PENGADAAN
Nomor : 03/ULP.ST19/06.21/03/2019
Tanggal: 28 Maret 2019
untuk
Kelompok Kerja-IV
Unit Layanan Pengadaan
ttd
A. UMUM
1. Lingkup 1.1 Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta
Pekerjaan untuk menyampaikan penawaran atas paket
Pengadaan Jasa Lainnya sebagaimana tercantum
dalam LDP.
1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan ditentukan
dalam Lembar Data Pemilihan.
1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan
syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai
kontrak.
8
pemenang, selama pelaksanaan kontrak. Jumlah
anggota KSO maksimal adalah sebagaimana yang
disebutkan dalam LDP.
3.3 Peserta dapat memiliki kewarganegaraan dari suatu
negara dengan memperhatikan pembatasan dalam
ketentuan IKP angka 3.6. Peserta dianggap memiliki
kewarganegaraan suatu Negara jika Peserta itu
dibentuk, didirikan atau didaftarkan di dan
beroperasi berdasarkan ketentuan
perundangundangan Negara tersebut sebagaimana
dibuktikan dengan akta pendirian perusahaan (atau
dokumen pembentukan usaha atau asosiasi lain yang
dipersamakan) dan dokumen pendaftaran
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kriteria ini juga digunakan untuk menentukan
kewarganegaraan dari subpenyedia atau
subkonsultan yang diusulkan atas sebagian
Pekerjaan termasuk Jasa-Jasa terkait. Untuk
kepentingan ini, kewarganegaraan adalah negara
dimana peserta, subkontraktor, subkonsultan (baik
individual maupun perusahaan) terdaftar.
3.4 Peserta yang dikenakan sanksi oleh Bank sesuai
dengan ketentuan IKP 4 dan ketentuan Pedoman
Bank untuk “Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi dalam Proyek-Proyek yang Dibiayai dengan
Pinjaman IBRD serta Kredit dan Hibah IDA
(“Pedoman Anti Korupsi”)” tidak memenuhi syarat
untuk mengikuti prakualifikasi, mengajukan
penawaran atau ditetapkan sebagai pemenang
kontrak yang dibiayai Bank atau mendapatkan
manfaat dari kontrak yang dibiayai Bank secara
keuangan atau lainnya selama jangka waktu yang
ditetapkan oleh Bank. Daftar badan usaha dan orang
perseorangan (individu) yang dilarang dapat dilihat
pada website Bank
http://www.worldbank.org/debarr.
3.5 Badan Usaha Milik Negara di Indonesia dapat
menjadi peserta hanya apabila mereka dapat
membuktikan bahwa mereka:
(i) mandiri secara hukum dan keuangan;
(ii) beroperasi berdasarkan undang-undang
perseroan terbatas, dan
(iii) (iii) bukan lembaga yang bergantung pada
Executing Agency. Agar memenuhi syarat,
9
badan usaha milik negara wajib memberikan
bukti yang meyakinkan bagi Bank, melalui
semua dokumen yang relevan, termasuk
Anggaran Dasarnya dan informasi lain yang
diminta oleh Bank bahwa badan usaha milik
negara tersebut: (i) merupakan badan hukum
yang terpisah dari pemerintah; (ii) saat ini
tidak mendapatkan subsidi atau dukungan
anggaran dalam jumlah yang besar; (iii)
beroperasi sebagai badan usaha komersial
yang tidak wajib menyerahkan
kelebihan/surplusnya kecuali dalam bentuk
dividen kepada pemerintah, dapat
memperoleh hak dan kewajiban, meminjam
dana dan bertanggung jawab atas
pengembalian utang-utangnya, dan dapat
dinyatakan pailit; dan (iv) tidak mengajukan
penawaran atas kontrak yang akan diberikan
oleh kementerian atau lembaga pemerintah
yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku merupakan instansi
penanggung jawab atau pengawas dari badan
usaha atau dapat mempengaruhi atau
mengendalikan jalannya badan usaha atau
3.6 Badan usaha atau orang perseorangan (individu)
tidak memenuhi syarat menjadi peserta apabila
sebagaimana dimaksud dalam Bab IV.1 yaitu :
(a) sesuai dengan Undang-Undang atau peraturan
resmi, negara Peminjam melarang diadakannya
hubungan komersial dengan Negara tersebut,
dengan ketentuan Bank merasa yakin bahwa
ketidakikutsertaan itu tidak menghilangkan
persaingan yang efektif untuk penyediaan barang
atau pengadaan kontrak pekerjaan atau jasa yang
dibutuhkan; atau;
(b) karena tindakan yang sesuai dengan keputusan
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
berdasarkan Bab VII Piagam PBB, Negara
Peminjam melarang impor barang atau
pengadaan kontrak pekerjaan atau jasa dari
Negara tersebut, atau pembayaran ke suatu
negara, orang atau badan di Negara
10
3.7 Peserta wajib menyampaikan seluruh persyaratan
yang diminta oleh Pokja ULP yang sesuai dengan
ketentuan dalam dokumen pengadaan.
3.8 Material, peralatan dan jasa yang diadakan
berdasarkan Kontrak ini dan dibiayai oleh Bank
dapat berasal dari suatu negara yang terkena
pembatasan sebagaimana dimaksud dalam Bab IV.1
tentang Negara-Negara yang Memenuhi Syarat, dan
semua pengeluaran biaya berdasarkan Kontrak ini
tidak melanggar pembatasan tersebut. Atas
permintaan PPK, Peserta dapat disyaratkan untuk
menyampaikan bukti asal usul material, peralatan
dan jasa yang diadakan.
11
a. anggota direksi atau dewan komisaris dalam suatu
badan usaha merangkap sebagai anggota direksi atau
dewan komisaris pada badan usaha lainnya yang
menjadi peserta pada Pelelangan yang sama;
b. penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan
perencana(apabila ada) menjadi Penyedia Jasa
Lainnya atau menjadi konsultan pengawas untuk
pekerjaan fisik yang direncanakannya, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Terima Jadi (turn key contract)
atau Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
c. penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan
pengawas (apabila ada) menjadi Penyedia Penyedia
Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang diawasi, kecuali
dalam pelaksanaan Kontrak Terima Jadi (turn key
contract) atau Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I
atau anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang
mengikuti Pengadaan dan bersaing dengan
perusahaan lainnya, merangkap sebagai anggota
Pokja ULP atau pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan;
e. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, secara langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau
menjalankan perusahaan peserta dan/atau peserta,
secara langsung maupun tidak langsung,
dikendalikan oleh atau berada di bawah kendali
bersama dengan peserta lain;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung
oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima
puluh perseratus) pemegang saham dan/atau salah
satu pengurusnya sama dan/atau menerima atau
telah menerima subsidi langsung maupun tidak
langsung dari peserta lain;
g. secara langsung atau tidak langsung mengendalikan,
dikendalikan oleh, berada di bawah kendali bersama
dengan peserta lain;
h. peserta menerima atau telah menerima subsidi
langsung maupun tidak langsung dari peserta lain;
i. peserta mempunyai wakil resmi yang sama dengan
peserta lain;
12
j. peserta mempunyai hubungan dengan peserta lain,
secara langsung maupun melalui pihak ketiga
sehingga peserta mempunyai kedudukan yang dapat
mempengaruhi penawaran Peserta lain, atau
mempengaruhi keputusan Pemilik Pekerjaan
mengenai proses pelelangan;
k. mengajukan lebih dari satu penawaran dalam proses
pelelangan ini. Pengajuan lebih dari satu penawaran
oleh satu Peserta akan mengakibatkan
digugurkannya semua Penawaran dari Peserta
bersangkutan. Namun, hal ini tidak membatasi
keikutsertaan satu subpenyedia yang sama dalam
lebih dari satu penawaran;
l. atau salah satu afiliasinya pernah menjadi konsultan
dalam penyusunan desain atau spesifikasi teknis
pekerjaan yang menjadi subyek penawaran;
m. atau salah satu afiliasinya telah dipekerjakan (atau
diusulkan untuk dipekerjakan) oleh PPK sebagai
tenaga ahli untuk pelaksanaan Kontrak;
n. akan menyediakan barang, pekerjaan atau jasa non-
konsultan yang berasal dari atau berkaitan langsung
dengan jasa konsultasi untuk persiapan atau
pelaksanaan proyek yang disebutkan dalam
ketentuan IKP 1.2; atau menyediakan atau
disediakan oleh afiliasi yang secara langsung
maupun tidak langsung mengendalikan,
dikendalikan oleh, atau berada di bawah kendali
bersama dengan perusahaan bersangkutan; atau
o. mempunyai hubungan bisnis atau keluarga yang
dekat dengan pegawai Pemerintah Indonesia yang
bekerja pada lembaga pelaksana proyek, atau
penerima sebagian pinjaman yang: (i) secara
langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
penyusunan dokumen lelang atau spesifikasi
kontrak, dan/atau proses evaluasi penawaran dari
kontrak tersebut; atau (ii) akan terlibat dalam
pelaksanaan atau pengawasan pelaksanaan kontrak
kecuali apabila pertentangan kepentingan yang
berasal dari hubungan tersebut telah diselesaikan
dengan cara yang dapat diterima oleh Bank selama
berlangsungnya proses pengadaan dan pelaksanaan
kontrak.
13
5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali
cuti diluar tanggungan K/L/D/I.
6. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
7. Isi Dokumen 7.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari:
Pengadaan
a. Bab I - Umum
b. Bab II – Pengumuman Pelelangan
c. Bab III - Instruksi Kepada Peserta (IKP);
d. Bab IV - Lembar Data Pemilihan (LDP);
e. Bab IV.1 – Negara-Negara Yang Memenuhi
Syarat;
f. Bab IV.2 – Kebijakan Bank Dunia – Praktek
Korupsi dan Penipuan;
g. Bab V – Lembar Data Kualifikasi (LDK);
h. Bab VI – Bentuk-Bentuk Penawaran Standar:
A. Bentuk Surat Penawaran (untuk Peserta
tunggal atau Peserta Kemitraan/KSO),
B. [Bentuk Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO), apabila perlu],
C. Bentuk Dokumen Penawaran Teknis;
D. Bentuk Dokumen Penawaran Kualifikasi,
E. Bentuk Pakta Integritas (untuk
Kemitraan/Kerja Sama Operasi-KSO),
i. Bab VII – Bentuk Dokumen Kontrak:
A. Bentuk Surat Perintah Kerja
B. Bentuk Kontrak (Perintah Kerja)
j. Bab VIII - Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
k. Bab IX - Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
l. Bab X - Spesifikasi Teknis;
m. Bab XI – Jadwal Aktifitas;
n. Bab XII – Bentuk Dokumen Standar Lainnya
A. Bentuk Surat Penunjukan Penyedia
Pekerjaan (SPPBJ;
B. Bentuk Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
C. Bentuk Jaminan Pelaksanaan dari Bank;
D. Bentuk Jaminan Uang Muka dari Bank;
E. Bentuk Pernyataan Bank Komersial atas
Fasilitas Kredit;
14
F. Bentuk Statement of Availability;
G. Bentuk Curriculum Vitae (CV);
H. Bentuk Jaminan Sanggahan Banding.
Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen
Pengadaan ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen
Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya
merupakan risiko peserta.
15
9.6 Dalam hal dilaksanakan peninjauan lapangan maka
Berita Acara Peninjauan Lapangan akan dibuat dan
diunggah melalui aplikasi SPSE.
16
13. Bahasa 13.1 Semua Dokumen Penawaran harus
Penawaran menggunakan Bahasa Indonesia.
13.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen
Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia
atau bahasa asing.
13.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu
disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam
hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku
adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
17
7) data teknis (seperti brosur, spesifikasi dsb.)
untuk bahan/barang tertentu apabila
ditetapkan dalam LDP.
f. Penawaran kualifikasi: Lihat Bab V – Lembar
Data Kualifikasi dan Form Isian Elektronik Data
Kualifikasi dalam aplikasi SPSE (untuk peserta
tunggal/single bidders) dan dalam Bab VI (untuk
peserta Kemitraan/Kerja Sama Operasi/KSO)
dalam dokumen pengadaan ini.
g. Pakta Integritas (peserta yang berbentuk
Kemitraan/Kerja Sama Operasi/KSO harus
mengisi dan Formulir Pakta Integritas yang
ditetapkan dalam Bab VI dokumen pengadaan
ini bersama dengan penawarannya. Semua
peserta lain dianggap telah menandatangani
Pakta Integritas ketika mendaftarkan diri sebagai
peserta lelang paket pekerjaan melalui aplikasi
SPSE).
14.2 Surat Penawaran dan semua dokumen yang
disebutkan dalam ketentuan IKP butir 14.1 harus
dipersiapkan dengan menggunakan bentuk-bentuk
yang sesuai dalam Bab VI dokumen pengadaan ini.
15. Harga 15.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka
Penawaran dan huruf.
15.2 Peserta mencantumkan harga satuan dan harga total
untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Jadwal
Aktifitas. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak
dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus
dilaksanakan.
15.3 Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah serta biaya
asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan Paket Jasa Lainnya ini diperhitungkan
dalam total harga penawaran.
15.4 [Untuk kontrak yang masa pelaksanaannya lebih
dari 12 (dua belas) bulan, Penyesuaian harga
diberlakukan sebagaimana diatur dalam Syarat-
Syarat Umum/Khusus Kontrak.]
18
16. Mata Uang 16.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran dan mata uang Rupiah.
Cara
16.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
Pembayaran
sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam
dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
18. Pengisian Form 18.1 Peserta berkewajiban untuk mengisi Form Isian
Kualifikasi Elektronik Data Kualifikasi dalam aplikasi SPSE.
18.2 Form Isian Elektronik Data Kualifikasi dianggap
telah disetujui setelah ditandatangani oleh peserta,
kecuali untuk peserta yang melakukan
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) di mana Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang telah
dilengkapi harus ditandatangani oleh pejabat yang
menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
berhak mewakili Kemitraan/KSO dan diserahkan
bersama dengan Penawaran.
19
19. Pakta Integritas 19.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan dan akan melaporkan terjadinya kolusi,
korupsi, dan nepotisme (KKN).
19.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu
paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta
dianggap telah menandatangani Pakta Integritas,
kecuali untuk peserta yang melakukan
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) di mana badan
usaha yang ditunjuk mewakili Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) wajib menyampaikan pakta integritas
melalui fasilitas unggahan lainnya pada form isian
elektronik data kualifikasi di aplikasi SPSE.
20
D. PEMASUKAN PENAWARAN
20. Pemasukan/ 20.1 Peserta menyampaikan Penawaran kepada Pokja
Penyampaian ULP dengan ketentuan:
Penawaran
a. Pertama-tama, peserta tunggal (single bidders)
mengirimkan Dokumen Penawaran Kualifikasi
melalui form isian elektronik data kualifikasi
melalui aplikasi SPSE. Peserta Kemitraan/KSO
mengirimkan form isian elektronik data
Kualifikasi yang telah diisi dalam file penawaran
yang diunggah.
b. Selanjutnya, unggah file penawaran terenkripsi
(*.rhs) melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal yang
ditetapkan.
c. Peserta dapat mengirimkan dokumen penawaran
kualifikasi secara berulang sebelum batas akhir
waktu pemasukan Dokumen Penawaran.
Dokumen penawaran kualifikasi yang dikirmkan
terakhir akan menggantikan data kualifikasi
yang telah terkirim sebelumnya
20.2 Penawaran terdiri dari:
1) Satu file yang berisi semua dokumen yang
disebutkan dalam IKP butir 14 yang dienkripsi
dengan menggunakan Aplikasi Pengaman
Dokumen (APENDO).
2) peserta mengunggah (upload) file penawaran
yang telah terenkripsi (*.rhs) melalui aplikasi
SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
3) Peserta dapat mengunggah file penawaran
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. File
penawaran terakhir akan menggantikan file
penawaran yang telah terkirim sebelumnya.
20.3 Selain Penawaran yang dimasukkan melalui aplikasi
SPSE, peserta harus menyerahkan: Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) Asli (apabila
ada) melalui pos tercatat/kurir kepada Pokja ULP
21. Batas Akhir 21.1 dengan
Penawaran alamat
harus yang tercantum
disampaikan dalam
secara LDP.
elektronik
Waktu Dokumen tersebut
melalui aplikasi harus
SPSE diterima
kepada sebelum
Pokja batas
ULP paling
Pemasukan akhir
lambatpemasukan
pada tanggalpenawaran. Dalam
dan waktu yang hal terdapat
ditentukan oleh
Penawaran dan perbedaan antara dokumen
Pokja ULP dalam aplikasi SPSE. asli dengan dokumen
yang diunggah maka yang berlaku adalah dokumen
asli.
21
Penawaran 21.2 Apabila terpaksa dilakukan perubahan batas akhir
Terlambat pemasukan penawaran maka Pokja ULP harus
menyampaikan alasan yang sebenarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.
21.3 Aplikasi SPSE akan menolak setiap file penawaran
yang dikirimkan setelah batas akhir pemasukan
penawaran.
22
yang dikirim melalui jasa kurir, faksimili atau email.
Perubahan pada harga atau substansi penawaran
tidak diminta, dilakukan atau diizinkan kecuali
untuk mengkonfirmasi hasil koreksi atas kesalahan
aritmatik yang ditemukan oleh Pokja ULP dalam
evaluasi penawaran sesuai dengan ketentuan IKP
butir 24 atau untuk mengkonfirmasi informasi yang
tidak jelas atau tidak lengkap sehubungan dengan
kualifikasi peserta sesuai dengan IKP butir 26.3.
23.4 Apabila Peserta tidak menyampaikan klarifikasi atas
penawarannya pada tanggal dan waktu yang
ditetapkan dalam permintaan klarifikasi dari Pokja
ULP maka penawarannya dapat ditolak.
23
25. Evaluasi 25.1 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang
Penawaran meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi
25.2 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi
penawaran adalah sebagai berikut:
a. Pokja ULP menggunakan kriteria dan
metodologi evaluasi yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan. Kriteria evaluasi lain tidak
boleh digunakan;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Penawaran kecuali
memberikan informasi kualifikasi apabila
diminta secara tertulis oleh Pokja ULP;
c. penawaran yang responsif secara substansial
adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini,
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini
yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak
adil di antara peserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan:
1) ketidakhadiran peserta dalam pemberian
penjelasan dan/atau pembukaan penawaran;
dan/atau
2) penyimpangan, kondisi, kesalahan atau
kelalaian yang tidak signifikan/tidak
penting.
24
f. Peserta dilarang mempengaruhi atau melakukan
intervensi kepada Pokja ULP selama proses
evaluasi. Komunikasi dengan cara lain tidak
dilakukan antara peserta dan Pokja ULP kecuali
dilakukan secara tertulis, selama proses evaluasi
penawaran sampai pengumuman pemenang;
g. Pokja ULP membatalkan pemenang apabila
pemenang tersebut termasuk karyawannya atau
agennya atau subkonsultan, subpenyedia,
penyedia jasa, pemasok dan/atau karyawannya
secara langsung maupun tidak langsung terlibat
dalam praktek korupsi, penipuan, kolusi,
pemaksaan atau penghalangan dalam bersaing
untuk mendapatkan kontrak.
25.3 Evaluasi Administrasi:
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dievaluasi
pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan responsif secara
administrasi, apabila:
1) syarat-syarat administrasi dalam ketentuan
butir (2) di bawah ini secara substansial
dipenuhi/dilengkapi;
2) surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran
tidak kurang dari 90 (sembilan puluh) hari
setelah batas akhir pemasukan penawaran
yang ditetapkan;
b) bertanggal;
c) ditandatangai oleh wakil yang sah dari
peserta.
c. apabila tidak ada penawaran yang responsif
secara substansial, maka pelelangan dinyatakan
gagal.
25.4 Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran
yang secara substansial responsif terhadap
syarat-syarat administrasi;
b. unsur-unsur evaluasi teknis sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Bab X tentang Spesifikasi
Teknis;
25
c. evaluasi teknis harus dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Pokja ULP harus mengevaluasi terpenuhinya
persyaratan teknis secara substansial seperti
yang ditetapkan dalam Bab X tentang
Spesifikasi Teknis;
2. Penawaran dinyatakan responsif secara teknis
dan substansial terhadap persyaratan teknis
apabila:
1) metode pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan menggambarkan
kemampuan dalam penyelesaian
pekerjaan;
2) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan serah terima pertama
Pekerjaan (PHO) yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu yang tercantum
dalam LDP;
3) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Bab X tentang
Spesifikasi Teknis;
4) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam LDP;
5) Personil yang akan ditempatkan tidak
menjadi persyaratan teknis;
6) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan
sesuai dengan yang ditetapkan dalam
LDP.
d. Apabila tidak ada penawaran yang responsif
secara substansial terhadap persyaratan teknis
maka pelelangan dinyatakan gagal.
25.5 Evaluasi Harga
a. Evaluasi harga akan dilakukan terhadap
penawaran yang responsif secara substansial
terhadap persyaratan teknis.
b. Evaluasi harga dilakukan berdasarkan harga
yang terkoreksi secara aritmatik terhadap
penawaran yang responsif secara substansial
terhadap persyaratan administratif dan teknis
26
untuk menentukan penawaran terendah hasil
evaluasi;
c. Berdasarkan evaluasi harga di atas, apabila
penawaran dengan harga terkoreksi terendah
melebihi perkiraan biaya dengan selisih yang
substansial maka pelelangan dinyatakan gagal.
26. Evaluasi 26.1 Pokja ULP harus menentukan apakah Peserta yang
Kualifikasi terpilih adalah peserta dengan harga terkoreksi
terendah dan secara administratif dan teknis
responsif secara substansial dengan syarat-syarat
yang ditentukan dalam kualifikasi seperti yang
tertera pada Lembar Data Kualifikasi (LDK) pada
dokumen pengadaan Bab V Dokumen Pengadaan
ini.
26.2 Apabila peserta dengan harga terkoreksi terendah
gagal untuk memenuhi kualifikasi yang sudah
ditentukan pada Lembar Data Kualifikasi (LDK),
Pokja ULP akan melanjutkan ke penawaran evaluasi
terendah berikutnya untuk membuat keputusan
serupa mengenai kualifikasi Peserta.
26.3 Apabila ditemukan informasi yang kurang jelas
dan/atau tidak lengkap sehubungan dengan
kualifikasi peserta, maka Pokja ULP akan meminta
klarifikasi secara tertulis (melalui surat yang dikirim
via jasa kurir, faks atau email) kepada peserta dan
memberikan waktu yang cukup (tidak kurang dari
satu minggu) kepada peserta untuk menjawab.
Informasi kualifikasi itu, baik yang bersifat faktual
maupun historis, tidak boleh mengubah substansi
penawaran dan akan diperhitungkan dalam
evaluasi.
26.4 Apabila dianggap perlu, Pokja ULP akan melakukan
verikasi secara tertulis kepada pemilik pekerjaan
sebelumnya dan/atau bank umum peserta terhadap
informasi kualifikasi yang disampaikan dalam
penawaran peserta. Setiap komunikasi lisan tidak
akan diperhitungkan.
27
27. Hak Pokja ULP Pokja ULP berhak menerima atau menolak setiap penawaran
untuk dan membatalkan proses lelang serta menolak semua
Menerima dan penawaran setiap saat sebelum penetapan pemenang, tanpa
Menolak menimbulkan kewajiban apapun bagi Peserta. Penolakan dan
Penawaran pembatalan proses pelelangan dilakukan apabila proses
pelelangan dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Dalam hal terjadi pembatalan, semua penawaran
yang dimasukkan harus segera dikembalikan kepada peserta
berserta alasan pembatalan lelang tersebut.
F. PENETAPAN PEMENANG
28. Penetapan Pokja ULP harus menetapkan pemenang yang menawar
Pemenang dengan harga terkoreksi terendah dan yang penawarannya
dinyatakan responsif secara substansial dalam evaluasi
administrasi, teknis dan harga, serta memenuhi ketentuan
kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan ini.
29. Pengumuman Pokja ULP harus mengumumkan hasil proses lelang melalui
Pemenang aplikasi SPSE di website sebagaimana tercantum dalam LDP
dan melalui papan pengumuman resmi. Informasi yang
diumumkan harus mencakup: (a) nama setiap peserta yang
memasukkan penawaran; (b) harga penawaran sebagaimana
yang dibacakan pada pembukaan penawaran; (c) harga
terkoreksi setiap penawaran yang dievaluasi; (d) nama peserta
yang penawarannya ditolak karena tidak responsif secara
substansial atau tidak memenuhi kriteria kualifikasi atau tidak
dievaluasi, beserta alasannya; dan (e) nama pemenang, total
nilai kontrak final maupun durasi dan ringkasan dari cakupan
kontrak.
28
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta
petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat berwenang lainnya.
30.3 Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara
elektronik atas semua sanggahan paling lambat 5
(lima) hari kalender setelah menerima surat
sanggahan melalui aplikasi SPSE.
30.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja
ULP harus merevisi evaluasi penawaran dan
rekomendasi penetapan pemenang. Alasan atas
keputusan itu harus dicatat dalam evaluasi hasil
revisi tersebut. Dengan demikian, jika hal ini
menyebabkan revisi terhadap rekomendasi
penetapan pemenang, maka Pokja ULP harus
mengumumkan ulang hasil revisi penetapan
pemenang sesuai dengan IKP butir 31 Dokumen
Pengadaan ini.
30.5 Peserta yang mengajukan sanggahan terhadap hasil
penetapan pemenang yang diumumkan ulang dapat
mengajukan sanggahan paling lambat 5 (lima) hari
kalendar.
30.6 Sanggahan yang disampaikan secara offline namun
bukan karena keadaan kahar atau gangguan
teknis,atau sanggahan yang disampaikan kepada
PA/KPA, PPK, atau sanggahan yang disampaikan
bukan kepada Pokja ULP atau sanggahan yang
disampaikan di luar masa sanggah, dianggap sebagai
pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
G. PENUNJUKAN PEMENANG
31. Penunjukan 31.1 PPK harus menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) apabila:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar;
c. masa sanggah berakhir.
29
31.2 PPK harus memasukkan data SPPBJ dan
mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang telah
diterbitkan pada aplikasi SPSE dan mengirimkan
SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE kepada Peserta
yang ditunjuk.
31.3 Peserta yang ditunjuk sebagai pemenang wajib
menerima keputusan tersebut.
31.4 Kegagalan pemenang untuk menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan atau menandatangani kontrak menjadi
dasar yang cukup untuk pembatalan penetapan
pemenang. Dalam hal ini, Pokja ULP dapat
menetapkan pemenang kepada peserta yang
menawarkan harga terkoreksi terendah berikutnya
dan yang penawarannya telah dinyatakan responsif
dalam evaluasi administrasi, teknis dan harga serta
memenuhi syarat-syarat kualifikasi yang tercantum
dalam dokumen pengadaan selama surat penawaran
masih berlaku atau sudah diperpanjang.
31.5 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari
kerja setelah pengumuman penetapan pemenang,
apabila tidak ada sanggahan.
31.6 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah semua sanggahan dan sanggahan
banding dijawab.
31.7 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa peserta harus
menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.
31.8 Kontrak harus ditandatangani paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
31.9 PPK harus memasukkan data kontrak dan
mengunggah dokumen kontrak yang telah
ditandatangani pada aplikasi SPSE.
