Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN PELATIHAN BASIC CONDUCTING DAN SIBELIUS TRAINING

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN NOT BALOK PADA ANGGOTA AKTIF


UKPSM UM SWARA SATATA CAKTI

Disusun Oleh :

Fidela Evelyna Salsabila

210252629272

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2024`
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Not balok adalah sistem penulisan musik yang menggunakan simbol-simbol atau tanda-
tanda khusus untuk menunjukkan tinggi rendahnya nada (pitch) serta durasi dari sebuah
suara (rhythm) dalam sebuah komposisi musik. Menurut Banoe (2003:299), notasi balok
adalah tulisan musik yang menggunakan lima garis datar untuk menunjukkan tinggi
rendah nada. Notasi balok juga disebut notasi mutlak karena memiliki patokan nada tetap
(a=44 Hz). Sistem ini biasanya digunakan dalam musik notasi Barat, dan berfungsi
sebagai alat komunikasi antara komponis, penulis musik, dan pemusik dalam
menghasilkan dan mengeksekusi musik dengan akurat.

Not balok terdiri dari lima garis paralel yang disebut staff atau pentagram, serta
tanda-tanda musik yang ditempatkan di atas atau di bawah staff untuk menunjukkan
tinggi rendahnya nada. Setiap garis atau spasi di antara garis pada staff
merepresentasikan sebuah nada, dan tanda-tanda musik seperti bulatan, balok, atau
segitiga, yang ditempatkan pada staff, menunjukkan durasi dari sebuah suara. Karena not
balok dapat memberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang komposisi musik,
maka dari itu para musisi, komposer, pemusik, bahkan vokalis atau paduan suara pun
harus memahami akan pentingnya not balok, khususnya untuk anggota UKPSM UM
Swara Satata Çakti.

Pengetahuan tentang not balok juga membantu anggota paduan suara UKPSM
UM Swara Satata Çakti dalam mengembangkan keterampilan bermusiknya, seperti
memahami harmoni dan ritme, serta membantu mereka dalam mempelajari dan
menghafalkan lagu dengan lebih efektif. Sedangkan, anggota UKPSM UM Swara Satata
Çakti masih memiliki kesulitan dalam memahami dan menyusun not balok. Karena itu,
upaya peningkatan pemahaman not balok di kalangan anggota UKPSM UM Swara Satata
Çakti dianggap perlu dilakukan.

Dalam konteks tersebut, pelatihan basic conducting dan Sibelius training


dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman not balok. Pelatihan
basic conducting memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam memimpin
suatu kelompok musik, sementara Sibelius training memberikan pelatihan dalam
penggunaan perangkat lunak notasi musik Sibelius. Kedua pelatihan ini diharapkan dapat
membantu anggota UKPSM UM Swara Satata Çakti dalam memahami not balok dengan
lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, ada beberapa permasalahan
yang dapat diidentifikasikan, yaitu:

1. Anggota UKPSM UM Swara Satata Çakti memiliki keterbatasan dalam kemampuan


conducting dan penggunaan software Sibelius.
2. Kurang adanya tutor yang menguasai materi tentang penyusunan not balok dalam
UKPSM UM Swara Satata Çakti.
3. Dampak negatif pada kualitas kinerja musik pada anggota UKPSM UM Swara Satata
Çakti.
4. Sebagian besar anggota aktif UKPSM UM Swara Satata Cakti hanya dapat menyanyi
tanpa bisa memahami bagaimana cara menjadi conductor.

C. Landasan Teori

D. Kegunaan Penilitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
bermanfaat untuk keberlanjutan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ada pula manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan manfaat ini dapat bermanfaat untuk :
a. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tambahan tentang bagaimana
pendekatan konstruktivisme dapat diterapkan dalam pembelajaran musik,
khususnya dalam konteks pengembangan pemahaman not balok dan
keterampilan musik lainnya. Hal ini dapat membantu mengembangkan teori-
teori pembelajaran musik yang lebih komprehensif.
b. Dengan mempertimbangkan penggunaan perangkat lunak Sibelius dalam
pelatihan, penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran musik. Ini dapat
mendorong pengembangan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan
efisien melalui integrasi teknologi dalam pendidikan musik.
c. Penelitian ini juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
peran interaksi sosial dalam pembelajaran musik. Dengan menganalisis
interaksi antara anggota UKPSM dalam konteks pelatihan, penelitian ini dapat
menyoroti pentingnya kolaborasi dan dukungan antar individu dalam
pengembangan keterampilan musik.
d. Dengan fokus pada pelatihan basic conducting dan Sibelius training,
penelitian ini dapat memberikan wawasan tambahan tentang peran konduktor
dalam interpretasi musik dan penggunaan notasi musik digital. Ini dapat
membantu dalam memperdalam pemahaman tentang keterampilan khusus ini
dalam konteks pembelajaran musik.

2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :

a. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan tentang pelatihan Basic Conducting dan Sibelius
Training untuk belajar memahami instrumen musik, not balok, dan serta cara
menjadi pemimpin yang baik dalam paduan suara.
b. Bagi Tutor
Dapat menyumbangkan pengetahuan tentang bermusik dan metode
pengajaran yang efektif
c. Bagi Anggota
Anggota sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh
pengalaman langsung mengenai pembelajaran secara aktif, kreatif dan
menyenangkan dalam pelatihan ini.
d. Bagi Organisasi
Organisasi dapat mengembangkan sumber daya anggotanya dalam pelatihan
ini, serta berpeluang untuk unggul dalam kompetisi karena sebagian besar
anggota dapat memahami not balok.

E. Definisi Istilah
Berdasarkan rumusan masalah, maka definisi istilah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Basic Conducting
Basic Conducting adalah keterampilan dasar dalam memimpin sebuah ansambel
musik, seperti paduan suara atau orkestra. Ini melibatkan pengajaran teknik seperti
pola tangan, ekspresi musikal, dan komunikasi dengan para musisi.
2. Sibelius Training

Anda mungkin juga menyukai