Anda di halaman 1dari 30

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik telah menjadi bagian yang penting dalam keseharian manusia. Hampir

semua aktifitas manusia didukung dengan musik. Dewasa ini perkembangan musik

sudah sangat pesat. Banyak genre musik yang sedang diminati oleh kalangan anak

muda saat ini. Karena perkembangan musik yang begitu pesat, banyak orang tertarik

untuk mempelajari berbagai macam alat musik demi menunjang minat dan bakat

dibidang musik. Salah satu alat musik yang diminati oleh beberapa orang pada saat

ini adalah bass elektrik. Bass elektrik merupakan suatu alat musik yang cukup

familiar terdengar di telinga kita. Alat musik bass elektrik, atau yang biasa disebut

bass, merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah pertunjukan musik

terutama band.

Gitar hingga kini masih merupakan salah satu alat musik terpopuler yang paling

sering digunakan di dunia. Bersamaan dengan gitar, sekarang kita dapat menemukan

berbagai macam bass di toko alat musik dimana – mana.

Bass memiliki bentuk yang hampir sama dengan alat musik gitar, dan juga

memiliki bagian – bagian yang sama. Bass pada umumnya mempunyai 4 senar, tetapi
2

pada aliran – aliran musik seperti contohnya aliran musik jazz, funk, dan progressive

tidak jarang bass yang digunakan mempunyai lebih dari 4 senar. Bass tidak seperti

gitar lain yang senarnya dapat dimainkan dengan cara memetik seluruh senar

bersamaan, gitar bass pada umumnya dimainkan dengan memetik satu per satu senar.

Permulaan alat musik bass dimulai pada tahun 1490. Dimana pada waktu itu

seorang musisi Venesia, Italy, dan penulis dua buku penting yang membahas secara

mendalam mengenai teknik instrumental , Silvestro di Ganassi dal Fontego, menjadi

pelopor terbentuknya alat musik bass. Silvestro di Ganassi membuat viola bass yang

memiliki senar 6 dan 7 yang menjadi dasar pembuatan bass.1 Sampai tahun 1930an,

bass atau yang pada waktu itu disebut double bass, dimainkan dengan cara dipetik

ataupun digesek menggunakan bow. Hingga sekitar tahun 1940, Paul Tutmarc Jr

memulai memproduksi gitar dan bass elektrik. Paul Tutmarc Jr, menamainya bass

gitar – instrumen yang memiliki fret dan dimainkan secara horizontal. Fitur utama

dari produk yang diciptakan oleh Paul Tutmarc Jr adalah pickup dan perubahan

ukuran bass. Pickup di design karena double bass sering ditutup dengan brass section

dari sebuah band jazz, sehingga dapat terdengar karena bass dihubungkan langsung

dengan amplifier.

Perkembangan bass elektrik tidak dapat terbendung sampai saat ini. Tidak hanya

dari segi bentuk fisik dari bass itu sendiri, tetapi juga dari sisi teknik dan cara

memainkan bass elektrik.


3

Ada banyak macam teknik yang dapat kita temukan dalam permainan bass, dan

yang paling sering digunakan dan cukup terkenal adalah teknik slap. Slap adalah

salah satu teknik yang menjadi ciri khas dari para pemain bass, khususnya bass

elektrik. Didalam teknik ini sangat mengutamakan pola ritmik atau cenderung lebih

perkusif daripada mengandalkan melodi pada umumnya. Hal itulah yang membuat

teknik ini terlihat “berbeda” dibandingkan teknik lainnya.

Oleh karena sebab itu, penulis ingin menjabarkan pembelajaran teknik slap pada

bass elektrik, yang diharapkan dapat membantu bagi sebagian orang yang ingin

mempelajari lebih dalam tentang teknik slap pada instrumen bass elektrik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang dibahas dalam kajian

ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pembelajaran teknik slap pada bass elektrik?

2. Apa saja pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran teknik slap

pada bass elektrik?