30
32. BAHP, Berita 32.1 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita
Acara Lainnya, Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP
dan bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
kerahasiaan pemenang.
Proses
32.2 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP segala hal
terkait proses pemilihan penyedia/barang jasa secara
elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
difasilitasi aplikasi SPSE
32.3 Jika diperlukan, file BAHP dapat diunggah secara
berulang, diganti atau ditimpa sampai dengan
kontrak ditandatangani
H. PELELANGAN GAGAL
33. Pelelangan 33.1 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal,
Gagal apabila tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
33.2 Apabila pelelangan dinyatakan gagal atau
dihentikan maka Pokja ULP wajib memberitahukan
kepada semua peserta secara elektronik melalui
SPSE.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
34. Jaminan 34.1 Pemenang akan menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
Pelaksanaan dengan nilai yang ditetapkan dalam IKP 35.1 dalam
waktu 14 hari sejak tanggal diterbitkannya SPPBJ.
34.2 Jaminan Pelaksanaan harus dikembalikan setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan
terakhir/sekaligus telah dikurangi uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak
(apabila diperlukan).
34.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) yang sebagaimana ditetapkan oleh
Pihak Yang Berwenang;
b. Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah
31
terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak
(PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama peserta sama dengan nama yang tercantum
dalam Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang
dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan ditulis dalam
angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan
sama dengan nama PPK yang tercantum dalam
LDP;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan
dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah surat pernyataan
wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO
harus ditulis atas nama Kemitraan/KSO atau
masing-masing anggota Kemitraan/KSO
(apabila masing-masing mengajukan Jaminan
Pelaksanaan secara terpisah); dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.
34.4 Kegagalan pemenang untuk menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan sama dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.
34.5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Jaminan
Pelaksanaan harus diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
35. Penanda- 35.1 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat
tanganan 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ
Kontrak dan setelah Peserta menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan, dengan ketentuan:
32
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari harga penawaran terkoreksi; dan
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan dimulai sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai serah
terima pertama Pekerjaan.
35.2 PPK dan pemenang tidak diperkenankan mengubah
substansi konsep kontrak yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan, kecuali untuk mengisi
informasi kontrak tertentu yang sesuai dengan
penawaran.
35.3 PPK dan pemenang wajib memeriksa konsep kontrak
yang meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka
dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap
lembar Dokumen Kontrak.
35.4 Hirarki dari bagian-bagian Dokumen Kontrak
ditetapkan agar apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang
lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian, jika ada;
b. Perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. daftar kuantitas; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP.
35.5 Kontrak digandakan sesuai kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri
dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani oleh
peserta; dan
2) kontrak asli kedua untuk peserta dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani oleh
PPK;
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai,
apabila diperlukan.
33
perusahaan/pengurus koperasi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar,
yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
35.7 Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya
tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar, dapat menandatangani Kontrak Pengadaan,
sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan/karyawan
koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap
dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang
yang sah dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/ pengurus atau pihak yang sah
berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk
menandatangani Kontrak.
34
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
Acuan Uraian
Ketentuan
IKP
IKP 1.2 Nama paket pekerjaan: Non Consultant Service Oversight Service
Provider (OSP) For Component 1 (Bappenas)
Uraian singkat pekerjaan:
Tujuan utama NSUP Component-1 adalah untuk mewujudkan Kota
Tanpa Kumuh, diperlukan kolaborasi berbagai pihak yang memiliki
tingkat kepentingan dan kapasitas yang berbeda. Oleh karena itu,
Komponen 1 NSUP/KOTAKU akan difokuskan untuk memastikan
terjadinya keterpaduan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan
program dan kegiatan melalui:
a) Pengembangan kebijakan pembangunan yang efektif untuk
menyelesaikan isu/permasalahan dalam mencapai Kota Tanpa
Kumuh;
b) Pengembangan kapasitas kelembagaan perumahan dan
permukiman tingkat pusat-daerah yang mampu mendorong
pengentasan permukiman kumuh secara komprehensif dan
kolaboratif;
c) Pengembangan kerangka implementasi program pengentasan
permukiman kumuh sebagai platform bagi semua pihak yang dapat
disempurnakan secara berkelanjutan.
Sedangkan Ruang Lingkup Komponen 1 NSUP/KOTAKU
Komponen 1 KOTAKU akan berupaya mengembangkan kapasitas
kelembagaan penuntasan permukiman kumuh di tingkat pusat dan
daerah
Untuk itu, OSP Oversight Service Provider (OSP) For Component 1
(Bappenas) akan memberikan dukungan seluruh layanan operasional
CCMU dalam:
35
a. Melaksanakan kegiatan manajemen keuangan seluruh kegiatan
Komponen 1, salah satunya adalah mengelola pembayaran secara
tepat waktu untuk gaji masing-masing tenaga ahli dan pendukung,
kegiatan pengembangan kapasitas dan biaya operasional dalam
kontrak OSP sesuai dengan tata cara dan rencana kegiatan yang
telah ditentukan;
b. Menerima dan menyimpan dengan aman seluruh dokumen
pendukung berkenaan dengan poin a di atas apabila sewaktu-
waktu dibutuhkan untuk keperluan audit.
IKP 2.1 Pekerjaan ini dibiayai dengan IBRD Ln. 8636-ID, LN0004-IDN
IKP 7.1 Klausul 7.1 Point n. Bab XII - Bentuk Dokumen Standar Lainnya;
diubah menjadi:
A. Bentuk Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ)
B. Bentuk Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
C. Bentuk Jaminan Pelaksanaan dari Bank
D. Bentuk Pernyataan Bank Komersil atas Fasilitas Kredit
E. Bentuk Jaminan Uang Muka dari Bank (apabila diperlukan)
F. Bentuk Statement of Availability
G. Bentuk Curriculum Vitae (CV)
IKP 9.6 Peninjauan Lapangan akan diadakan oleh Pemilik Pekerjaan: TIDAK
IKP 14.1 Metode Pelaksanaan, Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan:
e.1, e.2 Ditetapkan oleh Pemberi Jasa dalam Lampiran L, BAB X
SPESIFIKASI TEKNIS/KERANGKA ACUAN KERJA.
Daftar personil:
e.5 1. Semua personil dalam Bab X Lampiran D. Jadwal Sumber Daya
Manusia diusulkan oleh pengguna jasa dengan mengacu pada
kualifikasi dalam Bab X Lampiran E. Kualifikasi SDM serta
jadwal penugasan dalam Bab X Lampiran D. Jadwal Sumber
Daya Manusia.
36
2. Personil inti yang diusulkan dapat berasal dari personil yang
pernah dikontrak sebagai individual konsultan NSUP
Component-1 di Kementerian PPN/Bapppenas dengan syarat
memenuhi evaluasi kinerja yang dilakukan oleh PPK.
3. Seluruh personil dalam daftar Remunerasi tidak termasuk
dalam evaluasi teknis.
4. Personil yang diusulkan akan diverifikasi kualifikasinya oleh
Pokja ULP. Personil yang memenuhi kualifikasi akan
disampaikan kepada penyedia jasa.
5. Apabila personil yang diajukan oleh pengguna jasa tidak
memenuhi kualifikasi, penyedia jasa dapat menggusulkan calon
personil pengganti dalam waktu 5 hari kalender setelah Pokja
ULP menyampaikan hasil verifikasi kualifikasi. Calon personil
pengganti tersebut akan diverifikasi kualifikasinya oleh Pokja
ULP.
6. Calon Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyertakan surat
jaminan kesanggupan menyediakan tenaga ahli sesuai
kualifikasi yang tercantum dalam Bab. X. Spesifikasi Teknis
Lampiran E.
7. Dalam jangka waktu 15 hari kalender setelah penandatanganan
kontrak, penyedia jasa harus mengajukan personil sesuai Bab X
Lampiran D. Jadwal Sumber Daya Manusia.
8. Penyedia jasa dapat melengkapi/memperbaharui personil inti
(tenaga ahli/professional staff dan asisten tenaga ahli/sub
professional staff) minimal 15 hari sebelum jadwal penugasan
sesuai dengan Bab X Lampiran D. Jadwal Sumber Daya
Manusia.
IKP 15.2 Klausul ini diganti dengan kalimat: “ Peserta mencantumkan harga
satuan dalam BAB XI – JADWAL AKTIVITAS sebagai berikut:
1. Biaya Remunerasi
a. Calon Penyedia Jasa diminta untuk memasukan penawaran
harga satuan remunerasi untuk semua personil OSP;
b. Minimum Take Home Pay (THP) personil OSP telah
ditetapkan oleh Pengguna Jasa dalam BAB XI JADWAL
AKTIVITAS, Penyedia Jasa diwajibkan membayar THP
personil OSP tidak kurang dari jumlah THP yang telah
ditetapkan;
c. Harga penawaran satuan remunerasi harus mencakup tetapi
tidak terbatas pada THP (sudah termasuk pajak pendapatan
(PPh21), tunjangan perumahan , tunjangan hari raya (THR),
tunjangan, dan biaya lainnya diluar gaji termasuk
pemenuhan persyaratan Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia), dan biaya operasional Penyedia Jasa
37
serta keuntungan Penyedia Jasa. Bila penyedia jasa
memotong Pajak Pendapatan (PPh 21) personil, maka
jumlah total yang diterima Personil ditambah dengan
potongan tersebut beserta biaya lainnya di luar gaji, tidak
boleh kurang dari minimum THP yang telah ditetapkan.
Dalam mengajukan tagihan pembayaran biaya remunerasi,
Penyedia Jasa diminta untuk melampirkan dokumen
pendukung yang membuktikan bahwa input personil yang
ditagihkan benar-benar telah terjadi dan untuk jenis tagihan
ini tidak diperlukan bukti harga satuan remunerasi maupun
besaran pengeluaran biaya yang sebenarnya (actual cost);
d. Pembayaran oleh Pemberi Jasa kepada Penyedia Jasa akan
dibuat berdasarkan harga satuan remunerasi yang tercantum
di dalam kontrak dikalikan dengan input (bulan) aktual dari
masing-masing personil.
2. Biaya Reimbursable
a. Semua harga satuan biaya reimbursable yang ditawar oleh
Calon Penyedia Jasa sebagaimana tercantum di Bagian XI
Jadwal Aktivitas adalah harga satuan tetap (fixed), sesuai
dengan harga satuan dan harga penawaran yang diusulkan
secara kompetitif oleh Penyedia Jasa di dalam Jadwal
Aktivitas, dimana pembayaran oleh Pengguna Jasa kepada
Penyedia Jasa dibuat berdasarkan harga satuan tetap (fixed)
yang tercantum di dalam Jadwal Aktivitas dikalikan dengan
jumlah kuantitas aktual. Dalam mengajukan tagihan
pembayaran biaya reimbursable diatas, Penyedia Jasa
diminta untuk melampirkan dokumen pendukung yang
membuktikan bahwa volume/kuantitas kegiatan yang
ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan dan untuk jenis
tagihan ini tidak diperlukan bukti harga satuan biaya
maupun besaran pengeluaran biaya yang sebenarnya
(actual cost).
b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item ceiling rate
merupakan harga yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa
sebagaimana tercantum di Bagian XI Jadwal Aktivitas,
dimana berdasarkan biaya aktual (at cost), tidak dapat melebihi
batas harga satuan yang sudah ditetapkan, serta didukung oleh
dokumen tagihan asli untuk membuktikan bahwa harga
satuan, volume pekerjaan dan besaran tagihan sesuai dengan
kejadian yang sebenarnya. Penyedia jasa memasukan
penawaran management fee untuk item ceiling rate tersebut.
Dalam mengajukan tagihan pembayaran biaya reimbursable
untuk item ceiling rate, harga satuan aktual (at cost)
ditambahkan dengan prosentase manegement fee.
38
c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh pengguna jasa
dengan diberi keteangan "fixed rate (management fee)", maka
Penyedia Jasa harus membayarkan sesuai dengan harga satuan
yang ditetapkan oleh pengguna jasa dikalikan dengan volume
pekerjaan. Dalam mengajukan tagihan pembayaran biaya
reimbursable diatas, Penyedia Jasa diminta untuk
melampirkan dokumen pendukung yang membuktikan bahwa
volume/kuantitas kegiatan yang ditagihkan benar-benar telah
dilaksanakan dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan
bukti harga satuan biaya maupun besaran pengeluaran biaya
yang sebenarnya (actual cost) dan ditambahkan dengan
management
3. Management Fee
a. Penawaran biaya Management Fee oleh calon Penyedia Jasa
dianggap sudah termasuk biaya pengelolaan, biaya opera-
sional dan biaya-biaya lainya termasuk biaya asuransi
kecelakaan kerja serta keuntungan Penyedia Jasa dalam
melaksanakan jasa layanan OSP.
b. Penawaran biaya Management Fee tidak termasuk jenis
kegiatan yang harga satuannya ditawar oleh Calon Penyedia
Jasa, dimana harga satuan yang ditawar dianggap sudah
termasuk biaya pengelolaan, biaya operasional dan biaya-biaya
terkait lainnya. Dengan demikian, Management Fee
dinyatakan sebagai persentase (%) dari total biaya yang harga
satuannya ditetapkan oleh Pemberi Jasa.
IKP 17.1 Masa berlaku penawaran 120 (seratus dua puluh) hari kalendar sejak
batas akhir pemasukan penawaran yang ditetapkan dalam aplikasi
SPSE.
IKP 17.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan: 22 (dua puluh dua) bulan
IKP 21.1 Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan penawaran adalah :
Tanggal : 29 April 2019
39
Waktu : 13.00 WIB
Tempat Pemasukan : Sekretariat Unit Layanan Pengadaan
Kementerian PPN Bappenas
Jl. Sunda Kelapa No.9 Menteng Jakarta Pusat
IKP 22.1 Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan penawaran adalah :
Tanggal : 29 April 2019
Waktu : 13.10 WIB
Tempat Pemasukan : Sekretariat Unit Layanan Pengadaan
Kementerian PPN Bappenas
Jl. Sunda Kelapa No.9 Menteng Jakarta Pusat
IKP 25.4 Bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan tidak melebihi 25% dari
total harga penawaran.
c.4
Evaluasi Teknis: metode pelaksanaan pekerjaan dalam ketentuan ini
c2, c6
tidak berlaku
IKP 30.5 Klausul ini diganti dengan kalimat “Peserta yang mengajukan
sanggahan terhadap hasil penetapan pemenang yang diumumkan
ulang dapat mengajukan sanggahan paling lambat 5 (lima) hari kerja”
40
IKP 34.3.a Jaminan Pelaksanaan diterbitkan oleh Bank Umum Pemerintah/
Swasta
IKP 34.3.b Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 22 (dua puluh dua) bulan
sejak penandatanganan kontrak.
IKP 34.3.f Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Program Perencanaan
Pembangunan Nasional II
Satker Kantor Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
IKP 34.3.h Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara
41
BAB IV.1 NEGARA-NEGARA YANG MEMENUHI SYARAT
Dengan mengacu kepada IKP 3.6(b) dan 3.8, sebagai informasi bagi Peserta, sampai
saat ini, badan usaha, barang dan jasa dari negara-negara berikut tidak boleh ikut
dalam proses pelelangan ini:
www.worldbank.org/debarr
42
BAB IV.2. KEBIJAKAN BANK DUNIA – PRAKTEK KORUPSI DAN
PENIPUAN
1 Dalam konteks ini, setiap tindakan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan
kontrak demi keuntungan yang tidak sebagaimana mestinya adalah tidak patut.
2 Dalam ayat ini, “pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” termasuk
didalamnya staf Bank Dunia dan karyawan organisasi lain yang membuat atau memeriksa
keputusan-keputusan pengadaan.
3 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban” berkaitan
dengan proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau “pengabaian”
dimaksudkan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
4 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan
(termasuk pejabat publik) yang berupaya, baik oleh mereka sendiri maupun melalui pihak atau
entitas lain yang tidak berpartisipasi dalam proses pengadaan atau seleksi, untuk mendorong
persaingan atau menetapkan harga penawaran pada tingkat yang tidak kompetitif atau
direkayasa atau membocorkan harga penawaran atau syarat-syarat lain kepada satu sama lain.
43
(iv) “Praktek pemaksaan (koersif)” adalah merusak atau merugikan, atau
mengancam untuk merusak atau merugikan, secara langsung maupun tidak
langsung, suatu pihak atau properti pihak tersebut guna mempengaruhi
tindakan-tindakan suatu pihak secara tidak patut5;
(v) “Praktek obstruktif” adalah
(aa) secara sengaja merusak, memalsukan, mengubah atau menyembunyikan
barang bukti investigasi, atau membuat pernyataan palsu kepada petugas
penyelidik untuk secara material menghalangi investigasi Bank terhadap
tuduhan praktek korupsi, penipuan, pemaksaan atau kolusi; dan/atau
mengancam, mengganggu atau mengintimidasi suatu pihak untuk
menghalanginya dalam menyingkapkan apa yang diketahuinya
sehubungan dengan investigasi atau dalam melakukan investigasi, atau
(bb) Perbuatan yang ditujukan untuk secara material menghalangi pelaksanaan
hak Bank dalam melakukan pemeriksaan dan audit yang ditetapkan
berdasarkan butir 1.16(e) di bawah ini.
(b) menolak usulan penetapan pemenang apabila Bank memutuskan bahwa
peserta yang direkomendasikan sebagai pemenang atau personilnya atau
kuasanya atau subkonsultan, subpenyedia, penyedia jasa, pemasok dan/atau
karyawan-karyawannya secara langsung maupun tidak langsung telah terlibat
dalam praktek korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif dalam
bersaing memenangkan kontrak bersangkutan;
(c) menyatakan proses pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan Bank
(misprocurement) dan membatalkan sebagian pinjaman yang dialokasikan
untuk kontrak apabila Bank memutuskan pada waktu kapan pun bahwa
perwakilan dari Peminjam atau penerima sebagian hasil pinjaman telah
melakukan praktek korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif
selama proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak bersangkutan tanpa ada
tindakan yang cepat dan tepat dari pihak Peminjan yang dianggap memuaskan
oleh Bank untuk menanggulangi praktek-praktek tersebut ketika praktek-
praktek itu dilakukan, termasuk lalai untuk segera memberitahukan Bank pada
waktu mereka mengetahui adanya praktek-praktek tersebut;
(d) menjatuhkan sanksi atas suatu badan usaha atau orang (individu) pada saat
kapan pun sesuai dengan prosedur sanksi Bank yang berlaku6, termasuk dengan
5 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan atau
pelaksanaan kontrak
6 Suatu badan usaha atau seseorang dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi pemenang
kontrak yang dibiayai oleh Bank setelah: (i) selesainya proses penjatuhan sanksi oleh Bank
menurut prosedur sanksi Bank, antara lain termasuk cross-debarment (larangan lintas lembaga
untuk mengikuti lelang) sebagaimana disepakati dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Internasional lain, termasuk Bank-Bank Pembangunan Multilateral, dan melalui penerapan
prosedur sanksi administratif pengadaan korporat Grup Bank Dunia atas penipuan dan korupsi;
dan (ii) akibat penangguhan sementara atau penangguhan sementara dini sehubungan dengan
proses penjatuhan sanksi yang sedang berlangsung. Lihat catatan kaki 14 dan ayat 8 Apendiks 1
dalam Pedoman ini.
44
menyatakan secara terbuka bahwa badan usaha atau orang tersebut tidak
memenuhi syarat selama jangka waktu tertentu atau jangka waktu tidak
tertentu: (i) untuk diberikan kontrak yang dibiayai oleh Bank; dan (ii) untuk
diusulkan7;
(e) mewajibkan agar suatu ketentuan dicantumkan dalam dokumen pengadaan
dan dalam kontrak yang dibiayai dengan pinjaman Bank yang mengharuskan
peserta, pemasok dan penyedia, dan subpenyedia, kuasa/agen, personil,
konsultan, penyedia jasa atau pemasoknya untuk mengizinkan Bank memeriksa
semua pembukuan, catatan dan dokumen-dokumen lain berkaitan dengan
pemasukan penawaran dan pelaksanaan kontrak, dan meminta agar
pembukuan, catatan dan dokumen-dokumen lain tersebut diaudit oleh auditor
yang ditunjuk oleh Bank.”
7 Subpenyedia, konsultan, manufaktur atau pemasok atau penyedia jasa yang diusulkan (sebutan yang
berbeda
digunakan bergantung pada dokumen pengadaan tertentu) adalah yang telah: (i) diikutsertakan
oleh peserta dalam permohonan prakualifikasi atau penawarannya karena mempunyai
pengalaman dan pengetahuan spesifik yang penting sehingga peserta dapat memenuhi
persyaratan kualifikasi untuk penawaran tertentu; atau (ii) ditunjuk oleh Peminjam.
45
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
46
3. Memiliki minimal 1 (satu) pengalaman kontrak
kerja dengan sifat pekerjaan serupa, namun tidak
terbatas pada kontrak kerja bidang pemberdayaan
masyarakat, pengelola administrasi, kontrak kerja
jasa keuangan ataupun kontrak kerja pengelola
tenaga kerja (outsourcing), yang paling sedikit
telah diselesaikan 90 persen sebagai penyedia
utama, anggota KSO, penyedia manajemen atau
sub penyedia dengan minimal nilai kontrak Rp.
12.370.000.000 (Dua Belas Milyar Tiga Ratus Tujuh
Puluh Juta Rupiah) atau dengan 2 (dua) kontrak
kerja dengan minimal nilai kontrak masing-masing
Rp. 6.185.000.000 (Enam milyar seratus delapan
puluh lima juta rupiah) dalam 5 (lima) tahun
terakhir terhitung sejak batas akhir pemasukan
penawaran. Pemenuhan persyaratan kontrak kerja
harus dibuktikan dengan referensi dan perjanjian
KSO (jika KSO) yang memuat porsi masing-masing
anggota KSO”. Dalam hal peserta lelang adalah
joint venture/KSO, persyaratan dapat dipenuhi
oleh salah satu anggota joint venture/KSO atau
gabungan dari anggota joint venture;
4. Penyedia jasa harus mengusulkan personil-
personil yang ditentukan dalam Bab X Spesifikasi
Teknis Lampiran E yang memenuhi kualifikasi
dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Personil tidak termasuk dalam evaluasi
teknis.
ii. Calon Penyedia Jasa diwajibkan untuk
menyertakan surat jaminan kesanggupan
menyediakan personil sesuai kualifikasi yang
tercantum dalam Bab. X. Spesifikasi Teknis
Lampiran E.
iii. Apabila personil yang diajukan oleh
pengguna jasa tidak memenuhi kualifikasi,
penyedia jasa dapat menggusulkan calon
personil pengganti dalam waktu 5 hari
kalender setelah Pokja ULP menyampaikan
hasil verifikasi kualifikasi. Calon personil
pengganti tersebut akan diverifikasi
kualifikasinya oleh Pokja ULP.
5. Personil OSP tidak termasuk dalam evaluasi teknis.
6. Personil yang diusulkan oleh Penyedia Jasa adalah
personil yang ditolak oleh Pokja ULP/pemilik
pekerjaan.
47
7. Calon Penyedia Jasa diwajibkan untuk
menyertakan surat jaminan kesanggupan
menyediakan personil sesuai kualifikasi yang
tercantum dalam Bab. X. Spesifikasi Teknis
Lampiran E.
8. Dalam jangka waktu 15 hari kalender setelah
penandatanganan kontrak, penyedia jasa harus
mengajukan seluruh personil yang diminta di
dalam Bab X Lampiran E termasuk CV. Personil
yang diusulkan akan diverifikasi kualifikasi oleh
pengguna jasa. Pengajuan daftar personil inti
diajukan 15 hari sebelum mobilisasi personil sesuai
dengan Lampiran D Jadwal Penugasan SDM.
Apabila masih ada personil yang tidak memenuhi
kualifikasi, maka penyedia jasa harus mengajukan
calon pengganti yang memenuhi kualifikasi dalam
waktu 5 hari kalender setelah menerima
pemberitahuan penolakan dari pemilik pekerjaan.
9. Calon Penyedia Jasa harus mempunyai omzet
tahunan rata-rata minimal senilai Rp.
13.750.000.000 (belas juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah) dalam 3 tahun terakhir (dihitung
sebagai nilai total pembayaran sah yang diterima
untuk kontrak yang sedang berlangsung dan/atau
telah selesai dalam 3 tahun terakhir, dibagi 3)
10. Calon Penyedia Jasa harus menunjukan
kemampuan untuk mendapatkan akses, atau
memiliki sumber keuangan yang memadai untuk
memenuhi perkiraan kebutuhan cashflow
pelaksanaan layanan jasa Kontrak OSP terkait
diluar kewajiban-kewajiban lainnya dari Calon
Penyedia Jasa. Sumbersumber keuangan dimaksud
sebesar minimal Rp. 2.289.000.000 (Dua milyar dua
ratus delapan puluh sembilan juta rupiah), dan
harus dapat dibuktikan dalam bentuk: i) Rekening
koran Bank dari penyedia jasa dalam tiga (3) bulan
terakhir dan/atau ii) Fasilitas kredit (diluar dana
untuk pembayaran Uang Muka Kontrak) dalam
bentuk surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
Bank Umum Pemerintah/Swasta yang
menyatakan ketersedian dana sebesar yang
dinyatakan dalam fasilitas kredit tersebut untuk
paket pekerjaan “Oversight Service Provider (OSP)
Oversight Service Provider (OSP) For Component 1
(Bappenas)”, apabila nantinya Calon Penyedia Jasa
48
ditetapkan sebagai pemenang lelang (Contoh
format pada BAB XII Lampiran E).
Dalam hal penyedia jasa mengikut pelelangan lebih
dari satu paket pekerjaan Rekening koran dan/atau
fasilitas kredit yang disampaikan harus diberi
keterangan untuk masing – masing paket yang diikuti
11. Dalam hal Peserta Lelang adalah sebuah Joint
Venture (JV)/ Konsorsium maka untuk setiap
anggota JV/Konsorsium harus dijumlahkan untuk
menentukan terpenuhinya kriteria kualifikasi
minimum peserta dalam butir B(5) dan B(6) Bab V,
disamping itu dipersyaratkan untuk anggota
penanggungjawab (Lead Partner) dari JV lainnya
harus memenuhi minimal 40% dari yang
dipersyaratkan dan untuk anggota JV/KSO
lainnya harus memenuhi minimal 25% dari yang
dipersyaratkan untuk kriteria butir B(5) dan B(6).
Tidak terpenuhinya persyaratan ini akan
menyebabkan penolakan penawaran dari JV/KSO.
Pengalaman dan sumber daya subcontractor tidak
diperhitungkan dalam menentukan apakah peserta
memenuhi criteria kualifikasi, kecuali ditentukan
lain dalam LDP;
49
BAB VI. BENTUK-BENTUK PENAWARAN STANDAR
50
A. BENTUK SURAT PENAWARAN (UNTUK PESERTA TUNGGAL ATAU
PESERTA KEMITRAAN/KSO)
[Kop Surat Badan Usaha]
Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :
Kepada Yth.:
Kelompok Kerja-IV
Unit Layanan Pengadaan
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
di
______________________________
51
mempunyai Pertentangan Kepentingan berdasarkan IKP Butir 5, dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Nama: __________________________________________________________
Dalam Kapasitas sebagai: ___________________________________________
Tanda tangan: ____________________________________________________
Diberi kuasa untuk menandatangani Penawaran untuk dan atas nama: ______
Tanggal: _________________________________________________________
52
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
(BILA PERLU)
53
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai
sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian
dari kemitraan/KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
54
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat di atas kertas
segel/bermaterai dan ditandatangani oleh wakil yang sah dari seti ap perusahaan peserta
Kemitraan/KSO.
