Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN

PENYUSUNAN LP3A
& DESAIN GRAFIS

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNTAG
SEMARANG
PEDOMAN PEMBUATAN LP3A

SISTEMATIKA PENULISAN
- Cover Depan : berisi judul , Logo UNTAG ,nama penyusun /
NIM, Nama Lembaga . Kertas warna cover hitam tulisan
keemasan , dijilid hard cover.

- Halaman Cover dalam ( sama dengan halaman cover depan :


kertas hvs tulisan hitam.

- Halam Pengesahan

- Kata Pengantar

- Daftar Isi :

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
C. Batasan / Lingkup Pembahasan
D. Metode Pembahasan
E. Sistematika Pembahasan

II. TINJAUAN UMUM TENTANG OBYEK YANG DIAMBIL berisi/


TEORI / UU / KONSEP ,DSB

III. STUDI BANDING

IV. TINJAUAN KHUSUS OBYEK YANG DIRENCANAKAN


(Dengan lokasi yang sudah ditentukan)

V. KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

VI. PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

VII. PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARS


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Paragraf 1.
Mengemukakan acuan umum yang berisi issue, berupa suatu tujuan
pembangunan, idealisme , Ketentuan / tujuan Undang undang , dsb.

Paragraf 2.

Mengemukakan Permasalahan , yaitu memuat :


Adanya potensi

Ada kesenjangan antara kebutuhan dengan kondisi yang ada ;


Antara harapan / seharusnya dengan kenyataan yang terjadi

Dukungan fenomena / gejala yang muncul saat ini , berupa kondisi,


data spesifik, yang menguatkan per,masalahan tsb.

Paragraf 3
Pernyataan perlunya masalah tersebut diangkat , biasanya pada akhir
kalimat ditulis dengan kalimat : ……. Atas dasar permasalahan
diatas , penulis tertarik untuk mengangkat masalah
……………………………….. sebagai topic Tugas Akhir dengan judul :
………………………………………………...
TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN

Tujuan pembahasan : mengkaji / menggali berbagai permasalahan


yang ada untuk dirumuskan
Sasaran : menyusun landasan dan program konsepsual sebagai
pedoman perencanaan dan perancangan .

LINGKUP PEMBAHASAN

Merupakan batasan masalah , berfungsi membatasi masalah agar


tidak terlalu luas , atau semakin jelas focus yang dibahas.
Misalnya permasalahan olah raga berkuda , dibatasai pada aspek
fasiltas pengelolaan fisik , fasilitas penunjang, dsb.

METODE PEMBAHASAN

Metode adalah cara yang digunakan dalam pembahasan , yaitu


mengguna kan metode deskriptif , yaitu mengemukakan / menggali
data , untuk kemudian dilakukan penganalisaan secara kualitatif /
tidak mengguna kan angka /statistic, untuk ditarik kesimpulannya.
Analisis menggunakan standar / teori / konsep yang berlaku .
Metode Pengumpulan Data :
1. Data Primer ( langsung didapat di lapangan) melalui :
- Pengamatan / observasi
- Wawancara / menggunakan questioner / interview guide
2. Data sekunder ( tidak langsung ) misalnya data statistik,
dokumenn, arsip , dsb.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Mengemukakan isi / kedalaman masing masing pokok bahasan


secara urut / sistematis. Contoh :
Bab I : berisi ....
Bab II : berisi ....
Bab III : berisi ...
Bab IV : berisi ...
Bab V :
Dst ..

II. TINJAUAN UMUM OBYEK ( contoh TINJAUAN UMUM


BANDARA)

Berisi berbagai teori / konsep / ketentuan termasuk pengertian


mengenai obyek yang dipermasalahkan.
Pengertian tentang obyek / judul , merupakan landasan berpijak
dalam menyususan hingga membuat desain .

Dalam hal mengacu suatu teori / konsep yang ditulis orang lain, harus
mencantumkan status acuan, misalnya mengutip secara persis, atau
hanya mengambil isinya dan diuraikan menurut persepsi penyunting.

III. STUDI BANDING

 Tujuan studi banding : memahami penerapan / aplikasi desain


yang didasarkan pada teori / konsep .

