Anda di halaman 1dari 38

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI-TOKSIKOLOGI 2

by : apt. Ismi Puspitasari, M.Farm.


KONTRAK PERKULIAHAN :
1. Mahasiswa wajib mempelajari materi praktikum secara mandiri sebelum
mengikuti perkuliahan secara daring.
2. Jumlah kehadiran 100% untuk bisa mengikuti ujian (boleh izin dengan bukti
surat izin sakit atau jika ada kerabat keluarga yang meninggal dengan
menunjukkan surat kematian).
3. Surat ijin /surat keterangan sakit dari dokter tidak berlaku sebagai pengganti
kehadiran.
Pengecualian:
Mengikuti event tertentu dan surat ijin ditandatangani Rektor/Wakil
Rektor/Dekan.
Sakit dan harus opname yang dibuktikan dengan surat keterangan opname dari
Rumah sakit.
KONTRAK PERKULIAHAN :
4. Batas tuntas nilai dinyatakan lulus yaitu 60.
Perbaikan nilai diperoleh dari nilai kuis dan tugas dari dosen saat perkuliahan
berlangsung (ADA REMIDI SETELAH UJIAN)
Perbaikan nilai dari tugas dan remidi TIDAK menjamin nilai menjadi tuntas 60.
Apabila mahasiswa tidak mencapai nilai tuntas 2.0 = C (60), maka mahasiswa
harus mengulang di semester yang sama pada tahun berikutnya.
Skala nilai yang digunakan adalah: Angka Huruf
85 -100 A
70 - 84 B
60 - 69 C
1 - 59 D
0 E
KONTRAK PERKULIAHAN :

5. Nilai akhir ditentukan dengan komposisi sebagai berikut:


Nilai harian = 60 %

Nilai harian:
Pretes 25%
Laporan 20%
Keaktifan Diskusi 15%
Nilai ujian akhir = 40 %
M
A PERTEMUAN KE- MATERI
T
E 1 Pendahuluan, kontrak perkuliahan,
R pengenalan uji toksisitas
I 2 Uji Toksisitas
3 Uji Metabolisme
P
R 4 Uji Anthelmintik
A 5 Uji Toksisitas Akut oral (1)
K 6 Uji Toksisitas Akut oral (2)
T
I 7 Uji Toksisitas Akut dermal
K 8 UTS
U
M

Jens
Jens Martensson
Martensson 5
M
A PERTEMUAN KE- MATERI
T
E 9 Uji Toksisitas Sub Kronis
R 10 Uji Toksisitas Teratogenik
I 11 Uji Iritasi dan Sensitisasi (1)
12 Uji Iritasi dan Sensitisasi (2)
P
R 13 Uji Larvasida (1)
A 14 Uji Larvasida (2)
K
15 Uji Antidotum
T
I 16 UAS
K
U
M

Jens
Jens Martensson
Martensson 6
PENDAHULUAN :
 Pengenalan uji
toksisitas
 Latihan perhitungan
dosis dan konversi
dosis hewan-manusia
1. UJI TOKSISITAS
 Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek
toksik suatu zat pada sistem biologi dan untuk memperoleh
data dosis-respon yang khas dari sediaan uji.
 Data yang didapatkan digunakan untuk memberi informasi
mengenai derajat bahaya sediaan uji tersebut bila terjadi
pemaparan pada manusia, sehingga dapat ditentukan dosis
penggunaannya demi keamanan manusia.
UJI TOKSISITAS IN VIVO
 Uji toksisitas secara in vivo berguna untuk melihat adanya reaksi
biokimia, fiiologik, dan patologik pada manusia terhadap suatu
sediaan uji.
 Faktor-faktor yang menentukan hasil uji toksisitas secara in vivo
adalah pemilihan spesies hewan uji, galur dan jumlah hewan, cara
pemberian sediaan uji, pemilihan dosis uji, efek samping sediaan
uji, teknik dan prosedur pengujian termasuk cara penanganan
hewan selama percobaan.
PENGGOLONGAN UJI
TOKSISITAS

