BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik telah menjadi bagian yang penting dalam keseharian manusia. Hampir
semua aktifitas manusia didukung dengan musik. Dewasa ini perkembangan musik
sudah sangat pesat. Banyak genre musik yang sedang diminati oleh kalangan anak
muda saat ini. Karena perkembangan musik yang begitu pesat, banyak orang tertarik
untuk mempelajari berbagai macam alat musik demi menunjang minat dan bakat
dibidang musik. Salah satu alat musik yang diminati oleh beberapa orang pada saat
ini adalah bass elektrik. Bass elektrik merupakan suatu alat musik yang cukup
familiar terdengar di telinga kita. Alat musik bass elektrik, atau yang biasa disebut
bass, merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah pertunjukan musik
terutama band.
Gitar hingga kini masih merupakan salah satu alat musik terpopuler yang paling
sering digunakan di dunia. Bersamaan dengan gitar, sekarang kita dapat menemukan
Bass memiliki bentuk yang hampir sama dengan alat musik gitar, dan juga
memiliki bagian – bagian yang sama. Bass pada umumnya mempunyai 4 senar, tetapi
2
pada aliran – aliran musik seperti contohnya aliran musik jazz, funk, dan progressive
tidak jarang bass yang digunakan mempunyai lebih dari 4 senar. Bass tidak seperti
gitar lain yang senarnya dapat dimainkan dengan cara memetik seluruh senar
bersamaan, gitar bass pada umumnya dimainkan dengan memetik satu per satu senar.
Permulaan alat musik bass dimulai pada tahun 1490. Dimana pada waktu itu
seorang musisi Venesia, Italy, dan penulis dua buku penting yang membahas secara
pelopor terbentuknya alat musik bass. Silvestro di Ganassi membuat viola bass yang
memiliki senar 6 dan 7 yang menjadi dasar pembuatan bass.1 Sampai tahun 1930an,
bass atau yang pada waktu itu disebut double bass, dimainkan dengan cara dipetik
ataupun digesek menggunakan bow. Hingga sekitar tahun 1940, Paul Tutmarc Jr
memulai memproduksi gitar dan bass elektrik. Paul Tutmarc Jr, menamainya bass
gitar – instrumen yang memiliki fret dan dimainkan secara horizontal. Fitur utama
dari produk yang diciptakan oleh Paul Tutmarc Jr adalah pickup dan perubahan
ukuran bass. Pickup di design karena double bass sering ditutup dengan brass section
dari sebuah band jazz, sehingga dapat terdengar karena bass dihubungkan langsung
dengan amplifier.
Perkembangan bass elektrik tidak dapat terbendung sampai saat ini. Tidak hanya
dari segi bentuk fisik dari bass itu sendiri, tetapi juga dari sisi teknik dan cara
Ada banyak macam teknik yang dapat kita temukan dalam permainan bass, dan
yang paling sering digunakan dan cukup terkenal adalah teknik slap. Slap adalah
salah satu teknik yang menjadi ciri khas dari para pemain bass, khususnya bass
elektrik. Didalam teknik ini sangat mengutamakan pola ritmik atau cenderung lebih
perkusif daripada mengandalkan melodi pada umumnya. Hal itulah yang membuat
Oleh karena sebab itu, penulis ingin menjabarkan pembelajaran teknik slap pada
bass elektrik, yang diharapkan dapat membantu bagi sebagian orang yang ingin
mempelajari lebih dalam tentang teknik slap pada instrumen bass elektrik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang dibahas dalam kajian
C. Manfaat Penelitian
masyarakat luas tentang teknik slap pada alat musik bass elektrik.
elektrik.
penerapan teori – teori musik dan juga pembelajaran teknik slap pada bass
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Bass
1. Bagian-bagian Bass
B. Pembelajaran
1. Belajar
Belajar bukan merupakan tujuan melainkan suatu proses untuk mencapai
suatu tujuan, jadi belajar merupakan langkah – langkah atau prosedur yang di tempuh
sehingga dapat dikatakan belajar sebagai suatu kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap penyelenggaraan setiap jenis
pendidikan.
