Anda di halaman 1dari 10

Kertas Kerja Pemeriksaan

Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud

BAB 13

KELOMPOK 1

ANGGOTA KELOMPOK:

1. Ni Komang Tri Wisnayanti (07)

2. Aloysius Mario Mardhani Sutardi (11)

3. Ni Putu Diah Mellyadnyani (14)

4. Made Adi Puspayoga (17)

5. Ni Putu Puspita Dewi (26)

6. Corisonia Megaria Rhando (29)

PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
Daftar Isi

Daftar Isi......................................................................................................................................................1
PETA KONSEP...........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................3
13.1 Sifat dan Contoh Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud...............................................................3
a. Sifat Aktiva Tetap............................................................................................................................3
b. Contoh Aktiva Tetap........................................................................................................................4
c. Sifat Aktiva Tak Berwujud..............................................................................................................4
d. Kurang memiliki wujud fisik............................................................................................................4
e. Contoh Aktiva Tak Berwujud..........................................................................................................5
13.2 Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud......................................................7
a. Prosedur audit atas aset tetap...............................................................................................................7
b. Prosedur audit atas asset tak berwujud.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

1
Aktiva Tetap
PETA KONSEP
dan Aktiva Tak
AaA
Berwujud

Sifat Aktiva Tetap : Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik


yang dimiliki untuk memperlancar/ mempermudah produksi
Prosedur audit atas aset tetap : barang-barang lain atau untuk menyediakan jasa-jasa bagi
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tetap. perusahaan atau para pelanggannya dalam kegiatan normal
2. Minta kepada klien Top Schedule  Serta Supporting perusahaan.
Schedule  aset tetap
3. Periksa footing dan cross footingnya 
4. Vouch penambahan serta pengurangan dari aset Contoh Aktiva Tetap : Tanah yang diatasnya didirikan bangunan
tetap tersebut. atau digunakan operasi, Bangunan, Mesin, Kendaraan, dll
5. Periksa fisik dari aset tetap tersebut
6. Periksa bukti pemilikan aset tetap tersebut
7. Buat analisis tentang
perkiraan repair dan maintenance Sifat Aktiva Tak Berwujud : Kurang memiliki wujud fisik,
8. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah Tidak termasuk instrument keuangan, sifatnya jangka
diasuransikan dan apakah insurance coveragenya panjang dan merupakan subjek amortisasi.
cukup atau tidak
9. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka Contoh Aktiva Tak Berwujud : Hak Cipta, Hak Paten, Hak
penyusutan dengan biaya penyusutan diperkirakan Franchise, Hak Merek Dagang, dll.
dengan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya
penyusutan.
Prosedur audit atas asset tak berwujud :
10. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban
1. pelajari dan evaluasi internal control atas asset tak
konfirmasi dari bank untuk memeriksa apakah ada
berwujud
aset tetap dijadikan sebagai jaminan atau tidak
2. minta perincian asset tak berwujud pertanggal laporan
11. Periksa apakah ada Commitment yang buat oleh
posisi keuangan neraca yang antara lain menunjukkan
perusahaan untuk membeli atau menjual aset tetap
saldo awal, penambahan, amortisasi, dan penghapusan
12. Untuk konstruksi dalam proses kita periksa
serta saldo akhir
penambahanya dan apakah ada konstruksi bangunan
3. cocokan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar lalu
dalam proses yang harus ditransfer ke aset tetap
check footing dan croos footing
13. Jika ada aset tetap yang diiperoleh melalui leasing,
4. periksa penambahan asset tak berwujud
periksa lease agreement dan periksa
5. periksa amortisasi dan penghapusan jika ada asset tak
apakah accounting treatmentnya sudah sesuai
berwujud
dengan standar akuntansi leasing
6. periksa perjanjian yang dibuat entitas dengan pihak
14. Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap yang
ketiga yang ingin mengunakan hak paten hak cipta dan
dijadikan agunan kredit di bank
franchise yang dimiliki perusahaan
15. Periksa penyajianya dalam laporan keuangan, apakah
7. periksa apakah penyajiann asset tak berwujud dalam
sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
laporan keuangan sudah sesuai dengan standart akuntansi
Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)
keuangan di Indonesia

2
PEMBAHASAN

13.1 Sifat dan Contoh Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud

a. Sifat Aktiva Tetap

Meskipun semua aktiva memiliki beberapa ciri dasar yang umum, aktiva tetap
memiliki ciri-ciri tambahan sebagai berikut :

Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar/


mempermudah produksi barang-barang lain atau untuk menyediakan jasa-jasa bagi
perusahaan atau para pelanggannya dalam kegiatan normal perusahaan. Semua aktiva
tetap memiliki usia terbatas, pada akhir usianya harus dibuang atau diganti. Nilai aktiva
tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihak lain dalam
mendapatkan hak – hak yang sah atas penggunanya dan bukan dari pemaksaan dari suatu
kontrak.

Aktiva tetap seluruhnya non moneter, manfaatnya diterima dari penggunaan atau
penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu. Pada
umumnya jasa yang diterima dari ativa tetap meliputi suatu periode yang lebih panjang
dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Akan tetapi terdapat terkecualian.
Misalnya suatu bangunan atau peralatan tidak klasifikasikan kembali sebagai aktiva
lancar bilamana sisa manfaatnya kurang dari satu tahun. Dalam beberapa kasus seperti
halnya,beberapa unsur memiliki usia asli yang lebih pendek dari pada satu siklus operasi
perusahaan.

Unsur-unsur aktiva tetap mempunyai ciri umum dan memiliki beberapa tujuan pelaporan
keuangan yang sama. Salah satu tujuan ini di dasarkan kepada keseragaman mereka
dalam proses akuntansi.

3
b. Contoh Aktiva Tetap

a) Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai
lapangan, halaman, tempat parker dan lain sebagainya.
b) Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan,
baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik.
c) Mesin.
d) Inventaris, atau barang-barang yang menunjang produksi.
e) Kendaran merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan.
f) Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup aset yang digunakan dalam kegiatan
operasional seperti furniture kantor, mesin pabrik, dan lain sebagainya.

c. Sifat Aktiva Tak Berwujud

1. Kurang memiliki wujud fisik

Walaupun tidak berwujud secara fisik, aktiva tak berwujud tetap bernilai tinggi. Jenis aktiva
ini tidak hanya memiliki nilai, tetapi juga hak dan keistimewaan yang diberikan kepada
perusahaan yang menggunakannya.
2. Tidak termasuk instrumen keuangan

Nilai dari aktiva tak berwujud dari klaim yang dimana kas atau ekuivalen kas akan diterima
di masa mendatang. 

3. Sifatnya jangka panjang dan merupakan subjek amortisasi

Aktiva tak berwujud menyediakan jasa dalam kurun waktu bertahun-tahun.

Selain karakteristik utama, aktiva tak berwujud juga memiliki beberapa karakteristik
pendukung seperti berikut ini:

1. Aktiva tak berwujud dapat diperoleh baik melalui pengembangan maupun dari
pembelian terpisah. Selain itu, aktiva jenis ini juga bisa menjadi satu dengan aset lain

4
2. Pada umumnya digunakan secara tidak langsung dalam operasional perusahaan 

3. Dipengaruhi oleh kompetitor

4. Memiliki nilai

5. Tidak ada penentuan terhadap umur ekonomisnya

d. Contoh Aktiva Tak Berwujud

1. Hak cipta

Kita pasti sering mendengar istilah hak cipta. Sebagai contoh, penulis atau pencipta memiliki
hak cipta yang dapat digunakan untuk menerbitkan serta menjual dan mengawasi hasil
karyanya. Namun, hak cipta dapat dijual juga kepada pihak lain. Harga perolehan hak cipta
terdiri dari pengeluaran pada saat penyusunan hingga pengurusan izin hak cipta sampai
sertifikat hak cipta diterima. 

2.Hak paten

Selain hak cipta, kita pasti sudah familiar juga dengan istilah hak paten. Hak ini biasanya
diberikan kepada pihak yang melakukan penelitian dan melalui penelitian tersebut berhasil
menemukan hal baru. Hak ini digunakan untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi hasil
temuannya dalam kurun waktu tertentu.  Harga perolehan hak paten terdiri dari pengeluaran
pada saat penelitian, pengembangan, pembuatan gambar, percobaan, dan pengurusan hak paten
sampai sertifikat hak paten diterima.

3.Hak merek dagang

Pada saat seseorang membuat suatu produk dan ingin memasarkan produk tersebut, pasti
penjual akan membuat suatu merek dan logo bagi produk tersebut. Dalam kasus tersebut, hak
merek daganglah yang digunakan untuk menggunakan simbol dari produk. Harga perolehan
hak merek dagang terdiri dari biaya pada saat perencanaan desain, pembuatan logo,
pengurusan izin merek dagang, sampai sertifikat hak merek dagang diterbitkan dan diterima.

5
4.Hak franchise

Hak franchise adalah hak untuk menggunakan suatu fasilitas dari satu pihak ke pihak lain
sebagai franchise. Hak franchise pun hanya bisa digunakan sesuai dengan perjanjian yang
sudah disepakati. Pihak franchise pun tidak diperbolehkan menjual hak franchise nya kepada
pihak lain. Harga perolehan hak franchise bagi pihak franchisor terdiri dari biaya untuk
mendapatkan izin hak franchise, sedangkan harga perolehan bagi franchisee merupakan harga
yang diberikan kepada franchisor.

5.Hak sewa

Hak sewa adalah hak untuk menggunakan suatu aset sesuai dengan kesepakatan dalam
perjanjian sewa-menyewa. Harga perolehan hak sewa terdiri dari pembayaran sewa kepada
pihak pemilik aset serta pengeluaran selama periode persiapan aset (supaya aset siap
digunakan).

6.Hak eksklusif 

Hak eksklusif adalah hak yang diberikan oleh negara kepada suatu lembaga atau instansi untuk
mengelola suatu fasilitas atau sumber daya alam yang dimiliki negara. Harga perolehan hak
eksklusif terdiri dari pengeluaran pada saat survei, riset, pemetaan, eksplorasi, pembangunan
fasilitas, pembuatan perjanjian, serta  komponen biaya lainnya sampai hak eksklusif
dinyatakan siap.

13.2 Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud

a. Prosedur audit atas aset tetap


1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tetap.

6
2. Minta kepada klien Top Schedule  Serta Supporting Schedule aset tetap yang berisikan
saldo awal, penambahan serta pengurangan-penguranganya dan saldo akhir, baik untuk
harga perolehan maupun akumulasi penyusutanya.
3. Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan general
ledger atau sub-ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
4. Vouch penambahan serta pengurangan dari aset tetap tersebut. Untuk penambahan lihat
pprovalnya dan kelengkapan supporting documentnya. Untuk pengurangan dapat dilihat
dari otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah dicatat dengan betul, misalnya bila ada
keuntungan atau kerugiann atas penjualan aset tetap tersebut. Selain itu periksa
penerimaan hasil penjualan aset tetap tersebut.
5. Periksa fisik dari aset tetap tersebut (dengan cara test basis) dan periksa kondisi dan
nomor kode dari aset tetap
6. Periksa bukti pemilikan aset tetap tersebut, untuk tanah, gedung,periksa sertifikat tanag
dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan Bangunan).
Untuk kendaraan periksa BPKB, STNK-nya.
7. Buat analisis tentang perkiraan repair dan maintenance, sehingga kita dapat mengetahui
apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok Capital
Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditure.
8. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah diasuransikan dan apakah insurance
coveragenya cukup atau tidak
9. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya
penyusutan diperkirakan dengan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya
penyusutan.
10. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank untuk memeriksa
apakah ada aset tetap dijadikan sebagai jaminan atau tidak, dan jika ada maka hal ini
perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
11. Periksa apakah ada Commitment yang buat oleh perusahaan untuk membeli atau
menjual aset tetap
12. Untuk konstruksi dalam proses kita periksa penambahanya dan apakah ada konstruksi
bangunan dalam proses (Contruction in Progress) yang harus ditransfer ke aset tetap

7
13. Jika ada aset tetap yang diiperoleh melalui leasing, periksa lease agreement dan periksa
apakah accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar akuntansi leasing
14. Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap yang dijadikan agunan kredit di bank
15. Periksa penyajianya dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)

b. Prosedur audit atas asset tak berwujud

1. pelajari dan evaluasi internal control atas asset tak berwujud


2. minta perincian asset tak berwujud pertanggal laporan posisi keuangan neraca yang
antara lain menunjukkan saldo awal, penambahan, amortisasi, dan penghapusan serta
saldo akhir
3. cocokan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar lalu check footing dan croos footing
4. periksa penambahan asset tak berwujud
5. periksa amortisasi dan penghapusan jika ada asset tak berwujud
6. periksa perjanjian yang dibuat entitas dengan pihak ketiga yang ingin mengunakan hak
paten hak cipta dan franchise yang dimiliki perusahaan
7. periksa apakah penyajiann asset tak berwujud dalam laporan keuangan sudah sesuai
dengan standart akuntansi keuangan di Indonesia

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/akuntansi-aktiva-adalah/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-aktiva-tidak-berwujud-dan-
kepentingannya-bagi-perusahaan/
http://lasboi.blogspot.com/2017/12/pemeriksaan-aset-tak-berwujud.html
http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/11/29/pemeriksaan-aset-tetap/

Anda mungkin juga menyukai