Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI PADA LANSIA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VB

1. DELVIANI D. MAHERA
2. DESRIYANTI ADAM
3. MARDIANA PRATIWI M. NAIDA
4. NUR ISTYA NINGSIH TONGKODU

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1
Bidang study : Keperawatan gerontik
Topik : Pencegahan dan Pengendalian hipertensi pada lansia
Sasaran : Masyarakat
Hari/ Tanggal :
Waktu/tempat: / Media sosial

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan melalui media sosial, masyarakat

diharapkan mampu melakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan masyarakat dapat mengetahui

tentang :

a. Mengetahui pengertian Hipertensi

b. Mengetahui penyebab Hipertensi

c. Mengetahui tanda dan gejala Hipertensi

d. Mengetahui komplikasi Hipertensi

e. Mengetahui penatalaksanaan/pencegahan dan pengendalian Hipertensi

pada lansia

B. MATERI

(Terlampir)

C. MEDIA

 Video

D. METODE

2
Penyuluhan kesehatan melalui media sosial

E. SETTINGTEMPAT

Tempat dilakukannya penyuluhan kesehatan secara online menggunakan

media sosial seperti WhatsApp, Instagram dan Facebook

F. PENGORGANISASIAN

Pembuat media dan SAP:

1. Delviani D. Mahera

2. Nuristyaningsih Tongkodu

3. Desriyanti Adam

4. Mardiana Pratiwi M. Naida

G. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan penyuluhan dilakukan menggunakan aspek kognitif (Daring):
1. Setiap kelompok melakukan edukasi online/ daring terkait masalah
kesehatan yang sering terjadi pada lansia dengan penangananna melalui
berbagai media sosial seperti WhatsApp, Instagram dan Facebook.
2. Media untuk penyuluhan dibuat dalam bentuk gambar/poster ataupun video
dan dibuat semenarik mungkin dengan memperhatikan edukasi.
3. Mendokumentasikan tugas tersebut dengan melampirkan bukti melakukan
edukasi berup bukti snap atau chat.
H. KTRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan dan kekreativitas media
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil meliputi isi dari SAP dan media yang di buat semenarik
mungkin dengan sumber terpercaya dan dapat dipahami.

3
Lampiran Materi

4
HIPERTENSI

A. PENGERTIAN

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah

yang berkisar > 140/90 mmHg (Novitaningtyas, 2014).

B. PENYEBAB

1. Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan

darah. Umur berkaitan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Semakin tua seseorang maka semakin besar resiko terserang

hipertensi. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut arteri besar

kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu darah pada

setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang

sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan darah

(Novitaningtyas, 2014).

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tekanan darah (Rosta, 2011). Perempuan cenderung menderita

hipertensi daripada laki-laki. Karena perempuan akan mengalami

peningkatan resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) setelah

menopouse yaitu usia diatas 45 tahun.

3. Gaya hidup yang tidak sehat

5
a. Diet yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak

jenuh, tinggi kolesterol,tinggi garam dan gula).

b. Kurang aktivitas fisik/olahraga

c. Kegemukan/Obesitas

d. Alkohol

Alkohol dapat mempersempit pembuluh darah, jika dikonsumsi

dalam dosis tinggi dan berulang. Dapat menyebabkan kerusakan

pembuluh sehingga dapat meningkatkan risiko anda terhadap

hipertensi, atau memperburuk kondisinya jika anda sudah

mengalami hipertensi / terdiagnosis sebelumnya.

e. Stress

Karena ketika seseorang yang menderita panyakit hipertensi ketika

stres otak akan melepaskan hormon stres seperti adrenalin, kortisol

dan norepineprin yang menyebabkan peningkatan denyut jantung

dan pelebaran pembuluh darah akibatnya tekanan darah akan

meningkat.

f. Merokok

Pada rokok terdapat nikotin yang menyebabkan peningkatan

tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Ketika masuk ke

dalam tubuh, nikotin akan memberi sinyal pada otak untuk

melepaskan hormon adrenalin. Dimana hormon adrenalin

merupakan hormon yang timbul pada saat dikeadaan berbahaya

dan ketika stres. Sehingganya hormon ini akan membuat diameter

pembuluh darah menjadi mengecil sehingga berisiko terjadinya

6
peningkatan tekanan darah. Lebih jauh lagi, zat berbahaya tersebut

dapat menimbulkan kerusakan pada dinding pembuluh darah.

C. TANDA DAN GEJALA

1. Pusing

2. Sakit kepala

3. Tengkuk terasa pegal

4. Mual dan muntah

5. Gelisah

6. Mudah lelah

7. Mata berkunang-kunang

D. PENATALAKSANAAN/ PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

HIPERTENSI PADA LANSIA

1. Pencegahan hipertensi

Pencegahan intervensi dapat dilakukan dengan cara diet

hipertensi. Diet merupakan salah satu cara untuk mengatasi hipetensi

karena tanpa efek samping yang serius, selain itu metode dalam

pengendaliannya bersifat alami (Lanny, 2010).

Adapun tujuan dilakukannya diet hipertensi (Lanny, 2010),

yaitu:

a. Mengurangi asupan Garam

Mengurangi garam harus diimbangi dengan asupan lebih

banyak kalium, magnesium dan kalsium (bila diperlukan untuk

kasus lain). Puasa garam untuk kasus tertentu dapat menurunkan

tekanan darah. Pada umumnya kita sering mengkonsumsi lebih

7
banyak garam daripada yang dibutuhkan oleh tubuh. Idealnya

garam dapat digunakan sekitar 1 sendok teh atau 5 gram sehari.