 Menguasai permasalahan , teori , konsep , standar sebagai alat


/ acuan menganalisa kondisi di lapangan , untuk ditarik
kesimpulan.

 Metode :
- Observasi : mengadakan pengamatan terhadap obyek
baik secara fisik maupun non fisik, termasuk pengukuran
bila diperlukan.
- Wawancara : melakukan wawancara dengan pihak
terkait , pengelola , pengguna, termasuk ahli bila
diperlukan. Bahan wawancara adalah interview guide
atau bias berupa questioner.
- Dokumentasi : berupa pengumpulan data secunder ,
termasuk melakukan pemotretan lapangan.

 Kesimpulan studi banding harus mengacu pada apa yang


dilakukan serta dianalisa. Urutan kesimp[ulan sesuai urutan
pembahasan.
Sedangkan kesimpulan studi banding akan digunakan sebagai
acuan menyusun konsep perencanaan , sehingga harus
berhubungan dengan kerangka pikir LP3A.

IV, TINJAUAN KHUSUS : tentang obyek yang direncanakan


Berisi uraian tentang :
- Gambaran umum kota / kabupaten / wilayah dimana
obyek berada.
- Data yang terkait dengan obyek yang direncanakan
- Pemilihan tapak

VI. PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Berisi berbagai pendekatan dalam rangka melakukan
perencanaan , baik secara teori, standar maupun kondisi / obyektif.
Meliputi semua aspek perencanaan a.l. arsitektur termasuk kebutuhan
ruang , struktur, M.E. Lingkungan, dsb.

VII. PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Bersisi ketetapan mengenai program ruang yang akan
dilaksanakan , termasuk perhitungan luasan tapak yang dibutuhkan .

DAFTAR PUSTAKA
Berisi susunan pustaka yang dipakai sebagai acuan penulisan ,
baik secara langsung maupun tidak langsung ( lihat Penulisan Daftar
Pustaka)

LAMPIRAN
Berisi data penunjang dari seluruh uraian yang ada didalam
setiap pembahasan , dengan maksud memberikan kejelasan / lebih
rinci / detail tentang sesuatu yang ditulis dalam uraian pembahasan.
Dalam hal ini harus mencantumkan kode secara jelas, agar mudah
dicari / dipahami terkait dengan uraian utama.
TEKNIK PENULISAN ILMIAH
TEKNIK PENOMORAN

1. Sistim Angka Arab

I . A.
B.
C.
II. A
B. 1.
2. a.
b.
c.
1).
2).
3).
a)
b)
c)
(1)
(2)
(3)

2. Sistem Desimal

I.
1.1.
1.2.
1.3.1
1.3.2.
1.3.3.1
1.3.3.2.
1.3.3.3.

II.
2.1.
2.2.1.

TEKNIK PENGUTIPAN

1. Pengutipan Langsung

Pengertian Bangunan Pemerintahan, menurut A.S. Hornby &


EC. Parnwell ,1972 : “ Building of a Government department,
including the staff, their works and duties.”

Bangunan kantor diklasifikasikan meurut Rippen Keneth


(1974) :
-Berdasarkan Kepemilikannya:
 Milik Pemerintah
 Milik Swasta
-Berdasarkan Sifat bangunan kantor :
 Komersiil
 Non Komersiil

2. Pengutipan Tak Langsung


- Cukup ditulis Nama Pengarang dan tahun , seperti contoh
dibawah :

Menurut Tom Porter (1979) seorang ahli arsitektur lebih


lanjut menekankan pentingnya memahami hakekat ruang
dalam kaitannya dengan konsep-konsep ruang berujud fisik
maupun non fisik,………….

Ruang menurut Hll (1966 ) adalah sebagian dari lingkungan


budaya yang menjadi ekstensi organ tubuh manusia ……….

Rumah susun hakekatnya adalah rumah yang memiliki


persyaratan struktur dan cultural , sebagaimana ditulis Eko
Budihardjo (1994) , oleh karenanya rumah susun harus ……..
3. Pengutipan Langsung panjang
- Ditulis sesuai tulisan aslinya (tidak ditambah/ dikurangi)
- Ditulis diantara tanda petik
- Jarak tulisan 1spasi . , sebagaimana contoh berikut :.
Pastalan (dalam Lang , 1987), memberi definisi mengenai
teritori sbb :
” Sebuah teritori merupakan suatu ruang yang dibatasia
dimana seseorang atau sekelompok orang menggunakan
dan mempertahankannya sebagai cagar eksklusif ...............”

