Kelompok 7
Nama Anggota :
FAKULTAS FARMASI
PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
Pengertian Dasar Thermodinamika
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa
energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas
dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi.
Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk
lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip
konservasi atau kekekalan energi.
TERMODINAMIKA III
Efek magnetokalorik di pakai untuk menurunkan temperatur senyawa
paramagnetikhingga sekitar 0.001 K. Secara prinsip, temperatur yang lebih rendah
lagi dapat dicapai dengan menerapkan efek magnetokalorik berulang-ulang. Jadi
setelah penaikan medan magnetik semula secara isoterm, penurunan medan
magnetik secara adiabat dapat dipakai untuk menyiapkan sejumlah besar bahan
pada temperatur Tᶠ¹, yang dapat dipakai sebagai tandon kalor untuk menaikan
tandon kalor secara isoterm ynag berikutnya dari sejumlah bahan yang lebih sedikit
dari bahan semula. Penurunan medan magnetik secara adiabat yang kedua dapat
menghasilkan temperatur yang lebih rendah lagi, Tᶠ², dan seterusnya. Maka akan
timbul pertanyaan apakah efek magnetokalorik dapat dipakai untuk mendinginkan
zat hingga mencapai nol mutlak.
Pecobaan menunjukan bahwa sifat dasar semua proses pendinginan adalah
bahwa semakin rendah temperatur yang dicapai, semakin sulit menurunkannya.hal
yang sama berlaku juga untuk efek magnetokalorik.dengan persyaratan demikian,
penurunan medan secara adiabat yang tak trhingga banyaknya diperlukan untuk
mencapai temperatur nol mutlak. Perampatan dari pengalaman dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Hal ini dikenal sebagai hukun Nernst, yang secara matematika dinyatakan
sebagai :
Secara intuitif hukum ketiga dapat dipahami dari fakta bahwa pergerakan
ionik atau molekular maupun atomik yang menentukan derajat ketidakteraturan
dan dengan demikian juga besarnya entropi, sama sekali berhenti pada 0 K.
Dengan mengingat hal ini, tidak akan ada perubahan derajat ketidakteraturan
dalam perubahan fisika atau kimia dan oleh karena itu tidak akan ada perubahan
entropi.
Kesimpulan