4

C. Manfaat Penelitian

1. Berguna bagi Program studi

2. Agar dapat meningkatkan pembelajaran dan pengajaran kepada

masyarakat luas tentang teknik slap pada alat musik bass elektrik.

3. Agar dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan wawasan

mengenai pentingnya pengetahuan pengajaran teknik slap pada bass

elektrik.

4. Bisa dijadikan sebagai referensi para pengajar untuk materi pengajaran

penerapan teori – teori musik dan juga pembelajaran teknik slap pada bass

elektrik melalui teori maupun praktek.


5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Bass

1. Bagian-bagian Bass

Gambar 1. Bagian-Bagian Bass

Sumber : Internet, 10 Januari 2018


6

B. Pembelajaran

1. Belajar
Belajar bukan merupakan tujuan melainkan suatu proses untuk mencapai
suatu tujuan, jadi belajar merupakan langkah – langkah atau prosedur yang di tempuh
sehingga dapat dikatakan belajar sebagai suatu kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap penyelenggaraan setiap jenis
pendidikan.
Belajar mempunyai pengertian yang sangat kompleks, sehingga banyak ahli
yang mengemukakan pengertian belajar dengan ungkapan dan pandangan yang
berbeda – beda. Menurut R. Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.1 Sementara
menurut E.R. Hirlgard, belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi pada suatu
lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecapakan,
tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan
bahwa belajar merupakan suatu proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri
seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.2
Adapun pengertian belajar menurut W.S.Winkel adalah suatu aktivitas mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. 3

1
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenadamedia Group. Jakarta, 2013.
hal. 1.
2
Ibid., hal.3.
3
Ibid., hal.4.
7

Kesimpulan: belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian


manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.

2. Mengajar
Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,
melainkan juga usaha menciptakan system lingkungan yang membelajarkan subjek
didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.4
a. Menurut Dadang Suhardan, mengajar pada dasarnya merupakan
kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan
peserta didik. Aktivitas mengajar merupakan kegiatan guru dalam
mengaktifkan proses belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai
metode.
b. Menurut Nasution berpendapat bahwa mengajar adalah suatu
aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
c. Menurut Penelitian Barak Rosenshine dalam Dadang
Suhardan, mengemukakan bahwa mengajar efektif merupakan
sebuah tindakan guru yang berlatih dalam melaksanakan
pekerjaannya, yaitu kemahiran dalam menyajikan bahan pelajaran
dengan meramu berbagai penggunaan metode mengajar untuk
menyajikan materi belajar.

4
Gulo.W. Strategi Belajar-Mengajar. Grasindo. Jakarta, 2013. hal. Viii.
8

Dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses interaksi yang


dilakukan oleh seseorang guru dengan tujuan memudahkan serta memberikan
sebuah ilmu pengetahuan yang dapat diterima oleh siswanya.

3. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran menurut Andayani adalah istilah yang berkaitan


perencanaan secara menyeluruh untuuk menyajikan materi pelajharan secara runtut
dan teratur.5 Menurut Fatmawati, dkk, metode pembelajaran merupakan ilmu tentang
jalan yang dilalui untuk kepada peserta didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan
mengajar.6 Sedangkan menurut Wicaksono dan Roza, metode pembelajaran adalah
suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh pendidik agar proses belajar mengajar
tercapai sesuai dengan tujuan.7

Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya
yang dilakukan oleh pendidik untuk menyajikan materi pembelajaran kepada peserta
didik agar proses belajar mengajar dapat tercapai sesuai dengan tujuan.

Lebih lanjut, metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan yang telah
dibuat. Metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik anak. Metode yang
tepat akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan yang diinginkan,
baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Metode-metode tersebut antara lain :

1). Metode Ceramah

5
Andayani, Problema dan Aksioma Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Yogyakarta :
Deepublish, 2015), hlm. 84
6
Sri Fatmawati, dkk, Desain Laboratorium Skala Mini Untuk Pembelajaran Sains Terpadu, (Yogyakarta :
Deepublish, 2015), hlm. 16
7
Andri Wicaksono dan Ahmad Subhan Roza, Teori Pembelajaran Bahasa : Suatu Cacatan Singkat,
(Yogyakarta: Gandhawaca, 2015), hlm 409
9

Metode ceramah merupakan metode yang paling efektif untuk kelompok


besar dan metode yang wajib ada pada setiap pembelajaran dengan materi yang harus
dipersiapkan dengan baik oleh pengajar. Metode ceramah menurut Syah adalah sebuah
metode pengajaran dengan menyampaikan materi pelajaran secara lisan kepada siswa yang
umumnyaa diikuti secara pasif.8 Menurut Sudjana dalam Anas, metode ceramah adalah
penuturan bahan pelajaran secara lisan.9 Selain itu, metode ceramah pada umumnya
dilakukan secara pembicaraan face to face, hal ini menurut Schram dalam Simamora adalah
sangat efektif.10

Dapat disimpulkan metode pengajaran yang menyampaikan metode pelajaran secara


lisan yang biasanya dilakukan face to face untuk kelompok besar.

2). Metode Diskusi

Syah dalam Simamora mendefinisikan metode diskusi sebagai metode mengajar yang
sangat berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving).11 Metode ini menurut
Santoso, merangsang peserta didik untuk mereproduksi, memikirkan berulang-ulang secara
intensif apa yang terkandung dalama materi pelatihan.12 Namun, diskusi tersebut bukan lah
debat yang bersifat mengadu argumentasi, tetapi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.13 Anas juga berpendapat bahwa
metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk
mengambil kesimpulan.14

8
Simamora, Roymond H. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta, 2008. hal. 28.
9
Muhammad Anas, Mengenal Metodeologi Pembelajaan, (Pasuruan: CV. Pustaka Hulwa, 2014), hlm. 11.
10
Ibid.
11
Roymond H. Simamora, Op. Cit., hlm. 56.
12
Budi Santoso, Skema dan Mekanisme Pelatihan : Panduan Penyelengaraan Pelatihan, (Jakarta: Yayasan
Terumbu Karang Indonesia, 2010), hlm. 42.
13
Ibid.
14
Muhammad Anas, Op. Cit., hlm. 21.
10

Dapat disimpulkan dalam metode ini, pengajar memberikan suatu masalah yang
sekiranya tidak diketahui oleh peserta didik untuk dapat merangsang pertanyaan mendalam
atau ide-ide kreatif dalam memecahkan masalah.

3). Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab menurut Herijulianti, Indriani, dan Artini adalah proses
interaksi warga belajar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan jawaban-
jawaban dari topik belajar tertentu untuk mencapai tujuan belajar.15 Menurut Zuhri, metode
tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada metode ceramah.16 Kemudian Anas berpendapat bahwa
metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran interaksi dua arah kepada
siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi.17

Dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab merupakn sebuah metode


penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua arah, baik dari guru kepada peserta didik
atau peserta didik kepada guru yang berisikan pertanyaan dan jawaban dari topik belajar
tertentu yang kurang dipahami apabila hanya dijelaskan secara satu arah (metode ceramah)
untuk mencapai tujuan belajar.

4). Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi menurut Syah dalam Simamora adalah metode pengajaran


dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang disajikan.18 Metode demonstrasi juga dideskripsikan oleh

15
Eliza Herijulianti, Tati Svasti Indriani, dan Sri Artini, Pendidikan Kesehatan Gigi, (Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2001), hlm. 82.
16
Zuhri, Convergentive Design Kurikulum Pendidikan Pesantren (Konsepsi dan Aplikasinya), (Yogyakarta:
Deepublish, 20116), hlm. 166.
17
Muhammad Anas, Op. Cit., hlm. 17.
18
Roymond H. Simamora, Op. Cit., hlm. 57.
11

Djamarah dalam Simamora merupakan metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan ajar.19 Terdapat juga
pendapat Nursalam dan Efendi bahwa metode demonstrasi adalah metode pemelajaran yang
menyajikan suatu prosedur atau tugas, cara menggunakan alat, dan cara berinteraksi dengan
klien.20

Dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi merupakan sebuah metode yang


digunakan untuk memperlihatkan atau memperagakan suatu proses atau cara kerja serta cara
menggunakan media yang relevan dengan bahan ajar yang disajikkan. Metode ini wajib
digunakan untuk bahan ajar yang membutuhkan praktek sehingga peserta didik dapat
mengerti dengan jelas apa yang dijelaskan atau apa yang akan mereka lakukan.

4. Tujuan Pembelajaran

Tidak ada proses pembelajaran atau kegiatan yang dibuat tanpa tujuan, karena
hal itu mengakibatkan tidak adanya pegangan dalam suatu pembelajaran tersebut dan
hanya berakibat menghabiskan waktu saja tanpa hasil yang berarti. Tujuan
pembelajaran juga membantu pendidik untuk dapat mengetahui kualitas peserta didik
serta kualitas dari cara mengajar guru itu sendiri.

Jika merujuk pada pendapat Simamora, tujuan pembelajaran adalah perubahn


perilaku yang positif dari peserta didik, seperti perubahan yang secara psikologis akan
tampik dalam tingkah laku (overt behavior) yang dapat diamati melalui alat indra oleh
orang lain baik tutur kata, motorik, dan gaya hidupnya.21 Sejalan dengan pernyataan
diatas, Suardi berpendapat bahwa tujuan pembelajaran adalah meningkatkan
kompetensi anak, dan untuk keperluan tersebut seorang guru perlu mengetahui aspek-

19
Ibid.
20
Nursalam dan Efendi, Pendidikan dalam Keperawatan, (Jakarta: Salemba Medika, 2008), hlm. 110.
21
Roymond H.Simamora, Op. Cit., hlm. 55.
12

aspek perkembangan peserta didik.22 Andayani juga berpendapat bahwa tujuan


pembelajaran adalah perilaku hasil belajar hanya yang diharapkan terjadi, dimiliki,
atau dikuasai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.23

C. Teknik
Teknik adalah cara membuat sesuatu melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan kesenian.24 Penguasaan adalah proses, cara, perbuatan
menguasai atau menguasakan, pemahaman atau kesanggupan untuk
menggunakan pengetahuan, kepandaian. Kata penguasaan juga dapat
diartikan kemampuan seseorang dalam sesuatu hal.25 Nurgiyantoro
mengatakan bahwa penguasaan merupakan kemampuan seseorang yang dapat
diwujudkan baik dari teori maupun praktik. Sesorang dapat dikatakan
menguasai sesuatu apabila orang tersebut mengerti dan memahami materi
atau konsep tersebut sehingga dapat menerapkannya pada situasi atau konsep
baru.

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik atau


penguasaan adalah kemampuan seseorang dalam memahami materi atau
konsep yang dapat diwujudkan baik teori maupun praktik.

22
Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 183.
23
Andayani. Op. Cit., hlm. 138.
24
Hartono, Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 161.
25
Ibid.
13

D. Teknik Slap
Slap merupakan teknik yang penuh dengan ritmik dan gaya perkusi.26
Awalnya teknik ini diaplikasikan karena Larry dihadapkan pada situasi harus
bermain tanpa pemain drum, sehingga dia harus menggantikan peranan
perkusif pemain drum dengan tanpa kehilangan fungsi utamanya sebagai
pemain bass. Suaranya yang terang dihasilkan dari benturan atau tamparan
ibu jari tangan kanan ke sebuah senar bass yang diikuti dengan cabikan jari
tangan kanan yang lain ke senar yang berbeda.27 Gaya slap berawal pada
tahun 2960-an yang dipelopori oleh Larry Graham.28
Teknik slapping sendiri terdiri dari dua komponen terpenting yaitu
Thumb dan Pluck. Thumb atau biasa disebut juga slap adalah melakukan
“tamparan” dengan ibu jari ke senar dan segera dilepas sehingga
menghasilakn suara yang perkusif dan ritmik. Sedangkan pluck atau bisa
disebut pop adalah menarik senar yang umumnya dilakukan dengan telunjuk
atau jari tengah sesuai dengan selera anda. Teknik tambahan lainnya yaitu
hammer on dan pull off. Hammer on adalah hasil pergerakan jari tangan kiri
mengetuk senar untuk menghasilkan bunyi. Sedangkan pull off adalah
kebalikan dari hammer on.