Masakan bagi penderita hipertensi yang kurang garam pastinya

akan hambar bagi orang biasa. Tetapi jika penderita hipertensi

menyadari akan perubahan pola makan maka masakan yang

disediakan akan menjadi makanan yang nikmat.

b. Memperbanyak serat

Memperbanyak serat sayur atau makanan rumahan yang

mengandung banyak serat untuk memperlancar buang air besar dan

menahan sebagain asupan natrium. Salah satu jenis makanan

rumahan yang mengandung tinggi serat yaitu sayuran berdaun

hijau seperti bayam, lobak hijau serta buah-buahan seperti alpukat,

pepaya, tomat dan apel. Penderita hipertensi sebaiknya

menghindari makanan kalengan atau makanan siap saji dari

restoran, karena dikhawatirkan mengandung banyak pengawet dan

kurang serat.

c. Menghentikan kebiasaan buruk

Berhenti merokok, minum kopi dan alkohol dapat

mengurangi beban jantung, sehingga jantung dapat bekerja dengan

baik. Karena merokok dapat meningkatkan risiko kerusakan

pembuluh darah dengan mengedapkan kolestrol pada pembuluh

darah jantung koroner, sehingga jantung bekerja lebih keras.

Sedangkan minum alkohol dapat memacu tekanan darah. Selain

itu, minum kopi juga memacu detak jantung. Menghentikan minum

8
kopi berarti menyayangi jantung agar tidak memiliki beban yang

lebih berat.

d. Pemenuhan kebutuhan magnesium

Kebutuhan magnesium menurut kecukupan magnesium yang

dianjurkan adalah sekitar 350 miligram. Kekurangan asupan

magnesium terjadi karena dengan semakin banyaknya makanan

olahan yang dikonsumsi Sumber makanan yang kaya magnesium

adalah kacang tanah, bayam, polong, dan makanan laut. Tetapi

dalam hal ini harus hati-hati karena jika terlalu banyak suplemen

magnesium dapat menyebabkan diare.

e. Kebutuhan kalium

Pemenuhan kebutuhan kalium masih diperdebatkan karena

ada atau tidaknya pengaruh kalium terhadap penurunana tekanan

darah, tetapi untuk menjaga risiko lain, 800 miligram kalium per

hari sudah lebih dari cukup. Sumber lain yang kaya kalium adalah

keju rendah lemak dan ikan, seperti salmon.

2. Pengendalian hipertensi pada lansia

Kendalikan hipertensi dengan patuh:

a) Makan makanan yang diolah dengan sedikit garam:

1. Pada pagi hari : gorengan putih telur yang ditambahkan sayur

dan roti

2. Siang hari: nasi, sayur ketimun dan ikan

3. Sore hari : selingan makanan ringan seperti kue pisang dan

kacang-kacangan

9
4. Malam hari : nasi, sayur bayam, ikan kukus, tempe goreng dan

penutup dengan buah-buahan.

b) Periksa kesehatan secara rutin dan ikut anjuran dokter

Melakukan pemeriksaan kesehatan sebulan sekali sesuai dengan

jadwal prolanis, namun jika mengalami keluhan segeralah

melakukan pemeriksaan kepelayanan kesehatan terdekat.

Melakukan cek kesehatan secara rutin anda akan mendapatkan

manfaat, yaitu mengetahui kondisi kesehatan jantung dan

pembuluh darah anda, dari hasil cek tekanan darah.

c) Atur stres

Karena stres membuat otak melepaskan hormon stres seperti

adrenalin, kortisol, dan norepinefrin yang menyebabkan

peningkatan denyut jantung dan pelebaran diameter pembuluh

darah. Akibatnya, tekanan darah meningkat. Oleh karena itu, anda

disarankan untuk mengurangi stres dengan berbagai cara, termasuk

olahraga, relaksasi, imajinasi terbimbing, mengingat sesuatu yang

menyenangkan dan cara-cara lainnya untuk mencegah darah tinggi.

Upaya penanggulangan stres pada lansia dengan cara melakukan

terapi reminiscence ( mengenang masa lalu yang menyenangkan).

Terapi reminiscence dapat memotivasi lansia untuk mengingat

peristiwa masa lalu yang menyenangkan dan menyampaikan hal

yang berharga bagi dirinya, menceritakan hobi serta prestasi yang

pernah diraih, dengan demikian lansia dapat melupakan berbagai

hal yang tidak menyenangkan dalam kehidupan saat ini. Hal

10
tersebut dapat mengurangi emosi negatif atau stres yang dirasakan

dan meningkatkan mood positif ( menyenangkan) (Kartika, 2017).

d) Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

e) Tetap diet dengan gizi seimbang

f) Upayakan aktivitas fisik/ berolah raga

g) Istirahat/ tidur yang cukup

h) Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya

E. KOMPLIKASI

1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena

penumpukan kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang

ditimbulkan pandangan mata kabur.

2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang

lama dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul

rasa sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.

3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun mentbabkan

terjadi penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa

menyebabkan sakit pada ginjal.

4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O 2

berkurang bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh

darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak

( Stroke )

DAFTAR PUSTAKA

11
Kartika, I. R. (2017). Pengaruh Reminiscence Therapy Terhadap Penurunan
Tingkat Stres Pada Lansia. Human Care, 6.

Lanny, S. 2010. Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Novitaningtyas, T. (2014). Hubungan Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin,


Tingkat Pendidikan,) Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada
Lansia Di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten
Sukoharjo. Jouernal Kesehatan, 2-14.
Rosta, J. (2011). Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak dengan Status Gizi
dan Tekanan Darah Geriatri di Panti Wredha Surakarta. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai