Anda di halaman 1dari 6

Contoh Learning Journal sesuai SE Kepala LAN RI Nomor: 10/K.1/HKM.02.3/2020, tgl.

23 Maret 2020

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : PELATIHAN TEKNIS PENGELOLAAN


PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI JAWA BARAT
Angkatan : -
Nama Mata Pelatihan : Pengkatalogan Deskripstif (Harni Ferdilah, S.E.)
Nama Peserta : TRI SUJARWATI, S.Pd., M.M.
Nomor Daftar Hadir (NDH) : 26
Lembaga Penyelenggara : BPSDM Provinsi Jawa Barat
Pelatihan

A. Pokok-Pokok Pikiran Materi Mata Pelatihan


(Diisi tentang pokok pikiran materi yang telah disajikan oleh Tim Pengajar Pelatihan
(WI/Narasumber/Akademisi/Fasilitator))
Agar perpustakaan sekolah dapat berrfungsi seperti disebutkan diatas, perlu
adanya, sarana temu kembali informasi yang sistematis dan akurat. Sarana temu
kembali di perpustakaan yang lajim digunakan adalah katalog.
Katalogisasi adalah proses pembuatan katalog. Di dalam katalog dicantumkan
data-data dari sebuah koleksi baik mengenai fisik maupun isi koleksi. Dengan
mencantumkan data-data tersebut diharapkan para pemakai dapat melakukan
penelusuran informasi atau bahan pustaka dengan cepat dan tepat.
Pedoman Katalogisasi Deskriptif
• International Standard Bibliographic Description (ISBD ),
• Peraturan Katalogisasi Indonesia oleh Perpustakaan Nasional RI.
• Anglo American Cataloguing Rules Edisi 2 (AACR2),
• Daftar Tajuk Nama-nama Pengarang Indonesia
• Daftar Tajuk Seragam untuk Nama Geografi dan Badan Korporasi Indonesia.
Tujuan katalogisasi deskriptif adalah:
1. Mengenali suatu koleksi yang diproses sehinga dapat memberikan informasi
kepada pemakai dan dapat membedakan dengan koleksi lainnya.
2. Memberikan karakteristik pada suatu koleksi yang dapat membantu para
pemakai dalam memilih koleksi yang diperlukan
3. Menempatkan entri uatama pada tajuk yang paling menguntungkan pemakai
Fungsi dari katalog adalah:
1. Mencatat setiap karya-karya seseorang pada tajuk yang sama
2. Menyusun entri pengarang secara tepat sehingga karya-karya seseorang
berada pada tajuk yang sama
3. Mencatat entri subyek dari karya-karya yang dimiliki sebuah perpustakaan
4. Mencatat semua judul karya-karya yang dimiliki sebuah perpustakaan
5. Membuat penunjukan dari entri yang tidak digunakan kepada entri yang
digunakan di perpustakaan
6. Memberikan petunjuk di mana buku disusun dalam rak
7. Memberikan uraian tentan setiap karya yang dimiliki oleh perpustakaan sehinga
pemakai mendapat informasi lengkap tentan karya tersebut.
Tajuk Entri Utama
Yang dimaksud dengan tajuk entri Utama adalah kata-kata pertama yang terdapat
dalam entri katalog sebagai dasar penyusunan katalog. Tajuk entri ada yang
berupa nama orang dan nama badan korporasi. Untuk menentukan tajuk entry
utama dan tambahan, diperlukan beberapa ketentuan atau peraturan, yang terdiri
dari:
1. Karya pengarang tunggal: bila suatu karya disusun oleh seorang pengarang
maka tajuk entry utama jatuh pada pengarang tersebut.
2. Karya pengarang ganda: bila suatu karya dikarang oleh dua orang atau lebih
bersama-sama menciptakan suatu karya ada dua macam bentuk yang terdiri
dari:
a. karya pengarang ganda, 2 atau 3 orang, bila suatu karya dikarang oleh 2
atau 3 orang dan seorang diantaranya merupakan seorang pengarang
utama, sedang pengarang yang lain disebut pengarang pebantu. Maka tajuk
entry utama jatuh pada pengarang utama.
b. Karya lebih dari 3 orang, bila suatu karya dikarang oleh lebih dari 3 orang
tanpa ada pengarang utama, maka tajuk entry utama jatuh pada judul yang
ada pada halaman judul.
c. Karya editor atau penyunting, tajuknya pada judul karya, jika pengarangnya
utamanya disebut ketentuannya sama dengan butir 1,2,3 di atas.
d. Karya anonim (tidak disebut pengarangnya), tajuknya pada judul.
e. Karya kumpulan, tajuknya ditentukan pada judul (jika ada judul kolektif).

Deskripsi bibliografi adalah kegiatan mencatat data bahan perpustakaan yang


mencakup judul, pengarang, tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit, deskripsi
fisik sampai pada nomor standar bahan perpustakaan.
Pencatatan data bahan perpustakaan diatur dalam peraturan standar
internasional yang di sebut ISBD (International Standard Bibliographic
Description)
Deskripsi menurut ISBD membahas karakteristik bibliografi berdasarkan ciri fisik
bahan perpustakaan yang sedang diolah,diantaranya:
1. ISBD (M) untuk bahan buku (Monograf)
2. ISBD (S) untuk terbitan berseri (Serials)
3. ISBD (CM) untuk bahan kartografis (Cartographic Materials)
4. ISBD (NBM) untuk non buku (Non Book Materials)
Setelah deskripsi bahan perpustakaan, titik pendekatan utama atau tajuk entri
utama harus ditentukan, kemudian bentuk tajuk lainnya dan rujukan.
Deskripsi bibliogafi berdasarkan ISBD (G) terbagi menjadi:
1. Daerah judul dan pernyataan tanggungjawab
Judul Pokok =
Judul paralel : Judul lain atau informasi judul lain (anak judul)
/ Keterangan pengarang (penanggungjawab). Istilah “pernyataan
tanggungjawab” (statement of responsibility) menggantikan istilah
“keterangan kepengarangan” (statement of authorship).
, Keterangan pengarang kedua, ketiga (yang sederajad)
; Keterangan penanggungjawab kedua, ketiga yang tidak sederajat seperti:
editor, ilustrator, penerjemah dan sebagainya.
2. Pernyataan Jenis Bahan Umum.
Unsur setelah judul dan pernyataan tanggungjawab adalah “pernyataan jenis
bahan umum” (General Material Designation atau GMD), guna
memberitahukan gambaran bentuk fisik bahan perpustakaan, namun
penyebutannya tidak wajib. Informasi General Material Designation [GMD]
disertakan untuk menunjukkan kepada pengguna bahwa, materi yang
mereka cari bukanlah buku. Informasi GMD ditulis dalam tanda kurung besar
atau [ ]. Yang paling umum digunakan untuk memberikan informasi GMD
adalah:
1) chart 8) picture
2) computer file (menggantikan Machine Readable Data File, GMD untuk
software computer) 9) slide
3) filmstrip 10) sound recording
4) game 11) transparency
5) globe 12) videorecording
6) kits (2 or more media) 13) films
7) map
3. Daerah edisi .
─ Keterangan edisi .
─ Keterangan cetakan
4. Daerah data khusus. Tidak digunakan untuk monograf/buku, hanya untuk
penomoran terbitan berseri.
5. Daerah Terbitan dan Pengedaran. Dulu digunakan untuk mencatat penerbit,
tetapi sekarang dalam proses penerbitan: distributor, releasing agency suatu
film. .
─ Tempat penerbit (nama kota)
: Nama penerbit
, Tahun terbit
6. Daerah Deskripsi Fisik. Dulu disebut kolasi (daerah untuk mencatat berbagai
data tentang fisik bahan perpustakaan). Daerah ini untuk mencatat berbagai
data mengenai bentuk fisik bahan perpustakaan. Daerah ini dimulai
keterangan jumlah, disertai “Specific Material Designation = SMD” atau
pernyataan jenis bahan spesifik, yang menerangkan kelompok khusus bahan
perpustakaan. Jumlah halaman angka romawi
, Jumlah halaman angka arab
: Keterangan ilustrasi (gambar, grafik, peta, dll.)
; Dimensi/ukuran tinggi buku dalam cm.
+ untuk materi penyerta (bila ada, misalnya: disket, CD)
7. Daerah seri
.─ Keterangan seri
: Keterangan sub seri
; Penomoran dalam seri/sub seri
8. Daerah catatan
Catatan ditulis pada paragraf baru, informasi yang ditulis adalah data penting
yang berhubungan dengan:
a. Judul ,
misalnya: judul asli …… Terjemahan dari :……
b. Kepengarangan,
misalnya : naskah asli oleh ……..
c. Edisi,
misalnya :
edisi revisi pertama tahun ………
edisi revisi kedua tahun ………..
diterbitkan dalam edisi khusus
9. Daerah nomor standar
Nomor standard buku secara internasional ditulis di bawah catatan
Misalnya: ISBN 0-13-072090-9
Singkatan-singkatan yang sering dipakai dalam pendeskripsian data bibliografis,
seperti:
1. et.al (et alli= and others, pengarang lebih dari tiga)
2. s.l. (sine loco= tempat terbit tidak diketahui)
3. s.n. (sine nomine= penerbit tidak diketahui)
4. s.a. (sine anno= tahun terbit tidak diketahui)
5. Ed.: (edition)
6. Cet.: cetakan
B. Penerapan
(Diisi dengan gagasan peserta dari materi yang telah dipaparkan oleh Tim
Pengajar)
Gagasan peserta setelah menyimak materi pengatalogan deskriptif antara lain:
• Pengkatalogan sudah dilakukan baik secara manual maupun berbasis aplikasi
• Call number yang sudah dilakukan di perpustakaan sekolah sudah sesuai
dengan materi yang dipaparkan narasumber, hanya saja belum menggunakan
klasifikasi warna
• Dengan mengetahui unsur-unsur sebuah bahan pustaka, kita akan bisa
memasukkannya unsur-unsur tersebut ke dalam basis data katalog yang ada di
server aplikasi. Setelah unsur-unsur tersebut benar dan akurat berada di server
maka akan terwujud suatu sistem pengkatalogan Online Public Access Catalog,
atau katalog yang bisa di akses secara online baik melalui jaringan komputer
yang ada, baik secara jaringan lokal intranet atau jaringan global internet.

Anda mungkin juga menyukai