Untuk penjariannya : T = Thumb (Jempol) P = Pluck (Telunjuk/Tengah)

26
Sadikin, Franky. Teknik Slap Bass. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006, hlm. 1.
27
Ibid.
28
Ibid.
14

Gambar 2 . Menunjukan bentuk latihan dasar Pluck.

Gambar 3. Merupakan gambar bentuk latihan hammer on dan pull off disetiap senar
dengan harga not 1⁄4, 1/8, 1/16.

E. Penelitian Relevan
1. Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Akbar Krispanian
Hartananda tentang penerapan pembelajaran konsep walking bass
pada instrument bass elektrik. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analitis dengan pendekatan musikologis, dalam hal ini
menyangkut ilmu teori musik. Persamaan penelitiaan dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengenai pembelajaran
teknik yang dilakukan pada instrument bass elektrik. Perbedaannya
dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
terletak pada lokasi dan teknik yang ingin dikaji. Penelitian ini
meneliti teknik walking bass pada instrument bass, sedangkan
peneliti meneliti teknik slap pada instrument bass elektrik.
15

2. Hasil penelitian relevan sebelumnya yang juga sesuai dengan


penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Listra Yonatan
Pasaribu tentang pembelajaran bass elektrik pada komunitas Jazz
Bojonegoro. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang
akan peneliti lakukan terletak pada kajian nya yaitu pembelajaran dan
juga objek media pembelajaran yang menggunakan bass elektrik.
Perbedaannya dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan terletak pada teknik yang ingin dikaji.

F. Kerangka Berfikir

MUSIK

Alat Musik

Elektrik

Bass Elektrik

Pembelajaran

Teknik Slap

Slap
16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian mengenai pembelajaran slap pada bass elektrik ini bertujuan untuk
mengetahui dan mendapatkan data yang akurat terhadap pembelajaran slap pada bass
elektrik sehingga menjadi suatu dokumentasi yang dapat digunakan sebagai sumber
ilmu pengetahuan, bahan ajar, dan untuk kepentingan lainnya.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.29 Penelitian
kualitatif juga merupakan suatu metode untuk menangkap dan memberikan gambaran
terhadap suatu fenomena, sebagai metode untuk mengeksplorasi fenomena, dan
sebagai metode untk memberikan suatu penjelasan dari suatu fenomena yang
diteliti.30

Peneliti mengumpulkan data dari sumber buku, jurnal, dan rekaman video,
kemudian melakukan wawancara kepada informan dan pakar selaku narasumber,
kemudian peneliti melakukan pengamatan secara langsung dan turun ke lapangan

29
Lexy J. Moleong. M.A. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Edisi revisi. Bandung, 2006.
hal. 4.
30
Haris Herdiansyah. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
2010. hal. 8.
17

untuk mengamati bagaimana teknik, sehingga didapatkan kesimpulan tentang


pembelajaran teknik slap pada bass elektrik.

C. Lingkup Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran slap pada bass elektrik. Slap
adalah salah satu teknik yang banyak digunakan pada bass terutama pada jenis musik
yang beraliran funk dan jazz. Slap sendiri merupakan teknik yang menjadi andalan
bagi para pemain bass yang mendalami instrument bass. Teknik slap ini merupakan
perpaduan antara melodi dan juga ritmik sehingga menjadikan alat musik bass ini
sebagai alat musik melodis sekaligus perkusif.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian slap pada bass elektrik ini dilaksanakan pada bulan
Maret-November 2018 di Kota Jakarta.

E. Prosedur Penelitian

Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk melakukan


penelitian dan mencapai keabsahan dan kevalidan data:

1. Peneliti mengumpulkan data dan mencari informasi serta pengetahuan


mengenai pembelajaran slap pada bass elektrik dan pengaplikasian teknik slap
pada instrument bass khususnya bass elektrik dari berbagai sumber yang jelas
berupa buku, jurnal dan rekaman video sebagai landasan awal dalam
melakukan penelitian.
2. Peneliti menentukan narasumber dan pakar, kemudian membuat list
wawancara untuk diajukan kepada narasumber.
3. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa informan dan pakar
sebagai narasumber untuk mendapatkan data yang lebih personal terkait
18

sejarah, filosofi, kendala, hingga pengaplikasian teknik slap pada bass elektrik
di lapangan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan :

1. Pengelompokkan data
Dalam mendukung penelitian ini, peneliti mengumpulkan data sebanyak-
banyak nya melalui sumber pustaka maupun dari lapangan dengan melakukan
wawancara terhadap narasumber secara bertahap.
Buku-buku serta Jurnal dan skripsi juga digunakan untuk mendukung sebagai
data untuk memenuhi penelitian Pembelajaran Teknik Slap pada Instrument Bass
Elektrik.

2. Reduksi Data
Data – data yang diperoleh dari studi pustaka maupun wawancara di lapangan,
dikumpulkan lalu dipilih dan diseleksi, serta dirangkum oleh peneliti sesuai
dengan kebutuhan data penelitian ini

3. Penyajian Data
Dalam penyajian data ini , peneliti hanya mengambil informasi yang penting
dan menyeleksi data yang tidak terpakai sehingga menghasilkan data yang
akurat yang berhubungan dengan penelitian ini.
19

G. Triangulasi
Teknik triangulasi, yaitu teknik teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau pembanding terhadap data itu. Pada penelitian ini dilakukan triangulasi
dengan buku, jurnal, skripsi sebagai pembanding pernyataan – pernyataan
narasumber dan pakar dengan teori – teori yang sudah ada.

H. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah Teknik Slap pada dimana peneliti membuat
Pembelajaran Teknik Slap pada Instrument Bass Elektrik yang menjadi judul
dalam penelitian ini.
20

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Muhammad. 2014. Mengenal Metodeologi Pembelajaan. Pasuruan: CV. Pustaka Hulwa

Andri Wicaksono dan Ahmad Subhan Roza. 2015. Teori Pembelajaran Bahasa : Suatu Cacatan

Singkat. Yogyakarta: Gandhawaca,

Andayani. 2015. Problema dan Aksioma Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Yogyakarta: Deepublish

Asri Budiningsih, C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Eliza Herijulianti, Tati Svasti Indriani, dan Sri Artini. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Gulo.W. 2013. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta, Grasindo.

Haris Herdiansyah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta :
Salemba Humanika

Hartono. 1992. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Lexy J. Moleong. M.A. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Edisi
revisi. Bandung

Moh. Suardi. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish

Nursalam dan Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sadikin, Franky. 2005. Teknik Slap Bass. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Santoso, Budi. 2010. Skema dan Mekanisme Pelatihan : Panduan Penyelengaraan Pelatihan.

Jakarta: Yayasan Terumbu Karang Indonesia


21

Simamora, Roymond H. 2008. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta, Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Sri Fatmawati, dkk. 2015. Desain Laboratorium Skala Mini Untuk Pembelajaran Sains Terpadu.

Yogyakarta: Deepublish

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta,

Prenadamedia Group.

Zuhri. 2016. Convergentive Design Kurikulum Pendidikan Pesantren (Konsepsi dan Aplikasinya).

