Anda di halaman 1dari 22

"RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN"

PPL I

DISUSUN OLEH:

IVAN ARDIANSYAH IBRAHIM


1713042001
PENDIDIKAN KIMIA A

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA/MA
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ I
Materi Pokok : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti (KD)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai, bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri
sertabertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
3.8 Menjelaskan reaksi 3.8.1 Menjelaskan pengertian reaksi kesetimbangan
kesetimbangan di dalam kimia.
hubungan antara pereaksi 3.8.2 Menjelaskan jenis reaksi kesetimbangan kimia.
dan hasil reaksi. 3.8.3 Menjelaskan hubungan kuantitatif antara pereaksi
dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
yang dinyatakan dalam suatu tetapan
kesetimbangan.

C. Tujuan Pembelajaran
 KD 3.8 Menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam hubungan antara pereaksi dan
hasil reaksi.
1. Dengan membaca beberapa referensi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
reaksi kesetimbangan kimia.
2. Dengan membaca beberapa referensi, peserta didik dapat menjelaskan jenis reaksi
kesetimbangan kimia, setidaknya menyertakan satu contoh persamaan reaksinya.
3. Dengan membaca beberapa referensi, peserta didik dapat menjelaskan hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan yang
dinyatakan dalam suatu tetapan kesetimbangan.

D. Materi Pembelajaran.
Fakta:
1. Dalam industri, amonia (NH3) dibuat dengan mereaksikan gas nitrogen (N 2) dengan
gas hidrogen (H2) dengan perbandingan tertentu dimana akan dihasilkan reaksi
kesetimbangan yang menghasilkan amonia dengan reaksi eksoterm. Amonia banyak
digunakan sebagai pelarut, bahan peledak, obat-obatan, dan bahan dasar pupuk.
Amonia dibuat dengan cara mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen. Proses
pembuatan amonia pertama kali dilakukan oleh Fritz Haber dan Karl Bosch. Oleh
karena itu, proses pembuatan amonia dikenal dengan proses Haber-Bosch, dengan
persamaan reaksi sebagai berikut:
N2 (g)  + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
2. Ketika bernapas, secara tidak sadar kita juga telah menerapkan sistem kesetimbangan
kimia. Oksigen bebes akan dihirup oleh manusia untuk masuk ke paru-paru dan akan
diikat oleh hemoglobin. Dalam pengikatan ini terjadi reaksi antar hemoglobin dengan
oksigen yang akan membentuk oksihemoglobin dengan melalui sistem kesetimbangan.
Persamaan reaksinya sebagai berikut:
Hb (aq) + O2 (aq) ⇌ HbO2 (aq)
3. Selain dalam pernapasan, prinsip kesetimbangan juga diterapkan dalam pengaturan pH
darah manusia. Dalam tubuh manusia tepatnya darah, terdapat larutan penyanga atau
bufer untuk mempertahankan pH darah dalam kondisi normal (pH 7.4). Larutan
tersebut yaitu H2CO3 dan ion HCO3– dimana keberadaan larutan tersebut juga
dipengaruhi oleh pembentukan CO2 hasil respirasi sel. Persamaan reaksinya sebagai
berikut:
CO2 (g) + H2O (l) ⇌ H2CO3 (aq)
H2CO3 (aq) ⇌  HCO3– (aq) + H+ (aq)