Uji
Toksisitas

Tak Khas Khas


UJI TOKSISITAS TAK KHAS
 Uji ketoksikan tak khas ialah uji toksikologi yang dirancang untuk
mengevaluasi keseluruhan atau spektrum efek toksik suatu senyawa
pada aneka ragam jenis hewan uji.
 Uji toksisitas tak khas meliputi:

Uji toksisitas Uji toksisitas Uji toksisitas


akut subkronis kronis
UJI TOKSISITAS KHAS
 Uji ketoksikan khas ialah uji toksikologi yang dirancang untuk
mengevaluasi secara rinci efek toksik yang khas suatu senyawa atas
fungsi organ atau kelenjar tertentu pada aneka ragam subyek atau hewan
uji.
 Uji toksisitas khas meliputi:

Uji reproduksi (Co:


Uji potensisasi Uji kemutagenikan
Uji teratogenik)

Uji
Uji kulit dan mata Uji perilaku
kekarsinogenikan
2. PERHITUNGAN DOSIS
Mencit Tikus Kelinci
LATIHAN PERHITUNGAN DOSIS
LATIHAN PERHITUNGAN DOSIS
CARA MENGERJAKAN
SOAL PERHITUNGAN
DOSIS
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI-TOKSIKOLOGI 2
CONTOH SOAL 1:
Diketahui dosis paracetamol dalam CMC 0,5% adalah 500 mg/70 kg BB
manusia. Hitunglah dosis dan volume pemberian untuk mencit 20 g!
Cara penyelesaian:
• Konversikan dosis dari manusia 70 kg ke mencit 20 g (Perlu konversi
karena spesies manusia dan mencit itu berbeda):
= (500 mg/70 kg BB manusia) x angka konversi ke mencit 20 g
= 500 mg x 0,0026
= 1,3 mg

• Jadi dosis untuk mencit 20 g adalah 1,3 mg  ditulis: 1,3 mg/20 g BB


mencit
Selanjutnya, menghitung volume pemberian:
• Dosis untuk mencit 20 g = 1,3 mg
• Di soal  tertulis paracetamol dalam CMC 0,5 % (larutan stok)
• Tanda % artinya g/100 mL, jd 0,5 % = 0,5 g/100 mL atau 500 mg/100mL

Dengan demikian,,,,,
Volume pemberian (Vp) = dosis /larutan stok
= 1,3 mg / (500mg/100 mL) atau
= (1,3 mg/500mg) x 100 mL
= 0,26 mL
Jadi, volume pemberian paracetamol yg harus diberikan ke mencit adalah 0,26 mL
LATIHAN SOAL

• Diketahui dosis asam mefenamat dalam CMC 1%


adalah 500 mg/70 kg BB manusia. Hitunglah dosis dan
volume pemberian untuk tikus 200 g!
• Diketahui dosis asam mefenamat dalam CMC 0,5%
adalah 25 mg/200g BB tikus. Hitunglah dosis dan
volume pemberian untuk kelinci 1,5 kg!
Diketahui dosis asam mefenamat dalam CMC 1% adalah 500 mg/70 kg
BB manusia. Hitunglah dosis dan volume pemberian untuk tikus 200 g!
 (500mg/70kg BB manusia) x angka konversi ke tikus 200 g
 500 mg x 0,018
 9 mg

Jawaban latihan  Jd, dosis untuk tikus 200 g adalah 9 mg


Di soal  tertulis asmef dalam CMC 1 % (larutan stok)
soal no.1: Tanda % artinya g/100 mL, jd 1 % = 1 g/100 mL atau 1000 mg/100mL
Volume pemberian (Vp):
 Vp = dosis/larutan stok
 (9mg/1000mg) x 100 mL
 0,9 mL
Diketahui dosis asam mefenamat dalam CMC 0,5% adalah 25 mg/200g
BB tikus. Hitunglah dosis dan volume pemberian untuk kelinci 1,5 kg!
 (25mg/200g BB tikus) x angka konversi ke kelinci 1,5 kg
 25 mg x 3,9
 97,5 mg

Jawaban latihan  Jd, dosis untuk kelinci 1,5 kg adalah 97,5 mg


Di soal  tertulis asmef dalam CMC 0,5 % (larutan stok)
soal no.2: Tanda % artinya g/100 mL, jd 0,5 % = 0,5 g/100 mL atau 500 mg/100mL
Volume pemberian (Vp):
 Vp = dosis/larutan stok
 (97,5mg/500mg) x 100 mL
 19,5 mL
CONTOH SOAL 2:
Diketahui dosis paracetamol dalam CMC 1% adalah 500 mg/50 kg BB
manusia. Hitunglah dosis dan volume pemberian untuk tikus 250 g!
Cara penyelesaian :
1. Karena manusia dan tikus jelas beda
spesies, maka dibutuhkan konversi dosis.
2. Untuk dapat dikonversikan, BB dari dosis
yang diketahui di soal harus diubah ke
BB standar sesuai yang ada di tabel
konversi (Di soal, BB dari dosis yang
diketahui adalah 50 kg BB manusia, Syarat menggunakan tabel konversi : BB dari dosis yang
sdgkan di tabel konversi: BB manusia diketahui harus sesuai dengan BB standar yang ada
adalah 70 kg) pada tabel konversi. Jika berbeda, harus diubah terlebih
dahulu dengan perhitungan secara matematis
Lanjutan .......
•   Dengan demikian, dosis: 500 mg/50kg BB manusia  diubah ke 70 kg BB manusia
3.
(sesuai BB di tabel konversi):
= x Dosis yang diketahui
= x 500 mg
= 700 mg
Atau,
= (Dosis dan BB yang diketahui di soal) x BB di tabel konversi
= (500 mg/50 kg BB manusia) x 70 kg BB manusia
= x 70 kg
= 700 mg

Jadi, dosisnya sekarang menjadi : 700 mg/70 kg BB manusia  Siap untuk


dikonversikan
Lanjutan .......
4. Dosis pct 700 mg/70 kg BB manusia dikonversikan ke dosis tikus

= (700 mg/70 kg BB manusia) x angka konversi ke tikus 200 g


= 700 mg x 0,018
= 12,6 mg
Jadi, dosis untuk tikus 200 g adalah 12,6 mg atau ditulis 12,6 mg/200 g BB tikus
Lanjutan .......
•5.  Apakah dari dosis 12,6 mg/200 g BB tikus, langsung dapat menghitung volume
pemberian?
BELUM YAAAAA........ Alasannya?
Karena di soal yang ditanyakan: Dosis dan volume pemberian untuk tikus 250 g.
Jadi: dosis: 12,6 mg/200 g BB tikus  diubah ke 250 g BB tikus (tidak perlu angka
konversi ya karena sudah spesiesnya sama yaitu tikus):
= x Dosis yang diketahui
= x 12,6 mg
= 15,75 mg

Jadi, dosis untuk tikus 250 g adalah 15,75 mg


(15,75 mg/250 g BB tikus)
Selanjutnya, menghitung volume pemberian:
• Dosis untuk tikus 250 g= 15,75 mg
• Di soal  tertulis paracetamol dalam CMC 1 % (larutan stok)
• Tanda % artinya g/100 mL, jd 1 % = 1 g/100 mL atau 1000 mg/100mL

Dengan demikian,,,,,
Volume pemberian (Vp) = dosis /larutan stok
= 15,75 mg/ (1000 mg/100 mL) atau
= (15,75 mg/1000mg) x 100 mL
= 1,575 mL
= 1,6 mL
Jadi, volume pemberian paracetamol yg harus diberikan ke tikus 250 g adalah 1,6 mL
LATIHAN SOAL

• Diketahui dosis asam mefenamat dalam CMC 1%


adalah 50mg/3 kg BB kelinci. Hitunglah dosis dan
volume pemberian untuk kucing 3kg!
• Diketahui dosis asam mefenamat dalam CMC 0,5%
adalah 15 mg/300g BB tikus. Hitunglah dosis dan
volume pemberian untuk mencit 23g!
CARA MENGETAHUI
VOLUME PEMBERIAN YANG
SEBAIKNYA DIBERIKAN KE
HEWAN UJI BERDASARKAN
RUTE PEMBERIAN OBAT
Diketahui dosis asam mefenamat dalam CMC 1% adalah 500 mg/70 kg
BB manusia. Hitunglah dosis dan volume pemberian obat tersebut (p.o)
untuk tikus 200 g!
 (500mg/70kg BB manusia) x angka konversi ke tikus 200 g
 500 mg x 0,018
 9 mg
 Jd, dosis untuk tikus 200 g adalah 9 mg

Jawaban latihan Di soal  tertulis asmef dalam CMC 1 % (larutan stok)

soal no.1: Tanda % artinya g/100 mL, jd 1 % = 1 g/100 mL atau 1000 mg/100mL
Volume pemberian (Vp):
 Vp = dosis/larutan stok
 (9mg/1000mg) x 100 mL
 0,9 mL

Pertanyaan: Apakah 0,9 mL dapat diberikan pada tikus 200 g?


 Dari tabel, diketahui tikus (100g), volume maksimum yang dapat
diberikan dengan rute oral adalah 5 mL
Jadi volume 0,9 mL dapat diberikan untuk tikus (tidak melebihi
volume maksimum)
Lalu, bagaimana cara membuat
larutan stok?
Perlu diingat kembali bahwa bentuk sediaan
yang dapat kita berikan ke hewan uji : semi
padat (topikal) dan cair (larutan, suspensi,
emulsi, dll). Untuk bentuk sediaan cair, kita
perlu membuat larutan stok sesuai dengan
dosis yang ditetapkan.
33
Contoh kasus:
∎ Seorang mhs hendak melakukan penelitian farmakologi
eksperimental berupa uji antidiabetes ekstrak daun matoa.
Dosis yang ditetapkan untuk daun matoa adalah 98 mg/kg
BB tikus. Bagaimanakah cara membuat suspensi ekstrak
daun matoa dengan dosis tersebut?

34
LANGKAH-LANGKAH:
Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang
diberikan pada tikus (200g) p.p adalah 5,0 mL.
Volume pemberian ekstraknya 2 mL  (yang penting
kurang dr volume maksimum 5 mL)
Dosis ekstrak daun matoa 98 mg/kg BB tikus = 19,6
mg/200 g BB tikus
Dibuat larutan persediaan sebanyak 100 mL
35
LANGKAH-LANGKAH:
∎  
Pembuatan suspensi ekstrak etanol :

∎ 19,6 mg = 980 mg = 0,98 g

% kadar ekstrak etanol daun matoa = (0,98 g/ 100 mL) x


100 % = 0,98 % b/v = 0,98 g/ 100 mL
0,98 g ekstrak didispersikan dalam CMC Na 1 %
36
Ditimbang ekstrak daun matoa sebanyak 0,98 g, lalu
di timbang CMC a 1% sebanyak 1 g. Kemudian
ekstrak daun matoa tersebut didispersikan dengan
CMC Na dalam akuades 25 mL dan didiamkan
selama 15 menit, lalu diaduk ad terbentuk mucilago
dan homogen. Setelah itu ditambahkan akuades
sedikit demi sedikit sambil diaduk, lalu dipindahkan
ke labu ukur 100 mL tambahkan akuadest ad 100
mL, lalu dikocok ad homogen.
THANKS!
Any questions?

38

Anda mungkin juga menyukai