Belajar mempunyai pengertian yang sangat kompleks, sehingga banyak ahli
yang mengemukakan pengertian belajar dengan ungkapan dan pandangan yang
berbeda – beda. Menurut R. Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.1 Sementara
menurut E.R. Hirlgard, belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi pada suatu
lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecapakan,
tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan
bahwa belajar merupakan suatu proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri
seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.2
Adapun pengertian belajar menurut W.S.Winkel adalah suatu aktivitas mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. 3
1
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenadamedia Group. Jakarta, 2013.
hal. 1.
2
Ibid., hal.3.
3
Ibid., hal.4.
7
2. Mengajar
Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,
melainkan juga usaha menciptakan system lingkungan yang membelajarkan subjek
didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.4
a. Menurut Dadang Suhardan, mengajar pada dasarnya merupakan
kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan
peserta didik. Aktivitas mengajar merupakan kegiatan guru dalam
mengaktifkan proses belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai
metode.
b. Menurut Nasution berpendapat bahwa mengajar adalah suatu
aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
c. Menurut Penelitian Barak Rosenshine dalam Dadang
Suhardan, mengemukakan bahwa mengajar efektif merupakan
sebuah tindakan guru yang berlatih dalam melaksanakan
pekerjaannya, yaitu kemahiran dalam menyajikan bahan pelajaran
dengan meramu berbagai penggunaan metode mengajar untuk
menyajikan materi belajar.
4
Gulo.W. Strategi Belajar-Mengajar. Grasindo. Jakarta, 2013. hal. Viii.
8
3. Metode Pembelajaran
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya
yang dilakukan oleh pendidik untuk menyajikan materi pembelajaran kepada peserta
didik agar proses belajar mengajar dapat tercapai sesuai dengan tujuan.
Lebih lanjut, metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan yang telah
dibuat. Metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik anak. Metode yang
tepat akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan yang diinginkan,
baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Metode-metode tersebut antara lain :
5
Andayani, Problema dan Aksioma Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Yogyakarta :
Deepublish, 2015), hlm. 84
6
Sri Fatmawati, dkk, Desain Laboratorium Skala Mini Untuk Pembelajaran Sains Terpadu, (Yogyakarta :
Deepublish, 2015), hlm. 16
7
Andri Wicaksono dan Ahmad Subhan Roza, Teori Pembelajaran Bahasa : Suatu Cacatan Singkat,
(Yogyakarta: Gandhawaca, 2015), hlm 409
9
Syah dalam Simamora mendefinisikan metode diskusi sebagai metode mengajar yang
sangat berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving).11 Metode ini menurut
Santoso, merangsang peserta didik untuk mereproduksi, memikirkan berulang-ulang secara
intensif apa yang terkandung dalama materi pelatihan.12 Namun, diskusi tersebut bukan lah
debat yang bersifat mengadu argumentasi, tetapi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.13 Anas juga berpendapat bahwa
metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk
mengambil kesimpulan.14
8
Simamora, Roymond H. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta, 2008. hal. 28.
9
Muhammad Anas, Mengenal Metodeologi Pembelajaan, (Pasuruan: CV. Pustaka Hulwa, 2014), hlm. 11.
10
Ibid.
11
Roymond H. Simamora, Op. Cit., hlm. 56.
12
Budi Santoso, Skema dan Mekanisme Pelatihan : Panduan Penyelengaraan Pelatihan, (Jakarta: Yayasan
Terumbu Karang Indonesia, 2010), hlm. 42.
13
Ibid.
14
Muhammad Anas, Op. Cit., hlm. 21.
10
Dapat disimpulkan dalam metode ini, pengajar memberikan suatu masalah yang
sekiranya tidak diketahui oleh peserta didik untuk dapat merangsang pertanyaan mendalam
atau ide-ide kreatif dalam memecahkan masalah.