Konsep:
1. Kesetimbangan kimia adalah kondisi dalam reaksi kimia yang reversibel atau dapat
balik dimana tidak terdapat perubahan baik jumlah reaktan maupun jumlah produk
yang terbentuk dalam reaksi tersebut. Reaksi reversibel adalah reaksi dimana produk
yang terbentuk akan segera bereaksi kembali untuk menghasilkan reaktan awal.
2. Pada keadaan setimbang, dua reaksi yang berlawanan ini akan terjadi dalam
kecepatan yang sama sehingga tidak akan terjadi perubahan jumlah dalam reaktan
maupun produknya. Ketika suatu reaksi mencapai titik ini, maka dapat dikatakan
bahwa reaksi tersebut telah selesai.
3. Pada kondisi kesetimbangan tertentu, reaksi dapat mencapai konversi reaktan menjadi
produk yang maksimum. Dalam sistem tertutup, dimana produk hasil reaksi tidak
dapat keluar maka akan didapatkan hasil akhir reaksi berupa campuran antara reaktan
dan produk reaksi pada kesetimbangan.
4. Berikut ini merupakan contoh reaksi kesetimbangan
A⇋B+C
Pada keadaan setimbang, reaksi perubahan A menjadi B dan C akan sama cepatnya
dengan reaksi antara B dan C untuk membentuk A. Dalam hal ini reaksi A menjadi B
dan C merupakan reaksi maju dengan laju reaksi 1 sedangkan reaksi B dan C menjadi
A merupakan reaksi balik dengan laju reaksi 2 dimana kedua laju reaksinya sama.
5. Tidak semua reaksi akan langsung mencapai titik kesetimbangannya, berikut ini
merupakan karakteristik suatu reaksi kimia dapat dikatakan telah mencapai
kesetimbangan, antara lain;
- Reaksi dalam sistem setimbang terjadi dalam dua arah berlawanan dan
berlangsung tanpa henti (dinamis)
- Laju reaksi ke kanan (reaksi maju) harus sama dengan laju reaksi ke arah kiri
(reaksi balik)
- Kesetimbangan kimia hanya dapat terjadi dalam sistem tertutup
- Tidak terdapat perubahan yang dapat dilihat secara makroskopis dalam sistem
reaksi tersebut
- Katalis tidak mempengaruhi kesetimbangan, melainkan hanya berperan dalam
mempercepat laju reaksi
6. Berdasarkan jenis zat yang terlibat dalam suatu reaksi, kesetimbangan kimia dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Kesetimbangan homogen merupakan kesetimbangan dimana baik reaktan maupun
produk berada dalam satu fasa atau bentuk misalnya larutan sehingga akan
menghasilkan campuran yang homogen. Reaksi antar zat terlarut dalam suatu
sistem larutan merupakan salah satu contoh kesetimbangan homogen. Dalam
reaksi ini, spesi kimia yang terlibat dapat berbentuk ion, molekul, maupun
campuran. Sebagai contoh:
2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3 (g)
Fe3+ (s) SCN- (aq) ⇌ FeSCN2+ (aq)
b. Kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem dimana reaktan dan produk berbeda
fasa. Dalam hal ini fasa yang dimaksuda dapat berupa fasa padat, cair, gas, dan
larutan. Namun dalam sistem kesetimbangan ini, fasa padat dan cairan
murni (liquid) dapat diabaikan. Sebagai contoh:
PCl5 (s) ⇌ PCl3 (l) + Cl2 (g)
7. Pada dasarnya terdapat hubungan antara laju reaksi dengan kesetimbangan. Bila
produk suatu sistem kimia dapat bereaksi membentuk zat-zat asli, maka perubahan itu
dikatakan reversibel.
8. Dalam suatu reaksi kimia yang reversibel, terdapat suatu kondisi kesetimbangan
kimia yaitu bila sepasang reaksi yang berlawanan, reaksi maju dan reaksi balik
berlangsung dengan laju yang sama.

Prinsip:

1. Laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri dan konsentrasi dan hasil reaksi
tidak berubah, maka keadaan ini disebut kesetimbangan dinamis.
2. Suatu kesetimbangan dinamis dapat dinyatakan hubungannya antara konsentrasi zat-
zat pereaksi dan produk reaksi.
3. Dalam keadaan kesetimbangan reaksi terdapat hubungan antara konsentrasi zat
pereaksi dengan zat hasil reaksi. Pada 1864, dua orang ilmuwan dari Norwegia, Cato
Guldberg dan Peter Waage berhasil merumuskan hubungan antar konsentrasi zat – zat
yang berada dalam kesetimbangan. Hubungan antara konsentrasi – konsentrasi zat
yang berada dalam keadaan seimbang dinyatakan dengan suatu besaran yang disebut
tetapan kesetimbangan.
4. Besarnya tetapan kesetimbangan tergantung pada suhu dan konsentrasi zat. Tetapan
kesetimbangan kimia dapat dinyatakan dalam Kc dan Kp.
5. Tetapan kesetimbangan yang dilambangkan dengan Kc menyatakan tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (C=concentration). Tetapan kesetimbangan
berdasarkan konsentrasi zat ini hanya berlaku untuk zat – zat dengan fasa gas dan
larutan (aqueous), sedangkan zat yang berfasa padat (solid) dan liquid (cair) tidak
disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangannya. Untuk kesetimbangan zat
dalam wujud gas, tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dengan Kp yang
merupakan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (P=pressure). Pada
reaksi:
aA (g) + bB (g) ⇌ cC (g) + dD (g)
maka persamaan Kc dan Kp nya adalah :

Kc = [C]c [D]d
[A]a [B]b
Kp = (PC)c (PD)d
(PA)a (PB)b
6. Hubungan antara Kc dan Kp dpat dirumuskan sebagai berikut untuk sistem gas.
Kp = Kc(RT)Δn
Di mana:
R = tetapan gas umum (0,0082 L atm/mol K)
T = suhu (K)
Δn = selisih koefisien gas produk dengan reaktan
7. Perhitungan tetapan kesetimbangan Kc hanya melibatkan fase gas (g) dan larutan (aq)
saja dikarenakan konsentrasi zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) adalah tetap.

Prosedur:
1. Peserta didik memerhatikan data hasil percobaan suatu reaksi kesetimbangan yang
melalui contoh soal.
2. Peserta didik mampu menentukan senyawa mana yang termasuk reaktan dan produk.
3. Peserta didik mampu menuliskan rumus perhitungan nilai tetapan keetimbangan kimia.
4. Peserta didik mampu mengetahui bahwa penentuan rumus tetapan kesetimbangan
dipengaruhi oleh keadaan fasa zat yang terlibat didalam reaksi. Fasa zat padat dan
cairan tidak diikutsertakan didalam perhitungannya. Hal ini disebabkan karena
persamaan kesetimbangan Kc ditentukan oleh zat yang konsentrasinya berubah selama
reaksi berlangsung, sedangkan fasa zat padat dan cair tidak mengalami perubahan. Hal
ini sangat berkaitan dengan sifat dasar dari setiap fasa zat. Fasa zat gas memiliki
pergerakan molekul yang lebih besar dan aktif jika dibandingkan dengan fasa zat yang
lain, sehingga hal ini menyebabkan konsentrasi zat berfasa gas menjadi diperhitungkan
didalam rumus tetapan kesetimbangan.
5. Peserta didik mampu menerapkan rumus perhitungan nilai tetapan keetimbangan kimia.
6. Peserta didik mampu memperoleh hasil perhitungan nilai tetapan kesetimbangan kimia
dengan tepat.

Keterampilan:
Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data untuk menentukan nilai tetapan
kesetimbangan suatu reaksi.

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi dan Penugasan

F. Alat, Sumber, dan Media Pembelajaran


1. Alat : Papan Tulis, Spidol, Laptop, dan LCD.
2. Sumber : Buku Paket Kimia Kelas XI (Sudarmo, Unggul. 2016. Kimia Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga).
Buku Paket Kimia Kelas XI (Johari dan Rachmawati. 2017. ESPS
Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga)
3. Media : Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan Gambar

