Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

“PENCEMARAN AIR, UDARAH, TANAH DAN IPTEK”

Disusun Oleh:
Ivan Ardiansyah Ibrahim
1713042001
Pendidikan Kimia A

Dosen Pengampu: Dr. Taty Sulastry, M.Si.

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMI 2019-2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I DEFINISI PENCEMARAN UDARA, AIR, DAN TANAH................................................

a. Pencemaran Udara....................................................................................................................

b. Pencemaran Air.........................................................................................................................

c. Pencemaran Tanah....................................................................................................................

d. Perkembangan IPTEK ...............................................................................................................

BAB II SUMBER PENCEMARAN UDARA, AIR, DAN TANAH...............................................

a. Pencemaran Udara....................................................................................................................

b. Pencemaran Air.........................................................................................................................

c. Pencemaran Tanah....................................................................................................................

d. Pencemaran IPTEK....................................................................................................................

BAB III DAMPAK PENCEMARAN UDARA, AIR, TANAH.......................................................

a. Dampak Pencemaran Udara......................................................................................................

b. Dampak Pencemaran Air..........................................................................................................

c. Dampak Pencemaran Tanah......................................................................................................

d. Dampak Pencemaran IPTEK......................................................................................................

BAB IV PENANGULANGAN PENCEMARAN AIR, UDARA, TANAH....................................

a. Penanggulangan Pencemaran Udara........................................................................................

b. Pencegahan Pencemaran Udara...............................................................................................

c. Penanggulangan Pencemaran Tanah........................................................................................

d. Pencegahan Pencemaran Tanah...............................................................................................

e. Penanggulangan Pencemaran Air............................................................................................

ii
f. Pencegahan Pencemaran Air....................................................................................................

d. Pencegahan Pencemarah IPTEK................................................................................................

BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................

iii
BAB I DEFINISI PENCEMARAN UDARA, AIR, TANAH DAN
IPTEK

a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah menurunnya kualitas udara akibat terkontaminasi oleh
kontaminan seperti oksida - oksida asam dan freon yang dapat menyebabkan hujan asam,
penurunan kualitas udara, menipisnya lapisan ozon di atmosfer, dan masalah – masalah
lainnya.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan


manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen
dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.

c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah menurunnya kualitas tanah akibat terkontaminasi oleh
kontaminan seperti sampah non degradable, cemaran bakteri, dan krisis kandungan unsur
hara.

Dilansir dari Wikipedia, pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya

1
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
subpermukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia


dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

d. IPTEK
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi adalah produk
ilmu pengetahuan. Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah
“ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industry serta karenanya mencakup
alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman
kemampuan”
Istilah teknolog iberasal dari katatechne  dan logia. Techne berasal dari bahasa
yunani kuno yang berarti seni kerajinan. Dari kata technelahirlah kata technikos yang
berate seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Menurut George Kneller
berdasarkan asal kata teknologi tersebut diartikan sebagai :“usaha untuk mengubah dunia
daripada untuk memahaminya”. Oleh karena itu, Kneller menganggap teknologi sebagai
suatu usaha yang berkembang secara historis untuk membuat mesin-mesin dan alat-alat
lain, merencanakan teknik-teknik dan proses-proses, mengubah dan menciptakan bahan-
bahan, dan mengorganisasikan kegiatan manusia, untuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa
penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu, akibatnya dengan
sendirinya setiap jenis teknologi atau bagian ilmu pengetahuan dapat di-teknologi-kan.
Sehingga teknologi tidak aka nada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan,dan
pengetahuan perlu disertai oleh teknologi yang menjadi pasangannnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni  dapat mendatangkan
kemakmuran materi dan spesialisasi dari ilmu itu sendiri. Adanya perkembangan ilmu
pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain

2
: teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung (metalurgi), teknologi transportasi,
dan lain-lain. Begitupula dalam perkembangan ilmu sosial terdapat hibrida dalam
berbagai disiplin ilmu seperti psikologi social, geopolitik, komunikasi politik, dan lain-
lain.

3
BAB II SUMBER PENCEMARAN UDARA, AIR, TANAH DAN
IPTEK

a. Pencemaran Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara
primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks
global dan hubungannya dengan pemanasan global yg memengaruhi;

• Aktivitas manusia:
• Transportasi
• Industri
• Pembangkit listrik
• Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan
bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional
• Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC

Sumber alami:

• Gunung berapi
• Rawa-rawa
• Kebakaran hutan
• Denitrifikasi

Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang
signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan
sekunder. Sumber-sumber lain :

• Transportasi
• Kebocoran tangki gas

4
• Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah

• Uap pelarut organik

Gambar 4 : Asap Pabrik Gambar 3 : Kebakaran Hutan

b. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda :

• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


• Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
• Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum
• Pencemaran air oleh sampah

Gambar 5 : Sampah di Sungai Gambar 6 : Limbah Pabrik

5
c. Pencemaran Tanah
1. Tumpahan minyak

Tumpahan minyak ini dapat berasal dari kendaraan tangki yang terguling
atau bocor. Juga bisa dari jerigen minyak yang menetes, karena sedikit demi sedikit
pun dapat menjadi bukit

2. Penggunaan pestisida
Penggunaan pestisida memang bermanfaat, tetapi jika terlalu banyak, maka
akan mencemari tanah dan pestisida tersebut akan terserap akar dan masuk ke dalam
tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut menjadi racun saat dimakan manusia, selain
itu, serangga yang terkena pestisida saat sedang bertelur, maka keturunannya akan
kebal dengan pestisida tersebut, sehingga perlu pestisida yang lebih ampuh dan
semakin meracuni tanah
3. Limbah pabrik
Limbah pabrik dapat berupa bahan kimia yang berbentuk gas yang
mengakibatkan hujan asam dan merusak kesuburan tanah, dapat juga berupa limbah
cair sehingga dapat meracuni tanah
4. Limbah domestik
Limbah domestik adalah limbah dari sampah rumah tangga/makanan-makanan
yang dibuang sembarangan
5. Bahan yang susah diuraikan
Plastik membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk dapat terurai dengan
sempurna oleh mikroorganisme
6. Limbah cair
Limbah cair yang dimaksudkan adalah limbah seperti tinja dan susu yang sudah basi.
7. Ladang berpindah
Ladang berpindah dapat mencemari tanah, karena tiap kali membuka ladang,
maka akan ada pembakaran hutan, dan setelah kesuburan tanah yang dipakai
berkurang, maka akan ditinggalkan begitu saja, padahal butuh waktu ratusan tahun
untuk menumbuhkan pohon-pohon dan mengembalikan kesuburan tanah

6
8. Percobaan Nuklir
Nuklir merupakan bom yang sangat besar dan tentu saja memiliki ratusan bahan
kimia yang berbahaya dan memberi dampak radiasi yang efeknya hampir tidak
terlihat pada tumbuhan dengan mata telanjang.
Pencemaran tanah yang paling memberi kerugian besar bagi manusia adalah
hilangnya kesuburan tanah atau menutupi tanah yang subur, sehingga akar tanaman
tidak dapat menembus ke tanah yang subur. Juga jika ada bahan kimia berbahaya
dalam tanah yang masuk ke tumbuhan.

Gambar 7 : Aktivitas Pertambangan Gambar 8 : Sampah Plastik

d. Pencemaran IPTEK
Salah satu masalah lingkungan ialah timbulnya pencemaran (polusi). Pencemaran
lingkungan berbarengan erat dengan perkembangan teknologi mekanisasi, industrialisasi,
dan pola hidup konsumtif. Hal itu tidak terlepas dari berbagai aktivitas manusia, antara
lain sebagai berikut.
 Kegiatan Industri dapat menghasilkan bermacam bentuk limbah, zat-zat buangan
berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas (thermal water
waste) kepulan asap, kebisingan, dan lain-lain.
 Kegiatan Pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran,
pencemaran buangan penambangan, pencemaran udara, dan rusaknya lahan-lahan
bekas pertambangan.
 Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari
kendaraan bermotor, dan lain-lain.
 Kegiatan Pertanian terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia,
seperti pestisida (insektisida, herbisidaatau fungisida).

7
BAB III DAMPAK PENCEMARAN UDARA, AIR, TANAH DAN
IPTEK

a. Dampak Pencemaran Udara


Dari segi kesehatan dampak pencemaran udara oleh debu bisa menyebabkan
penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran pernapasan lainnya. Sedangkan
dampak pencemar udara oleh zat kimia seperti Karbon Monoksida bisa menyebabkan
gangguan kesehatan pada hemoglobin (metaloprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel darah merah). 5 Substansi pencemar yang terdapat di udara
dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar
ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas
dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di
perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001
terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%.
Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik
akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan
kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi). World Bank juga
menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi
setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi
menggangu kesehatan.
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh
kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar
WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi
prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan
asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan
serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran
pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan
masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di
Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.
8
Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu dengan hasil kajian Bank Dunia
menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8
trilyun yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3 trilyun.
Dari segi sosial. Orang-orang sudah tidak dapat menikmati udara sehat lagi, setiap
hari harus bertemu dengan asap, aktifitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar para
pelajar, mereka terhambat dalam hal berfikir dan juga dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
Dari segi pertanian dan perkebunan pencemaran udara juga sangat perpengaruh,
kurangnya lahan hijau yang menjadi tempat pohon-pohon untuk melakukan proses
fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara
tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis,
nekrosis, dan bintik hitam menjadikan sirkulasi udara kita berkurang, dan mejadika udara
kotor dan tidak baik untuk kita hirup.
Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO 2 di atmosfer.
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lai: mempengaruhi kualitas
air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam
tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, bersifat korosif
sehingga merusak material dan bangunan.
Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO 2, CFC, metana,
ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer
dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tersbut
antara lain: pencairan es di kutub bumi, yang berefek naiknya permukaan air laut,
perubahan iklim regional dan global, perubahan siklus hidup flora dan fauna.
Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35
km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami
di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan
laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar

9
UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada
tanaman.
b. Dampak Pencemaran Air
Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut
berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan
tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis
tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa,
kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam
tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan
lemak tubuh.
Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah
industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion
hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini
akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka
air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang
berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme
akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang
tinggal di sekitar perairan yang tercemar.
Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan
pengayaan nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan danau) itulah yang
disebut eutrofikasi. Eutrofikasi dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena
melimpahnya tumbuhan air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan
akhirnya mati mengendap di dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora
menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air yang
mati, sehingga biota air, termasuk ikan, akan mati karena kekurangan oksigen.
1. Dampak pencemaran air terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pada yang larut karena pencemaran air limbah akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Sehingga
mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta
mengurangi perkembangannya.

10
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air limbah secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah
yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian
organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak negatif pencemaran air terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di
Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Efek pencemaran air terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
• Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
• Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
• Air sebagai media untuk hidup vector penyakit.
4. Akibat pencemaran air terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,
maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau
yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.
c. Dampak Pencemaran Tanah
1. Menimbulkan Kerugian
Petani yang menaman tumbuhan di atas tanah yang tidak subur akan merugi.
Sebab tumbuhan yang ditanamnya tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Petani sudah mengeluarkan modal untuk menanam tanaman tersebut namun
modalnya tidak kembali karena tanamannya tidak membuahkan hasil.
2. Yang Kuat Mengalahkan Yang Lemah
Akibat terbatasnya tumbuhan yang tumbuh bisa menyebabkan persaingan di
antara hewan pemakan tumbuhan semakin ketat. Untuk mendapatkan makanan,
mereka harus bersaing dan bertarung. Hewan pemakan tumbuhan yang kuat bisa
mengalahkan yang lemah, sehingga hewan yang terkuatlah yang akan mendapatkan
makanan. Hewan yang lemah akan mati karena kelaparan atau harus mati di tangan
hewan yang lebih kuat.
3. Menyebabkan Keracunan

11
Manusia yang memakan tanaman yang ditanam di atas tanah yang tercemar bisa
keracunan. Hal itu dikarenakan tanaman yang tumbuh di atas tanah yang tercemar
mengandung zat-zat berbahaya sehingga jika dimakan manusia zat yang berbahaya
itu bisa berpindah ke tubuh manusia. Manusia pun akan keracunan.
4. Asma
Pencemaran tanah yang terjadi bisa menyebabkan tanah menjadi kekeringan
sehingga kondisi tanah menjadi tandus. Tanah yang tandus akan menghasilkan
banyak debu. Ketika debu tersebut masuk ke saluran pernafasan manusia terutama
manusia yang alergi debu, bisa menyebabkan asma.
5. Diare Dan Sakit Perut
Jika manusia membuat sumur di atas tanah yang telah tercemar, akibatnya adalah
air sumur tersebut juga ikut tercemar. Hal itu dikarenakan di dalam sumur tersebut
telah mengandung bakteri e-colli. Bakteri itu jika masuk ke dalam tubuh manusia bisa
menyebabkan manusia yang meminum air yang telah tercemar sakit perut dan juga
diare.
6. Sakit Kepala
Pencemaran tanah bisa membuat orang yang berada di sekitarnya terkena sakit
kepala, hal itu dikarenakan tanah yang tercemar cenderung memiliki bau yang
menyengat bahkan busuk. Selain sakit kepala, pencemaran tanah bisa menyebabkan
manusia mual dan juga muntah.
7. Mikroorganisme Mati
Mutasi gen yang disebabkan zat radioaktif tersebut bisa menyebabkan gen saling
bermutasi sehingga akan ada mikroorganisme di dalam tanah tersebut yang mati.
Mereka bermutasi dikarenakan pasokan makanan mereka di dalamtanah menjadi
berkurang. Tidak sedikit mikroorganisme tersbeut ada yang mati karena kelaparan.
8. Bersifat Karsinogenik
Tanah yang telah tercemar oleh pestisida, polutan dan zat kimia berbahaya
lainnya jika hasil bumi tersebut dikonsumsi oleh manusia akibatnya adalah lama
kelaman di dalam tubuh manusia terkandung zat karsinogen yang beresiko memicu
timbulnya kanker.
9. Kerusakan Otak
Pencemaran tanah yang hasil bumi dari tanah tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia bisa menyebabkan kerusakan otak terutama pada anak-anak. Zat kimia pada
12
pestisida dan juga kandungan timbal yang ada di dalam tanah tersebut memicu
kerusakan otak pada anak-anak.
10. Merusak Ginjal Organisme
Kandungan timbal di dalamtanah yang tercemar itu jika sampai dikonsumsi oleh
organisme dan makhluk hidup lainnya bisa memicu kerusakan ginjal. Ginjal
merupakan organ vital pada makhluk hidup jika ginjal terserang penyakit, kualitas
hidup makhluk hidup tersebut akan menurun.
11. Leukimia
Salah satu kanker yang bisa ditimbulkan oleh pestisida dan juga timbal di dalam
tanah yang tercemar itu adalah leukemia. Hal itu dikarenakan kandungan timbal dan
zat berbahaya di dalam pestisida bisa meningkatkan sel darah putih di dalam tubuh
sehingga mengakibatkan leukemia.
12. Menyebabkan Keracunan Hati
Kandungan kimia dalam pestisida salah satunya adalah sikolodiena dimana jika
zat tersebut masuk ke dalam tubuh makhluk hidup bisa menyebabkan keracunan hati.
13. Syaraf Otot Terganggu
Manusia yang memakan hasil tanah dari tanah yang tercemar bisa terkena
gangguan syaraf otot. Hal itu dikarenakan organofosfat dan karmabat bisa larut ke
dalam darah manusia melalui otot sehingga gangguan syaraf otot pun bisa terjadi.
14. Fungsi Sistem Syaraf Pusat Menurun
Klorin yang terkandung pada pestisida bisa terlarut dalam pembuluh darah
manusia. Klorin di pembuluh darah tersebut bisa mengalir menuju ke otak, akibatnya
adalah fungsi dari syaraf pusat menjadi menurun. Jika syaraf pusat menurun, manusia
akan mengalami keluhan sulit konsentrasi dan lain sebagainya.
15. Cangkang Telur Menjadi Menipis
DDT (dichloro diphenyl trichloroethane) ada pada limbah pertanian yang
mengendap di tanah. Jika DDT itu mengendap di tanah akan mengakibatkan cagkang
telur menjadi menipis terutama telur yang dipendam di tanah tersebut. Penyebabnya
adalah DDT pada limbah pertanian mengganggu kelenjar pada telur untuk
mengeluarkan kalsium karbonat. Kalsium karbonat tersebut berfungsi untuk
menguatkan cangkang telur. Jika cangkang telur kekurangan kalsium karbonat
akibatnya adalah cangkang telur menjadi tipis. Ketebalan cangkang telur lebih tipis
sekitar 10-12 persen dibandingkan telur yang memiliki kalsium karbonat lebih tinggi.
16. Populasi Elang Menurun

13
DDT pada limbah pertanian yang mengendap dan tersimpan di tanah
menyebabkan racun bagi burung elang untuk melakukan reproduksi. Hal itu
dikarenakan elang merupakan hewan karnivora yang berada di puncak rantai
makanan. Jika elang memangsa hewan yang telah terkena DDT tersebut, elang
tersebut pun akan ikut mati dan jumlah populasinya akan menurun sehingga
reproduksi pada elang juga akan semakin menurun.
17. Meracuni Serangga
Tanah yang tercemar bisa meracuni serangga. Serangga yang hinggap di
tumbuhan yang hidup di atas tanah yang tercemar dan mengirup bau busuk dari tanah
tersebut akan terkena keracunan.
18. Menyebabkan Diabetes
Manusia yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang terpapar dengan
DDT bisa menyebabkan dirinya terkena diabetes. DDT itu bisa merusak fungsi organ
pankreas sehingga tubuh akan kekurangan insulin.
19. Kelahiran Prematur
Ibu hamil sebaiknya berhati-hati ketika akan mengkonsumsi makanan. Jika ibu
hamil mengkonsumsi makanan yang sudah terpapar dengan polusi, ibu hamil tersebut
bisa melahirkan secara prematur. Bagi ibu yang sedang hamil muda, mengkonsumsi
makanan yang telah terpapar dengan polutan akan menyebabkan dirinya keguguran.
20. Cacat Janin
Proses reproduksi manusia ternyata juga dapat dipengaruhi karena adanya
pencemaran tanah.Ibu hamil yang mengkonsumsi tumbuhan yang telah tercemar oleh
tanah yang tercemar bisa menyebabkan ibu hamil tersebut memiliki janin cacat.
Penyebabnya adalah janin tidak bisa bertahan jika terpapar dengan zat kimia
berbahaya yang merusak tubuh serta organ janin tersebut.
21. Berbahaya Bagi Ibu Menyusui
Ibu yang sedang menyusui sebaiknya berhati-hati ketika makan dan minum.
Perhatikan dengan benar apakah makanan dan minuman yang dikonsumsinya itu
aman dan tidak berbahaya untuk bayi yang disusuinya. Ibu yang memakan tumbuhan
yang tercemar bisa keracunan begitupula dengan bayi yang disusuinya. Organ bayi
yang masih rentan juga bisa mengalami kerusakan akibat tumbuhan yang tercemar
tersebut.
22. Gangguan Tiroid

14
Kelenjar tiroid pada organ tubuh manusia bisa terganggu karena zat DDT
pada limbah pertanian tersebut. Gangguan tiroid itu bisa ditandai dengan
pembengkakan dan juga peradangan.
d. Dampak pengaruh IPTEK
1. Dampak Positif
a.  Bidang industri:
1) Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik baru.
2) Perkembangan industri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di
bidang industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa.
3)  Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industritekstil, kayu sengon,
dan pinus untuk industri kertas).
4)  Diciptakannya mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan
dapat di urangi.
5)  Peningkatan industri ekspor migas dan nonmigas.
6)  Memperoleh devisa dari industri pariwisata
b.  Bidang Pertanian:
1)  Bertambahnya varietas baru dan unggul.
2)  Peningkatan hasil produksi pertanian.
3)  Dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern.
4)  Dikenalnya sistem pemupukan dan obat-obatan hama.
5)  Pemberantasan hama dengan pesawat terbang di perkebunan.
2.  Dampak Negatif
a.  Bidang lingkungan alam:
1)  Lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit karena dibangun
banyak perumahan.
2)  Rusaknya lingkungan alam, karena dibangunnya industri atau pabrik.
3)  Terjadinya banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali. (al: ilegal loging)
4)  Untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi alam.
5)  Pemupukan yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.

15
6)  Penyemprotan peptisida berimbas makhluk hidup yang lain terkena racun tahan lama yang
dapat menyebar dalam rantai makanan ke ekosistemnya sehingga dapat memengaruhi mata
rantai makhluk hidup yang memakannya.
7)  Terjadinya pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO.
8)  Terjadinya pencemaran air dari buangan limbah industri.
9)  Terjadinya pencemaran udara dari asap-asap industri, mobil, dan kendaraan bermotor.
10) Terjadinya pencemaran tanah, bau, dan sampah-sampah industri dan rumah tangga

16
BAB IV PENANGULANGAN PENCEMARAN AIR, UDARA,
TANAH DAN IPTEK

a. Penanggulangan Pencemaran Udara


• Absorbsi
Dalam proses absorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan.
Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif dan silikat.
Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat
disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali.
• Reaksi Kimia
Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Be-lerang.
Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya dalam
pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas
golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan bereaksi
kimia dengan Nox dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan
golongan belerang dipergunakan Copper Oksida atau kapur dicampur arang.
b. Pencegahan Pencemaran Udara
• Memasang filter pada cerobong asap pabrik.
• Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area
kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini berguna
untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar kita. Jika lahan
kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara tanaman dalam pot dan
meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di teras atau beranda rumah.
• Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi Anda di
rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi
jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa.
• Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda
akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan
bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung
• Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau delman.
Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya

17
mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi
pembuangan di kendaraan Anda baik.
• Gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
• Lakukan gerakan menanam pohon dengan baik di lingkungan pinggir jalan yang
berkoordinasi dengan dinas tata kota atau Anda bisa melakukan sebuah acara khusus
untuk mewujudkan gerakan cinta kepada lingkungan dan stop polusi udara.
• Melaksanakan program AMDAL
• Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda,
kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).
• Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak
mengotori udara.
• Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
• Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar
pemakaian bensin lebih efektif.
• Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan dengan
tanaman asli
c. Penanggulangan Pencemaran Tanah
1. Remediasi
Remidiasi Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi.
Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:
• Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau
tidak.
• Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
• Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
• Jenis tanah.
• Kondisi tanah (basah, kering).
• Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
• Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
a. Remediasi onsite dan offsite
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau
off site). Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
18
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak atau
tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan
temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari
30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:
1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan
nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
3. Penerapan immobilized enzymes.
4. Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah
pencemar. Berikut beberapa tanaman fitoremediasi
d. Pencegahan Pencemaran Tanah
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.
• Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih
dahulu, misalnya dengan dibakar.
• Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang,
seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
• Membuang sampah pada tempatnya.
• Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
• Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
• Menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk limbah-limbah plastik yang
sulit terurai ditanah
e. Penanggulangan Pencemaran Air
Penanggulangan pencemaran air adalah salah satu cara untuk merekondisi air dari
zat-zat pencemar agar air tersebut dapat digunakan untuk keperluan MCK masyarakat

19
sehari-hari. Adapun beberapa cara untuk mengurangi bahkan menghilangkan zat-zat
pencemar tersebut yaitu,
• Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk
mengendapkan fosfor.
• Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
• Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan
menggunakan tenaga listrik
• Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari
air
• Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit
• Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi
bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar
yang siap dialirkan ke badan air da nlumpur yang siap dikelola lebih lanjut.
Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan
untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.
Selain itu, penanganan pencemaran air bisa kita kutip dari bagaimana menangani
limbah cair. Bagaimana proses atau tahapan dalam pengolahan limbah cair? Ada
sejumlah metode dalam pengolahan limbah tergantung pada jenis limbah yang akan
diolah. Berikut adalah salah satu metode, yaitu:
1. Pengolahan primer, biasanya mencakup penghilangan material-material berukuran
besar dengan menggunakan saringan atau disebut screening.
2. Pengolahan sekunder, dilakukan untuk menghilangkan material-material berukuran
lebih kecil dan parikel-partikel yang masih ada pada air limbah melalui penyaringan
dengan menggunakan alat seperti membran atau dengan menggunakan mikroba
(secara biologi). Kedua teknik tersebut dapat juga digunakan secara bersamaan untuk
memecah ukuran partikel, sehingga meningkatkan luas permukaan partikel dan
dengan cara demikian mikroba dapat bekerja lebih efektif. Langkah pertama dalam
tahap sekunder biasanya adalah mengirimkan limbah ke tangki aerasi (aeration tank)
atau tangki pengudaraan.
3. Pengolahan tersier, menggunakan cara-cara kimia untuk membunuh kuman. Semakin
banyak proses dalam pengolahan limbah biasanya akan membuat limbah menjadi
lebih bersih dari bahan-bahan pencemar. Dengan demikian air yang masuk ke
sungai, danau atau lingkungan lainnya akan lebih bersih. Namun, semakin banyak

20
proses atau langkah berarti semakin besar biaya untuk membangun, mengoperasikan
dan memelihara peralatan pengolah limbah.
f. Pencegahan Pencemaran Air
• Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman.
• Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau
ekosistem.
• Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran.
• Memperluas gerakan penghijauan.
• Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
• Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
• Melakukan intensifikasi pertanian.
g. Pencegahan pencemaran dari IPTEK
Beberapa hal yang perlu diupayakan dalam mencegah dan/atau mengatasi dampak negatif
pembangunan industri antara lain adalah sebagai berikut:
 Pemilihan lokasi pembangunan yang tidak terlampau dekat dengna pemukiman
warga setempat.
 Adanya upaya memperkecil jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri tersebut;
misalnya dengan pemilihan bahan baku dan peralatan yang ramah lingkungan.
 Adanya usaha mencegah terjadinya pencemaran lingkungan sekitar. Contohnya,
dengan melakukan pengelolaan limbah secara bijak atau menyediakan tempat
penyaluran limbah yang tidak mengganggu kesehatan lingkungan sekitar.
 Menghijaukan lingkungan di sekitar lokasi pendirian industri. Hal ini bisa dilakukan
oleh penyelenggara industri dan masyarakat sekitar. Seperti yang kita ketahui,
pepohonan ataupun tanaman hijau lainnya mempunyai dampak signifikan dalam
menetralkan udara yang kotor, ataupun menjadi sumber penampungan air bersih.
 Penjagaan kebersihan lokasi industri dan lingkungan sekitarnya; memastikan tidak
ada sampah yang terbuang tidak pada tempatnya.

21
BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan

1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah menurunnya kualitas udara akibat terkontaminasi oleh
kontaminan seperti oksida - oksida asam dan freon yang dapat menyebabkan hujan asam,
penurunan kualitas udara, menipisnya lapisan ozon di atmosfer, dan masalah – masalah
lainnya.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen
dan polutan.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah menurunnya kualitas tanah akibat terkontaminasi oleh
kontaminan seperti sampah non degradable, cemaran bakteri, dan krisis kandungan unsur
hara.
4. IPTEK
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi adalah produk
ilmu pengetahuan. Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah
“ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industry serta karenanya mencakup
alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman
kemampuan”

22
DAFTAR PUSTAKA

Huboyo, Haryono dan Arief Budiharjo.2008.Buku Ajar Pencemaran

Udara.Semarang:Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

http://www.academia.edu/5584955/teknologi_pengendalian_pencemaran_air_di_indonesia

http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2011/02/05/134324/pencemaran-

sungaiciliwung-sangat-parah https://m.tempo.co/read/news/2013/05/22/214482249/polusi-

di-kota-bogormengkhawatirkan

http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/06/pencemaran-timbal-di-bogor-ditangani-klh

http://www.artikelsiana.com/2015/03/dampak-pencemaran-air-dampak-air.html

http://www.bersatulah.com/2015/07/dampak-nyata-pencemaran-air-bagi-hidup.html

http://www.wedaran.com/19613/pencemaran-tanah/

http://www.ebiologi.com/2015/07/akibat-dan-dampak-pencemaran-tanah.html

23

Anda mungkin juga menyukai