Dosen Pengampu :
apt. Mamik Ponco R, S.Si, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Irani Usenda Putri (25195829A)
Khusnul Hotimah (25195830A)
Andri Priambodo (25195831A)
Aisyah Solikatun (25195832A)
Astri Nur Sholikah (25195834A)
Ahmad Nur Faozan (25195835A)
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
Glikosida Aldehid
Senyawa vanillin dapat diperoleh melalui kerja enzim terhadap suatu komponen
heterosida (glukosida). Prekursor vanillin dalam buah vanili hijau adalah koniferosida,
dimana melalui reaksi oksidasi akan terpecah menjadi vanilosida (glukovanilin) yang
menghasilkan vanillin dan glukosa jika dihidrolisis oleh enzim. Disamping itu, terdapat
mekanisme alternative dari pembentukan vanillin dimana glukosida dari
vanililalkoholdioksidasi menjadi glukovanilin. Vanili hijau mengandung paling sedikit 4
glukosida yang menghasilkan vanillin dan komponen flavor lainnya. Jumlah yang
terbanyak adalah glukovanilin, sedangkan glukovanililalkohol ditemukan dalam jumlah
yang lebih sedikit, diikuti oleh glukosida dari asam protokatekuat (asam 3,4-
dihidroksibenzoat) (Purseglove et al.,1981). Gugus phenol yang terdapat pada senyawa
vanillin menjadikan vanillin aktif sebagai senyawa antioksidan dan berpotensi untuk
meredam senyawa radikal bebas (Budimarwanti, 2009).
5. Sifat Fisikokima
Vanilin atau 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida, adalah senyawa organic dengan
rumusmolekul C8H8O3. Vanilin merupakan komponen utama hasil ekstraksi dari biji
vanilla.Vanillamengandung senyawa kimia vanillin (4-hidroksi-3-metoksi benzaldehida),
yang memberi aromakhas pada vanilla.Vanillin dapat disintesis dengan cara oksidasi
eugenol. Vanilin biasa digunakanuntuk penambah cita rasa dalam hidangan makanan,
minuman serta keperluan farmasi (Sri Yuliani,2007).
Vanillin memiliki rumus molekul C8H8O3 dan berat molekul 152,5 g/mol.
Vanilin memiliki bentuk hablur halus berbentuk jarum, putih hingga agak kuning, rasa
dan bau khas,dipengaruhi cahaya, larutan bereaksi asam terhadap lakmus, serta sukar
larut dalam air, mudahlarut dalam etanol, kloroform, eter dan dalam larutan alkali
hidroksida tertentu, larut dalamgliserin dan dalam air panas (Science Lab, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Didik dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta :
Penebar Swadaya. Hal 66-103