Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMAKOGNOSI

Tanaman Sumber Penghasil Glikosida Aldehida

Dosen Pengampu :
apt. Mamik Ponco R, S.Si, M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Irani Usenda Putri (25195829A)
Khusnul Hotimah (25195830A)
Andri Priambodo (25195831A)
Aisyah Solikatun (25195832A)
Astri Nur Sholikah (25195834A)
Ahmad Nur Faozan (25195835A)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
Glikosida Aldehid

Glikosida aldehid merupakan glikosida yang jika dihidrolisis menghasilkan aglikon


glikosida. Vanili adalah glikosida yang memiliki aglikon aldehid sebagai konstituen utama.
Aglikon dari vanili disebut vanillin atau metal proto katekuik aldehid.

TANAMAN VANILI (VANILLA PLANIFOLIAANDREWS)


1. Klasifikasi Tanaman Vanili
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Vanilla
Spesies : V. Planifolia

2. Deskripsi Tanaman Vanili


Vanili termasuk tanaman monokotil, memiliki tipe perakaran serabut. Akar vanili
terdiri dari akar gantung, akar perekat, dan akar tanah. Akar gantung dan akar perekat
tumbuh di setiap ruas batang. Akar gantung memiliki panjang 1 meter bahkan lebih,
apabila telah mencapai tanah dapat berfungsi sebagai pengghisap zat makanan. Akar
yang terdapat dalam tanah tetap dangkal, bercabang-cabang, mempunyai akar rambut
yang pendek dengan panjang kurang dari 3 mm (Tjitrosoepomo, 2002; Nurcahyani,
2013).
Bunga vanili tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian berbentuk tandan
yang terdiri dari 15 sampai 20 kuntum bunga per tangkai, dengan panjang tangkai 5 cm
sampai 10 cm dan panjang bunga 3,75 cm sampai 5 cm. Bunga vanili berwarna hijau
kekuningan, dengan diameter 10 cm. Bunga vanili keluar dari ketiak daun, bunga bersifat
hermaprodit, tangkai bunga sangat pendek. Bunga vanili tidak mampu melakukan
penyerbukan sendiri dikarenakan kepala putik tertutup oleh lamella bunga secara
keseluruhan, sehingga harus dibantu penyerbukannya (Mochtar, 2012).
Buah vanili berbentuk silinder dengan panjang 10-25 cm dan diameter 5-15 mm.
Secara prinsip terdapat 2 bagian dalam buah vanili yakni dinding buah atau daerah hijau
yang meliputi epidermis, ground dan jaringanva skular dari dinding buah. Kedua adalah
bagian putih yang terdiri dari 3 plasenta parietal (tidak termasuk biji) dan 3 pita dari
glandular rambut yang berperan penting dalam biosintesis vanilin. Daerah hijau terdapat
sekitar 60% dan daerah putih serta biji masing-masing sekitar 20% dari berat buah
(Purseglove et al., 1981).

3. Kandungan Kimia TanamanVanili


Menurut Mintarti (2006), vanillin merupakan komponen aroma utama yang
terdapat dalam buah vanili yakni sebesar 85% dari total senyawa volatil. Komponen
lainnya adalah phidroksi benzaldehid (sampai 9%) dan p-hidroksibenzilmetileter (1%).
Selain precursor dan enzim pembentuk flavor, buah vanili mengandung
komponen zat gizi lengkap yang meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral.Menurut de Guzman danSiemonsma (1999).
Ekstrak vanili merupakan salah satu bentuk vanili olahan yang lebih mudah dan
luas penggunaannya. Ekstrak vanili digunakan di seluruh dunia sebagai flavouring agent
dessert, like baked goods, eskrim, minuman dan custard. Selain itu ekstrak vanili
digunakan oleh industry selain pangan seperti parfum, obat-obatan dan kosmetik (de
Guzman danSiemonsma, 1999).
4. Aktifitas

Senyawa vanillin dapat diperoleh melalui kerja enzim terhadap suatu komponen
heterosida (glukosida). Prekursor vanillin dalam buah vanili hijau adalah koniferosida,
dimana melalui reaksi oksidasi akan terpecah menjadi vanilosida (glukovanilin) yang
menghasilkan vanillin dan glukosa jika dihidrolisis oleh enzim. Disamping itu, terdapat
mekanisme alternative dari pembentukan vanillin dimana glukosida dari
vanililalkoholdioksidasi menjadi glukovanilin. Vanili hijau mengandung paling sedikit 4
glukosida yang menghasilkan vanillin dan komponen flavor lainnya. Jumlah yang
terbanyak adalah glukovanilin, sedangkan glukovanililalkohol ditemukan dalam jumlah
yang lebih sedikit, diikuti oleh glukosida dari asam protokatekuat (asam 3,4-
dihidroksibenzoat) (Purseglove et al.,1981). Gugus phenol yang terdapat pada senyawa
vanillin menjadikan vanillin aktif sebagai senyawa antioksidan dan berpotensi untuk
meredam senyawa radikal bebas (Budimarwanti, 2009).

5. Sifat Fisikokima
Vanilin atau 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida, adalah senyawa organic dengan
rumusmolekul C8H8O3. Vanilin merupakan komponen utama hasil ekstraksi dari biji
vanilla.Vanillamengandung senyawa kimia vanillin (4-hidroksi-3-metoksi benzaldehida),
yang memberi aromakhas pada vanilla.Vanillin dapat disintesis dengan cara oksidasi
eugenol. Vanilin biasa digunakanuntuk penambah cita rasa dalam hidangan makanan,
minuman serta keperluan farmasi (Sri Yuliani,2007).
Vanillin memiliki rumus molekul C8H8O3 dan berat molekul 152,5 g/mol.
Vanilin memiliki bentuk hablur halus berbentuk jarum, putih hingga agak kuning, rasa
dan bau khas,dipengaruhi cahaya, larutan bereaksi asam terhadap lakmus, serta sukar
larut dalam air, mudahlarut dalam etanol, kloroform, eter dan dalam larutan alkali
hidroksida tertentu, larut dalamgliserin dan dalam air panas (Science Lab, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Shandy N. Glikosida Aldehid dan Glikosida Alkohol.


https://id.scribd.com/doc/98408750/Glikosida-Aldehid-Dan-Glikosida-Alkohol.
Diaksespadatanggal 14 Oktober 2020 Pukul22.39Wita

Gunawan, Didik dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta :
Penebar Swadaya. Hal 66-103

Laode Rijai. 2016. SENYAWA GLIKOSIDA SEBAGAI BAHAN FARMASI POTENSIAL


SECARA KINETIK. Kalimantan : Universitas Mulawarman Fakultas Farmasi. Vol 3,
No. 3

Anda mungkin juga menyukai