PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat KKN merupakan salah satu
kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan menerapkan berbagai
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada guna membantu menangani masalah –
masalah yang ada di tengah – tengah masyarakat. Pelaksanaan KKN tentunya
tidak lepas dari kultur akademik perguruan tinggi yang dimanifestasikan melalui
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, serta pengabdian
kepada masyarakat. Selain itu, pelaksanaan program KKN juga harus
dilaksanakan secara sinergis, profesional, dan ilmiah. Dalam hal ini mahasiswa
diharapkan mempunya life skills atau keterampilan hidup dan juga merupakan
information clearinghouse (jembatan informasi).
Di samping itu dalam Kuliah Kerja Nyata Reguler ini, mahasiswa dituntut
untuk menyusun program kerja berdasarkan beberapa bidang yaitu bidang sarana
dan prasarana, bidang produksi, bidang pendidikan dan sosial- budaya,bidang
kesehatan, serta bidang administrasi dan pemerintahan yang bertujuan untuk
pembangunan desa. Khususnya di dalam bidang kesehatan, mahasiswa ikut serta
dalam melakukan kegiatan yang berpotensi dalam peningkatan kesehatan
masyarakat dalam hal pengetahuan dan penerapannya. Menerapkan ilmu yang
didapat melalui program kerja inovativ.
Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
mahasiswa KKN Reguler dengan persetujuan Kepala Desa Mambang sebagai
salah satu program kerja serta yang dipergunakan sebagai laporan individu dengan
judul “Pentingnya Partisipasi Masyarakat sebagai Pendonor Darah Sukarela”.
Menurut observasi saya selama mengadakan donor darah yang bekerja
sama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) Tabanan tersebut. Dalam proses
mengadakan donor darah penulis mengharapkan adanya antusias dari masyarakat
sebagai pendonor. Sementara itu, pada kenyataannya kegiatan donor darah masih
awam dalam pandangan sebagian masyarakat. Sebagian masih ada yang belum
1
paham mengenai donor darah, tujuan donor darah, dan pentingnya untuk berperan
sebagai pendonor. Hal tersebut yang menjadi alasan bagi masyarakat yang belum
tergerak hatinya untuk ikut berpartisipasi sebagai pendonor darah.
B. Perumusan Masalah
Dari analisis di atas maka yang menjadi pokok permasalahan adalah:
1. Apakah melalui kegiatan donor darah dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam hal peningkatan derajat kesehatan ?
2
BAB II
A. Tujuan
Adapun tujuan –tujuan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengadakan
donor darah sukarela diantaranya adalah:
1. Untuk memenuhi persyaratan akademis yang merupakan salah satu
kewajiban bagi mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata Reguler
pada Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Mahasaraswati.
2. Sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dan mahasiswa untuk
membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Sebagai sarana menumbuhkan jiwa sosial dan meningkatkan kepedulian
mahasiswa dan masyarakat terhadap masyarakat yang membutuhkan
donor darah
4. Mempererat hubungan silahturahmi antara mahasiswa, masyarakat serta
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
B. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dengan adanya kegiatan donor darah sukarela
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Melalui program donor darah sukarela yang patut mendapat apresiasi
karena selain bertujuan untuk menumbuhkan jiwa social Mahasiswa
karena membantu sesame, kebiasaan mendonorkan darah dapat
memberikan manfaat positif bagi kesehatan.
3
darahnya dan mengenalkan bagaimana budaya donor darah yang ternyata
memiliki banyak manfaat.
4
BAB III
KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
5
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
6
4. Dalam kegiatan ini didapatkan 7 buah kantong darah.
B. Khalayak Sasaran
7
BAB V
HASIL KEGIATAN
A. Evaluasi Akhir
Adapun hasil dari kegiatan donor darah sukarela yang saya dapatkan
adalah memotivasi masyarakat dalam perannya sebagai pendonor dan
meningkatkan rasa kepedulian terhadap seseorang yang membutuhkan.
B. Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung yang saya dapatkan selama program pentingnya
kesadaran menjadi donor darah sukarela adalah sebagai berikut:
1. Perhatian dan dukungan moril yang diberikan oleh Kepala Desa Mambang
2. Perhatian dan dukungan dari masyarakat Desa Mambang. Dukungan dari
PMI Tabanan, warga Desa Mambang, STT di setiap banjar, Mahasiswa
KKN Universitas Udayana, Mahasiswa KKN UNMAS dan beberapa
warga dari luar Desa Mambang yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan.
3. Tersedianya media yang cukup memadai sehingga mendukung kegiatan
donor darah sukarela dapat terlaksana seperti yang diharapkan.
4. Dukungan dari dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan
bimbingan, pengarahan dan kesempatan kepada para mahasiswa KKN
Reguler untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang kesehatan.
8
C. Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat yang saya dapatkan selama program
pentingnya kesadaran menjadi donor darah sukarela adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan yang kurang tentang donor darah.
2. Sebagian lagi belum tergerak hatinya untuk ikut berpartisipasi sebagai
pendonor
3. Terbatasnya waktu KKN yang menyebabkan kurangnya kesempatan bagi
mahasiswa untuk mengajak warga berpartisipasi dalam kegiatan donor
darah sukarela.
9
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah menyelesaikan program “Pentingnya Kesadran Menjadi Donor
Darah Sukarela” yang bertemakan “Donate Blood to Save Lives” dalam hal ini
penulis memberikan saran agar dapat dijadikan pedoman dalam peningkatan
pelaksanan kegiatan dalam bidang kesehatan. Penulis berharap untuk selanjutnya
masyarakat lebih aktif dan antusias dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi
masyarakat kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11