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan I (2 × 45 menit) Indikator 3.8.1; 3.8.2; dan 3.8.3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Orientasi: 10 menit
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
mengajak peserta didik untuk berdoa, yaitu sebagai
berikut:
“Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Selamat pagi/siang. Sebelum mengawali pembelajaran
ada baiknya kita berdoa menurut agama dan/ atau
kepercayaan masing-masing.”
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
3. Apersepsi:
- Guru mengingatkan kembali materi di bab
sebelumnya tentang laju reaksi.
- Guru menjelaskan:
“Pada dasarnya terdapat hubungan antara laju reaksi
dengan kesetimbangan. Bila produk suatu sistem
kimia dapat bereaksi membentuk zat-zat asli, maka
perubahan itu dikatakan reversibel. Dalam suatu
reaksi kimia yang reversibel, terdapat suatu kondisi
kesetimbangan kimia yaitu bila sepasang reaksi yang
berlawanan, reaksi maju dan reaksi balik berlangsung
dengan laju yang sama. Laju reaksi ke kanan sama
dengan laju reaksi ke kiri dan konsentrasi dan hasil
reaksi tidak berubah, maka keadaan ini disebut
kesetimbangan dinamis.”
4. Motivasi:
Guru memberikan gambaran kepada peserta didik tentang
manfaat mempelajari materi kesetimbangan kimia, yaitu:
“Dengan keistimewaan dan sifat dari kesetimbangan
kimia dapat dimanfaatkan dalam beberapa bidang
kehidupan. Reaksi kesetimbangan banyak diterapkan
dalam proses industri kimia. Tujuannya untuk
memperoleh hasil produksi yang berkualitas tinggi dalam
waktu yang relatif singkat.”
5. Pemberian acuan:
- Guru menyampaikan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) yang hendak dicapai.
- Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan berdasarkan IPK yang
hendak dicapai.
- Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok.
Inti 70 menit

Stimulation
1. Guru menunjukkan sebuah gambar parfum.

Sumber:
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/meidwi/apa-
bedanya-parfum-eau-de-perfume-eau-de-toilete-eau-de-
cologne-c1c2
2. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
topic pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
“Parfum dalam borol tertutup tidak akan menguap. Hal
ini tidak terjadi bila botol tersebut terbuka. Parfum akan
menguap dan volumenya akan berkurang kemudian lama-
kelamaan akan habis. Dapatkah Anda menjelaskan alasan
dari pernyataan tersebut? Apa kaitannya dengan
pembelajaran kita sekarang mengenai reaksi
kesetimbangan kimia?”
Problem Statement
3. Guru meminta peserta didik mengemukakan sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil diskusi.
Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah:
- Apa yang menyebabkan cairan parfum dalam botol
yang tertutup tidak menguap (tetap volumenya)?
- Apa yang menyebabkan cairan parfum dalam botol
yang terbuka menguap (berkurang volumenya)?
- Reaksi kimia apa yang terjadi di dalam cairan parfum
dengan botol tetrtutup?
- Reaksi kimia apa yang terjadi di dalam cairan parfum
dengan botol terbuka?
4. Guru menugasi setiap kelompok untuk membuat
hipotesis berdasarkan gambar yang diberikan.
5. Guru meminta setiap peserta didik menuliskan
hipotesisnya pada LKPD.
6. Guru membimbing peserta didik dalam menentukan
hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan
memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas
tercapainya kompetensi pengetahuan.
Data Collection
7. Guru meminta peserta didik berdiskusi dalam kelompok
mengenai hipotesis yang dibuat sehingga dapat
menjelaskan mengapa botol parfum yang tertutup
volumenya cairannya tetap, sedangkan botol parfum yang
terbuka volumenya berkurang.
8. Peserta didik mengaitkan hipotesis yang ditemukan
dengan materi kesetimbangan kimia.
9. Guru menugasi setiap kelompok untuk mengkaji
sebanyak-banyak buku literatur tentang reaksi
kesetimbangan kimia.
Data Processing
10. Guru meminta kepada setiap kelompok untuk
mencocokkan hipotesis yang dibuat dengan informasi
yang telah diperoleh dari buku literatur.
11. Peserta didik menemukan bahwa:
“Parfum dengan botol tertutup tidak berkurang jumlahnya
karena uapnya tidak dapat keuar dan bila sudah jenuh uap
parfum tersebut akan mengembun kembali. Oleh
karenanya pada parfum dengan botol tertutup tejadi
sistem kesetimbangan kimia.”
12. Peserta didik menemukan kaitan hipotesis yang dibuat
dengan materi pembelajaran sehingga dapat menjelaskan
pengertian reaksi kesetimbangan kimia, ciri-ciri reaksi
kesetimbangan kimia, jenis reaksi kesetimbangan kimia,
hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu
tetapan kesetimbangan.
13. Guru meminta setiap peserta didik untuk mengisi LKPD
yang telah disiapkan oleh guru berdasarkan data atau
informasi yang diperoleh.
Verification
14. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk
membacakan hasil data yang diperoleh mengenai
hipotesis bahwa pada parfum dengan botol tertutup tejadi
sistem kesetimbangan kimia.
15. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk
membacakan pengertian reaksi kesetimbangan kimia,
ciri-ciri reaksi kesetimbangan kimia, jenis reaksi
kesetimbangan kimia, hubungan kuantitatif antara
pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
yang dinyatakan dalam suatu tetapan kesetimbangan.
16. Guru meminta setiap kelompok memperhatikan,
mencermati, dan membandingkan hasil analisis data dari
kelompok lain.
Generalization
1. Guru memberikan penguatan dan penjelasan kembali
mengenai pengertian reaksi kesetimbangan kimia, ciri-
ciri reaksi kesetimbangan kimia, jenis reaksi
kesetimbangan kimia, hubungan kuantitatif antara
pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
yang dinyatakan dalam suatu tetapan kesetimbangan.
2. Guru melengkapi kesimpulan yang sudah disampaikan
peserta didik untuk menyamakan konsep pada materi
pembelajaran kesetimbangan kimia.
Penutup 1. Guru memberikan kesimpulan secara bersama-sama 10 menit
dengan peserta didik mengenai pengertian reaksi
kesetimbangan kimia, ciri-ciri reaksi kesetimbangan
kimia, jenis reaksi kesetimbangan kimia, hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu
reaksi kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu
tetapan kesetimbangan.
2. Guru memberikan ucapan penghargaan untuk kinerja
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya, yaitu:
KD 3.9 Faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbambangan kimia dan peranannya dalam industri
4. Guru meminta peserta didik menutup kegiatan
pembelajaran dan memberi salam penutup.
“Wasalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Sampai jumpa lagi di pertemuan selanjutnya, masih
dengan materi kesetimbangan kimia.”

H. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Teknik Bentuk Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian

3.8.1 Menjelaskan pengertian Aspek Melakuka Kompetensi Esai


reaksi kesetimbangan kognitif n test pengetahuan
kimia. (pengetahuan) tertulis dalam
3.8.2 Menjelaskan jenis reaksi
menjawab
kesetimbangan kimia.
3.8.3 Menjelaskan hubungan
kuantitatif antara soal
pereaksi dan hasil reaksi
dari suatu reaksi
kesetimbangan yang
dinyatakan dalam suatu
tetapan kesetimbangan.
1. Instrumen Penilaian Aspek Kognitif
SOAL TEST TERTULIS
3.8.1 Menjelaskan pengertian reaksi kesetimbangan kimia.
1. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia!
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi reversibel? Tuliskan contoh reaksinya!
3. Apa yang dimaksud dengan reaksi irreversibel? Tuliskan contoh reaksinya!
3.8.2 Menjelaskan jenis reaksi kesetimbangan kimia.
4. Jelaskan jenis reaksi kesetimbangan kimia beserta contohnya!
3.8.3 Menjelaskan hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu tetapan kesetimbangan.
5. Jelaskan hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan!

RUBRIK PENILAIAN ASPEK KOGNITIF

Indikator Nomor Jenis Jenjang Kunci Jawaban Skor


Pencapaian Soal Soal Aspek
Kompetens Kognitif
i
3.8.1 1. Esai C1 Kesetimbangan kimia adalah 5
(Mengingat) kondisi dalam reaksi kimia yang
reversibel atau dapat balik
dimana tidak terdapat perubahan
baik jumlah reaktan maupun
jumlah produk yang terbentuk
dalam reaksi tersebut.
3.8.1 2. Esai C2 Reaksi reversibel adalah reaksi 5
(Memahami) dua arah atau maju-mundur
dimana produk yang terbentuk
akan segera bereaksi kembali
untuk menghasilkan reaktan
awal.
Contoh reaksi reversible: 5
reaksi pembentukan dan
pelarutan terumbu karang
CaO (aq) + CO2 (g) ⇋ CaCO3 (s)
3. Reaksi irreversibel adalah reaksi 5
satu arah dimana produk yang
terbentuk tidak dapat bereaksi
kembali untuk menghasilkan
reaktan awal.
Contoh reaksi irreversible: 4
reaksi perkaratan besi
Fe (s) + 3O2 (g) ⇋ 2Fe2O3(s)
3.8.2 4. Esai C2 Berdasarkan jenis zat yang 4
(memahami) terlibat dalam suatu reaksi,
kesetimbangan kimia dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:
2. Kesetimbangan homogen
merupakan kesetimbangan
dimana baik reaktan maupun
produk berada dalam satu
fasa atau bentuk misalnya
larutan sehingga akan
menghasilkan campuran yang
homogen. Reaksi antar zat
terlarut dalam suatu sistem
larutan merupakan salah satu
contoh kesetimbangan
homogen. Dalam reaksi ini,
spesi kimia yang terlibat
dapat berbentuk ion,
molekul, maupun campuran.

Sebagai contoh:
3
2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3 (g)
3. Kesetimbangan heterogen 4
adalah suatu sistem dimana
reaktan dan produk berbeda
fasa. Dalam hal ini fasa yang
dimaksuda dapat berupa fasa
padat, cair, gas, dan larutan.
Namun dalam sistem
kesetimbangan ini, fasa padat
dan cairan
murni (liquid) dapat
diabaikan.

Sebagai contoh:
PCl5 (s) ⇌ PCl3 (l) + Cl2 (g) 3
3.8.3 5. Esai C2 Hubungan antara konsentrasi – 4
(memahami) konsentrasi zat yang berada
dalam keadaan seimbang
dinyatakan dengan suatu besaran
yang disebut tetapan
kesetimbangan.
Besarnya tetapan kesetimbangan 4
tergantung pada suhu dan
konsentrasi zat. Tetapan
kesetimbangan kimia dapat
dinyatakan dalam Kc dan Kp.
Tetapan kesetimbangan yang 4
dilambangkan dengan Kc
menyatakan tetapan
kesetimbangan berdasarkan
konsentrasi (C=concentration).
Tetapan kesetimbangan 4
berdasarkan konsentrasi zat ini
hanya berlaku untuk zat – zat
dengan fasa gas dan larutan
(aqueous), sedangkan zat yang
berfasa padat (solid) dan liquid
(cair) tidak disertakan dalam
persamaan tetapan
kesetimbangannya.
Untuk kesetimbangan zat dalam 4
wujud gas, tetapan
kesetimbangan dapat dinyatakan
dengan Kp yang merupakan
tetapan kesetimbangan
berdasarkan tekanan parsial
(P=pressure).
Pada reaksi:
aA (g) + bB (g) ⇌ cC (g) + dD 4
(g)
maka persamaan Kc dan Kp nya
adalah :
3

Hubungan antara Kc dan Kp 3


dpat dirumuskan sebagai berikut
untuk sistem gas.
Kp = Kc(RT)Δn
Di mana:
R = tetapan gas umum (0,0082 L 2
atm/mol K)
T = suhu (K)
Δn = selisih koefisien gas produk 2
dengan reaktan
Skor Maksimal 75

Nilai Perolehan = Skor Perolehan × 100


Skor Maksimal
2. Instrumen Penilaian Aspek Psikomotorik
4.8.1 Menganalisis data untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi
melalui contoh soal.
4.8.2 Menyajikan hasil pengolahan data untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan
suatu reaksi.

RUBRIK PENILAIAN KINERJA PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Kriteria
No. Aspek Kriteria yang Dinilai yang Skor
dipenuhi
Bertanya/mengemukakan pendapat antar 1 kriteria
2
sesama teman kelompok.
Bekerja sama mengolah data dengan teman 2 kriteria
4
kelompok.
Berbagi pengetahuan yang dimiliki antar 3 kriteria
6
sesama teman kelompok.
Mampu menentukan persamaan reaksi 4 kriteria
kesetimbangan kimia dengan memerhatikan 8
1. Pengolahan data penyetaraan koefisiennya.
Mampu menentukan senyawa mana yang 5 kriteria
10
termasuk reaktan dan produk.
Mampu menuliskan rumus perhitungan nilai 6 kriteria
12
tetapan keetimbangan kimia dengan tepat.
Mampu menerapkan rumus perhitungan nilai 7 kriteria
14
tetapan keetimbangan kimia dengan tepat.
Mampu memperoleh hasil perhitungan nilai 8 kriteria
16
tetapan kesetimbangan kimia dengan tepat.
Analisis data disusun secara sistematis 1 kriteria
2. Penyajian data (diketahui, ditanyakan, dan penyelesaian 2
melalui penerapan rumus).
Dalam analisis data termuat rumus 2 kriteria
4
perhitungan.

Skor Maksimal 20
Nilai Perolehan = Skor Perolehan × 100
Skor Maksimal
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) I
KESETIMBANGAN KIMIA

KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER I


Model Discovery Learning

Kompetensi
Dasar
Nama Siswa : ....................................................
Kelompok : ....................................................
Kelas : ....................................................
3.8 Menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi.

Indikator Pencapaian
Keterampilan
3.8.4 Menjelaskan pengertian reaksi kesetimbangan kimia.
3.8.5 Menjelaskan ciri-ciri reaksi kesetimbangan kimia.
3.8.6 Menjelaskan jenis reaksi kesetimbangan kimia.
3.8.7 Menjelaskan hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu tetapan kesetimbangan.

Tujuan
Pembelajaran
1. Dengan membaca beberapa referensi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
reaksi kesetimbangan kimia.
2. Dengan membaca beberapa referensi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian ciri-
ciri reaksi kesetimbangan kimia.
3. Dengan membaca beberapa referensi, peserta didik dapat menjelaskan jenis reaksi
kesetimbangan kimia, setidaknya menyertakan satu contoh persamaan reaksinya.
4. Dengan membaca beberapa referensi, peserta didik dapat menjelaskan hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan yang
dinyatakan dalam suatu tetapan kesetimbangan.

STIMULAS
I
1. Perhatikanlah gambar di bawah ini!
IDENTIFIKASI
MASALAH
Buatlah hipotesis mengenai reaksi kesetimbangan di dalam hubungan antara pereaksi
dan hasil reaksi!
Jawab:
............................................................................................
....
............................................................................................
....
PENGUMPULAN
DATA

Carilah informasi yang relevan mengenai laju reaksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan, dengan menggunakan buku teks
atau referensi lain yang relevan!
1. Apa yang dimaksud dengan reaksi kesetimbangan kimia?
Jawab:
.............................................................................................
...
.............................................................................................
...
.............................................................................................
...
.............................................................................................
4. Bagaimana hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu tetapan kesetimbangan?
Jawab:
.............................................................................................
...
.............................................................................................
...
.............................................................................................
...
.............................................................................................
...
.............................................................................................
...
PENGOLAHAN
DATA
Jawablah pertanyaan dibawah ini berdasarkan hasil penelusuran informasi dan
hubungannya dengan hipotesis yang kalian rumuskan!
1. Apa yang menyebabkan cairan parfum dalam botol yang tertutup tidak menguap
(tetap volumenya)? Reaksi kimia apa yang terjadi di dalam cairan parfum dengan
botol tetrtutup?
Jawab:
............................................................................................
....
............................................................................................
....
............................................................................................
....
............................................................................................
....
............................................................................................
....
............................................................................................
....
............................................................................................
....
1.Tuliskan hasil pengamatan percobaan pada tabel berikut!
............................................................................................
....
............................................................................................
....
2. Apa yang menyebabkan cairan parfum dalam botol yang terbuka menguap
(berkurang volumenya)? Reaksi kimia apa yang terjadi di dalam cairan parfum
dengan botol terbuka?
Jawab:
............................................................................................
KESIMPULAN
....
............................................................................................
....
Kesimpulan:
............................................................................................
…………………………………………………................................
....
.
............................................................................................
............................................................................................
....
............................................................................................
....

Anda mungkin juga menyukai