research method uses in this research is descriptive method with qualitative
approach and data collection technique doing by observation, interview, documentation, and litelature
study. The findings obtained from the results of this study include (1) the material uses in the training
process consist of intoduction of the notation, and heating material for percussion instruments, PIT
instuments, and inflatable instruments; (2) the training phase includes the intoduction of the notation
with applying the lecture method, the application of beam notation to musical instruments uses the
demonstration method, the practice of playing tools using the drill method and the peer tutoring
method, and doing joint exercises using peer tutoring method; (3) the result of the training as a whole
members can mastering the material well.Gita Bahana Juang marching band is a non-formal music
education organization that provides a change in impact on members in terms of musical and social.
In musical terms, at least members can understand the technique of reading bem notation and music
playing techniques. Whereas in social terms, members can interact with one another, there fore
marching band training will not be seprated from social relations.
Keyword : Training, marching band
45
SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik p-ISSN 2807-2677 | e-ISSN 2807-2502
Vol. 1 No. 1 (2021) hal. 44 - 53
Penelitian ini dilakukan melalui tiga yang sudah tertanam masih terus dipertahankan
tahapan utama, yaitu perencanaan penelitian, meskipun unit drumband kini sudah dilengkapi
pengumpulan dan analisis data, dan dengan perangkat alat musik tiup lengkap
penyusunan laporan. Untuk mengumpulkan selain sangkakala. Karakter permainan lagu di
data yang diperlukan dalam membahas band militer adalah frase A, 8 – 16 birama
permasalah dalam penelitian ini, maka peneliti diulang-ulang, dilanjutkan dengan frase B,
menggunakan beberapa teknik pengumpulan birama yang sama, diulang-ulang (Marshall,
data, diantaranya observasi, wawancara, studi 2007). Terdapat beberapa elemen di dalam
dokumentasi, dan studi literatur. Marching Band, diantaranya :
a. Pemain
Dalam sebuah unit marching band, pemain
merupakan sekumpulan individu yang
memainkan perannya sesuai dengan
aransemen musik maupun koreografi.
Secara kuantitas tidak memiliki ukuran baku
mengenai jumlah minimal maupun
maksimal jumlah pemain dalam sebuah unit
marching band.
Gambar. Desain tahapan penelitian b. Pelatih
Pelatih marching band memiliki dua tugas
Pada penelitian ini teknik analisis data pokok yaitu meningkatkan kemampuan
yang menggunakan analisis data model Miles individu masing-masing pemain dan yang
dan Huberman, yaitu data collection kedua adalah memastikan proses transfer
(pengumpulan data), data reduction (reduksi materi ke pemain berjalan dengan baik.
data), data display (penyajian data) dan Secara umum sebuah unit marching band
conclusion drawing/verification (penarikan memiliki lima orang pelatih untuk masing-
kesimpulan/verifikasi). masing instrumen, yaitu pelatih instrumen
tiup, pelatih instrumen bendera, pelatih
TEMUAN DAN PEMBAHASAN instrumen musik pukul PIT, pelatih
instrumen musik pukul battery dan pelatih
Marching Band adalah satuan musik
drill display.
lapangan (Banoe:2002). Penampilan Marching
c. Instrumen Musik Tiup
Band merupakan kombinasi dari permainan
Jenis-jenis instrumen musik tiup yang
musik (tiup, dan perkusi) serta aksi baris-
digunakan marching band umumnya yaitu,
berbaris dari pemainnya. Umumnya,
trumpet, mellophone, trombone, baritone,
penampilan Marching Band dipimpin oleh satu
tuba.
atau dua orang komandan lapangan dan
d. Instrumen Musik Pukul
dilakukan baik di lapangan terbuka maupun
1. Instrumen Battery (Perkusi)
tertutup dalam barisan yang membentuk
Instrumen battery (perkusi) yang dipakai
formasi dengan pola yang senantiasa berubah-
dalam proses pelatihan marching band
ubah sesuai dengan alur koreografi terhadap
yaitu snare drum, tenor drum (multi tom),
lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan
bass drum, dan cymbal.
aksi tarian yang dilakukan oleh sejumlah
2. Instrumen PIT
pemain bendera. (Banoe:2002).
Instrumen PIT yang dipakai dalam proses
Di Indonesia perkembangan Marching
pelatihan marching band adalah
Band diawali dengan satuan, gendering
xylophone, vibraphone, marching bells,
sangkakala yang dikalangan ABRI merupakan
marimba, cymbal, timpani, dan gong
bagian dari tata upacara kecil, pengembangan
China.
dari zaman Belanda yang pernah dikenal
dengan Korps Tamboer dan Terompet. Nama
47
SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik p-ISSN 2807-2677 | e-ISSN 2807-2502
Vol. 1 No. 1 (2021) hal. 44 - 53
Materi Pelatihan Marching Band Gita Dalam proses pelatihan marching band
Bahana Juang Karawang Gita Bahana Juang Karawang materi
Marching band Gita Bahana Juang pemanasan menggunakan beberapa metode
karawang menggunakan beberapa materi yang pelatihan dalam teknik-teknik pemanasan. Pada
digunakan dalam proses pelatihannya, instrumen perkusi, pemberian materi
diantaranya yaitu materi pengenalan notasi pemanasan dalam kegiatan pelatihan Marching
balok. Materi ini merupakan materi awal yang Band Gita Bahana Juang ini menggunakan
diajarkan kepada komunitas MBGBJ teknik dasar pelatihan pada umumnya. Pada
Karawang untuk melatih basic membaca notasi Instrumen Battery (perkusi) teknik-teknik
balok dengan adanya pengenalan notasi balok, pemanasan yang dilakukan diantaranya:
mengenai nama-nama notasi balok, simbol- 1. Pemanasan gripping
simbol notasi balok, nilai ketukan, serta letak Dalam instrumen perkusi, pemberian materi
not pada paranada dan juga pengenalan tentang pemanasan dalam kegiatan pelatihan
bentuk simbol-simbol istirahat serta nilai-nilai marching band Gita Bahana Juang
yang digunakan dalam notasi balok. Karawang ini menggunakan teknik dasar
Materi notasi balok yang digunakan pelatihan pada umumnya. Yang pertama
pada pelatihan Marching Band Gita Bahana teknik gripping, terdapat dua teknik
Juang Karawang adalah notasi balok yang gripping pada latihan perkusi, yaitu matched
digunakan dalam pendidikan musik pada grip dan traditional grip. Dalam teknik
umumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat matced grip ini terdapat dua cara memegang
pada gambar berikut : yang berbeda, yaitu Open hand dan Close
Hand. Pada teknik matched grip, Kirnadi
(2011, hlm. 63) menyatakan bahwa “kedua
tangan mempunyai grip yang sama sehingga
lebih mudah pengendaliannya. Letakkan
stick di lipatan telapak tangan dan kelima
jadi melingkari stick. Gerakkan stick dengan
menggunakan pergelangan tangan ke arah
vertikal. Dan tetap dijaga supaya grip kedua
tangan tetap dalam bentuknya.” Pada proses
pelatihan MBGBJ Karawang, teknik
matched grip digunakan pada alat musik
tenor drum dan bass drum. Sedangkan pada
teknik traditional grip MBGBJ Karawang
ini digunakan pada alat musik snare drum.
2. Pemanasan Rudiment
Selanjutnya teknik yang dipelajari dalam
Tabel, nama, simbol, dan nilai not pelatihan ini adalah pemanasan rudiment.
Rudiment menurut buku Building A
Tabel di atas menunjukkan mengenai Championship Drumline: The Bridgemen
nama notasi, bentuk notasi, tanda istirahat, dan Method (1982, hlm.11) adalah “Prinsip
nilai notasi. Nama notasi yang terdiri dari not dasar atau unsur, atau kemampuan
penuh, not 1/2 , not 1/4, not 1/8, not 1/16, dan mendasar”. Sedangkan menurut Lucia
not 1/32. Kemudian bentuk dari notasi tersebut, (1982, hlm.11) “drummer menggunakan
selanjutnya bentuk/simbol tanda istirahat serta istilah “rudiment” “ untuk menandai suatu
nilai-nilai berupa ketukan dalam notasi. Semua pola pendek dari nada, aksen dan sticking
itu merupakan nama, bentuk/simbol, dan nilai- untuk menghasilkan sebuah unsur mendasar
nilai yang biasa digunakan pada pembelajaran dari seni bermain drum.”Terdapat dua
musik. materi pemanasan Rudiment dalam proses
pelatihan marching band Gita Bahana Juang
48
SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik p-ISSN 2807-2677 | e-ISSN 2807-2502
Vol. 1 No. 1 (2021) hal. 44 - 53
49
SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik p-ISSN 2807-2677 | e-ISSN 2807-2502
Vol. 1 No. 1 (2021) hal. 44 - 53
peserta, misalnya cara berpikir yang produktif, Dalam proses pelatihannya, untuk
kreatif dan inovatis serta berwawasan jauh ke instrumen battery (perkusi) menggunakan
depan., dan mengetahui tingkat keuletan teknik-teknik pemanasan berupa teknik
peserta dalam bekerja, tangguh, teguh gripping, teknik pemanasan rudiment (single
pendirian dan tidak cepat menyerah. dan hand to hand), teknik pemanasan aksen
Selanjutnya penilaian aspek keterampilan (aksen dan hand to hand), dan teknik
(psikomotor) bertujuan untuk mengetahui pemanasan diddle, dengan teknik lanjutan yaitu
keterampilan apa saja yang dimiliki oleh teknik plam. Kemudian untuk instrumen
peserta, mengetahui cara bekerja peserta dalam instrumen PIT menggunakan teknik pemanasan
melakukan suatu pekerjaan, dan mengetahui tangga nada. Selanjutnya untuk instrumen tiup
kecepatan dan ketepatan dalam melakukan menggunakan beberapa teknik, yaitu postur
suatu pekerjaan. tubuh, pernafasan (breathing, fleksibelity bibir,
Dalam proses pelatihan MBGBJ ini sol mi sa si, dan menggunakan pemanasan long
melakukan tes kepada anggota latihan adalah tone, dengan teknik lanjutan yaitu teknik
teknik evaluasi yang dilakukan pada Marching pemanasan cressendo, descressendo, dan
Band ini. Dengan melakukan evaluasi berupa staccato.
tes ini adalah untuk mengetahui pencapaian Selanjutnya dalam kegiatan proses
siswa dalam menguasai materi yang diberikan pelatihan Marching Band Gita Bahana Juang
pelatih. Kegiatan evaluasi ini dilakukan kapan Karawang ditemukan beberapa metode
saja selama proses pelatihan Marching Band ini pelatihan yang pelatih gunakan. untuk proses
berlangsung dan tidak dilakukan secara latihan tersebut, meliputi metode ceramah,
terjadwal. metode demonstrasi, metode drill
Dilihat dari metode yang pelatih berikan (pengulangan) dan metode tutor sebaya.
kepada anggota pelatihan, terdapat beberapa Dari proses pelatihan yang telah
hasil metode yang diterapkan oleh pelatih. dilakukan tersebut didapatkan hasil pelatihan
Yang pertama, pelatih menggunakan metode yaitu anggota menjadi lebih memahami dan
ceramah dalam memaparkan materi tentang not mengetahui prngetahuan materi tentang
balok, kedua pelatih menerapkan metode bagaimana cara membaca notasi balok untuk
demonstrasi dalam mempraktikkan alat, ketiga diterapkan langsung dalam memainkan alat.
pelatih menerapkan metode drill Marching band Gita Bahana Juang Karawang
(pengulangan), yang terakhir anggota merupakan organisasi pendidikan musik non
menerapkan metode tutor sebaya. formal yang memberikan dampak perubahan
bagi anggota dalam hal musikal dan sosial.
KESIMPULAN Dalam hal musikal, setidaknya anggota bisa
Berdasarkan penjelasan yang telah memahami teknik membaca notasi balok dan
diuraikan pada bagian temuan dan teknik memainkan musik. Sedangkan dalam
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa proses hal sosial, anggota dapat berinteraksi satu sama
pelatihan Marching Band Gita Bahana Juang lain, oleh karena itu pelatihan marching band
Karawang menggunakan beberapa materi tidak akan lepas dari hubungan sosial.
pembelajaran pelatihan yang yang bertujuan
untuk melatih anggota untuk dapat membaca DAFTAR PUSTAKA
notasi balok dan dapat memainkannya pada Arifin, R. A. (2013). Penerapan Latihan Dasar
instrumen masing-masing anggota. Adapun Percussion Line pada Marching Band
beberapa materi yang digunakan dalam proses UGM Yogyakarta. (Skripsi). Universitas
pelatihan Marching Band Gita Bahana Juang Negri Yogyakarta, Yogyakarta.
Karawang ini yaitu meliputi materi pengenalan Arikunto. Suharsimi. (2012). Dasar-dasar
notasi balok, dan teknik-teknik pemanasan EvaluasiPendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
pelatihan instrumen battery (perkusi), Aksara
instrumen PIT, dan instrumen tiup. Banoe, Pono. (3003). Kamus Musik.
Yogyakarta : Kanisius
52
SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik p-ISSN 2807-2677 | e-ISSN 2807-2502
Vol. 1 No. 1 (2021) hal. 44 - 53
53