55
C. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
56
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN KUALIFIKASI:
Diisi oleh setiap peserta. Bagi Peserta yang berbentuk Kemitraan/KSO, setiap
anggotanya wajib mengisi Formulir Kualifikasi dengan kualifikasi perusahaan
mereka masing-masing
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________
57
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan
para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses
pengadaan ini;
5. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
58
A. Data Administrasi
59
D. Izin Usaha
Kegagalan pelaksanaan kontrak tidak terjadi dalam 5 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas akhir
pemasukan penawaran.
Kontrak(-kontrak) yang gagal dilaksanakan sejak 5 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas akhir
pemasukan penawaran
Identifikasi Kontrak:
Nama PPK:
Alamat PPK:
Alasan kegagalan pelaksanaan:
G. Data Keuangan
60
H. Data Personil Utama
Jabatan Profesi
Tingkat Pengalaman
Tgl/bln/t dalam /
No Nama Pendidika Kerja
hn lahir pekerjaa keahlia
n (tahun)
n n
1 2 3 4 5 6 7
61
I. Data Peralatan
Kapasitas
atau Merk Status
Jenis Tahun Lokasi
No. Jumlah output dan Kondisi Kepemilikan/Dukungan
Peralatan pembuatan Sekarang
pada saat tipe Sewa
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi Tugas
Tanggal Selesai
/ Pejabat
Kontrak Pekerjaan
Nama Ringkasan Pembuat
Berdasarkan
No. Paket Lingkup Lokasi Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi
Tugas /
Pejabat Kontrak Progres Terakhir
Nama
Bidang/S Pembuat
No Paket Loka
ub Bidang Komitmen
. Pekerjaa si
Pekerjaan Alamat Kontrak Presta
n No /
Nam / Nila (rencan si
Tangg
a Telepo i a) Kerja
al
n % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
62
L. Omzet Tahunan Rata-Rata
Peserta Lelang diminta untuk menyerahkan laporan keuangan 3 tahun terakhir yang
telah diaudit. Apabila laporan keuangan yang telah diaudit tidak ada untuk tahun
terakhir sebelum tanggal batas akhir pemasukan penawaran maka khusus untuk
tahun tersebut Peserta harus menyerahkan laporan keuangan yang ditandatangani
oleh wakil yang ditunjuknya.
63
Data omzet tahunan
Tahun Nilai dan mata uang Ekuivalen dalam US$
_________________________________________ ____________________
_________________________________________ ____________________
_________________________________________ ____________________
*Omzet _________________________________________ ____________________
Tahunan
Rata-Rata
*Omzet tahunan rata-rata dihitung sebagai jumlah total pembayaran sah yang
diterima untuk pekerjaan jasa lainnya yang sedang berlangsung atau telah
diselesaikan dalam 3 tahun terakhir, dibagi 3.
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika di kemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
64
E. BENTUK PAKTA INTEGRITAS (UNTUK KEMITRAAN/KERJA SAMA
OPERASI-KSO)
Catatan: Dengan mendaftar sebagai peserta pada aplikasi SPSE maka peserta
tunggal telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas.
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO – disertahkan
bersama dengan penawaran]
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Jabatan : __________________________
Jabatan : __________________________
65
[Nama Peserta] [Nama Peserta] [Nama Peserta]
66
A. BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
[kop surat K/L/D/I]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PESERTA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan
dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian peserta maka peserta berkewajiban untuk membayar
denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari
kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, peserta berkewajiban untuk mematuhi Syarat
Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama peserta
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk peserta maka [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
rekatkan materai Rp 6.000,- )] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan materai
Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[nama lengkap]
[jabatan]
[jabatan]
67
68
B. BENTUK KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Jasa Lainnya:
__________
Nomor: __________
69
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng
atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk __________
[nama anggota kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai wakil Kemitraan/KSO] untuk bertindak
atas nama Kemitraan/KSO yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia wakil
kemitraan/KSO], berdasarkan surat Perjanjian Kemitraan/KSO No. ___________ tanggal
___________ (selanjutnya disebut “Penyedia”).]
MENGINGAT BAHWA:
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak
ini (selanjutnya disebut “Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya”);
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum ditulis
sebagai berikut:
”total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
70
dalam Jadwal Aktifitas adalah sebesar Rp________________ (___________________
rupiah);”]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
71
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
72
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
73
BAB VIII. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. KETENTUAN UMUM
74
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang menyediakan Jasa Lainnya.
1.8 Sub penyedia adalah penyedia yang
mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.9 Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah
kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia
nasional maupun penyedia asing, yang
masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis;
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut
Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh penyedia
kepada PPK/ULP untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban Penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian
tertulis antara PPK dengan Penyedia Jasa
Lainnya dan mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang
merupakan bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang
tercantum dalam kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Jadwal aktifitas (rincian harga penawaran)
adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga
satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang
merupakan bagian dari penawaran.
1.15 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
75
Pokja ULP untuk menilai kewajaran
penawaran termasuk rinciannya.
1.16 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu jasa lainnya sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan.
1.17 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu.
1.18 Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah cara
kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar.
1.19 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal
yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.20 Personil inti adalah tenaga ahli/professional
staff dan asisten tenaga ahli/sub professional
staff yang akan ditempatkan secara penuh
sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan.
1.21 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan
utama yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.
1.22 Masa Kontrak adalah jangka waktu
berlakunya kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan
serah terima pekerjaan atau masa
pemeliharaan berakhir.
1.23 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai
kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat
76
Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan
oleh PPK.
1.24 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah
tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam berita acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
1.25 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu
kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
3. Bahasa dan
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa
Hukum
Indonesia.
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang
berlaku di Indonesia.
77
selama pelaksanaan pekerjaan maka
karyawan tersebut harus diberhentikan dari
jabatannya sesuai dengan ketentuan Pasal
63.5 [Personil Inti dan/atau Peralatan].
4.3 Dalam ketentuan ini:
(i) “Praktek korupsi” adalah menawarkan,
memberikan, menerima atau meminta, secara
langsung atau tidak langsung, segala sesuatu
yang bernilai untuk mempengaruhi tindakan-
tindakan pihak lain secara tidak patut8;
(ii) “Praktek penipuan” adalah suatu tindakan
atau pengabaian, termasuk misinterpretasi
yang secara sadar ataupun secara ceroboh
menyesatkan atau berupaya menyesatkan
suatu pihak untuk mendapatkan manfaat
finansial atau manfaat lain atau menghindari
kewajiban9;
(iii) “Praktek kolusi” adalah pengaturan antara
dua pihak atau lebih yang dirancang untuk
mencapai tujuan yang tidak patut, termasuk
untuk mempengaruhi tindakan-tindakan
pihak lain secara tidak patut10;
(iv) “Praktek pemaksaan (koersif)” adalah
merusak atau merugikan, atau mengancam
untuk merusak atau merugikan, secara
langsung maupun tidak langsung, suatu
pihak atau properti pihak tersebut guna
mempengaruhi tindakan-tindakan suatu
pihak secara tidak patut11;
(v) “Praktek obstruktif” adalah
(aa) secara sengaja merusak, memalsukan,
mengubah atau menyembunyikan barang
bukti investigasi, atau membuat pernyataan
palsu kepada petugas penyelidik untuk
secara material menghalangi investigasi Bank
8 “Pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan proses pengadaan atau
pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” adalah staf Bank Dunia dan karyawan
organisasi lain yang membuat atau memeriksa keputusan-keputusan pengadaan.
9 “Pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban” berkaitan dengan proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau “pengabaian” dimaksudkan untuk
mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
10 “Pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan (termasuk pejabat publik)
yang berupaya menetapkan harga penawaran pada tingkat yang tidak kompetitif atau direkayasa
11 “Pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak .
78
Dunia terhadap tuduhan praktek korupsi,
penipuan, pemaksaan atau kolusi; dan/atau
mengancam, mengganggu atau
mengintimidasi suatu pihak untuk
menghalanginya dalam menyingkapkan apa
yang diketahuinya sehubungan dengan
investigasi atau dalam melakukan investigasi,
atau
(bb) Perbuatan yang ditujukan untuk secara
material menghalangi pelaksanaan hak Bank
Dunia dalam melakukan pemeriksaan dan
audit yang ditetapkan berdasarkan Pasal 77
(Pemeriksaan dan Audit oleh Bank Dunia).
79
penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh
diwakilkan.
80
10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka
Kontrak diputuskan.
81
15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal yang ditentukan dalam
SSKK.
15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia
telah melaporkan kejadian tersebut kepada
PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas
penyedia dengan adendum kontrak.
82
18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program mutu pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.
18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.
18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.
18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program mutu jika terjadi adendum Kontrak
dan Peristiwa Kompensasi.
18.5 Pemutakhiran program mutu harus
menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus
mendapatkan persetujuan PPK.
18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
83
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
84
Terlepas dari ada tidaknya persetujuan
Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung
jawab secara penuh atas rancangan Hasil
Pekerjaan Sementara.
85
dengan program mutu, serta menyelesaikan
pekerjaan selambatlambatnya pada Tanggal
Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.
26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal
Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar
atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka
penyedia dikenakan denda.
26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata
disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka
PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti
rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan
jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para
Pihak untuk diperpanjang.
26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam
angka 26 ini adalah tanggal penyelesaian
semua pekerjaan.
86
28. Penundaan Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara
oleh Pengawas tertulis penyedia untuk menunda pelaksanaan
Pekerjaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus
segera ditembuskan kepada PPK..
87
31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
Pekerjaan perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.
31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK
menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
31.3 Apabila diperlukan, dalam melaksanakan
tugasnya sebagaimana dimaksud pada angka
31.2, Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
dapat dibantu Tim/Tenaga Ahli yang
mempunyai keahlian khusus.
31.4 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila
terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau
cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya.
31.5 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan
setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima
oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan
puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus)
merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100%
(seratus perseratus) dari nilai kontrak dan
penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus)
dari nilai kontrak.
31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi
tetap seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.
31.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
31.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan baik. PPK wajib melakukan
88
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum
dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.
32. Pengambilaliha PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
n dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan
surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
89
34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud
pada angka 34.2 tidak dapat dilakukan untuk
bagian lump sum dari kontrak gabungan lump
sum dan harga satuan.
34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak,
PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
90
Pelaksanaan diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang
Pekerjaan layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali
penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.
36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar.
36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang
diajukan oleh penyedia.
36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti
kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.
36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan
dituangkan dalam adendum kontrak.
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.
37.2 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka
penyedia memberitahukan kepada PPK paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan
pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang
berwenang, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
37.3 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak
untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
sekurangkurangnya sama dengan jangka
91
waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan
Kahar.
37.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, tidak dikenakan sanksi.
37.5 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak
ini akan dihentikan sementara hingga Keadaan
Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk
bekerja dalam situasi demikian. Penggantian
biaya ini harus diatur dalam suatu adendum
Kontrak.
92
39. Pemutusan 39.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh
Kontrak PPK atau Penyedia berdasarkan peristiwa
dan keadaan yang disebutkan masing-
masing dalam Butir 40 dan Butir 41.
40. Pemutusan 40.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, PPK
PPK dapat memutuskan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis kepada Penyedia
setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan;
c. Penyedia tanpa persetujuan pengawas
pekerjaan tidak memulai pelaksanaan
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan Butir
15;
d. Penyedia menghentikan pekerjaan
selama 28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan
Pengawas Pekerjaan;
e. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
f. Penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
g. Penyedia tidak mempertahankan
keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan
Penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah
tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari;
i. Penyedia, atau karyawan, agen atau
subpenyedianya, terbukti melakukan
KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
sesuai dengan SSUK Butir 4.
93
40.2 Dalam hal terjadinya salah satu peristiwa
atau keadaan di atas, PPK setelah
menyampaikan pemberitahuan 14 hari
sebelumnya kepada Penyedia dapat
mengakhiri Kontrak dan meminta Penyedia
untuk keluar dari Lokasi Kerja. Namun,
untuk ketentuan subparagraf (g) atau (i),
PPK dapat langsung mengakhiri Kontrak
setelah menyampaikan pemberitahuan.
40.3 Pilihan PPK untuk mengakhiri Kontrak tidak
akan mengurangi hak-hak lain PPK
berdasarkan Kontrak ini atau ketentuan lain.
40.4 Selanjutnya, Penyedia wajib meninggalkan
lokasi kerja dan menyerahkan Barang-
Barang yang diminta, semua Dokumen
Penyedia dan dokumen desain lain yang
dibuat oleh atau untuknya kepada Pengawas
Pekerjaan. Namun, Penyedia harus
berupaya semaksimal mungkin untuk segera
memenuhi instruksi yang wajar yang
tercantum dalam surat pemberitahuan (i)
untuk pengalihan subkontrak, dan (ii)
perlindungan orang atau properti atau
keselamatan Pekerjaan.
40.5 Setelah Kontrak diakhiri, PPK dapat
menyelesaikan Pekerjaan dan/atau
mengatur agar pihak lain melakukannya.
PPK dan pihak lain tersebut dapat
memanfaatkan Barang, Dokumen Penyedia
dan dokumen-dokumen desain lain yang
dibuat oleh atau untuk kepentingan
Penyedia.
40.6 PPK kemudian memberitahukan bahwa
Peralatan dan Pekerjaan Sementara Penyedia
akan diserahkan kepada Penyedia yang ada
pada atau di sekitar Lokasi. Penyedia harus
segera mengatur pembongkarannya, dengan
tanggungan dan beban Penyedia. Namun,
apabila pada saat itu Penyedia tidak
melakukan pembayaran yang jatuh tempo
kepada PPK maka peralatan dan pekerjaan
sementara itu dapat dijual oleh PPK untuk
94
menutupi pembayaran tersebut. Sisa hasil
penjualan akan dibayarkan kepada
Penyedia.
40.7 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena kesalahan Penyedia maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan oleh PPK;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
Penyedia kepada PPK atau Jaminan Uang
Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda
keterlambatan sebagaimana tercantum
dalam SSKK (apabila ada).
d. Penyedia dimasukkan dalam Daftar
Hitam
e. PPK membayar kepada Penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan
yang telah diterima oleh PPK sampai
dengan tanggal berlakunya pemutusan
Kontrak dikurangi dengan denda
keterlambatan yang harus dibayar
Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan
pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.
40.8 Sesegera mungkin setelah pemberitahuan
pemutusan berdasarkan ketentuan ayat 40.2
berlaku, Pengawas Pekerjaan selanjutnya
akan menyetujui atau menentukan nilai
Pekerjaan, Barang dan Dokumen Penyedia
dan nilai-nilai lain yang harus dibayar
kepada Penyedia atas pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan Kontrak.
40.9 Setelah pemberitahuan pemutusan yang
dimaksud dalam ayat 40.2 berlaku, PPK
dapat:
a. Menahan pembayaran lebih lanjut
kepada Penyedia sampai biaya
pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan setiap cacat, dan ganti rugi
atas keterlambatan penyelesaian (jika
ada) serta semua biaya lain yang
dikeluarkan oleh PPK telah ditetapkan,
dan/atau
95
b. Mendapatkan penggantian dari
Penyedia atas kerugian dan kerusakan
yang dialami PPK dan biaya tambahan
lain untuk menyelesaikan Pekerjaan
setelah memperhitungkan jumlah yang
harus dibayar kepada Penyedia
berdasarkan ketentuan ayat 39.8. Setelah
mendapatkan penggantian atas
kerugian, kerusakan dan biaya
tambahan, PPK harus membayar sisanya
kepada Penyedia.
41. Pemutusan 41.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak Oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia
Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila
PPK tidak menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK.
41.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak
apabila :
a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia
tidak dapat melaksanakan pekerjaan
sesuai ketentuan dokumen kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.
Dalam hal ini pemutusan Kontrak
dilakukan paling kurang 30 (tiga puluh) hari
setelah Penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana pemutusan Kontrak
secara tertulis kepada PPK.
41.3 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK
membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh PPK sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus
dibayar Penyedia (apabila ada), serta
Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.
96
42. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
Kontrak akibat PPK/Pokja ULP terlibat dalam penyimpangan
lainnya prosedur, melakukan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PPK/Pokja ULP dikenakan
sanksi berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
97
f. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup
memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan
gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan penyedia.
46. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan
Intelektual atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
penggunaan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh
penyedia.
98
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketiga.
47.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan
atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
47.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam angka 48 ini.
47.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil
Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan
Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja
dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus
diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.
99
timbul sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat)
jam setelah kejadian.
100
a. menggunakan spesifikasi dalam angka 15
SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis
asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau
Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
101
fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
52.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan
proyek, PPK membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
55. Usaha Mikro, 55.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Usaha Kecil Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antara
dan Koperasi lain dengan mensubkontrakkan sebagian
Kecil pekerjaannya.
55.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas
penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.
102
55.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama.
55.4 Membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.
55.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,
maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur
dalam SSKK.
103
59.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
kontrak.
59.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK
dalam rangka pengambilan uang muka
dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari
besarnya uang muka.
104
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga
yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan
(apabila ada); e. membayar uang muka
(apabila diberikan); f. memberikan
instruksi sesuai jadwal;
e. membayar ganti rugi, melindungi dan
membela Penyedia terhadap tuntuan
hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan
yang timbul karena kesalahan,
kecerobohan dan pelanggaran kontrak
yang dilakukan PPK; dan
f. mengusulkan penetapan sanksi Daftar
Hitam kepada PA/KPA (apabila ada)
105
62.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
PPK berkewajiban untuk membayar ganti
rugi dan/atau memberikan perpanjangan
waktu penyelesaian pekerjaan.
62.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia
kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata
akibat Peristiwa Kompensasi.
62.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Tanggal Penyelesaian maka Penyedia berhak
meminta perpanjangan waktu Penyelesaian
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia
kepada PPK. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut
mengubah Masa Kontrak.
62.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi
dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk
memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.
E. PERSONIL PENYEDIA
63. Personil Inti 63.1 Personil inti yang ditempatkan harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Penawaran atau sesuai dengan yang
ditetapkan bersama antara Penyedia dan
Pengguna Jasa.
63.2 Penggantian personil inti tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis
PPK.
63.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh
penyedia dengan mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada PPK dan diteruskan
kepada Pokja ULP dengan melampirkan
106
riwayat hidup/pengalaman kerja personil inti
yang diusulan beserta alasan penggantian.
63.4 PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti
menurut kualifikasi yang dibutuhkan dan
telah dievaluasi oleh Pokja ULP.
63.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin
personil inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta
oleh PPK.
63.6 Jika penggantian personil inti perlu
dilakukan, maka penyedia berkewajiban
untuk menyediakan pengganti dengan
kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
personil inti yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
63.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan
oleh PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah
107
65. Pembayaran 65.1 Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam
SSKK dan dibayar setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai
uang muka yang diterima;
c. penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis
kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum;
f. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai
prestasi 100% (seratus perseratus)
65.2 Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai
pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/material dan
peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
108
4) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatangan Surat
Perintah Membayar (PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK
dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-
hal yang sedang menjadi perselisihan.
65.3 Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan,
apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak, apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan belum berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
109
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK
atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran
prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan
dan data-data.
66. Hari Kerja – 66.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
apabila datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
diperlukan pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
66.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja
kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.
66.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus
dilampirkan.
110
dokumen penunjang diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.
111
(tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.
69.6 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya
disebabkan oleh kesalahan Penyedia diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks harga
terendah antara jadwal awal dengan jadwal
realisasi pekerjaan.
69.7 Penyesuaian Harga Satuan hanya untuk personil,
ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:
Hn = Ho (a + b x Bn/Bo)
Hn = Harga Satuan untuk personil pada
saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan untuk personil yang
tercantum pada jadwal aktifitas di
dalam kontrak;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas
keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead maka
a = 0,15.
b = Koefisien komponen personil, b = 0,85
Bn = Indeks harga komponen untuk personil pada
saat pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan ke-13
setelah penandatanganan kontrak).
Bo = Indeks harga komponen untuk personil pada
saat kontrak di tanda tangan.
69.8 Indeks harga untuk personil yang digunakan
bersumber dari penerbitan BPS.
112
Hn = Harga Satuan baru setiap personil setelah
dilakukan penyesuaian harga
menggunakan rumusan penyesuaian
Harga Satuan;
V = Volume setiap personil.
69.11 Pembayaran penyesuaian harga untuk personil
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data;
69.12 Penyedia dapat mengajukan secara berkala
selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.
G. PENGAWASAN MUTU
70. Pengawasan PPK berwenang melakukan pengawasan dan
dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
Pemeriksaan dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan,
PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga
untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan
atas semua pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia.
113
hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan
adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap
sebagai Peristiwa Kompensasi.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
75. Penyelesaian 75.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
Perselisihan sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
114
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini.
75.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa
antara para pihak dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui musyawarah, arbitrase,
mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
76. Itikad Baik 76.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak
yang terdapat dalam kontrak.
76.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan
perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
76.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak
merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi
keadaan tersebut.
77. Pemeriksaan 77.1 Penyedia mensyaratkan agennya (dinyatakan
dan Audit oleh maupun tidak), subpenyedia, subkonsultan,
Lembaga beserta personilnya untuk mengizinkan
Penanggung Lembaga Penanggung Jawab (Executing
Jawab dan atau Agency) dan/atau Bank Dunia atau pihak
Bank Dunia yang ditunjuk oleh executing agency atau
Bank untuk melakukan pemeriksaan
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan kontrak dan pemasukan
penawaran. Buku dan catatan yang terkait
dengan pelaksanaan kontrak atau pemasukan
dokumen penawaran, jika diperlukan, dapat
di audit oleh auditor yang ditunjuk oleh
executing agency dan / atau Bank. Penyedia
harus memperhatikan ketentuan butir 4
mengenai Larangan Praktek Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme serta Penipuan yang
mengatur, antara lain, bahwa perbuatan-
perbuatan yang secara material menghalangi
pelaksanaan hak Lembaga Penanggung
Jawab dan/atau Bank untuk melakukan
pemeriksaan dan audit berdasarkan butir 40
merupakan hal-hal yang dilarang yang dapat
mengakibatkan pemutusan kontrak.
115
116
BAB IX SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
[Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) berikut ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK). Apabila terdapat pertentangan maka ketentuan
SSKK lebih tinggi daripada ketentuan SSUK].
Penyedia Jasa:
Nama :__________
Alamat :__________
Telepon :__________
Website :__________
Faksimili :__________
e-mail :__________
117
Serah Terima 31.6 Klausul ini diubah menjadi:
Pekerjaan Pembayaran terakhir akan dilaksanakan setelah Laporan
Akhir diserahkan dan diterima oleh Pemberi Jasa
31.7- 31.7-31.10
31.10 Ketentuan ini tidak berlaku untuk kontrak ini
Perubahan 35.1 b Klausul ini diubah menjadi:
Lingkup
Pekerjaan Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan berdasarkan kebutuhan program
118
59.7 Ketentuan ini tidak berlaku untuk kontrak ini
59.8 Ketentuan ini tidak berlaku untuk kontrak ini
119
1. Biaya Remunerasi
a. Penyedia Jasa diwajibkan membayar minimum
THP personil OSP tidak kurang dari jumlah yang
telah ditetapkan.
b. Minimum THP personil yang dibayarkan
Penyedia Jasa sudah mencakup pajak pendapatan
(PPh21), tunjangan perumahan, asuransi,
tunjangan hari raya (THR), tunjangan dan biaya
lainnya diluar gaji termasuk pemenuhan
persyaratan Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia. Biaya remunerasi yang
ditagihkan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan
harga satuan remunerasi yang dicantumkan
dalam kontrak untuk dibayarkan seluruhnya
kepada personil yang bersangkutan. Penyedia jasa
mengutip
96 management fee untuk pembayaran tersebut..
Dalam mengajukan tagihan pembayaran biaya
remunerasi, Penyedia Jasa diminta untuk
melampirkan dokumen pendukung yang
membuktikan bahwa input personil yang
ditagihkan benar-benar telah terjadi dan untuk
jenis tagihan ini diperlukan bukti transfer THP
yang jumlahnya (atau bila penyedia jasa
melakukan pemotongana PPh21, maka jumlah
total yang diterima Personil ditambah dengan
potongan PPh21 serta keuntungan penyedia jasa)
tidak kurang dari minimum THP yang telah
ditentukan.
c. Pembayaran oleh Pemberi Jasa kepada Penyedia
Jasa akan dibuat berdasarkan harga satuan
remunerasi yang tercantum di dalam kontrak
dikalikan dengan input (bulan) aktual dari
masing-masing personil beserta management fee.
2. Biaya Reimbursable
a. Semua harga satuan biaya reimbursable yang
ditawar oleh Calon Penyedia Jasa sebagaimana
tercantum di Bab XI Jadwal Aktivitas adalah harga
satuan tetap (fixed), sesuai dengan harga satuan
dan harga penawaran yang diusulkan secara
kompetitif oleh Penyedia Jasa di dalam Jadwal
Aktivitas, dimana pembayaran oleh Pengguna
Jasa kepada Penyedia Jasa dibuat berdasarkan
harga satuan tetap (fixed) yang tercantum di
dalam Jadwal Aktivitas dikalikan dengan jumlah
kuantitas aktual. Dalam mengajukan tagihan
120
pembayaran biaya reimbursable diatas, Penyedia
Jasa diminta untuk melampirkan dokumen
pendukung yang membuktikan bahwa
volume/kuantitas kegiatan yang ditagihkan
benar-benar telah dilaksanakan dan untuk jenis
tagihan ini tidak diperlukan bukti harga satuan
biaya maupun besaran pengeluaran biaya yang
sebenarnya (actual cost).
b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item
ceiling rate merupakan harga yang ditetapkan
oleh Pengguna Jasa sebagaimana tercantum di
Bagian XI Jadwal Aktivitas, dimana berdasarkan
biaya aktual (at cost), tidak dapat melebihi batas
harga satuan yang sudah ditetapkan, serta
didukung oleh dokumen tagihan asli untuk
membuktikan bahwa harga satuan, volume
pekerjaan dan besaran tagihan sesuai dengan
kejadian yang sebenarnya. Penyedia jasa
memasukan penawaran management fee untuk
item ceiling rate tersebut. Dalam mengajukan
tagihan pembayaran biaya reimbursable untuk
item ceiling rate, harga satuan aktual (at cost)
ditambahkan dengan prosentase manegement fee.
c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh
pengguna jasa dengan diberi keteangan “fixed
rate (management fee)”, maka Penyedia Jasa harus
membayarkan sesuai dengan harga satuan yang
ditetapkan oleh pengguna jasa dikalikan dengan
volume pekerjaan. Dalam mengajukan tagihan
pembayaran biaya reimbursable diatas, Penyedia
Jasa diminta untuk melampirkan dokumen
pendukung yang membuktikan bahwa
volume/kuantitas kegiatan yang ditagihkan
benar-benar telah dilaksanakan dan untuk jenis
tagihan ini tidak diperlukan bukti harga satuan
biaya maupun besaran pengeluaran biaya yang
sebenarnya (actual cost) dan ditambahkan dengan
management fee.
3. Management Fee
a. Penawaran biaya Management Fee oleh calon
Penyedia Jasa dianggap sudah termasuk biaya
pengelolaan, biaya operasional dan biaya-biaya
lainya serta keuntungan Penyedia Jasa dalam
melaksanakan jasa layanan OSP.
121
b. Penawaran biaya Management Fee tidak termasuk
jenis kegiatan yang harga satuannya ditawar oleh
Calon Penyedia Jasa, dimana harga satuan yang
ditawar dianggap sudah termasuk biaya
pengelolaan, biaya operasional dan biaya-biaya
terkait lainnya. Dengan demikian, Management
Fee dinyatakan sebagai persentase (%) dari total
biaya yang harga satuannya ditetapkan oleh
Pengguna Jasa
Denda 65.3 Untuk pekerjaan ini, besar denda ditetapkan sebagai
berikut:
65.3 c
Jumlah denda secara keseluruhan tidak melebihi 10% dari
nilai harga kontrak.
65.3 d
Denda akan diberlakukan dengan perhitungan sebesar
0,5% dari nilai total tagihan untuk periode tersebut, untuk
setiap keterlambatan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Poor Achievement
Indicator
Pembayaran gaji dan 2 (dua) bulan berturut-turut
biaya operasional atas keterlambatan
secara tepat-waktu pembayaran gaji dan biaya
operasional lebih dari 1
(satu) bulan setelah
dikeluarkannya surat
rekomendasi membayar
oleh PPK
Pemasukan Laporan 2 (dua) bulan berturut-turut
Bulanan secara tepat- atas keterlambatan lebih dari
waktu 1 (satu) bulan pe-masukan
Laporan Bulanan tanpa
perse-tujuan Pemberi Jasa
Follow up terhadap Mendapatkan lebih dari 1
komplain (satu) Surat Peringatan (SP)
dari PPK
Ketepatan waktu Mendapatkan 2 (dua) kali
pengisian data, berturut turut Surat
kelengkapan dan Peringatan (SP) dari PPK
65.3 e validitas MIS untuk keterlambatan lebih
dari 3 (tiga) bulan untuk 80%
modul MIS
65.3 f
122
Ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan
65.3 h dalam adendum kontrak;
Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh
PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data;
Ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
Pembayaran ganti rugi ini berlaku apabila keterlambatan
pembayaran disebabkan kesengajaan oleh pemberi kerja
bukan karena aspek yang diluar kendali pemberi kerja.
123
adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing Pihak harus
menunjuk seorang arbitrator dan kedua arbitrator yang
ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga
yang akan bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”
124
Komposisi Personil Person MM Total
6 Security 2 22 44
7 Driver 2 22 44
Total 25 460 485
125
BAB X. SPESIFIKASI TEKNIS
A. LATAR BELAKANG
Amandemen UUD 1945 pasal 28(h) mengamanatkan “Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta memperoleh pelayanan kesehatan”. Sebagai upaya memenuhi amanat tersebut,
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target 100% akses air minum dan sanitasi serta kota
bebas kumuh pada tahun 2019 sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang 17 tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 terutama dalam
rangka mewujudkan agenda “terpenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan akuntabel untuk mewujudkan kota
tanpa permukiman kumuh”.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyediakan akses universal terhadap perumahan
dan permukiman yang layak, salah satunya melalui program Kota Tanpa Kumuh atau dikenal
sebagai KOTAKU sebagai respon langsung terhadap pengurangan kawasan kumuh di daerah
perkotaan untuk periode 2016-2020. Ruang lingkup KOTAKU terdiri dari 5 (lima) komponen,
yaitu:
a) Komponen 1: Pengembangan Kelembagaan dan Kebijakan. Komponen ini akan
mendukung penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pemerintah pusat yang
bertanggungjawab atas pengelolaan KOTAKU.
b) Komponen 2: Integrasi Perencanaan dan Pengembangan Kapasitas untuk Pemerintah
Daerah dan Masyarakat. Komponen ini akan mendanai tenaga ahli dan fasilitator
masyarakat selama siklus proyek untuk mendukung pengembangan kapasitas (termasuk
pelatihan, lokakarya, dan pertukaran pengetahuan antar kota serta kecamatan perkotaan)
di 154 kota dalam merancang dan melaksanakan penanganan kawasan permukiman
kumuh.
c) Komponen 3: Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Pelayanan Perkotaan di
Kabupaten/Kota Terpilih. Komponen ini mencakup dua sub-komponen, yaitu:
Sub-komponen 3.1: Perbaikan Infrastruktur Primer dan Sekunder dan Pengembangan
Lokasi Serta Pembangunan Infrastruktur Penghubung yang teridentifikasi dalam SIAP di
50 kota terpilih. Infrastruktur tersebut mencakup peningkatan di jalan, sanitasi, air, dan
126
sistem drainase skala kecil, termasuk penguatan konektifitas pada sistem tersier dan rumah
tangga dengan infrastruktur primer dan sekunder melalui pembangunan infrastruktur
penghubung.
Sub-komponen 3.2: Dukungan Peningkatan Infrastruktur Tersier di 154 kota berdasarkan
pendekatan berbasis komunitas, mencakup sistem penyediaan air minum skala kecil,
drainase, sanitasi, jalan lingkungan, keselamatan dari bahaya kebakaran, perbaikan
lingkungan skala kecil (ruang publik dan jalan setapak) dan dukungan penguatan
penghidupan berbasis masyarakat melalui pembangunan fasilitas dan layanan
penghidupan yang diidentifikasi dalam RPLP.
d) Komponen 4: Dukungan Pelaksanaan dan Bantuan Teknis. Komponen ini mencakup
layanan bantuan teknis, jasa advisory, dan pelatihan kepada unit-unit Manajemen Proyek
dalam skala nasional, serta unit-unit Project Implementation Unit (PIU) pada tingkat
provinsi dan kota.
e) Komponen 5: Dukungan untuk Kondisi Darurat Bencana. Sehubungan dengan risiko
bencana alam katastropis yang tinggi di Indonesia, komponen ini akan membiayai
peningkatan kesiapan dan tanggap darurat untuk mengatasi bencana, keadaan darurat
dan/atau peristiwa katastropik, jika diperlukan, melalui sub-proyek dan/atau menggunakan
pengaturan pelaksanaan proyek.
Keberadaan pinjaman untuk KOTAKU yang dibiayai dari berbagai sumber pendanaan,
terutama dari Bank Dunia yang memiliki global knowledge dan expertise diharapkan mampu
menjadi daya ungkit mewujudkan agenda “Kota Tanpa Kumuh” secara komprehensif dan
berkelanjutan. Namun dalam keberjalanannya, mencapai Kota Tanpa Kumuh memerlukan
adanya komitmen dari seluruh pihak, baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang
tentunya membutuhkan upaya tertentu untuk mencapainya, seperti melalui berbagai kegiatan
advokasi, peningkatan kapasitas kelembagaan, koordinasi kebijakan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Komponen 1 fokus untuk mendukung penguatan kelembagaan dan
peningkatan kapasitas pemerintah pusat dan daerah (yang dibangun melalui beberapa sample
pemda sebagai piloting) serta pengembangan kebijakan. Terkait dengan hal tersebut,
Kementerian PPN/Bappenas bertindak sebagai PIU bagi Komponen 1 NSUP. Pelaksanakan
komponen 1 dilakukan melalui mekanisme Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan,
Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional. Pokja PPAS Nasional dibantu
oleh Central Collaboration Management Unit (CCMU) sebagai pelaksana teknis koordinasi
antara Eselon III pada unit kerja perencanaan, kepala satuan kerja, kepala Project Management
Unit (PMU), dan kepala PIU dan kementerian/Lembaga serta pemangku kepentingan terkait
lainnya. Seluruh layanan operasionalisasi kegiatan CCMU, meliputi pengelolaan keuangan dan
administrasi akan didukung oleh Penyedia Jasa Layanaan (Oversight Service Provider) yang
dikontrak langsung oleh Kementerian PPN/Bappenas.
Penyedia Jasa Layanan (Oversight Service Provider) yang selanjutnya disingkat sebagai OSP
akan mendukung seluruh layanan operasional CCMU dalam:
127
c. Melaksanakan kegiatan manajemen keuangan seluruh kegiatan Komponen 1, salah
satunya adalah mengelola pembayaran secara tepat waktu untuk gaji masing-masing
tenaga ahli dan pendukung, kegiatan pengembangan kapasitas dan biaya operasional
dalam kontrak OSP sesuai dengan tata cara dan rencana kegiatan yang telah ditentukan;
d. Menerima dan menyimpan dengan aman seluruh dokumen pendukung berkenaan dengan
poin a di atas apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk keperluan audit.
Adapun lingkup pekerjaan OSP Komponen 1 secara lebih rinci tertera dalam Lampiran B.
Kantor sekretariat CCMU berkedudukan di Provinsi DKI Jakarta (sekitar kantor Kementerian
PPN/Bappenas). Mempertimbangkan bahwa Komponen 1 bertujuan untuk mendukung
penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pemerintah pusat dan daerah serta
pengembangan kebijakan, maka pelaksanaan seluruh kegiatan Komponen 1 akan dilaksanakan
di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan beberapa kab/kota yang menjadi target pengembangan
kapasitas dan/atau pendampingan.
Layanan jasa OSP Komponen 1 NSUP.KOTAKU adalah 22 (dua puluh dua) bulan yang
dimulai pada bulan bulan September 2019 hingga Juni 2021.
E. RUANG LINGKUP
Tim OSP memberikan dukungan kepada CCMU dengan rincian lingkup pekerjaan sesuai
dengan Lampiran B. Adapun secara umum,lingkup pekerjaan sebagai berikut namun tidak
terbatas pada:
a. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan manajemen serta administrasi keuangan
seluruh kegiatan komponen 1 sesuai dengan pedoman teknis yang berlaku;
b. Berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif dengan PIU Komponen 1 dan PMU
NSUP/KOTAKU dalam melaksanakan administrasi proyek, dan keperluan lainnya
yang dibutuhkan;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain sebagaimana ditetapkan oleh PIU Komponen 1
NSUP/KOTAKU.
OSP akan dikontrak oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Deputi Bidang Pengembangan
Regional, Kementerian PPN/Bappenas dan akan bekerja di bawah arahan Direktur Perkotaan,
Perumahan, dan Permukiman sebagai PIU Komponen 1 NSUP/KOTAKU.
128
Tim OSP akan mengelola seluruh kebutuhan operasional para personil yang tergabung di
dalam CCMU dengan komposisi sesuai dengan Tabel 1 di bawah ini.
Komposisi Personil Person MM Total
A Tenaga Ahli/Professional Staff
1 Strategic Management Specialist (Team Leader) 1 18 18
2 Institutional and Policy Development 1 18 18
3 Capacity Building Specialist 1 18 18
4 Advocacy Specialist 1 12 12
5 Knowledge Management Specialist 1 12 12
6 Communication Specialist 1 12 12
7 Monitoring and Evaluation Specialist 1 18 18
8 Land Specialist 1 12 12
9 Additional Specialist 25
B Asisten Tenaga Ahli/Sub. Professional Staff
1 Sub Prof. Planning and Budgeting 1 18 18
2 Sub Prof. Permukiman dan Perumahan 1 1 18 18
3 Sub Prof. Permukiman dan Perumahan 2 1 18 18
4 Sub Prof. Permukiman dan Perumahan 3 1 18 18
5 Sub Prof. Hukum dan Perundangan 1 12 12
6 Assistant Communication Visual 1 18 18
7 Assistant Data Analyst 1 18 18
C Tenaga Pendukung/Supporting Staff
1 Junior Assistant 1 22 22
2 Office Manager 1 22 22
3 Sekretaris 1 22 22
4 IT Support 1 22 22
5 Office Boy 2 22 44
6 Security 2 22 44
7 Driver 2 22 44
Total 25 460 485
Adapun struktur tenaga ahli dalam CCMU beserta jadwal penugasan dan rincian tugas tertera
dalam Lampiran C-E.
G. DUKUNGAN LOGISTIK DAN TEKNIS
Untuk mendukung kegiatan personil CCMU, penyedia jasa atau OSP diharapkan dapat
menyediakan perlengkapan dan kebutuhan yang tidak terbatas kepada biaya pengoperasian
kantor, pelaksanaan event (pelatihan, workshop, rapat, dll), biaya transportasi perjalanan dinas,
perlengkapan dan peralatan perkantoran, dan sebagainya. Rincian Dukungan logistik dan
teknis yang harus memenuhi ketentuan sesuai yang terlampir dalam Lampiran G.
H. EVALUASI KINERJA
PIU Komponen 1 NSUP/KOTAKU akan melakukan evaluasi kinerja berkala pada OSP.
Evaluasi kinerja OSP mencakup:
129
1. Kesuaian pelaksanaan ruang lingkup pekerjaan oleh OSP berdasarkan ToR;
2. Kinerja administratif (seperti kepatuhan terhadap layanan kontrak); dan
3. Kinerja keahlian.
PIU Komponen 1 NSUP/KOTAKU akan menyerahkan laporan evaluasi kinerja OSP dan
rekomendasinya kepada Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat selaku Project Management Unit (PMU). Adapun jenis dan jadwal evaluasi kinerja
OSP tertera dalam Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2: Jenis dan Jadwal Evaluasi Kinerja OSP
I. KEMUNGKINAN PERPANJANGAN
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah program jangka panjang dan dapat
diperpanjang dari periode penugasan saat ini sesuai dengan perkembangan kebutuhan ke
depan. Pemberi pekerjaan dapat meminta perpanjangan kontrak awal sebelum berakhirnya
masa berlaku kontrak dan tergantung pada kualitas kinerja dan kebutuhan program.
Perpanjangan kontrak akan didasarkan pada nilai dalam kontrak awal dengan penyesuaian
harga sesuai syarat-syarat kontrak.
130
J. PENDANAAN
Pengadaan OSP akan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun
2019-2021 melalui proyek NSUP (IBRD-8636ID/LN-0001ID) dengan sumber pendanaan dari
pinjaman Bank Dunia dan AIIB. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 20.615.205.000,00
(dengan rincian terlampir).
K. PELAPORAN
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A – DESKRIPSI UMUM KOMPONEN 1 NSUP/KOTAKU
LAMPIRAN B – RUANG LINGKUP PEKERJAAN OSP
LAMPIRAN C – STRUKTUR ORGANISASI CCMU
LAMPIRAN D – JADWAL PENUGASAN SDM
LAMPIRAN E – KUALIFIKASI, RINCIAN TUGAS, DAN TARGET KINERJA TIM OSP
LAMPIRAN F – STRUKTUR KOORDINASI
LAMPIRAN G – DUKUNGAN LOGISTIK, ADMINISTRASI, DAN TEKNIS
LAMPIRAN H – PELAPORAN
LAMPIRAN I – RENCANA KEGIATAN
131
B. LAMPIRAN A DESKRIPSI NSUP KOMPONEN-1
DESKRIPSI UMUM KOMPONEN 1-INSTITUTIONAL AND POLICY
DEVELOPMENT KOTAKU
TAHUN 2019-2021
1. Latar Belakang
Sehubungan dengan Agenda Pembangunan Nasional atau ‘Nawa Cita’ sebagaimana diuraikan
dalam RPJMN 2015-2019, yaitu pencapaian nol persen kawasan kumuh melalui program
penanganan kawasan permukiman kumuh yang mencakup 38.431 area seluas hektar dan
program peningkatan keswadayaan masyarakat di 7.683 kelurahan12. Sebagaimana diuraikan
juga dalam RPJMN 2015-2019, strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan harus
dilaksanakan melalui pembangunan inklusif dan kebijakan afirmatif yang konkrit, yaitu a)
pengembangan sebuah sistem pengamanan sosial yang komprehensif, b) peningkatan layanan
dasar bagi masyarakat yang kurang beruntung/rentan, c) pengembangan Penghidupan
berkelanjutan bagi orang miskin melalui distribusi pekerjaan dan pengembangan
kewirausahaan13.
Sesuai dengan rilis data BPS 2013, sekitar 67% penduduk telah memperoleh akses air bersih,
11,6% kawasan kumuh dan 59% penduduk dengan akses ke sanitasi yang layak, serta 10,96%
tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2014. Berdasarkan situasi tersebut, RPJM Nasional
2015-2019 menetapkan target-target pengembangan lingkungan dan pengurangan kemiskinan
yaitu: (a) 100% akses ke air bersih bagi seluruh penduduk Indonesia; (b) Pengurangan kawasan
kumuh kota hingga 0%; (c) Akses ke sanitasi yang layak bagi seluruh penduduk Indonesia
meningkat hingga 100%. Ketiganya disebut Target 100-0-100); dan Tingkat kemiskinan
menurun hingga sekitar 7,0 - 8,0% pada akhir 2019.
Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian PUPR berkomitmen untuk memberikan
kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat kota, dengan realisasi lingkungan
perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui inisiatif '100-0-100' dan mendukung
pengurangan kemiskinan kota dengan Penghidupan berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan
dalam RPJMN 2015-2019. Direktorat Jenderal Cipta Karya (Ditjen Cipta Karya) -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) yakin bahwa
upaya-upaya untuk mencapai target '100-0-100' khususnya percepatan penurunan dan
pencegahan kawasan kumuh, serta pengembangan Penghidupan berkelanjutan di perkotaan
secara umum, terutama akan tergantung pada partisipasi pemerintah daerah dan masyarakat
beserta kemitraan yang sinergis diantara semua pemangku kepentingan lokal terkait
pembangunan perkotaan.
12 Lampiran 2 Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 point 6.6.3 Pembangunan Kawasan
Permukiman halaman 6-98
13 Lampiran 2 Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 point 6.3.3 Penanggulangan
132
KOTAKU merupakan respon langsung terhadap RPJMN 2015-2019 dan dirancang untuk
mempertahankan prinsip-prinsip yang dikedepankan dalam upaya memperkuat peran
pemerintah daerah dan memberdayakan masyarakat untuk percepatan gerakan '100-0-100' dan
pengurangan kawasan kumuh di daerah perkotaan, beserta Penghidupan berkelanjutan untuk
periode 2016-2020. Ruang lingkup KOTAKU terdiri dari kegiatan pengurangan kawasan
kumuh dan pencegahan kawasan kumuh yang didukung oleh kegiatan berkelanjutan di kedua
bidang tersebut. KOTAKU terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
Komponen 1: Pengembangan Kelembagaan dan Kebijakan. Komponen ini akan
mendukung penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pemerintah pusat (misal:
Bappenas, Kementerian PUPR) yang bertanggungjawab atas pengelolaan KOTAKU. Selain
itu, Komponen 1 mencakup: (a) analisis kelembagaan di tingkat nasional dan di tingkat
pemerintah kab/kota sebagai model untuk mengidentifikasi dukungan yang dibutuhkan dalam
memfasilitasi koordinasi antar badan selama tahap persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan
KOTAKU; dan (b) studi kebijakan strategis di tingkat nasional untuk memfasilitasi
penyusunan kebijakan yang mendukung penanganan dan pencegahan kawasan permukiman
kumuh.
Fokus studi kebijakan strategis adalah reformasi kebijakan administrasi pertanahan, kebijakan
terhadap kepemilikan tanah yang bersifat informal dan keamanan bermukim, serta sinkronisasi
definisi kawasan kumuh yang digunakan oleh Kementerian PUPR dan Badan Pusat Statistik
(BPS). Bantuan teknis akan diberikan ketika kerangka kerja yang ada tidak dapat
menyelesaikan masalah spesifik di tingkat lokal selama pelaksanaan proyek, sehingga
memerlukan penyusunan kebijakan nasional.
Komponen 2: Integrasi Perencanaan dan Pengembangan Kapasitas Untuk Pemerintah
Daerah dan Masyarakat. Komponen ini akan mendanai tenaga ahli dan fasilitator masyarakat
selama siklus proyek untuk mendukung pengembangan kapasitas (termasuk pelatihan,
lokakarya, dan pertukaran pengetahuan antar kota serta kecamatan perkotaan) di 154 kota
dalam merancang dan melaksanakan penanganan kawasan permukiman kumuh, termasuk
penyusunan Rencana Aksi Perbaikan Kawasan kumuh (Slum Improvement Action Plan/SIAP)
atau SIAP/RP2KP-KP di tingkat kota dan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
di tingkat kelurahan. Peningkatan kapasitas ini merupakan prasyarat yang diperlukan untuk
pelaksanaan Komponen 3.
Komponen ini akan mendukung penyusunan buku panduan teknis mengenai proses pemilihan
dan pembiayaan sub-proyek sub-komponen 3, prosedur pengadaan dan pencairan, pemantauan
dan evaluasi, dan spesifikasi mekanisme akuntabilitas (misalnya penanganan keluhan).
Komponen 3: Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Pelayanan Perkotaan di
Kabupaten/Kota Terpilih: Komponen ini mencakup dua sub-komponen, yaitu:
Sub-komponen 3.1: Perbaikan Infrastruktur Primer dan Sekunder dan Pengembangan Lokasi
Serta Pembangunan Infrastruktur Penghubung yang teridentifikasi dalam SIAP di 50 kota
terpilih. Infrastruktur tersebut mencakup peningkatan di jalan, sanitasi, air, dan sistem drainase
skala kecil, termasuk penguatan konektifitas pada sistem tersier dan rumah tangga dengan
infrastruktur primer dan sekunder melalui pembangunan infrastruktur penghubung.
133
Sub-komponen 3.2: Dukungan Peningkatan Infrastruktur Tersier di 154 kota berdasarkan
pendekatan berbasis komunitas, mencakup sistem penyediaan air minum skala kecil, drainase,
sanitasi, jalan lingkungan, keselamatan dari bahaya kebakaran, perbaikan lingkungan skala
kecil (ruang publik dan jalan setapak) dan dukungan penguatan penghidupan berbasis
masyarakat melalui pembangunan fasilitas dan layanan penghidupan yang diidentifikasi dalam
RPLP. Proyek ini akan mendukung perbaikan perumahan kaum termiskin jika dianggap perlu
dalam konteks penanganan kawasan kumuh.
Komponen 4: Dukungan Pelaksanaan dan Bantuan Teknis. Komponen ini mencakup
layanan bantuan teknis, jasa advisory, dan pelatihan kepada unit-unit Manajemen Proyek dalam
skala nasional, serta unit-unit Pelaksanaan Proyek (PIU) pada tingkat provinsi dan kota.
Penguatan pelaksanaan dan kapasitas manajemen proyek akan melibatkan dukungan sistem
pemantauan dan evaluasi KOTAKU dan proyek14, penguatan kolaborasi para pemangku
kepentingan di semua tingkat, dan pelatihan penggunaan teknik-teknik partisipasi.
Komponen 5: Dukungan untuk Kondisi Darurat Bencana. Sehubungan dengan risiko
bencana alam katastropis yang tinggi di Indonesia, komponen ini akan membiayai peningkatan
kesiapan dan tanggap darurat untuk mengatasi bencana, keadaan darurat dan/atau peristiwa
katastropik, jika diperlukan, melalui sub-proyek dan/atau menggunakan pengaturan
pelaksanaan proyek.
Gambaran rinci tentang komponen program KOTAKU disajikan dalam Pedoman Umum
KOTAKU yang dapat diunduh melalui www.kotatanpakumuh.id.
2. Pendanaan dan Pembiayaan Program
Program KOTAKU merupakan Program Pemerintah Indonesia yang mendapatkan dukungan
pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB), Bank Dunia, dan Infrastructure Investment
Bank (AIIB) sebesar US$ 433 million. Adapun komposisi pembiayaan untuk setiap komponen
adalah sebagai berikut:
14KEMENTERIAN PUPR telah setuju bahwa sistem M&E proyek ini adalah yang digunakan seluruh
program
134
Pembiayaan Program (US$ juta)
Pemerintah Provinsi,
Komponen Proyek Pemerintah Pemerintah
Total Bank
Pusat Kab/Kota,
Masyarakat, dll
Pelayanan Perkotaan di
Kab/Kota Terpilih
Komponen 4: Dukungan
Pelaksanaan dan Bantuan 63 31 0 32
Teknis
Dukungan untuk Kondisi
0 0 0 0
Darurat Bencana (US$0)
Total 1,743 652 658 433
Sumber: Project Appraisal Document (PAD) NSUP, June 2016
Kementerian PUPR
Direktorat Jenderal
Tingkat Cipta Karya
Pokja PKP
Pusat Nasional
Dit. PKP
CCMU PMU
Tim Advisory Tim Evaluasi
Satker/PPK Pusat
KMP/NMC OSP CB
Gubernur
Tingkat
Satker/PPK Provinsi KMW & KMT
Provinsi Pokja PKP Provinsi
Bupati/Walikota
Tingkat
Satker/PPK Kab/Kota Tim Korkot
Kab/Kota Pokja PKP Kab/Kota
Tingkat Camat
Kecamatan Tim Fasilitator
135
4. Tentang Komponen 1 NSUP/KOTAKU
Upaya mencapai kota tanpa kumuh tentunya membutuhkan suatu pendekatan yang
komprehensif, melibatkan banyak aspek pembangunan, seperti penyediaan perumahan,
pembiayaan perumahan, pertanahan, rencana tata ruang/kawasan, sosial-ekonomi, dan
penyediaan infrastruktur dasar permukiman. Seluruh program-program yang menangani
aspek-aspek tersebut dijalankan oleh pihak-pihak yang berbeda dan tentunya untuk mencapai
pengentasan kumuh yang komprehensif, dibutuhkan kolaborasi multiaktor dan multisektor.
Namun, selama ini hal tersebut masih sulit dilakukan karena kebijakan perumahan dan
permukiman yang tidak terpadu, tumpang tindih, dan banyaknya sektor-sektor yang berjalan
sendiri-sendiri. Oleh karena itu, untuk memastikan kolaborasi dapat berjalan, dibutuhkan suatu
platform pengentasan permukiman kumuh yang dibangun bersama melalui konsensus banyak
pihak terkait.
Akan tetapi, upaya membangun platform di level pemerintahan nyatanya tidak mudah karena
banyaknya hambatan regulasi/kebijakan, kapasitas para pelaku, dan natural behaviour dari
birokrasi itu sendiri menjadikan upaya membangun platform mencapai kota tanpa kumuh
menjadi sangat kompleks. Diperlukan proses yang panjang namun dijalankan secara parallel
dan hal ini lah yang diharapkan dapat dihasilkan oleh NSUP/KOTAKU selama beberapa tahun
ke depan sepanjang masa pelaksanaan program.
136
a) Pengembangan kebijakan, dalam:
- Penanganan kumuh (slum upgrading) yang mencakup penanganan permukiman
kumuh illegal (squatter), penanganan permukiman kumuh di lokasi (on site
upgrading), serta penanganan Kawasan kumuh melalui urban renewal;
- Pencegahan kumuh (slum prevention) pada perumahan eksisting (existing housing)
dan pembangunan perumahan baru (new housing) yang layak dan terjangkau di
perkotaan.
7. Keluaran (Output)
Keluaran yang akan dihasilkan dari kegiatan Komponen 1 NSUP antara lain:
a) Pengembangan kebijakan
- Inisiatif pendekatan baru dalam upaya pengentasan kumuh yang mencakup slum
upgrading dan slum prevention
137
- Panduan pengelolaan Pokja PKP Provinsi dan Kab/Kota;
- Platform sharing pengetahuan dan pengalaman pelaku Pokja PKP di Provinsi dan
Kab/Kota mengenai pembangunan PKP dalam mencapai kota tanpa kumuh
Titik TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5 TH 6 Sasaran
Nama Indikator
Awal (2016) (2017) (2018) (2019) (2020) (2021) Akhir
Komponen 1:
Pengembangan
kelembagaan dan
kebijakan
138
Indikator Hasil Lanjutan
Nilai Sasaran Kumulatif
Titik TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5 TH 6 Sasaran
Nama Indikator
Awal (2016) (2017) (2018) (2019) (2020) (2021) Akhir
fungsional untuk
penanganan
permukiman kumuh di
tingkat nasional
(Ya/Tidak)
1.2 Pembentukan
Diperba Selesai dan
database kumuh / Tidak -- Ya -- -- --
harui diperbaharui
profiling
139
Indikator – TUJUAN
Sumber Penanggung
Nama Indikator Deskripsi Frekuensi Data / Jawab
Metodologi Pengumpulan
Data
1.2 Pembentukan Profil kumuh/ Awal tahun Pemetaan Bappenas,
database kumuh / database partisipatif dan akhir masyarakat PMU
profiling yang dikumpulkan tahun dan survey
oleh fasilitator dan proyek
BKM melalui survey
dan FGD. Profil
meliputi 7 (tujuh)
indikator kumuh,
ditambah ketersediaan
ruang terbuka/umum
Sumber: Project Appraisal Document (PAD) NSUP, June 2016
140
C. LAMPIRAN B RUANG LINGKUP OSP
RUANG LINGKUP PEKERJAAN OSP
1. Menyediakan barang dan jasa yang akan digunakan oleh Sekretariat CCMU;
2. Melaksanakan dan mengendalikan administrasi dan keuangan atas barang dan jasa yang
disediakan seluruh kegiatan komponen 1 NSUP/KOTAKU, seperti:
a. Bertanggungjawab dalam pembayaran gaji tenaga ahli, sub prof dan tenaga
pendukung sesuai dengan jadwal;
b. Memastikan pendanaan seluruh kegiatan tersedia sesuai jadwal pelaksanaan yang
telah direncanakan;
c. Memastikan berjalanannya seluruh operasional kantor CCMU, termasuk pengadaan
dan pendanaan peralatan kantor serta kebutuhan lainnya.
3. Berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif dengan Kepala Sekretariat CCMU dan
PMU NSUP/KOTAKU dalam melaksanakan administras proyek, dan keperluan lainnya
yang dibutuhkan.
a. Mendokumentasikan dan melaporkan data-data keuangan komponen 1;
b. Memastikan penggunaan dana dilaksanakan secara transparan, bertanggungjawab,
efektif, dan efisien sesuai dengan tujuan penggunaannya.
141
D. LAMPIRAN C STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
142
E. LAMPIRAN D JADWAL SUMBER DAYA MANUSIA
JADWAL PENUGASAN SDM
143
2019 2020 2021 Total
No Komposisi Personil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 - 12 1 2 3 4 5 6 Bulan
3 Sekretaris 22
4 IT Support 22
5 Office Boy 1 22
6 Office Boy 2 22
7 Security 1 22
8 Security 2 22
9 Driver 1 22
10 Driver 2 22
144
F. LAMPIRAN E KUALIFIKASI SDM
KUALIFIKASI, RINCIAN TUGAS, DAN TARGET KINERJA
TIM OSP KOMPONEN 1 NSUP/KOTAKU
145
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
minum, dan sanitasi di Indonesia, kapasitas dan advokasi Pokja PKP dari
seperti pemerintah, pemerintah tingkat pusat hingga daerah serta
daerah, LSM, atau lembaga donor; melaporkannya kepada Ketua Pokja
7. Mampu bekerja dalam tim dan PKP Nasional;
bersedia ditugaskan ke berbagai 5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh
lokasi untuk mendukung pekerjaan PIU.
8. Bersedia bekerja secara fulltime.
2 Institutional and Kualifikasi Khusus: 1. Menyusun strategi sosialisasi program Keluaran Institutional and Policy
Development nasional kepada pemerintah provinsi Development Specialist akan
1. Minimal Sarjana Strata 1 dari
Specialist dan kab/kota; berkontribusi terhadap pencapaian
jurusan sosial/ekonomi/teknik/ilmu
2. Menilai dan menganalisis kapasitas tujuan NSUP Komponen 1, antara
alam;
atau kemampuan kelembagaan di lain:
2. Sekurang-kurangnya memiliki
tingkat pusat, provinsi, dan
pengalaman kerja profesional 1. Strategi sosialisasi dan
kabupaten/kota dalam memenuhi
selama 15 tahun pelaksanaan kebijakan dan
perannya di bidang pembangunan
3. Pernah bekerja 10 tahun dalam program nasional kepada
perumahan dan permukiman,
bidang penyusunan kebijakan pemerintah provinsi dan
khususnya dalam pengentasan
publik. Pengalaman terkait bidang kab/kota;
permukiman kumuh;
perumahan, air minum, dan sanitasi 2. Analisis kapasitas/kemampuan
3. Membangun skema/mekanisme
menjadi nilai tambah; kelembagaan Perumahan dan
kerjasama program antara pemeirntah
4. Memiliki pengalaman bekerjasama Permukiman (PKP) di tingkat
pusat-daerah dalam mencapai Kota
minimal selama 10 tahun dengan pusat, provinsi, dan kab/kota
Tanpa Kumuh;
stakeholders terkait bidang dalam memenuhi perannya;
4. Menyusun panduan pengelolaan Pokja
perumahan, air minum, dan sanitasi 3. Skema/mekanisme kerjasama
PKP Provinsi dan Kab/Kota, serta
di Indonesia, seperti pemerintah, program antara pemerintah pusat
melaksanakan pendampingan
pemda, LSM, dan lembaga donor; dan daerah dalam mencapai kota
implementasi terhadap Pokja PKP
5. Pernah terlibat dalam berbagai tanpa kumuh;
tersebut, seperti dalam penyusunan
asosiasi/forum/tim koordinasi 4. Panduan pengelolaan Pokja PKP
rencana kerja, dsb;
terkait dengan perumahan, air Provinsi dan Kab/Kota;
minum, dan sanitasi;
146
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
6. Mampu bekerja dalam tim dan 5. Menyusun landasan untuk legitimasi 5. Landasan untuk legitimasi
bersedia ditugaskan ke berbagai panduan pengelolaan Pokja PKP Panduan Pengelolaan Pokja PKP
lokasi untuk keperluan pekerjaan; Provinsi dan Kab/Kota, misalnya Provinsi dan Kab/Kota, seperti
7. Bersedia bekerja secara fulltime. melalui penerbitan SE Mendagri (jika SE Mendagri (jika
memungkinkan); memungkinkan);
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan rapat 6. Dan hal-hal lain yang ditugaskan
koordinasi kepokjaan, baik di skala oleh PIU.
nasional maupun regional provinsi;
7. Membangun kemitraan antara Pokja
PKP Pusat-Provinsi-Kab/Kota;
8. Melaksanakan pendampingan
sinkronisasi RPJMN-RPJMD dalam
pengentasan permukiman kumuh;
9. Membantu Pokja PKP Nasional dan
CCMU dalam membangun jejaring
perumahan dan permukiman di tingkat
pusat;
10. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh
PIU.
3 Capacity Building Kualifikasi Khusus: 1. Melakukan pemetaan serta analisis Keluaran kegiatan Capacity Building
Specialist kebutuhan peningkatan kapasitas Specialist, akan berkontribusi
1. Minimal telah menempuh
pelaku pembangunan perumahan dan terhadap pencapaian tujuan NSUP
pendidikan Sarjana Strata 1 dari
permukiman di berbagai tingkat Komponen 1, meliputi namun tidak
jurusan sosial/ekonomi/teknik/ilmu
pemerintahan, baik pusat maupun terbatas pada:
alam;
daerah;
2. Memiliki pengalaman kerja 1. Analisis kebutuhan peningkatan
2. Mengembangkan kerangka dan strategi
profesional selama 10 tahun; kapasitas pelaku pembangunan
peningkatan kapasitas pelaku
3. Memiliki pengalaman bekerja perumahan dan permukiman di
pembangunan perumahan dan
sebagai tenaga berbagai tingkat pemerintahan,
ahli/konsultan/fasilitator baik pusat maupun daerah;
147
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
pengembangan kapasitas minimal permukiman di berbagai tingkat 2. Kerangka dan strategi
selama 5 kali di bidang perumahan, pemerintahan; peningkatan kapasitas pelaku
air minum, dan sanitasi; 3. Mengkoordinir pelaksanaan workshop pembangunan perumahan dan
4. Memiliki pengalaman bekerja dan pelatihan Pokja PKP Provinsi dan permukiman di berbagai tingkat
selama 10 tahun dalam bidang Kab/Kota untuk materi/kurikulum yang pemerintahan;
pendampingan SDM/lembaga, menjadi ruang lingkup Komponen I, 3. Rancangan konsep, modul,
seperti pemerintah, pemerintah bekerjasama dengan komponen lain silabus/kurikulum, dan materi
daerah terkait bidang perumahan, air program NSUP/KOTAKU dna program pelatihan/workshop/ lokakarya,
minum, dan sanitasi; lainnya yang terkait; dsb, untuk Pokja PKP Provinsi
5. Memiliki pengalaman bekerjasama 4. Menyusun keseluruhan konsep dan Kab/Kota dengan tema
dengan stakeholders, seperti pelaksanaan, silabus/kurikulum, dll yang menjadi ruang lingkup
pemerintah, pemerintah daerah, untuk peningkatan kapasitas dan Komponen I NSUP/KOTAKU;
LSM, atau lembaga donor. pendampingan terhadap Pokja PKP 4. Dan hal-hal lain yang
Pengalaman di bidang perumahan, Provinsi dan Kab/Kota prioritas, ditugaskan oleh PIU.
air minum, dan sanitasi menjadi nilai bekerjasama dengan komponen lain
tambah; program NSUP/KOTAKU dan program
6. Mampu bekerja dalam tim dan lainnya yang terkait;
bersedia ditugaskan ke berbagai 5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh
lokasi; PIU.
7. Bersedia bekerja secara fulltime.
4 Advocacy Kualifikasi Khusus: 1. Melakukan pemetaan dan menganalisis Keluaran Advocacy Specialist akan
Specialist kebutuhan advokasi pelaku berkontribusi terhadap pencapaian
1. Minimal telah menempuh
pembangunan perumahan dan tujuan NSUP Komponen 1, meliputi
pendidikan Sarjana Strata 1 dari
permukiman di tingkat pemerintahan namun tidak terbatas pada:
jurusan sosial/ekonomi/teknik/ilmu
pusat, provinsi, dan kab/kota;
alam; 1. Pemetaan dan analisis
2. Mengembangkan kerangka dan strategi
2. Memiliki pengalaman kerja kebutuhan advokasi pelaku
peningkatan advokasi untuk pelaku
profesional selama 10 tahun; pembangunan perumahan dan
pembangunan perumahan dan permukiman di tingkat
148
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
3. Memiliki pengalaman bekerja permukiman di tingkat pemerintahan pemerintahan pusat, provinsi,
sebagai tenaga ahli/konsultan selama pusat, provinsi, dan kab/kota; dan kab/kota;
5 kali; 3. Merumuskan dan mengembangkan key 2. kerangka dan strategi advokasi
4. Memiliki pengalaman bekerja messages untuk berbagai lingkup untuk pelaku pembangunan
selama 5 tahun dalam bidang stakeholders; perumahan dan permukiman di
advokasi dan komunikasi bagi 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tingkat pemerintahan pusat,
pemerintah pusat atau pemerintah roadshow advokasi kepada pemerintah provinsi, dan kab/kota
daerah; daerah; 3. Key messages advokasi untuk
5. Memiliki pengalaman bekerjasama 5. Bersama dengan Communication berbagai lingkup stakeholders;
dengan stakeholders, seperti Specialist menterjemahkan materi 4. Produksi materi advokasi dan
pemerintah, pemerintah daerah, advokasi ke dalam media komunikasi pelaksanaan advokasi ke
LSM, atau lembaga donor. dan mengawal pelaksanaan advokasi; pemerintah daerah
Pengalaman di bidang perumahan, 6. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh 5. Dan hal-hal lain yang
air minum, dan sanitasi menjadi nilai PIU. ditugaskan oleh PIU.
tambah;
6. Mampu bekerja dalam tim dan
bersedia ditugaskan ke berbagai
lokasi untuk mendukung pekerjaan;
7. Bersedia bekerja secara fulltime.
5 Knowledge Kualifikasi Khusus: 1. Menyusun desain dan mengawal Keluaran kegiatan Knowledge
Management pelaksanaan studi Knowledge, Attitude, Management Specialist, akan
1. Minimal Sarjana Strata 1 dari
Specialist and Management (KAM) serta berkontribusi terhadap pencapaian
jurusan sosial/ekonomi/teknik/ilmu
Economic of Slum; tujuan NSUP Komponen 1, meliputi
alam;
2. Menghimpun dan menyebarluaskan namun tidak terbatas pada:
2. Memiliki pengalaman kerja
praktik-praktik terbaik dan
profesional selama 8 tahun; 1. Desain studi Knowledge,
pembelajaran lintas program/kegiatan;
3. Memiliki pengalaman kerja sebagai Attitude, and Management
3. Mempublikasikan hasil kajian,
tenaga ahli/konsultan di bidang (KAM);
penelitian, serta inovasi teknologi
knowledge management dan/atau 2. Kumpulan praktik-praktik
perumahan dan permukiman kepada
capacity building selama 5 kali; terbaik dan pembelajaran lintas
149
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
4. Pernah memiliki pengalaman para pelau di lapangan, melalui program/kegiatan, hasil kajian,
bekerja selama 5 tahun dalam workshop atau media lainnya; penelitian, serta inovasi
kegiatan knowledge management 4. Mengkompilasikan dan menyajikan teknologi PKP kepada para
dan/atau capacity building di bidang secara komprehensif berbagai produk pelaku di lapangan;
pembangunan perumahan, air FGD, workshop, seminar, lokakarya 3. Konsep website Pokja PKP
minum, dan sanitasi atau bidang terkait PKP oleh berbagai K/L menjadi Nasional;
kemiskinan; sebuat produk kompilasi untuk 4. Dan hal-hal lain yang
5. Memiliki pengalaman bekerjasama pengambilan keputusan; ditugaskan oleh PIU.
dengan stakeholders, seperti 5. Membangun dan mengelola website
pemerintah, pemerintah daerah, Pokja PKP Nasional yang dapat
LSM, atau lembaga donor; menjadi strategic data and knowledge
6. Mampu bekerja dalam tim dan hub untuk dapat diakses oleh seluruh
bersedia ditugaskan ke berbagai pelaku pembangunan;
lokasi untuk mendukung pekerjaan; 6. Mengkoordinasikan kegiatan
7. Bersedia bekerja secara fulltime. kunjungan lapangan/studi
banding/pelatihan delegasi Pokja PKP
pusat-provinsi-kab/kota;
7. Mengkoordinasikan berbagai pelatihan
untuk para ASN PKP atau champion,
termasuk membuka kesempatan
kerjasama dengan Lembaga-lembaga
pelatihan professional lain;
8. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh
PIU.
6 Communication Kualifikasi Khusus: 1. Mengkoordinasikan produksi Keluaran kegiatan Communication
Specialist konten/video advokasi untuk pemerintah Specialist akan berkontribusi
1. Minimal Sarjana Strata 1 komunikasi,
dan masyarakat umum; terhadap pencapaian tujuan NSUP
sosial politik, atau jurusan lain yang
2. Menkoordinasikan produksi Komponen 1, meliputi namun tidak
terkait;
artikel/bulletin untuk meningkatkan terbatas pada produksi konten
150
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
2. Memiliki pengalaman kerja awareness public dan targeted komunikasi dan advokasi, seperti
profesional selama 5 tahun; stakeholders; video, flyer, buletin, booklet, buku,
3. Bersama-sama dengan Knowledge serta hal-hal lain yang ditugaskan
3. Pernah memiliki pengalaman kerja
Management Specialist, dalam: oleh PIU;
sebagai tenaga ahli/konsultan selama
a. Menghimpun dan
3 kali;
menyebarluaskan praktik-praktik
4. Pernah bekerja selama 3 tahun dalam terbaik/pembelajaran lintas
proses komunikasi publik atau bidang program dan kegiatan
advokasi/kampanye bagi masyarakat; b. Mempublikasikan hasil kajian,
5. Memiliki pengalaman bekerja di penelitian, dan inovasi teknologi
bidang perumahan, air minum, dan PKP di permukiman kumuh
sanitasi; kepada para pelaku di lapangan
melalui berbagai metode;
6. Memiliki pengalaman bekerjasama c. Membangun dan mengelola
selama 3 tahun dengan stakeholders website Pokja PKP Nasional yang
publik, seperti pemerintah, pemda, dapat menjadi strategic data and
LSM, dan lembaga donor; knowledge hub untuk dapat
7. Mampu bekerja dalam tim dan diakses oleh seluruh pelaku
bersedia ditugaskan ke berbagai pembangunan;
lokasi untuk mendukung pekerjaan; 4. Membangun partnership dengan merdia
lokal dan nasional untuk meningkatkan
8. Bersedia bekerja secara fulltime. awareness public, mendorong dukungan
kebijakan dan komitmen politik;
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pelatihan/studi banding/kunjungan
lapangan untuk jurnalis media;
6. Mendukung pelaksanaan roadshow
advokasi kepada pemerintah daerah;
151
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
7. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh
PIU.
7 Monitoring and Kualifikasi Khusus: 1. Merancang skema monitoring dan Keluaran kegiatan Monitoring and
Evaluation evaluasi pelaksanaan dan pencapaian Evaluation Specialist, meliputi
1. Minimal Sarjana Strata 1 dari jurusan
Specialist Program Nasional Pengentasan namun tidak terbatas pada rancangan
teknik atau statistik;
Permukiman Kumuh. Meliputi skema monitoring dan evaluasi
2. Memiliki pengalaman kerja
pemilihan metode (kunjungan lapangan, pelaksanaan dan pencapaian program
profesional selama 10 tahun;
laporan, survei khusus, dan metode lain nasional serta SDGs target 11.1 “Kota
3. Sekurang-kurangnya memiliki
yang sekiranya diperlukan), penentuan Tanpa Kumuh” serta hal-hal lain yang
pengalaman lebih dari 7 tahun dalam
indikator (termasuk perhitungan ditugaskan oleh PIU.
mengelola kegiatan monitoring dan
operasional SDGs), dan perkiraan
evaluasi program berskala nasional,
validitas informasi yang akan diperoleh;
dari penyusunan konsep hingga
2. Mengawal perhitungan baseline SDGs
analisis;
Target 11.1 bersama dengan BPS dan
4. Memiliki pengalaman minimal 8 kali
pembaharuannya;
bekerja di bidang pembangunan
3. Menyusun framework monitoring dan
perumahan dan permukiman
evaluasi kolaboratif antar stakeholders;
(termasuk dalam air minum dan
4. Menyusun desain National Slum
sanitasi);
Inventory System;
5. Memiliki kemampuan dalam
5. Menelaah desain dan implementasi
mengoperasikan software pengolahan
program serta menarik pembelajaran-
data;
pembelajaran yang bermanfaat untuk
6. Detail-oriented dan nyaman bekerja
penyempurnaan program secara terus
dengan timeline yang ketat;
menerus;
7. Mampu bekerjasama dengan banyak
6. Penyusunan desain micro study
pihak dengan kemampuan
perhitungan Rumah Tidak Layak Huni;
intrapersonal yang baik;
7. Menyusun masukan bagi kuesioner
8. Bersedia ditugaskan ke berbagai
Susenas Tahun 2020 bidang perumahan
tempat untuk mendukung keperluan
dan permukiman.
pekerjaan.
152
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
8. Menyusun materi panduan untuk
pendataan perumahan dan permukiman
di daerah;
9. Mengorganisir kegiatan monitoring
kinerja, penyusunan indikator monev,
validitas informasi yang akan diperoleh;
10. Mengkoordinasikan kegiatan
peninjauan rutin terhadap hasil evaluasi
pelaksanaan program bersama para
mitra terkait, seperti team leader,
Kementerian PPN/Bappenas, PMU, dan
lainnya
11. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh
PIU.
8 Land Specialist Kualifikasi Khusus: 1. Mengidentifikasi bottleneck kebijakan Keluaran Land Specialist, akan
dan tata kelola pertanahan di perkotaan; berkontribusi terhadap pencapaian
1. Minimal Sarjana Strata 1 dari jurusan
2. Mengidentifikasi praktik baik kebijakan tujuan NSUP Komponen 1, meliputi
ekonomi/teknik/kebijakan
pertanahan perkotaan dan potensi namun tidak terbatas pada:
publik/hukum/jurusan lain yang
penerapan di Indonesia;
terkait; 1. Skema/mekanisme alternatif
3. Menyusun skema alternatif kebijakan penyediaan lahan bagi
2. Sekurang-kurangnya memiliki pertanahan guna penanganan perumahan MBR di Perkotaan
pengalaman kerja profesional selama permukiman kumuh perkotaan; 2. Masukan reformasi kebijakan
8 tahun; 4. Merumuskan policy brief tentang administrasi lahan dalam
3. Pernah bekerja 3 tahun dalam bidang pemenuhan hak atas lahan bagi MBR di
mengatasi informal settlement
perumahan (properti), tata ruang dan perkotaan, khususnya bagi masyarakat dan kemanan bermukim
pertanahan. Pengetahuan mengenai permukiman kumuh;
hukum perundangan terkait 5. Merumuskan policy brief berisi
pertanahan menjadi nilai tambah; rekomendasi atas persoalan
153
Posisi yang
No. Kualifikasi Tugas Utama Output
Diusulkan
4. Memiliki pengalaman bekerjasama permukiman kumuh ilegal bagi MBR di
minimal selama 3 tahun dengan perkotaan;
stakeholders terkait bidang 6. Melaksanakan FGD dengan
perumahan dan permukiman di kementerian/lembaga, institusi non
Indonesia, seperti pemerintah, pemerintah, dan pemerintah daerah
pemda, LSM, dan lembaga donor; terkait pertanahan perkotaan dan
permukiman kumuh;
5. Pernah terlibat dalam berbagai
7. Terlibat aktif dalam penyusunan
asosiasi/forum/tim koordinasi terkait
Background Study;
dengan perumahan dan permukiman;
8. Membantu Pokja PKP Nasional dan
6. Mampu bekerja dalam tim dan CCMU dalam membangun jejaring
bersedia ditugaskan ke berbagai perumahan dan permukiman di tingkat
lokasi untuk keperluan pekerjaan; pusat;
7. Bersedia bekerja secara fulltime. 9. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh
PIU.
9 Additional Dibutuhkan ketika ada pekerjaan- Tugas utama akan dirumuskan sesuai Akan dirumuskan sesuai kebutuhan
Specialist pekerjaan tambahan yang mendukung kebutuhan PIU. PIU.
kebutuhan PIU, misal untuk mendukung
pelaksanaan studi tematik, dsb.
Kualifikasi akan dirumuskan sesuai
kebutuhan.
154
No. Posisi yang Diusulkan Kualifikasi Tugas Utama
akunting, keuangan, bisnis manajemen atau 1. Melakukan pemantauan secara rutin terhadap
bidang lain yang terkait; penyiapan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan;
2. Sekurang-kurangnya memiliki pengalaman 2. Mendukung dan mempersiapkan kebutuhan audit,
lebih dari 5 tahun dalam mengelola baik yang berasal dari pemerintah Indonesia
keuangan program di sektor ataupun Bank Dunia;
public/pemerintahan. Pengalaman dalam 3. Menghadiri dan berpartisipasi dalam setiap
mengelola program Bank Dunia lebih pertemuan kegiatan dan memberikan masukan
diutamakan; untuk hal-hal terkait keuangan;
3. Memiliki pengalaman dan pengetahuan 4. Memonitor kemajuan proyek dengan turut serta
lebih dari 5 tahun terkait perencanaan dalam kunjungan lapangan, memberikan umpan
proyek, proses pengadaan, dan manajemen balik, dan menjaga komunikasi rutin dengan pihak
keuangan di sektor publik; Bank Dunia, PMU, dan Pemerintah Indonesia;
4. Dapat bekerja secara fulltime. 5. Membantu perencanaan dan penganggaran program
dalam rencana keuangan;
6. Menyusun laporan keuangan;
7. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
2 Sub Prof. Permukiman dan Perumahan 1. Minimal telah menempuh pendidikan S1 Secara umum tugas Sub Prof. Permukiman dan
bidang perencanaan wilayah dan kota, Perumahan meliputi namun tidak terbatas kepada:
kebijakan publik, studi pembangunan, dan 1. Mendukung proses persiapan pelaksanaan dan
sejenisnya dengan pengalaman bekerja implementasi kegiatan, termasuk manajemen
profesional minimal 5 tahun; program, koordinasi dengan stakeholders, dan
2. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun di berkonstribusi terhadap seluruh perkembangan
bidang perumahan dan kawasan pekerjaan dan seluruh keluarannya;
permukiman atau penyusunan kebijakan 2. Mendukung penyusunan technical concept, modul,
publik;
laporan, proposal, term of references, presentasi,dll;
3. Memiliki pengalaman bekerja di institusi 3. Mengorganisir kegiatan-kegiatan lapangan yang
pemerintahan, donor, atau Non-Profit dibutuhkan dalam persiapan hingga pelaksanaan
Organizations (NGOs) yang terkait dengan kegiatan.
bidang permukiman dan perumahan atau 4. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan koordinasi dan
penyusunan kebijakan publik;
pertemuan yang dibutuhkan.
155
No. Posisi yang Diusulkan Kualifikasi Tugas Utama
4. Bersedia bekerja secara fulltime.. 5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
3 Sub Prof. Hukum dan Perundangan 1. Minimal telah menempuh pendidikan S1 Secara umum, tugas Sub Prof Hukum dan Perundangan
bidang hukum atau sosial-politik; meliputi, namun tidak terbatas pada:
2. Memiliki pengalaman minimal 5 tahun di 1. Melakukan analisis terhadap produk
bidang kajian penyusunan hukum/perundangan yang sekiranya dapat
peraturan/kebijakan publik; mendukung atau menghambat pencapaian tujuan
3. Bersedia bekerja secara full-time. program;
2. Mendukung penyusunan technical concept note,
laporan, proposal , presentasi,dll;
3. Mengorganisir kegiatan-kegiatan lapangan yang
dibutuhkan dalam persiapan hingga pelaksanaan
kegiatan.
4. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan koordinasi dan
pertemuan yang dibutuhkan.