Metode Tanya jawab menurut Herijulianti, Indriani, dan Artini adalah proses
interaksi warga belajar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan jawaban-
jawaban dari topik belajar tertentu untuk mencapai tujuan belajar.15 Menurut Zuhri, metode
tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada metode ceramah.16 Kemudian Anas berpendapat bahwa
metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran interaksi dua arah kepada
siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi.17
15
Eliza Herijulianti, Tati Svasti Indriani, dan Sri Artini, Pendidikan Kesehatan Gigi, (Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2001), hlm. 82.
16
Zuhri, Convergentive Design Kurikulum Pendidikan Pesantren (Konsepsi dan Aplikasinya), (Yogyakarta:
Deepublish, 20116), hlm. 166.
17
Muhammad Anas, Op. Cit., hlm. 17.
18
Roymond H. Simamora, Op. Cit., hlm. 57.
11
Djamarah dalam Simamora merupakan metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan ajar.19 Terdapat juga
pendapat Nursalam dan Efendi bahwa metode demonstrasi adalah metode pemelajaran yang
menyajikan suatu prosedur atau tugas, cara menggunakan alat, dan cara berinteraksi dengan
klien.20
4. Tujuan Pembelajaran
Tidak ada proses pembelajaran atau kegiatan yang dibuat tanpa tujuan, karena
hal itu mengakibatkan tidak adanya pegangan dalam suatu pembelajaran tersebut dan
hanya berakibat menghabiskan waktu saja tanpa hasil yang berarti. Tujuan
pembelajaran juga membantu pendidik untuk dapat mengetahui kualitas peserta didik
serta kualitas dari cara mengajar guru itu sendiri.
19
Ibid.
20
Nursalam dan Efendi, Pendidikan dalam Keperawatan, (Jakarta: Salemba Medika, 2008), hlm. 110.
21
Roymond H.Simamora, Op. Cit., hlm. 55.
12
C. Teknik
Teknik adalah cara membuat sesuatu melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan kesenian.24 Penguasaan adalah proses, cara, perbuatan
menguasai atau menguasakan, pemahaman atau kesanggupan untuk
menggunakan pengetahuan, kepandaian. Kata penguasaan juga dapat
diartikan kemampuan seseorang dalam sesuatu hal.25 Nurgiyantoro
mengatakan bahwa penguasaan merupakan kemampuan seseorang yang dapat
diwujudkan baik dari teori maupun praktik. Sesorang dapat dikatakan
menguasai sesuatu apabila orang tersebut mengerti dan memahami materi
atau konsep tersebut sehingga dapat menerapkannya pada situasi atau konsep
baru.
22
Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 183.
23
Andayani. Op. Cit., hlm. 138.
24
Hartono, Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 161.
25
Ibid.
13
D. Teknik Slap
Slap merupakan teknik yang penuh dengan ritmik dan gaya perkusi.26
Awalnya teknik ini diaplikasikan karena Larry dihadapkan pada situasi harus
bermain tanpa pemain drum, sehingga dia harus menggantikan peranan
perkusif pemain drum dengan tanpa kehilangan fungsi utamanya sebagai
pemain bass. Suaranya yang terang dihasilkan dari benturan atau tamparan
ibu jari tangan kanan ke sebuah senar bass yang diikuti dengan cabikan jari
tangan kanan yang lain ke senar yang berbeda.27 Gaya slap berawal pada
tahun 2960-an yang dipelopori oleh Larry Graham.28
Teknik slapping sendiri terdiri dari dua komponen terpenting yaitu
Thumb dan Pluck. Thumb atau biasa disebut juga slap adalah melakukan
“tamparan” dengan ibu jari ke senar dan segera dilepas sehingga
menghasilakn suara yang perkusif dan ritmik. Sedangkan pluck atau bisa
disebut pop adalah menarik senar yang umumnya dilakukan dengan telunjuk
atau jari tengah sesuai dengan selera anda. Teknik tambahan lainnya yaitu
hammer on dan pull off. Hammer on adalah hasil pergerakan jari tangan kiri
mengetuk senar untuk menghasilkan bunyi. Sedangkan pull off adalah
kebalikan dari hammer on.
26
Sadikin, Franky. Teknik Slap Bass. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006, hlm. 1.
27
Ibid.
28
Ibid.
14
Gambar 3. Merupakan gambar bentuk latihan hammer on dan pull off disetiap senar
dengan harga not 1⁄4, 1/8, 1/16.
E. Penelitian Relevan
1. Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Akbar Krispanian
Hartananda tentang penerapan pembelajaran konsep walking bass
pada instrument bass elektrik. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analitis dengan pendekatan musikologis, dalam hal ini
menyangkut ilmu teori musik. Persamaan penelitiaan dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengenai pembelajaran
teknik yang dilakukan pada instrument bass elektrik. Perbedaannya
dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
terletak pada lokasi dan teknik yang ingin dikaji. Penelitian ini
meneliti teknik walking bass pada instrument bass, sedangkan
peneliti meneliti teknik slap pada instrument bass elektrik.
15
F. Kerangka Berfikir
MUSIK
Alat Musik
Elektrik
Bass Elektrik
Pembelajaran
Teknik Slap
Slap
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian mengenai pembelajaran slap pada bass elektrik ini bertujuan untuk
mengetahui dan mendapatkan data yang akurat terhadap pembelajaran slap pada bass
elektrik sehingga menjadi suatu dokumentasi yang dapat digunakan sebagai sumber
ilmu pengetahuan, bahan ajar, dan untuk kepentingan lainnya.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.29 Penelitian
kualitatif juga merupakan suatu metode untuk menangkap dan memberikan gambaran
terhadap suatu fenomena, sebagai metode untuk mengeksplorasi fenomena, dan
sebagai metode untk memberikan suatu penjelasan dari suatu fenomena yang
diteliti.30
Peneliti mengumpulkan data dari sumber buku, jurnal, dan rekaman video,
kemudian melakukan wawancara kepada informan dan pakar selaku narasumber,
kemudian peneliti melakukan pengamatan secara langsung dan turun ke lapangan
29
Lexy J. Moleong. M.A. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Edisi revisi. Bandung, 2006.
hal. 4.
30
Haris Herdiansyah. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
2010. hal. 8.
17
C. Lingkup Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran slap pada bass elektrik. Slap
adalah salah satu teknik yang banyak digunakan pada bass terutama pada jenis musik
yang beraliran funk dan jazz. Slap sendiri merupakan teknik yang menjadi andalan
bagi para pemain bass yang mendalami instrument bass. Teknik slap ini merupakan
perpaduan antara melodi dan juga ritmik sehingga menjadikan alat musik bass ini
sebagai alat musik melodis sekaligus perkusif.
Kegiatan penelitian slap pada bass elektrik ini dilaksanakan pada bulan
Maret-November 2018 di Kota Jakarta.
E. Prosedur Penelitian
sejarah, filosofi, kendala, hingga pengaplikasian teknik slap pada bass elektrik
di lapangan.
1. Pengelompokkan data
Dalam mendukung penelitian ini, peneliti mengumpulkan data sebanyak-
banyak nya melalui sumber pustaka maupun dari lapangan dengan melakukan
wawancara terhadap narasumber secara bertahap.
Buku-buku serta Jurnal dan skripsi juga digunakan untuk mendukung sebagai
data untuk memenuhi penelitian Pembelajaran Teknik Slap pada Instrument Bass
Elektrik.
2. Reduksi Data
Data – data yang diperoleh dari studi pustaka maupun wawancara di lapangan,
dikumpulkan lalu dipilih dan diseleksi, serta dirangkum oleh peneliti sesuai
dengan kebutuhan data penelitian ini
3. Penyajian Data
Dalam penyajian data ini , peneliti hanya mengambil informasi yang penting
dan menyeleksi data yang tidak terpakai sehingga menghasilkan data yang
akurat yang berhubungan dengan penelitian ini.
19
G. Triangulasi
Teknik triangulasi, yaitu teknik teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau pembanding terhadap data itu. Pada penelitian ini dilakukan triangulasi
dengan buku, jurnal, skripsi sebagai pembanding pernyataan – pernyataan
narasumber dan pakar dengan teori – teori yang sudah ada.
H. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah Teknik Slap pada dimana peneliti membuat
Pembelajaran Teknik Slap pada Instrument Bass Elektrik yang menjadi judul
dalam penelitian ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Muhammad. 2014. Mengenal Metodeologi Pembelajaan. Pasuruan: CV. Pustaka Hulwa
Andri Wicaksono dan Ahmad Subhan Roza. 2015. Teori Pembelajaran Bahasa : Suatu Cacatan
Andayani. 2015. Problema dan Aksioma Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish
Eliza Herijulianti, Tati Svasti Indriani, dan Sri Artini. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta:
Haris Herdiansyah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta :
Salemba Humanika
Lexy J. Moleong. M.A. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Edisi
revisi. Bandung
Nursalam dan Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Sadikin, Franky. 2005. Teknik Slap Bass. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Santoso, Budi. 2010. Skema dan Mekanisme Pelatihan : Panduan Penyelengaraan Pelatihan.
Simamora, Roymond H. 2008. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sri Fatmawati, dkk. 2015. Desain Laboratorium Skala Mini Untuk Pembelajaran Sains Terpadu.
Yogyakarta: Deepublish
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta,
Prenadamedia Group.
Zuhri. 2016. Convergentive Design Kurikulum Pendidikan Pesantren (Konsepsi dan Aplikasinya).
Yogyakarta: Deepublish
LAMPIRAN I
Pedoman Wawancara
Narasumber Pertanyaan
Narasumber a. Apa itu slap, dan kenapa teknik
itu dinamakan slap?
LAMPIRAN II
HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN III
BIODATA NARASUMBER
Website : http://frankysadikin.com
Franky Sadikin belajar musik sejak usia 9 tahun, yakni dimulai dengan belajar
menekuni alat tiup suling 8 nada seta suling tradisional sunda. Dan kemudian mendalami
bass secara otodidak saat berusia 16 tahun yang keduain dilanjuti dengan mendalami ide
serta pengembangan bass pada Arya Setiadi setelah berumur 19 tahun. Franky Sadikin
28
pernah pula belajar gitar klasik di Yayasan Musik Indonesia Yamaha ( 1996 – 1998 ), dan
Franky mengawali karier nya sebagai pengajar private di beberapa studio, mengajar
diberbagai sekolah musik dan universitas. Beberapa pengalaman kerja antara lain : sebagai
instruktur bass di Lembaga Pendidikan Musik Chic’s ( awal Desember 2001 – April 2004 ),
clinican bass washburn ( 2002 ), di endorse oleh Electric Bass Guitar Greg Bennett di PT
Citra Inti Rama ( Juni 2004 ), instruktur bass di Purwacaraka Musik Studi ( Agustus 2004 ),
Dosen di Fakultas Bass di Institut Musik Indonesia ( IMI ) ( September 2005 ), dan juga
session player.
29
BIODATA PENELITI
Karang pada tahun 2002 - 2003, kemudian melanjutkan kejenjang SD di Sekolah Dasar
Katholik Nusa Melati pada tahun 2003 - 2009. Setelah itu ia melanjutkan bersekolah di
SMP Negeri 147 Jakarta pada tahun 2009 – 2012, dan menamatkan jenjang SMA di SMA
30
Negeri 58 Jakarta pada tahun 2012-2015. Adapun beberapa prestasi dan kegiatan yang