Yogyakarta: Deepublish

http://thebassguitar.weebly.com . History of the Bass. Html


22

LAMPIRAN I

Pedoman Wawancara

Narasumber Pertanyaan
Narasumber a. Apa itu slap, dan kenapa teknik
itu dinamakan slap?

b. Apa peranan teknik slap pada


permainan bass?

c. Nada/scale apa saja yang pada


umumnya digunakan dalam
teknik slap bass?

d. Bagaimana variasi penggunaan


teknik slap bass?

e. Apa saja aturan-aturan yang


digunakan dalam melakukan
teknik slap bass?

f. Pola ritmik yang seperti apakah


yang biasa digunakan dalam
melakukan slap bass?

g. Seberapa besar peranan teknik


slap bass pada sebuah lagu atau
karya yang dimainkan?
23

LAMPIRAN II

HASIL WAWANCARA

Narasumber Pertanyaan Jawaban


1.Franky Sadikin 1. Apa itu slap Slap itu adalah salah satu
teknik yang digunakan oleh
para bassist umumnya.
Banyak teknik yang bias
digunakan dalam bermain
bass, antara lain walking,
tapping, dumping, dan salah
satunya slap. Teknik ini
juga merupakan teknik
paling favorti dikalangan
para bassist atau diantara
musisi yang menggeluti
instrument bass. Slap ini
sendiri dilakukan dengan
cara “menampar” bagian
jempol jari tangan kanan yg
kita miliki ke senar.
3. Apa peranan Dalam bermain bass teknik
ini sangat berguna sebagai
teknik slap
perkusif, itu mengapa
pada permainan orang-orang sangat suka
dengan teknik ini, karena
bass?
teknik ini terlihat berbeda
dari teknik lainnya yang
menggabungkan 2 nagian
music yaitu melodi dan
ritmik. Jadi teknik ini bisa
digunakan untuk perkusif.
Teknik ini bisa digunakan
disaat “solo” performance
untuk mendapatkan kesan
berbeda, yang biasanya
banyak bassist berkutat
pada merangkai melodi,
bassist yang menggunakan
slap bisa mengeksplor sifat
perkusif dan dimainkan
pada bass nya. Selain untuk
24

solo, tempo keseluruhan


dalam performance juga
bisa diatur dalam teknik ini.
4. Nada/scale apa Scale yang digunakan pada
saja yang pada umumnya yaitu basic tetap
umumnya pada tangga nada yang
digunakan dimainkan pada lagu yang
dalam teknik sedang dimainkan.
slap bass? Biasanya kalo engga oktaf
ya jarak dominan nya.
seperti namanya slap, ya
kebanyakan pasti perkusif,
melodi berperan pendukung
dalam teknik ini, jadi fokus
nya tetap di ritmik perkusif
nya yang membentuk nya,
melodi sebagai pemanis
atau bersifat pendukung.
5. Bagaimana Banyak variasi yang bisa
variasi dilakukan, antara lain
penggunaan memadukannya dengan
teknik slap teknik hammer, pluck dan
bass? kalo udah jago bgt biasanya
dipadukan sama teknik two
hand tapping. Variasi yang
bisa kita lakukan basic nya
bisa diawali dari beat yang
sedang dimainkan pada
drum, kita pakai basic beat
dan kemudian kita bisa
variasikan dengan ritme
yang berbeda, seperti ¼
atau 1/8 atau mungkin kalo
udah kecepetan banget 1/16
dari ketukan. Referensi dan
jiwa perkusif dari seorang
bassist yang sedang
melakukan solo berperan
penting dalam mem”build”
teknik slap ini menjadi
bervariasi.
6. Apa saja Aturan pertama adalah
aturan-aturan harus bisa jaga tempo.
yang digunakan Banyak pemain bass diluar
25

dalam teknik sana karna keasikan


slap bass? nge’slap’ jadi
mengesampingkan factor
yang paling penting ini.
Karna ketika seorang
bassist tidak bisa menjaga
tempo dengan baik dan
benar, maka bisa dipastikan
bassist itu ngawur. Tidak
ada yang biasa dikatakan
“groove” dari permainan
bass yang tidak menjaga
tempo dengan baik. Dan
kemudian yang selanjutnya
adalah “mengawinkan” bass
dengan drum. Karna dengan
kita menyelaraskan beat
slap yang kita gunakan
dengan drum atau alat
perkusif lainnya, akan
membuat lagu yang
dimainkan lebih hidup atau
“groove”.
7. Pola ritmik Pola ritmik yang paling
apakah yang sering dan biasanya menjadi
biasanya “kewajiban” para pemain
dilakukan bass yang sedang ber’slap’
dalam slap ria adalah triplet count. Ini
bass? teknik yang paling sering
dan paling mudah
dimainkan, kalo bisa
dibilang ini basic nya, dan
rata-rata pemain bass yang
lagi ngeslap bassnya
menggunakan pola ritmik
ini. dan biasanya
digabungkan dengan teknik
“ghost note” agar kesan
perkusif nya lebih terasa.
8. Seberapa Slap sendiri sudah bisa
besar peranan dikatakan jantung dari
teknik slap sebuah lagu, karna beberapa
bass pada lagu banyak menggunakan
sebuah lagu teknik ini dalam permainan
26

atau karya bassnya dari awal sampai


yang akhir lagu. Jadi otomatis
dimainkan? selain instrument yang
bersifat perkusi yang
menjadi beta dalam lagu
yang dimainkan, slap bass
menjadi salah satu pilihan
terbaik dalam menjaga
“groove” lagu itu. Karna
bass merupakan
penyambung antara melodi
dan rhythm yang ada.
27

LAMPIRAN III

BIODATA NARASUMBER

Nama Lengkap : Raden Franky Kurniadi Sadikin

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 7 November 1980

Website : http://frankysadikin.com

Franky Sadikin belajar musik sejak usia 9 tahun, yakni dimulai dengan belajar

menekuni alat tiup suling 8 nada seta suling tradisional sunda. Dan kemudian mendalami

bass secara otodidak saat berusia 16 tahun yang keduain dilanjuti dengan mendalami ide

serta pengembangan bass pada Arya Setiadi setelah berumur 19 tahun. Franky Sadikin
28

pernah pula belajar gitar klasik di Yayasan Musik Indonesia Yamaha ( 1996 – 1998 ), dan

mengikuti kursus bass di Lembaga Pendidikan Musik Chic’s ( 2000 – 2001 ).

Franky mengawali karier nya sebagai pengajar private di beberapa studio, mengajar

diberbagai sekolah musik dan universitas. Beberapa pengalaman kerja antara lain : sebagai

instruktur bass di Lembaga Pendidikan Musik Chic’s ( awal Desember 2001 – April 2004 ),

clinican bass washburn ( 2002 ), di endorse oleh Electric Bass Guitar Greg Bennett di PT

Citra Inti Rama ( Juni 2004 ), instruktur bass di Purwacaraka Musik Studi ( Agustus 2004 ),

Dosen di Fakultas Bass di Institut Musik Indonesia ( IMI ) ( September 2005 ), dan juga

session player.
29

BIODATA PENELITI

Sostenes Fortunatus lahir di Jakarta 22 Februari 1997. Ia pernah bersekolah di TK Batu

Karang pada tahun 2002 - 2003, kemudian melanjutkan kejenjang SD di Sekolah Dasar

Katholik Nusa Melati pada tahun 2003 - 2009. Setelah itu ia melanjutkan bersekolah di

SMP Negeri 147 Jakarta pada tahun 2009 – 2012, dan menamatkan jenjang SMA di SMA
30

Negeri 58 Jakarta pada tahun 2012-2015. Adapun beberapa prestasi dan kegiatan yang

pernah diikuti antara lain

1. Juara Favorit 1 Lomba Menyanyi Prancis Jabodetabek UNJ (2013)

2. Juara Harapan 1 Membaca Puisi FLS2N Se-Jakarta Timur (2013)

3. Gema Nusantara (2018)

Anda mungkin juga menyukai