5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
4 Assistant Communication Visual 1. Fresh graduate minimal pendidikan S1 Secara umum, tugas Assistant Communication Visual
dalam bidang desain grafis atau yang meliputi, namun tidak terbatas pada:
relevan; 1. Membuat rancangan layout materi-materi
2. Mampu menggunakan software design advokasi dan publikasi program (buku, laporan,
dengan baik, terutama yang berhubungan banner, leaflet, infografis, dll);
dengan desain grafis dan layouting; 2. Mengelola konten kampanye atau advokasi ke
dalam media sosial;
3. Bersedia bekerja secara fulltime;
3. Membantu penulisan konten komunikasi agar
4. Bersedia ditugaskan ke berbagai tempat layak tampil bagi berbagai range target advokasi;
untuk mendukung keperluan pekerjaan 4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh specialist dan sub professional lain yang
bekerjasama.
5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
156
No. Posisi yang Diusulkan Kualifikasi Tugas Utama
5 Assistant Data Analyst 1. Fresh graduate minimal pendidikan S1 dari Secara umum tugas Assistant Data Analyst meliputi
jurusan ekonomi/statistik /jurusan lain yang namun tidak terbatas kepada:
terkait; 1. Mengolah data statistik dari Badan Pusat Statistik
2. Memiliki kemampuan mengunakan aplikasi terkait dengan bidang perumahan dan permukiman
pengolahan dan analisis data statistik hingga skala kab/kota, sesuai dengan fitur yang
menggunakan software pengolahan data dibutuhkan, terutama dalam mengkur progress
pencapaian program nasional pengentasan
SPSS/Stata/software lain yang diperlukan
permukiman kumuh.
untuk mengolah data statistik; 2. Menuliskan laporan hasil analisis sebagai bahan
3. Memiliki kemampuan dalam pengumpulan masukan perhitungan definisi operasional SDGs
data perumahan dan permukiman; target 11.1 yang terkait dengan pencapaian Kota
4. Bersedia bekerja secara fulltime; Tanpa Kumuh;
3. Mengolah data-data lain yang dibutuhkan oleh
5. Bersedia ditugaskan ke berbagai tempat PIU;
untuk mendukung keperluan pekerjaan 4. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
Tabel E.3 – Supporting Staff
No. Posisi yang Diusulkan Kualifikasi Tugas Utama
1 Junior Assistant 1. Minimal telah menempuh pendidikan S1 Secara umum tugas Junior Assistant meliputi namun
bidang perencanaan wilayah dan kota; tidak terbatas kepada:
2. Memiliki pengalaman bekerja professional 1. Mendukung penyusunan technical concept note,
setidaknya 2 tahun di institusi pemerintahan, laporan, proposal , presentasi,dll;
donor, atau NGO. Pengalaman di bidang 2. Membantu pengumpulan data-data yang
perumahan dan permukiman akan menjadi diperlukan dalam penyusunan kebijakan;
nilai tambah; 3. Mengorganisir kegiatan-kegiatan lapangan yang
3. Bersedia bekerja secara full-time. dibutuhkan dalam persiapan hingga pelaksanaan
kegiatan.
4. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan koordinasi dan
pertemuan yang dibutuhkan;
157
No. Posisi yang Diusulkan Kualifikasi Tugas Utama
5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
2 Office Manager 1. Memiliki pengalaman minimal 5 tahun dalam Secara umum tugas Office Manager meliputi namun
mengelola administrai proyek di tidak terbatas kepada:
pemerintahan/lembaga donor; 1. Membantu administrasi;
2. Memiliki perhatian terhadap detail dan 2. Mengumpulkan dokumen dan monitoring
mampu bekerja dengan timeline yang padat; pembayaran invoice;
3. Berinisiatif tinggi dan tanggap terhadap 3. Membantu bagian administrasi dan
kebutuhan klien; kesekretariatan;
4. Memiliki kemampuan dalam mengoperasikan 4. Menyediakan segala keperluan operasional
Microsoft Office (terutama Ms. Word dan sekretariat sesuai kebutuhan dan anggaran yang
Ms. Excel); tersedia;
5. Dapat bekerja secara fulltime; 5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
3 Sekretaris 1. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan Secara umum tugas Sekretaris meliputi namun tidak
Pendidikan D3 di bagian sekretaris/public terbatas kepada:
relations, dan sejenisnya; 1. Membantu CCMU dalam hal surat-menyurat
2. Memiliki pengalaman bekerja di bidang dan pengarsipannya;
kesekretariatan minimal 1 tahun; 2. Mendukung pengarsipan dokumen-dokumen
3. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik; CCMU;
4. Ramah dan berpenampilan rapi; 3. Membantu CCMU dalam pengaturan jadwal dan
5. Menguasai software yang mendukung tugas pelaksanaan kegiatan;
kesekretariatan. 4. Membantu pegaturan teknis kegiatan-kegiatan
CCMU, seperti workshop, rapat, lokakarya, dll;
5. Membantu personil CCMU untuk arranging hal-
hal yang terkait dengan kebutuhannya, seperti
pengaturan tiket dan hotel untuk perjalanan
dinas, dsb (berkoordinasi dengan Office
Manager).
6. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
158
No. Posisi yang Diusulkan Kualifikasi Tugas Utama
4 IT Support 1. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan Secara umum tugas IT Support adalah mendukung
Pendidikan S1 di bidang sistem informasi dan CCMU dalam hal Monitoring perlengkapan jaringan,
sejenisnya; komputer, hardware, dan software yang mendukung
2. Memiliki pengalaman lebih dari 1 tahun operasionalisasi, meliputi namun tidak terbatas pada:
dalam bidang pengelolaan IT; 1. Melakukan instalasi jaringan intranet dan
3. Memiliki kemampuan dalam mengelola internet;
jaringan komputer, software, dan hal-hal lain 2. Melakukan penanganan bila terjadi persoalan
yang mendukung berjalannya sistem IT. dalam komputer personil, server, dan jaringan-
jaringan;
3. Menjadi help-desk IT bagi CCMU;
4. Menyusun pertanggungjawaban serta monitoring
perlengkapan komputer terhadap kegiatan
CCMU;
5. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
5 Office Boy 1. Memiliki pengalaman bekerja dalam Secara umum tugas Office Boy meliputi namun tidak
pengelolaan rumah tangga; terbatas kepada:
2. Memiliki kemampuan dalam mengemudikan 1. Memastikan ruangan bekerja rapid an bersih
kendaraan bermotor roda 2; serta nyaman untuk dipakai bekerja;
3. Memiliki kemampuan dalam kegiatan 2. Menyediakan kebutuhan untuk kegiatan CCMU,
penggandaan dan penjilidan dokumen; seperti pengaturan ruang rapat, logitsik,
4. Rapi, memiliki inisiatif tinggi, dan mampu konsumsi, dll;
berkomunikasi dengan baik. 3. Melaksanakan hal-hal lain yang mendukung
kenyamanan pelaksanaan kegiatan personil
CCMU;
4. Dan hal-hal lain yang ditugaskan oleh PIU.
6 Security 1. Memiliki pengalaman dalam pekerjaan Membantu CCMU dalam hal menjaga keamanan dan
serupa; ketertiban kegiatan di lingkungan Kantor Sekretariat
2. Sopan dan santun dalam bersikap; CCMU.
159
No. Posisi yang Diusulkan Kualifikasi Tugas Utama
3. Tidak memiliki catatan criminal dan cacat
fisik (bukan difable);
7 Driver 1. Memiliki pengalaman dalam pekerjaan Secara umum tugas Driver meliputi namun tidak
serupa; terbatas kepada:
2. Sopan dan santun dalam bersikap; 1. Mengantar dan menjemput personil CCMU
3. Tidak memiliki catatan criminal dan cacat untuk keperluan pekerjaan;
fisik (bukan difable); 2. Berinisiatif dalam perawatan kendaraan roda 4,
4. Memiliki SIM A yang masih aktif. seperti mencuci mobil atau servis-servis yang
diperlukan.
160
G. LAMPIRAN F STRUKTUR KOORDINASI
STRUKTUR KOORDINASI
KOORDINASI DAN
KOLABORASI PELAKSANAAN PROYEK
PROGRAM
PPK II Kementerian
Satker/PPK Pusat
PPN/Bappenas
OSP
161
H. LAMPIRAN G KUALIFIKASI TEKNIS DUKUNGAN
DUKUNGAN LOGISTIK, ADMINISTRASI, DAN TEKNIS
162
URAIAN DEFINISI
Airport Transport Biaya yang digunakan untuk membiayai perjalanan pihak
pemerintah/narasumber terundang, baik Eselon I, II, III atau setara dari
lokasi bermula ke Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di
Tangerang (dan sebaliknya).
Inland Transport Biaya yang digunakan untuk membiayai operasional kendaraan pihak
pemerintah/narasumber terundang di dalam kota tujuan.
Car Rent Biaya yang digunakan untuk menyewa kendaraan operasional ketika
perjalanan dinas pihak pemerintah/narasumber terundang di dalam kota
tujuan, termasuk biaya bahan bakar dan driver. Spesifikasi kendaraan
sewa tercantum dalam Tabel G.2.
Out of Station Allowance Tunjangan tugas luar kota orang/hari untuk pihak
(OSA) pemerintah/narasumber terundang, baik Eselon I, II, atau III (atau
setara);
1. Jumlah OSA disesuaikan dengan jumlah hari pihak
pemerintah/narasumber terundang harus meninggalkan kantor,
dimulai dari hari keberangkatan hingga hari kepulangan;
2. Jumlah mengikuti SBM tahun berjalan
3. Perhitungan hari keberangkatan dan kepulangan disesuaikan
dengan pelaksanaan acara di lokasi tujuan, sesuai dengan kewajaran
dan peraturan yang berlaku.
E. OFFICE EXPENSES
Office Rent and Furniture Biaya yang digunakan untuk sewa gedung kantor beserta furniturenya.
Spesifikasi office dan furniture dapat dilihat dalam Tabel G.2.
Office Running Cost Seluruh biaya yang akan digunakan untuk pembayaran:
1. Biaya langganan listrik;
2. Persediaan air termasuk air bersih berlangganan dan air untuk
minum;
3. Pembelian peralatan dan material untuk perawatan/sanitasi kantor;
4. Pembelian bahan untuk makanan ringan dan kebutuhan pantry
kantor secara proporsional;
5. Membeli peralatan, instrumen penerangan, membeli peralatan yang
akan digunakan petugas keamanan, dll.
F. UTILITY EXPENSES
Office Supply and Akan digunakan untuk kantor:
Consumable CCMU 1. Bahan habis pakai,
2. Bahan-bahan keperluan operasional komputer dan printer.
G. OFFICE EQUIPMENT
Office Equipment Biaya peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kinerja personil dan
operasionalisasi kegiatan. Diadakan secara sewa. Spesifikasi dapat
dilihat dalam Tabel G.2.
H. VEHICLES RENTAL
Vehicles Rental Biaya sewa kendaraan roda 2 dan 4 untuk mendukung operasional kerja
keseharian personil.
I. COMMUNICATION COST
163
URAIAN DEFINISI
Communication Cost Biaya yang digunakan untuk pembayaran:
1. Rekening telepon;
2. Rekening Internet;
3. Domain dan hosting;
4. Email service;
5. Collocation server.
J. MEETING COORDINATION COST
Meeting Coordination Biaya yang digunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan pertemuan
CCMU rutin internal (dalam kantor), pelaksanaan
workshop/pelatihan/pertemuan tingkat Eselon I-III (dan yang setara) di
luar kantor, termasuk biaya honor narasumber dan moderator.
Spesifikasi teknis mengenai hal ini tercantum dalam Tabel G.2.
Honoraria Narasumber Biaya honorarium yang diberikan pada narasumber yang memberikan
Eselon I/Eselon II/ informasi/pengetahuan dalam roadshow, socialization, coordination
Eselon III and capacity building/Kegiatan Sejenis dengan ketentuan-ketentuan
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Honoraria Moderator Biaya honorarium yang diberikan pada Moderator kegiatan roadshow,
socialization, coordination and capacity building/kegiatan sejenis
dengan ketentuan-ketentuan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia
K. TRAINING COST
Training Cost - Seluruh biaya-biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan overseas
training.
- Partisipan adalah perwakilan kementerian/Lembaga atau
pemerintah daerah;
- Dilaksanakan minimal 1x dalam setahun
- Format pelatihan: bekerjasama langsung dengan lembaga di negara
tujuan atau mengirim participants ke dalam pelatihan yang
diselenggarakan oleh Lembaga tertentu di luar negeri.
164
URAIAN DEFINISI
2. Untuk transportasi udara, menggunakan maskapai BUMN dengan
tiket kelas ekonomi sesuai plafon yang berlaku;
3. Jika menggunakan kendaraan opoerasional kantor (untuk wilayah
di luar DKI Jakarta namun masih dapat dijangkau oleh kendaraan
operasional CCMU), maka biaya transport akan digunakan untuk
bahan bakar, tol, biaya harian driver, dan biaya-biaya tak terduga
lainnya;
Hotel Accommodation For 1. Biaya yang digunakan untuk akomodasi Professional Staff,
Consultant Assistant/ Sub Professional Staff, dan Supporting Staff dalam
roadshow, coordination, and socialization;
2. Plafon harga menginap per malam disesuaikan dengan harga rata-
rata nasional dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard
Biaya Masukan yang berlaku untuk Eselon III atau setara pada
tahun yang berjalan;
Out of Station Allowance 1. Tunjangan tugas luar orang/hari untuk konsultan (Professional
(OSA) Staff, Assistant/ Sub Professional Staff, dan Supporting Staff).
2. Jumlah OSA disesuaikan dengan jumlah hari personil harus
meninggalkan kantor, dimulai dari hari keberangkatan hingga hari
kepulangan;
3. Perhitungan hari keberangkatan dan kepulangan disesuaikan
dengan pelaksanaan acara di lokasi tujuan, sesuai dengan
kewajaran.
4. Plafon harga OSA per hari menyesuaikan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Standard Biaya Masukan yang berlaku untuk
Eselon III atau setara pada tahun yang berjalan
Airport Transport Biaya yang digunakan untuk membiayai perjalanan personil dari lokasi
bermula ke Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang
(dan sebaliknya) menggunakan taksi sesuai dengan plafon dalam
Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan di tahun
yang berjalan.
Inland Transport Biaya yang digunakan untuk membiayai operasional kendaraan personil
di dalam kota tujuan. Diberikan hanya apabila tidak menggunakan mobil
sewaan.
Car Rent 1. Digunakan jika terdapat personil dalam jumlah lebih dari 1 (satu)
dan perlu mobilisasi ke banyak titik dalam 1 hari atau ke kota
tujuan yang ltidak memiliki bandar udara atau letaknya jauh dari
bandar udara terdekat;
2. Mobil yang disewa minimal MPV 1300 – 2500 CC, minimal
keluaran tahun 2016, termasuk biaya pengemudi, operasional
(BBM) dan biaya tidak terduga selama perjalanan.
C. DUTY TRAVEL COST FOR GOVERNMENT AND RESOURCE PERSON
Transport 1. Meliputi transportasi udara, darat dan laut dengan plafon harga
satuan tiket mengikuti Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar
Biaya Masukan tahun berjalan;
2. Untuk transportasi udara, menggunakan maskapai BUMN dengan
tiket kelas ekonomi sesuai plafon yang berlaku. Khusus untuk
pemerintah/narasumber terundang setingkat Eselon I atau yang
setara dapat menggunakan tiket kelas bisnis;
165
URAIAN DEFINISI
3. Jika pemerintah/narasumber terundang berasal dari lokasi yang
dekat dengan kota pelaksanaan acara dan memilih menggunakan
kendaraan pribadi, maka biaya transport akan digunakan untuk
bahan bakar, tol, dan biaya harian driver.
Hotel Accommodation 1. Biaya yang digunakan untuk akomodasi pemerintah/narasumber
terundang dalam kegiatan roadshow, coordination, and
socialization;
2. Plafon harga menginap per malam disesuaikan dengan jabatan
eselon pihak pemerintah/narasumber yang terundang, dengan nilai
sesuai dengan harga rata-rata nasional per eselon dalam Peraturan
Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan yang berlaku
pada tahun yang berjalan;
Airport Transport Biaya yang digunakan untuk membiayai perjalanan
pemerintah/narasumber terundang dari lokasi bermula ke Bandar Udara
Internasional Soekarno Hatta di Tangerang (dan sebaliknya)
menggunakan taksi sesuai dengan plafon dalam Peraturan Menteri
Keuangan tentang Standard Biaya Masukan di tahun yang berjalan.
Inland Transport Biaya yang digunakan untuk membiayai operasional kendaraan di
dalam pemerintah/narasumber di dalam kota tujuan. Diberikan hanya
apabila tidak menggunakan mobil sewaan.
Car Rent Mobil yang disewa minimal MPV 1300 – 2500 CC, minimal keluaran
tahun 2016, termasuk biaya pengemudi, operasional (BBM) dan biaya
tidak terduga selama perjalanan.
Out of Station Allowance 1. Tunjangan tugas luar orang/hari untuk pemerintah/narasumber
(OSA) terundang;
2. Jumlah OSA disesuaikan dengan jumlah hari harus meninggalkan
kantor, dimulai dari hari keberangkatan hingga hari kepulangan;
3. Perhitungan hari keberangkatan dan kepulangan disesuaikan
dengan pelaksanaan acara di lokasi tujuan, sesuai dengan
kewajaran.
4. Besar OSA per hari sesuai dengan standard per lokasi dalam
Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan
tahun yang berjalan.
D. OFFICE EXPENSES
Office Rent Spesifikasi kantor:
- Luas bangunan minimal 600m2, memiliki SHM, dan bukti
pembayaran pajak tahun terakhir;
- Sebisa mungkin meneruskan kantor CCMU yang saat ini sudah
beroperasi;
- Jarak dengan kantor Kementerian PPN/Bappenas maksimal 1Km;
- Jarak dengan jalur angkutan umum maksimal 200m
- Kualitas bangunan prima, lantai keramik/marmer, dinding bata/baja
ringan diplester aci, atap genteng/sirap kualitas tinggi, halaman
perkerasan semen;
- Memiliki fasilitasi ruang tamu, ruang besar utama umtuk ruang
rapat, memiliki minimal 8 ruang kerja, memiliki minimal 4 unit
toilet/kamar mandi, memiliki jaringan telepon dan internet, terdapat
166
URAIAN DEFINISI
ruangan untuk mushalla, memiliki garasi/carport untuk minimal 4
mobil, AC dalam kondisi baik yang sudah terpasang minimal 4 unit,
memiliki sumber energi cadangan/genset, dan berada di lingkungan
aman, nyaman, serta bersih.
- Gedung kantor harus dalam kondisi siap pakai/siap huni pada saat
serah terima.
Office Furniture Spesifikasi Umum:
- Masih dalam kondisi baik, tidak reyot/usang, tidak ada kulit
furniture yang sobek, tidak ada komponen yang rusak (seperti kunci
laci yang rusak,dsb);
- Mendukung keperluan kerja personil, berbagai pertemuan/meeting,
dan operasionalisasi pantry;
Spesifikasi Khusus:
Furniture minimal terdiri dari:
- Kursi Staff: minimal bahan plypropylene, rangka baja, dilengkapi
sandaran tangan, rangkai kaki roda, dan desain yang modern;
- Meja staff: desk/kubikal, bahan polywood atau sejenisnya. Tersedia
laci yang dapat dikunci;
- Meja Rapat Besar: Meja Rapat untuk 20-30 orang, tipe Renctangle
Style/Conference, bahan minimal MDF 25 MM, Melamine atau
yang setara.
- Set Meja Rapat Kecil: kapasitas 4 orang, type square table, bahan
minimal MDF 25 MM, melamine atau yang setara.
- Kursi Rapat: 20-30 unit, dilengkapi dengan sandaran, bahan
polypropylene/fabric atau yang setara.
- Kursi Direktur: minimal bahan plypropylene, rangka baja,
dilengkapi sandaran tangan, rangkai kaki roda, dan desain yang
modern.
- Meja Direktur: Bahan Polywood atau sejenisnya.
- Meja Sekretaris: Meja Reseptionist, Bahan Polywood, Dengan Laci
yang dapat dikunci;
- Lemari Arsip: Bahan Kayu, desain modern, pintu dapat dikunci;
- Dispenser: 3 kran, gallon atas bawah atau salah satunya,
- Kompor Gas: Minimal 2 tungku, beserta tabung gas nya.
- Lemari pendingin: minimal 1 pintu dan kapasitas 133 Liter, daya
rendah.
E. UTILITY EXPENSES
Office Supply and Bahan habis pakai adalah :
Consumable CCMU - Kebutuhan Alat Tulis Kantor
- Bahan printer dan computer
F. OFFICE EQUIPMENT
Komputer/Desktop (PC) Spesifikasi minimum :
Personal Computer (PC)/All In One PC dengan spesifikasi minimum:
Core i5, 500GB HDD, RAM 4 GB DDR3, Sistem Operasi Windows 10,
program anti virus, Monitor LCD 17”, LED, minimal garansi servis 1
tahun dan suku cadang, merek internasional.
167
URAIAN DEFINISI
Desktop for Graphic and Spesifikasi minimum :
Video Processor Intel Core i7 generasi ke-7, RAM 8 GB, memory VGA
Intel/AMD/NVIDIA 2 GB, 23 Inch FHD Monitor, DVDRW, Cam, USB
2.0, USB 3.0, HDMI, Windows 10, 1 TB HDD, program anti virus,
minimal garansi servis 1 tahun dan suku cadang, merek internasional.
Laptop/Notebook Spesifikasi minimum Processor Core i5 generasi ke-8, RAM 8GB, 256
SSD, Nvidia/AMD/Intel HD Graphic 2GB, 14 Inch FHD, Windows 10,
merk internasional, program anti virus, minimal garansi servis 1 tahun
dan suku cadang, merek internasional.
LCD Projector LCD Projector dengan spesifikasi minimum:
WXGA 1280x800, 3200 Lumens ANSI, HDMI 1.4, VGA x 2, S-Video,
VGA monitor out, RS232C, Support 3D content, Teknologi LCD/DLP,
minimal garansi servis 1 tahun dan suku cadang, merek internasional
Projector Screen Tripod Screen, Size 70”, ratio 4:3 atau lebih
External Hard Drive Interface Port USB. 3.0, Capacity 2 TB, Type 2.5 Inch, Support
Windows
Printer Laser Jet Printer LaserJet A4, print resolution 600x600dpi, kecepatan 40ppm,
konektifitas USB port, Support Ethernet Network 10/100/1000T, ,
minimal garansi servis 1 tahun dan suku cadang
Printer A3 Colour Printer Warna inkjet A3, Print Resolution 5760x1440 dpi optimal,
kecepatan cetak black/white 30ppm, color 17 ppm, USB, Termasuk ink
tank technology, minimal garansi servis 1 tahun dan suku cadang
UPS Perangkat Jaringan UPS 1000va/900w, 230v, single-phase, tower, minimal garansi servis 1
& Server tahun dan suku cadang
Wirelless Access Point Support sinyal 802.11 b/g/n, Dual Band, Gigabit Ethernet Port,
Kecepatan Up to 600Mbps atau lebih, Internal antenna 1.8 dBi @ 2,4
Ghz, 3,5 dBi @ 5 GHz, minimal garansi servis 1 tahun dan suku cadang
Switch Hub 8 Ethernet Port, Media Interface RJ-45, Switching Capacity 16 Gbps,
Manageable Management Interface: Built-in Web UI for easy browser-
based configuration, Konsumsi daya 100-240V, minimal garansi servis
1 tahun dan suku cadang
Router Board CPU Dual Core 1066Mhz, Ram 1.5 GHz atau lebih, Main Storage
64MB, Gigabit Port, Support Memory Cards MicroSd, Router OS level
6, minimal garansi servis 1 tahun dan suku cadang.
Photocopy Machine - Merek international
- B/W, copying speed minimal 50 ppm
- Copy+Network print+Scan warna+Fax+Send to email
- Automatic Document Feeder
- Automatic Duplex+ ID
- Termasuk free minimal 5.000 copy
- Paper size up to A3
- Termasuk service/maintenance dan penggantian toner
Voice Recorder Digital Voice Recorder, LPCM/MP3/AAC/ WMA Format/ LCD
Backlight/ Built In Lithium Battery, 4 GB Internal Memory, Built-in
168
URAIAN DEFINISI
Stereo Microphone, USB, minimal garansi 1 tahun (service dan suku
cadang)
G. VEHICLES RENTAL
Car Rent CCMU Minimal MPV 1300 – 2500 CC, matic dan manual, minimal keluaran
tahun 2016, kombinasi nomor ganjil dan genap, termasuk perawatan &
asuransi, operasional (BBM) dan biaya tidak terduga (tidak termasuk
biaya pengemudi).
Motorcycle Rent CCMU Minimal V-matic 110 cc, minimal keluaran tahun 2016, termasuk
perawatan dan asuransi, operasional (BBM) dan biaya tidak terduga
lainnya,.
H. COMMUNICATION COST
Internet Koneksi fiber optic, penggunaan untuk perkantoran/bisnis, minimal
speed up to 300 MBPS.
Collocation Server Free Setup, Bandwith IIX Unmetered, Bandwitdh International 2 Mbps
(1:16), Free Maintenance.
Email service/hosting Type business mail service, custom email, kalender bersama,
mendukung penyimpanan cloud
Domain web Tersedia ID doman terstandarisasi, Domain Management Panel,
Managed DNS Service, Privacy Protection, Support DNS SEC
I. MEETING COORDINATION COST
CCMU Internal Meeting Dilaksanakan dalam kantor dengan spesifikasi minimum 1 kali snack,
(Rapat Koordinasi dan 1 kali makan siang dengan harga minimum sesuai dengan Peraturan
CCMU) Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan tahun berjalan.
High Level Meeting Tim 1. Pertemuan yang dipimpin oleh Eselon I dengan peserta Eselon I dan
Pengarah PPAS Eselon I II setara (baik dari kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, atau
Lembaga non-pemerintah lainnya).
2. Dilaksanakan di hotel dengan harga per meeting pax sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan (pada
tahun anggaran yang sedang berjalan) paket half day untuk minimal
Eselon I (dengan acuan lokasi DKI Jakarta);
3. High Level Meeting Eselon I dilaksanakan minimal 2x dalam
setahun;
4. Spesifikasi meeting pax standard half-day meeting.
High Level Meeting 1. Meeting yang dipimpin oleh Eselon II dengan peserta Eselon II dan
Pokja PPAS Eselon II III yang setara (baik dari kementerian/Lembaga, pemerintah daerah,
atau Lembaga non-pemerintah lainnya).
2. Dilaksanakan di hotel dengan harga per meeting pax sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan (pada
tahun anggaran yang sedang berjalan) paket half day untuk minimal
Eselon II (dengan acuan lokasi DKI Jakarta);
3. High Level Meeting Eselon II dilaksanakan minimal 5x dalam
setahun;
4. Spesifikasi meeting pax standard half-day meeting.
Meeting Tim Teknis 1. Meeting yang dipimpin oleh Eselon III dan setara (baik dari
Pokja PPAS Nasional kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, atau Lembaga non-
(Eselon III) pemerintah lainnya).
169
URAIAN DEFINISI
2. Dilaksanakan di hotel dengan harga per meeting pax sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan (pada
tahun anggaran yang sedang berjalan) paket half day untuk minimal
Eselon III (dengan acuan lokasi DKI Jakarta);
3. Dilaksanakan 1-2 bulan sekali;
4. Spesifikasi meeting pax standard half-day meeting.
Fullday Workshop 1. Meeting yang dipimpin oleh Eselon III atau setara (baik dari
Eselon III Pokja PPAS kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, atau Lembaga non-
pemerintah lainnya).
2. Dilaksanakan di hotel dengan harga sesuai dengan rata-rata fullday
meeting di Jabodetabek dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang
Standard Biaya Masukan pada tahun berjalan untuk minimal Eselon
III;
3. Dilaksanakan minimal 4x dalam setahun;
4. Spesifikasi meeting pax standard full-day meeting.
Fullboard Workshop 1. Meeting yang dipimpin oleh Eselon I/II atau setara (baik dari
Eselon I/II Pokja PPAS kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, atau Lembaga non-
pemerintah lainnya).
2. Dilaksanakan di hotel dengan harga sesuai dengan rata-rata fullboard
meeting di Jabodetabek dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang
Standard Biaya Masukan pada tahun berjalan untuk minimal Eselon
II;
3. Dilaksanakan 2-3x dalam setahun;
4. Spesifikasi meeting pax standard full-board meeting.
Fullboard Workshop 1. Meeting yang dipimpin oleh Eselon I/II atau setara (baik dari
Eselon III Pokja PPAS kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, atau Lembaga non-
pemerintah lainnya).
2. Dilaksanakan di hotel dengan harga sesuai dengan rata-rata fullboard
meeting di Jabodetabek dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang
Standard Biaya Masukan pada tahun berjalan untuk minimal Eselon
II;
3. Dilaksanakan 3x dalam setahun;
4. Spesifikasi meeting pax standard full-board meeting.
Fullboard Lokalatih 1. Pertemuan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk pelatihan;
Pelaku Pembangunan 2. Target peserta adalah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
PPAS (Eselon I/II) terkait bidang PKP dan Kementerian/Lembaga, dengan narasumber
Eselon I dan II.
3. Dilaksanakan di Hotel Bintang 4 atau yang sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan (pada tahun
anggaran yang sedang berjalan) paket fullboard untuk Eselon II;
4. Dilaksanakan 3x dalam setahun;
5. Spesifikasi meeting pax standard fullboard meeting.
Fullboard Lokalatih 1. Pertemuan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk pelatihan;
Pelaku Pembangunan 2. Target peserta adalah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
PPAS terkait bidang PKP dan Kementerian/Lembaga, dengan narasumber
Eselon I dan II.
3. Dilaksanakan di Hotel Bintang 4 atau yang sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan (pada tahun
anggaran yang sedang berjalan) paket fullboard untuk Eselon II;
170
URAIAN DEFINISI
4. Khusus untuk peserta Eselon II ke bawah, maka harga paket
fullboard disesuaikan dengan standard Eselon III dalam Peraturan
Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan tahun berjalan;
5. Dilaksanakan 3x dalam setahun;
6. Spesifikasi meeting pax standard fullboard meeting.
Local Transport for Biaya transportasi lokal (dalam kota) dari tempat bermula ke tempat
meeting participant tujuan pertemuan dengan nilai minimal sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Standard Biaya Masukan (pada tahun anggaran yang
sedang berjalan).
Honoraria Narasumber 1. Honor per jam yang diberikan kepada narasumber acara;
2. Besaran honor per jam disesuaikan dengan tingkat Eselon
narasumber, sesuai dengan harga yang berlaku pada Peraturan
Menteri Keuangan tentang Standard Biaya Masukan (pada tahun
anggaran yang sedang berjalan);
Honoraria Moderator Honor per jam yang diberikan kepada moderator acara sesuai dengan
harga yang berlaku pada Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard
Biaya Masukan (pada tahun anggaran yang sedang berjalan);
J. TRAINING COST
Biaya Transportasi Biaya dalam rangka perjalanan dinas jabatan, terdiri dari biaya:
1. Tiket transportasi udara pulang-pergi, kelas ekonomi. Standard
harga sesuai dengan Standar Biaya Masukan pada tahun yang
berlaku.
2. Tidak termasuk biaya perjalanan peserta dari lokasi bermula ke
Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang (dan
sebaliknya).
3. Boarding pass, airport tax, dan retribusi;
4. Transportasi ke dan dari dari terminal bus/stasiun/bandar udara /
pelabuhan
Hotel 1. Biaya penginapan per malam yang diberikan kepada peserta sesuai
dengan durasi pelatihan, terhitung dari hari keberangkatan hingga
hari kepulangan sesuai dengan nilai tukar rupiah terhadap USD
yang berlaku pada saat itu.
2. Lokasi penginapan berada dalam jarak yang dapat ditempuh
berjalan kaki atau berkendaraan umum kurang dari 30 menit
Uang Harian/OSA Uang harian yang diberikan kepada peserta sesuai dengan durasi
pelatihan, terhitung dari hari keberangkatan hingga hari kepulangan
sesuai dengan nilai tukar rupiah terhadap USD yang berlaku pada saat
itu. Termasuk dari biaya uang harian/OSA ini adalah :
1. Biaya penginapan/hotel
2. Uang makan
3. Uang saku
4. Uang transportasi local untuk mobilitas peserta
Airport Transfer Biaya yang digunakan untuk membiayai perjalanan peserta dari lokasi
bermula ke Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang
(dan sebaliknya).
Travel Insurance Asuransi yang berlaku internasional dengan perusahaan yang terdaftar
di OJK dan berlaku selama masa pelatihan berlangsung, dengan minimal
proteksi sebagai berikut:
- Kecelakaan diri dan biaya pengobatannya;
171
URAIAN DEFINISI
- Kehilangan/kerusakan pada bagasi;
- Kehilangan dokumen perjalanan dan uang akibat
perampokan/pencurian;
- Dan lainnya.
Tuitution Fee Biaya pelatihan yang diberlakukan oleh penyelenggara.
K. REPORTS AND SPECIAL ACTIVITY
Pelaporan Penyusunan laporan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang tercantum
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan terikat oleh ketentuan
minimal sebagai berikut:
1. Dicetak berwarna di atas kertas HVS ukuran A4 dengan berat 80gr,
dijilid dan diberi cover;
2. Cover laporan dicetak softcover laminasi kecuali untuk laporan
akhir dicetak dengan hard cover
3. Disertai dengan arsip digital (CD).
Booklet Spesifikasi Minimal:
- Cover: Art Carton 210 grams, Laminating doff 1 muka, 4/4
- Isi: Art paper/matte paper 120 gr, cetak full colour
Leaflet Spesifikasi Minimal: Art paper/matte paper 120 gr, cetak full colour
Books Dicetak dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:
- Cover: Art Carton 260 gram, cetak full colour, Laminating doff 2
muka
- Isi: Matte Paper/Art Paper 120 gram, cetak full colour, ±100 halaman
(belum termasuk cover);
- Finishing: Jahit benang dan Lem
Bulletin Dicetak dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:
- Ukuran 17,5 x 25 cm
- Cover: Art Carton 210 grams, Laminating doff 1 muka, 4/4
- Isi: Art paper/matte paper 120 gr, 4/4, ±56 halaman (tidak termasuk
cover);
- Finishing: jahit benang, lem.
Advocacy Video Spesifikasi minimal :
- Super High Quality
- Durasi ± 10 – 15 menit
- Termasuk peralatan, crew dan talent
- Termasuk lokasi shooting.
- Termasuk editing video dan visual effect (high quality)
- Finishing : MOV, MP4, Mpeg
- DVD Revisi maksimal 3 kali
Seminar kit/materi Spesifikasi minimal :
komunikasi/advokasi - Tas
- Notes
- Ballpoint
- Payung, Kalender, Mug, Tumbler, Organizer
- atau yang lainnya
172
173
I. LAMPIRAN H PELAPORAN
PELAPORAN
Selama masa pelaksanaan Kegiatan Komponen I NSUP/KOTAKU, terdapat beberapa laporan
yang harus dihasilkan oleh OSP, termasuk personil-personil di CCMU yang dikelola oleh
OSP, yaitu:
A. Laporan Kegiatan CCMU, yang terdiri dari:
C. Data Proyek
Semua data proyek yang dihasilkan dalam proses melaksanakan penugasan ini adalah milik
Pemerintah Indonesia. OSP bertanggungjawab atas pengumpulan dan pendokumentasian data
secara benar dan akurat, serta memastikan pemanfaatan, perawatan dan penyimpanan dalam
database. OSP harus memastikan bahwa semua data dan informasi diserahkan kepada PIU
Komponen 1 NSUP/KOTAKU dan PMU setelah penugasan selesai.
175
J. LAMPIRAN I RENCANA KERJA
RENCANA KERJA KOMPONEN 1 NSUP/KOTAKU
176
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
perkotaan, terutama di permukiman MBR di 2. Kajian skema alternatif
permukiman kumuh perkotaan. penyediaan lahan bagi
illegal (squatter). perumahan dan v
permukiman MBR di
perkotaan
3. Pelaksanaan pilot project v v
4. Penyusunan policy brief
hak pemanfaatan lahan
bagi MBR dan
masyarakat miskin v v
perkotaan, termasuk bagi
permukiman kumuh
illegal (squatters);
1. Pelaksanaan kajian urban
v
renewal;
1.3. Tersedianya Terbitnya panduan 2. Identifikasi piloting dan
kebijakan penanganan implementasi urban benchmark analysis
v v
permukiman kumuh renewal dan terpilihnya implementasi urban
melalui urban renewal di lokasi piloting yang renewal;
Indonesia; disepakati bersama. 3. Kebijakan Urban Renewal
dan Penyusunan Panduan v v
Implementasi;
1. Kajian potensi
implementasi mekanisme
dana transfer dan hibah v
dalam penanganan
1.4. Tersedianya Optimalisasi program permukiman kumuh.
kebijakan penyediaan pembangunan
infrastruktur dasar di infrastruktur dasar dan 2. Membangun
permukiman kumuh. pengembangan kawasan skema/mekanisme kerja
sama program antara
v
pemerintah pusat-daerah
dalam mencapai Kota
Tanpa Kumuh
177
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
3. Membangun benchmark
penanganan permukiman
kumuh untuk setiap v v v
tipologi permukiman
kumuh.
4. Mengembangkan SOP
pembangunan v
v v
infrastruktur dasar yang
disepakati bersama.
5. Mainstreaming kebijakan
ke dalam seluruh unsur
program KOTAKU dan v
v v v v
program pembangunan
infrastruktur dasar
lainnya.
II. Tersedianya kelembagaan perumahan dan permukiman tingkat pusat-daerah yang mampu mendorong pengentasan permukiman kumuh secara
komprehensif dan kolaboratif
1 Tersusunnya
2.1. Tersedianya kerangka dan 1. Pemetaan dan analisis
strategi penguatan strategi kebutuhan peningkatan
kapasitas kelembagaan peningkatan kapasitas pelaku di pusat,
pemerintah pusat, kapasitas provinsi, dan kab/kota v v v
provinsi, dan kab/kota, pelaku dalam pembangunan
melalui percontohan di pembangunan perumahan dan
beberapa kab/kota perumahan dan permukiman;
permukiman
178
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
1 Pelaksanaan studi
Knowledge Attitude and v
3 Tersedianya Management (KAM)
materi 2 Pelaksanaan studi
v
advokasi untuk Economic of Slum
berbagai
lingkup 3 Perumusan key messages
stakeholders; advokasi untuk berbagai
v v
lingkup stakeholders dari
berbagai level;
179
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
5 Produksi artikel/bulletin
untuk meningkatkan v
v v v
awareness public dan
targeted stakeholders;
1. Penyusunan Surat
Keputusan Menteri
PPN/Bappenas tentang
v
Pembentukan Tim
Pengarah Pembangunan
1 Terbentuknya
PPAS Nasional
Lembaga
2.2. Terlaksananya
koordinatif di 2. Penyusunan SK Deputi
peningkatan kapasitas
tingkat pusat Pengembangan Regional
kelembagaan koordinatif
dan SDM pembangunan Kementerian
v
PKP di tingkat pusat PPN/Bappenas tentang
Pembentukan Pokja PPAS
Nasional
2 Terlaksanannya 1. Pelaksanaan
pertemuan Pertemuan/audiensi v v v v v
koordinasi bilateral dengan K/L
180
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
rutin antar K/L
di tingkat pusat
untuk 2. Pelaksanaan pertemuan
mendorong tingkat Eselon I dan v v v v v
kolaborasi Eselon II tingkat nasional
181
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
advokasi dan
3. Mengikutsertakan jurnalis
raising
dalam kegiatan studi
awareness v v v
banding/kunjungan
terhadap isu
lapangan.
1. Penyusunan kurikulum
pelatihan dasar untuk
v
pemerintah provinsi dan
kab/kota;
2. Pelaksanaan workshop
dan pelatihan Pokja PKP
v v v
Provinsi tentang dasar
pembangunan PKP;
1. Jumlah Dinas PKP
2.3. Terlaksananya di 34 provinsi dan 5 3. Workshop dan pelatihan
peningkatan kapasitas kab/kota prioritas Pokja PKP Kab/Kota
v v v
Organisasi Perangkat yang telah tentang dasar
Daerah (OPD) dan Pokja mengikuti pelatihan pembangunan PKP;
PKP dalam perencanaan peningkatan
serta pengelolaan kapasitas 4. Menghimpun dan
program/kegiatan. kelembagaan dan menyebarluaskan praktik-
SDM. praktik terbaik dan v v v v
pembelajaran lintas
program dan kegiatan;
182
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
1. Penyusunan panduan
pengelolaan Pokja PKP v v
Provinsi dan Kab/Kota
2. Penerbitan SE Mendagri
tentang Pokja PKP v
v v v
Provinsi dan Kab/Kota
prioritas
2. Tersedianya
3. Pendampingan
panduan operasional
penyusunan rencana kerja v
yang menjadi acuan v v v
Pokja PKP Provinsi dan
Pokja PKP Provinsi
Kab/Kota prioritas
dan Kab/kota dalam
menjalankan
tugasnya
4. Penyusunan konsep
peningkatan kapasitas v v
v v
Pokja PKP Provinsi dan
Kab/Kota prioritas
5. Penyusunan kurikulum
pelatihan Pokja PKP
v v v v
Provinsi dan Kab/Kota
prioritas.
183
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
1. Pelaksanaan rapat
3. Terlaksananya koordinasi Pokja PKP
forum rutin v v v v
Nasional dan Pokja PKP
koordinasi Provinsi
berjenjang antar
Pokja PKP di 2. Pelaksanaan rapat
berbagai level koordinasi Pokja PKP
v v v v
pemerintahan. Regional (Provinsi dan
Kab/Kota di bawahnya)
1. Kunjungan lapangan/studi
banding delegasi Pokja
v v v v
PKP Provinsi dan
Kab/Kota.
4. Meningkatnya
2. Mengikutsertakan
pengetahuan dan
champion-champion
pengalaman pelaku
Pokja PKP Provinsi dan
Pokja PKP di v v v v
Kab/Kota ke dalam
Provinsi dan
berbagai pelatihan di
Kab/Kota mengenai
dalam dan luar negeri.
pembangunan PKP
dalam mencapai 3. Mendorong Pokja PKP
kota tanpa kumuh. Provinsi dan Kab/Kota
untuk membangun v
v v v
jejaring perumahan dan
permukiman (melibatkan
pihak non-pemerintah)
1. Sosialisasi program
5. Jumlah provinsi dan nasional kepada provinsi
kab/kota yang dan kab/kota;
berkomitmen ikut
serta dalam program 2. Penandatanganan MoU
kerjasama program antar v v v v
nasional
pusat-daerah
184
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
3. Fasilitasi penyusunan
RAD, Juklak, dan Juknis v v v v
SDGs.
6. Jumlah Kab/Kota 1. Penyusunan konsep,
yang telah kurikulum, SOP, silabus
melakukan v
pelatihan penyusunan
mainstreaming RPJMN-RPJMD
target RPJMN ke
dalam RPJMD. 2. Penyusunan kurikulum,
SOP, silabus, dll untuk
v
pelatihan perencanaan
strategis pemda
3. Pelatihan perencanaan
strategis dan sinkronisasi
v v v v
RPJMN-RPJMD terhadap
daerah Pilkada 2018
4. Pendampingan
sinkronisasi RPJMN-
RPJMD dalam v v v v
pengentasan kumuh di
daerah percontohan
5. Pelatihan khusus advokasi
komitmen anggaran untuk v v v v
Pokja PKP di semua level
v
6. Pelaksanaan roadshow
v v v
advokasi kepada pemda
7. Launching performance-
based ranking dalam
v
pembangunan PKP
(housing award for LG)
185
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
8. Membangun partnership
dengan media lokal untuk v
mendorong dukungan v v v
kebijakan dan komitmen
politik
1. Fasilitasi pertemuan
koordinasi bilateral dan
v v v v v
multilateral antar
Kementerian/Sektor.
CCMU mampu menjadi 2. Membangun jejaring
2.4. Tersedianya perumahan dan
pusat data dan
CCMU sebagai hub permukiman di tingkat
pengetahuan strategis v v v v
koordinasi, informasi, pusat, yang terdiri dari
untuk mendukung
dan wadah pertukaran pihak pemerintah dan
kolaborasi antar
pengetahuan/pengalaman non-pemerintah.
stakeholders
3. Menghimpun dan
menyebarluaskan praktik-
praktik terbaik dan v v v v
pembelajaran lintas
program dan kegiatan.
186
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
4. Kompilasi dan penyajian
komprehensif berbagai
produk FGD, workshop,
Seminar, Lokakarya v v
v v
Parsial oleh K/L menjadi
sebuah produk kompilasi
untuk pengambilan
keputusan.
5. Membangun dan
mengelola website Pokja
PKP Nasional yang dapat
menjadi strategic data v v v
and knowledge hub untuk
dapat diakses oleh seluruh
pelaku pembangunan.
1. Penyusunan skema
1. Terbitnya
partnership program
pedoman
antara pemerintah pusat v
bersama untuk
dan daerah di 5 kab/kota
mendukung
percontohan;
pengentasan
3.1. Tersedianya 2. Penyusunan Skema
permukiman
strategi menuju Kota Program Menuju Kota v
kumuh berbasis v v v
Tanpa Kumuh Tahun Tanpa Kumuh Tahun
kolaborasi.
2030 di 5 Kab/Kota 2030;
percontohan. 2. Tersedianya 1. Penyusunan Rencana
rencana aksi Aksi Nasional (RAN) v v v
bersama jangka SDGs
pendek dan 2. Penyusunan rencana kerja v
jangka tahunan bersama antar v v v
menengah stakeholders
187
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
dalam
pengentasan
3. Penyusunan
permukiman
memorandum program di v
kumuh di
tingkat pusat
tingkat
nasional
1. Penyusunan background
3. Tersedianya
study RPJMN 2020-2024
draft RPJMN
bidang Perumahan dan
2020-2024
Permukiman
bidang
perumahan dan 2. Penyusunan Roadmap
permukiman. pengentasan permukiman v v
kumuh nasional
3.2. Tersedianya 1. Penyepakatan 1. Pelaksanaan micro study
kerangka kerja definisi-definisi perhitungan perumahan
monitoring dan evaluasi dan kriteria dan permukiman tidak v v
kolaboratif pengentasan dalam layak bersama dengan
permukiman kumuh pembangunan BPS
perumahan dan
permukiman. 2. Penyepakatan definisi
kumuh, backlog, dan v v
kriteria rumah layak huni
1. Penyepakatan indikator
v v
2. Beroperasinya permukiman kumuh
slum inventory 2. Percancangan sistem slum
sebagai sumber inventory program
data bersama v v
pengentasan permukiman
dalam kumuh
mengukur 3. Perancangan kerangka
pencapaian kerja monitoring dan v v v
evaluasi kolaboratif
188
Sub Output Indicator Activities 2017 2018 2019 2020 2021
4. Penyusunan mekanisme v v
v
sinkronisasi data
5. Penyusunan bahan
masukan untuk pendataan
perumahan melalui v v
kegiatan Sensus Penduduk
2020 oleh BPS
1. Pelaksanaan pelatihan
pendataan permukiman
v v v v v
kumuh kepada pemerintah
3. Meningkatnya
provinsi dan kab/kota;
kapasitas
pelaku dalam 2. Memberikan
hal pendataan pendampingan
mekanisme monev SDGs v v v v
kepada pemerintah
provinsi dan kab/kota
189
K. LAMPIRAN J DAFTAR PEDOMAN
190
BAB XI. JADWAL AKTIVITAS
Keterangan
191
8. Personnel Costs/Remuneration [A] : Calon Penyedia jasa melakukan
pena-waran ’REMUNERASI/BULAN’ dan ’TOTAL REMUNERASI’
untuk setiap personil yang sudah termasuk:
a. Minimum THP personil (sudah termasuk pajak pendapatan (PPh21),
tunjangan perumahan, insuransi, tunjangan hari raya (THR),
tunjangan, serta keuntungan Penyedia Jasa dan biaya lainnya diluar
gaji termasuk pemenuhan persyaratan Depnaker).
b. Pembayaran Remunerasi oleh Pemberi Jasa berdasarkan
realisasi/time-based input dan ’fixed’ remunerasi/bulan.
9. Biaya Reimbursable
a. Semua harga satuan biaya reimbursable yang ditawar oleh Calon
Penyedia Jasa sebagaimana tercantum di Bagian XI Jadwal Aktivitas
adalah harga satuan tetap (fixed), sesuai dengan harga satuan dan
harga penawaran yang diusulkan secara kompetitif oleh Penyedia
Jasa di dalam Jadwal Aktivitas, dimana pembayaran oleh Pengguna
Jasa kepada Penyedia Jasa dibuat berdasarkan harga satuan tetap
(fixed) yang tercantum di dalam Jadwal Aktivitas dikalikan dengan
jumlah kuantitas aktual. Dalam mengajukan tagihan pembayaran
biaya reimbursable diatas, Penyedia Jasa diminta untuk
melampirkan dokumen pendukung yang membuktikan bahwa
volume/kuantitas kegiatan yang ditagihkan benar-benar telah
dilaksanakan dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan bukti
harga satuan biaya maupun besaran pengeluaran biaya yang
sebenarnya (actual cost).
b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item ceiling rate
merupakan harga yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa sebagaimana
tercantum di Bagian XI Jadwal Aktivitas, dimana berdasarkan biaya
aktual (at cost), tidak dapat melebihi batas harga satuan yang sudah
ditetapkan, serta didukung oleh dokumen tagihan asli untuk
membuktikan bahwa harga satuan, volume pekerjaan dan besaran
tagihan sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Penyedia jasa
memasukan penawaran management fee untuk item ceiling rate
tersebut. Dalam mengajukan tagihan pembayaran biaya
reimbursable untuk item ceiling rate, harga satuan aktual (at cost)
ditambahkan dengan prosentase manegement fee.
c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh pengguna jasa dengan
diberi keteangan “fixed rate (management fee)”, maka Penyedia
Jasa harus membayarkan sesuai dengan harga satuan yang
ditetapkan oleh pengguna jasa dikalikan dengan volume pekerjaan.
Dalam mengajukan tagihan pembayaran biaya reimbursable diatas,
192
Penyedia Jasa diminta untuk melampirkan dokumen pendukung
yang membuktikan bahwa volume/kuantitas kegiatan yang
ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan dan untuk jenis tagihan
ini tidak diperlukan bukti harga satuan biaya maupun besaran
pengeluaran biaya yang sebenarnya (actual cost) dan ditambahkan
dengan management fee.
10. Management Fee [C]
Management Fee dinyatakan sebagai PERSENTASI (%) dari total biaya
yang harga satuannya (NON BID ITEM) dan minimum THP-nya
ditetapkan oleh Pemberi Pekerjaan.
11. Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan apabila memenuhi spesifikasi yang
diminta. Dalam hal spesifikasi tidak terpenuhi, penyedia jasa dapat
menyampaikan klarifikasi kepada pemberi jasa dan pembayaran dapat
disesuaikan melalui kesepakatan
12. Training Luar Negeri
Pembayaran uang harian perjalanan luar negeri mengacu pada besaran
masing masing negara sesuai Standar Biaya Masukan Kementerian
Keuangan pada tahun berjalan. Dalam mengajukan penagihan,
penyedia jasa harus melampirkan bukti transfer yang aktual dan
pembayaran yang dilakukan tidak kurang dari standar yang
ditetapkan di negara tersebut.
193
SUMMARY OF BOQ
NON CONSULTANT SERVICE OVERSIGHT SERVICE PROVIDER FOR COMPONENT-1
BAPPENAS - NSU PROJECT 2019 - 2021
TOTAL PENAWARAN
NO DESKRIPSI
(IDR)
I REMUNERATION
Total Direct Reimbursable Cost (II.1 + II.2 + II.3 + II.4 + II.5 + II.6 + II.7 + II.8 + Fee) -
IV SPECIAL ACTIVITY
194
II. BREAKDOWN OF REMUNERATION
COST BUDGET
Minimum THP
No Deskripsi Remunerasi Total
Orang Bulan Bol. Unit (IDR)
per Bulan Remunerasi
196
Roadshow, Coordination and Socialization (for government and
B
resource person)
1a Transport for Eselon I (atau setara) Trip 10
1. Sumatera Selatan 1 3.861.000 3.861.000
2. Jawa Barat 2 600.000 1.200.000
3. Jawa Tengah 2 3.861.000 7.722.000
4. D.I. Yogyakarta 1 4.107.000 4.107.000
5. Jawa Timur 2 5.466.000 10.932.000
6. Kalimantan Selatan 1 5.252.000 5.252.000
7. Sulawesi Selatan 1 7.444.000 7.444.000
1b Transport for Eselon II (atau setara) Trip 70
1. Sumatera Selatan 4 2.268.000 9.072.000
2. Jawa Barat 18 800.000 14.400.000
3. Jawa Tengah 16 2.182.000 34.912.000
4. D.I. Yogyakarta 4 2.268.000 9.072.000
5. Jawa Timur 16 2.674.000 42.784.000
6. Kalimantan Selatan 4 2.995.000 11.980.000 Ceiling Rate
7. Sulawesi Selatan 4 3.829.000 15.316.000
8. Nusa Tenggara Barat 2 3.230.000 6.460.000
9, Sulawesi Tengah 2 5.113.000 10.226.000
1c Transport for Eselon III (atau setara) Trip 72
1. Sumatera Selatan 4 2.268.000 9.072.000
2. Jawa Barat 20 800.000 16.000.000
3. Jawa Tengah 16 2.182.000 34.912.000
4. D.I. Yogyakarta 4 2.268.000 9.072.000
5. Jawa Timur 16 2.674.000 42.784.000
6. Kalimantan Selatan 4 2.995.000 11.980.000
7. Sulawesi Selatan 4 3.829.000 15.316.000
8. Nusa Tenggara Barat 2 3.230.000 6.460.000
9, Sulawesi Tengah 2 5.113.000 10.226.000
2a Hotel Accommodation Eselon I (atau setara) (10 trips x 2 nights) trip/day 20 4.500.000 90.000.000 Ceiling Rate
2b Hotel Accommodation Eselon II (atau setara) (70 trips x 2 nights) trip/day 140 2.350.000 329.000.000 Ceiling Rate
2c Hotel Accommodation Eselon III (atau setara) (72 trips x 2 nights) trip/day 144 1.275.000 183.600.000 Ceiling Rate
3 Airport Transport (152 trips ) trip/day 152 512.000 77.824.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
4 Inland Transport u/ Es II dan III trip/day 142 300.000 42.600.000 Ceiling Rate
5 OSA (152 trips x 3 days) trip/day
1. Sumatera Selatan (9 trips x 3 days) trip/day
27 380.000 10.260.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
2. Jawa Barat (40 trips x 3 days) trip/day
120 430.000 51.600.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
3. Jawa Tengah (34 trips x 3 days) trip/day
102 370.000 37.740.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
4. D.I. Yogyakarta (9 trips x 3 days) trip/day
27 420.000 11.340.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
5. Jawa Timur (34 trips x 3 days) trip/day
102 410.000 41.820.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
6. Kalimantan Selatan (9 trips x 3 days) trip/day
27 380.000 10.260.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
7. Sulawesi Selatan (9 trips x 3 days) trip/day
27 430.000 11.610.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
8. Nusa Tenggara Barat (4 trips x 3 days) trip/day
12 440.000 5.280.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
9, Sulawesi Tengah (4 trips x 3 days) trip/day
12 370.000 4.440.000 Fixed Rate (Manajemen Fee)
SUB JUMLAH II.B
MANAGEMENT FEE II.B (................. % )
6 Car Rent u/ Eselon I (3 days) trip/day 30 [penawaran] Fixed Rate
TOTAL II.1
197
II. 2 OFFICE EXPENSES
COST BUDGET
No. Deskripsi Unit Total Penawaran Keterangan
Vol Harga Satuan
(IDR)
TOTAL II.2
TOTAL II.3
TOTAL II.4
1 Car Rent CCMU (1 unit, @22 bln) mth 22 [penawaran] Fixed Rate
2 Car Rent CCMU (1 unit, @22 bln) mth 22 [penawaran] Fixed Rate
3 Motorcycle Rent CCMU (1 unit, @22 bln) mth 22 [penawaran] Fixed Rate
TOTAL II.5
198
II.7 MEEETING CORDINATION COST
COST BUDGET
No. Deskripsi Unit Total Penawaran Keterangan
Vol Harga Satuan
(IDR)
TOTAL II.7
1 Asia Timur
2 Overseas
TOTAL II.8
199
III. BREAKDOWN OF REPORTS
Reports
1 Preliminary Report 1 kali Exp 10 [penawaran] Fixed Rate
2 Mid-Semester Report 2 kali Exp 5 [penawaran] Fixed Rate
3 Yearly Report 2 kali Exp 5 [penawaran] Fixed Rate
4 Final Report (Draft) 1 kali Exp 5 [penawaran] Fixed Rate
5 Final Report 1 kali Exp 15 [penawaran] Fixed Rate
6 Special Report 5 kali Exp 15 [penawaran] Fixed Rate
TOTAL III
TOTAL IV
200
BAB XII. BENTUK DOKUMEN LAIN
201
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA
(SPPBJ)
[kop surat K/L/D/I]
Kepada Yth.
__________
di __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
202
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
203
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
[kop surat satuan kerja K/L/D/I]
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
204
1. Macam pekerjaan: __________;
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
205
[tanda tangan]
206
207
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
Dikeluarkan di :
____________
Pada tanggal : ___________
208
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan
untuk mengkorfimasi Garansi
ini ke _____[bank]
[Bank]
Materai Rp.6000,00
________________
[Nama dan Jabatan]
209
D. BENTUK JAMINAN UANG MUKA DARI BANK
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
210
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di :
____________
Pada tanggal : ___________
211
Materai Rp.6000,00
____________
[Nama dan Jabatan]
212
E. BENTUK PERNYATAAN BANK ATAS FASILITAS KREDIT
[Contoh]
SURAT KETERANGAN
No. : ______________________
Adalah benar nasabah kami sejak bulan [Bulan, Tahun] dan kami menyatakan
bahwa kami bersedia memberikan fasilitas kredit untuk pelaksanaan pekerjaan
“Non Consultant Service Oversight Service Provider (OSP) For Component 1
(Bappenas)” diluar fasilitas kredit lainnya jika {nama calon Penyedia Jasa}
dinyatakan sebagai pemenang dalam pelelangan pekerjaan tersebut diatas.
Besaran kredit yang akan kami berikan adalah sebesar Rp. ________________
(__________________) berlaku untuk 12 (dua belas) bulan sejak {nama calon
Penyedia Jasa} ditetapkan sebagai pemenang dan akan kami perpanjang untuk
setiap 12 (dua belas) bulan berikutnya dengan nilai yang sama.
Surat Keterangan ini diberikan atas permintaan {nama calon Penyedia Jasa}
melalui surat No. xx/xxxx/xxxx tanggal xx xxxxxxxx 2016.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya dan hanya untuk keperluan memenuhi persyaratan pelelangan “Non
Consultant Service Oversight Service Provider (OSP) For Component 1
(Bappenas)”.
213
Kantor Cabang ______________
[Nama]
Pimpinan Cabang
Lampiran : Sumber Pendanaan (Contoh)
Calon Penyedia Jasa harus harus dapat menunjukkan memiliki akses dana
atau sumber keuangan untuk pendanaan paket ini sejumlah yang sudah
ditentukan di dokumen di Bab III Kriteria dan Persyaratan. Data sumber
pendanaan harus didukung oleh pernyataan Bank dan atau bukti kredit
(khusus untuk paket ini) yang menyatakan ketersediaan dana untuk paket
ini dengan contoh surat terlampir.
FINANCIAL SOURCE
No Source of Financing Amount (Rupiah)
1
2
3
Catatan:
Nilai tukar yang dipergunakan untuk menentukan nilai dalam US$
menggunakan transaction selling rate yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia (BI) status 28 hari sebelum tanggal terakhir pemasukan
penawaran Nilai tukar ini dapat dilihat dari website BI dengan alamat:
http://www.bi.go.id/web/en/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+T
rans aksi/
214
[Surat ini harus diterbitkan oleh Bank resmi pada pilihan aplikasi, untuk
liquid
asset. Surat menggunakan kop Bank, dengan mencantumkan nama bank,
alamat, nomor yang dapat dihubungi, penanda, dan lain-lain]
Kepada Yth.
Kelompok Kerja-IV ULP Kementerian PPN/Bappenas
Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta Pusat
Perihal : Oversight Service Provider ….. [Sesuai dengan OSP yang akan
diikuti penawaran] National Slum Upgrading Program
Dengan hormat,
Tandatangan :
Nama :
Jabatan :
Tugas :
Stempel :
215
F. BENTUK STATEMENT OF AVAIBILITY
Tandatangan : _________________
Jabatan/Posisi : _________________
Meterai
216
PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Nama :
Posisi Yang Diusulkan :
Tempat , Tgl/Bulan/Tahun
PT. .......................................
Materai
6000
(……………………………) (……………………………)
Direktur Utama Nama Personil
217
218
G. BENTUK CURRICULUM VITAE (CV)
(Disampaikan setelah penawar menjadi pemenang sesuai ketentuan di Bab V
Lembar
Data Kualifikasi (LDK) nomor 4.ii, berdasarkan kualifikasi yang ada di Bab X
Spesifikasi Teknis)
CURRICULUM VITAE
1. POSISI YANG :
DIUSULKAN
2. NAMA :
PERUSAHAAN
3. NAMA PERSONIL :
4. TANGGAL LAHIR : Kenegaraan :
5. PENDIDIKAN :
6. KEANGGOTAAN :
ORGANISASI
PROFESIONAL
7. PELATIHAN :
8. NEGARA : Indonesia
PENGALAMAN
KERJA
9. PENGUASAAN : Berbicara Menulis Membaca
BAHASA Bahasa
Inggris
10 RINGKASAN PENGALAMAN
A. Tgl/Bln/Thn s/d :
Tgl/Bulan /
Tahun
Pemberi Kerja :
Posisi :
219
B. :
:
:
(1)
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan benar dan penuh rasa tanggungjawab.
Jika terdapat pengungkapan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya
diduga maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika
sudah dipekerjakan.
......................, Tgl/Bln/Thn
Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan
220
(Perusahaan)
221
Addendum dokumen SBD OSP NSUP Nomor 03/ULP.ST19/06.21/03/2019 tanggal 28 Maret 2019
2. Personil yang diusulkan dapat berasal dari 2 Personil inti yang diusulkan dapat berasal dari
personil yang pernah dikontrak sebagai personil yang pernah dikontrak sebagai
individual konsultan NSUP Componen-1 di individual konsultan NSUP Component-1 di
Bappenas dengan syarat, pengguna jasa Kementerian PPN/Bapppenas dengan syarat
harus melampirkan evaluasi kinerja. memenuhi evaluasi kinerja yang dilakukan oleh
PPK.
3. Seluruh personil dalam daftar Remunerasi 3. Seluruh personil dalam daftar Remunerasi tidak
tidak termasuk dalam evaluasi teknis. termasuk dalam evaluasi teknis.
4. Personil yang diusulkan akan diverifikasi 4 Personil yang diusulkan akan diverifikasi
kualifikasi oleh Pokja ULP/pemilik pekerjaan kualifikasinya oleh Pokja ULP. Personil yang
Personil yang dimobilisasi adalah personil memenuhi kualifikasi akan disampaikan kepada
yang memenuhi kualifikasi. penyedia jasa.
No Bagian/Hal Semula Menjadi
5. Apabila masih ada personil yang diusulkan 5 Apabila personil yang diajukan oleh pengguna
oleh pengguna jasa tidak memenuhi jasa tidak memenuhi kualifikasi, penyedia jasa
kualifikasi, maka penyedia jasa dapat dapat menggusulkan calon personil pengganti
mengusulkan calon pengganti yang dalam waktu 5 hari kalender setelah Pokja ULP
memenuhi kualifikasi dalam waktu 5 hari menyampaikan hasil verifikasi kualifikasi. Calon
kalender setelah menerima pemberitahuan personil pengganti tersebut akan diverifikasi
penolakan dari pemilik pekerjaan. kualifikasinya oleh Pokja ULP.
6. Calon Penyedia Jasa diwajibkan untuk 6 Calon Penyedia Jasa diwajibkan untuk
menyertakan surat jaminan kesanggupan menyertakan surat jaminan kesanggupan
menyediakan tenaga ahli sesuai kualifikasi menyediakan tenaga ahli sesuai kualifikasi yang
yang tercantum dalam Bab. X. Spesifikasi tercantum dalam Bab. X. Spesifikasi Teknis
Teknis Lampiran E. Lampiran E.
7. Dalam jangka waktu 15 hari kalender setelah 7 Dalam jangka waktu 15 hari kalender setelah
penandatanganan kontrak, penyedia jasa penandatanganan kontrak, penyedia jasa harus
harus mengajukan seluruh personil inti yang mengajukan personil sesuai Bab X Lampiran D.
diminta di dalam Bab X Lampiran E termasuk Jadwal Sumber Daya Manusia.
CV 8 Penyedia jasa dapat melengkapi/
memperbaharui personil inti (tenaga
ahli/professional staff dan asisten tenaga
ahli/sub professional staff) minimal 15 hari
sebelum jadwal penugasan sesuai dengan Bab
X Lampiran D. Jadwal Sumber Daya Manusia.
3 BAB IV LDP b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item
yang telah ditetapkan oleh Pengguna Jasa ceiling rate merupakan harga yang ditetapkan
IKP 15.2 b Biaya Reimburseable
sebagaimana tercantum di Bagian XI Jadwal oleh Pengguna Jasa sebagaimana tercantum di
Halaman : 31 Bagian XI Jadwal Aktivitas, dimana berdasarkan
Aktivitas, dimana pembayarannya oleh
Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa dibuat biaya aktual (at cost), tidak dapat melebihi batas
berdasarkan biaya aktual (at cost) dan tidak harga satuan yang sudah ditetapkan, serta
dapat melebihi batas harga satuan yang didukung oleh dokumen tagihan asli untuk
sudah ditetapkan dengan didukung oleh membuktikan bahwa harga satuan, volume
dokumen tagihan asli untuk membuktikan pekerjaan dan besaran tagihan sesuai dengan
bahwa harga satuan, volume pekerjaan dan kejadian yang sebenarnya. Penyedia jasa
No Bagian/Hal Semula Menjadi
besaran tagihan sesuai dengan kejadian yang memasukan penawaran management fee untuk
sebenarnya. item ceiling rate tersebut. Dalam mengajukan
tagihan pembayaran biaya reimbursable untuk
item ceiling rate, harga satuan aktual (at cost)
ditambahkan dengan prosentase manegement
fee.
c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh
pengguna jasa dengan diberi keterangan pengguna jasa dengan diberi keteangan "fixed
“fixed rate (management fee)”, maka rate (management fee)", maka Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus membayarkan sesuai harus membayarkan sesuai dengan harga
dengan harga satuan yang ditetapkan oleh satuan yang ditetapkan oleh pengguna jasa
pengguna jasa dikalikan dengan volume dikalikan dengan volume pekerjaan. Dalam
pekerjaan. Dalam mengajukan tagihan mengajukan tagihan pembayaran biaya
pembayaran biaya reimbursable diatas, reimbursable diatas, Penyedia Jasa diminta
Penyedia Jasa diminta untuk melampirkan untuk melampirkan dokumen pendukung yang
dokumen pendukung yang membuktikan membuktikan bahwa volume/kuantitas kegiatan
bahwa volume/kuantitas kegiatan yang yang ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan
ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan bukti
dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan harga satuan biaya maupun besaran
bukti harga satuan biaya maupun besaran pengeluaran biaya yang sebenarnya (actual
pengeluaran biaya yang sebenarnya (actual cost) dan ditambahkan dengan management
cost) dan mengutip management fee. fee.
BAB IV LDP Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan
penawaran adalah : penawaran adalah :
IKP 21.1
Tanggal : 22 April 2019 Tanggal : 29 April 2019
Halaman : 32 Waktu : 13.00 WIB Waktu : 13.00 WIB
Tempat Pemasukan : Sekretariat Unit Layanan Tempat Pemasukan : Sekretariat Unit Layanan
Pengadaan Pengadaan
Kementerian PPN Bappenas Kementerian PPN Bappenas
Jl. Sunda Kelapa No.9 Menteng Jakarta Pusat Jl. Sunda Kelapa No.9 Menteng Jakarta Pusat
BAB IV LDP Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan Tanggal dan waktu batas akhir pemasukan
penawaran adalah : penawaran adalah :
IKP 22.1
No Bagian/Hal Semula Menjadi
Halaman : 32 Tanggal : 22 April 2019 Tanggal : 29 April 2019
Waktu : 13.10 WIB Waktu : 13.10 WIB
Tempat Pemasukan : Sekretariat Unit Layanan Tempat Pemasukan : Sekretariat Unit Layanan
Pengadaan Pengadaan
Kementerian PPN Bappenas Kementerian PPN Bappenas
Jl. Sunda Kelapa No.9 Menteng Jakarta Pusat Jl. Sunda Kelapa No.9 Menteng Jakarta Pusat
4 BAB V Lembar Data Kualifikasi i. Personil OSP tidak termasuk dalam evaluasi i. Personil tidak termasuk dalam evaluasi teknis.
teknis. ii. Calon Penyedia Jasa diwajibkan untuk
B. Persyaratan Kualifikasi
ii. Personil yang diusulkan oleh Penyedia Jasa menyertakan surat jaminan kesanggupan
Nomor 4 subnomor iv adalah personil yang ditolak oleh Pokja menyediakan personil sesuai kualifikasi yang
Halaman: 38 ULP/pemilik pekerjaan. tercantum dalam Bab. X. Spesifikasi Teknis
iii. Calon Penyedia Jasa diwajibkan untuk Lampiran E.
menyertakan surat jaminan kesanggupan iii. Apabila personil yang diajukan oleh pengguna
menyediakan personil sesuai kualifikasi yang jasa tidak memenuhi kualifikasi, penyedia jasa
tercantum dalam Bab. X. Spesifikasi Teknis dapat menggusulkan calon personil pengganti
Lampiran E. dalam waktu 5 hari kalender setelah Pokja ULP
iv. Dalam jangka waktu 15 hari kalender setelah menyampaikan hasil verifikasi kualifikasi. Calon
penandatanganan kontrak, penyedia jasa personil pengganti tersebut akan diverifikasi
harus mengajukan seluruh personil yang kualifikasinya oleh Pokja ULP.
diminta di dalam Bab X Lampiran F termasuk
CV. Personil yang diusulkan akan diverifikasi
kualifikasi oleh pengguna jasa. Apabila masih
ada personil yang tidak memenuhi kualifikasi,
maka penyedia jasa harus mengajukan calon
pengganti yang memenuhi kualifikasi dalam
waktu 5 hari kalender setelah menerima
pemberitahuan penolakan dari pemilik
pekerjaan.
5 Bab VIII. Syarat-syarat Umum 1.20 Personil inti adalah tenaga yang akan 1.20 Personil inti adalah tenaga ahli/professional
Kontrak (SSUK) ditempatkan secara penuh sesuai dengan staff dan asisten tenaga ahli/sub professional staff
A. Ketentuan Umum persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen dengan kualifikasi yang ditetapkan dalam Dokumen
1.20 Personil inti
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Pengadaan.
Halaman: 59
No Bagian/Hal Semula Menjadi
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
6 Bab VIII 63.2 Penggantian personil inti tidak boleh 63.2 Penggantian personil inti tidak boleh dilakukan
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK kecuali atas persetujuan tertulis PPK
E. Personil Penyedia
63. Personil Inti 63.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh
Halaman : 82-83 penyedia dengan mengajukan permohonan terlebih
dahulu kepada PPK dan diteruskan kepada Pokja
ULP dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang diusulan
beserta alasan penggantian
7 BAB IX SSKK Untuk seluruh personil inti (profesional staff), Personil inti yang diusulkan dapat berasal dari
Kondisi: Personil Inti dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender setelah personil yang pernah dikontrak sebagai individual
penandatangan kontrak, Penyedia Jasa diminta konsultan NSUP Component-1 di Kementerian
Ayat 63.1
untuk memasukan secara tertulis nama dan CV PPN/Bapppenas dengan syarat memenuhi evaluasi
Halaman: 92 - 93 dari seluruh personil inti (profesional staff) diatas kinerja yang dilakukan oleh PPK. Personil yang
yang memenuhi persyaratan kualifikasi yang diusulkan akan diverifikasi kualifikasinya oleh Pokja
tercantum dalam BAB X, Spesifikasi Teknis/KAK ULP. Personil yang memenuhi kualifikasi akan
untuk diverifikasi kualifikasi oleh Pengguna Jasa. disampaikan kepada penyedia jasa. Apabila
Apabila ada personil yang tidak memenuhi personil yang diajukan oleh pengguna jasa tidak
persyaratan kualifikasi maka Penyedia Jasa memenuhi kualifikasi, penyedia jasa dapat
diminta untuk mengusulkan calon pengganti menggusulkan calon personil pengganti dalam
yang dapat diterima oleh Pengguna Jasa. waktu 5 hari kalender setelah Pokja ULP
Penyedia Jasa harus memastikan ketersediaan menyampaikan hasil verifikasi kualifikasi. Calon
No Bagian/Hal Semula Menjadi
semua personil yang disetujui oleh Pengguna personil pengganti tersebut akan diverifikasi
Jasa adalah ekslusif untuk kontrak paket ini kualifikasinya oleh Pokja ULP.
8 BAB IX SSKK b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item
yang telah ditetapkan oleh Pengguna Jasa ceiling rate merupakan harga yang ditetapkan
Kondisi: Pembayaran Prestasi
sebagaimana tercantum di Bagian XI Jadwal oleh Pengguna Jasa sebagaimana tercantum di
Pekerjaan
Aktivitas, dimana pembayarannya oleh Bagian XI Jadwal Aktivitas, dimana
Ayat 65.2.b berdasarkan biaya aktual (at cost), tidak dapat
Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa
Halaman: 94 dibuat berdasarkan biaya aktual (at cost) dan melebihi batas harga satuan yang sudah
tidak dapat melebihi batas harga satuan ditetapkan, serta didukung oleh dokumen
yang sudah ditetapkan dengan didukung tagihan asli untuk membuktikan bahwa harga
oleh dokumen tagihan asli untuk satuan, volume pekerjaan dan besaran tagihan
membuktikan bahwa harga satuan, volume sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
pekerjaan dan besaran tagihan sesuai Penyedia jasa memasukan penawaran
dengan kejadian yang sebenarnya management fee untuk item ceiling rate
c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh tersebut. Dalam mengajukan tagihan
pengguna jasa dengan diberi keteangan pembayaran biaya reimbursable untuk item
“fixed rate (management fee)”, maka ceiling rate, harga satuan aktual (at cost)
Penyedia Jasa harus membayarkan sesuai ditambahkan dengan prosentase manegement
dengan harga satuan yang ditetapkan oleh fee.
pengguna jasa dikalikan dengan volume c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh
pekerjaan. Dalam mengajukan tagihan pengguna jasa dengan diberi keteangan “fixed
pembayaran biaya reimbursable diatas, rate (management fee)”, maka Penyedia Jasa
Penyedia Jasa diminta untuk melampirkan harus membayarkan sesuai dengan harga
dokumen pendukung yang membuktikan satuan yang ditetapkan oleh pengguna jasa
bahwa volume/kuantitas kegiatan yang dikalikan dengan volume pekerjaan. Dalam
ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan mengajukan tagihan pembayaran biaya
dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan reimbursable diatas, Penyedia Jasa diminta
bukti harga satuan biaya maupun besaran untuk melampirkan dokumen pendukung yang
pengeluaran biaya yang sebenarnya(actual membuktikan bahwa volume/kuantitas kegiatan
cost) dan mengutip management fee. yang ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan
dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan bukti
harga satuan biaya maupun besaran
pengeluaran biaya yang sebenarnya (actual
cost) dan ditambahkan dengan management
fee.
No Bagian/Hal Semula Menjadi
11 BAB X Spesifikasi Teknis 1. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 1. Fresh graduate minimal pendidikan S1 dari
pendidikan S1 dari jurusan ekonomi/statistik jurusan ekonomi/statistik /jurusan lain yang
F. Lampiran E Kualifikasi SDM
/jurusan lain yang terkait terkait;
Tabel E.2 Asisten TA/Sub Prof 2. Memiliki pengalaman bekerja mengunakan
2. Memiliki kemampuan mengunakan aplikasi
Nomor 4 Assistant Data Analyst aplikasi pengolahan dan analisis data statistik
menggunakan software pengolahan data pengolahan dan analisis data statistik
Halaman: 128 - 129
SPSS/Stata/software lain yang diperlukan menggunakan software pengolahan data
untuk mengolah data statistik; SPSS/Stata/software lain yang diperlukan untuk
3. Memiliki pengalaman bekerja dalam bidang mengolah data statistik;
perumahan dan permukiman;
No Bagian/Hal Semula Menjadi
4. Bersedia bekerja secara fulltime 3. Memiliki kemampuan dalam pengumpulan data
perumahan dan permukiman;
4. Bersedia bekerja secara fulltime;
5. Bersedia ditugaskan ke berbagai tempat untuk
mendukung keperluan pekerjaan
12 BAB X Spesifikasi Teknis Tambahan :
H. Lampiran G 4. Plafon harga OSA per hari menyesuaikan
Tabel G.2 Uraian : OSA Peraturan Menteri Keuangan tentang Standard
Biaya Masukan yang berlaku untuk Eselon III
Halaman : 136
atau setara pada tahun yang berjalan
13 BAB XI Jadwal Aktivitas b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item b. Harga satuan biaya reimbursable untuk item
yang telah ditetapkan oleh Pengguna Jasa ceiling rate merupakan harga yang ditetapkan
Nomor 9. B
sebagaimana tercantum di Bagian XI Jadwal oleh Pengguna Jasa sebagaimana tercantum di
Halaman : 161 Bagian XI Jadwal Aktivitas, dimana
Aktivitas, dimana pembayarannya oleh
Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa berdasarkan biaya aktual (at cost), tidak dapat
dibuat berdasarkan biaya aktual (at cost) melebihi batas harga satuan yang sudah
dan tidak dapat melebihi batas harga satuan ditetapkan, serta didukung oleh dokumen
yang sudah ditetapkan dengan didukung tagihan asli untuk membuktikan bahwa harga
oleh dokumen tagihan asli untuk satuan, volume pekerjaan dan besaran tagihan
membuktikan bahwa harga satuan, volume sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
pekerjaan dan besaran tagihan sesuai Penyedia jasa memasukan penawaran
dengan kejadian yang sebenarnya management fee untuk item ceiling rate
tersebut. Dalam mengajukan tagihan
pembayaran biaya reimbursable untuk item
ceiling rate, harga satuan aktual (at cost)
ditambahkan dengan prosentase manegement
fee.
c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh c. Untuk harga satuan yang ditentukan oleh
pengguna jasa dengan diberi keteangan pengguna jasa dengan diberi keteangan “fixed
“fixed rate (management fee)”, maka rate (management fee)”, maka Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus membayarkan sesuai harus membayarkan sesuai dengan harga
dengan harga satuan yang ditetapkan oleh satuan yang ditetapkan oleh pengguna jasa
No Bagian/Hal Semula Menjadi
pengguna jasa dikalikan dengan volume dikalikan dengan volume pekerjaan. Dalam
pekerjaan. Dalam mengajukan tagihan mengajukan tagihan pembayaran biaya
pembayaran biaya reimbursable diatas, reimbursable diatas, Penyedia Jasa diminta
Penyedia Jasa diminta untuk melampirkan untuk melampirkan dokumen pendukung yang
dokumen pendukung yang membuktikan membuktikan bahwa volume/kuantitas kegiatan
bahwa volume/kuantitas kegiatan yang yang ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan
ditagihkan benar-benar telah dilaksanakan dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan bukti
dan untuk jenis tagihan ini tidak diperlukan harga satuan biaya maupun besaran
bukti harga satuan biaya maupun besaran pengeluaran biaya yang sebenarnya (actual
pengeluaran biaya yang sebenarnya(actual cost) dan ditambahkan dengan management
cost) dan mengutip management fee. fee
14 BAB XI Jadwal Aktivitas Tambahan:
11. Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan apabila memenuhi
spesifikasi yang diminta. Dalam hal spesifikasi
tidak terpenuhi, penyedia jasa dapat
menyampaikan klarifikasi kepada pemberi jasa
dan pembayaran dapat disesuaikan melalui
kesepakatan
16 BAB XII Bentuk Dokumen Lain Saya yang bertandatangan dibawah ini atas Saya yang bertandatangan dibawah ini atas
F. Bentuk Statement of nama____________________ [Calon Penyedia nama____________________ [Calon Penyedia
Availability Jasa] menyatakan kesanggupan dan Jasa] menyatakan kesanggupan dan berkomitmen
berkomitmen untuk menyediakan personil untuk menyediakan personil (termasuk CV dari
(termasuk CV dari masing masing personil) masing-masing personil) apabila masih ada personil
apabila masih ada personil yang diusulkan oleh yang diusulkan oleh pengguna jasa tidak memenuhi
pengguna jasa tidak memenuhi kualifikasi dan kualifikasi.
ditolak oleh pemberi pekerjaan dengan kualifikasi
yang sesuai dengan yang diminta didalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam kurun waktu
tidak lebih dari 15 hari kalender dari sejak
penandatanganan kontrak.