PENCANTUMAN GAMBAR, PETA, DIAGRAM, TABEL, DSB.


- Tiap gambar, peta, diagram, dll, yang dicantumkan dalam uraian
harus jelas (bisa dilihat/ dibaca) , dan diberi : - No. Kode,
- keterangan gambar yang jelas
- sumber
- Contoh :

Gambar 3.4 : Sistem ”ramp” pada jembatan penyeberang


yang ada di Jl. Jend. Sudirman di
Jakarta
Sumber : Survai , 2007
PENULISAN DIAGRAM

BUDA NILAI CARA SISTEM


PAND HIDUP AKTIVIT SISTEM
YA ANGA YG SETING
DIANU AS
N
HIDUP T
Latar
bela- Keingi Pilihan Pilihan pe
nan atau ran Organi Organis
kang ,
atau prioritas perilaku sasi asi wa
pan
pilihan berbagai serta kegiata dah
Dangan
unsur yg aloka si n kegiatan
hidup,
diangga sumber manusia
nilai nilai
(TATA
dan ke
Biasaan
hi dup
Gambar 2.10 :Hubungan antara Budaya,Perilaku,Sistem aktvitas dan Sistem
seting.
Sumber :Rapoport, 1977 (dalam Haryadi, 1995 : 15)

TEKNIK PENULISAN TABEL

Tabel 4.3.
JUMLAH UNIT HUNIAN MENURUT TIPE LUASAN HUNIAN
YANG ADA DI RUMAH SUSUN PEKUNDEN

BLOK LANTAI 2 LANTAI 3 LANTAI 4 JUMLAH


27 54 81 27 54 81 27 54 81 27 54 81
A 1 1 2 3 3 - 3 3 - 7 7 2
B 2 - 1 2 - 1 2 - 1 6 - 3
C 6 - - 6 - - 6 - - 18 - -
D 4 1 - 4 1 - 4 1 - 12 3 -
E 9 - - 9 - - 9 9 9 27 - -
JUML 22 2 3 24 4 1 24 4 1 70 10 5

Sumber : Data Primer , Juli 1997

Demikian untuk peta, atau bahan acuan yang lain, harus ditulis jelas,
dengan kode yang jelas, sumber yang jelas.
Apabila bahan dimaksud terlalu banyak ( beberapa halaman), agar
tidak mengganggu uraian, maka sebagaian ditempatkan dalam
lampiran dengan kode yang jelas agar mudah diacu, sebagaimana
contoh dibawah :

..... adapun mengenai data pengunjung : lihat Lampiran 5

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


 Penulisan nama pengarang (tanpa gelar), tahun
penebitan, judul (dengan huruf yang berbeda), penerbit,
kota penrbit.
 Untuk buku tanpa pengarang ( misalnya dikeluarkan
oleh Bappeda, dsb), cukup ditulis Anonim sebagai
pengganti nama.
 Urut alfabet ( dari A, B, dst)
 Bila pengarang sama, maka berikut cukup ditandai
garis, tahun yang berbeda , dsb.
 Untuk UU, PP, kamus, dsb, tidak termasuk pustaka
tetapi ditulis/dikelompokkan acuan khusus, atau
peraturan perundangan.

 Lihat contoh dibawah ini :

Erber,E. ,1970 , “ Urban Planning in Transition” : An


Introductor Essay” , (Diedit oleh Ernest Erber),
New York.

Eko Budihardjo ,1991, “ Architectural Conservation in Bali “ ,


Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________, 1995, ARSITEKTUR DAN KOTA DI


INDONESIA, Diponegoro Press, Semarang

Acuan khusus :
- UU RI No. 16 th. Tentang Rumah Susun.
- Neuvert Data / Data Arsitek
- Kamus Besar Bhs Indonesia
- Dsb.
- Website internet
LAMPIRAN

- Lampiran berisi bahan / uraian / gambar yang tidak


memungkinkan dimuat didalam uraian , dikarenakan terlalu
banyak, mengganggu uraian, dsb.
- Lampiran harus diberi kode yang jelas agar mudah mencarinya ,
seperti yang tertulis di daftar lampiran.
- Apabila lampiran tidak digunakan untuk acuan / bahan referensi
pada urian pokok, maka tidak perlu dilampirkan.
- Jenis sebagaimana contoh dibawah :

LAMPIRAN :
1. Peta kota Semarang
2. Foto Survai ( yang tidak terpancang di uraian), diberi nomor dan
keterangan.
3. Standar / modul
4. Dsb.
PEDOMAN
PEMBUATAN
DESAIN GRAFIS

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNTAG
SEMARANG

DESAIN GRAFIS
Substansi dan materi desain grafis merupakan penjabaran lebih jauh dari
konsep-konsep yang telah dibahas dalam LP3A. Sedangkan kriteria
perancangan ditetapkan sebagai acuan agar arah perancangan mengandung
hal-hal berikut:

a. ASAS-ASAS WAWASAN LINGKUNGAN


1) Perpaduan dengan lingkungan alam (natural environment)
 Dampak timbal balik alam dengan rencana denah/bangunan
 Pemanfaatan cahaya dan sinar matahari
 Pengendalian angin dan hujan
 Pemanfaatan alam hijau
 Pengendalian topografi
 Penggunaan dan pengendalian lansekap
 Pemanfaatan karakter alam yang khas setempat (jika ada)

2) Perpaduan dengan lingkungan buatan (built environment)


 Dampak timbal balik rancangan massa dan ruang dengan
lingkungan sekelilingnya
 Tataguna dan pengembangan tapak dan lokasi
 Pengungkapan “genius loci” (jika ada potensi yang demikian)
 Penataan jalan keluar-masuk (aksesibilitas), lalu-lintas,
transpor yang berkaitan dengan pejalan kaki, kendaraan (baik
privat, publik, maupun pelayanan)

b. ASAS-ASAS TEKNIS DAN TEKNOLOGIS


1) Sistem konstruksi
2) Bentuk struktur akibat sistem pembebanan
3) Sistem penataan dinding peliput (enclosure)
4) Penggunaan bahan bangunan
5) Tata cahaya penerangan (illumination)
6) Tata suara ruang (acoustics) dan isolasi gangguan suara
7) Sistem ventilasi dan pengkondisian udara (AC)
8) Sistem distribusi air bersih
9) Sistem pembuangan limbah dan air kotor, air hujan
10) Sistem daya listrik dan instalasi listrik
11) Sistem sirkulasi dan alat transpor internal
12) Sistem bahaya kebakaran, pencegahan (fire-prevention),
penginderaan (fire-detection), pengisyaratan (fire-alarm),
pemadaman (fire-fighting), dan penyelamatan (fire-escape)
13) Sistem komunikasi internal dan telepon
14) Sistem penangkal petir

c. ASAS-ASAS ESTETIKA
1) Analisis “gaya / style” (pilihan arsitektur)
2) nalisis komposisi ruang, massa, bidang dan bahan
3) Penciptaan suasana dan ungkapan arsitektural (architectural
articulation)

Keseluruhan proses penyelesaian tugas akhir dilaksanakan secara


bertahap, dan setiap tahapan dilakukan ujian. Untuk memperjelas proses
pentahapan penyelesaian tugas akhir disajikan diagram sebagai berikut.

JENIS PEMBUATAN PRODUK EVALUASI


PEMBUATAN - Program Ruang
KONSEP DESAIN - Konsep desain
Program Ruang - Studi Ruang Luar dan EVA LUASI I
Konsep2 sirkulasi
- Studi Bentuk
- Studi Struktur
- Analisa Fisik
- Gubahan Massa
PERANCANGAN Pengolahan Tapak,
TAPAK Siteplan
Blokplan
DESAIN Denah,Tampak,Potongan, EVALUASI II
ARSITEKTUR Perspektif
DETAIL Detail estetika,
ARSITEKTUR Detail struktur, EVALUASI III
Komponen bangunan yang
perlu penjelasan
MODEL MAKET
BANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai